• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

47 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tahap pengembangan dan validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret. Tahap uji coba terbatas dan lapangan dilaksanakan di MAN 2 Ponorogo yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No 381 Ponorogo. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari tahap define sampai implementation yairu pada bulan Maret sampai Desember 2015. Waktu pelaksanaan penelitian disajikan pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian No Waktu Penelitian Tahapan Kegiatan

1 Maret 2015 Identifikasi/orientasi masalah 2 April – September

2015

Pembuatan proposal penelitian

3 November 2015 Pelaksanaan validasi oleh dosen 4 November 2015 Pelaksanaan uji coba skala kecil 5 November -

Desember2015

Pelaksanaan uji pemakaian skala besar

6 Januari – Maret 2016 Penyelesaian tesis

B. Motode Penelitian dan Pengembangan

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model 4-D yang telah dimodifikasi. Langkah penelitian dan pengembangan (R&D) 4-D rubrik psychomotor performance assessment dalam penelitian dilakukan hanya sampai tahap Development karena adanya keterbatasan dalam penelitian, tidak dilakukan tahap Desseminate namun dilakukan tahap Implementation pada uji lapangan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan 4-D dapat dijelaskan lebih rinci dalam Gambar 3.1.

(2)

Analisis kinerja siswa rendah Studi literatur mengenai:

1. Pembelajaran praktikum tidak memiliki rubrik performance assesment

2. Kesulitan dalam menilai psikomotorik siswa 3. Lebih mengutamakan nilai kognitif siswa 4. Karakter siswa belum terlihat

Pembuatan instrumen penilaian praktikum

Rubrik performance

assesment Lembar observasi

Validitas konstrak Define

Design

Uji coba skala kecil penggunaan rubrik dalam praktikum bakteri Koefisien generalisabilitas Penyempurnaan instrumen Revisi rubrik I Development Koefisien Generalibilitas Revisi rubrik II

Rubrik performance assesment telah teruji Uji pemakaian penggunaan rubrik dalam

praktikum bakteri Implementation Lembar observasi & rubrik Lembar observasi & rubrik

(3)

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dijelaskan menjadi 4 tahap seperti berikut.

1. Define, yaitu identifikasi potensi dan masalah dan pengumpulan data. 2. Design, yaitu mendesain produk, validasi produk.

3. Development, yaitu revisi produk berdasarkan hasil uji coba dalam skala kecil, uji pemakaian skala besar, dan revisi produk.

4. Implementation, yaitu produk telah teruji.

Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini telah dimodifikasi dari Sugiyono (2010) yang dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Tahap Define

a. Mengidentifikasi Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah dari penelitian ini diperoleh dari hasil observasi di MAN 2 Ponorogo. Potensi yang dimaksud adalah sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran praktikum. Masalah yang dimaksud adalah guru kesulitan dalam menilai kinerja siswa atau kemampuan psikomotorik siswa dalam pelaksanaan pembelajaran praktikum karena belum memiliki rubrik psychomotor performance assessment. Guru hanya menilai hasil belajar berdasarkan aspek kognitif siswa.

b. Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi keterampilan siswa dalam melaksanakan praktikum, nilai kognitif siswa, sikap afektif siswa, tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap penggunaan rubrik. Instrumen yang disusun meliputi rubrik psychomotor performance assessment, lembar validasi rubrik, lembar observasi psychomotor performance assessment, angket tanggapan, dan angket refleksi diri.

2. Tahap Design

a. Mendesain Rubrik Psychomotor Performance Assessment

Tahap ini produk berupa rubrik psychomotor performance assessment materi praktikum bakteri Penanaman & Pengamatan Koloni Bakteri dirancang dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Rubrik terdiri atas dimensi kinerja yang

(4)

dinilai dalam bentuk gambar-gambar serta mutu dalam bentuk kombinasi antara deskripsi dan angka.

b. Validasi Psychomotor Performance Assessment

Setelah rubrik psychomotor performance assessment selesai dibuat kemudian divalidasi oleh ahli. Rubrik psychomotor performance assesment divalidasi oleh validator konstruk dan validator konten. Ahli instrumen asesmen dalam penelitian pengembangan penilaian adalah Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd yang merupakan dosen ahli bidang asesmen di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNS dan Pendidikan Sains Pascasarjana FKIP UNS. Fungsi ahli asesmen adalah untuk memvalidasi kesesuain rubrik psychomotor performance assesment dengan indikator (validitas konstruk) sehingga menjamin produk psychomotor performance assesment yang dikembangkan dapat digunakan sesuai dengan pendekatan saintifik dalam upaya pemenuhan authentic assesment pada kurikulum 2013.

Ahli materi yang dimaksud dalam penelitian pengembangan adalah orang yang memiliki bidang ilmu yang linier dengan materi yang ada pada pengembangan produk. Penelitian pengembangan psychomotor performance assesment melibatkan satu dosen ahli materi yaitu Prof. Dr. rernat Sajidan, M.Si yang merupakan dosen ahli dalam bidang materi bakteri di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS. Fungsi ahli materi dalam penelitian adalah untuk memvalidasi isi atau konsep materi sehingga terhindar dari adanya miskonsepsi pada bahan ajar yang digunakan sebagai bagian dari produk pengembangan psychomotor performance assesment yang dikembangkan.

Validasi praktisi dalam penelitian pengembangan psychomotor performance assesment melibatkan guru senior yaitu: Evi Meilina Sari, S.Pd., M.PdI guru biologi di MAN 2 Ponorogo, Dwi Yanto guru biologi di SMA N 1 Ponorogo, serta Ayunanda S.Pd guru SMA Immersion Ponorogo. Fungsi guru senior adalah memvalidasi kelayakan instrumen psychomotor performance assesment sebelum diterapkan di sekolah.

(5)

3. Tahap Development

a. Revisi psychomotor Performance Assessment

Kekurangan produk dapat diketahui setelah rubrik divalidasi. Revisi terhadap rubrik psychomotor performance assessment dilakukan berdasarkan tanggapan dan masukan dari validator. Jika rubrik masih kurang sempurna maka harus disempurnakan agar dihasilkan rubrik psychomotor performance assessment yang lebih baik.

b. Uji Coba Skala Kecil

Rubrik psychomotor performance assessment yang telah dikembangkan kemudian diujicobakan pada satu kelompok kecil berjumlah 7 siswa. Hasil uji coba dimaksudkan untuk mengetahui keterlaksanaan penggunaan rubrik dan mendapatkan masukan dari hasil pengamatan guna memperbaiki kekurangan-kekurangan pada seluruh komponen dan pelaksanaaan pembelajaran (Listyawati, 2012).

Uji coba dilakukan pada siswa yang telah mendapatkan materi bakteri. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui keterterapan rubrik psychomotor performance assessment dan kesesuaian dengan kebutuhan siswa. Tahap ini responden diberikan perlakuan berupa pembelajaran praktikum bakteri dengan menggunakan rubrik psychomotor performance assessment yang telah disosialisasikan kepada responden sebelum melaksanakan praktikum dan observer mengisi lembar observasi psychomotor performance assessment dengan panduan rubrik psychomotor performance assessment, kemudian dianalisis menggunakan koefisien generalisabilitas untuk mengetahui keefektifan rubrik.

c. Revisi Tahap I Psychomotor Performance Assessment

Revisi tahap I rubrik psychomotor performance assessment direvisi dengan mempertimbangkan hasil pada tahap uji coba skala kecil untuk mengetahui kelayakan rubrik psychomotor performance assessment. Revisi terhadap rubrik psychomotor performance assessment dilakukan berdasarkan data empiris dari uji coba di lapangan yang telah dianalisis.

(6)

d. Uji Pemakaian

Tahap uji pemakaian, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yakni pengambilan sampel dengan tujuan tertentu dan pertimbangan-pertimbangan dari guru pengampu. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X MA Negeri 2 Ponorogo yang terdiri atas 5 kelas. Sampel dalam penelitian sebanyak 2 kelas, yaitu kelas X. BP 2 dan X BP 1. Responden diberikan perlakuan berupa praktikum dengan menggunakan rubrik psychomotor performance assessment yang telah direvisi berdasarkan hasil pada uji coba sebelumnya. Rubrik disosialisasikan terlebih dahulu kepada responden sebelum melakukan praktikum. Observer mengisi lembar observasi psychomotor performance assessment dengan panduan rubrik psychomotor performance assessment, kemudian dianalisis menggunakan koefisien generalisabilitas untuk mengetahui keefektifan rubrik, sehingga kinerja siswa (aspek psikomotorik) yang didapatkan dalam praktikum bakteri dapat teramati dan terukur.

Bentuk penilaian dalam penelitian ini diambil dari aspek psikomotorik. Aspek psikomotorik didapatkan dari pengamatan kinerja siswa dalam praktikum bakteri. Aspek psikomotorik (kinerja siswa) yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) kegiatan persiapan praktikum (menyiapkan alat praktikum, menyiapkan larutan kerja, dan menyiapkan format laporan); 2) keterampilan melakukan percobaan (keterampilan merancang percobaan, keterampilan menggunakan alat (jarum inokulum), menanam biakan bakteri kedalam cawan petri, mengamati bakteri, dan menghitung jumlah bakteri); 3) membuat laporan sementara; 4) kegiatan setelah praktikum (menuang sisa larutan kerja ke tempat yang disediakan, kebersihan alat dan tempat praktikum, dan mengembalikan alat- alat yang sudah dibersihkan).

e. Revisi Tahap II Psychomotor Performance Assessment

Revisi tahap II rubrik psychomotor performance assessment diperbaiki berdasarkan data dan hasil evaluasi yang diperoleh dari uji pemakaian. Data tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan penerapan rubrik psychomotor performance assessment dalam kegiatan praktikum bakteri.

(7)

4. Tahap Implementation

Produk akhir merupakan produk hasil penyempurnaan dari uji coba pemakaian dan telah direvisi, sehingga menghasilkan perangkat penilaian psychomotor performance assessment yang siap digunakan sebagai alternatif penilaian psikomotorik siswa kelas X pada materi bakteri.

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian dibutuhkan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian, karena dengan pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat akan diperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Sumber data dalam penelitian adalah ahli, guru, dan siswa. Data dan cara pengumpulan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Data kualitas rubrik psychomotor performance assessment diambil dengan lembar validasi yang diisi oleh validator sebelum rubrik digunakan dan diambil dari lembar observasi yang telah diisi oleh observer setelah rubrik digunakan pada uji coba dan uji pemakaian.

2. Data hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari skor tes yang diambil dari skor postest pada soal evaluasi materi praktikum bakteri.

3. Data afektif siswa diambil dari penilaian diri selama mengikuti pembelajaran praktikum bakteri menggunakan angket refleksi diri yang diisi oleh siswa. 4. Data keterampilan kinerja (psikomotorik) siswa selama mengikuti praktikum

diambil menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer.

5. Data tanggapan siswa diambil menggunakan angket yang diisi oleh siswa. 6. Data tanggapan guru terhadap perangkat pembelajaran diambil menggunakan

angket yang diisi oleh guru.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen yang akan digunakan berikut tujuan kegunaannya dalam penelitian pengembangan adalah sebagai berikut:

(8)

Lembar observasi sekolah digunakan pada tahap studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi tentang kelengkapan perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh guru, keterintegrasian perangkat pembelajaran dengan penilaian yang digunakan, pelaksanaan kegiatan pembelajaran teori dan praktikum, serta kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.

2. Lembar Observasi Karakteristik siswa

Lembar observasi karakteristik siswa digunakan pada tahap studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi berupa kemampuan akademik dan keterampilan psikomotorik.

3. Lembar Validasi Instrumen

Lembar validasi instrumen digunakan untuk mendapatkan data penilaian dari para validator terhadap instrumen penilaian yang digunakan. Hasil yang diperoleh dijadikan dasar untuk perbaikan instrumen penilaian sebelum diujicobakan.

4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui kualitas keterlaksanaan pembelajaran dengan meggunakan instrumen psychomotor performance assesment, pembelajaran yang telah dikembangkan.

5. Angket Respons Siswa Terhadap Proses Pembelajaran

Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respons siswa setelah melakukan unjuk kinerja pada kegiatan praktikum yang dinilai dengan menerapkan pengembangan instrumen psychomotor performance assessment. 6. Lembar Penilaian Psikomotik berupa rubrik psychomotor performance

assessment, dan Lembar Penilaian Afektif.

Lembar penilaian psikomotorik merupakan bagian dari instrumen psychomotor performance assesment yang telah dikembangkan. Lembar penilaian psikomotorik berupa rubrik psychomotor performance assessment hasil pengembangan digunakan untuk menilai kinerja siswa, sedangkan lembar penilaian afektif digunakan untuk menilai sejauh mana keaktifan siswa dalam kegiatan praktikum yang lakukan.

(9)

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dari tahap analisis kebutuhan, validasi ahli dan guru senior, uji coba lapangan dan uji coba operasional di analisis dengan metode sebagai berikut:

1. Data Analisis Kebutuhan

Data tentang analisis kebutuhan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil angket dideskripsikan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan. Hasil dari analisis digunakan untuk mempertimbangkan kebutuhan pengembangan. 2. Data Validasi Ahli dan Guru Senior

Data penilaian ahli dan guru senior terhadap soal dianalisis dengan teknik deskriptif presentase (Purwanto, 2010). Analisis data dilakukan dengan cara menghitung skor yang dicapai dari seluruh aspek yang dinilai kemudian menghitungnya dengan rumus sebagai berikut :

𝑁 = 𝐾

𝑁𝑘𝑥 100 % Keterangan :

N : presentase kelayakan aspek K : skor hasil pengumpulan data

Nk : skor maksimal(skor kriteria tertinggi x jumlah aspek x jumlah validator) Tabel 3. 2 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Ahli (Sudjana, 2009)

Interval Kriteria Kriteria Konversi

86% ≤ N < 100% Sangat Baik A

72% ≤ N < 85% Baik B

58% ≤ N < 71% Cukup C

44% ≤ N < 57% Kurang D

N < 44% Sangat Kurang E

3. Data Uji Lapangan Awal

Data penilaian terhadap soal/rubrik oleh siswa pada uji coba satu-satu dianalisis dengan teknik deskriptif presentase (Purwanto, 2010). Perhitungan data yang dilakukan sama dengan perhitungan data pada validasi ahli dan guru senior.

4. Data Uji Coba Lapangan

Pada uji coba operasional terdapat dua jenis data yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari data pengujian soal meliputi uji validitas dan

(10)

reliabilitas. Keefektivan rubrik psychomotor performance assesment berbasis pendekatan saintifik menghasilkan data yang dianalisis dengan program QUEST menurut model Rasch (Rasch Model atau RM) guna mengetahui validitas dan reliabilitas.

a. INFIT MNSQ (Kesesuaian dengan Model Analisis)

Butir/item dinyatakan fit dengan model jika memenuhi batas kisaran INFIT Mean of Square (INFIT MNSQ) dari 0,77 sampai 1,30 (Adams & Kho, 1996).

Kriteria validitas dan reliabilitas ditunjukkan secara detail pada format tn untuk setiap item yang menunjukkan baik hasil analisis menurut CTT maupun menurut IRT. Sedangkan reliabilitasnya ditunjukkan oleh nilai internal consistency yang terdapat pada akhir bagian analisis.

b. Reliabilitas

Pengertian reliabilitas tes adalah berhubungan dengan konsistensi, kestabilan atau ketetapan. Reliabilitas adalah derajad keajegan yang menunjukkan hasil yang sama dalam waktu yang berlainan atau orang yang berbeda dalam waktu yang sama. Tes demikian dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sumadi, 2002). Berdasar pendapat Mardapi (2008) pada reliabilitas suatu alat ukur, bukti yang perlu ditunjukkan adalah besarnya konsistensi antar penilai (inter-rater). Misalnya suatu tugas yang dikerjakan seseorang diamati atau dinilai oleh tiga orang, hasil tiga perangkat skor tersebut dikorelasikan, bila harganya tinggi berarti penilai tersebut bisa dipercaya dalam arti berhak melakukan penilaian. Bila koefisiennya rendah, maka hasil pengukuran mengandung kesalahan yang besar

Reliabilitas rubrik yang ditunjukkan oleh besarnya nilai internal consistency merupakan indeks homogenitas soal, bergerak dari 0 sampai 1. Semakin tinggi nilainya, semakin meyakinkan bahwa pengukuran memberikan hasil yang konsisten dan begitu juga sebaliknya. Selain itu, hasil ini juga ditentukan oleh karakteristik sampel. Semakin rendah nilainya, berarti menandakan semakin banyak sampel untuk uji coba yang tidak memberikan informasi yang diharapkan (tidak mengerjakan atau menegrjakan secara asal-asalan). Justru sampel sebenarnya benar-benar

(11)

mengerjakan, tetapi sebagian besar soal benar semua atau salah semua, nilai internal consistency untuk analisis data dikotomus pada program QUEST menunjukkan nilai reliabilitas soal menurut formula Kuder-Richardson-20 atau KR-20, karena penskoran soal yang dikembangkan berbentuk dikotomi. Tabel 3.3 Tafsiran Koefisien Reliabilitas berdasarkan (Sukiman, 2012)

Besarnya Nilai r Tafsiran

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah (tak berkorelasi)

Pengambilan keputusan keterimaan item rubrik dilakukan untuk menentukan item mana yang bisa langsung digunakan, digunakan tetapi perlu direvisi terlebih dahulu dan tidak bisa digunakan untuk rubrik lanjut (ditolak). Kriteria keputusan untuk penilaian item rubrik adalah: 1) item diterima, apabila karakteristik item memenuhi semua kriteria. Item yang terlalu sukar atau mudah, tetapi kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur juga tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat dilakukam siswa, kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau kaakteristik produk yang dihasilkan item tersebut dapat diterima atau dipilih; 2) item direvisi, apabila salah satu atau lebih dari ketiga kriteria karakteristik item tidak diterima; 3) item ditolak, jika item memiliki karakteristik yang tidak memnuhi semua kriteria (Elvin, 2010).

5. Uji Coba Operasional/Keefektifan

Pada tahap uji coba operasional analisis data meliputi hasil belajar kemampuan menganalisis. KKM mata pelajaran biologi di MAN 2 Ponorogo adalah 78.

a. Analisis Hasil Kemampuan Unjuk Kinerja

Hasil kemampuan unjuk kinerja siswa digunakan uji parametric atau nonparametrik yang sebelumnya didahului dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji parametrik merupakan uji beda dua sampel

(12)

berpasangan dengan mengalami perlakuan yang berbeda. Digunakan nilai signifikansi sebesar α = 0,05 (Sign = 0,05).

1) Uji Normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Budiyono, 2009). Uji normalitas menggunakan SPPS 18. Pedoman pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Agusyana (2011) sebagai berikut:

(a) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

(b) Nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen. Untuk mengetahui homogenitas variansi digunakan uji Levene. Hipotesis uji homogenitas adalah: H0 : sampel berasal dari variasi yang sama (homogen)

H1 : sampel berasal dari variansi yang tidak sama (tidak homogen) Jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (sign > 0,05%) maka H0 diterima.

3) Uji T Independent Sample Test

Uji T Independent Sample Test digunakan untuk mengetahui perbedaan akibat perlakuan yang diberikan kepada sampel melalui pengukuran variable penelitian. Syarat yaitu menggunakan dua sampel yang terdistribusi normal dan tidak homogen. Hipotesis Uji T Independent Sample Test adalah:

Ho : tidak ada perbedaan nilai kemampuan psikomotor antara siswa kelas performance assesment dan siswa kelas existing class. Hi : ada perbedaan nilai kemampuan psikomotor antara siswa kelas

performance assesment dan siswa kelas existing class.

Jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (sign > 0,05%) maka H0 diterima.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian 4D Performance Assesment (Sugiyono, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada hari ini Senin, Tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Lima Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja Pengadilan Tinggi Makassar melalui Portal

 Mesin / Instrument / alat pemadam kebakaran ini dioperasikan sesuai prosedur untuk memperoleh unjuk kerja yang Optimal.  Faktor hambatan dan gangguan diindentifikasi,

Apabila pada penelitian ini terbukti klonidin 3 µg/kgBB iv efektif mencegah menggigil pasca anestesi tanpa efek samping yang merugikan, maka dapat digunakan sebagai obat

Berdasarkan hasil penelitian, dan implementasi finite state automata pada transaksi via ATM yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : (1) Finite state automata

 Melakukan Perbaikan dari hasil evaluasi Tahap Pengujian Ulang.  Melakukan pengujian Internal  Melakukan pengujian Instansi  Melakukan pengujian Masyarakat Tahap

Bahkan kalau atasan memarahi karena saya tidak selesai kerja maka saya juga akan marah.. Karena mereka

Perpaduan gaya pada elemen pembentuk ruang dan elemen transisi interior gereja sangat variatif yaitu Art &amp; Craft, Art Nouveau, Art Deco, Nieuwe Bouwen,