• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGUNG JAWAB PERSEROAN TERBATAS TERHADAP KERUGIAN PIHAK KETIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TANGGUNG JAWAB PERSEROAN TERBATAS TERHADAP KERUGIAN PIHAK KETIGA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 130

TANGGUNG JAWAB PERSEROAN TERBATAS

TERHADAP KERUGIAN PIHAK KETIGA

Ardyanto Somba Masrip

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Abstract

Limited liability represent legal body owning limited responsibility ( liability limited) to all merchant of share, board of directors member, and commissary. Beside that, limited liability also have responsibility for example responsibility like worker, environmental and social. Properties of this legal body separated from properties of person of[is official member of or its founder and this determined expressly in company statutes. Therefore, natural loss by company accounted on [by] xself by legal body by owned properties [it]. As for environmental and social responsibility to copartnership which [is] its business activity [in] area and or bearing with natural resources [is] obliged to execute environmental and social responsibility.

Keywords : Responsibility, Limited Liability, Loss of Third Party

Abstrak

Perseroan terbatas merupakan badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas (limited liability) bagi para pedagang saham, anggota direksi, dan komisaris. Disamping itu, perseroan terbatas juga memiliki tanggung jawab antara lain tanggung jawab seperti pekerja, sosial dan lingkungan. Kekayaan badan hukum ini terpisah dari kekayaan pribadi pengurus atau pendirinya dan ini ditentukan secara tegas dalam anggaran dasar perusahaan. Oleh karena itu, kerugian yang dialami oleh perusahaan ditanggung sendiri oleh badan hukum oleh kekayaan yang dimilikinya. Adapun tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan atau perkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

(2)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 131 PENDAHULUAN

ukum adalah segala aturan yang menjadi pedoman perilaku setiap orang dalam hubungan hidup masyarakat atau bernegara disertai sanksi yang tegas apabila dilanggar. Aturan hukum meliputi dari tingkat yang tertinggi yaitu undang-undang dasar sampai tingkat yang terendah yaitu peraturan daerah tingkat kabupaten kota. Menjadi acuan atau pedoman perilaku setiap orang. Perilaku meliputi perbuatan atau tidak berbuat, sengaja atau tidak sengaja. Orang meliputi manusia pribadi dan badan hukum. Hidup bermasyarakat meliputi hidup dalam unit keluarga, kelompok, organisasi dan negara.1

Dari berbagai bentuk perusahaan yang hidup di Indonesia, seperti Firma, persekutuan komonditer, koperasi dan lain sebagainya ,bentuk perusahaan perseroan terbatas merupakan bentuk yang paling lazim. Bahkan, sering dikatakan bahwa perseroan terbatas merupakan bentuk perusahaan yang dominan. Dominasi perseroan terbatas tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Perseroan terbatas sangat menarik minat investor dan penanam modal untuk menanamkan modalnya. Bahkan, perseroan terbatas sudah menarik hampir seluruh perhatian dunia usaha pada tahun belakangan ini dikarenakan oleh perkembangan haknya dalam hidup perekonomian dibanyak negara. Dengan dominasi yang besar di Indoneia, perseroan terbatas telah ikut meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia, baik melalui Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dengan demikian, perseroan terbatas merupakan pilar perekonomian nasional.

Lebih dipilihnya perseroan terbatas sebagai bentuk perusahaan dibandingkan dengan bentuk yang lain ini dikarenakan oleh dua hal. Pertama, perseroan terbatas merupakan asosiasi modal. kedua, perseroan terbatas merupakan badan hukum yang mandiri. Sebagai asosiasi modal ada kemudahan bagi pemegang saham perseroan terbatas untuk mengalihkan sahamnya kepada orang lain.2

1

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia (PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010), h.1

2

Bismar Nasution dan Zulkarnain Sitompul, Hukum Perusahaan (Books Terrace & Library, Bandung, 2005), h. 23

(3)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 132

Perseroan terbatas merupakan subjek hukum yang berstatus badan hukum. Pada gilirannya membawa tanggung jawab terbatas (limited liability) bagi para pedagang saham, anggota direksi, dan komisaris. Sebagai salah satu penggerak laju ekonomi negara, perseroan terbatas juga memiliki tanggung jawab, antar lain tanggung jawab seperti pekerja, sosial dan lingkungan. Berbagai legalitas dan pengawasan perseroan terbatas serta kaitanya dengan masyarakat dan negara. Selain itu, peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat didalamnya.3

Perseroan terbatas berlaku segala ketentuan dan prinsip-prinsip yang berlaku bagi Perseroan Terbatas sebagai mana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Organ perseroan adalah RUPS, direksi, dan komisaris. Persero dipimpin dan dikelola oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara penuh pada tugas, kewajiban, dan pencapaian tujuan persero.4

PEMBAHASAN

Dalam ilmu hukum dikenal teori kekayaan bertujuan (doelvermogen theorie) yang dikembangankan oleh brinz dan vander heiden, menurut teori ini, setiap badan hukum memiliki kekayaan yang bertujuan untuk digunakan bagi kepentingan tertentu, kekayaan itu diurus dan digunakan untuk tujuan tertentu, dan tujuan bhadan hukum adalah objek yang dilindungi dalam hukum. Badan hukum merupakan pendukung hak dan kewajiban, sama seperti manusia pribadi. Sebagai pendukung hak dan kewajiban, dia dapat mengadakan hubungan bisnis dengan pihak lain. Untuk itu dia memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pengurus dari pendirinya, segala kewajiban hukumnya dipenuhi dari kekayaan yang dimilikinya itu, apabila kekayaan tidak mencukupi untuk menutupi kewajibannya, itupun tidak akan dapat dipenuhi dari kekayaan pengurus atau pendirinya guna menghindarkan dari kebangkrutan atau likuidasi. Kendatipun mendapat pinjaman dana dari pengurus atau pendirinya atau jika badan usaha milik negara mendapat suntikan dana dari negara, pinjaman atau suntikan dana

3

Sutedi adrian, Buku Pintar Hukum Perseroan Terbatas (Cet I, raih asa sukses, Jakarta, 2015), h.3

4

Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko Asuransi (Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2003), h.4

(4)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 133

dari negara, pinjaman atau suntikan dana itu tetap dihitung sebagai utang badan hukum itu.

Anggaran dasar biasanya ditentukan jumlah dan rupa kekayaan badan hukum. Hal-hal yang dapat digolongkan kekayaan itu dapat sejumlah modal, barang bergerak dan tidak bergerak, barang berwujud dan tidak berwujud, serta tagihan kepada pihak ketiga milik badan hukum. Kekayaan badan hukum ini terpisah dari kekayaan pribadi pengurus atau pendirinya dan ini ditentukan secara tegas dalam anggaran dasar dan dicatat dalam pembukuan perusahaan. Dalam hubungan bisnis dengan pihak ketiga, badan hukum itu bertindak sendiri untuk kepentingan sendiri yang diwakili oleh pengurusnya sebagai mana diatur dalam perundang-undangan dan anggaran dasar. Apabila mendapat keuntungan, keuntungan itu menjadi kekayaan milik badan hukum itu. Sebaliknya apabila menderita kerugian, kerugian itu ditanggung sendiri oleh badan hukum oleh kekayaan yang dimilikinya.

1. Anggaran dasar disahkan oleh pemerintah

Akta pendirian yang memuat anggaraan dasar setiap badan hukum hanya dibuat dimuka notaris. Akta notaris yang memuat akta pendirian yang berisi anggaran dasar badan hukum itu harus mendapat pengesahan secara resmi dari pemerintah, dalam hal ini Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pengesahan status badan hukum oleh pemerintah merupakan pembenaran bahwa anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan tidak dilarang undang-undang serta tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan. Disamping itu,pengesahan juga menentukan bahwa sejak tanggal pengesahan itu diberikan, maka sejak itu pula badan usaha yang bersangkutan memperoleh status badan hukum dan dengan demikian memiliki harta kekayaan sendiri yang terpisah dari harta kekayaan pribadi pengurus atau dirinya.

2. Diwakili oleh pengurus

Badan hukum merupakan subjek hukum buatan manusia berdasarkan hukum yang berlaku. Agar dapat berbuat menurut hukum, maka badan hukum diurus oleh pengurus yang ditetapkan dalam anggaran dasarnya, sebagai yang berwenang mewakili badan hukum. Artinya, perbuatan pengurus adalah perbuatan badan hukum. Perbuatan pengurus tersebut selalu mengatasnamakan badan hukum,bukan atas nama pribadi pengurus. Segala kewajiban yang timbul dari perbuatan pengurus adalah kewajiban badan hukum, yang dibebankan pada harta kekayaan badan hukum. Sebaliknya pula, segala hak yang diperoleh oleh

(5)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 134

perbuatan pengurus adalah hak badan hukum yang menjadi kekayaan badan hukum.

Perusahaan badan hukum merupakan subjek hukum yang diurus atau dikelola oleh pengurus yang disebut direksi. diatas satu orang atau beberapa orang. Apabila terdiri atas beberapa orang, satu diantaranya bertindak sebagai direktur utama perusahaan badan hukum yang membawakan direktur-direktur. Struktur tugas dan wewenang serta tanggung jawab direksi selaku pengelola yang mewakili perusahaan badan hukum diatur dalam perundang-undangan dan anggaran dasar.5

A. Konsep Perseroan Terbatas

Konsep perseroan terbatas dirumuskan dalam pasal 1 butir 1 undang-undang Nomor 40 Tahun 2007. Menurut ketentuan pasal tersebut ,perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar pada perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini Serta peraturan pelaksanaannya.

Istilah "Perseroan" menunjuk pada cara menentukan modal, iya itu terbagi dalam saham dan istilah terbatas tanda petik menunjuk pada batas tanggung jawab pemegang saham, yaitu sebatas jumlah nominal saham yang dimilikinya pada perseroan terbatas itu. Berdasar pada rumusan pasal 1 butir 1 undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 di atas, berikut dapat dirinci unsur-unsur konsep perseroan terbatas.

a. Badan hukum

Setiap perseroan terbatas adalah badan hukum . artinya , badan yang memenuhi syarat undang-undang sebagai subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban, mampu melakukan perbuatan hukum, dan memiliki tujuan tertentu. untuk mencapai tujuan itu, perseroan memiliki harta kekayaan sendiri, terpisah dari harta kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya. perseroan terbatas adalah persekutuan modal yang bertujuan melakukan kegiatan perusahaan.6

5

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia (PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010), h.101

6

Bheti Suryani, Tanya Jawab PT Perseroan Terbatas (Laskar Aksara, Jakarta, 2013), h. 57

(6)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 135

b. didirikan berdasar perjanjian

Setiap perseroan terbatas didirikan berdasar pada perjanjian. artinya, harus ada sekurang-kurangnya 2 orang yang bersepakat mendirikan perseroan yang dibuktikan secara tertulis dan tersusun dalam bentuk anggaran dasar, kemudian dimuat dalam akta pendirian yang dibuat di muka notaris. setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. ketentuan ini adalah asas dalam perseroan.7

c. Melakukan kegiatan usaha

Setiap perseroan melakukan kegiatan usaha, yaitu kegiatan dalam bidang perekonomian dalam kurung Perindustrian, perdagangan, perasaan, dan pembiayaan yang bertujuan mendapat keuntungan dan atau laba. melakukan kegiatan usaha artinya menjalankan perusahaan supaya kegiatan usaha itu sah harus mendapat izin usaha dari pihak yang berwenang dan dilestarikan dalam daftar perusahaan menurut undang-undang yang berlaku.

d. Modal dasar

Setiap perseroan harus mempunyai modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. Modal dasar disebut juga modal statuter, dalam bahasa Inggris disebut authorized capital. modal dasar merupakan harta kekayaan perseroan sebagai badan hukum, yang terpisah dari harta kekayaan pribadi pendiri, organ perseroan, dan pemegang saham. Menurut ketentuan pasal 32 ayat 1 undang-undang Nomor 40 Tahun 2007, modal dasar perseroan ke sekurang-kurangnya RP. 50 juta.8

e. Memenuhi persyaratan undang-undang

Setiap perseroan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan undang-undang perseroan dan peraturan pelaksanaannya. ketentuan ini menunjuk bahwa perseroan menganut sistem tertutup dalam kurung closed sistem. keteraturan organisasi perseroan sebagai badan hukum dapat diketahui melalui ketentuan undang-undang perseroan, anggaran dasar perseroan, anggaran rumah tangga perseroan, dan keputusan RUPS .

Sebagai badan hukum persekutuan modal, perseroan harus memenuhi unsur-unsur badan hukum seperti ditetapkan dalam undang-undang perseroan, yaitu organisasi yang teratur, memiliki kekayaan sendiri, melakukan hubungan hukum sendiri, dan mempunyai tujuan sendiri. Sebagai organisasi yang teratur,

7

Zaeni Asyhadie dan Budi Sutrisno, Hukum Perusahaan dan Kepailitan (PT Gelora Aksara Pratama, Mataram, 2012), h. 179

8

(7)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 136

perseroan mempunyai organ yang terdiri atas rapat umum pemegang saham dalam kurung RUPS, direksi, dan dewan komisaris dalam kurung pasal 1 butir 2 undang-undang Perseroan Terbatas.

Modal dasar yang terdiri atas seluruh nilai nominal saham dan kekayaan dalam bentuk lain yang berupa benda bergerak dan tidak bergerak, benda berwujud dan tidak berwujud, misalnya, kendaraan bermotor, gedung perkantoran, barang inventaris, surat berharga, di utang perseroan, dan hak kekayaan intelektual perseroan.9

B. Tanggung Jawab Perseroan Terbatas

a. Pengaturannya

Dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang tentang perseroan terbatas memberikan pengertian, perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.10

Perseroan terbatas (PT) diatur dalam KUHD yang sudah berumur lebih dari 100 tahun. Selama perjalanan waktu tersebut telah banyak terjadi perkembangan ekonomi dan dunia usaha, baik internasional maupun internasional hal ini mengakibatkan KUHD tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan. Disamping itu, diluar KUHD masih terdapat pula pengaturan badan hukum semacam perseroan terbatas bagi golongan bumiputera sehingga timbul dualisme dalam hukum dan perseteruan yang berlaku bagi warga negara.

Menurut penjelasan Umum undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas, undang-undang ini terlalu mengakomodasi berbagai ketentuan baru mengenai perseroan, baik berupa penambahan ketentuan baru, perbaikan, penyempurnaan, maupun mempertahankan ketentuan lama yang dinilai masih relevan. Berikut ini diuraikan beberapa ketentuan yang mengakomodasi berbaik sebelum terbaru mengenai perseroan. Dalam undang-undang ini ditegaskan bahwa perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar pada perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar sekurang-kurangnya Rp 50 juta yang seluruhnya terbagi dalam saham dan

9

Abdul Rasyid Saliman, S,H.,MM, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori dan Contoh

Kasus (cet I, Prenada Media, Jakarta, 2005), h.47

10

Redaksi RC, Dasar Hukum Perseroan Terbatas (PT Rineka Cipta, Jakarta, 1997), h. 21

(8)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 137

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini Serta peraturan pelaksanaannya. Dengan demikian, jelas bahwa setiap perseroan terbatas adalah badan hukum persekutuan modal yang menjalankan perusahaan.11

b. Layanan cepat kepada masyarakat

Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan yang cepat, undang-undang ini mengatur tata cara :

1) Pengajuan permohonan dan pemberian pengesahan status badan hukum;

2) pengajuan permohonan dan persetujuan perubahan anggaran dasar; dan 3) Penyampaian pemberitahuan dan penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan/ atau pemberitahuan dan penerimaan pemberitahuan perubahan data lainnya.

Layanan cepat tersebut yang dilakukan melalui jasa informasi teknologi sistem administrasi badan hukum secara elektronik disamping tetap dimungkinkan menggunakan sistem manual dalam keadaan tertentu.12

c. Tanggung jawab sosial dan lingkungan

Dalam undang-undang ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung terjadinya hubungan perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Untuk itu ditentukan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan atau perkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Untuk melaksanakan kewajiban perseroan tersebut, kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Kegiatan tersebut dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Dalam hal perseroan tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, maka perseroan yang

11

Sastrawidjaja, H. Man S. sastrawidjaja dan Rai Mantili, Perseroan Terbatas Menurut

Tiga Undang-Undang (jilid 1, Penerbit PT Alumni, Bandung, 2008), h. 47

12

(9)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 138

bersangkutan dikenal sanksi yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Undang-undang PT mempertegas bahwa status badan hukum perseroan diperoleh sejak tanggal penandatanganan surat keputusan pengesahan oleh menteri. Undang-undang ini juga mempertegas mengenai pembubaran, likuidasi, dan berakhirnya status badan hukum perseroan dengan memperhatikan Ketentuan dan undang-undang kepailitan dan penundaan kewajiban Pembayaran utang.

Dalam rangka pelaksanaan dan perkembangan undang-undang ini, dibentuk tim ahli pemantauan hukum perseroan yang tugasnya memberikan masukan kepada Menteri berkenaan dengan perseroan. Guna menjamin kredibilitas tim ahli, keanggotaan tim ahli tersebut terdiri atas berbagai unsur, baik di pemerintah, pakar /akademisi, profesi, maupun dunia usaha. Dengan pengaturan yang komprehensif yang melingkupi berbagai aspek perseroan, maka undang-undang ini diharapkan memenuhi kebutuhan hukum masyarakat serta lebih memberikan kepastian hukum, khususnya pada dunia usaha.

PENUTUP

Tanggung jawab Perseroan yaitu terhadap para pedagang saham, anggota direksi, dan komisaris dan tanggung jawab lainnya seperti pekerja, sosial dan lingkungan. Tanggung jawab terhadap para pedagang saham, anggota direksi, dan komisaris terjadi apabila ada kerugian akibat dari tidak terlaksananya kewajiban atau pinjaman, maka menjadi tanggung jawab perusahaan karena kekayaan pengurus dipisahkan dengan kekayaan perusahaan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Tanggung jawab sosial dan lingkungan harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran

(10)

Jurisprudentie | Volume 5 Nomor 1 Februari 2018 139 DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad, 2010, Hukum Perusahaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Abdulkadir Muhammad, 2010, Hukum Perdata Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Abdul Rasyid Saliman, S,H.,MM. 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori

dan Contoh Kasus, cet I, Prenada Media, Jakarta.

Bheti Suryani, 2013, Tanya Jawab PT Perseroan Terbatas, Laskar Aksara, Jakarta.

Bismar Nasution dan Zulkarnain Sitompul, 2005, Hukum Perusahaan, Books Terrace & Library, Bandung.

Chidir Ali, 1987, Badan Hukum, Penerbit Alumni, Bandung

Redaksi RC, 1997, Dasar Hukum Perseroan Terbatas, PT Rineka Cipta, Jakarta. Sastrawidjaja, H. Man S. sastrawidjaja dan Rai Mantili, 2008, Perseroan Terbatas

Menurut Tiga Undang-Undang, jilid 1, Penerbit PT Alumni, Bandung..

Sutedi adrian, 2015, Buku Pintar Hukum Perseroan Terbatas, cet I, raih asa sukses, Jakarta.

Soeisno Djojosoedarso, 2003, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko Asuransi, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Tri Budiyono, 2011, Hukum Perusahaan, Sinar, Grafika, Salatiga.

Zaeni Asyhadie dan Budi Sutrisno, 2012, Hukum Perusahaan dan Kepailitan, PT Gelora Aksara Pratama, Mataram.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUPT), yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas (selanjutnya

“Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan , adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

“Peseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut dengan Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

817 Perseroan Terbatas ” yang berbunyi: “Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,

Ketentuan Umum pada Pasal 1 angka 1 UUPT yaitu Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, yang didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan