• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab Bentuk bentuk Badan Usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab Bentuk bentuk Badan Usaha"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IX

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA (1)

Kata “bisnis” diambil dari Bahasa Inggris Business yang berarti kegiatan usaha. Secara luas, kata bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus-menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan, atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Secara garis besar, kegiatan bisnis dapat dikelompokkan atas 5 bidang usaha, yaitu sebagai berikut:

a. Bidang Industri b. Bidang Perdagangan c. Bidang Jasa

d. Bidang Agraris e. Bidang Ekstraktif

Dalam kegiatan bisnis, ada pula yang membedakannya dalam 3 bidang usaha, yaitu sebagai berikut:

a. Bisnis dalam arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu keseluruhan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri ataupun antara negara untuk tujuan memperoleh keuntungan. b. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry), yaitu kegiatan

memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya.

c. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu kegiatan yang menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan.

Unsur perkumpulan, yaitu:

1. adanya unsur kepentingan bersama, 2. adanya unsur kehendak bersama,

STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

Setelah mempelajari Bab X dan XI ini anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian dan aktivitas operasional dari berbagai

bentuk badan usaha.

2. Menjabarkan mengenai landasan hukum/asas dan landasan praktis tentang status dan mekanisme praktek badan usaha di Indonesia . 3. Mengidentifikasi perbedaan dari masing-masing badan usaha. 4. Menjabarkan struktur organisasi dan struktur kepemilikan dari tiap

jenis badan usaha.

(2)

3. adanya unsur tujuan, dan

4. adanya unsur kerjasama yang jelas.

Keempat unsur tersebut selalu ada pada tiap-tiap organisasi atau perkumpulan, baik yang berbadan hukum maupun yang bukan badan hukum.

Pengertian badan usaha menurut Drs. T. Gilarso adalah organisasi ekonomi yang dilakukan oleh satu/sekelompok orang dalam wadah kelembagaan formal, dikelola secara teratur berkesinambungan untuk membuat, menyediakan atau mendistribusikan barang dan jasa.

Badan usaha secara garis besar dibedakan menjadi Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN, termasuk BUMD).

BUMS adalah badan usaha yang dimiliki oleh swasta dan memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Pendirian BUMS berlandaskan UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan pasal 27 ayat 2. Permodalan BUMS berasal dari modal pemilik, laba ditahan, cadangan, penyusutan, pinjaman modal asing. Sedangkan BUMN adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh negara.

Bentuk-bentuk badan usaha diantaranya adalah sebagai berikut: Badan Usaha Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki dan dipimpin oleh satu orang.

Kebaikan perusahaan perseorangan:

(1) Seluruh keuntungan diterima oleh pemilik. (2) Cepat mengambil keputusan.

(3) Rahasia perusahaan terjamin. (4) Mudah mendirikan.

(5) Organisasinya sederhana.

Kelemahan perusahaan perseorangan:

(1) Perluasan usaha sulit karena modal terbatas, keahlian terbatas. (2) Kelangsungan usaha kurang terjamin.

(3) Tanggung jawab keuangan perusahaan sepenuhnya ditanggung pemilik.

(4) Kemampuan karyawan sukar berkembang. Firma (Fa)

(3)

Dalam Pasal 16 KUHD disebutkan bahwa yang dinamakan persekutuan firma ialah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Sesuai bentuk usahanya, ada 2 kesulitan peran dan tanggung jawab anggota firma, yaitu:

a. Setiap anggota firma selalu mempertaruhkan seluruh kekayaan pribadinya.

b. Kelangsungan hidup firma tidak terjamin, misalnya ada salah seorang peserta keluar atau meninggal.

Kebaikan firma:

(1) Pimpinan dibagi menurut keahlian.

(2) Keputusan lebih rasional karena dapat dimusyawarahkan lebih dahulu.

(3) Modal lebih besar serta mudah memperoleh pinjaman.

(4) Kelangsungan perusahaan lbh terjamin dibandingkan perusahaan perseorangan.

(5) Mempunyai kekuatan hukum. Kelemahan firma:

(1) Lambat dalam mengambil keputusan.

(2) Perselisihan antar anggota firma dapat mengancam kelangsungan hidup firma.

(3) Tanggung jawab tiap anggota firma tidak terbatas.

Persekutuan Komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV) CV adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan. Dalam CV ada 2 (dua) macam sekutu, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pengelolaan dan hutang perusahaan, sedang sekutu pasif hanya memasukkan modal dan bertanggungjawab sebatas modal yang disetor.

Menurut Pasal 19 KUHD disebutkan bahwa perusahaan komanditer (CV) adalah suatu perseroan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persero yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab solider) pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak yang lain.

Macam- macam CV

Dalam kepustakaan, dikenal ada 3 macam CV, yaitu: 1. CV dengan diam-diam;

(4)

CV dengan diam-diam adalah CV yang belum menyatakan dirinya dengan terang-terangan kepada pihak ketiga sebagai CV. Bila CV bertindak keluar, masih menyatakan diri sebagai firma, tetapi ke dalam sudah menjadi CV.

Sedangkan CV dengan terang-terangan yaitu CV yang dengan terang-terangan menyatakan dirinya sebagai CV kepada pihak ketiga. Untuk CV dengan saham, sebenarnya merupakan CV terang-terangan yang modalnya terdiri dari saham-saham. CV dengan saham ini sebenarnya hampir sama dengan perseroan terbatas, dan tidak diatur dalam KUHD.

Persamaan CV dan PT:

1. Modalnya sama-sama terdiri dari saham-saham, meskipun bagi persekutuan komanditer dengan saham berbentuk saham atas nama; sedangkan pada perseroan terbatas dapat berbentuk atas nama atau atas pembawa;

2. Pengawasan, di mana pada CV dengan saham dapat ditetapkan salah seorang dari sekutu komanditer sebagai komisaris, yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan sekutu kerja atau sekutu komplementer. Meskipun sebagai pengawas (komisaris), tetapi sebagai sekutu komanditer tetap tidak diperbolehkan mencampuri urusan pengurusan, meskipun dalam perjanjian pendirian persekutuan ditetapkan bahwa mengenai perbuatan-perbuatan tertentu, sekutu kerja harus minta persetujuan lebih dahulu kepada sekutu komanditer/ pengawas tersebut.

Perbedaan CV dan PT:

1. Pada PT tidak ada sekutu kerja, yang bertanggung jawab penuh secara pribadi untuk keseluruhan. Pertanggungjawaban semacam itu dalam PT ada pada direksi (pengurus) yang telah melakukan perbuatan hukum sebelum pendaftaran dan pengumuman PT yang bersangkutan seperti dimaksud dalam Pasal 39 KUHD;

2. Direksi pada PT tidak boleh diangkat untuk waktu selama-lamanya, sedangkan sekutu kerja pada CV dengan saham dapat diangkat untuk selamanya.

Kebaikan CV:

(1) Mudah menambah modal yaitu dengan cara menyertakan sekutu komanditer (sekutu pasif).

(2) Kemampuan memperoleh pinjaman lebih besar. (3) Kemampuan manejemen lebih baik.

Kelemahan CV:

(5)

(2) Kelangsungan perusahaan tidak terjamin karena hanya mengandalkan sekutu aktif.

(3) Kesulitan menarik kembali modal yang disetor. Perseroan Terbatas (PT)

PT adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan. Permodalan PT terbagi atas saham-saham (sero/andil) dan berbadan hukum. PT memiliki kekayaan dan hutang sendiri yang terpisah dengan pribadi pemilik saham. Pemilik saham akan memperoleh deviden yaitu bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham. Pemilik saham mempunyai tanggungjawab sebanyak saham yang dimiliki.

Definisi dari Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang mulai berlaku pada tanggal 7 Maret 1996:

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Sedangkan menurut Prof. Soekardono, Perseroan Terbatas adalah suatu perserikatan yang bercorak khusus untuk tujuan memperoleh keuntungan ekonomis.

Permodalan PT dari penjualan saham dan obligasi. Pendirian PT

Dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas telah diatur dengan jelas bahwa suatu perseroan didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan suatu akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. Orang di sini dimaksudkan adalah orang perseorangan atau badan hukum.

Syarat mendirikan PT:

(1) Syarat permodalan atau material.

(a) Modal statuter yaitu modal yang tercantum dalam anggaran dasar saat mendirikan PT.

(b)Modal ditempatkan yaitu saham yang sudah terjual, sekurang-kurangnya 25% dari modal statuter.

(c) Modal disetor yaitu saham yang sudah dibayar, jumlahnya paling sedikit 50% dari modal ditempatkan.

Contoh perhitungan:

(6)

Modal ditempatkan = 25 % x 10.000.000 lembar = 2.500.000 lembar

= 2.500.000 lembar x Rp10.000,00 = 25 milyar rupiah.

Modal disetor = 50 % x 2.500.000 lembar = 1.250.000 lembar

= 1.250.000 lembar x Rp10.000,00 = 12,5 milyar rupiah.

(2) Syarat formal adalah syarat yang tertera dalam akta pendirian Dalam akta pendirian PT sekurang-kurangnya harus memuat antara lain:

a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri;

b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan anggota direksi dan komisaris yang pertama kali diangkat; dan

c. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, nilai nominal atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor pada saat pendirian.

Selain itu, ada 2 hal yang tidak boleh dimuat dalam akta pendirian PT, yaitu:

a. Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham; dan b. Ketentuan tentang pemberian keuntungan pribadi kepada

pendiri atau pihak lain.

Pendirian PT harus dengan akta notaris, disyahkan oleh menteri kehakiman, didaftarkan ke pengadilan negeri serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).

Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT terdiri dari:

(1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). (2) Komisaris.

(3) Dewan direksi. RUPS

RUPS merupakan kekuasaan tertinggi dalam PT, pemegang saham memiliki hak suara, bila pemegang hak suara berhalangan hadir maka bisa mewakilkan kepada orang lain yang disebut dengan proxy. Hasil keputusan dari RUPS dilimpahkan kepada komisaris, oleh komisaris akan diteruskan kepada direksi.

Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS.

(7)

(2) Menetapkan gaji direksi dan komisaris. (3) Meneliti kinerja perushaan.

(4) Menentukan kebijakan perusahaan yang harus dilakukan direksi.

(5) Mengumumkan pembagian laba. Komisaris

Secara tegas, Pasal 97 Undang-undang tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi.

Dilihat dari hukumnya, status/kedudukan komisaris ada 3 macam, yaitu:

1. Komisaris yang diangkat tanpa upah dan bukan merupakan pemegang saham. Maka status hukumnya adalah sebagai pemegang kuasa perusahaan atau RUPS.

2. Komisaris yang diangkat dengan upah, dan bukan merupkan pemegang saham. Maka status hukumnya adalah buruh pemegang saham.

3. Komisaris yang diangkat dengan diberi upah,

maka status hukumnya adalah buruh pemegang kuasa dan anggota RUPS.

Kewajiban direksi adalah melaporkan PT ke kepaniteraan pengadilan negeri apabila PT mengalami kerugian lebih besar atau sama dengan 50 % dari modal agar diketahui oleh para pemegang saham dan pihak ketiga.

Tugas komisaris:

(1) Mengawasi kegiatan direksi. (2) Memeriksa pembukuan PT.

(3) Memberi petunjuk dan menegur direksi.

(4) Memberhentikan tugas direksi (sementara) sampai diselenggarakan RUPS.

Tugas direksi adalah menjalankan dan mengembangkan PT, maka direksi memiliki wewenang:

(1) Mewakili PT berhubungan dengan pihak ke tiga. (2) Melaksanakan fungsi badan usaha.

(3) Menentukan besarnya laba yang ditahan dan deviden. Direksi

(8)

a. terjadi perkara di depan pengadilan antara perseroan dengan anggota direksi yang bersangkutan; dan

b. anggota direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan perseroan.

Selain itu, ada 4 kewajiban direksi yang telah ditentukan undang-undang, yaitu:

a. Wajib membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS, dan risalah rapat direksi.

b. Wajib menyelenggarakan pembukuan perseroan.

c. Wajib melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau keluarganya.

d. Wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan.

Kebaikan dan Keburukan PT Kebaikan PT.

(1) Kelangsungan PT lebih terjamin.

(2) Pengelolaan PT lebih efisien karena dikelola oleh orang yang profesional.

(3) Mudah menambah modal dengan menjual saham atau obligasi.

(4) Terjadi pemisahan kekayaan antara pemilik dan pengeloa usaha.

(5) Mudah melakukan perluasan usaha. Kelemahan PT.

(1) Biaya organisasi besar dan rumit.

(2) Pendirian lebih sulit karena memerlukan akta notaris. (3) PT merupakan subyek pajak.

(4) Rahasia perusahaan tidak terjaga karena harus melaporkan kepada pemegang saham.

(5) Bidang usaha sulit berubah karena harus sesuai dengan akta pendirian.

(6) Hubungan antar personal dilakukan secara formal. Koperasi

Yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu kerja sama antara orang-orang yang tidak bermodal untuk mencapai suatu tujuan kemakmuran bersama, bukan untuk mencari keuntungan.

(9)

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Perbedaan koperasi dan bentuk usaha lainnya, dapat dilihat dari unsur-unsur yang ada pada koperasi dan bentuk usaha lainnya (Firma, CV, dan PT), yaitu:

- Unsur para pihak - Unsur tujuan - Unsur modal

- Pembagian sisa hasil usaha Fungsi, Prinsip dan Bentuk Koperasi

Menurut UU Koperasi, fungsi dan peran koperasi adalah:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

c. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Prinsip koperasi berdasarkan Pasal 5 UU Perkoperasian adalah: 1. Keanggotaan bersifat sukarela

2. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5. Kemandirian

6. Pendidikan perkoperasian dan kerja sama antarkoperasi. Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 s. d. Pasal 14, setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh pemerintah, maka koperasi akan memperoleh status sebagai badan hukum.

Keanggotaan dan Perangkat Organisasi

Tiap anggota dalam koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang disebutkan dalam Pasal 20, yaitu sebagai berikut:

(10)

a) menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota;

b) memilih dan/atau dipilih menjadi anggota pengurus dan pengawas;

c) meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar;

d) mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta;

e) memanfaatkan koperasi dan mendapatkan

pelayanan yang sama antara sesama anggota; dan

f) mendapatkan keterangan mengenai

perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.

Kewajiban anggota koperasi adalah:

a) mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota;

b) berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi; dan

c) mengembangkan dan memelihara kebersamaan

berdasar atas asas kekeluargaan.

Menurut Pasal 21, ada 3 perangkat koperasi, yang terdiri dari:

1) Rapat Anggota

2) Pengurus

3) Pengawas

Hal-hal yang biasanya ditetapkan dalam rapat anggota adalah:  Anggaran dasar.

 Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

 Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.

 Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan.

 Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

(11)

 Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

Mengenai tugas dan wewenang pengurus koperasi, telah dijelaskan dalam Pasal 30, yang berbunyi sebagai berikut:

Tugas pengurus:

a. Mengelola koperasi dan usahanya.

b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

c. Menyelenggarakan rapat anggota.

d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib, dan

f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. Wewenang pengurus:

a. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

b. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaraan dasar.

c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota, dan

d. Mengangkat pengelola koperasi yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi.

Tugas pengawas:

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Wewenang pengawas:

a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.

b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

c. Merahasiakan hasil pengawasannya kepada pihak ketiga. Modal, SHU dan Pembubaran Koperasi

(12)

Modal sendiri berasal dari: Simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.

Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari: Anggota, koperasi lainnya dan/ atau anggota, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya, serta sumber lain yang sah.

Koperasi dapat dibubarkan berdasarkan keputusan rapat anggota atau berdasarkan keputusan pemerintah. Pembubaran koperasi berdasarkan keputusan pemerintah akan dapat dilakukan bila terdapat 3 alasan, yaitu:

a) terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan undang-undang;

b) kegiatan koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan; dan

c) kelangsungan hidup koperasi tidak dapat lagi diharapkan.

Yayasan

Dengan disahkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, berarti landasan hukum pembentukan suatu yayasan telah jelas. Dimana isi Pasal 1 menjelaskan bahwa yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Pasal 28 Ayat (1) menegaskan bahwa Pembina adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas oleh undang-undang tentang yayasan atau anggaran dasar yayasan. Pengawas tersebut adalah perseorangan sebagai pendiri yayasan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Pembina mempunyai kewenangan meliputi:

a. Keputusan mengenai perubahan anggaran dasar. b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus

dan anggota pengawas.

c. Penetapan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar yayasan.

(13)

e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan.

Hal kekayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain itu, kekayaan yayasan dapat juga diperoleh dari:

g) Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat; Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat adalah sumbangan atau bantuan sukarela yang diterima yayasan baik dari negara, masyarakat maupun dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h) Wakaf;

i) Hibah;

j) Hibah wasiat; dan

k) Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar yayasan dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya suatu yayasan dapat bubar dengan beberapa alasan seperti diatur dalam Pasal 62, yaitu karena:

a) Jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar berakhir;

b) Tujuan yayasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar tercapai atau tidak tercapai;

c) Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berdasarkan alasan:

1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;

2) Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau

(14)

BAB X

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA (2)

Badan Usaha Milik Negara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki pemerintah suatu negara.

Ciri-Ciri BUMN

 Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.

 Pengawasan baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.

 Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.

 Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

 Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.

 Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.

 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.

 Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.

 Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.

 Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.

 Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.

 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.

 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.

(15)

 Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

 Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank. Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.

Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN.

Jenis-Jenis BUMN

Jenis-jenis BUMN yang ada di Indonesia adalah: Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:

 Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden

 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan perundang-undangan

 Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang

 Modalnya berbentuk saham

 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan

 Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris

 Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah

 Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas

(16)

 Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan  Tidak mendapat fasilitas negara

 Tujuan utama memperoleh keuntungan

 Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata  Pegawainya berstatus pegawai swasta

Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada RUPS.

Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang bisa diprivatisasi adalah persero yang bidang usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah. Sedangkan Persero yang tidak bisa diprivatisasi ialah:

 Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN.

 Persero yang bergerak di bidang hankam Negara.

 Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat.  Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara

tegas dilarang diprivatisasi oleh UU. Perusahaan Umum (Perum)

Perusahaan Umum (PERUM) adalah suatu perusahaan negara yang bertujuan untuk melayani kepentingan umum, tetapi sekaligus mencari keuntungan.

Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):

 Melayani kepentingan masyarakat umum.  Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.

 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.

 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.

(17)

 Modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.  Dapat menghimpun dana sendiri dari berbagai pihak. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

BUMD adalah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar/seluruhnya adalah milik pemerintah daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan potensi ekonomi di daerah yang bersangkutan. Contoh perusahaan daerah antara lain adalah perusahaan air minum (PDAM) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dasar pendirian BUMD adalah UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah.

Ciri-ciri BUMD adalah sebagai berikut:

 Pemerintah daerah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.

 Pemerintah daerah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan.

 Pemerintah daerah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan.

 Pengawasan dilakukan oleh pemerintah daerah.

 Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.

 Sebagai stabillisator perekonomian daerah dalam rangka menyejahterakan rakyat.

 Sebagai sumber pemasukan bagi pemerintah daerah. Tujuan pendirian BUMD adalah:

a. melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan daerah.

b. pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah. c. mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha.

d. memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi kepentingan publik. e. menjadi perintis kegiatan dan usaha yang kurang diminati

swasta.

Di samping bentuk-bentuk badan usaha tersebut di atas, dewasa ini terdapat pula berbagai bentuk penggabungan atau kerjasama antar badan usaha. Bentuk-bentuk tersebut diantaranya adalah:

a) Joint Venture

(18)

Ciri-ciri joint venture:

(1) Modal berupa saham yang disiapkan oleh perusahaan pendiri.

(2) Perusahaan pendiri masih tetap berdiri dan memilki kebebasan masing-masing.

(3) Kerjasama antara perusahaan domestic dan asing. (4) Resiko ditanggung bersama antar pendiri joint venture.

b) Holding Company.

Holding company adalah badan usaha besar berbentuk corporation/berbadan hukum PT. Holding company memiliki sebagian besar saham dari beberapa badan usaha. Badan usaha yang bergabung diatur dan dijalankan oleh pimpinan holding company.

Ciri-ciri holding company:

(1) Holding company menguasai/mengambil alih badan usaha yang dibeli.

(2) Resiko ditanggung oleh badan usaha yang mengambil alih.

(3) Badan usaha yang diambil alih kehilangan identitas. (4) Dapat dimanfaatkan untuk skala ekonomi yang lebih

besar. c) Trust.

Trust adalah gabungan beberapa badan usaha, badan usaha-badan usaha tersebut melebur diri menjadi satu bada usaha raksasa. Badan usaha-badan usaha yang melebur diri/fusi tidak memiliki kebebasan berusaha.

d) Kartel.

Kartel adalah kerja sama beberapa badan usaha untuk memproduksi atau menjual barang sejenis dibawah perjanjian tertentu.

Ciri-ciri Kartel:

(1) Masing-masing badan usaha tetap berdiri.

(2) Masing-masing badan usaha mempunyai kedudukan yang sama.

(3) Masing-masing badan usaha sewaktu-waktu bisa membatalkan perjanjian.

(19)

Concern sama dengan holding company, jika holding company berbentuk PT, maka concern berbentuk perusahaan perseorangan.

f) Consolidation.

Consolidation hampir sama dengan holding company. Jika holding company hanya memiliki saham-saham dari beberapa badan usaha, maka consolidation mengharuskan semua harta dan utang badan usaha-badan usaha yang bergabung menjadi milik harta dan utang consolidation.

g) Gentlement’s agreement.

Gentlement’s agreement adalah persetujuan secara lisan beberapa produsen mengenai daerah penjualan dengan tujuan mengurangi persaingan.

h) Pool

Pool adalah gentlemant’s agreement secara tertulis, apabila anggota pool melanggar perjanjian akan dihukum sesuai isi perjanjian.

i) Trade Association.

Trade association adalah persetujuan tentang harga dan syarat penjualan. Trade association tidak mencari laba tetapi bertujuan memajukan kepentingan anggota.

j) Merger.

Merger adalah peleburan dua atau lebih perseroan menjadi satu perusahaan, dengan salah satu perusahaan menjadi pemimpin yang tetap berdiri, sementara perusahaan lainnya lenyap.

k) Konglomerat

Merger beberapa perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa yang berbeda, misal perusahaan makanan, sepatu, mobil, elektronik.

Selain itu, berbagai bentuk badan usaha tersebut di atas ada yang dikategorikan sebagai badan usaha yang tidak berbadan hukum dan badan usaha yang berbadan hukum. Dalam literatur hukum, ada 3 macam perkumpulan yang tidak termasuk kategori sebagai badan hukum, (bukan badan hukum), yaitu persekutuan perdata, persekutuan/perusahaan firma (Fa), dan persekutuan/perusahaan komanditer (CV). Sedangkan yang berbadan hukum adalah PT, Koperasi, dan Yayasan.

(20)

pendirian badan usaha tersebut. Bila seseorang akan mendirikan perkumpulan/perusahaan yang merupakan badan hukum, maka diperlukan syarat adanya pengesahan akta pendirian oleh pemerintah, sedangkan untuk badan usaha yang tidak berbadan hukum, hal tersebut tidak diperlukan, kalaupun diperlukan hanya ijin usaha.

UJI KOMPETENSI IX –X.

1. Identifikasikan secara ringkas mengenai perbedaan secara spesifik antara Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, Koperasi, Yayasan, PT, BUMN, BUMD, dan Perum! Sajikan analisis anda dalam format tabel!

2. Apakah ada dampak tertentu jika pemerintah mewajibkan pengesahan akte pendirian pada perusahaan perorangan, Firma, dan CV? Berikan opini anda!

3. Beberapa BUMN yang juga berstatus PT (Persero) sebelumnya berasal dari Perum. Jelaskan secara singkat mengenai keuntungan dan kerugian dari badan-badan usaha yang telah beralih status dari Perum kepada BUMN (Persero)?

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal stabilitas Beta, yang dilihat dari deviasi standar yang makin kecil, dari data Beta mentah tampak bahwa deviasinya agak meningkat seiring dengan periode estimasi yang

yang berjudul “ Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Membentuk. Kepribadian Peserta Didik (Studi Kasus di SDI Sunan Giri

Kondisi lingkungan yang kurang sesuai disiasati oleh petani dengan menanam kultivar lokal berumur dalam yang toleran dengan lingkungan pada musim yang sesuai selama 6-7

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Treponema pallidum yang bersifat kronis dan sistemik ditandai dengan lesi primer diikuti dengan erupsi sekunder pada kulit

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebesar 60,6% responden merasa tidak puas terhadap pekerjaannya, sebesar 50,7% responden menyatakan kepemimpinan dalam kategori baik,

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN EMPATI ANAK USIA DINI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |