Tugas Ilmu Teknologi Pangan Tugas Ilmu Teknologi Pangan
KERUSAKAN BAHAN PANGAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN
OLEH : OLEH : NAMA
NAMA : : LISNAWATILISNAWATI NIM
NIM : : P0033101005P003310100555 TINGKAT
TINGKAT : : II.BII.B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI JURUSAN GIZI
2012 2012
KERUSAKAN BAHAN PANGAN
1. Daging
Penyebab Kerusakan : Enzimatis, Oksidasi Kimiawi, Aktivitas Mikrobial(penyembelihan, pemotongan, bumbu)Mikroorganisme masuk ke dalam jaringan tubuh hewan dipengaruhi olehfaktor :- Isi/muatan usus hewan-Kondisi fisiologis hewan sebelum disembelih.
Kerusakan daging a) Isi/muatan usus hewan b) Kondisi fisiologis hewan c) Metode penyemblihan d) Kecepatan pendinginan
Kerusakan pada kondisi aerob akibat bakteri a) Lendir di permukaan
b) Perubahan warna daging c) Perubahan lemak
d) Fosforesensi
e) Bau atau rasa busuk
Kerusakan aerob akibat khamir a) Daging berlendir
b) Lipolisis c) Bau busuk d) Rasa asam e) diskolorisasi
Kerusakan kondisi aerob akibat kapang a) Lengket b) Berambut c) Bintik hitam d) Bintik putih e) Noda hiaju f) Dekomposisi lemak
g) Bau dan rasa menyimpang
Penyebab kerusakan pada daging segar : Pseudemonas, Acinetobacter, Moraxella, Lactobacillus, Leuconostoc
Syarat mutu menurut SNI :
1. Daging punya kenampakan sesuai warna daging hewan tersebut 2. Tidak bau asam apalagi busuk
3. Daging masih elastis
2. Hasil perikanan (ikan, udang ) Penyebab kerusakan ikan : 1. Proses autolisis
2. Oksidasi
3. Aktifitas bakteri
Faktor yang mempengaruhi kerusakan ikan : 1. Jenis ikan
2. Kondisi ikan ketika ditangkap 3. Jumlah kontaminan bakteri 4. Suhu penyimpanan
5. Penggunaan antibiotik/desinfektan
Syarat Mutu Ikan
No Kriteria mutu I II III IV
1 Warna Cerah Agak pudar Pudar Pucat/putih
2 Mata Jernih, cembung Warna gelap, cembung Warna keputihan Putih 3 Kulit Sedikit berlendir
Berlendir Berlendir Berlendir
4 Tekstur Kenyal Kehilangan
sifat kenyal
Lunak Lunak 5 Sisik Melekat kuat Agak mudal
lepas
Mudah lepas Mudah lepas 6 Insang Merah cerah Agak pudar Pudar, bau
asam
Putih, busuk
3. Susu dan produk olahannya
a) Perubahan rasa menjadi asam, disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pembentuk asam, terutama bakteri asam laktat dan bakteri koli.
b) Penggumpalan susu, disebabkan oleh pemecahan protein susu oleh bakteri pemecah protein. Pemecahan protein mungkin disertai oleh terbentuknya asam atau tanpa asam. c) Pembentukan lendir, disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pembentuk lendir.
d) Pembentukan gas, disebabkan oleh pertumbuhan dua kelompok mikroba, yaitu bakteri yang membentuk gas H2 (Hidrogen) dan CO2 (karbon dioksida) seperti bakteri koli dan bakteri pembentuk spora, dan bakteri yang hanya membentuk CO2 seperti bakteri asam laktat tertentu dan kamir.
e) Ketcngikan, disebabkan pemecahan lemak oleh bakteri tertentu.
f) Bau busuk, disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pemecah protein menjadi senyawa-senyawa berbau busuk.
Syarat Mutu Susu Segar berdasarkan SNI 01-3141-1998
Berat Jenis (BJ) pada suhu 27.5oC Minimal 1,0280 Kadar lemak Minimal 3,0%
Kadar Bahan Kering Tanpa Lemak\
(BKTL) atau Solid Non Fat (SNF) Minimal 8,0% Kadar Protein Minimal 2,7%
Cemaran logam berbahaya :
-
Timbal (Pb) Maksimum 0,3 ppm-
Seng (Zn) Maksimum 0,5 ppm-
Merkuri (Hg) Maksimum 0,5 ppm-
Arsen (As) Maksimum 0,5 ppm Organoleptik : warna, bau, rasa dan kekentalan Tidak ada perubahan Kotoran dan benda asing Negatif
Cemaran mikroba
-
Total kuman Maksimum 1.000.000 CFU/ml-
Salmonella Negatif-
Escherichia coli (patogen) Negatif-
Coliform 20 CFU/ml-
Staphylococcus aureus 100 CFU/ml Jumlah sel radang Maksimum 40.000 / ml Uji Katalase Maksimum 3 cc
Uji Reduktase 2 ~ 5 jam
Residu antibiotika, pestisida dan Insektisida Sesuai dengan peraturan yang berlaku Uji alkohol (70%) Negatif
Derajat Asam 6 ~ 7oSH Uji Pemalsuan Negatif
Titik Beku 0,520 s/d 0,560oC
4. Telur dan produk olahannya
a) Tanda-tanda kerusakan yang sering terjadi pada telur adalah sebagai berikut: Perubahan fisik, yaitu penurunan berat, pembesaran kantung udara di dalam telur, pengenceran putih dan kuning telur.
b) Timbulnya bau busuk karena pertumbuhan bakteri pembusuk.
c) Timbulnya bintik-bintik berwarna karena pertumbuhan bakteri pembentuk wama, yaitu bintik-bintik hijau, hitam, dan merah.
d) Bulukan, disebabkan oleh pertumbuhan kapang perusak telur.
Tanda-tanda kerusakan yang sering terjadi pada telur adalah sebagai berikut: 1. Adanya perubahan fisik seperti penurunan berat karena airnya menguap dan
pembesaran kantung telur karena sebagian isi telur berkurang
2. Timbulnya bintik-bintik berwarna hijau, hitam atau merah karena tumbuhnya bakteri
3. Bulukan yang disebabkan oleh tumbuhnya kapang perusak telur 4. Keluarnya bau busuk karena pertumbuhan bakteri pembusuk
No Faktor mutu Tingkatan mutu
Mutu I Mutu II Mutu III
1 2 3 4 5 1. Kerabang a. Keutuhan b. Bentuk c. Kelicinan Utuh Normal Licin ( halus) Utuh Normal Boleh ada bagian-bagian Utuh Boleh abnormal Boleh kasar
d. Kebersihan Bersih bebas dari kotoran yang menempel maupun noda
yang kasar
Bersih bebas dari kotoran yang menempel, boleh Ada sedikit noda
Bersih bebas dari kotoran yang menempel, boleh ada noda 2. Kantong udara (dilihat dengan peneropongan)
a. Kedalaman b. Kebebasan bergerak Kurang 0.5 cm Tetap ditempat 0.5-0.9 cm Bebas bergerak 1 cm atau lebih Bebas bergerak dan mungkin seperti busa 3. Keadaan putih telur dilihat dengan peneropongan
a. Kebersihan
b. Kekentalan
Bebas dari noda( darah, daging atau benda asing
lainnya)
Kental
Bebas dari noda( darah, daging atau benda asing lainnya) Sedikit encer Boleh ada sedikit nodatetapi tidak boleh ada benda asing lainnya Encer tetapi kuning belum tercampur dengan putihnya. 4. Keadaan kuning telur (dilihat dengan peneropongan
a. Bentuk b. Posisi c. Bayangan batas-batas d. kebersihan Bulat Ditengah Tidak jelas Bersih Agak gepeng Ditengah Agak jelas Bersih Gepeng Ditengah Jelas Boleh adasedikit noda
5. Bau Khas Khas Khas
5. Sayuran dan buah-buahan Dan Produk Olahannya
Penyebab Kerusakan : fisik/mekanik, aktivitas enzimatis, aktivitasmi kr oo rg an is me , dll.Kerusakan Mikrobial Penyebab : ¨Aktivitas Patogen tanaman ¨Organisme Saprofit
Jenis-jenis kerusakan:
Ciri Kerusakan : bahan jadi lunak, lembek, bau masamKomoditi yg diserang : bwg. merah/putih, wortelJenis : Erwinia carotovora, Pseudomonas marginalis, Clo str idium, Bacill us sp.
b. Busuk Kapang Abu-Abu (Gray Mold Rot)
Ciri Kerusakan : Miseli um kapang abu-abu, k erusakan akibat kelembaban tinggi dan suhu hangat Komoditi yg dis erang : anggur, kacang2an, ba yam Jenis :Botrytiscinerea, Botrytis spp.
c. Busuk Lunak Rhizopus ( Rhizopus Soft Rot )
Ciri Kerusakan : lunak, lembek, kapang berbentuk kapas-kecilberbintik hitam, sporangia menutupi permukaan air Komoditi yang diserang : anggur, str awb eri , al puk at j enis :Rhizopus sp, Rhiz opus sto lon ifer
d. Anthracnose
Ciri Kerusakan : spot/bintik hitamKomoditi yang diserang : aprikot, alpukat, pisan gJenis : Colle totr ichum l indemuthianium (kapang)
e. Busuk Alternaria (alternaria rot )
Ciri Kerusakan : bintik coklat kehijauan coklat hitamKomoditi yang diserang : lemon, peach, tomat Jenis : Alternaria tenuis.
f. Busuk Kapang Biru (blue mold rot )
Cir i Ker usak an : spo ra kap ang hi au kebi rua nKomoditi yang diserang : anggur, bit, aprikot Jenis :Penicillium digitarium.
g. Downey Mildew
Ciri Kerusakan : kapang berwarna putih seperti wolKomoditi yang diserang : sawi/ lobak Jenis : Phytop hthor a,Br e m ia, dll
h. Busuk Lunak Berair (Watery Soft Rot )
Komoditi yang diser ang : seledri, kembang kolJenis : Sclerotinia sclerotiorum umum pada sayuran
i. Busuk Batang
Komoditi yang diserang : lemonJenis : Diplodia, Alternaria, Phomopsis, Fusarium
j. Busuk Kapang Hitam
Ciri Kerusakan : Masa spora hi tam pekat Komoditi yang dis erang : bwg. mer ah/ put ih, pir , pea ch Jenis : Aspergillus niger
Komoditi yang diserang : wortel, bit, pir, kembang kol Jenis :Alternaria, Ceratostomella, Physalospora
l. Busuk Kapang Merah Muda (Pink Mold Rot )
Ciri Kerusakan : Spora Pink Jenis : Trichothecum roseum m. Busuk Fusarium
Komodi ti yang di sera ng : worte l, bi t, p isan gJenis : Fusarium sp . n. Busuk Kapang Hijau (Green Mold Rot )
Komodi ti yang d iser ang : tomat Jenis : Clad osporium, Thichoderm a o. Busuk Coklat (Brown Rot )
Jenis : Scl er ot inia(Monilia fructicola)
Syarat mutu sawi segar
No Kriteria Mutu I Mutu II
1 Keseragaman sifat varietas
Seragam Seragam
2 Kepadatan Padat Cukup padat
3 Kesegaran Segar Cukup segar
4 Keseragaman ukuran Seragam Seragam
5 Kadar busuk maks(%) 1 1
6 Kadar kotoran maks.(%) 0.5 0.5
7 Kerusakan maks(%) 5 5
SNI jeruk keprok SNI 3165:2009
Jeruk keprok digolongkan dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu:
-
kelas super;-
kelas A;-
kelas B.a) Kelas super
Jeruk keprok bermutu paling baik (super) yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial,
b) Kelas
Jeruk keprok bermutu baik yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial, dengan
Kerusakan kecil yang diperbolehkan sebagai berikut:
-
sedikit penyimpangan pada bentuk;-
sedikit penyimpangan pada warna kulit;Sedikit bekas luka/cacat pada kulitakibat mekanis.
-
total area yang mengalami penyimpangan dan cacat maksimum 10 % totalluas
Permukaan buah dan penyimpangan tersebut tidak boleh mempengaruhi mutu daging Buah.
c) Kelas B
Jeruk keprok bermutu baik yaitu mencerminkan ciri varietas/tipe komersial, dengan
Kerusakan kecil yang diperbolehkan sebagai berikut:
-
sedikit penyimpangan pada bentuk;-
sedikit penyimpangan pada warna kulit;-
sedikit penyimpangan pada kulit terkait dengan pembentukan buah;-
sedikit bekas luka/cacat pada kulit akibat mekanis.-
total area yang mengalami penyimpangan dan cacat maksimum 15 % dari totalluas
-
Permukaan buah dan penyimpangan tersebut tidak boleh mempengaruhi mutudaging
-
Buah.Syarat mutu tomat
No Kriteria mutu Peryaratan
Mutu I Mutu II
1 Berat/buah 100 gr 100 gr
2 Kesamaan sifat Seragam Seragam
3 Tingkat ketuaan Tua tetapi tidak terlalu matang dan tidak lunak
Tua tetapi tidak terlalu matang dan tidak lunak
4 Ukuran Seragam Seragam
5 Kotoran Tidak ada Tidak ada
(%)
7 Busuk maks (%) 1 1
6. Serealia dan produk olahannnya
Syarat mutu beras dolog SNI No 6128:2008 No
.
Komponen
mutu Satuan Mutu I Mutu II Mutu III Mutu Iv Mutu V 1 derajat sosoh (min) (%) 100 100 95 95 95 2 Kadar air (maks) (%) 14 14 14 14 15 3 butir kepala (%) 95 89 78 73 60 4 Butir patah (maks) (%) 5 10 20 25 35 5 Butir menir (maks) (%) 0 1 2 2 5 6 Butir merah (maks) (%) 0 1 2 3 3 7 Butir kuning/rusa k(maks) (%) 0 1 2 3 5 8 Butir mengapur (maks) (%) 0 1 2 3 5 9 Benda asing (maks) (%) 0 0,02 0,02 0,05 0,20 10 Butir gabah (maks) (Butir/10 0g) 0 1 1 2 3
7. Kacang-kacangan dan produk olahannya
Tabel. Spesifikasi persyaratan mutu kacang tanah biji SNI 01-3921-1995
No Jenis uji Satuan Peryaratan
Mutu I Mutu II Mutu III
1 Kadar air % Maks. 6 Maks. 7 Maks.8
2 Butir rusak % Maks. 0 Maks. 1 Maks. 2
3 Butir belah % Maks. 1 Maks. 5 Maks. 10
4 Butir warna lain % Maks. 0 Maks. 2 Maks. 3
5 Butir keriput % Maks. 0 Maks. 2 Maks. 4
6 Kotoran % Maks. 0 Maks. 0.5 Maks. 3
8. Umbi-umbian dan produk olahannya 9. Rempah- rempah dan produk olahannya
10. Tabel 1 spesifikasi Persyaratan Mutu lada putih
No Spesifikasi Satuan Peryaratan
Mutu I Mutu II
1 Cemaran binatang - Bebas dari serangga hidup. Maupun mati serta bagian-bagian yang berasal dari binatang.
Bebas dari serangga hidup. Maupun mati serta bagian-bagian yang berasal dari binatang.
2 Warna - Putih
kekuning-kuningan Putih kekuning-kuningan, putih keabu-abuan atau putih kecoklat-coklatan 3 Kadar benda asing(b/b) % Maks. 1,0 Maks. 2,0
4 Kadar enteng (b/b) % Maks. 1,0 Maks. 2,0 5 Kadar cemaran
kapang
% Maks. 1 Maks. 1
6 Kadar lada berwarna kehitam-hitaman (b/b)
% Maks. 1,0 Maks. 2,0
7 Kadar air (b/b) % Maks. 13,0 Maks. 14,0
8 Kerapatan Gr/l 620 600
11. Bahan penyegar dan produk olahannya Syarat mutu teh
No Uraian Persyaratan
1 Keadaan
-
Segar-
Murni-
Tidak hancur-
Tidak berjamur-
Kering (tidak lembab)2
Aroma Harum dan segar
12. Serba
–
serbi : gula agar- agar dll coklat.
Sumber : buckle, K.A dkk. 1985.ilmu pangan. Jakarta : vip www.bsni.com.