• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perseroan Terbatas

N/A
N/A
fathinah zhafirah

Academic year: 2024

Membagikan "Perseroan Terbatas"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perseroan Terbatas

Dasar Hukum :

UU.RI No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Berlaku sejak diundangkan, yaitu tanggal 16 Agustus 2007

Menggantikan UU.RI No. 1 Tahun

1995 tentang Perseroan Terbatas

(2)

PERSEROAN TERBATAS (P.T.)

Badan hukum yang merupakan persekutuan

modal, didirikan berdasarkan perjanjian,

melakukan kegiatan usaha dengan modal

dasar yang seluruhnya terbagi dalam

saham, dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam undang-undang ini serta

peraturan pelaksanaannya.

(3)

Sebagai Badan Hukum : Mempunyai harta kekayaan sendiri.

Mempunyai tanggung jawab sendiri.

Tidak dapat bertindak sendiri:

Ada organ-organ yang akan bertindak mewakili P.T.

Organ terdiri dari orang perorangan yang cakap

untuk bertindak dalam hukum

(4)

NAMA PERSEROAN

P.T. tidak boleh memakai nama jika

 Telah dipakai secara sah oleh P.T. lain atau sama pada pokoknya dengan nama P.T. lain.

 Bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.

 Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah atau lembaga internasional kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan.

 Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha atau menunjukkan maksud dan tujuan P.T. saja tanpa nama diri.

 Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf yang tidak membentuk kata.

 Mempunyai arti sebagai Perseroan, bukan badan hukum atau persekutuan perdata.

(5)

ORGAN

PERSEROAN TERBATAS (P.T.)

- RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

- Direksi.

- Komisaris / Dewan Komisaris ( Pengawas )

(6)

Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )

RUPS adalah organ P.T. yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar.

RUPS terdiri atas:

RUPS tahunan.

RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun buku berakhir.

RUPS lainnya.

RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan

(7)

DIREKSI ( 92 -107 )

Direksi adalah organ P.T. yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengurusan P.T. untuk kepentingan P.T. sesuai dengan maksud dan tujuan P.T. serta mewakili P.T., baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Pertama kali pengangkatan anggota Direksi

dilakukan oleh pendiri dalam Akta Pendirian. Untuk selanjutnya anggota Direksi diangkat oleh RUPS.

Direksi P.T. terdiri atas 1 orang anggota Direksi atau lebih.

(8)

DEWAN KOM ISARIS

( 108 – 121 )

Dewan Komisaris adalah organ P.T. yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

Untuk pertama kali pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh pendiri dalam Akta Pendirian. Untuk selanjutnya anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS.

Dewan Komisaris terdiri atas 1 orang anggota atau lebih.

(9)

- Anggaran Dasar P.T. dapat mengatur adanya 1 orang atau lebih Komisaris Independen dan 1 orang Komisaris Utusan.

- Komisaris Independen diangkat berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya. ( 120 ayat 2 )

- Komisaris Utusan merupakan anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. ( 120 ayat 3 )

- Tugas dan wewenang Komisaris Utusan ditetapkan dalam Anggaran Dasar P.T. dengan ketentuan tidak bertentangan dengan tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan tidak mengurangi tugas pengurusan yang dilakukan Direksi. ( 120 ayat 4 )

(10)

PERAN

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai P.T. maupun usaha P.T.

dan memberi nasihat kepada Direksi.

- Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan P.T.

dan sesuai dengan maksud dan tujuan P.T.

(11)

PEMBUBARAN

Pembubaran P.T. terjadi:

Berdasarkan keputusan RUPS.

Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah berakhir.

Berdasarkan penetapan pengadilan.

Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit P.T. tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan.

Karena harta pailit P.T. yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-undang

tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

Karena dicabutnya izin usaha P.T. sehingga mewajibkan P.T.

melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(12)

Akibat H ukum

- Pembubaran P.T. tidak mengakibatkan P.T.

kehilangan status badan hukum sampai dengan selesainya likuidasi dan pertanggungjawaban

likuidator diterima oleh RUPS atau pengadilan.

- Sejak saat pembubaran, pada setiap surat keluar P.T. dicantumkan kata “dalam likuidasi” di

belakang nama P.T.

(13)

MACAM-MACAM P.T.

- P.T. Tertutup.

adalah suatu P.T. yang saham-sahamnya masih dipegang oleh beberapa orang/ perusahaan saja, sehingga jual beli sahamnya dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan oleh Anggaran Dasar P.T., yang pada umumnya diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan.

- P.T. Terbuka.

adalah suatu P.T. yang modal dan sahamnya telah memenuhi syarat-syarat tertentu, dimana saham-sahamnya dipegang oleh banyak orang/ banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya dilakukan kepada publik/ masyarakat sehingga jual beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, tanggung jawab terbatas pemegang saham dapat hapus jika memenuhi ketentuan Pasal 3 ayat (2) UU PT, antara lain persyaratan perseroan sebagai badan hukum

Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimanakah persyaratan kepemilikan saham dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 mengatur pembelian saham kembali atau Buyback dalam bagian yang mengatur tentang perlindungan modal dan kekayaan perseroan terbatas.

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Perlindungan Hukum Terhadap Perseroan Terbatas Atas Pembelian Kembali Saham Di Pasar Modal Berdasarkan

“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan

Perseroan Terbatas adalah persekutuan modal yang oleh undang - undang diberi status badan hukum, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

Dari pengertian di atas secara jelas memberi arti bahwa badan hukum Perseroan Terbatas terbentuk dari modal-modal yang terkumpul dari orang-orang yang terikat oleh perjanjian

Pasal 3 menentukan bahwa beban tanggung jawab dipindahkan ke pihak pemegang saham, dalam hal: Persyaratan perseroan terbatas sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi; pemegang