• Tidak ada hasil yang ditemukan

Probability Sampling: disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Terapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Probability Sampling: disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Terapan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

PROBABILITY SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING

disajikan untuk memenuhi tugas mata

disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Terapankuliah Statistika Terapan

Oleh: Oleh: Ay

Ayatullah atullah VictorezaVictoreza Rangga Raa!hoany AL Rangga Raa!hoany AL

Lia Pu"#ita $e%i Lia Pu"#ita $e%i &'a Rahayu Han!ayani &'a Rahayu Han!ayani

$e!e Ri!%an N( $e!e Ri!%an N(

P&NG&MBANGAN K)RIK)L)M

P&NG&MBANGAN K)RIK)L)M

S&KOLAH PAS*A SAR+ANA

S&KOLAH PAS*A SAR+ANA

)NIV&RSITAS P&N$I$IKAN IN$ON&SIA

)NIV&RSITAS P&N$I$IKAN IN$ON&SIA

,-./ ,-./

(2)

PROBABILITY SAMPLING

A( P&N$AH)L)AN

Suatu penelitian pasti menggunakan populasi dan sampel. Dalam menentukan sampel untuk penelitian, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling  pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu  probability sampling dan

nonprobability sampling.

Makalah ini akan membahas salah satu teknik sampling yakni probability  sampling.  Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Ada tiga maam  probability sampling yang meliputi  simple random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling. Simple random sampling merupakan teknik sampling yang paling dikenal. Stratified   sampling merupakan penyempurnaan dari  simple random sampling. Sedangkan

cluster sampling merupakan teknik yang paling sering dipraktekkan pada sur!ei nasional yang luas. "embahasan makalah ini akan menakup langkah#langkah teknik sampling, tipe, kelebihan serta kekurangannya.

B( SIMPL& RAN$OM SAMPLING

Simple random sampling   merupakan teknik  probability sampling   yang sederhana. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari  populasi dilakukan seara aak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam  populasi. Teknik ini digunakan untuk anggota populasi yang dianggap homogen.

$ambar % Teknik Simple Random Sampling 

Populasi homogen / relatif homogen Samp el yang repre senta tif  Diambil secara random

(3)

Ada lima langkah utama dalam memilih sampel menggunakan Simple  Random Sampling:

%. Menentukan populasi sasaran.

&. Mengidenti'ikasi kerangka sampling yang ada dari populasi sasaran . Menetapkan nomor unik untuk setiap elemen dalam kerangka sampling. . Menentukan ukuran sampel.

*. Memilih nomor yang ditargetkan pada elemen populasi.

Tiga teknik yang biasanya digunakan dalam melaksanakan +angkah ke *, yaitu metode lotreundian, tabel bilangan random, dan aak nomor menggunakan  program komputer (random number generator ). Dalam menggunakan metode

lotre (juga disebut sebagai -blind draw method  and the “hat model”) angka yang me/akili setiap elemen dalam populasi target ditempatkan pada hip (misalnya, kartu, kertas, atau benda lainnya). 0hip kemudian ditempatkan dalam sebuah /adah dan diampur. Selanjutnya, memilih hip dari /adah sampai ukuran sampel yang diinginkan telah diperoleh. 1ekurangan dari metode ini adalah dalam  pemilihan sampel akan memakan banyak /aktu, dan terbatas pada populasi keil.

Sebuah tabel bilangan random juga dapat digunakan. Angka#angka dalam tabel bilangan random tidak diatur dalam pola tertentu. Angka dapat dibaa dengan ara apapun, yaitu, hori2ontal, !ertikal, diagonal, ke depan, atau ke  belakang. Dalam menggunakan tabel nomor aak, peneliti harus memilih titik 

a/al dan kemudian seara sistematis melanjutkan ke ba/ah (atau atas) kolom nomor dalam tabel. 3umlah digit yang digunakan harus sesuai dengan keseluruhan  jumlah populasi. Setiap elemen yang diberi nomor sesuai nomor peneliti dipilih untuk sampel. 4omor penelitian yang tidak ook dengan nomor yang ditetapkan  pada unsur#unsur dalam populasi maka diabaikan. Seperti dalam menggunakan metode lotre, menggunakan tabel nomor aak adalah membosankan, proses yang memakan /aktu, dan tidak direkomendasikan untuk populasi yang besar. Sebaliknya, perangkat lunak statistik harus digunakan untuk populasi yang besar. 1ebanyakan perangkat lunak statistik dan software spreadsheet  memiliki rutinitas untuk menghasilkan angka aak. 5lemen populasi yang diberi nomor sesuai dengan nomor yang dihasilkan oleh perangkat lunak termasuk dalam sampel. Satu

(4)

dapat memilih nomor dari tabel nomor aak untuk digunakan sebagai nomor a/al untuk proses.

Ada dua tipe simple random sampling  yakni: sampling with replacement  dan  sampling without replacement . Dalam  sampling with replacement , setelah elemen telah dipilih dari kerangka sampling, itu dikembalikan ke kerangka sampling dan memenuhi syarat untuk dipilih lagi. Dalam pengambilan  sampling  without replacement , setelah elemen dipilih dari kerangka sampling, tersebut akan dihapus dari populasi dan tidak kembali ke kerangka sampling. Sampling without  replacement  enderung lebih e'isien daripada  sampling with replacement   dalam memproduksi sampel representati'. 6tu tidak memungkinkan elemen populasi yang sama untuk memasukan sampel lebih dari sekali. Sampling without  replacement  lebih umum daripada sampling with replacement .

Simple random sampling  memiliki kelebihan dan kelemahan dari prosedur   probability sampling  bila dibandingkan dengan prosedur nonprobability sampling .

1hususnya,  simple random sampling mempunyai kelebihan enderung untuk  menghasilkan sampel yang representati', dan memungkinkan penggunaan statistik  in'erensial dalam menganalisis data yang dikumpulkan. 1elebihan dan kekurangan simple random sampling jika dibandingkan dengan teknik probability  sampling yang lainnya ditunjukkan pada Tabel %.

Tabel % 1elebihan dan 1ekurangan Simple Random Sampling 

Kele0ihan Ke'urangan

6n'ormasi tambahan lanjutan pada elemen dalam populasi tidak   diperlukan.

Sebuah kerangka sampling elemen dalam populasi target diperlukan.

Mudah untuk dipahami dan dikomunikasikan dengan orang lain.

Memiliki kesalahan pengambilan sampel lebih besar dan kurang presisi, dibandingkan desain sampling lain dengan ukuran sampel yang sama.

"rosedur statistik yang diperlukan untuk menganalisis data dan kesalahan menghitung lebih mudah.

3ika populasi seara luas tersebar, biaya  pengumpulan data mungkin lebih tinggi daripada desain sampel probabilitas lainnya.

0enderung menghasilkan sampel yang me/akilirepresentati'.

3ika sub kelompok populasi memiliki kepentingan tertentu, mereka mungkin tidak disertakan dalam sampel

(5)

Stratified sampling  adalah teknik sampling dimana target populasi yang heterogen dipisahkan terlebih dahulu menurut stratanya yang bersi'at homogen kemudian dari setiap strata dipilih sampel seara aak. Sampel yang dipilih dari setiap strata digabungkan untuk menjadi sampel penelitian yang utuh.

Ada tujuh langkah utama dalam memilih sebuah sampel dengan  stratified   sampling :

%. Menentukan target populasi

&. Mengidenti'ikasi !ariabel strati'ikasi dan menentukan jumlah strata yang akan digunakan. 7ariabel strati'ikasi harus berhubungan dengan tujuan  penelitian. 1emampuan dalam menyediakan in'ormasi tambahan sering menentukan !ariabel#!ariabel strati'ikasi yang digunakan. +ebih dari satu !ariabel strati'ikasi dapat digunakan. 7ariabel strati'ikasi antara #8 !ariabel dan tidak lebih dari enam strata.

. Mengidenti'ikasi kerangka sampling yang ada atau mengembangkan kerangka sampling yang menakup in'ormasi mengenai !ariabel strati'ikasi untuk setiap elemen dalam populasi target. 3ika kerangka sampling tidak menakup in'ormasi tentang !ariabel strati'ikasi, strati'ikasi tidak akan mungkin.

. 9agilah kerangka sampling dalam strata, kategori dari !ariabel strati'ikasi meniptakan kerangka sampling untuk setiap strata. "erbedaan dalam strata harus diminimalkan, dan perbedaan antar strata harus dimaksimalkan. Strata tidak boleh tumpang tindih.

*. Menetapkan nomor unik untuk setiap elemen.

8. Tentukan ukuran sampel untuk setiap strata. Distribusi numerik dari unsur# unsur sampel di berbagai strata menentukan jenis sampling strati'ied yang diimplementasikan.

. Memilih elemen yang ditargetkan dari masing#masing strata seara aak. Ada dua subtipe utama dari  stratified sampling   yaitu  proportionate  stratified sampling  dan disproportionate stratified sampling .

(6)

Dalam tipe ini, jumlah elemen yang dialokasikan untuk berbagai strata sebanding dengan representasi dari strata dalam total populasi. Artinya, ukuran sampel yang diambil dari setiap strata adalah proporsional dengan ukuran relati' dalam populasi. 5lemen populasi diberi kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. "ada tabel & disajikan ontoh aplikasi  proportionate stratified sampling dalam menentukan sampel pada suatu  populasi daerah. Dalam ontoh ini, unsur#unsur sampel dialokasikan di empat kabupaten di /ilayah pemasaran sehingga proporsi unsur#unsur sampel untuk  setiap kabupaten identik dengan proporsi total penduduk. di setiap kabupaten. ;raksi pengambilan sampel di setiap kabupaten adalah sama. Masing#masing kabupaten sama#sama ter/akili dalam sampel.

Tabel & Proportionate Stratified Sampling 

2ilayah Pea"aran

Po#ula"i Pro#ortionate Strati3ie! Sa#le 1re'uen"i Per"enta"e 1re'uen"i Per"enta"e

1abupaten% %<=== ((> (?8 ((>

1abupaten& 8== %> %& %>

1abupaten( %&=== &&> &8) &&>

1abupaten) &)=== ))> *&< ))>

Total *)8==   %==>   %&==   %==>

•  Disproportionate stratified sampling 

"rosedur pengambilan sampel yang jumlah elemen sampel dari setiap strata tidak sebanding dengan per/akilan mereka dalam total populasi. Tujuan dari  penelitian mungkin memerlukan peneliti untuk melakukan analisis rini dalam

strata sampel. 3ika menggunakan strati'ikasi proporsional, ukuran sampel dari strata yang sangat keil@ mungkin sulit untuk memenuhi tujuan penelitian. Salah satu pilihan adalah o!ersample strata keil atau langka. O!ersampling tersebut akan membuat distribusi yang tidak proporsional dari strata dalam sampel bila dibandingkan untuk populasi. 0ontoh penelitian seperti desain menakup studi Muslim di militer, sebuah studi dari orang#orang dengan masalah medis yang langka, atau studi tentang orang#orang yang menghabiskan sebagian besar masa muda mereka di asuh. Menggunakan

(7)

ontoh yang dijelaskan pada Tabel &, jika itu yang diinginkan untuk  melakukan analisis rini dari 1abupaten &, salah satu mungkin o!ersample dari kabupaten itu@ misalnya, sampling bukan hanya %& elemen, tetapi sampel %= elemen. ntuk melakukan analisis rini dalam 1abupaten &, ukuran sampel untuk kabupaten harus lebih besar dari %& elemen. Distribusi yang dihasilkan elemen dalam sampel kabupaten mungkin terlihat seperti distribusi dapat dilihat pada Tabel .

Tabel  Disproportionate Stratified Sampling 

2ilayah Pea"aran

Po#ulat"i $i"#ro#ortionate Strati3ie! Sa#le 1re'uen"i Per"enta"e 1re'uen"i Per"enta"e

1abupaten%   %<=== ((> (*: (=>

1abupaten& 8== %> %(= %%>

1abupaten(   %&=== &&> &(< &=>

1abupaten)   &)=== ))> ):* (?>

Total *)8==   %==>   %&==   %==>

Tujuan dari penelitian mungkin memerlukan peneliti untuk  membandingkan strata satu sama lain. 3ika hal ini terjadi, jumlah yang ukup dari elemen harus dipilih untuk setiap kategori. Seorang peneliti mungkin  berkeinginan memaksimalkan ukuran sampel dari setiap strata. ntuk studi tersebut, alokasi yang sama (juga disebut sebagai -alokasi seimbang- dan -sampel 'aktorial-) mungkin tepat. Seorang peneliti berusaha untuk memilih jumlah elemen yang sama dari masing#masing strata seperti bisa dilihat pada Tabel .

Tabel  Disproportionate Stratified Sampling dengan Aloasi Seimbang 

2ilayah

Pea"aran   Po#ula"i

$i"#ro#ortionate Strati3ie! Sa#le )"ing &4ual Allocation 1re'uen"i Per"enta"e 1re'uen"i Per"enta"e

1abupaten%   %<=== ((> (== &*>

1abupaten& 8== %> (== &*>

1abupaten(   %&=== &&> (== &*>

1abupaten)   &)=== ))> (== &*>

(8)

Stratified sampling memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menentukan sampel penelitian. Tabel * memuat penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan stratified sampling.

Tabel * 1elebihan dan 1ekurangan Stratified Sampling 

Kele0ihan Ke'urangan

Memiliki kemampuan yang lebih dalam membedakan dan menganalisis data yang berstrata

Membutuhkan in'ormasi yang mendetail dari populasi agar bisa dibuat strata

Memiliki tara' kesalahan (error! yang lebih keil dalam menentukan sampel  pada suatu ukuran sampel

6n'ormasi dari !ariable strati'ikasi dibutuhkan untuk setiap elemen pada  populasi. 3ika in'ormasi tidak tersedia,

hal ini bisa menimbulkan kesalahan. Sampel yang dihasilkan lebih

representati' karena me/akili elemen  pada setiap strata

+ebih mahal, membutuhkan /aktu yang lebih lama

Memperbolehkan metode penelitian yang berbeda

Analisis data lebih komples dibanding  simple random sampling 

$( *L)ST&R SAMPLING

Seringkali tidak mungkin atau tidak praktis untuk membuat kerangka sampling dari target populasi seara luas tersebar seara geogra'is, karena membuat biaya pengumpulan data yang relati' tinggi. Situasi seperti ini ideal untuk cluster sampling . "luster sampling  adalah prosedur  probability sampling  dimana elemen populasi dipilih seara aak dalam kelompok yang terjadi seara alami (luster). Dalam konteks cluster sampling , sebuah -luster- adalah agregat atau kelompok utuh dari elemen populasi. "luster sampling  melibatkan pemilihan elemen populasi tidak seara indi!idu, tetapi dalam agregatkelompok. nit sampel atau kelompok bisa saja unit geogra'is atau 'isik (misalnya, negara, kabupaten, saluran sensus, blok, atau bangunan)@ berdasarkan organisasi, seperti sekolah, tingkat kelas, atau kelas@ berdasarkan telepon, misalnya kode area atau  pertukaran nomor telepon.

Beterogenitas luster merupakan pusat desain sampel kluster yang baik. 6dealnya, perbedaan yang ada di dalam luster akan tinggi, dan perbedaan antar  luster akan rendah. 0luster harus seperti satu sama lain.

Ada enam langkah utama dalam memilih sampel dengan menggunakan cluster sampling  yaitu:

(9)

%. Tentukan populasi sasaran.

&. Tentukan ukuran sampel yang diinginkan.

. Mengidenti'ikasi kerangka sampling yang ada atau mengembangkan kerangka sampling baru dari suatu luster pada target populasi.

. Menge!aluasi akupan kerangka sampling. 6dealnya, luster akan heterogen sebagai populasi, saling eksklusi', dan lengkap.

*. Tentukan jumlah luster yang akan dipilih. Bal ini dapat dilakukan dengan membagi ukuran sampel dengan perkiraan rata#rata jumlah populasi.

8. Memilih luster yang ditargetkan seara aak  Subtipe 9erdasarkan 3umlah Tahapan

Seringkali luster sampling dilakukan di lebih dari satu tahap Cstage. Stage adalah sebuah langkah dalam proses pengambilan sampel dimana sampel diambil. Mengingat jumlah tahap dalam desain, ada tiga subtipe utama dari cluster sampling: single#stage cluster sampling , two#stage cluster sampling , dan multistage cluster sampling .

$ambar & Single#Stage "luster Sampling  dan Two#Stage "luster  Sampling 

• Single#stage cluster sampling 

Dalam desain sampel kluster satu#tahap, pengambilan sampel dilakukan hanya sekali. Sebagai ontoh satu tahap luster sampling, katakanlah seseorang tertarik mempelajari orang#orang tuna/isma yang tinggal di tempat  penampungan. 3ika ada lima tempat penampungan di kota, seorang peneliti

(10)

seara aak akan memilih salah satu tempat penampungan dan kemudian termasuk dalam penelitian ini semua orang tuna/isma yang tinggal di  penampungan yang dipilih. Seorang peneliti pasar mungkin memilih untuk 

menggunakan satu tahap desain sampel klaster. 1atakanlah seorang peneliti tertarik dalam tes pemasaran produk. "eneliti seara aak dapat memilih kode  pos@ mengirimkan sampel produk bersama#sama dengan kuesioner e!aluasi

kembali mail ke setiap alamat dalam luster yang dipilih.

• $wo stage cluster sampling 

Desain sampel kluster dua tahap menakup semua langkah#langkah dalam desain sampel luster satu tahap dengan satu pengeualian, langkah terakhir. +angkah kedua menggunakan sampel aak (baik simple random sampling atau  stratified sampling ) diambil dari unsur#unsur di setiap luster yang dipilih.

Sampling melampaui tahap pertama kadang#kadang disebut sebagai subsampling. mumnya, keuali kelompok homogen, desain sampel klaster  dua#tahap lebih baik dari desain sampel klaster satu tahap. Menggunakan ontoh studi orang tuna/isma yang dijelaskan di atas, bukan memilih semua orang yang tinggal di tempat penampungan yang dipilih tetapi peneliti seara aak akan memilih subset dari penduduk penampungan.

•  %ultistage cluster sampling 

Sur!ei /ilayah geogra'is yang luas membutuhkan desain sampel yang agak  lebih rumit daripada yang dijelaskan sampai saat ini. 9iasanya, desain sampel multistage cluster   harus digunakan.  %ultistage cluster sampling   melibatkan  pengulangan dua langkah dasar: da'tar dan sampling. 9iasanya, pada setiap tahap, luster bisa semakin keil dalam ukuran. "rosedur Sampling ( simple random sampling, stratified sampling ) pada setiap tahap mungkin berbeda. 3umlah tahapan yang digunakan sering ditentukan oleh ketersediaan sampling 'rame pada tahapan yang berbeda.

Teknik cluster sampling juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Tabel 8 menyajikan kelebihan dan kekurangan cluster sampling dibanding simple random  sampling.

Tabel 8 1elebihan dan 1ekurangan "luster Sampling dibanding Simple Random Sampling.

(11)

3ika luster dide'inisikan seara geogra'is, luster sampling membutuhkan sedikit /aktu, uang, dan tenaga kerja.

Sampel luster mungkin tidak

me/akili populasi sebagai sampel aak  sederhana dengan ukuran sampel yang sama

Sampling 0luster memungkinkan  pengambilan sampel berikutnya karena luster sampel adalah agregat dari elemen

7arian sampel luster enderung jauh lebih tinggi daripada !arians sampel aak  sederhana.

Dapat memperkirakan karakteristik dari kelompok  dan populasi

Sampling luster memperkenalkan kompleksitas dalam menganalisis data dan menginterpretasikan hasil analisis. Sampling 0luster tidak  

memerlukan kerangka sampling dari semua elemen dalam populasi target.

Sampling 0luster menghasilkan kesalahan pengambilan sampel yang lebih besar untuk sampel dengan ukuran yang sebanding dari sampel probabilitas lainnya.

"luster sampling  mirip dengan  stratified sampling  karena keduanya melibatkan peringkat dari populasi ke dalam kategori dan kemudian sampel dalam kategori. 1edua prosedur pengambilan sampel memungkinkan analisis strata atau luster di samping analisis dari total sampel. 4amun, ada perbedaan penting. 9eberapa perbedaan tersebut meliputi:

%. Dalam  stratified sampling , setelah kategori (strata) diiptakan, sampel aak  diambil dari setiap kategori (strata). Di sisi lain, dalam luster sampling, elemen tidak dipilih dari setiap luster. Dalam single stage cluster sampling , setelah kategori (luster) diiptakan, sampel luster diambil. Semua elemen dalam luster yang dipilih dimasukkan dalam sampel. Dalam two#stage cluster sampling   dan multi#stage cluster sampling , sampel klaster diambil aak dan kemudian elemen seara aak dipilih dari kelompok yang dipilih. &. Dalam strati'ied sampling, untuk meminimalkan kesalahan sampling, ,

 perbedaan di dalam strata harus diminimalkan, dan stratum harus sehomogen mungkin. Dalam luster sampling, untuk meminimalkan kesalahan sampling, perbedaan dalam luster harus konsisten dengan dalam populasi, dan luster harus sama heterogen sebagaimana populasi. Situasi yang ideal untuk pengambilan sampel strati'ied adalah memiliki

(12)

homogenitas dalam setiap stratum dan strata merupakan sarana untuk   berbeda satu sama lain. Situasi yang ideal untuk luster sampling adalah

memiliki keheterogenan dalam luster dan setiap luster berarti tidak   berbeda satu sama lain.

. Dalam strati'ied sampling, untuk meminimalkan kesalahan sampling,  perbedaan antar strata harus dimaksimalkan. Dalam luster sampling, untuk meminimalkan kesalahan sampling, perbedaan antar luster harus diminimalkan.

. Dalam strati'ied sampling, kategori yang dikonsep oleh peneliti. Dalam luster sampling, kategori yang terjadi seara alami.

*. Dalam strati'ied sampling, kerangka sampling diperlukan untuk seluruh  populasi sasaran. Dalam single#stage cluster sampling , kerangka sampling diperlukan hanya untuk luster. Dalam two#stage cluster sampling  dan multistage cluster sampling , di samping kerangka sampling luster dalam tahap pertama dari proses, kerangka sampling diperlukan hanya untuk  elemen masing#masing luster yang dipilih.

8. Tujuan utama  stratified sampling  adalah untuk meningkatkan presisi dan keter/akilan. Tujuan utama dari cluster sampling  adalah untuk  mengurangi biaya dan meningkatkan e'isiensi operasional.

. Dibandingkan dengan  simple random sampling, stratified sampling  memiliki presisi tinggi dan cluster sampling  memiliki presisi yang lebih rendah. "eningkatan presisi oleh strati'ikasi tidak banyak. 4amun,  pengelompokan dapat menyebabkan penurunan yang signi'ikan dalam  presisi.

<. 7ariabel yang digunakan untuk strati'ikasi harus berhubungan dengan !ariabel yang diteliti. 7ariabel yang digunakan untuk lustering tidak   boleh berhubungan dengan !ariabel yang diteliti.

?. 7ariabel strati'ikasi umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, dan  pendapatan.

%=. 7ariabel klasi'ikasi umum digunakan dalam cluster sampling   adalah daerah geogra'i, sekolah, dan tingkat kelas.

&( P&N)T)P

 Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan  peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

(13)

anggota sampel. Ada tiga maam  probability sampling yang meliputi  simple random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling. Masing#masing teknik sampling memiliki kelebihan dan kekurangan. "enggunaan teknik  sampling yang tepat perlu memperhatikan tujuan dan kebutuhannya.

Referensi

Dokumen terkait

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah

Pemegang pisau pemotong dibuat menggunakan mesin bubut CNC (Computer Numeric Controlled) dan mesin bubut manual. Lubang di tengah pemegang pisau pemotong dibuat

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, motivasi dan

Mendidik anak kita harus dapat mengembangkan kecerdasan majemuk. Kecerdasan akan disisipkan dalam mata pelajaran agar semua berkembang secara beriringan berdasarkan kemampuan

Penanda genetik env SU dengan metode RT- PCR atau PCR dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sapi Bali yang dicurigai terin- feksi penyakit

tingkat tertinggi yang boleh dicapai dengan layang-layang jika sudut ketinggian maksimum layang-layang dari tanah adalah

Waktu penelitian selama 1 (Satu) bulan mulai Bulan 31 juli 212 sampai tanggal Oktober 2012 yang meliputi persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan