• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Dalam mengemban amanat masyarakat desa, pemerintah desa melakukan upaya terencana dan terprogram yang tersusun dalam dokumen perencanaan desa baik RPJMD maupun RKPD. Sejalan dengan dokumen perencanan yang ada seperti Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP ), maka visi, misi, program dan kegiatan pemerintah Desa Kerobokan mengacu pula pada visi dan misi induk Kabupaten Buleleng. Visi dan misi pembangunan Desa Kerobokan tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 dapat diuraikan sebagai berikut :

A. VISI DAN MISI 1. V I S I

Visi Pemerintah Desa Kerobokan 2014-2019 adalah:

2

2. M I S I

Selain Penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan / dikerjakan. Misi Desa Kerobokan adalah:

1. Mewujudkan Desa Kerobokan yang sejahtera melalui percepatan : Peningkatan Pelayanan umum, percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan yang berkwalitas, pemberdayaan ekonomi (usaha makro dan mikro), perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

2. Mewujudkan desa Kerobokan yang berbudaya dan bertaqwa terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui : Penggalian, pengembangan dan pembinaan seni budaya yang adi luhung

“Terwujudnya Masyarakat Desa Kerobokan Yang Sejahtera,

Berbudaya dan Harmonis yang berasaskan Tri Hita Karana

(2)

2

berlandaskan ajaran agama Hindu serta peningkatan kerjasama yang sebaik-baiknya antara pemerintah desa dengan mitra kerja yang utama adalah Desa Pakraman dan Subak yang mengayomi Agama dan Budaya, serta peningkatan sarana dan prasarana peribadatan.

3. Mewujudkan Desa Kerobokan yang harmonis melalui : Kegiatan yang bertujuan pemersatu warga seperti kegiatan olah raga, kegiatan seni tari dan tabuh yang dikemas menjadi satu kegiatan yang diberi nama “ Kegiatan Gempita Merah Putih” serta kegiatan pesantian dengan menjungjung tinggi profesionalisme melalui pendekatan kepada masyarakat dengan mengedepankan sikap menyama braya..

3. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA

Kebijakan pembangunan merupakan pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan Desa Kerobokan Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng selama periode Tahun 2014 – 2019.

Misi pertama :

Mewujudkan Desa Kerobokan yang sejahtera melalui percepatan : Peningkatan Pelayanan umum, percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan, pendidikan yang berkwalitas, pemberdayaan ekonomi (usaha makro dan mikro) dan perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

a. Bidang Pelayanan Umum Pemerintahan Desa :

a.1) Meningkatkan jiwa pengabdian dan kesetiaan segenap aparatur pemerintahan desa sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;

a.2) Menata kelembagaan pemerintahan desa dan memperkuat sumberdaya manusianya dengan peningkatan kapasitas berupa pelatihan-pelatihan dalam aplikasi computer dan pengarsipan dll.;

a.3) Mewujudkan tertib administrasi kependudukan sebagai perlindungan hokum kepada masyarakat dan terarahnya pelayanan public.

b. Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur :

b.1) Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes.) periode 6 (enam) tahun sebagai dokumen perencanaan pembangunan di desa serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKPDes.) setiap tahunnya yang dibuat secara partisipatif, untuk mengefektifkan pelaksanaan pembangunan di desa sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat menuju kemandirian masyarakat.

c. Bidang Pelayanan Kesehatan :

(3)

3

terjangkau oleh masyarakat desa;

c.2) Meningkatkan pelayanan pos terpadu (Posyandu) kepada Balita, Ibu hamil dan warga lansia;

c.3) Peningkatan kapasitas Kader Posyandu sebagai kader kesehatan desa;

c.4) Tertib administrasi penduduk yang tergolong RTM untuk terarahnya pemberian bantuan kesehatan pemerintah;

c.5) Mewujudkan desa yang bersih melalui pengelolaan sampah terpadu. d. Bidang Pelayanan Pendidikan :

d.1) Memelihara dan meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi anak usia dini dengan memelihara dan pengadaan sarana prasana pendidikan;

d.2) Mengupayakan pendidikan bagi keluarga kurang mampu untuk dapat menyelesaikan pendidikan minimal pada tingkat dasar Sembilan tahun;

d.3) Tertib administrasi penduduk yang tergolong keluarga kurang mampu untuk terarahnya pemberian bantuan pendidikan dari pemerintah untuk anak usia sekolah;

e. Bidang Pemberdayaan ekonomi (usaha makro dan mikro) :

e.1) Memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam seoptimal mungkin untuk menunjang perekonomian desa maupun perekonomian masyarakat;

e.2) Mengembangkan ekonomi kerakyatan (petani, peternak, nelayan, usaha mikro dan kecil lainnya) melalui bimbingan dan penyuluhan;

e.3) Mengoptimalkan pengelolaan / penggunaan dana bantuan pemerintah dengan efektif dan efisien sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan.

f. Bidang perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup :

f.1) Meningkatkan peran serta masyarakat untuk membantu pemerintah dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam;

f.2) Mengembangkan sumber daya air dan irigasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik untuk air bersih, irigasi dan kebutuhan lainnya dengan selelu menjaga sumber mata air;

f.3) Memberdayakan masyarakat petani subak sebagai pemakai air yang berperan penting sebagai pengelola jaringan irigasi dan saluran utama sampai petak tersier termasuk kebijakan pembagian air, pola tanam dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada yang difasilitasi pemerintah;

f.4) Menentukan batas-batas daerah pemukiman dan batas-batas cagar budaya/cagar alam sehingga cirri khas daerah dapat dipertahankan.

g. Bidang Penanggulangan kemiskinan, perlindungan sosial dan peran perempuan :

(4)

4

kemiskinan dan terarahnya pemberian bantuan pemerintah bagi masyarakat yang tergolong rumah tangga miskin (RTM);

g.2) Mencarikan solusi terbaik bagi pemuda yang putus sekolah dengan mitra kerja;

g.3) Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan dalam partisipasinya memperjuangkan kesetaraan dan keadilan, serta meningkatkan partisipasi dan kemandirian organisasi perempuan dalam rangka usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahtraan keluarga. h. Bidang Ketertiban dan keamanan :

h.1) Meningkatkan dan memantapkan tertib administrasi kependudukan, khususnya untuk penduduk yang tinggal sementara, sebelumnya pemerintah desa telah melaksanakan Sidak kependudukan minimal 1 kali dalam 1 tahun;

h.2) Meningkatkan keamanan desa dengan memperkuat dan memfungsikan kelembagaan perlindungan masyarakat (Linmas), dan selalu mengadakan koordinasi dengan warga dan pihak yang berwajib didalam menjaga keamanan desa serta memelihara sarana prasarana keamanan yang sudah ada;

h.3) Mengadakan ronda malam (patroli) diwilayah desa;

h.4) Melaksanakan latihan fisik dan mental untuk memperkuat kondisi para anggota Satgas Linmas itu sendiri.

Misi Kedua :

Mewujudkan desa Kerobokan yang berbudaya dan bertaqwa terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui : Penggalian, pengembangan dan pembinaan seni budaya yang adi luhung berlandaskan ajaran agama Hindu serta peningkatan kerjasama yang sebaik-baiknya antara pemerintah desa dengan mitra kerja yang utama adalah Desa Pakraman dan Subak yang mengayomi Agama dan Budaya, serta peningkatan sarana dan prasarana peribadatan.

a. Bidang Penggalian, Pengembangan dan Pembinaan Agama dan Sosial Budaya :

a.1) Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual dan etika dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan kemayarakatan;

a.2) Mengupayakan peningkatan kwalitas pendidikan agama melalui peningkatan SDM dibidang keagamaan dan peningkatan sarana prasarana yang memadai;

a.3) Memberikan penyuluhan agama terpadu kepada umat sedarma dimasing-masing Banjar Adat, generasi muda serta memantapkan pelaksanaan upakara keagamaan dan susila/etika umat beragama;

a.4) Mengembangkan dan melestarikan kelembagaan sosial budaya yang tumbuh dimasyarakat melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta penyediaan sarana prasana penunjang selayaknya;

(5)

5

pembinaan dan fasilitasi kelompok-kelompok seni tradisional bekerja sama dengan lembaga Desa Pakraman dan Subak diwilayah desa Kerobokan.

Misi Ketiga :

Mewujudkan Desa Kerobokan yang harmonis melalui : Kegiatan yang bertujuan pemersatu warga seperti kegiatan olah raga, kegiatan seni tari dan tabuh yang dikemas menjadi satu kegiatan yang diberi nama “ Kegiatan Gempita Merah Putih” serta kegiatan pesantian dengan menjungjung tinggi profesionalisme melalui pendekatan kepada masyarakat dengan mengedepankan sikap menyama braya.antara lain :

a. Memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan masyarakat melalui pengadaan sarana dan prasarana olahraga untuk masyarakat;

b. Mengkemas kegiatan olah raga dan seni dalam suatu event (lomba) menyambut dan memeriahkan hari besar nasional dengan tujuan disamping untuk menjalin pertauan dan kesatuan desa juga untuk menanamkan rasa nasionalisme berbangsa dan bernegara dalam kesatuan Negara republik Indonesia dalam suatu kegiatan yang diberi nama “Kegiatan Gempita Merah Putih".

c. Mengedepankan dan menjungjung tinggi sikap kekeluargaan/sikap menyama braya dalam penyelesaian suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat;

d. Selalu mengembangkan solidaritas saling hormat-menghormati sesama warga masyarakat.

B. PRIORITAS DESA

Pembangunan Desa Kerobokan diprioritaskan pada hasil musrenbangdes sebagai perwujudan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa). Di dalam penyusunan RPJMD melibatkan unsur-unsur antara lain Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kelian Adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Kelian Banjar Dinas, karang taruna, PKK,serta beberapa warga masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sikap tentang ketidakpatuhan pajak berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku tidak patuh; (2) norma subyektif berpengaruh

10 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (juta perjalanan) 11 Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara (Triliun Rupiah) 12 Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata yang

[r]

Nurmansyah, (2011 : 184) mengatakan ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan diantaranya : Motivasi, Pendidikan, Disiplin

bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan

Meski investor X tadi hanya membayar Rp60 juta, tapi pada saat jatuh tempo nanti (10 tahun kemudian) ia akan menerima pokok obligasi sebesar Rp 100 juta. Jadi dalam kurun 10

§ Bahwa Pasal 9 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang isinya adalah sebagai "Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib