SUATU PEDOMAN ATAU PERATURAN HIDUP YANG MENENTUKAN BAGAIMANA
MANUSIA HARUS
PERANGKAT KAIDAH DALAM PERATURAN BAIK ITU TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS YANG
MENNGATUR TINGKAH LAKU
MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT,
BERBANGSA DAN BERNEGARA
YANG DIBUAT OLEH PENGUASA
(PIHAK YANG BERWENAG)
BERSIFAT MEMAKSA DAN
MENGIKAT, BERISI LARANGAN DAN / PERINTAH YANG WAJIB DIPATUHI DAN ADA SANKSI YANG TEGAS BAGI
PELANGGARNYA (PIDANA,
PERDATA, ADMINISTRASI) SERTA
MEWUJUDKAN KEAMANAN,
PERATURAN TENTANG TINGKAH LAKU MANUSIA
DIBUAT OLEH BADAN RESMI YANG BERWAJIB
BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKAT
MEMILIKI SANKSI YANG TEGAS
BERTUJUAN MEWUJUDKAN KEAMANAN,
•
ALAT
KETERTIBAN
DAN
KETERATURAN MASYARAKAT
•
SARANA
MEWUJUDKAN
KEADILAN SOSIAL
•
ALAT
PENGGERAK
PEMBANGUNAN NASIONAL
•
ALAT KRITIK
11
LANDASAN HUKUM BISNIS
Landasan Idiel : PANCASILA
Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pasal 33, Pasal 26 ayat 2 Ketentuan hukum lainnya :
• Hukum Perdata (KUH Perdata, KUH dagang)
• Hukum Pidana
• UU Perpajakan dan Peraturan Pelaksanaanya
• UU Perseroan Terbatas (UU No. 1/1995)
• UU Anti-Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999
• UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)
• Hukum dagang
• Hukum Ketenagakerjaan dan Peraturan pelaksanaanya
• UU HAKI : UU No. 14/2001 tentang paten
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
• UU tentang Rahasua Dagang (UU No. 30/2000)
• UU Kepailitan dan Peniadaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU No. 37/2004)
• UU Perkoperasian (UU No. 25/1992)
• UU Tindak Pidana PencucianUtang (UU No. 15/2002 dan UU No. 25/2003)
BAB II
BADAN USAHA DALAM KEGIATAN
BISNIS DAN PARA PEMBANTUNYA
MGT 401- Hukum Bisnis Semester Gasal 2014-2015
Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada 3 badan
usaha yang ikut serta dalam kegiatan bisnis
Badan
Usaha
Swasta
PERUSAHAAN
ADALAH
SETIAP BENTUK BADAN
USAHA YANG MENJALANKAN
SETIAP JENIS USAHA YANG
BERSIFAT TETAP DAN TERUS
MENERUS
DIDIRIKAN,
BEKERJA,
SERTA
BERKEDUDUKAN
DALAM
WILAYAH
NEGARA
INDONESIA DENGAN TUJUAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN
ORANG PERSEORANGAN, BADAN USAHA, BADAN HUKUM
TERUS MENERUS/TDK TERPUTUS PUTUS
TERANG TERANGAN
UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN ATAU LABA
DALAM BIDANG BARANG, JASA, ATAU HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
PEMBANTU PERUSAHAAN
DI DALAM PERUSAHAAN
PEMBANTU PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT SUB ORDINASI, YAITU : HUBUNGAN ATASAN DAN BAWAHAN SEHINGGA
BERLAKU SUATU PERJANJIAN PERBURUHAN
DI LUAR PERUSAHAAN
PEMBANTU PERUSAHAAN YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN BERSIFAT
KOORDINATIF, YAITU : HUBUNGAN YANG SEJAJAR SEHINGGA BERLAKU
Pembantu di Luar Perusahaan
1. Agen perusahaan : orang yang melayani beberapa
pengusaha sebagai perantara dengan pihak ketiga.
Perjanjian antara pihak perusahaan dengan agen adalah perjanjian pemberian kuasa dan sifat
hubungannya tetap.
Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan tetap.
2. Pengacara : mewakili pengusaha mengenai persoalan
hukum baik di depan hakim maupun di luar pengadilan.
3. Notaris : membuat perjanjian dengan pihak ketiga.
Hubungan hukumnya pemberian kuasa dan pelayanan berkala.
4. Makelar : seorang perantara yang menghubungkan
pengusaha dengan pihak ketiga untuk mengadakan berbagai perjanjian.
Diatur dalam Pasal 62 s.d 72 KUHD
Ciri-ciri makelar :
a. Diangkat resmi oleh pemerintah.
Hubungan hukumnya: pemberian kuasa dan pelayanan berkala.
Larangan bagi makelar :
a. Berdagang dalam lapangan perusahaan di mana
dia diangkat.
b. Menjadi penjamin dalam perjanjian yang dibuat
dengan perantaranya.
Kewajiban makelar : membuat dan memelihara buku saku dan buku harian.
Tanggung jawabnya :
a. Dalam perjanjian jual beli dengan contoh,
diharuskan menyimpan contoh tersebut.
b. Dalam perjanjian jual beli wewsel atau surat
Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia
.
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari: - siapa pemilik / pendirinya,
- sumber modalnya,
- apa tujuan pendiriannya,
sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.
Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai
SUATU PERSEKUTUAN YANG DIBENTUK ATAS SUATU PERJANJIAN, DIMANA DUA ORANG ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRI UNTUK MEMASUKKAN SESUATU (INBRENG) KE DALAM PERSEKUTUAN DENGAN MAKSUD UNTUK MEMBAGI KEUNTUNGAN”
SUATU JENIS PERSEKUTUAN PERDATA YANG KHUSUS DIDIRIKAN UNTUK MENJALANKAN PERUSAHAAN DENGAN NAMA BERSAMA”
SUATU FIRMA YANG MEMPUNYAI SATU ATAU BEBERAPA ORANG SEKUTU KOMANDITER
BADAN HUKUM YANG MERUPAKAN PERSEKUTUAN MODAL, DIDIRIKAN BERDASARKAN PERJANJIAN, MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DENGAN MODAL DASAR YANG SELURUHNYA TERBAGI DALAM SAHAM
BADAN USAHA YANG BERANGGOTAKAN ORANG-ORANG ATAU BADAN HUKUM KOPERASI YANG MELANDASKAN KEGIATANNYA BERDASARKAN PRINSIP KOPERASI SEKALIGUS SEBAGAI GERAKAN EKONOMI RAKYAT YANG DIDASARKAN ATAS KEKELUARGAAN
YAYASAN ADALAH BADAN HUKUM YANG TIDAK MEMPUNYAI ANGGOTA YANG DIKELOLA OLEH PENGURUS DAN DI DIRIKAN UNTUK TUJUAN SOSIAL
BADAN USAHA BADAN HUKUM
•
Perseroan Terbatas / PT. ( UU No. 1
Tahun 1995)
•
Yayasan ( UU No. 16 Tahun 2001)
BADAN USAHA BUKAN BADAN
HUKUM
•
Persekutuan Perdata / maatschap
(pasal 1619 KUHPerdata)
•
Firma (pasal 16
–
35 KUH Dagang)
•
Perseroan Komanditer / CV (pasal 19
KUH Dagang)
Persekutuan Perdata
(Maatschap)
Diatur dalam Buku III Bab VIII Pasal
1618-1652 KUHPerdata
Pengertian menurut Pasal 1618 KUHPerdata:
1.
Adanya suatu perjanjian kerjasama antara dua
orang atau lebih.
2.
Masing-masing memasukkan sesuatu ke
dalam persekutuan (inbreng)
Persekutuan Perdata
Unsur-unsur
• Adanya pemasukan sesuatu (inbreng) ke dalam perusahaan yang dapat berupa:
1. Uang; atau
2. Barang atau benda atau apa saja yang layak bagi pemasukan,
misalnya rumah/gedung, perlengkapan kantor, mobil angkutan, dsb
3. Tenaga, baik fisik atau pikiran
Persekutuan Perdata
• Tata cara pembagian keuntungan ditentukan sendiri oleh para pihak yang mendirikan persekutuan. Jika tidak diatur perjanjian mengenai tata cara pembagian keuntungan ini, berlaku ketentuan yang diatur dalam Pasal 1633-1635
KUH Perdata
• Pembagian harus dilakukan menurut harga atau nilai pemasukan masing-masing sekutu
Pembagian Keuntungan & Kerugian
Menurut Pasal 1633 ayat (1) KUHPerdata:
pembagiannya diatur dalam perjanjian pendirian persekutuan, dan tidak boleh memberikan seluruh keuntungan hanya pada salah seorang sekutu.
Pasal 1633 ayat (2) KUHPerdata : boleh diperjanjikan seluruh kerugian ditanggung oleh seorang sekutu.
Jika tidak diperjanjikan maka berlaku Pasal 1633 KUHPerdata dimana pembagian berdasarkan asas keseimbangan dengan ketentuan tenaga kerja
Berakhirnya Persekutuan Perdata
Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal
31- 35 KUHD :
1.
Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2.Pengakhiran oleh salah satu pihak
3.
Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4.Selesainya perbuatan
5.
Hancurnya benda yang menjadi objek
persekutuan.
6.
Kematian salah satu sekutu
7.
Adanya pengampuan atau kepailitan salah
Firma (Vennotschap Onder Firma)
Diatur dalam Bagian II Bab III KUHD Pasal 16
–
35
Menurut Pasal 16 KUHD : firma : persekutuan
perdata yang didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama
Tiga kekhususan firma :
1.
Menjalankan perusahaan
2.
Nama bersama
3.
Tanggung jawab bersifat pribadi untuk
Pendirian Firma
• Menurut Pasal 22 KUHD dapat didirikan :
1. Akta otentik
2. Tanpa akta otentik
• Akta kemudian didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
• Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
• Mendaftar dan mengumumkan wajib jika tidak firma dianggap sebagai persekutuan umum yaitu :
1. Firma yangMenjalankan segala macam urusan 2. Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas
3. Tidak ada sekutu yang dikecuali dari kewenangan
Tanggung Jawab Sekutu
Dapat dibedakan atas 2 yaitu :
1.
Tanggung jawab intern : seimbang dengan
pemasukkannya (inbreng).
Berakhir Firma
Menurut Pasal 1646-1652 KUHPerdata dan Pasal
31- 35 KUHD :
1.
Lampaunya waktu yang diperjanjikan
2.Pengakhiran oleh salah satu pihak
3.
Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah
4.Selesainya perbuatan
5.
Hancurnya benda yang menjadi objek
persekutuan.
6.
Kematian salah satu sekutu
7.
Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu
3. Commanditaire Vennootschap (CV)
Pengertian:
“Suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa
orang secara tanggung menanggung, bertanggung jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang
Commanditaire Vennotschap
(CV)
Pengertian : persekutuan
firma yang mempunyai
Macam-macam CV :
1. CV diam-diam : persekutuan yang belum menyatakan
dirinya secara terang2an kepada pihak ketiga.
2. CV terang2an : persekutuan yang menyatakan dirinya
sebagai CV kepada pihak ketiga.
3. CV dengan saham : modalnya terdiri dari saham
Macam-macam sekutu :
1. Sekutu komanditer (pasif) : sekutu yang hnya
memasukkan uang atau benda
2. Sekutu komplenmenter : sekutu yang menjadi
Pendirian CV
Sama dengan firma
Biasanya dibuat dengan akta notaris.
anggaran dasarnya memuat hal-hal :
1.
Nama dan kedudukkan hukumnya
2.
Maksud & tujuannya
3.Mulai & berakhirnya
4.Modal persekutuan
5.
Penunjukkan sekutu aktif dan pasif
6.Hak, kewajiban, dan tanggung jawab
sekutu
PENDIRIAN CV
Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas, artinya pendirian CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan dengan akta otentik ataupun akta di bawah tangan.
Juga tidak ada keharusan dari pendiri CV untuk melakukan pendaftaran dan juga tidak ada keharusan untuk diumumkan dalam Lembaran Negara. Dengan demikian CV tidak dapat dikategorikan sebagai badan hukum sebagaimana halnya Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang.
Tetapi pada saat ini berdasarkan pengamatan Purwosutjipto, “dalam
praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang mendirikan CV berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang (di wilayah tempat kedudukan
KELEBIHAN CV
- Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dapat dilakukan,
baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dibuat akta otentik dengan akta Notaris ataupun dengan akta di bawah tangan. Akta Notaris merupakan alat pembuktian yang membuat
kedudukan CV kuat apabila berhubungan dengan pihak ketiga.
- Bentuk badan usaha CV telah mendapat kepercayaan
masyarakat.
- Dalam CV yang memasukkan sesuatu ke dalam CV dan
mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sekutu komanditer (sekutu pasif) sedangkan yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak
terbatas hanya sekutu komplementer (sekutu aktif).
KELEBIHAN CV
- Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang
terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan sekutu komplementer.
- Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak
Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang
diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan Pajak Penghasilan.
- Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan
KELEMAHAN CV
- Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif maka
tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawab pribadi sesuai dengan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang.
- Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan
hukum sehingga tidak banyak dipilih oleh pengusaha yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita
ketahui bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar dibutuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum, yaitu P.T.
- CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para sekutunya. Berbeda
Berakhirnya CV
Sama dengan berakhirnya firma :
1. Lampaunya waktu yang diperjanjikan 2. Pengakhiran oleh salah satu pihak
3. Pengakhiran berdasarkan alasan yang sah 4. Selesainya perbuatan
5. Hancurnya benda yang menjadi objek persekutuan. 6. Kematian salah satu sekutu
7. Adanya pengampuan atau kepailitan salah satu
sekutu.
Perseroan Terbatas (PT) Pasal 1 ayat 1
• Perseroan Terbatas ( PT ) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
Perseroan Terbatas
(PT)
Perseroan : modalnya terdiri dari saham
Terbatas : tanggung jawab pemilik sebesar saham
Pengertian
:1. badan hukum yang merupakan perseku-tuan modal, 2. didirikan berdasarkan perjanjian,
3. melakukan kegiatan usaha
4. modal dasar yang seluruhnya terbagi da-lam saham 5. dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
Pendirian Perseroan Terbatas
Ada 3 tahap yaitu :
I. Pembuatan akta pendirian :
Didirikan oleh 2 orang atau lebih
Dibuat dengan akta notaris dan dalam
Bahasa Indonesia.
Anggaran dasar memuat : Pasal 15 yaitu :
i.
Nama dan tempat kedudukkan perseroan
ii.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan
iv.
Besarnya jumlah modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetorkan
v.
Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak yang
melekat pada saham, dan nilai nominal saham
vi.
Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan
dewan komisaris
vii.
Penetapan tempat dan tata cara
penyelenggaraan RUPS
viii.
Tata cara pengangkatan, penggantian,
pemberhentian anggota direksi dan dewan
komisaris
ix.
Tata cara penggunaan laba dan pembagian
•
Anggaran dasar tidak boleh memuat :
1.
Ketentuan tentang penerimaan bunga
tetap atas saham.
2.
Ketentuan tentang pemberian manfaat
pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
II.
Pengesahan ke Mentri Hukum dan HAM
III.
Pendaftaran di Departemen Perindustrian
Modal PT
1.
Modal dasar : keseluruhan nilai nominal saham yang
ada dalam perseroan. Modal perseroan terdiri dari
:Modal minimal Rp 50.000.000,- kecuali kegiatan
usaha tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang
tersendiri.
2.
Modal ditempatkan : modal yang disanggupi oleh
para pendiri untuk disetor ke dalam kas perseroan
pada saat perseroan didirikan. Modal ini paling
sedikit 25 % dari modal dasar.
3.
Modal disetor : modal perseroan yang merupakan
sejumlah uang tunai atau bentuk lain yang
S a h am
Pemegang Saham
•
Pemegang saham perseroan harus lebih dari 1
(satu) orang, karena pada dasarnya sebagai
badan hukum perseroan dibentuk berdasarkan
perjanjian. Apabila perseroan kemudian hanya
dimiliki oleh seorang, dalam waktu 6 (enam)
bulan pemegang saham harus menjual
sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab
menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang
berkepentingan Pengadilan Negeri dapat
Organ PT
1.
RUPS diatur dalam Pasal 75-91 UUPT.
2.
Direksi diatur dalam Pasal 92-107 UUPT
3.
Komisaris diatur dalam Pasal 108-121
UUPT
•
Pembubaran PT diatur dalam Pasal 142
UUPT:
1.
Berdasarkan keputusan RUPS.
Tugas masing-masing organ
• RUPS: organ perseroan yang mempunyai kekuasaan paling tinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris
• Direksi bertugas melakukan pengurusan perseroan demi kepentingan dan tercapainya tujuan perseroan serta
mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
Pembubaran PT
(Diatur dalam Pasal 142 UUPT)
• Berdasarkan keputusan RUPS
• Jangka waktu yang tela ditetapkan
• Berdasarkan penetapan pengadilan
• Dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang inkracht, harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar biaya pailit.
• Harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalm keadaan insolvensi.
Koperasi
Dasar hukum :
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan.
PRINSIP KOPERASI
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis
• Pembagian SHU secara adil
• Pemberian balas jasa sesuai modal
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI
• RAPAT ANGGOTA
pemegang kekuasaan tertinggi dilaksanakan min 1 kali setahun
keputusan scr musyawarah mufakat
• PENGURUS KOPERASI
MODAL KOPERASI
• SIMPANAN POKOK
• SIMPANAN WAJIB
• DANA CADANGAN
• HIBAH
SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg
diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn
biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm
Pengertian
Koperasi : badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi
yang berlandaskan usahanya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Bentuknya ada 2 yaitu
1.
Koperasi primer : yang didirikan oleh orang
perorangan.
Syaratnya minimal didirikan oleh 20 orang.
2.
Koperasi sekunder : didirikan oleh koperasi
dengan koperasi.
Pendirian Koperasi
1.
Dibuat anggaran dasarnya
2.
Pengesahan melalui Kantor
departemen Koperasi dan
Pembinan Usaha Kecil dan
Menengah Kabupaten atau kota.
Modal Koperasi
1.
Simpanan pokok :
-
yang ditentukan jumlahnya
-
sama besarnya bagi tiap anggota
-Diserahkan saat jadi anggota.
-
Tidak adapt ditarik kembali selama jadi
anggota.
2.
Simpanan wajib :
-
Ditentukan jumlahnya
-
Wajib disimpan oleh anggota.
-
Diserahkan sesuai dengan jangka waktu
tertentu.
3. Dana cadangan :
- Disisihkan dari keuntungan koperasi - Digunakan dalam keadaan mendesak.
4. Hibah : pemberian dari berbagai pihak bisa dari
anggota maupun pihak lain.
5. Pinjaman : bisa berasal dari:
- anggota : simpanan sukarela - Koperasi lainnya
- Bank atau lembaga pembiayaan
- Penerbitan surat berharga dan surat hutang
lainnya
Organ Koperasi
1.
Rapat anggota : memegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi, kewenangannya menetapkan :
a.
Anggaran dasar
b.
Kebijakan umum dibidang organisasi,
manajemen dan usaha koperasi
c.
Memilih, mengangkat, pemberhentian
pengurus dan pengawas
d.
Rencana kerja, rencana anggaran
e.
Pengesahan pertanggungjawaban
pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya
f. Pembagian hasil usaha
g. Penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran koperasi
h. Rapat anggota dapat dilakukan :
2. Pengurus
-
Pertama kali diangkat : dicantumkan dalam
anggaran dasar/akta pendirian
-
Jangka waktu : paling lama 5 tahun
-Tugasnya :
a.
Mengelola koperasi dan usahanya
b.
Mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi
c.
Mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
d.
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib
e.
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus
-
Kewenangannya :
a.
Mewakili koperasi di dalm dan di luar pengadilan
b.Memutus penerimaan dan penolakan anggota
baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar
c.
Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan
dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tangung
jawabnya dan keputusan rapat anggota.
3. Pengawas
•
Diangkat pertama dalam akta pendirian
•
Dipilih oleh anggota
•
Jangka waktu sama dengan pengurus
•
Bertanggung jawab kepada rapat angota
•
Tugasnya :
a.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dalam pengelolaan koperasi
b.
Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasanya
•
Kewenangannya :
a. Meneliti catatan yang ada pada koperasi
b. Mendapatkan segala keterangan yang
NO UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN
1. Para Pihak Orang-orang yang tidak bermodal sehingga untuk mendapatkan modal yang besar harus banyak anggotanya
Tidak perlu banyak jumlahnya, masing-masing mempunyai modal yang besar
2. Tujuan Untuk kemakmuran bersama, kebutuhan masing anggota
Untuk mencari keuntungan
3. Modal Dikumpulkan dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha, termasuk dana cadangan, serta sumber lain yang sah
Terdiri atas masukan-masukan para sekutu yang dilakukan sekali saja dengan jumlah yang besar
4. Pembagian hasil usaha
Pembagian SHU dibagikan kepada semua anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota setelah dikurangi dengan dana cadangan
Pembagian hasil usaha atau keuntungan akan dibagi sebanding dengan jumlah pemasukan modal
YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM (UU NO. 16/2001)
1.
Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan
2.
Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan
3.Tujuan bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan
ORGAN YAYASAN
•
PEMBINA
•
PENGURUS
PEMBINA
•
Keputusan Anggaran Dasar
•
Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas
•
Menetapkan kebijakan umum
•
Pengesahan program kerja dan anggaran
PENGURUS
•
MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN
•
MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR
PEMBUBARAN YAYASAN
•
Jangka waktu AD berakhir
•
Tujuan tercapai atau tidak tercapai
•
Putusan pengadilan denganalasan:
o
Melanggar ketertiban umum dan kesusilaan