• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia

N/A
N/A
juli fy

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A. KONSEP BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Secara umum, badan usaha diartikan sebagai perusahan atau gabungan perusahaan yang berdiri sendiri dengan tujuan mencari keuntungan atau laba. Karena tujuannya mencari laba, maka konsep badan usaha dalam perekonomian Indonesia dinilai sebagai kebulatan ekonomis. Badan usaha fokus pada cara menghasilkan barang dan jasa secara efektif dan efisien untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Ciri-ciri badan usaha, antara lain tujuan perusahaan yaitu mencari keuntungan, menggunakan modal dan tenaga kerja, aktivitas operasional perusahaan di bawah pimpinan seorang usahawan.

B. PEMBANGUNAN EKONOMI

 Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.

 Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

 Memperhatikan pertambahan penduduk.

 Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.

 Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.

Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang hampir setiap hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan oleh pemerintah. Indicator adalah sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya indicator-indikator ini, pola atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara pasti.

Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi dan merumuskan suatu kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah suatu

(2)

instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.

Adapun pentingnya indicator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut : 1. Memantau perilaku perekonomian

2. Kepentingan analisis ekonomi 3. Dasar pengambilan keputusan 4. Dasar perbandingan internasional

C. PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai: perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasabarang faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah ketrampilan mereka.

Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah adalah lebih lambat dari potensinya.

D. MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI

(3)

Pembangunan juga menyisakan beragam masalah yang harus dicari solusinya. Salah satu pemicunya yaitu belum meratanya pembangunan di setiap daerah. Mengutip situs Sumber Belajar Kemdikbud, berikut beberapa masalah pembangunan ekonomi yang ditemukan:

1. Kemiskinan dan keterbelakangan

Masalah ini banyak muncul di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kemiskinan, hingga keterbelakangan seperti satu paket yang sulit diputus. Keadaan seperti itu sering dialami keluarga miskin yang menempati kantong-kantong pemukiman atau daerah terpencil yang belum terjamah oleh kebijakan pembangunan. Mayoritas masyarakatnya berpendidikan rendah yang berakibat pada hadirnya generasi bodoh dan terbelakang.

2. Pengangguran

Pengangguran sering muncul karena ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk, pertumbuhan angkatan kerja, dan banyaknya kesempatan kerja. Mengatasi pengangguran tidak semata dalam urusan ekonomi saja, tetapi juga untuk menumbuhkan harga diri.

Pembangunan ekonomi harus melibatkan aspek penciptaan lapangan kerja. Urusan kesempatan kerja perlu dimasukkan pada setiap perencanaan pembangunan.

Pembangunan tenaga kerja memiliki makna strategis pada pencapaian sasaran pembangunan nasional.

3. Ketimpangan hasil pembangunan

Sekalipun pendapatan nasional dan pendapatan perkapita tinggi, bukan berarti kemakmuran masyarakat ikut naik. Sebab, bisa jadi pendapatan tersebut hanya beredar di antara segelintir orang atau golongan tertentu.

Hal seperti itu menyebabkan ketimpangan dalam masyarakat. Ketimpangan dapat dipicu oleh tidak meratanya pendapatan spasial, tidak meratanya pendapatan nasional, tidak meratanya pendapatan regional, dan kesenjangan sosial.

E. CARA MENGATASI PERMASALAHAN EKONOMI

(4)

Dikutip dari Siaran Pers Bersama dari situs Bank Indonesia, rapat koordinasi tersebut menyepakati lima hal penting dalam mengatasi permasalahan ekonomi, yaitu:

1. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat yang akan mendukung tumbuhnya sektor-sektor ekonomi potensial.

2. Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakteristik daerah.

3. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi dan meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jawa Barat.

4. Meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian.

5. Pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan amenitas (3A) sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan pariwisata tematik yakni wisata bahari, wisata sejarah, religi, dan tradisi-seni budaya, serta desa wisata

F. FUNGSI BADAN USAHA a. Fungsi Manajemen

Fungsi ini meliputi tugas-tugas seorang pimpinan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan suatu badan usaha.

Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan dan pengarahan (directing), serta pengoordinasian dan pengawasan (controlling).

b. Fungsi Operasional Fungsi operasional adalah pelaksanaan atas suatu kegiatan badan usaha dalam menghasilkan keuntungan.

Fungsi operasional terdiri dari bidang produksi, bidang pembelanjaan, bidang personalia, bidang administrasi, dan bidang pemasaran. Jenis-jenis badan usaha dikategorikan berdasarkan kepemilikan modal dan lapangan usaha. Berdasarkan Kepemilikan Modal Ditinjau dari kepemilikan modal, badan usaha dapat dibedakan menjadi empat jenis.

(5)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki dan berasal dari negara. BUMN bergerak di sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh BUMN adalah Perusahaan Jawatan (perjan), Perusahaan Umum (perum), dan persero.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), merupakan badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki swasta. BUMS dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan. Contoh BUMS yaitu firma, Comanditaire Venootschap (CV), Perseroan Terbatas (PT), koperasi, dan lain- lain. Badan usaha campuran, merupakan badan usaha yang sebagian modalnya milik pemerintah dan sebagian milik swasta. Contoh badan usaha campuran yaitu persero di mana modal yang dimiliki oleh badan usaha ini adalah 51 persen atau lebih dimiliki pemerintah, dan paling banyak 49 persen dimiliki oleh swasta atau investor.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), merupakan badan usaha yang modal keseluruhan dimiliki oleh pemerintah daerah. Contoh BUMD yaitu Bank Maluku, Bank Jabar, dan Perusahaan Daerah Air Mium (PDAM). Berdasarkan Lapangan Usaha Ditinjau dari lapangan usahanya, badan usaha dapat digolongkan menjadi lima jenis. Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya mengambil dari sumber daya alam secara langsung, sehingga menimbulkan manfaat tertentu. Contohnya pertambangan, perikanan laut, penebangan kayu, dan masih banyak lagi. Badan usaha agraris adalah badan usaha yang kegiatannya berhubungan dengan pertanian. Badan usaha industri adalah badan usaha yang kegiatannya mengolah dari bahan baku menjadi barang setengah jadi atau siap pakai. Contohnya perusahaan tekstil, industri logam, pengrajin sepatu, dan sebagainya. Badan usaha perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya membeli maupun menjual kembali barang dari produsen ke konsumen. Contohnya grosir, pedagang eceran, supermarket, perusahaan ekspor impor, dan sebagainya. Badan usaha jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak dalam bidang pelayanan jasa tertentu kepada konsumen. Contohnya jasa angkut barang, notaris, bengkel, dan akuntan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebutkan peran badan usaha milik swasta sebagai pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia.. Apakah yang

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep pembangunan ekonomi yang dirancang oleh Mohammad Hatta dan Syafruddin Prawiranegara pada masa peralihan, apa yang

Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten/Kota Provinsi Aceh Tahun 2015 dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai.. pihak, baik

Dengan demikian dalam menghadapi ACFTA, badan usaha yang berbentuk BUMDes merupakan solusi tepat untuk pembangunan perekonomian di Indonesiac. Hal ini dikarenakan ada

Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa untuk mencapai tujuan demokrasi ekonomi yakni kesejahtraan bagi seluruh rakyat indonesia maka perekonomian disusun

Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

SKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA BUMDES STUDY KASUS PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MASYARAKAT MELALUI PEREKONOMIAN KREATIF DI DESA DULOLONG

Dokumen ini membahas tentang konsep-konsep pembangunan nasional dan regional, serta salah satu modal dasar pembangunan nasional