BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 LataLatar Belakr Belakangang
Glauk
Glaukoma adalah
oma adalah sekelo
sekelompok penyakit mata
mpok penyakit mata yang ditandai oleh
yang ditandai oleh pening
peningkatan tekanan
katan tekanan
intraocular
intraocular yang mengakibatkan perubahan patologis pada diskus optikus dan defek lapang
yang mengakibatkan perubahan patologis pada diskus optikus dan defek lapang
pandang
pandang yang
yang khas.4
khas.4 Hampir
Hampir 60
60 juta
juta orang
orang terkena
terkena glaukoma.
glaukoma. Glaukoma
Glaukoma digolongkan
digolongkan dalam
dalam 4
4
golongan yakni: (1) glaukoma primer (!) glaukoma kongenital (") glaukoma sekunder dan (4)
golongan yakni: (1) glaukoma primer (!) glaukoma kongenital (") glaukoma sekunder dan (4)
glaukoma absolut. Glaukoma sudut terbuka primer# bentuk tersering pada ras kulit hitam dan
glaukoma absolut. Glaukoma sudut terbuka primer# bentuk tersering pada ras kulit hitam dan
putih. Glaukoma
putih. Glaukoma sudut tertutup
sudut tertutup didapatkan didap
didapatkan didapatkan pada
atkan pada 10 $
10 $ 1%& kasus
1%& kasus ras kulit
ras kulit putih. 'as
putih. 'as
kulit hitam memiliki risiko yang lebih besar mengalami onset dini# keterlambatan diagnosis# dan
kulit hitam memiliki risiko yang lebih besar mengalami onset dini# keterlambatan diagnosis# dan
penurunan pengelihatan yang berat dibandingkan ras kulit putih.
penurunan pengelihatan yang berat dibandingkan ras kulit putih.
11iperkirakan " juta penduduk merika *erikat terkena glaukoma# dan diantara kasus $
iperkirakan " juta penduduk merika *erikat terkena glaukoma# dan diantara kasus $
kasus terseb
kasus tersebut# sekitar %0&
ut# sekitar %0& tidak terdiag
tidak terdiagnosis
nosis.
. *ekita
*ekitar
r 6
6 juta orang mengalami kebutaan akibat
juta orang mengalami kebutaan akibat
glaukoma# termasuk 100.000 penduduk merika# menjadikan penyakit ini sebagai penyabab
glaukoma# termasuk 100.000 penduduk merika# menjadikan penyakit ini sebagai penyabab
utama kebutaan yang dap
utama kebutaan yang dapat di+egah di merika *erikat.
at di+egah di merika *erikat.
11Glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan pro,gresif# bila tidak diobati
Glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan pro,gresif# bila tidak diobati
se+ar
se+ara dini.
a dini. -
-aha
ahap
p kehil
kehilangan pro,gres
angan pro,gresif
if berupa blind spot pada pengelihata
berupa blind spot pada pengelihatan perifer# tunn
n perifer# tunnel
el
ision# hingga kebutaan total.
ision# hingga kebutaan total.
//Glaukoma sudut terbuka primer tidak dapat di+egah# namun
Glaukoma sudut terbuka primer tidak dapat di+egah# namun
ker
kerusa
usakan
kan opt
optik,
ik,sar
saraf
af dan
dan hil
hilangny
angnya
a pen
pengli
glihat
hatan
an aki
akibat
bat gla
glaukom
ukoma
a dapa
dapat
t di+
di+egah
egah deng
dengan
an
diagnosis dini# pengobatan yang efektif# dan kepatuhan pengobatan. Glaukoma sekunder dapat
diagnosis dini# pengobatan yang efektif# dan kepatuhan pengobatan. Glaukoma sekunder dapat
di+egah dengan menghindari trauma pada mata dan pengobatan yang tepat pada radang mata dan
di+egah dengan menghindari trauma pada mata dan pengobatan yang tepat pada radang mata dan
penyakit lain dari mata atau kondisi tubuh yang dapat menyebabkan bentuk glaukoma sekunder.
penyakit lain dari mata atau kondisi tubuh yang dapat menyebabkan bentuk glaukoma sekunder.
ampak buruk glaukoma dapat di+egah dan dikontrol melalui deteksi dini# pengobatan
ampak buruk glaukoma dapat di+egah dan dikontrol melalui deteksi dini# pengobatan
yang tepat dan
yang tepat dan pemant
pemantauan rutin. leh karena itu
auan rutin. leh karena itu penti
penting bagi
ng bagi dokter umum mengetah
dokter umum mengetahui gejala
ui gejala
glaukoma# pen+egahan# pengobatan# dan patofisiologi dasar dari penyakit tersebut agar dampak
glaukoma# pen+egahan# pengobatan# dan patofisiologi dasar dari penyakit tersebut agar dampak
buruk glaukoma dapat di+egah.
buruk glaukoma dapat di+egah.
1.2
2arya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat se+ara praktis dan teoritis. *e+ara
2arya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat se+ara praktis dan teoritis. *e+ara
praktis
praktis dapat
dapat menambah
menambah 3a3asan
3a3asan bagi
bagi dokter
dokter muda
muda dalam
dalam bidang
bidang ilmu
ilmu kedokteran
kedokteran khususnya
khususnya
dalam bidang ilmu penyakit mata. *e+ara teoritis karya tulis ini memberikan manfaat berupa
dalam bidang ilmu penyakit mata. *e+ara teoritis karya tulis ini memberikan manfaat berupa
penambahan
penambahan pustaka
pustaka mengenai
mengenai kasus
kasus penyakit
penyakit glau+oma
glau+oma yang
yang terjadi
terjadi di
di '*
'* *anji3ani
*anji3ani
Gianyar sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pustaka dikemudian hari.
2arya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat se+ara praktis dan teoritis. *e+ara
2arya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat se+ara praktis dan teoritis. *e+ara
praktis
praktis dapat
dapat menambah
menambah 3a3asan
3a3asan bagi
bagi dokter
dokter muda
muda dalam
dalam bidang
bidang ilmu
ilmu kedokteran
kedokteran khususnya
khususnya
dalam bidang ilmu penyakit mata. *e+ara teoritis karya tulis ini memberikan manfaat berupa
dalam bidang ilmu penyakit mata. *e+ara teoritis karya tulis ini memberikan manfaat berupa
penambahan
penambahan pustaka
pustaka mengenai
mengenai kasus
kasus penyakit
penyakit glau+oma
glau+oma yang
yang terjadi
terjadi di
di '*
'* *anji3ani
*anji3ani
Gianyar sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pustaka dikemudian hari.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1 Anat!Anat!i Su"ut Bili Su"ut Bilik Matik Mata De#ana De#an
*udut bilik mata depan terletak pada pertautan antara kornea perifer dan pangkal iris. 5iri,+iri *udut bilik mata depan terletak pada pertautan antara kornea perifer dan pangkal iris. 5iri,+iri ana
anatomtomis is utautama ma sudsudut ut ini ini adadalaalah h gargaris is *+h*+h3al3albe# be# anyanyaman aman tratrabekbekulula a (ya(yang ng terterletletak ak di di ataatas s kankanalal *+hlemm)# dan taji sklera (
*+hlemm)# dan taji sklera ( scleral spur scleral spur ).).11
natomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. imbus adalah bagian yang dibatasi oleh natomi sudut filtrasi terdapat di dalam limbus kornea. imbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membran des+ement dan membran 7o3man# lalu ke posterior 0#/% garis yang menghubungkan akhir dari membran des+ement dan membran 7o3man# lalu ke posterior 0#/% mm# kemudian ke dalam mengelilingi kanal *+hlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. khir mm# kemudian ke dalam mengelilingi kanal *+hlemn dan trabekula sampai ke bilik mata depan. khir dari membran des+ement disebut garis
dari membran des+ement disebut garis *+h3albe.*+h3albe.1#!#"1#!#"
imbus terdiri dari ! lapisan# epitel dan stroma. 8pitelnya ! kali setebal epitel kornea. i dalam imbus terdiri dari ! lapisan# epitel dan stroma. 8pitelnya ! kali setebal epitel kornea. i dalam stromanya terdapat serat,serat saraf dan
stromanya terdapat serat,serat saraf dan +abang akhir dari +abang akhir dari arteri siliaris anterior.arteri siliaris anterior.""
7a
7agigian an teterprpenentiting ng dadari ri susududut t fifiltltrarasi si adadalalah ah trtrababekekulula# a# yayang ng teterdrdiriri i dadariri: : 1)1)-r-rababekekululaa korneoskleral# serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan menuju ke belakang# mengelilingi kanal korneoskleral# serabutnya berasal dari dalam stroma kornea dan menuju ke belakang# mengelilingi kanal *+hlem
*+hlemn n untuk berinseuntuk berinsersi rsi pada sklera. pada sklera. !)-!)-raberabekula ueal# kula ueal# serabserabut ut berasberasal al dari lapisan dalam dari lapisan dalam stromstromaa kornea# menuju ke taji
kornea# menuju ke taji sklera (insersi dari muskulus siliaris) dan sebagian ke sklera (insersi dari muskulus siliaris) dan sebagian ke muskulus siliaris meridional.muskulus siliaris meridional. ")*erabut berasal dari akhir membran des+ement (garis *+h3albe)# menuju jaringan pengikat muskulus ")*erabut berasal dari akhir membran des+ement (garis *+h3albe)# menuju jaringan pengikat muskulus sili
siliaris aris radiradialis alis dan dan sirkusirkularislaris. . 4)i4)igamengamentum tum pektpektinatuinatum m rudimrudimenterenter# # berasberasal al dari dari datadataran ran depan irisdepan iris menuju depan trabekula.
menuju depan trabekula.""
-rabekula terdiri dari jaringan kolagen# jaringan homogen# elastis dan
-rabekula terdiri dari jaringan kolagen# jaringan homogen# elastis dan seluruhnya diliputi endotel.seluruhnya diliputi endotel. 2eseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang# sehingga ada darah di dalam kanal s+hlemn# 2eseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang# sehingga ada darah di dalam kanal s+hlemn# dapat terlihat dari luar.
dapat terlihat dari luar.
2anal *+hlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi# yang mengelilingi kornea. indingnya 2anal *+hlemn merupakan kapiler yang dimodifikasi# yang mengelilingi kornea. indingnya terdiri dari satu lapisan sel# diameternya 0.% mm. 9ada dinding sebelah dalam terdapat lubang,lubang terdiri dari satu lapisan sel# diameternya 0.% mm. 9ada dinding sebelah dalam terdapat lubang,lubang sebesar ! # sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula dan kanal *+hlemn. ari kanal sebesar ! # sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula dan kanal *+hlemn. ari kanal
*+hlemn# keluar saluran kolektor !0,"0 buah# yang menuju ke pleksus ena didalam jaringan sklera dan episklera dan ena siliaris anterior di badan siliar. "
$a!%ar 2.1 Anat!i su"ut %ilik !ata "e#an 2.2. &isilgi Hu!r Akueus
-ekanan intraokular ditentukan oleh ke+epatan pembentukan humor akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor akueus adalah suatu +airan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior mata# yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen pada kornea dan lensa. olumenya adalah sekitar !%0 ;# dan ke+epatan pembentukannya# yang berariasi diurnal# adalah 1#% $ ! ;<menit. -ekanan osmotik sedikit lebih tinggi daripada plasma. 2omposisi humor akueus serupa dengan plasma ke+uali bah3a +airan ini memiliki konsentrasi askorbat# piruat# dan laktat yang lebih tinggi dan protein# urea# dan glukosa yang lebih rendah.1
Humor akueus diproduksi oleh badan siliar. ltrafiltrat plasma yang dihasilkan di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sa3ar dan prosesus sekretorius epitel siliaris. *etelah masuk ke kamera okuli posterior# humor akueus mengalir melalui pupil ke kamera okuli anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut kamera anterior (sekaligus# terjadi pertukaran diferensial komponen $ komponen dengan darah di iris)# melalui jalinan trabekular ke kanal *+hlemn menuju saluran kolektor# kemudian masuk kedalam pleksus ena# ke jaringan sklera dan episklera juga ke dalam ena siliaris anterior di badan siliar. *aluran
yang mengandung +airan +amera o+uli anterior dapat dilihat di daerah limbus dan subkonjungtia# yang dinamakan aqueous veins.1
9eradangan atau trauma intraokular menyebabkan peningkatan konsentrasi protein# sehingga disebut humor akueus plasmoid dan sangat mirip dengan serum darah.1
nyaman trabekular terdiri atas berkas,berkas jaringan kolagen dan elastis yang dibungkus oleh sel,sel trabekular# membentuk suatu saringan dengan ukuran pori,pori yang semakin menge+il se3aktu mendekati kanal *+hlemm. 2ontraksi otot siliaris melalui insersinya ke dalam anyaman trabekular memperbesar ukuran pori,pori di anyaman tersebut sehingga ke+epatan drainase humor akueus juga meningkat. liran humor akueus ke dalam kanal *+hlemm bergantung pada saluran,saluran transelular siklik di lapisan endotel. *aluran eferen dari kanal *+hlemm (sekitar "0 saluran pengumpul dan 1! ena akueus) menyalurkan +airan ke dalam sistem ena. *ejumlah ke+il humor akueus keluar dari mata antara berkas otot siliaris ke ruang suprakoroid dan ke dalam ena korpus siliare# koroid dan sklera.1
-ahanan utama aliran keluar humor akueus dari bilik mata depan adalah jaringan jukstakanalikular yang berbatasan dengan lapisan endotel kanal *+hlemm# dan bukan sistem ena. =amun# tekanan di jaringan ena episklera menentukan nilai minimum tekanan intraokular yang dapat
di+apai oleh terapi medis.1
2.'. Definisi $lauk!a
Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang ditandai oleh peningkatan tekanan intrao+ular yang mengakibatkan perubahan patologis pada diskus optikus dan defek lapang pandang yang khas. 4
$a!%ar 2.' Kerusakan ner(us #tikus karena glau)!a 2.*. E#i"e!ilgi $lauk!a
Hampir 60 juta orang terkena glaukoma. iperkirakan " juta penduduk merika *erikat terkena glaukoma# dan diantara kasus $ kasus tersebut# sekitar %0& tidak terdiagnosis. *ekitar 6 juta orang mengalami kebutaan akibat glaukoma# termasuk 100.000 penduduk merika# menjadikan penyakit ini sebagai penyabab utama kebutaan yang dapat di+egah di merika *erikat.1
Glaukoma sudut terbuka primer# bentuk tersering pada ras kulit hitam dan putih. Glaukoma sudut tertutup didapatkan didapatkan pada 10 $ 1%& kasus ras kulit putih. 'as kulit hitam memiliki risiko yang lebih besar mengalami onset dini# keterlambatan diagnosis# dan penurunan pengelihatan yang berat dibandingkan ras kulit putih.1
2.+. Etilgi "an &aktr ,esik $lauk!a
da banyak jenis glaukoma dan banyak teori tentang penyebab glaukoma. 9en yebab pastinya belum diketahui. >eskipun penyakit ini biasanya berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular#
okular ini disebabkan oleh : bertambahnya produksi +airan mata oleh badan siliar dan berkurangnya pengeluaran +airan mata didaerah sudut bilik mata atau di +elah pupil.%
?aktor,faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko glaukoma yaitu: sia : orang,orang berusia di atas 60 tahun memiliki peningkatan risiko untuk penyakit ini. ntuk ras frika,merika# peningkatan risiko dimulai setelah usia 40. 'isiko glaukoma meningkat dengan penambahan usia 'as : ras frika, merika se+ara signifikan lebih mungkin menderita glaukoma daripada ras 2aukasia# dan mereka jauh lebih mungkin menderita kehilangan penglihatan permanen. rang,orang sia memiliki risiko lebih banyak menderita glaukoma sudut tertutup dan orang,orang keturunan @epang lebih rentan terhadap
low-tension glaucoma 'i3ayat keluarga menderita glaukoma: memiliki ri3ayat keluarga yang menderita glaukoma meningkatkan risiko berkembangnya penyakit ini 2ondisi medis: beberapa studi menunjukkan bah3a diabetes# tekanan darah tinggi dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko glaukoma uka fisik pada mata : trauma parah# seperti dipukul di mata# dapat mengakibatkan peningkatan tekanan mata se+ara langsung dan di masa depan akibat kerusakan internal. 5edera juga dapat menyebabkan dislokasi lensa# penutupan sudut drainase# dan peningkatkan tekanan ?aktor risiko lain yang terkait: anatomi mata# ketebalan kornea dan penampilan saraf optik menunjukkan risiko glaukoma. 2ondisi seperti ablasi retina# tumor mata# dan radang mata juga dapat menyebabkan glaukoma. 7eberapa studi menunjukkan bah3a rabun jauh juga dapat menjadi faktor risiko glaukoma. 9enggunaan kortikosteroid: menggunakan kortikosteroid untuk jangka 3aktu yang lama tampaknya meningkatkan risiko beberapa orang terkena glaukoma sekunder.%
2.-. Klasifikasi $lauk!a
Ta%el Klasifikasi $lauk!a Ber"asarkan Etilgi1
. Glaukoma 9rimer
1. Glaukoma sudut terbuka
a. Glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik# glaukoma simplek kronik)
b. Glaukoma tekanan normal (glaukoma tekanan rendah) !. Glaukoma sudut tertutup
a. kut b. *ubakut
+. 2ronik d. Aris plateau 7. Glaukoma 2ongenital
1. Glaukoma ongenital primer
!. Glaukoma yang berkaitan dengan kelinan perkembangan mata lain a. *indrom $ syndrome pembelahan bilik mata depan
*indrom Benfeld *indrom 'eiger *indrom 9eter b. nirida
". Glaukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan ekstraokular a. *indrom *turge $ Ceber
b. *indrom >arfan +. =eurofibromatosis 1 d. *indrom o3e e. 'ubela 2ongenital 5. Glaukoma *ekunder 1. Glau+oma pigmentasi !. *indrom eksfoliasi
". kibat kelinan lensa (fakogenik) a. islokasi
b. Antumesensi +. ?akolitik
4. kibat kelainan traktus uea a. eitis
b. *inekia posterior (seklusio pupilae) +. -umor
d. 8dema +orpus +iliare
%. *indrom iridokorneoendotelial (A58) 6. -rauma
a. Hifema
b. 2ontusio< resesi sudut +. *inekia anterior perifer /. 9as+aoperasi
a. Glaukoma sumbatan siliaris (glaukoma maligna) b. *inekia anterior perifer
+. 9ertumbuhan epitel keba3ah d. 9as+abedah tandur kornea e. 9as+abedah ablasio retina . Glau+oma neoaskular
a. iabetes mellitus
b. klusi ena +entralis retinae +. -umor intraokular
D. 9eningkatan tekanan episklera a. ?istula karotis $ kaernosa b. *indrom *turge , Ceber 10. kibat steroid
. Glaukoma bsolut : hasil akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras# tidak dapat melihat# dan sering n yeri.
Ta%el klasifikasi $lauk!a Ber"asarkan Mekanis!e Peningkatan Tekanan Intrakular.1
Glaukoma sudut terbuka
1. >embrane pratabekular : semua kelainan ini dapat berkembang menjadi glau+oma sudut tertutup akibat kontraksi membrane pratrabekular.
a. Glau+oma neoaskular b. 9ertumbuhan epitel keba3ah
+. *indrom A58 !. 2elainan trabekular
a. Glau+oma sudut terbuka primer b. Glau+oma +ongenital
+. Glau+oma pigmentasi d. *indrom eksfoliasi e. Glau+oma akibat steroid f. Hifema
g. 2ontusio atau resesi sudut h. Aridosiklitis (ueitis) i. Glau+oma fakolitik ". 2elainan pas+a trabekular
a. 9eningkatan tekanan ena episklera Glaukoma sudut tertutup
1. *umbatan pupil (iris bombe)
a. Glau+oma sudut tertutup primer b. *eklusio pupilae (sinekia posterior)
+. Antumesensi lensa
d. islokasi lensa anterior e. hifema
!. 9ergeseran lensa ke anterior a. Glau+oma sumbatan siliaris b. klusi ena sentralis retinae
+. *kleritis posterior
d. 9as+a bedah ablation retinae ". 9endesakan sudut
a. Aris plateau
b. Antumesensi lensa
+. >idriasis untuk pemeriksaan fundus 4. *inekia anterior perifer
a. 9enyempitan sudut kronik
b. kibat bilik mata depan yang datar +. kibat iris bombe
d. 2ontraksi membrane pratabekular *ugar mengklasifikasikan glaukoma menjadi: 1. Glaukoma primer
a. e3asa
, Glaukoma simpleks (glaukoma sudut terbuka# glaukoma kronis) , Glaukoma akut (sudut tertutup)
b. 2ongenital<juenil !. Glaukoma sekunder
a. *udut tertutup b. *udut terbuka
2.-.1 $lauk!a Su"ut Ter%uka
Glaukoma yang sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka. 9ada orang normal jalan keluar +airan mata seimbang# sedangkan pada glaukoma sudut terbuka terjadi pembendungan. 7ila hal ini terjadi maka +airan akan tertimbun sehingga tekanan bola mata akan meningkat.
9ada glaukoma sudut terbuka# +airan mata setelah melalui pupil masuk ke dalam bilik mata depan dan tidak dapat melalui anyaman trabekulum. 2eadaan ini mengakibatkan tekanan bola mata naik yang akan merusak saraf optik.
9atofisiologi peningkatan tekanan intraokular yang disebabkan oleh mekanisme sudut terbuka adalah proses degeneratif di jalinan trabekula# termasuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan dan di ba3ah lapisan endotel kanalis *+hlemm. Hal ini berbeda dengan proses penuaan normal. kibatnya adalah penurunan drainase humor akueus yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. 9eningkatan tekanan intraokular mendahului kelainan,kelainan diskus optikus dan lapangan pandang. -erdapat hubungan yang jelas antara besarnya tekanan intraokular dengan keparahan penurunan penglihatan.
>ekanisme kerusakan neuron pada glaukoma sudut terbuka dan hubungannya dengan tingginya tekanan intraokular masih diperdebatkan. -eori utama memperkirakan adanya perubahan,perubahan elemen penunjang struktural akibat tekanan intraokular di saraf optikus setinggi lamina kribrosa atau di pembuluh yang memperdarahi ujung saraf optikus.
Glaukoma sudut terbuka dapat dalam bentuk primer dan sekunder. 9ada glaukoma sekunder maka penyebabnya dapat diketahui# seperti trauma dan penyakit mata lainnya.
9ada glaukoma sudut terbuka terjadi perubahan di dalam jaringan mata akibat tekanan yang tinggi merusak serabut penglihatan halus dalam mata yang berguna untuk penglihatan. *ering glaukoma ini tidak memberikan gejala. 7iasanya penderita tidak menyadari menderita glaukoma sudut terbuka karena pada permulaannya tidak memberikan keluhan. 9ada akhir darn penyakitnya biasanya baru disadari pasien yang mengeluh pada dokternya bah3a penglihatannya mulai kabur.
7iasanya glaukoma sudut terbuka mulai timbul keluhan pada usia 40 tahun# 3alaupun bisa saja terjadi pada usia berapa saja. 9englihatan biasanya baik dan tidak terdapat rasa sakit pada mata. kan tetapi bila proses berjalan lanjut maka pasien akan merasakan penglihatannya menurun. 7enda yang terletak di bagian sentral masih terlihat jelas akan tetapi yang terletak di perifer tidak terlihat sama sekali.
9ada keadaan ini lapang penglihatan se+ara perlahan,lahan menyempit. 7ila keadaan ini berlanjut penglihatan akan terus berkurang sehingga dapat menjadi buta sama sekali.
-ekanan bola mata biasanya lebih dari !% mmHg dan terus,menerus merusak saraf optik sehingga disebut sebagai maling penglihatan. Glaukoma sudut terbuka tidak memberikan keluhan dengan tekanan bola mata yang tinggi perlahan,lahan merusak serabut saraf optik# 3alaupun tekanan bola mata sudah
teratasi penglihatan yang telah hilang tidak dapat diperbaiki lagi.
9ada pemeriksaan gonioskopi pemeriksaan sudut bilik mata dengan goniolens dapat dilihat sudut bilik mata depan tempat mengalirnya +airan mata keluar terbuka lebar. 7ila sudut ini terbuka lebar
sedangkan tekanan bola mata tinggi maka dapat diduga pembendungan +airan mata keluar berada jauh di dalam atau di belakang sudut pengeluaran ini. aerah penyaringan keluar +airan mata ini disebut anyaman trabekulum.
9ada glaukoma sudut terbuka primer tidak terlihat kelainan pada anyaman trabekula akan tetapi mungkin terdapat kerusakan fungsi sel trabekula atau jumlahnya kurang akibat bertambahnya usia. 9endapat lain adanya gangguan dari enEim pada trabekula.
7ila telah dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata dan papil saraf optik maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan gonioskopi. 9emeriksaan ini perlu untuk mengetahui apakah glaukoma adalah glaukoma primer sudut terbuka atau sekunder. Gambaran gonioskopi pada glaukoma sudut terbuka primer
memberikan susunan anatomi yang normal.
9ada glaukoma sudut terbuka primer bila telah terjadi kerusakan sel saraf maka akan berakibat terbentuk skotoma (ber+ak hitam) disertai penurunan fungsi penglihatan dan lapang pandangan. 7ila telah terjadi gangguan penglihatan maka keadaan ini bersifat menetap. Glaukoma sudut terbuka primer merupakan penyakit kronis yang tidak dapat diobati. Hanya dapat diperlambat dengan pengobatan. 7iasanya pengobatan tidak dimengerti pasien karena pasien tidak merasa adanya kelainan pada matanya# apalagi bila harus memakai berma+am obat seumur hidup dengan efek sampingnya.
ntuk mendapatkan hasil pengobatan yang efektif maka pengobatan harus dilakukan dini sesuai dengan yang diperlukan.
2.-.2 $lauk!a Su"ut Tertutu#
Glaukoma sudut tertutup dapat terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer. Hal ini menyumbat aliran humor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan +epat# menimbulkan nyeri hebat# kemerahan# dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup terjadi pada mata yang sudah mengalami penyempitan anatomik sudut kamera anterior (dijumpai terutama pada hipermetrop). *erangan akut biasanya terjadi pada pasien berusia tua seiring dengan pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan. -erdapat ! tipe glaukoma sudut tertutup yaitu : akut dan kronis
2.-.2.1 $lauk!a Su"ut Tertutu# Akut
7erbeda dengan glaukoma sudut terbuka primer pada glaukoma sudut tertutup akut tekanan bola mata naik dengan tiba,tiba. 9ada glaukoma sudut tertutup akut terjadi penutupan pengaliran keluar +airan mata se+ara mendadak. -ekanan yang mendadak ini akan memberikan rasa sakit yang sangat# yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa muntah dan mual. 2epala seakan,akan dipukul dengan martil pada sisi mata yang dapat serangan akut.
>ata menjadi merah# kornea keruh dan edematus# penglihatan kabur disertai dengan adanya halo (pelangi disekitar lampu). 7iasanya glaukoma sudut tertutup akut ditemukan dokter di ruang darurat rumah sakit.
9emeriksaan rutin gonioskopi dapat dilihat sudut tertutup atau memberikan dugaan seseorang akan mengalami glaukoma sudut tertutup. 9ada pasien yang pada pemeriksaan gonioskopi sudut bilik matanya terlihat sempit sebaiknya diperingatkan tanda,tanda akut sehingga is dapat segera men+ari pertolongan bila terjadi serangan glaukoma sudut tertutup: 7ila telah di atasi tekanan bola mata yang tinggi maka
dapat terlihat :
F @aringan parut pada trabekula (sinekia) sehingga glaukoma lebih sukar dikontrol F 2atarak
F 2erusakan saraf optik sehingga tajam penglihatan akan tetap rusak *erangan glaukoma mudah terjadi pada keadaan
F 'uang gelap# (bioskop) yang memungkinkan pupil melebar
F kibat beberapa obat tertentu (antidepresan# influenEa# antihistamin# antimuntah) F bat yang melebarkan pupil
Glaukoma akut merupakan suatu keadaan darurat# di mana penglihatan tidak akan kembali bila tekanan tidak +lapat diatasi di dalam beberapa jam. -ekanan dapat diturunkan dengan miotika dan obat (asetaEolamid) yang mengurangi produksi +airan mata.
7ila tekanan bola mata telah turun maka pengobatan yang terbaik adalah tindakan pembedahan seperti iridektomi dengan laser atau pembedahan membuang sebagian iris. Aridektomi membuka aliran dari bilik mata belakang ke bilik mata depan. Aridektomi juga dilakukan pada mata yang belum mengalami serangan akut. *erangan glaukoma akut tidak selamanya berat# dapat ringan yang berulang, ulang. 9asien akan merasakan penglihatan kabur dengan halo (pelangi# +in+in) ber3arna di sekitar lampu. -idak ada rasa sakit ataupun merah. 2eluhan ini hilang bila pasien masuk ruang terang atau tidur karena akan terjadi miosis yang mengakibatkan sudut bilik mata terbuka.
2.-.2.2 $lauk!a Su"ut Tertutu# Krnis.
-idak semua orang dengan glaukoma tertutup akan mengalami serangan akut. 7anyak yang mengalami glaukoma sudut tertutup kronis. 9ada glaukoma tertutup kronis# iris berangsur,angsur menutupi jalan keluar tanpa gejala yang nyata. 9ada keadaan ini perlahan,lahan terbentuk jaringan parut antara iris dan jalur keluar +airan mata. -ekanan bola mata akan naik bila terjadi gangguan jumlah +airan keluar akibat bertambahnya jaringan parut. engan pengobatan pilokarpin maka serangan akut tidak akan terjadi dengan bentuk kronis yang tetap berjalan. 9engobatan hanya menghindarkan kebutaan yang dapat terjadi pada glaukoma.
Glaukoma sudut tertutup kronis berjalan perlahan tanpa adanya peringatan. 9erlahan,lahan penglihatan samping atau perifer berkurang dengan penglihatan sentral masih dapat normal. 9englihatan
dapat hilang pada keadaan glaukoma lanjut. 9ada glaukoma sudut tertutup kronis keluhan sangat tidak jelas sehingga mereka terlambat untuk mendapatkan pera3atan dokter.
Glaukoma sudut tertutup biasanya bersifat herediter. ebih sering terdapat pada pasien rabun dekat (hipermetropia). 9ada pemeriksaan didapatkan bilik mata depan dangkal. >akin dangkal bilik mata makin dekat hubungan iris dengan kornea tepi. 9ada gonioskopi terlihat iris menempel pada tepi kornea. 7ila tekanan mata +ukup tinggi iris akan lebih terdorong ke depan sehingga makin tertutup jalan keluar
+airan mata dan akibatnya dapat menimbulkan serangan glaukoma akut. Aris terletak dekat anyaman trabekula.
2.-.' $lauk!a Usia Mu"a
Glaukoma di usia muda dikenal dalam ! bentuk# yaitu glaukoma kongenital dan glaukoma juenil.
2.-.'.1 $lauk!a Kngenital
Glaukoma kongenital atau infantil dapat tidak disertai kelainan mata lain (primer) dan dapat bergabung dengan suatu sindrom# pas+a trauma# pas+a operasi# dan radang. Glaukoma kongenital primer
disebabkan oleh gagal atau pembentukan tidak normal dari anyaman trabekulum.
Glaukoma ini biasanya berjalan sporadik. -erdapat 10& dengan pola herediter dan diduga bersifat autosomal resesif. 9rognosis buruk bila gejala telah terlihat sejak lahir. 7iasanya glaukoma kongenital mengenai anak laki.
Gejala mulai dilihat oleh ibu pasien dengan tanda,tanda : a. 7ola mata membesar
+. 7ayi tidak tahan sinar matahari d. >ata berair
e. *ilau
f. >enjauhi sinar dengan menyembunyikan mata dengan bantal 9engobatan atau pembedahan sangat perlu segera dilakukan.
2.-.'.2 $lauk!a Ju(enil
7iasanya bersifat herediter yang terdapat pada lengan pendek kromosom 1.
-erlihat sebagai glaukoma sudut terbuka pada usia antara 10 , "% tahun. 7iasanya "%& menderita miopia tinggi.
2.-.* $lauk!a sekun"er
Glaukoma sekunder merupakan glaukoma akibat keadaan kesehatan lainnya. Glaukoma sekunder dapat terjadi pada keadaan berikut :
a. 2atarak imatur ataupun hipermatur.
2atarak imatur menimbulkan glaukoma bila terdapat kondisi lensa men+embung (katarak intumesen) akibat menyerap air sehingga mendorong selaput pelangi yang akan menutup sudut bilik mata. 2atarak hipermatur mengakibatkan glaukoma akibat lensa yang terlalu matang bahan lensa yang degeneratif akan keluar dari kapsul (bungkusnya) dan menutup jalan keluar +airan mata pada sudut bilik mata (glaukoma fakolitik).
b. 5edera mata dapat mengakibatkan perdarahan ke dalam bilik mata depan (hifema) ataupun hal lain yang menutup +airan mata keluar.
+. eitis# radang di dalam bola mata akan mengakibatkan perlekatan antara iris dengan lensa (sinekia posterior) atau perlekatan antara pangkal iris dan tepi komea (goniosinekia).
d. -umor di dalam mata.
e. iabetes yang membangkitkan glaukoma neoaskular. f. -etes mata steroid yang dipakai terlalu lama.
*ebagian ke+il pasien dengan kelainan glaukomatosa pada diskus optikus atau lapangan pandang memiliki tekanan intraokular yang tetap di ba3ah !! mm Hg. 9ara pasien ini mengidap glaukoma tekanan normal atau rendah. 9atogenesisnya adalah kepekaan yang abnormal terhadap tekanan intraokular karena kelainan askular atau mekanis di kepala saraf optikus. 9erdarahan diskus lebih sering dijumpai pada tekanan normal dibandingkan
pada glaukoma sudut terbuka primer dan sering menandakan progresiitas penurunan lapangan pandang. *ebelum diagnosis glaukoma tekanan rendah dapat ditegakkan# sejumlah entitas harus disingkirkan:
(1) 8pisode peningkatan tekanan intraokular sebelumnya# seperti yang disebabkan oleh iridosiklitis# trauma# atau terapi steroid topikal.
(!) ariasi diurnal yang besar pada tekanan intraokular dengan peningkatan men+olok# biasanya pada pagi hari.
(") 2elainan postural pada tekanan intraokular dengan peningkatan men+olok saat pasien berbaring datar.
(4) 9eningkatan tekanan intraokular intermiten seperti pada penutupan sudut subakut.
(%) 9enyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang lain# termasuk kelainan diskus kongenital dan atrofi didapat akibat tumor atau penyakit askular.
2.-.- Hi#ertensi /kular
Hipertensi okular adalah peningkatan tekanan intraokular tanpa kelainan diskus optikus atau lapangan pandang dan lebih sering dijumpai daripada glaukoma sudut terbuka primer. ngka terbentuknya glaukoma pada para pengidap hipertensi okular adalah sekitar %,10 per 1000 per tahun. 'isiko meningkat seiring dengan peningkatan tekanan intraokular# bertambahnya usia# ri3ayat glaukoma dalam keluarga# miopia# diabetes melitus# dan penyakit kardioaskular. 'isiko itu juga meningkat pada orang berkulit hitam. -imbulnya perdarahan diskus pada pasien dengan hipertensi okular juga mengindikasikan peningkatan risiko terjadinya glaukoma. 9asien hipertensi okular dianggap tersangka mengidap glaukoma dan harus menjalani pemantauan teratur (satu sampai tiga kali setahun) diskus optikus# tekanan intraokular# dan lapangan pandang.
-ekanan intraokular merupakan faktor risiko utama penyebab untuk pengembangan dan progresi glaukoma. 7ahkan pada glaukoma tekanan normal dimana tekanan intra okular tidak melebihi !1 mmHg# -ekanan intra okular merupakan faktor risiko untuk kerusakan progresif. 9eningkatan tekanan intra okular terkait dengan sebagian besar bentuk glaukoma dikaitkan dengan peningkatan resistensi terhadap aliran humor akueus# sedangkan laju formasi humor akueus tidak berbeda dari indiidu yang tidak mengalami glaukoma.6
9ada glaukoma sudut tertutup# jalur outflow diblokir oleh oklusi fisik oleh iris. >ateri partikel menyumbat trabe+ular mesh3ork (->) dan mengganggu outflow +airan. 2erusakan dalam perkembangan jalur outflow bertanggung ja3ab untuk sebagian besar bentuk glaukoma kongenital.
alam glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma steroid-induced # tidak ada temuan klinis yang dapat diamati untuk menjelaskan peningkatan resistensi outflow yang bertanggung ja3ab atas peningkatan -A.6
$a!%ar 2.0 Mekanis!e Punurunan Aliran Keluar Hu!r Aueus #a"a $lauk!a
2eterangan: berbagai penyebab glaukoma mempengaruhi trabecular meshwork sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular dan berkembangnya neuropati optik glau+oma. 85># eBtra+ellular matriB A9# intrao+ular pressure >5# myo+ilin gene 9# pigmentary dispersion 98I# pseudoeBfoliation -G?,J!# transforming gro3th fa+tor beta,! -># trabe+ular mesh3ork 9'# unfolded protein response.
-idak ada konsensus yang jelas mengenai apa yang menyebabkan peningkatan resistensi outflow pada glaukoma sudut terbuka dan glaukoma steroid-induced . da penurunan jaringan selular trabekular
mesh3ork pada glaukoma sudut terbuka dan perubahan dalam bahan ekstraselular. >atriks ekstraselular memainkan peran penting dalam mengatur outflow humor akueus.6
>ekanisme utama penurunan pengelihatan pada glau+oma adalah apoptosis sel ganglion retina yang menyababkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti,dalam retina serta berkurangnya akson di nerus optikus. iskus optikus menjadi atrofik# disertai pembesaran +a3an opti+. 8fek peningkatan tekanan intraokular dipengaruhi oleh perjalanan 3aktu dan besar peningkatan tekanan intraokular. 9ada glaukoma sudut tertutup akut# tekanan intraokular men+apai 60,0 mmHg# menimbulkan kerusakan iskemik pada iris yang disertai edema edema kornea dan kerusakan nerus optikus. 9ada glaukoma sudut terbuka primer# tekanan intraokular biasanya tidak meningkat lebih dari "0mmHg dan kerusakan sel ganglion terjadi setelah 3aktu yang lama# sering setelah beberapa tahun. 9ada glaukoma tekanan normal# sel,sel ganglion retina mungkin rentan mengalami kerusakan akibat tekanan intraokular dalam kisaran normal# atau mekanisme kerusakannya yang utama mungkin iskemia +aput nervus optici.1
2. $e3ala Klinis
@enis yang paling umum dari glaukoma yaitu glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup memiliki gejala yang sama sekali berbeda. -anda dan gejala glaukoma sudut terbuka primer yaitu : kehilangan penglihatan perifer se+ara bertahap# biasanya pada kedua mata# Tunnel vision pada stadium lanjut. -anda dan gejala glaukoma sudut tertutup akut yaitu : sakit atau nyeri pada mata# mual dan muntah (yang menyertai nyeri mata yang parah)# gangguan isual mendadak seringkali dalam +ahaya rendah (redup)# penglihatan kabur# halo sekitar +ahaya# dan kemerahan mata./
Glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup dapat sebagai kondisi primer atau sekunder. >ereka disebut primer ketika penyebabnya tidak diketahui dan sekunder ketika kondisi dapat ditelusuri dan diketahui penyebabnya# seperti +edera mata# obat,obatan# kondisi mata tertentu# peradangan# tumor# katarak lanjut atau diabetes. 9ada glaukoma sekunder# tanda,tanda dan gejala bisa seperti kondisi primer serta gejala khas glaukoma./
Glaukoma didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif. ntuk menegakkan diagnosa glaukoma# beberapa faktor harus ada# karena glaukoma adalah penyakit progresif# yang berarti memburuk dari 3aktu ke 3aktu# perubahan dalam penampilan saraf optik# hilangnya jaringan saraf# dan hilangnya pengelihatan yang sesuai mengkonfirmasi diagnosis. 7eberapa saraf optik memiliki penampilan yang menyerupai saraf opti+ pada glaukoma# tetapi pasien mungkin tidak memiliki faktor
risiko lain atau tanda,tanda glaukoma. 9asien,pasien ini harus diikuti dengan pemeriksaan komprehensif rutin untuk memantau perubahan.%
9emeriksaan meliputi : 'i3ayat pasien untuk menentukan gejala dan adanya masalah kesehatan umum dan sejarah keluarga yang dapat memberikan kontribusi terhadap masalah. 9engukuran ketajaman isual untuk menentukan sejauh mana penglihatan yang dipengaruhi. -onometri untuk mengukur tekanan di dalam mata untuk mendeteksi peningkatan faktor risiko pada glaukoma. 9a+hymetry untuk mengukur ketebalan kornea# orang dengan kornea tipis memiliki risiko mengalami glaukoma. ji lapangan pandang juga disebut perimetry# untuk memeriksa apakah lapang penglihatan telah terkena glaukoma. -es ini mengukur pengelihatan perifer dan penglihatan sentral dengan baik untuk menentukan jumlah dimmest +ahaya yang dapat dideteksi di berbagai lokasi dari penglihatan# atau dengan menentukan sensitiitas terhadap target lainnya dari +ahaya# dan membandingkannya dengan orang lain dengan usia yang sama. 8aluasi retina mata# untuk memantau setiap perubahan yang mungkin terjadi dari 3aktu ke 3aktu. 9emeriksaan tambahan mungkin termasuk gonios+opy# untuk melihat anatomi sudut bilik mata depan. pabila keseluruhan anyaman trabekular# taji s+lera# dan pro+essus iris dapat terlihat# sudut dinyatakan terbuka. pabila hanya garis *+h3albe atau sebagian ke+il dari anyaman trabekular yang dapat terlihat# sudut dinyatakan sempit. pabila garis *+h3albe tidak terlihat# sudut dinyatakan tertutup. -onometry serial merupakan prosedur untuk memperoleh ukuran tekanan bola mata selama beberapa 3aktu# untuk men+ari perubahan dalam tekanan bola mata sepanjang hari. -es lain meliputi penggunakan perangkat untuk mengukur ketebalan serat saraf# dan men+ari daerah tertentu dari lapisan serat saraf yang kehilangan jaringan.1#%
2.15. Penatalaksanaan 2.15.1. Tera#i Me"is
*upresi pembentukan humor akueus : penyekat adrenergi+,beta dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan obat lain. arutan timolol maleat 0#!%& dan 0#%&# betaBolol 0#!%& dan 0#%&# leobunolol 0#!% dan 0#%&# metipranolol 0#"&# serta +arteolol 1& dua kalis sehari dan gel timolol maleat 0#1&# 0#!%& dan 0#%& sekali setiap pagi adalah preparat,preparat yang tersedia saat ini. 2ontraindikasi utama pemakaian obat,obat ini adalah penyakit obstruksi jalan napas kronik terutama asma dan defek hantaran jantung. 7etaBolol# dengan selektiitas yang relatie lebih tinggi terhadap reseptor J 1 lebih
jarang menimbulkan efek samping respiratorik# tetapi obat ini juga kurang efektif dalam menurunkan tekanan intrao+ular. epresi# kebingungan# dan fatigue dapat timbul pada pemakaian obat penyekat beta topi+al. ?rekuensi timbulnya efek sistemik dan tersedianya obat,obat lain telah menurunkan popularitas obat penyekat adrenergi+,beta.1
pra+lonidine (larutan 0#%& tiga kali sehari dan 1& sebelum dan sesudah terapi laser) adalah suatu agonis adrenergi+,K!yang menurunkan pembentukan humor akueus tanpa menimbulkan efek pada
aliran keluar. Ani terutama berguna untuk men+egah peningkatan tekanan intraokular pas+aterapi laser segmen anterior dan dapat diberikan dan dapat diberikan sebagai terapi jangka pendek pada kasus,kasus yang sukar disembuhkan. bat ini tidak sesuai untuk terapi jangka panjang karena bersifat takifilasis (hilangnya efek terapi dengan berjalannya 3aktu) dan tingginya insidens reaksi alergi. epinephrine dan dipiefrin memiliki sejumlah efek dalam pembentukan humor aLueous# tetapi belakangan ini jarang digunakan.1
7rimonidine (larutan 0#!& dua kali sehari) adalah suatu agonis adrenergik,K yang terutama menghambat pembentukan humor akueus dan juga meningkatkan pengaliran akueus keluar. bat ini dapat digunakan sebagai lini pertama atau sebagai tambahan# tetapi reaksi alergi sering ditemukan.
orEolamide hydro+hloride larutan !& dan brinEolamide 1& (dua atau tiga kali sehari) adalah pengahambat anhidrase karbonat topi+al yang terutama efektif bila diberikan sebagai tambahan# 3alaupun
tidak seefektif penghambat anhidrase karbonat sistemik. 8fek samping utama adalah rasa pahit sementara dan blefarokonjungtiitis alergi. orEolamide juga tersedia bersama timolol dalam larutan yang sama.1
9enghambat anhidrase karbonat sistemik: a+etaEolamide adalah yang paling banyak digunakan# tetapi ada terdapat alternatie# yaitu di+hlorphenamide dan methaEolamide. igunakan pada glau+oma kronik bila terapi topi+al kurang memuaskan serta pada glau+oma akut dengan tekanan intraokular yang sangat tinggi dan perlu segera dikontrol. +etaEolaimide dapat diberikan per oral dalam dosis 1!%,!%0 mg sampai empat kalis sehari atau sebagai iamoB *eLuels %00 mg sekali atau dua kali sehari# atau dapat diberikan se+ara intraena (%00mg). penghambat anhidrase karbonat menimbulkan efek samping sistemik mayor yang membatasi kegunaannya untuk terapi jangka panjang.1
bat,obat hiperosmotik mempengaruhi pembentukan humor aLueous serta menyebabkan dehidrasi korpus itreum.1
?asilitasi liran 2eluar Humor kueus : analog prostaglandin : larutan bimatoprost 0#00"&# latanoprost 0#00%&# dan traoprost 0#004&# masing,masing sekali setiap malam# dan larutan unoprostone 0#1%& dua kali sehari. >eningkatkan aliran aLueous melalui ueosklera. nalog prostaglandin merupakan obat,obatan lini pertama atau tambahan yang efektif. *emua analog prostaglandin dapat menimbulkan hyperemia konjungtia# hiperpigmentasi kulit periorbita# pertumbuhan bulu mata# dan penggelapan iris yang permanen (terutama iris hijau,+oklat dan kuning,+oklat). bat,obat ini juga sering dikaitkan dengan reaktiasi ueitis dan keratitis herpes 3alaupun jarang serta dapat menyebabkan edema ma+ula pada indiidu dengan fa+tor predisposisi.1
bat parasimpatomimetik: meningkatkan aliran keluar humor akueus dengan bekerja pada trabekular mesh3ork melalui kontraksi otot siliaris. pilo+arpin jarang digunakan sejak ditemukannya analog prostaglandin# tetapi dapat bermanfaat pada sejumlah pasien. bat ini diberikan dalam bentuk larutan 0#%,6& yang diteteskan hingga empat kali sehari atau bentuk gel 4& yang diberikan sebelum tidur. 5arba+hol 0#/%,"& adalah obat kolinergik alternatie. bat,obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis disertai pengelihatan suram# terutama pada pasien katarak# dan spasme akomodatif yang mungkin mengganggu pada pasien usia muda. blasio retinae adalah kejadian yang jarang namun serius. 1
8pinephrine 0#!%,!& diteteskan sekali atau dua kali sehari# meningkatkan aliran keluar humor aLueous dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan humor akueus. -erdapat sejumlah efek samping o+ular eksternal# termsuk reflek asodilatsi konjungtia# endapan adrenokrom# konjungtiitis folikular# dan reaksi alergi. ipiefrin adalah suatu prodrug epinephrine yang dimetabolisme se+ara intrao+ular menjadi bentuk aktifnya. 7aik epinefrin maupun dipiefrin tidak boleh digunakan untuk mata dengan sudut bilik mata depan yang sempit. 2edua obat tersebut menimbulkan efek simpang pada hasil bedah drainase glau+oma sesudahnya.1
9enurunan olume itreus : obat,obat hiperosmotik mengubah darah menjadihipertonik sehingga tertarik keluar dari itreus dan menyebabkan pen+iutan itreus. *elain itu juga terjadi penurunan produksi humor akueus. 9enurunan olume itreus bermanfaat dalam pengobatan glau+oma sudut tertutup akut dan glau+oma maligna yang menyebabkan pergeseran lensa kristalina ke anterior (disebabkan oleh perubahan olume itreus atau koroid) dan menimbulkan penutupan sudut (glau+oma sudut tertutup sekunder). 1
Gly+erin (gly+erol) oral# 1 ml<kg77 dalam larutan %0& dingin di+ampur dengan jus lemon# adalah obat yang paling sering digunakan tetapi harus hati $ hati bila digunakan pada pengidap diabetes. 9ilihan lain adalah isosorbide oral dan urea intraena atau manitol intraena.1
>iotik# >idriatik# dan *ikloplegik : konstriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glau+oma sudut tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. ilatasi pupil penting dan pengobatan penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior.1
pabila penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa ke anterior# digunakan sikloplegik (+y+lopentolate dan atropine) untuk merelaksasikan otot siliaris sehingga apparatus Eonular menjadi ken+ang dlam upaya menarik lensa kebelakang.1
2.15.2 Tera#i Be"a6 "an Laser
9embedahan melibatkan baik terapi laser# membuat flap drainase di mata# memasukkan katup drainase# atau menghan+urkan jaringan yang menghasilkan +airan dalam mata. *emua prosedur bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam mata. 9embedahan dapat membantu menurunkan tekanan bila obat tidak memadai# namun tidak dapat membalikkan kehilangan penglihatan.%
perasi aser: aser trabe+uloplasty membantu +airan mengalir keluar dari mata. *ebuah sinar laser berenergi tinggi digunakan untuk merangsang trabe+ular mesh3ork untuk bekerja lebih efisien pada drainase +airan. Hasilnya mungkin agak sementara# dan prosedur mungkin perlu diulangi di kemudian hari.%
7edah konensional: @ika obat tetes mata dan operasi laser tidak efektif dalam mengontrol tekanan mata# nda mungkin memerlukan prosedur penyaringan yang disebut trabeculectomy. 9enyaringan mikro melibatkan pembuatan flap drainase# sehingga +airan meresap ke dalam dan kemudian mengalir ke dalam sistem askular.%
rainase implant: -ipe lain dari operasi# yang disebut drainage valve implant surgery # mungkin menjadi pilihan bagi orang,orang dengan glaukoma tidak terkendali# glaukoma sekunder atau untuk anak, anak dengan glaukoma. *ebuah tabung silikon ke+il dimasukkan ke dalam mata untuk membantu mengeringkan humor akueus.%
2.11. K!#likasi "an Prgnsis
@ika tidak diobati# glaukoma akan menyebabkan kehilangan penglihatan progresif# biasanya dalam tahap: Blind spot pada pengelihatan perifer# tunnel vision# kebutaan total./
Glaukoma sudut terbuka primer tidak dapat di+egah# namun kerusakan optik,saraf dan hilangnya penglihatan akibat glaukoma dapat di+egah dengan diagnosis dini# pengobatan yang efektif# dan kepatuhan pengobatan. Glaukoma sekunder dapat di+egah dengan menghindari trauma pada mata dan pengobatan yang tepat pada radang mata dan penyakit lain dari mata atau kondisi tubuh yang dapat
menyebabkan bentuk glaukoma sekunder.
9asien dengan glaukoma perlu melanjutkan pengobatan selama sisa hidup mereka. 2arena penyakit ini dapat berkembang atau berubah se+ara diam,diam. 9engobatan mungkin perlu disesuaikan
engan menjaga tekanan bola mata# kerusakan saraf optik dan kehilangan lapang pandang yang berkelanjutan dapat diperlambat atau dihentikan. -arget tekanan berbeda untuk setiap orang# tergantung pada tingkat kerusakan dan faktor lainnya. -arget tekanan dapat berubah selama seumur hidup.
9engobatan lebih baru sedang dikembangkan untuk membantu dalam memerangi glaukoma.%
eteksi dini# pengobatan yang tepat dan pemantauan rutin dapat membantu mengontrol glaukoma dan karenanya mengurangi kemungkinan kehilangan penglihatan.%
BAB III
LAP/,AN KASUS
'.1. I"entitas Pasien
=ama
: ==7
mur
:
6%
tahun
@enis 2elamin
: 9erempuan
lamat
: 7anjar 9uanya 7atuan
gama
:
Hindu
*uku< 7angsa
: 7ali< Andonesia
9ekerjaan
:
A7'-*tatus
: >enikah
=omor '>
: %!%"!
'.2. Ana!nesisa. ,i7a8at Pen8akit Sekarang
2eluhan tama
: 9andangan kabur pada kedua mata
9asien datang ke poliklinik >ata '* *anji3ani pada tanggal !4 =oember !01%
dengan keluhan pandangan kabur sejak sebulan yang lalu. 3alnya pada tanggal
1<10<!01% pasien merasa pandangan kabur pada kedua mata terutama pada mata kiri
tidak dapat melihat dan nyeri pada kedua bola mata. *ebelumnya pasien tidak pernah
memeriksakan tekanan darah tinggi maupun gula darah dikarenakan pasien tidak
pernah mengalami keluhan. 9ada tanggal 11<11<!01% didapatkan pasien menderita
hipertensi.
'i3ayat kontrol poli didapatkan:
!1<10<1% : 9asien datang dengan keluhan pengelihatan kabur sejak " hari yang lalu .
isus * : 1<"00 isus : 1<60
9alpebra * nyeri (M)# konjungtia * (=)# sklera * (hiperemis)# kornea *
(=)# iris * (dalam)# lensa * (keruh)# '? * (M)# -A * : 16## -A : "1#
"0<10<1% : 2ontrol glaukoma# keluhan membaik setelah diberi obat.
isus : 6<60# * :6<60# 9alpebra * (=)# konjungtia (=)# sklera (=)# kornea
(=)# iris (+okelat)# pupil * '9 (,) pupil midriasis# lensa * (keruh)# '? (M)# -A
1/#%# -A * 1!#!.
04<11<1% : 9asien kontrol dan mengeluh kabur pada kedua mata disertai silau
isus * : 6<60# 9alpebra * (=)# konjungtia (=)# sklera (=)# kornea (=)# iris
(+okelat)# pupil * '9 (,) pupil midriasis# lensa * (keruh)# '? (M)# -A #%#
-A * /#D
11<11<1% : 9asien kontrol dan mengeluh kabur pada kedua mata disertai silau# mata
merah disebelah kiri. Hipertensi (M)# iabetes (,)
isus * : 6<60# dengan 9inhole * (membaik) #9alpebra * (=)# konjungtia
(=)# konjungtia * (hiperemis)# sklera (=)# sklera * (hiperemis)# kornea
(=)# iris (+okelat)# pupil * '9 (,) pupil midriasis# lensa * (keruh)# '? (M)# -A
14#6# -A * 1%#D
1<11<1% : 9asien kontrol dan mengeluh kabur pada kedua mata disertai silau# mata
merah disebelah kiri. Hipertensi (M)# iabetes (,)
isus * : =9# isus 6<6# 9alpebra * (=)# konjungtia * (=)# sklera
(=)# sklera * (hiperemis)# kornea (=)# iris (+okelat)# pupil * '9 (,) pupil
midriasis# lensa * (keruh)# '? (M)# -A %1#D# -A * 64#0 5' : 0#%,0#6
5' * : tbe
%. ,i7a8at Pen8akit Ter"a6ulu
*ebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. 9ada
tanggal 1% @uli !01% pasien merasa pandangan kabur dan nyeri pada kedua bola mata
dan " hari setelahnya pasien memeriksakan diri ke poliklinik '* *anji3ani dan di
diagnosa dengan suspe+t 9G.
2eluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
'i3ayat diabetes milletus# hipertensi# maupun penyakit menahun lainnya ada keluarga
disangkal oleh pasien.
". ,i7a8at Pen8akit Ssial
9asien merupakan seorang ibu rumah tangga.
e. ,i7a8at Peng%atan9asien setiap minggunya kontrol ke poliklinik mata sejak tanggal !1<10<!01%.
'.'. Pe!eriksaan &isikStatus Present
: dalam batas normal
Status $eneralis
: dalam batas normal
Pe!eriksaan k6usua status fta!lg
i (kanan)
(kiri)
a. isus
6<60
=9
b. suprasilia
madarosis
,
,
sikatrik
,
,
+. palpebra superior
oedem<hematom
,
,
hiperemi
,
,
entropion
,
,
ektropion
,
,
benjolan<massa
,
,
d. palpebra inferior
oedem<hematom
,
,
hiperemi
,
,
entropion
,
,
ektropion
,
,
benjolan<massa
,
,
e. pungtum lakrimalis
sumbatan
,
,
hiperemi
,
,
benjolan<massa
,
,
f. konjungtia palpebra superior
sekret
mata
,
,
hiperemi
,
,
folikel
,
,
papil
,
,
sikatrik
,
,
benjolan<massa
,
,
lain
$
lain
,
,
g. konjungtia palpebra inferior
sekrret
mata
,
,
hiperemi
,
,
folikel
,
,
sikatrik
,
,
benjolan<massa
,
,
lain
$
lain
,
,
h. konjungtia bulbi
kemosis
,
,
hiperemi
,
,
•konjungtia
(5A)
,
,
•silier
(95A)
,
,
perdatahan diba3ah konjungtia
,
,
pterigium
,
,
pinguekula
,
,
i.
sklera
hiperemi
,
,
nodul
,
,
j.
kornea
arkus sinilis
sikatrik
,
,
infiltrat
,
,
ulkus
,
,
keratik
presipitat
,
,
k. bilik mata depan
kedalaman
=
=
hifema
,
,
hipopion
,
,
l.
iris<pupil
bentuk<besar
isokor
isokor
'efleks
+ahaya
langsung
,
,
'efleks +ahaya konsensional
,
,
m. lensa
kejernihan
keruh
keruh
subluksasi
,
,
luksasi
,
,
tes
bayangan
iris
M
M
'.*. Pe!eriksaan Penun3ang
a.
9ergerakan
bola
mata
=
=
b. -es konfrontasi
,
,
9emeriksaan *erial -onometri
*
!1<10<1%
16#
"1#
"0<10<1%
1/#"
1!#!
4<11<1%
#%
/#1
11<11<1%
14#6
1%#D
1<11<1%
%D#1
64#0
!4<11<1%
14#66
1!#!
d.
'efleks
fundus
M
M
e.
5'
0#4,0#%
0#6,0#/
9emeriksaan *erial 5'
*
1<11<1%
0#%,0#6
tbe
!4<11<1%
0#4,0#%
0#6,0#/
'.+. Diagnsis Ker3a*usp 9G
'.-. Penatalaksanaan-erapi >edikamentosa
:
-imolol maleat !B1
BAB I9 PEMBAHASAN