NAMA : NI GUSTI AYU WIRANTI DEVI NIM : A1C021122
MATKUL : PENGANTAR BISNIS
TUGAS “JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA”
1. Jika saya sebagai pelaku bisnis di indonesia, maka bentuk kepemilikan badan usaha yang ingin saya pilih adalah bentuk badan perusahaan terbatas (PT). Hal ini dikarenakan PT adalah bentuk badan usaha, dimana dia merupakan subjek hukum yang memiliki kekayaan sendiri dan terpisah dengan kekayaan pemegang modal. Akan tetapi, pembuatan PT secara langsung akan sulit dilakukan karena biaya dan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat PT.
oleh sebab itu, saya tidak langsung membuat PT melainkan memulainya dari perusahaan perseorangan dulu untuk mengumpulkan modal yang lebih besar karena pendiriannya yang mudah dan tidak terbelit – belit. Setelah beberapa lama dan saya sudah memenuhi syarat baik secara finansial maupun yurudis untuk membuat PT, saat itulah saya akan mengajukan pembuatan akte notaris untuk membuat PT.
2. Menurut saya. BUMN masih diperlukan di indonesia. Seperti yang kita ketahui,Indonesia menganut sistem ekonomi campuran. Dimana, sistem ekonomi dijalankan oleh negara dan pihak swasta. Negara berfungsi sebagi komanditer dimana, sumber daya dikuasai oleh pemerintah. Hal ini dilakukan agar terjadi pemerataan distribusi pendapatan serta mencegah adanya monopoli dan eksploitasi. Dalam mewujudkan tujuan ini, maka diperlukanlah pembagian badan usaha milik negara (BUMN) dengan spesialisasi masing – masing untuk memudahkan dalam pemngawasan dan pemerintahan. Apabila saya dipercaya sebagai pimpinan BUMN maka, saya akan melakukan restrukturisasi dan reformasi ke dalam bidang bidang yang harus difokuskan seperti bagian SDM, hukum dan keuangan.
3. Menurut saya keberadaan koperasi di indonesia kurang berkembang. Tidak seperti penggerak perekonomian yang lain, koperasi tidak terlalu banyak memberikan kontribusi karena perkembangannya yang lambat. Hal ini kemungkinan besar karena indonesia bukanlah negara kapitalis melainkan negara dengan sistem ekonomi campuran. Berbeda dengan negara kapital yang perekonomiannya sepenuhnya diserahkan pada rakyatnya secara langsung sehingga koperasi bisa dikembangkan sesuai keinginan individunya tanpa campur tangan pemerintah.
Hal inilah yang menyebabkan koperasi di Eropa dan Amerika yang merupakan negara kapital dapat berkembang karena penggunaan sumber daya dapat digunakan secara optimal untuk mencari profit. Indonesia yang menganut sistem ekonomi campuran menyebabkan kesulitan
dalam menentukan kegiatan ekonomi serta tidak adanya kejelasan porsi peran pemerintah dan pihak swasta. Oleh karena itulah koperasi yang seharusnya digunakan sebagai alat perjuangan ekonomi sulit berkembang, karena pihak swasta yang tidak bebas bergerak ataupun pemerintah yang tidak aktiv dalam mendukung. Jika saya adalah pengurus koperasi maka saya tentu akan melakukan rapat tahunan dan melaksanakan program kerja yang bisa meningkatkan solidaritas antar anggota koperasi sehingga terdapat rasa kekeluargaan antar anggota koperasi. Bagaimana pun juga poin utama dalam sebuah koperasi menurut saya adalah bagaimana semua pihak dapat bekerja sama dengan baik sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Joint Venture adalah bentuk kerja sama antar dua atau lebih perusahaan yang berasal dari berbagai negara termasuk negara tempat dia berdiri atau bentuk kerja sama antara perusahaan domestik dan perusahaan asing, membentuk suatu perusahan baru berbentuk PT untuk mencapai konsentrasi ekonomi lebih besar. Pemerintah negara tempat perusahan Joint Venture berdiri berwenang untuk mengetahui dan menyetujui perjanjian – perjanjian umum dan khusus antara pihak – pihak yang ber-joint venture.
Contoh perusahaan Joint Venture di indonesia adalah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia yang merupakan kerja sama antara PT Nestle S.A dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
5. Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan yang membuka ataupun menanam modalnya di negara lain, dimana negara tempat dia menanam modal tidak terlibat dengannya dan manajemennya masih diatur secara langsung dari negara induknya.
Contoh Multi National Corporation di Indonesia adalah Microsoft yang memiliki sebuah kantor pusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, SCBD, Jakarta.
6. Penggabungan antara perusahaan dapat terjadi karena beberapa alasan seperti :
➢ Meningkatkan dana. Salah satu cara agar suatu perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal walaupun tidak memperoleh dana untuk ekspansi internal adalah perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban perusahaan. Hal ini memungkinkan meningkatkan dana dengan biaya yang rendah. Selain itu, seringkali lebih mudah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan melalui pengembangan. Hal ini baik untuk dilakukan, terutama pada periode inflasi.
➢ Meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham maupun diversifikasi usaha dapat melakukan penggabungan usaha melalui merger ataupun akuisisi. Dengan penggabungan usaha ini, perusahaan dapat memperkecil resiko adanya produk baru,
pasar yang telah didirikan biasanya juga memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Selain itu, dengan melakukan penggabungan usaha maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.
➢ Kondisi perusahaan yang tidak dapat berkembang dengan baik. Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efesiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya akan mengalami kebuntuan ditengah jalan sehingga tidak bisa berkembang lebih jauh lagi. Oleh karena itu, perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan lain yang memiliki manajemen lebih baik serta teknologi yang lebih canggih. Hal ini merupakan sebuah solusi yang paling tepat dalam menghadapi kebuntuan saat menjalankan usaha. Melalui penggabungan usaha tersebut, perusahaan dapat menambah keterampilan manajemen dan meningkatkan teknologi yang dimilikinya.
➢ Mengakuisisi harta tidak berwujud. Penggabungan usaha juga dapat melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud. Maka, akuisisi atas hak paten, hak atas mineral, database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan usaha. Contohnya adalah ketika Merck & Co mengakuisisi Medco Containment Services pada tahun 1993 dikarenakan ingin mengakuisisi database pasien Medco yang berharga. Database tersebut berisi tentang rincian resep obat untuk 33 juta orang dan database tersebut pada akhirnya digunakan oleh Merck untuk menentukan resep-resep yang mungkin beralih ke produk Merck. (Beams, 2000: 3)
➢ Mencegah pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengakuisisian di antara mereka. Karena perusahaan- perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk diambilalih maka beberapa diantara mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai pertahanan terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh perusahaan lain. Bank-bank yang inedependen mengakuisisi bank-bank tetangganya untuk memperluas pangsa pasar (market share) dan berkembang menjadi bank regional. Bank menggunakan penggabungan usaha sebagai suatu cara untuk mencegah pengambilalihan oleh bank asing. (Beams, 2000: 2-3)
➢ Pertimbangan pajak. Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk menutupi kerugian pajak.
Perusahaan yang pernah melakukan penggabungan di Indonesia adalah
➢ PT Kalbe Farma Tbk yang merupakan penggabungan dari PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval (2005)
➢ PT Indofood CBP Sukses Makmur yang meupakan penggabungan dari PT Indosentra Pelangi, PT Gizindo Primanusantara, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi (2009)
➢ PT Ciputra Development Tbk yang merupakan penggabungan dari PT Ciputra Surya Tbk dan PT Ciputra Properti Tbk (2017)
➢ PT Bank BTPN Tbk yang merupakan penggabungan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dan PT Bank Sumitomo Mistui Indonesia (2019)
➢ PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang merupakan penggabungan dari PT Bank Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri (2021)
7. Syarat-syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 104.1/Kep/M.Kukm/X/2002 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, adalah sebagai berikut :
a. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya dua puluh orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama;
b. Pendiri koperasi primer sebagaimana tersebut pada huruf a adalah Warga Negara Indonesia, cakap secara hukum dan maupun melakukan perbuatan hukum;
c. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi, dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi anggota
d. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi;
e. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelola koperasi.
TAHAP – TAHAP PENDIRIAN KOPERASI A. Tahap Persiapan Pendirian Koperasi
Sekelompok orang bertekad untuk mendirikan sebuah koperasi terlebih dahulu perlu memahami maksud dan tujuan pendirian koperasi, untuk itu perwakilan dari pendiri dapat meminta bantuan kepada Dinas Koperasi dan UKM ataupun lembaga pendidikan
koperasi lainnya untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan serta pelatihan mengenai pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, manajemen, prinsip-prinsip koperasi, dan prospek pengembangan koperasi bagi pendiri.
B. Tahap rapat pembentukan koperasi
Rapat pembentukan koperasi harus dihadiri oleh 20 orang calon anggota sebagai syarat sahnya pembentukan koperasi primer. Hal-hal yang dibahas pada saat rapat pembentukan koperasi , dapat dirinci sebagai berikut:
➢ Pembuatan dan pengesahan akta pendirian koperasi, yaitu surat keterangan tentang pendirian koperasi yang berisi pernyataan dari para kuasa pendiri yang ditunjuk dan
diberi kuasa dalam suatu rapat pembentukan koperasi untuk menandatangani Anggaran Dasar pada saat pembentukan koperasi.
➢ Pembuatan Anggaran Dasar koperasi, yaitu pembuatan aturan dasar tertulis yang memuat tata kehidupan koperasi yang disusun dan disepakati oleh para pendiri koperasi pada saat rapat pembentukan.
➢ Maksud dan tujuan, yaitu pernyataan misi, visi serta sasaran pembentukan koperasi.
➢ Keanggotaan, yaitu aturan-aturan yang menyangkut urusan keanggotaan koperasi.
➢ Ketentuan mengenai permodalan perusahaan koperasi, yaitu pembahasan mengenai jenis modal yang dimiliki (modal sendiri dan modal pinjaman), ketentuan mengenai jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayar oleh anggota.
➢ Ketentuan mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), yaitu ketentuan yang membahas penjelasan mengenai SHU serta peruntukan SHU koperasi yang didapat.
➢ Pembubaran dan penyelesaian, membahas tata-cara pembubaran koperasi dan penyelesaian masalah koperasi setelah dilakukan pembubaran.
➢ Sanksi-sanksi, merupakan ketentuan mengenai sanksi yang diberikan kepada anggota, pengurus dan pengawas koperasi, karena terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap Anggaran Dasar atau aturan lain-nya yang telah ditetapkan.
➢ Alat pelengkap koperasi (Perangkat koperasi)
Perangkat koperasi, yaitu unsur-unsur yang terdapat pada organisasi koperasi yang terdapat dalam anggaran dasar.
Perangkat koperasi tersebut, sebagai berikut :
Rapat Anggota. Dalam Anggaran Dasar dibahas mengenai kedudukan rapat anggota di dalam koperasi, penetapan waktu pelaksanaan rapat anggota, hal-hal yang dapat dibahas dalam rapat anggota, agenda acara rapat anggota tahunan, dan syarat sahnya pelaksanaan rapat anggota koperasi.
Pengurus. Dalam Anggaran Dasar dijabarkan tentang kedudukan pengurus dalam koperasi, persyaratan dan masa jabatan pengurus, tugas, kewajiban serta wewenang dari pengurus koperasi.
Pengawas. Dalam Anggaran Dasar dijabarkan tentang kedudukan pengawas dalam koperasi, persyaratan dan masa jabatan pengawas, tugas serta wewenang dari
pengawas koperasi.
Selain dari ketiga perangkat tersebut dapat ditambahkan pula pembina atau badan penasehat.