• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ii Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab ii Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

SUATU PEDOMAN ATAU PERATURAN HIDUP YANG MENENTUKAN BAGAIMANA

MANUSIA HARUS

(5)
(6)

PERANGKAT KAIDAH DALAM PERATURAN BAIK ITU TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS YANG

MENNGATUR TINGKAH LAKU

MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT,

BERBANGSA DAN BERNEGARA

YANG DIBUAT OLEH PENGUASA

(PIHAK YANG BERWENAG)

BERSIFAT MEMAKSA DAN

MENGIKAT, BERISI LARANGAN DAN / PERINTAH YANG WAJIB DIPATUHI DAN ADA SANKSI YANG TEGAS BAGI

PELANGGARNYA (PIDANA,

PERDATA, ADMINISTRASI) SERTA

MEWUJUDKAN KEAMANAN,

(7)

PERATURAN TENTANG TINGKAH LAKU MANUSIA

DIBUAT OLEH BADAN RESMI YANG BERWAJIB

BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKAT

MEMILIKI SANKSI YANG TEGAS

BERTUJUAN MEWUJUDKAN KEAMANAN,

(8)
(9)

ALAT

KETERTIBAN

DAN

KETERATURAN MASYARAKAT

SARANA

MEWUJUDKAN

KEADILAN SOSIAL

ALAT

PENGGERAK

PEMBANGUNAN NASIONAL

ALAT KRITIK

(10)
(11)

11

LANDASAN HUKUM BISNIS

Landasan Idiel : PANCASILA

Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Ketentuan hukum lainnya :

Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)

Hukum Pidana

UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya

UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)

UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999

UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)

Hukum dagang

Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya

UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten

UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek

UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta

UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)

UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. 37/2004)

UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)

UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)

(12)

BAB II

BADAN USAHA DALAM KEGIATAN

BISNIS DAN PARA PEMBANTUNYA

MGT 401- Hukum Bisnis Semester Gasal 2014-2015

(13)

Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada 3 badan

usaha yang ikut serta dalam kegiatan bisnis

Badan

Usaha

Swasta

(14)

PERUSAHAAN

ADALAH

SETIAP BENTUK BADAN

USAHA YANG MENJALANKAN

SETIAP JENIS USAHA YANG

BERSIFAT TETAP DAN TERUS

MENERUS

DIDIRIKAN,

BEKERJA,

SERTA

BERKEDUDUKAN

DALAM

WILAYAH

NEGARA

INDONESIA DENGAN TUJUAN

MEMPEROLEH KEUNTUNGAN

(15)

ORANG PERSEORANGAN, BADAN USAHA, BADAN HUKUM

TERUS MENERUS/TDK TERPUTUS PUTUS

TERANG TERANGAN

UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN ATAU LABA

DALAM BIDANG BARANG, JASA, ATAU HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

(16)
(17)

PEMBANTU PERUSAHAAN

DI DALAM PERUSAHAAN

PEMBANTU PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT SUB ORDINASI, YAITU : HUBUNGAN ATASAN DAN BAWAHAN SEHINGGA

BERLAKU SUATU PERJANJIAN PERBURUHAN

DI LUAR PERUSAHAAN

PEMBANTU PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT

KOORDINATIF, YAITU : HUBUNGAN YANG SEJAJAR SEHINGGA BERLAKU

(18)

Pembantu di Luar Perusahaan

1. Agen perusahaan : orang yang melayani beberapa

pengusaha sebagai perantara dengan pihak ketiga.

 Perjanjian antara pihak perusahaan dengan agen adalah perjanjian pemberian kuasa dan sifat

hubungannya tetap.

 Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan tetap.

2. Pengacara : mewakili pengusaha mengenai persoalan

hukum baik di depan hakim maupun di luar pengadilan.

(19)

3. Notaris : membuat perjanjian dengan pihak ketiga.

 Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan pelayanan berkala.

4. Makelar : seorang perantara yang menghubungkan

pengusaha dengan pihak ketiga untuk mengadakan berbagai perjanjian.

 Diatur dalam Pasal 62 s.d 72 KUHD

 Ciri-ciri makelar :

a. Diangkat resmi oleh pemerintah.

(20)

 Hubungan hukumnya: pemberian kuasa dan pelayanan berkala.

 Larangan bagi makelar :

a. Berdagang dalam lapangan perusahaan di mana

dia diangkat.

b. Menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat

dengan perantaranya.

 Kewajiban makelar : membuat dan memelihara buku saku dan buku harian.

 Tanggung jawabnya :

a. Dalam perjanjian jual beli dengan contoh,

diharuskan menyimpan contoh tersebut.

b. Dalam perjanjian jual beli wewsel atau surat

(21)
(22)
(23)

Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia

.

Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari: - siapa pemilik / pendirinya,

- sumber modalnya,

- apa tujuan pendiriannya,

sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.

Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai

(24)

SUATU PERSEKUTUAN YANG DIBENTUK ATAS SUATU PERJANJIAN, DIMANA DUA ORANG ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRI UNTUK MEMASUKKAN SESUATU (INBRENG) KE DALAM PERSEKUTUAN DENGAN MAKSUD UNTUK MEMBAGI KEUNTUNGAN”

SUATU JENIS PERSEKUTUAN PERDATA YANG KHUSUS DIDIRIKAN UNTUK MENJALANKAN PERUSAHAAN DENGAN NAMA BERSAMA”

SUATU FIRMA YANG MEMPUNYAI SATU ATAU BEBERAPA ORANG SEKUTU KOMANDITER

BADAN HUKUM YANG MERUPAKAN PERSEKUTUAN MODAL, DIDIRIKAN BERDASARKAN PERJANJIAN, MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DENGAN MODAL DASAR YANG SELURUHNYA TERBAGI DALAM SAHAM

BADAN USAHA YANG BERANGGOTAKAN ORANG-ORANG ATAU BADAN HUKUM KOPERASI YANG MELANDASKAN KEGIATANNYA BERDASARKAN PRINSIP KOPERASI SEKALIGUS SEBAGAI GERAKAN EKONOMI RAKYAT YANG DIDASARKAN ATAS KEKELUARGAAN

YAYASAN ADALAH BADAN HUKUM YANG TIDAK MEMPUNYAI ANGGOTA YANG DIKELOLA OLEH PENGURUS DAN DI DIRIKAN UNTUK TUJUAN SOSIAL

(25)

BADAN USAHA BADAN HUKUM

Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1

Tahun 1995)

Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)

(26)

BADAN USAHA BUKAN BADAN

HUKUM

Persekutuan Perdata / maatschap

(pasal 1619 KUHPerdata)

Firma (pasal 16

35 KUH Dagang)

Perseroan Komanditer / CV (pasal 19

KUH Dagang)

(27)

Persekutuan Perdata

(Maatschap)

Diatur dalam Buku III Bab VIII Pasal

1618-1652 KUHPerdata

Pengertian menurut Pasal 1618 KUHPerdata:

1.

Adanya suatu perjanjian kerjasama antara dua

orang atau lebih.

2.

Masing-masing memasukkan sesuatu ke

dalam persekutuan (inbreng)

(28)

Persekutuan Perdata

Unsur-unsur

• Adanya pemasukan sesuatu (inbreng) ke dalam perusahaan yang dapat berupa:

1. Uang; atau

2. Barang atau benda atau apa saja yang layak bagi pemasukan,

misalnya rumah/gedung, perlengkapan kantor, mobil angkutan, dsb

3. Tenaga, baik fisik atau pikiran

(29)

Persekutuan Perdata

• Tata cara pembagian keuntungan ditentukan sendiri oleh para pihak yang mendirikan persekutuan. Jika tidak diatur perjanjian mengenai tata cara pembagian keuntungan ini, berlaku ketentuan yang diatur dalam Pasal 1633-1635

KUH Perdata

• Pembagian harus dilakukan menurut harga atau nilai pemasukan masing-masing sekutu

(30)

Pembagian Keuntungan & Kerugian

 Menurut Pasal 1633 ayat (1) KUHPerdata:

pembagiannya diatur dalam perjanjian pendirian persekutuan, dan tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya pada salah seorang sekutu.

 Pasal 1633 ayat (2) KUHPerdata : boleh diperjanjikan seluruh kerugian ditanggung oleh seorang sekutu.

 Jika tidak diperjanjikan maka berlaku Pasal 1633 KUHPerdata dimana pembagian berdasarkan asas keseimbangan dengan ketentuan tenaga kerja

(31)

Berakhirnya Persekutuan Perdata

Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal

31- 35 KUHD :

1.

Lampaunya waktu yang diperjanjikan

2.

Pengakhiran oleh salah satu pihak

3.

Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah

4.

Selesainya perbuatan

5.

Hancurnya benda yang menjadi objek

persekutuan.

6.

Kematian salah satu sekutu

7.

Adanya pengampuan atau kepailitan salah

(32)

Firma (Vennotschap Onder Firma)

Diatur dalam Bagian II Bab III KUHD Pasal 16

35

Menurut Pasal 16 KUHD : firma : persekutuan

perdata yang didirikan untuk menjalankan

perusahaan dengan nama bersama

Tiga kekhususan firma :

1.

Menjalankan perusahaan

2.

Nama bersama

3.

Tanggung jawab bersifat pribadi untuk

(33)

Pendirian Firma

• Menurut Pasal 22 KUHD dapat didirikan :

1. Akta otentik

2. Tanpa akta otentik

• Akta kemudian didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

• Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

• Mendaftar dan mengumumkan wajib jika tidak firma dianggap sebagai persekutuan umum yaitu :

1. Firma yangMenjalankan segala macam urusan 2. Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas

3. Tidak ada sekutu yang dikecuali dari kewenangan

(34)

Tanggung Jawab Sekutu

Dapat dibedakan atas 2 yaitu :

1.

Tanggung jawab intern : seimbang dengan

pemasukkannya (inbreng).

(35)

Berakhir Firma

Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal

31- 35 KUHD :

1.

Lampaunya waktu yang diperjanjikan

2.

Pengakhiran oleh salah satu pihak

3.

Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah

4.

Selesainya perbuatan

5.

Hancurnya benda yang menjadi objek

persekutuan.

6.

Kematian salah satu sekutu

7.

Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu

(36)

3. Commanditaire Vennootschap (CV)

Pengertian:

“Suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa

orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang

(37)

Commanditaire Vennotschap

(CV)

Pengertian : persekutuan

firma yang mempunyai

(38)

Macam-macam CV :

1. CV diam-diam : persekutuan yang belum menyatakan

dirinya secara terang2an kepada pihak ketiga.

2. CV terang2an : persekutuan yang menyatakan dirinya

sebagai CV kepada pihak ketiga.

3. CV dengan saham : modalnya terdiri dari saham

Macam-macam sekutu :

1. Sekutu komanditer (pasif) : sekutu yang hnya

memasukkan uang atau benda

2. Sekutu komplenmenter : sekutu yang menjadi

(39)

Pendirian CV

Sama dengan firma

Biasanya dibuat dengan akta notaris.

anggaran dasarnya memuat hal-hal :

1.

Nama dan kedudukkan hukumnya

2.

Maksud & tujuannya

3.

Mulai & berakhirnya

4.

Modal persekutuan

5.

Penunjukkan sekutu aktif dan pasif

6.

Hak, kewajiban, dan tanggung jawab

sekutu

(40)

PENDIRIAN CV

Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas, artinya pendirian CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan dengan akta otentik ataupun akta di bawah tangan.

Juga tidak ada keharusan dari pendiri CV untuk melakukan pendaftaran dan juga tidak ada keharusan untuk diumumkan dalam Lembaran Negara. Dengan demikian CV tidak dapat dikategorikan sebagai badan hukum sebagaimana halnya Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang.

Tetapi pada saat ini berdasarkan pengamatan Purwosutjipto, “dalam

praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang mendirikan CV berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang (di wilayah tempat kedudukan

(41)

KELEBIHAN CV

- Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dapat dilakukan,

baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dibuat akta otentik dengan akta Notaris ataupun dengan akta di bawah tangan. Akta Notaris merupakan alat pembuktian yang membuat

kedudukan CV kuat apabila berhubungan dengan pihak ketiga.

- Bentuk badan usaha CV telah mendapat kepercayaan

masyarakat.

- Dalam CV yang memasukkan sesuatu ke dalam CV dan

mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sekutu komanditer (sekutu pasif) sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak

terbatas hanya sekutu komplementer (sekutu aktif).

(42)

KELEBIHAN CV

- Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang

terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan sekutu komplementer.

- Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak

Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang

diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan Pajak Penghasilan.

- Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan

(43)

KELEMAHAN CV

- Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif maka

tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawab pribadi sesuai dengan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum

Dagang.

- Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan

hukum sehingga tidak banyak dipilih oleh pengusaha yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita

ketahui bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar dibutuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum, yaitu P.T.

- CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan

menghimpun modal dari para sekutunya. Berbeda

(44)

Berakhirnya CV

Sama dengan berakhirnya firma :

1. Lampaunya waktu yang diperjanjikan 2. Pengakhiran oleh salah satu pihak

3. Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah 4. Selesainya perbuatan

5. Hancurnya benda yang menjadi objek persekutuan. 6. Kematian salah satu sekutu

7. Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu

sekutu.

(45)

Perseroan Terbatas (PT) Pasal 1 ayat 1

• Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi

(46)

Perseroan Terbatas

(PT)

Perseroan : modalnya terdiri dari saham

Terbatas : tanggung jawab pemilik sebesar saham

(47)

Pengertian

:

1. badan hukum yang merupakan perseku-tuan modal, 2. didirikan berdasarkan perjanjian,

3. melakukan kegiatan usaha

4. modal dasar yang seluruhnya terbagi da-lam saham 5. dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU

(48)

Pendirian Perseroan Terbatas

Ada 3 tahap yaitu :

I. Pembuatan akta pendirian :

Didirikan oleh 2 orang atau lebih

Dibuat dengan akta notaris dan dalam

Bahasa Indonesia.

Anggaran dasar memuat : Pasal 15 yaitu :

i.

Nama dan tempat kedudukkan perseroan

ii.

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha

perseroan

(49)

iv.

Besarnya jumlah modal dasar, modal

ditempatkan, dan modal disetorkan

v.

Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak yang

melekat pada saham, dan nilai nominal saham

vi.

Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan

dewan komisaris

vii.

Penetapan tempat dan tata cara

penyelenggaraan RUPS

viii.

Tata cara pengangkatan, penggantian,

pemberhentian anggota direksi dan dewan

komisaris

ix.

Tata cara penggunaan laba dan pembagian

(50)

Anggaran dasar tidak boleh memuat :

1.

Ketentuan tentang penerimaan bunga

tetap atas saham.

2.

Ketentuan tentang pemberian manfaat

pribadi kepada pendiri atau pihak lain.

II.

Pengesahan ke Mentri Hukum dan HAM

III.

Pendaftaran di Departemen Perindustrian

(51)

Modal PT

1.

Modal dasar : keseluruhan nilai nominal saham yang

ada dalam perseroan. Modal perseroan terdiri dari

:Modal minimal Rp 50.000.000,- kecuali kegiatan

usaha tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang

tersendiri.

2.

Modal ditempatkan : modal yang disanggupi oleh

para pendiri untuk disetor ke dalam kas perseroan

pada saat perseroan didirikan. Modal ini paling

sedikit 25 % dari modal dasar.

3.

Modal disetor : modal perseroan yang merupakan

sejumlah uang tunai atau bentuk lain yang

(52)

S a h am

(53)

Pemegang Saham

Pemegang saham perseroan harus lebih dari 1

(satu) orang, karena pada dasarnya sebagai

badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan

perjanjian. Apabila perseroan kemudian hanya

dimiliki oleh seorang, dalam waktu 6 (enam)

bulan pemegang saham harus menjual

sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab

menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang

berkepentingan Pengadilan Negeri dapat

(54)

Organ PT

1.

RUPS diatur dalam Pasal 75-91 UUPT.

2.

Direksi diatur dalam Pasal 92-107 UUPT

3.

Komisaris diatur dalam Pasal 108-121

UUPT

Pembubaran PT diatur dalam Pasal 142

UUPT:

1.

Berdasarkan keputusan RUPS.

(55)

Tugas masing-masing organ

• RUPS: organ perseroan yang mempunyai kekuasaan paling tinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris

• Direksi bertugas melakukan pengurusan perseroan demi kepentingan dan tercapainya tujuan perseroan serta

mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan

(56)

Pembubaran PT

(Diatur dalam Pasal 142 UUPT)

• Berdasarkan keputusan RUPS

• Jangka waktu yang tela ditetapkan

• Berdasarkan penetapan pengadilan

• Dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang inkracht, harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar biaya pailit.

• Harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalm keadaan insolvensi.

(57)

Koperasi

Dasar hukum :

(58)

KOPERASI

Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan.

(59)

PRINSIP KOPERASI

• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

• Pengelolaan dilakukan secara demokratis

• Pembagian SHU secara adil

• Pemberian balas jasa sesuai modal

(60)

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

• RAPAT ANGGOTA

pemegang kekuasaan tertinggi dilaksanakan min 1 kali setahun

keputusan scr musyawarah mufakat

• PENGURUS KOPERASI

(61)

MODAL KOPERASI

• SIMPANAN POKOK

• SIMPANAN WAJIB

• DANA CADANGAN

• HIBAH

SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg

diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn

biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm

(62)

Pengertian

Koperasi : badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi

yang berlandaskan usahanya berdasarkan

prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas

kekeluargaan.

Bentuknya ada 2 yaitu

1.

Koperasi primer : yang didirikan oleh orang

perorangan.

Syaratnya minimal didirikan oleh 20 orang.

2.

Koperasi sekunder : didirikan oleh koperasi

dengan koperasi.

(63)

Pendirian Koperasi

1.

Dibuat anggaran dasarnya

2.

Pengesahan melalui Kantor

departemen Koperasi dan

Pembinan Usaha Kecil dan

Menengah Kabupaten atau kota.

(64)

Modal Koperasi

1.

Simpanan pokok :

-

yang ditentukan jumlahnya

-

sama besarnya bagi tiap anggota

-

Diserahkan saat jadi anggota.

-

Tidak adapt ditarik kembali selama jadi

anggota.

2.

Simpanan wajib :

-

Ditentukan jumlahnya

-

Wajib disimpan oleh anggota.

-

Diserahkan sesuai dengan jangka waktu

tertentu.

(65)

3. Dana cadangan :

- Disisihkan dari keuntungan koperasi - Digunakan dalam keadaan mendesak.

4. Hibah : pemberian dari berbagai pihak bisa dari

anggota maupun pihak lain.

5. Pinjaman : bisa berasal dari:

- anggota : simpanan sukarela - Koperasi lainnya

- Bank atau lembaga pembiayaan

- Penerbitan surat berharga dan surat hutang

lainnya

(66)

Organ Koperasi

1.

Rapat anggota : memegang kekuasaan tertinggi

dalam koperasi, kewenangannya menetapkan :

a.

Anggaran dasar

b.

Kebijakan umum dibidang organisasi,

manajemen dan usaha koperasi

c.

Memilih, mengangkat, pemberhentian

pengurus dan pengawas

d.

Rencana kerja, rencana anggaran

(67)

e.

Pengesahan pertanggungjawaban

pengurus dalam pelaksanaan

tugasnya

f. Pembagian hasil usaha

g. Penggabungan, peleburan,

pembagian dan pembubaran koperasi

h. Rapat anggota dapat dilakukan :

(68)

2. Pengurus

-

Pertama kali diangkat : dicantumkan dalam

anggaran dasar/akta pendirian

-

Jangka waktu : paling lama 5 tahun

-

Tugasnya :

a.

Mengelola koperasi dan usahanya

b.

Mengajukan rancangan rencana kerja serta

rancangan rencana anggaran pendapatan dan

belanja koperasi

c.

Mengajukan laporan keuangan dan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

d.

Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan

inventaris secara tertib

e.

Memelihara daftar buku anggota dan pengurus

(69)

-

Kewenangannya :

a.

Mewakili koperasi di dalm dan di luar pengadilan

b.

Memutus penerimaan dan penolakan anggota

baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan

ketentuan anggaran dasar

c.

Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan

dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tangung

jawabnya dan keputusan rapat anggota.

(70)

3. Pengawas

Diangkat pertama dalam akta pendirian

Dipilih oleh anggota

Jangka waktu sama dengan pengurus

Bertanggung jawab kepada rapat angota

Tugasnya :

a.

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijaksanaan dalam pengelolaan koperasi

b.

Membuat laporan tertulis tentang hasil

pengawasanya

Kewenangannya :

a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi

b. Mendapatkan segala keterangan yang

(71)

NO UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN

1. Para Pihak Orang-orang yang tidak bermodal sehingga untuk mendapatkan modal yang besar harus banyak anggotanya

Tidak perlu banyak jumlahnya, masing-masing mempunyai modal yang besar

2. Tujuan Untuk kemakmuran bersama, kebutuhan masing anggota

Untuk mencari keuntungan

3. Modal Dikumpulkan dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha, termasuk dana cadangan, serta sumber lain yang sah

Terdiri atas masukan-masukan para sekutu yang dilakukan sekali saja dengan jumlah yang besar

4. Pembagian hasil usaha

Pembagian SHU dibagikan kepada semua anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota setelah dikurangi dengan dana cadangan

Pembagian hasil usaha atau keuntungan akan dibagi sebanding dengan jumlah pemasukan modal

(72)

YAYASAN

PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM (UU NO. 16/2001)

1.

Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan

2.

Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan

3.

Tujuan bidang sosial, keagamaan dan

kemanusiaan

(73)

ORGAN YAYASAN

PEMBINA

PENGURUS

(74)

PEMBINA

Keputusan Anggaran Dasar

Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas

Menetapkan kebijakan umum

Pengesahan program kerja dan anggaran

(75)

PENGURUS

MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN

MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR

(76)

PEMBUBARAN YAYASAN

Jangka waktu AD berakhir

Tujuan tercapai atau tidak tercapai

Putusan pengadilan denganalasan:

o

Melanggar ketertiban umum dan kesusilaan

Referensi

Dokumen terkait

“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

40 Tahun 2007, yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas adalah, “Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan

Pasal tersebut menentukan bahwa “Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan

Perseroan terbatas diatur pada Pasal 1 undang-undang perseroan terbatas yaitu badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan

Badan hukum didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan dengan modal tertentu dimana modal terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan UU

modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU

Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas selanjutnya disingkat BUMD PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan