• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH DAMPAK POLA ASUH KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH DAMPAK POLA ASUH KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

DAMPAK POLA ASUH KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

Oleh :

BRATAGUS MUSTAKIN ERA1D07019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI JANUARI, 2013

(2)

DAMPAK POLA ASUH KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

Oleh : Bratagus Mustakin

(Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universutas Jambi)

Bratagusmustakin@rocketmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimanakah dampak pola asuh keluarga terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi.

Jenis penelitian adalah korelasional. Data dikumpulkan dari seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 6 Kota Jambi tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah sampel 120 orang yang ditentukan dengan teknik intrapolasi dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, dan diolah dengan teknik statistik nonparametrik yaitu Spearman Rank.

Hasil penelitian mengungkapkan pola asuh dalam keluarga berdampak terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi sebesar 0,551, dan bila diartikan dengan menggunakan kriteria penafsiran korelasi, maka korelasinya berada pada tingkat korelasi sedang atau hubungan memadai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bentuk pola-pola pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga tidak terlepas dari pengaruhnya terhadap perkembangan sosial anak. Orang tua selalu mempunyai pengaruh yang paling kuat pada anak. Setiap orang tua mempunyai gaya tersendiri dalam hubungannya dengan anak-anaknya, dan ini mempengaruhi perkembangan sosial anak.

Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan bahwa secara umum terutama kepada orangtua, hendaknya dapat memperhatikan pola asuhnya dalam keluarga, karena melalui aneka cara orang tua dalam merawat, membesarkan, dan mendidik anak akanmelahirkan beraneka pula tampilan dalam sosial anak. Implikasinya terhadap kegiatan bimbingan yaitu melalui bidang-bidang pelayanan bimbingan dan konseling khususnya pada bidang sosial, guru pembimbing dapat mengupayakan bantuan dalam membantu siswa mencapai kematangan sosialnya.

Kata kunci : Pola Asuh Keluarga Terhadap Perkembangan Sosial

I. PENDAHULUAN

Keluarga merupakan wadah pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan sosial anak, oleh karena itu pendidikan anak tidak dapat dipisahkan dari keluarganya karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak menyatakan diri sebagai mahkluk social dalam berinteraksi dengan kelompoknya.

Orang tua memegang peranan utama dan pertama bagi pendidikan anak, mengasuh, membesarkan dan memdidik anak merupakan tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan,sedangkan guru sisekolah merupakan pendidik yang kedua setelah orang tua dirumah.

(3)

Berdasarkan pengamatan di lapangan juga ditemukan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap lawan jenis,sehingga banyak didapati diwaktu istirahat atau sepulang sekolah siswa memanfaatkan waktunya untuk memadu kasih(berpacaran) duduk berduaan di dalam kelas dan atau di pinggir jalan.

Tujuan penelitian disini dimaksud dalam rangka mengungkapkan permaslahan yang terkait dengan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu mengungkapkan bagaimanakah dampak pola asuh keluarga terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi.

Pola asuh keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kecendrungan pola asuh dalam keluargayang terdiri dari pola asuh otoriter, permisif, dan demokrasi.

Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi.

Dampak pola asuh keluarga terhadap perkembangan sosial pada siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kuantitas dampak kecendrungan pola pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga yang terdiri dari pola asuh otoriter, permisif, dan demokrasi terhadap perkembangan sosial anak, menurut penilaian anak.

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pola asuh dalam keluarga a. Pengertian pola asuh b. Bentuk-bentuk pola asuh

c. Factor-faktor yang mempengaruhi pola asuh 2. Perkembangan siswa pada SMA

a) Pengertian perkembangan sosial

b) Siswa ama sebagai remaja yang berkembang c) Krakteristik perkembangan sosial pada remaja d) Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial

3. Lingkungan keluarga sebagai lingkungan sosial pertama dan utama bagi perkembangan sosial anak.

Mengenai lingkungan keluarga sebagai lingkungan sosial pertama dan utama yang mempengaruhi perkembangan sosial anak,perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh agen sosialnya.

Hal yang paling utama dalam proses perkembangan sosial adalah keluarga yaitu orang tua da saudara kandung .anak sebagian dari anggota keluarga, dalam pertumbuhan dan perkembanganya tidak akan terlepas dari lingkungan yang merawat dan mengasuh.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional.penelitian korelasi bertujuan untuk mengukur hubungan antara dua variable atau lebih.

Sampel penelitian ini diambil pada siswa SMA Negeri 6 kota jambi dengan jumlah 120 sampel dengan menggunakan perhitungan intrapolasi dan menggunakan teknik simple random sampling.

Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan angket sebanyak 50 item variable pola asuh keluarga dan 60 item variable perkembangan sosial, pertanyaan yang sudah dikembangkan serta menetapkan pertimbangan Judgement kepada tiga orang ahli di UPBK Universitas Jambi agar diperoleh validasi isi angket tersebut.

(4)

Tabel. Kisi-kisi Instrumen penelitian

Variabel Pola Asuh Keluarga dan Perkembangan sosial:

Data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan tehnik “analisis regresi linear sederhana “.

Adapun pengujian analisis regresi sederhana dengan menggunakan alat bantu menghitung yaitu program (SPSS) versi 17.0 pada computer,dengan langkah

sebagai berikut:

1. Membuat hipotesis statistik

Ha : rxy # 0 : Pola Asuh keluarga berdampak secara signifikan terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi. Ho : rxy # 0 : Pola asuh dalam keluarga tidak berdampak secara signifikan

terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi.

2. Menentukan harga lamda (@) : Harga lamda (@) = 0.05

3. Menentukan daerah kritis : Ha ditolak jika P value (Sig.) (0,05

4. Statistik uji dengan menggunakan alat bantu (SPSS) versi 17.0 pada computer. 5. Kesimpulan berdasarkan table output tsb, dapat diketahui kroelasi antara kedua

variabel, R- Square (untuk menentukan kontribusi variabel X terhadap Y ), dan

Variabel Indikator Deskriptor Item Jml

Otoriter 1.Pengekangan 1 – 6 6

2.Berkuasa dan kaku 7 – 12 6

3.Menghukum 13 -18 6

Permisif 1. Acuh tak acuh 19 – 24 6

2. Bersikap pasif 25 – 30 6 3. Membiarkan 31 – 33 3 Demokrasi 1. Terbuka 34 – 40 7 2. Perhatian 41 – 46 6 3. Musyawarah 47– 50 4 Jumlah 50

1. Solidaritas terhadap teman sebaya 1 – 5 5

2. Mencari perhatian dari lingkungan 6 – 10 5

3. Berusaha mendapatkan peranan dalam 11 – 15 5

4. Membentuk kelompok teman sebaya 16-18 3

Upaya memilih nilai-nilai sosial

1. Tetap dalam nilai-nilai sosial dalam

keluarga 19-23 5

2. Menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dalam

kelompok 24-26 3

1. Keinginan ingin membangun hubungan

sosial dengan lawan jenis 27-31 5

2. Keinginan untuk tampil menarik 32-36 5

1. Jabatan realistis 37-41 5 2. Jabatan intelektual 42-45 4 3. Jabatan sosial 46-49 4 4. Jabatan konvensional 50-53 4 5. Jabatan enterprinsing 54-57 4 6. Jabatan artistik 58-60 3 Jumlah 60 Pola asuh dalam keluarga Kesadaran akan pergaulan Ketertarikan terhadap lawan jenis kecendrungan untuk memilih karir tertentu Perkembanga n sosial

(5)

nilai P value (Sig.)-nya.Bandingkan nilai P value (Sig.) tersebut dapat harga lamda (@).apakah memenuhi criteria daerah kritis yang telah ditentukan sebelumnya atau tidak.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang pola asuh keluarga dan data tentang perkembangan sosial siswa kelas X dan XI SMA Negeri 6 Kota Jambi tahun pelajaran 20011/2012. Data-data tersebut diperoleh dari penyebaran angket dan disajikan dalam bentuk s/kor angket sebagai berikut:

Tabel . Distribusi hasil pengumpulan data tentang pola asuh dalam keluarga dan perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi.

Berdasarkan Hasil Penelitian yang telah diuraikan pada sub-sub sebelumnya terungkap bahwa pola asuh falam keluarga tidak berdampak secara signifikan terhadap perkembangan social pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi pada tingkat korelasi sedang atau hubungan memadai.

Hasih penelitian mengindetifikasikan bahwa perkembangan social pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi sepenuhnya dipengaruhi oleh Faktor lain, karena Faktor pola asuh dalam Keluarga hanya menyumbang 0,000% terhadap perkembangan social siswa dan hubunganya pun Negatif (-0,22) hamper dapat diabaikan.

NO Pola asuh kelrg (x) NO Pola asuh kelrg (x) NO Pola asuh kelrg (x) NO Pola asuh kelrg (x) NO Perk. Sosial (Y) NO Perk. Sosial (Y) NO Perk. Sosial (Y) NO Perk. Sosial (Y) 1 30 31 30 61 30 91 30 1 36 31 29 61 28 91 24 2 33 32 33 62 33 92 33 2 31 32 30 62 30 92 23 3 31 33 31 63 31 93 31 3 25 33 29 63 28 93 24 4 26 34 26 64 26 94 26 4 37 34 31 64 33 94 32 5 24 35 24 65 24 95 24 5 33 35 32 65 29 95 28 6 26 36 26 66 26 96 26 6 24 36 21 66 25 96 21 7 29 37 29 67 29 97 29 7 26 37 32 67 37 97 30 8 28 38 28 68 28 98 28 8 28 38 24 68 26 98 26 9 23 39 23 69 23 99 23 9 19 39 40 69 35 99 27 10 24 40 24 70 24 100 24 10 33 40 30 70 24 100 34 11 26 41 26 71 26 101 26 11 32 41 26 71 21 101 31 12 22 42 22 72 22 102 22 12 29 42 33 72 32 102 40 13 27 43 27 73 27 103 27 13 39 43 29 73 25 103 25 14 23 44 23 74 23 104 23 14 34 44 26 74 25 104 25 15 21 45 21 75 21 105 21 15 30 45 25 75 27 105 31 16 24 46 24 76 24 106 24 16 25 46 22 76 28 106 33 17 20 47 20 77 20 107 20 17 33 47 30 77 28 107 31 18 25 48 25 78 25 108 25 18 34 48 24 78 31 108 28 19 8 49 8 79 8 109 8 19 24 49 41 79 28 109 34 20 25 50 25 80 25 110 25 20 32 50 33 80 24 110 29 21 20 51 20 81 20 111 20 21 28 51 21 81 33 111 23 22 40 52 40 82 40 112 40 22 29 52 27 82 26 112 14 23 19 53 19 83 19 113 19 23 40 53 27 83 32 113 28 24 29 54 29 84 29 114 29 24 37 54 27 84 25 114 28 25 29 55 29 85 29 115 29 25 40 55 29 85 37 115 21 26 26 56 26 86 26 116 26 26 38 56 23 86 34 116 24 27 21 57 21 87 21 117 21 27 27 57 25 87 37 117 36 28 24 58 24 88 24 118 24 28 35 58 36 88 31 118 33 29 19 59 19 89 19 119 19 29 32 59 29 89 37 119 28 120 29 120 17 Jml 3103 30 29 60 37 90 31 Jml 3515 30 27 60 27 90 27

(6)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa SMA Negeri 6 kota jambi yang berjudul “Dampak pola asuh keluarga terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 kota jambi”dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 pada computer sebagai alat bantu hitung dan menggunakan formula statistik regresi sederhana dalam menganalisa data-data yang diperoleh,maka terungkap bahwa pola asuh dalam keluarga tidak berdampak secara signifikan terhadap perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 kota jambi pada tingkat korelasi sedang atau hubungan memadai.

Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 kota jambi sepenuhnya dipengaruhi faktor lain, karena faktor pola asuh dalam keluarga hanya menyumbang 0,000% terhadap perkembangan sosial siswa dan hubunganyapun (-0,22) hamper dapat diabaikan

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Kepada siswa, hendaknya siswa perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas hubungan seluruh anggota keluarga, agar perkembangan sosial dapat lebih terbentuk kearah yang positif.

2. Kepada orang tua bahwa hasil penelitian ini dapat kiranya menjadi pengetahuan bagi orang tua tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak,sehingga diterapkan dapat memperhatikan pola asuhnya dalam keluarga, dan dapat meminimalkan munculnya perilaku sosial yang menyimpang pada anak.

3. Kepada guru pembimbing,hendaknya guru pembimbing terus meningkatkan perananny dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling khususnya dalam bidang sisial baik ditujukan langsung kepada siswa, maupun melibatkan orang tua siswa, dalam rangka mengembangkan kemampuan sisial siswa.

4. Kepada pihak sekolah, hendaknya pihak sekolah sebagai lingkungan kedua anak maupun menciptakan suasana sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melalui kebijakan-kebijakan yang diterapkan dengan memperhatikan kebutuhan siswa.

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Bimbingan Konseling

Berdasrkan bahasan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka temuan hasil penelitian tersebut memberikan gambaran bahwa faktor selain pola asuh dalam keluarga berdampak besar terhadap perkembangan sosial anak.faktor yang diduga berdampak besar terhadap perkembangan sosial anak selain pola asuh dalam keluarga tersebut antara lain kematangan,status sosial ekonomi, pendidikan, kapasitas mental,emosi dan intelegensi.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang diduga berdampak besar terhadap perkembangan sosial anak selain pola asuh dalam keluarga.pendidikan ini didapat anak atau siswa baik didalam keluarga,sekolah, maupun dimasyarakat. Salah satu pendidikan yang didapatkan ini yaitu disekolah. Sekolah merupakan pelanjut dari pendidikan dalam keluarga (sebagai lingkungan pendidikan pertama bagi anak) apa yanga sudah sisamai dan ditanamkan dalam keluarga,dilanjutkan

(7)

pada lingkungan sekolah. Oleh karana itu sekolah sering disebut sebagai lingkungan kedua, selain kedua lingkungan tersebut, peserta didik juga mendapat pengaruh dan pendidikan dalam lingkungan masyarakat, yang merupakan lingkungan ketiga

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A.2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ahmadi, A.2009 Psikologi Sosial (edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta

Depnaker. 1994 Klasifikasi Jabatan Indonesia. Direktorat Jendral Pembinaan dan Tenaga kerja Proyek Penyaluran dan Penyebaran Tenaga Kerja 1993/1994.

Ditjen PMTK. 2008. Bimbingan dan Konseling di sekolah. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depertemen Pendidikan Nasional.

Elida Prayitno dan Erlamsyah. 2002. Psikologi Keluarga.(Bahan Ajar). Padang: Jurusan Bimbingan dan konseling Fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Padang.

Junaidi, W. 2010. Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua.(online). http://wawan

Junaidi.blogpost.com/2010/02macam-macam pola asuh orang tua.html,diakes 13 Desember 2011).

Mulato, Adi. 2009. Hubungan POla Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Sosial Anak Retadasi Mental di SLB C YPSLB Kartasura. Skripsi. Surakarta: Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Riduwan dan Akdon 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Jakarta. PT Bumi Aksaraya.

Sutja, A. 2001 Memahami Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Anak. Diedarkan Oleh Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi.

Sulistyo. S, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Perum Griya Sidokarto Asri Blok C No. 3. Sidokarto, Godean, Yogyakarta: Cakrawala.

Sarwono, S. W. 2011. Psikologi Remaja (Edisi Ke-14). Jakarta PT. Raja Grafindo.

Gambar

Tabel . Distribusi hasil pengumpulan data tentang pola asuh dalam keluarga  dan perkembangan sosial pada siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi

Referensi

Dokumen terkait

terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 6) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta

terlebih apabila melihat ketentuan pada Pasal 189 Ayat (3) KUHAP dimana keterangan terdakwa hanya berlaku untuk dirinya sendiri, serta Pendapat Nyoman Serikat Putra

Bakteriuria dapat bersifat asimtomatik pada anak dengan jumlah bakteri bermakna tetapi tidak menunjukkan gejala klinis khas isk, biasanya pada anak wanita yaitu 1-2% pada

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK DAN KEUNGGULAN BERSAING TERHADAP KINERJA PEMASARAN USAHA BAKSO ( Studi Pada Pedagang Bakso

kualitas pelayanan dari pasar tradisional yang belum tertata.. rapi dengan pasar tradisional yang lebih

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

[r]

Namun, dibalik kekurangan yang ada pada program DIKLATDAS yang telah dijalankan, menurut anggota yang pernah mengikuti DIKLATDAS mereka tetap merasa bahwa anggota