ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP)
RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)
LAPORAN PELATIHAN PEMBEKALAN THIRD PARTY MONITORING (TPM)
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais – Bintunan)
B E N G K U L U , 4 – 5 J U N I 2 0 1 5
R e p o r t N o : 1 4 - 0 6 / 2 9
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais – Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
i
I. PENDAHULUAN 1
II. MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN 2
III. TARGET GROUP 2
IV. PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBEKALAN 2
V. MATERI DAN FASILITATOR 3
VI. PENUTUP 3
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) 1
I.
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah Perjanjian Pinjaman (Loan Agreamnet) untuk Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) IBRD Loan No. 8043-ID pada tanggal 14 Desember 2011. Loan efektif 12 Maret 2012 dan akan berakhir (Closing Date) pada tanggal 31 Desember 2017. Porsi sharing Loan dan GOI adalah 70 : 30, dengan nilai pinjaman USD 250 juta dan Pemerintah Indonesia menyediakan Dana USD 100 juta, sehingga total nilai proyek adalah USD 350 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung penguatan berkelanjutan Sistem Jaringan Jalan Nasional di wilayah Indonesia Barat atau Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP), yaitu untuk pekerjaan pelebaran dan peningkatan status jalan dan jembatan di koridor pantai barat Sumatera sepanjang 715,91 KM yang sebelumnya berfungsi sebagai jalan provinsi atau jalan non status agar sesuai dengan standar yang baru yaitu jalan nasional.
Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman WINRIP, dan Bab 11 Project Management Manual (PMM) WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati pelaksanaan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) dalam pelaksanaan proyek.
Ruang Lingkup pelaksanaan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) meliputi komponen-komponen berikut :
1. Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/Community Representaive Observers (CROs) untuk memantau proses lelang
2. Keterbukaan Informasi Kepada Publik
3. Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Pengelolaannya
4. Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga (PP3)/Third Party Monitoring (TPM) untuk tahap konstruksi Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais – Bintunan) merupakan paket WINRIP yang telah terkontrak sejak Maret 2015. Oleh karenanya Pemantau dari Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring (TPM) untuk kedua paket tersebut sudah dipilih pada tanggal 5 Mei 2015. Adapun daftar TPM tersebut seperti terlihat pada tabel berikut:
No No.Paket Nama Paket Provinsi Nama TPM Okupasi/Jabatan/Pekerjaan Tgl. Pemilihan
1 06 Ps. Pedati -Kerkap Bengkulu
1. Dr. Muhammad Fauzi, ST.,MT Dosen Univ. Bengkulu
5 Mei 2015 2. Hesti Aulia Sari, ST Asisten Dosen Univ. Bengkulu
3. Anggi Nidya Sari, ST., M.Eng Dosen Univ. Bengkulu 2 19 Lais – Bintunan Bengkulu
1. Dr. Khairul Amri, ST., MT Dosen Univ. Bengkulu
5 Mei 2015 2. Nanda Pratama, ST Asisten Dosen Univ. Bengkulu
3. Desti Eka Putri, ST Asisten Dosen Univ. Bengkulu
Sesuai dengan ketentuan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pemilihan TPM, maka dilaksanakan Pelatihan Pembekalan/Preparatory Training untuk Tim TPM terpilih guna mempersiapkan mereka dalam pemantauan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada paket-paket terkait.
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) 2
II. MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN
Maksud dari pelatihan pembekalan ini adalah untuk memberikan informasi dasar yang diperlukan oleh personil Tim TPM terpilih sehingga dapat mendukung pelaksanaan pemantauan pekerjaan konstruksi pada paket-paket terkait sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Tujuan spesifik pelatihan adalah diharapkan para anggota TPM setelah mengikuti pelatihan ini dapat menjelaskan tentang:
1. Penerapan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) pada proyek WINRIP dan implementasinya; 2. Ruang lingkup pengawasan oleh TPM dan hubungannya dengan unsur pengelola/ pelaksana
proyek lainnya;
3. Teknik dan prosedur pemantauan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan oleh TPM; 4. Teknik dan prosedur pemantauan pengelolaan lingkungan hidup (RKPPL).
5. Ketentuan pelaporan hasil pemantauan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang diperlukan.
III. TARGET GROUP
Target group dari pembekalan ini adalah personil Tim TPM untuk Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais – Bintunan), dan unsur lain yang terkait didalam pelaksanaan proyek, seperti:
- Pejabat dan staf Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I, Provinsi Bengkulu; - Pejabat dan staf PPK 02, pengelola Paket 06 dan 19, Provinsi Bengkulu;
- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah III Palembang;
- Design and Supervision Consultants (Field Supervision Team) Paket 17, 06 dan 19; dan - Penyedia Jasa / Kontraktor pelaksana Paket 17, 06 dan 19.
IV. PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBEKALAN
Pelatihan pembekalan TPM untuk Paket 06 dan 19, diadakan pada tanggal 4 dan 5 Juni 2015, bertempat di kantor Satker P2JN Provinsi Bengkulu Jl. Ir. Rustandi Sugianto Km. 12+225, Pulau Baai, Kota Bengkulu, dimana pelaksanaannya digabungkan dengan Workshop Penyusunan dan Pengawasan “Rencana Kerja Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (RKPPL)”.
Pelatihan dimulai pada tanggal 4 Juni 2015 sore, setelah Workshop Penyusunan dan Pengawasan “Rencana Kerja Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (RKPPL)” yang dilaksanakan pada pagi sampai dengan siang hari, kemudian dilanjutkan pada hari berikutnya tanggal 5 Juni 2015, dihadiri oleh 23 (dua puluh tiga) Peserta, berasal dari:
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) 3
1. Anggota TPM Paket 06 dari Universita Bengkulu : 3 orang 2. Anggota TPM Paket 19 dari Universitas Bengkulu : 3 orang 3. Pejabat dan Staf Satjker PJN I Provinsi Bengkulu : 2 orang
4. Pejabat dan Staf PPK 02 : 2 orang
5. Perwakilan BBPJN III Palembang : 1 orang
6. Penyedia Jasa/Kontraktor Paket 06 : 2 orang
7. Penyedia Jasa/Kontraktor Paket 19 : 2 orang
8. Penyedia Jasa/Kontraktor Paket 17 : 2 orang
9. DSC/Field Supervision Team Paket 06 : 3 orang
10. DSC/Field Supervision Team Paket 19 : 2 orang
11. DGH, Satker PAP2PHLN : 1 orang
Jadwal pelatihan dan daftar hadir terlampir.
V. MATERI DAN FASILITATOR
Materi pembekalan meliputi beberapa topik sebagai berikut:
- Rencana Tindak Anti Korupsi /Anti-Corruption Action Plan - ACAP (Project Management Manual ‘PMM’ Bab. 11);
- Penjelasan tentang Website WINRIP dan tata cara penyampaian pengaduan masyarakat melalui website dan saluran informasi lainnya;
- Ruang lingkup dan tanggung-jawab pemantauan oleh TPM dan hubungannya dengan unsur pengelola/ pelaksana proyek lainnya;
- Pemantauan Pelaksanaan Manajemen Kontrak;
- Pemantauan Pelaksanaan Teknis Konstruksi Jalan dan Jembatan;
- Pemantauan Pelaksanaan Rencana Kerja Penglolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL); - Pelaporan Hasil Pemantauan; dan
- Pertanggung-jawaban Keuangan TPM dan tatacara Reimbursement;
Fasilitator yang bertugas menyampaikan materi adalah Pejabat dan Staf PMU WINRIP, berhubung Pejabat dan Staf PMU berhalangan hadir maka PMU menugaskan Tenaga Ahli dari CTC WINRIP untuk menyampaikan materi, yaitu Community Development Officer (Yakobus), Management Information Specialist (Sony Thamrin), Environmental Specialist (Letti Hermawati), Quality Assurance (Uray A. Manaf), Asisten Community Development Officer (Astrini Primanita), dan Asisten Environmental (Sheila Tuwankotta),
VI. PENUTUP
Pelaksanaan pelatihan berjalan lancar, para peserta antusias mengikuti paparan dari fasilitator. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan dan terjadi diskusi yang intensif.
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) 4
Langkah selanjutnya setelah pelatihan pembekalan ini adalah:
- Penerbitan Surat Keputusan pembentukan TPM Paket 06 dan 19 oleh Direktur Bina Program, Direktorat Jenderal Bina Marga selaku Ketua PMU;
- Penanda-tanganan Surat Perjanjian Kerja antara TPM dengan CTC WINRIP (Direktur PT. Perentjana Djaja) cq. PMU WINRIP, mengetahui Satker Pembinaan Administrasi P2PHLN.
- Penerbitan Surat Mobilisasi oleh Direktur PT. Perentjana Djaja selaku CTC WINRIP dan disetujui PMU WINRIP dan mengetahui Satker Pembinaan Administrasi dan Pelaksanaan Pengendalian Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PAP2PHLN).
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP)
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Undangan Pelatihan Pembekalan RKPPL dan Third Party
Monitoring (TPM)
Lampiran II
Agenda Pelatihan
Lampiran III
Daftar Hadir
Lampiran IV
Notulensi
a) Biaya perjalanan/transport peserta pergi-pulang dibebankan kepada Instransi Pengutus.
b) Biaya akomodasi selama mengikuti pelatihan ditanggung oleh masing-masing peserta pelatihan (SPPD).
c) Biaya konsumsi selama kegiatan pelatian (makan siang dan snack) ditanggung oleh Penyelenggara.
a) Kepastian keikutsertaan peserta harap dikonfirmasikan dengan mengisi dan mengirim lembar konfirmasi terlampir melalui fax ke 021-72796945 atau e-mail: [email protected]
selambat-Iabatnya tanggal 1Juni 2015.
b) Untuk informas;""lebih lanjut dapat menghubungi CTC ke 021-7229823 u.p.: Sdri Asih atau Siti ( 0821 2381 5261 )
Ruang Rapat Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Nasional (P2JN) Provinsi Bengkulu
JI. Ir.Rustandi Sugianto Km. 12+225Pulau Baai - Bengkulu
Hari Kamis dan Jumat, tgl. 04 - 05 Juni 2015.
4. Lain-lain
3. Biaya Pelatihan 2. Tempat Pelatihan
1. Waktu Pelatihan
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Pelatihan Pembekalan tentang Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) dan tentang Third Party Monitoring (TPM) di Bengkulu, yang akan diikuti oleh para tenaga dari Konsultan Supervisi dan Kontraktor untuk Paket 06 (Ps. Pedati - Kerkap, Bengkulu),Paket 19 (Lais - Bintunan,Bengkulu), Paket 17 (Gn. Kemala - Pg.Tampak,. Lampung), Konsultan DSC, Satker dan PPK terkait, serta tenaga TPM untuk Paket 06 dan 19, dengan ini kami mengundang calon peserta sebagaimana tercantum dalam lampiran surat ini, untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut.
Guna menunjang keberhasilan pelatihan tersebut, kami mohon banluan Saudara untuk meneruskan undangan ini kepada para calon peserta dari lingkungan/wilayah Saudara sebagaimana rincian dalam Lampiran 2 surat ini, dengan penjelasan sebagai berikut :
Perihal: Undangan Mengikuti Pelatihan Pembekalan tentang Rencana Kerja Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) dan Third party Monitoring (TPM)
Tempat Kepada Yth. (DAFTAR TERLAMPIR) di Jakarta,
t.6.
Mei 2015~.(y~.-.
.
~~~.~/~.~
..~~~~~'-~/
0
2--
0
3 (tiga) Nomor Lampiran:Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Bapak Direktur Bina Program (sebagai laporan) , 2. Bapak Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I, Ditjen Bina Marga 3. Kasubdit Bina Pelaksanaan Wilayah 10
~
4. Kasubdit Pembiayaan dan Kejasama Luar Negeri,Dit. Bina Program 5. Ka. Satker Pembiayaan Administrasi dan P2PHLN, Dit. Bina Program 6. PMU WINRIP
7
ere
WINRIP 8. FileIr. Agusta E. Sinulingga, M.T
NIP. 1959 0819 198503 1 002
~It:)
Kasubdit Sistem Pengendalian Wilayah 1 /
Ketua Pelaksana Harian PMU WINRIP,
Demikian kami sampaikan, atas pehatian, kerjasama dan partisipasinya kami mengucapkan terima kasih.
1
Kepala Baia! Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BB
·
PJN)III
Palembang
2
Kepala Satker PJN Wil. I, ProvoBengkulu, Bengkulu
3
PPK 02 Satker PJN Wil I, Bengkulu
,
4.
Kepala Satker PJN Willi,
ProvoLarnpunq, Bandar Lampung
..
5
PPK 08 Satker PJN Wil. II, Lampung
6
Team Leader DSC - WINRIP
7
Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
..
Kepada Yth
.
:
.Lampiran 1
SuratNo. .:
JUMLAH SELURUHNYA: 25
Jumlah dari
Prov
o
Lampung :6
'" PPK 08 Satker PJN II Lampung
Gn.Kemala
17 _ Pg.Tampak '" Satker PJN II ProvoLampung
Site Engineer & Chief Inspector / Quality. Eng.
2
'" Konsultan Supervisi DSC / Field Supervision Team, untuk Paket 17
General Superintendent & Quality Manager
2
'" Kontraktor untuk Paket 17 (Gn.Kemala
- Pg. Tampak)
'" PPK 02 Satker PJN I Bengkulu
----_--- _---_._ _ __._-_.- --- _._ .
'" TPM (Third Party Monitoring team) untuk 3- .
____Paket l.~_(~~j§._=J3.lt:l.tl:ln<!r}l__..__.. ___..__._____ ___ .
Sub- Tota/: 9
•.._
_
._..___
_
_
_.•...._
-- _._ _ _ _ _._._.._.._.._.._ _-_... .-.' __._...•.-._ _...•-_.__ ,-, ,..,_.._..,.... "', , ,""Jum/ah dari
Provo
Bengkulu :19
Lais-Bintuan
>I Kontraktor untuk Paket 19 (Lais - 2 Genera~Superintendent
f--_...l!iQ!t:J_§!:lL_. ._ ._.__ ._________________ . _
.~_gl!_'!J!tr~'!~!lf!~~
.
'" Konsul~a~Supervisi DSC / Field 2 Site Engineer & Chief
Supervision
T_~~~,
untuk Pakei 1~ . ..._ 1_I1_§p_f?g_tor(gll!3J!ty:.~l}g:'" Satker PJN I Prov. Bengkulu 1
'" TPM (Third Party Monitoring team) untuk 3
_____pa_ls~LQ.~_(f:§'_.
.E~9_(:l:!
L
::J:<er~~J
__
._
'" BBPJN III Palembang 1 1---._-._---_.---_._.-- ..._..._ ..--_._-_. __._---_...-.-_..-- .--.---. ~ Sub- Tota/: 10 '" PPK 02 Satker PJN I Bengkulu Ps. Pedati-Kerkap
'" Kontraktor untuk Paket 06 (Ps.Pedati - 2 General Superintendent
.. Kerkap.L.. . ._ _ .. __..__ __ ~--9ua!£ty-M?rJ?geL .
'" Konsul~a~Supervisi DSC / Field
2
Site Engineer & ChiefSupervlsian Teal!l_~.I2!l:l~r:>.~Js.~_t__O_§_._._...__ Inse~qlQ!{91J_?lity.. :~ng.
'" Satker PJN I Prov. Bengkulu 1
19
06
o
Z ;:)a.
::iiE«
..J KeteranganCalon Peserta yang Diundang Jumlah
Peserta Nama
Paket Provinsi Paket
CALON PESERTA PELATIHAN RKPPL-TPM
di Bengkulu,
04 - 05 Juni 2015
Mei 2015 Tanggal:
Lampiran 2 Surat Nomor :
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) 1
LAMPIRAN 1
JADWAL PELATIHAN
WORKSHOP PENYUSUNAN RKPPL DAN PELATIHAN PEMBEKALAN TPM
Paket : 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan 19 (Lais – Bintunan) Lokasi : Kantor Satker P2JN Provinsi BengkuluTanggal : 4 – 5 Juni 2015 HARI / TGL. J A M KEGIATAN / TOPIK FASILITATOR/INSTRUKTU R Har i k e-1 08.00 – 08.45 REGISTRASI Panitia
08.45 – 09.30 PEMBUKAAN Pejabat Satker/PPK 09.30 – 09.45 Istirahat / Coffee Break
09.45 – 10.30 Dampak-dampak Standar Pekerjaan Jalan pada Tahap Konstruksi terhadap AspekLingkungan dan Sosial
- Leti ermawati
- Sheila Tuwankotta 10.30 – 11.15 Prosedur Penanganan Dampak Standar Pekrjaan Jalan pada Tahap Konstruksi
terhadap Aspek Lingkungan dan Sosial 11.15 – 12.00
12.00 – 13.00 I S H O M A
13.00 – 13.45 Klausul-klausul dalam Spesifikasi Kontrak Pekerjaan Jalan yang terkait Isu Lingkungan
- Leti Hermawati
- Sheila Tuwankotta 13.45 – 14.30 Pembuatan Strip Map dan Pengintegrasian Pertimbangan Lingkungan ke dalamDesain
14.30 – 15.15 Rencana Kerja Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (RKPPL)/Latihan PenyusunanRKPPL 15.15 – 15.30 Istirahat / Coffee Break
15.30 – 16.15 Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK)
- Yakobus
- Sony Thamrin 16.15 – 17.00 Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) termasuk CRO, TPM, dan Lingkup KerjsPemantauan TPM
17.00 – 17.45 Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) termasuk Publikasi/Keterbukaan Informasikepada Publik
Har
i k
e-2
08.00 – 08.45 Rencana Kerja Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan (RKPPL)/Latihan PenyusunanRKPPL
- Leti Hermawati - Sheila Tuwankotta 08.45 – 09.30 Formulir Pemantauan Pengelolaan Lingkungan pada Tahap Konstruksi/LatihanPemantauan RKPPL
09.30 – 10.15 Pemantauan Pengelolaan Lingkungan pada Tahap Konstruksi/Pemantauan RKPPL 10.15 – 10.30 I s t i r a h a t / C o f f e e B r e a k
10.30 – 11.15 Pemantauan Pengelolaan Lingkungan pada Tahap Konstruksi/Pemantauan RKPPL - Leti Hermawati- Sheila Tuwankotta 11.15 – 11.30 Rencana Tindak Anti Korupsi, termasuk Sistem Penanganan Pengaduan (CHS) - Yakobus- Sony Thamrin 11.30 – 13.30 I S H O M A (Jumat)
13.30 – 14.15 Rencana Tindak Anti Korupsi, termasuk Sistem Penanganan Pengaduan (CHS) - Yakobus- Sony Thamrin 14.15 – 15.00 Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan TPM - Yakobus- Astrini Primanita 15.00 – 15.45 Pemantauan Manajemen Pelaksanaan Kontrak/Monitoring - Uray A. Manaf- Yakobus 15.45 – 16.00 Istirahat/Coffee Break
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) 2
16.00 – 16.45 Pemantauan Pelaksanaan Quality Control & Quality Assurance sesuai FIDIC - Uray A. Manaf - Yakobus 16.45 – 17.30 Pemantauan Pelaksanaan Teknis Konstruksi: Pemadatan, Perkerasan Permukaan,Penghamparan, Pekerjaan Beton Struktur
o .,.... co o ~
a
&
.
A
~ . . {j)c..
S!.o
eo 0... I oz
.
=.fij
_
.
' co .o CO....,
w
.
,
E •CO co OJ OJ C COI---
·c CO I ~ ..J .w
a..
... (f) Q) co ~~ . co 0 0... ...;..J, ( ,
-.
=r
J
',
I 1\. , 0 ' ~ ',
,
'
V iS
~ ' ,.
, , ~j
,.
-&
,
t
S
' j ',' ~ ~2
'08
§
i
,
-..s:.
I
)C ji
-s
o
C)@)
~ 11;5l
'~ 3-, ____ ~ ' • ~ 00r'-®
-"
' ro 0 ~ ~ , ~ E .c: <;. t'--@.
n
I . Cb'_
!1 ' , ~j
~
S
J~ W ~lL
~:::
~t
--S: 0 ,t
~ , ~j_
.
'S ~ ~ 01
I'
-t:
3
"
cr
~ ~.s
_2
:J ~'
w-e.
..J::,... C'\ ' -r") ... 0 ' ... c "ro o~ Z 0. I-~ ~ ~1'
,
N ~ ' ~\
~;j
6-~h
~ ~""
c\
"'0 ' ~ ' , ~_
'
, ~t
I,li) .>--' ~ c, C) 0) rV'fS
~ If:)J
!
~ , ~ I -~ , iii' Q> ' tv'i
t"
CO no-I'C' ~ q) , lYlti
,
-:!';;R
a ~ ,t1
r-: ~ , r-8>z
,
""
' N 1 ~%
~ -~ \5\ ~ tt:S0 --, ~ctJ
00..
~ ~ co <.Q<i5
a <)-v
~ ~1
' '"
~~ ,.
st
\J
co c ~J
l
~ -oro cO) ~.\ ~ ro c I-~=ii2
\t
[' -\ ,Ii
._. Q::: p ...._£) j;l )_"""'-sc
~ ...£).
«a
.
<S
, ~ , ~ ~ ~ , ~ c ~<s
c...1..
co ~t
~'
f
~«
... '4)'" ~ cot
~ ~~ ~ .0 . ~ ~~c
co ~ ~.s
. ":"') , ~ ~ ~rt
~.:x
.--, ~ ,k
-Vl
""'I , ~ "~z
~ ' VI cs, V\ <l , t-~ ' r-; ~ ~5
~-e
,
i
8
V)S--g
1-.;..0i
-''J"
flD
en ~ ,:::;?
t.
.::2.EJ
,
~
~\'
::J ~ o ~ ~8
=--o
'D3
..(. .::::I ... ~ 's;:
q;
'
~ . ~ ~ ~ ~ en.
J
t
<S.
, 00tB
....v ~ c <I: ~3
, I,.-~:::::>
, '; -<.J ''"
,P-'::L
'-..7\ I-L ...
\)..
,
'
k:
~ '"
e..
\l--' J ' .0... , ~ '<l..'i
t.
!:
~ \~ <;;>.. , 'L- 0,.-, ~ Q"... Vi "' ;::r ,t
' ,to ' ~ , .~ . ,£ -e ~o
~ .I
\-<;);.
'
,
to
&
<> ~' , C- \-:2 '£ 'j
___. lL >. ~ -' ~ it.-. . . ~,
<\.. ~-.3
J
:J
.s:-, co ' p-r
.s:
~ -,c.
5:
-~ E ' -,. ~j;
-o . ~ :~:3
' , 0 ~::s-,
!
~ ')\S
.
z
·
,
r
!
~ '"'' \;.'!s
' ~ ' ~.J~~.
~ , ~ " ~ cC ~<A-::s
~ ,,~ ," ,,~,,;{~2_.,...
~ , ~ ,E
'c:l I ..•. 0 ,_,~ ~ ): ' ~ ~ ~ ", r ,-"
~
.
'
[.
' ~ D ~:z:
, ' ~Z
. :", '\ ~ ~ ,ct.
G ,.
c...J
,
--" . h -0 ' " "r" , N (V) -.:t I.!) c.o ' r---' co (J) 0)j
N'
z
"r" ..-' "r" ..-"r" ..-N N ' q ,.
'
~Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP)
NOTULENSI PELATIHAN PEMBEKALAN RKPPL DAN TPM PAKET 06 DAN 19, PROVINSI BENGKULU
Kamis – Jumat/ 4 – 5 Juni 2015
1. Pelatihan pembekalan RKPPL dan TPM dibuka oleh Bendaharawan Satker PJN Wilayah II Provinsi Bengkulu.
2. Pelatihan pembekalan berlangsung dengan metode paparan presentasi oleh tenaga ahli CTC WINRIP, diselingi dengan pertanyaan dan diskusi antara peserta dan pemateri.
3. Selama pelatihan berlangsung, berikut adalah beberapa hal yang menjadi bahan diskusi: Materi Lingkungan:
1. Setelah mendengar paparan dari Narasumber, kami ingin mengetahui jenis dampak pencemaran udara seperti apa yang sering ditemui dilapangan dan mitigasi apa yang biasanya dilalukan? (PPK 02)
Jawab: Dampak pencemaran udara yang sering ditemukan misalnya debu, identifikasi dampak hanya melalui visual dan tidak dilakukan pengambilan sampel udara pada lokasi tersebut. Hal ini dikarenakan karena terkait mata pembayaran dimana didalam Kontrak tidak dialokasikan Item pengambilan sampel udara. Upaya mitigasi yang dilakukan untuk penangan dampak debu adalah dengan cara melakukan penyiraman sesuai kebutuhan atau kondisi dilapangan.
2. Jika dalam kegiatan perkerjaan jalan terdapat kendala di lapangan misalnya ada tuntutan masyarakat terkait jalan penghubung/jembatan antara jalan ke pemukiman penduduk, dan Kontraktor melakukan/mengerjakan tuntutannya (misalnya hanya 1 atau 2 orang yang menuntut), namun seringkali masyarakat yang lain akan meminta diperlakukan untuk tuntutan yang sama padahal dana untuk kegiatan tersebut tidak dialokasikan dalam kontrak, bagaimana? (PPK 02)
Jawab: Kontraktor dapat melakukan musyawarah dengan warga melalui misalnya Lurah atau tokoh masyarakat setempat sehingga kondisi tersebut dapat dimaklumi oleh warga bahwa warga dapat juga berpartisipasi melakukannya sendiri meskipun secara sederahana, namun jika tidak memungkinkan maka kontraktor bisa saja mengajukan review design. 3. Berdasarkan pengalaman sering terjadi pemasangan tiang listrik tidak sesuai dengan arahan
dari pihak PU atau tidak sesuai perencaanaan yang baik dan terpadu dengan PU, sehingga menyebabkan pihak kontraktor mempunyai masalah dengan pihak PLN pada saat dilapangan. Masalah lain yang timbul akibat adanya penggalian untuk pemasangan tiang listrik adalah kondisi jalan tidak dikembalikan seperti semula sehingga jalan yang semula bagus mejadi rusak. Upaya apa yang harus dilakukan?
Jawab: Karena masalah ini melibatkan instansi lain, makan kontraktor dapat melaporkan hal tersebut kepada tim DSC, selanjutnya DSC dapat meneruskan masalah tersebut ke atas (PU sebagai pemrakarsa kegiatan) supaya dapat ditindak lanjuti.
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP)
4. Masalah Estetika Lingkungan dengan kegiatan pemadatan jalan khusunya di lokasi yang berdekatan dengan pemukiman masyarakat masih belum ada penanganan yang baik. Bagaimana solusinya? (PT Waskita Karya/Kontraktor)
Jawab: Untuk kegiatan pemadatan jalan dampak gangguan estetika yang timbuk umumnya bersifat sementara, namun tetap harus dikelola dengan baik meskipun item upaya pengelolaanya tidak terdapat/disebutkan mata pembayarannya dalam BOQ (alat peredam getaran) namun tetap harus dikelola. Upaya yang dapat dilakukan adalah pihak pelaksana proyek menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan memberi pengertian kepada masyarakat di lokasi tersebut bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara dan kedepannya masyarakat akan mendapatkan kondisi jalan yang lebih lebar dan baik.
5. Untuk Paket WINRIP yang dilengkapi dengan studi UKL&UPL. Jika kegiatan proyek/konstruksi sudah berakhir (Paskah Konstruksi) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) akan menjadi tanggung jawab siapa? (PT Waskita Karya/Kontraktor)
Jawab: Rekomendasi atas Dokumen UKL & UPL Peningkatan Jalan menunjukan bahwa yang melakukan seluruh ketentuan yang termaktub dalan UKL & UPL dan yang bertangung jawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari kegiaan peningkatan jalan adalah Pemrakarsa Proyek Jalan (Bina Marga/PPK). Pada tahap kontruksi dan paska konstruksi (sebelum FHO) yang melaksanakan pengelolaan dan pematauan lingkungan adalah PPK melalui Kontraktor. Sedangkan pelaksanaan pengelolaan dan pematauan lingkungan pada tahap setelah PHO adalah menjadi kewajiban PPK/Bina Marga selaku Pemrakarsa Proyek.
6. Pada Proyek WINRIP material yang digunakan umumnya adalah material/batu dari sungai. Pengambilannya dapat merusakan DAS, Bagaimana jika masalah ini terjadi? (PT Waskita Karya/Kontraktor)
Jawab: Untuk Kontraktor yang menggunakan material melalui pembelian maka sesuai dengan spesifikasi kontrak maka kontraktor hanya berkewajiban menjaga kondisi jalur pengangkutan dari quarry ke lokasi proyek maupun dari quarry ke base camp. Sedangkan rehabilitasi quarry merupakan kewajiban dari pemilik quarry hal ini dikarenakan quarry yang digunakan sudah memiliki dokumen lingkungan sendiri yang harus ditaati dan dilaksanakan sesuai rekomendasinya.
7. Jika terjadi masalah lahan belum bebas 100% dan masih terdapat utilitas umum di lokasi proyek, harus bagaimana? (DSC/SE)
Jawab: Kegiatan konstruksi dapat dilakukan pada lokasi-lokasi yang lahan sudah dibebaskan. Sedangkan untuk masalah utilitas maka sejak awal seharusnya kontraktor melaporkan kepada pemrakarsa proyek agar dapat melakukan surat menyurat dan koordinasi dengan instansi terkait untuk dapat memindahkan utilitas tersebut sebelum kontruksi dimulai. 8. Dalam TOR DSC : DSC harus merekomendasikan terkait lingkungan hidup. Sebagai contoh
rekomendasi untuk penanam pohon di kiri dan kanan jalan. Jika kondisi ROW tidak mencukupi, rekomendasi seperti apa yang akan di keluarkan oleh DSC? (DSC/SE)
Jawab: Jika didalam gambar design dan BOQ sudah mencakup penanaman pohon, maka DSC harus merekomendasikan kepada Kontraktor untuk tetap melaksankan sesuai dengan
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP)
kontrak, karena apabila tidak dilaksanakan maka akan menjadi temuan. DSC juga bisa menyarankan kepada kontraktor untuk melakukan justifikasi teknik bahwa untuk penanaman pohon memerlukan lahan, sehingga dpt diajukan usulan review design.
9. Apakah selama ini RKPPL sudah termuat dalam MC?
Jawab: Untuk 4 paket yang sudah berjalan (Paket 01, 02, 03, dan 04) sudah ada dan selanjutnya tugas DSC/SE untuk mengevaluasi pelaksanaannya oleh Kontraktor.
10. Apa yang dimaksud dengan komunitas rentan?
Jawab: Misalnya di daerah perkotaan, masyarakat miskin bisa tergolong komunitas rentan. Atau misalnya di suatu daerah, masyarakat adat (contoh: suku anak dalam)juga dapat digolongkan menjadi komunitas rentan.
Selain pertanyaan, para peserta juga aktif memberi masukan berdasarkan kendala-kendala yang pernah dihadapi sebelumnya untuk meningkatkan kualitas proyek WINRIP ini, antara lain: 1. Di TIM DSC tidak dimobilisasi Tim Lingkungan, hal ini menyulitkan untuk dilakukan
pemantauan lingkungan secara baik dan benar, selain itu pada saat akhir proyek biasanya DSC diminta untuk membuat laporan dampak lingkungan yang terjadi serta upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan selama pelaksanaan konstruksi. Untuk itu kami menyarankan agar sebaiknya Tim Lingkungan DSC dimobilisasikan.
Untuk materi lingkungan, para peserta diberi lembar tugas untuk kemudian didiskusikan bersama. Berikut hasil diskusi peserta dan narasumber:
1. Narasumber bertanya kepada TPM tentang pengalaman pengelolaan dampak lingkungan apa saja yang pernah di laporkan?
Jawab: Pengalaman selama ini adalah adanya komplain dari masyarakat misalnya adanya debu dan kemacetan lalu lintas.
Masukan dari Narasumber:
TPM harus mengamati jalur quarry apakah melewati pemukiman padat atau tidak, periksa base camp, kegiatan galian. Selain kegiatan pemantauan Tim TPM juga harus melakukan wawancara dengan masyarakat untuk mendengarkan masukan atau keluhan, jika ada keluhan perlu dicatat nama dan alamat pelapor tersebut dan juga mendokumentasikan. 2. Narasumber menanyakan kepada perwakilan PT Jaya Konstruksi (Kontraktor), upaya apa
saja yang biasanya dilakukan oleh PT Kontraktor dalam melakukan pengelolaan lingkungan? Jawab : Upaya Pengelolaan lingkungan yang dilakukan dengan menerapkan/mengacu pada pendoman-pedoman mutu dan lingkungan yang sudah disusun (quality assurance plan). Pengelolaan lingkungan yang dilakukan antara lain pengelolaan limbah, mengukur parameter udara di area pekerjaan, melakukan penyiraman dengan mobil tanki sesuai kebutuhan lapangan. Selain itu secara rutin dilakukan audit internal. Kendala dalam melakukan pengelolaan lingkungan masih belum maksimal dan kurangnya pengawasan sehingga perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, pada proyek lain di Sumatera, PT Jakon membuat Quarry sendiri (lahan sewa), upaya pengelolaan lingkungan terhadap quarry dan lingkungan di sekitarnya dilakukan oleh PT Jakon agar kegiatan quarry tidak merusak
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP)
lingkungan sekitar, selain itu membuat tanggul untuk penanganan banjir jika terjadi. Sedangkan untuk masalah kecelakaan lalu lintas adalah dengan memasang rambu-rambu sementara namun masih saja terjadi pelanggaran. Untuk masalah kondisi galian yang dibiarkan terbuka lama padahal material agregat sudah tersedia, hal ini bisa terjadi karena masalah pengaturan /manajemen alat.
Masukan dari Narasumber:
Untuk proyek WINRIP sebaiknya PT Jakon juga menggunakan pedoman pedoman yan sudah disiapkan oleh WINRIP dalam menyusun/membuat rencana pengelolaan lingkungan. Pedoman pengelolaan lingkungan yang dibuat oleh WINRIP mengacu atau berdasarkan peraturan dari Bina Marga.
3. Narasumber bertanya kepada PT Roda Teknik (Kontraktor ), apa saja masalah yang pernah dihadapi oleh kotraktor dalam pengelolaan dampak lingkungan dan upaya penangan apa yang biasanya dilakukan?
Jawab: Pengalaman yang pernah dialami adalah adanya komplain dari masyarakat karena kegiatan Base camp (berjarak ± 500 m dari pemukiman). Base camp tersebut sebenarnya sudah ada selama ± 20 thn sebelum pemukiman masyarakat berkembang mendekati lokasi base camp. Masyarakat menginginkan “uang lingkungan” atau meminta supaya tanah mereka dibeli oleh pemilik base camp. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan dan musyarawah dengan masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat. Upaya penangan dampak lingkungan lainnya adalah melakukan pengambilan sampel udara setiap 4 bulan dimulai dari sebelum pekerjaan konstruksi dilakukan. Kontraktor masih merasa masih minim menerima sosialisasi dari BLHD tentang penanganan dampak lingkungan terutama pengolahan limbah B3.
Masukan dari Narasumber:
Khusus untuk penanganan limbah B3 Kontraktor memang harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan BLHD seperti pada penanganan limbah B3 dimana rekanan pihak ketiga yang menerima oli bekas dll merupakan rekanan BLHD yang sudah terdaftar atau legal.
Materi ACAP (termasuk Implementasi Kontrak)
1. Apa kriteria pengaduan yang akan diproses/dilanjutkan?
Jawab: Semua pengaduan akan masuk ke CTC terlebih dahulu, kemudian CTC (Tim Community Development and Management Information) akan mengecek pengaduan tersebut dari beberapa sumber (peta proyek, media massa, konfirmasi ke PPK setempat) untuk memastikan bahwa pengaduan tersebut benar atau tidak. Setelah itu, jika pengaduan terpercaya maka akan langsung diteruskan ke pihak-pihak yang berwenang.
Masukan dari DSC/SE:
Sebelum diteruskan ke PMU, sebaiknya pengaduan tersebut dikonfirmasi ke SE/pengawas lapangan terlebih dahulu.
2. SE Paket 06 meminta agar update kemajuan pekerjaan pada paket tersebut segera diinput ke dalam database FMIS.
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP)
3. Seluruh SE meminta agar difasilitasi sebuah kamera dengan GPS. Tanggapan: CTC hanya dapat menyampaikan usul tersebut ke PMU.
4. DSC meminta akses ke DMS dan FMIS untuk memudahkan menyimpan dan mengelola dokumen dan surat.
Tanggapan: Untuk hal ini, DSC sebaiknya mengirimkan surat formal ke CTC perihal permintaan akun/akses ke DMS dan FMIS.
5. Di dalam kontrak, seringkali K3 tidak termuat, sementara Kontraktor harus memenuhi K3 tersebut. Bagaimana solusinya?
Jawab: K3 sudah termasuk dalam Peraturan Menteri, kemudian di Specifation juga ada jadi sudah seharusnya Kontraktor memenuhi K3 tersebut. Kalau tidak termasuk dalam dokumen penawaran, maka panitia POKJA yang harus lebih teliti lagi dalam mengevaluasi dokumen penawaran.
6. Pada Paket 19, lahan belum semua dibebaskan sementara SPMK paling lambat 14 hari sejak tanda tangan kontrak. Bagaimana juga kaitannya nanti terhadap keterlambatan pekerjaan? Jawab: Kontraktor bias mengajukan Peringatan Dini terhadap keterlambatan pekerjaan. 7. Pada Paket 19, PCM sudah dilaksanakan tetapi Berita Acara belum diterima oleh peserta,
schedule kerja juga belum ditanda tangani. Bagaimana?
Jawab: Satker/PPK yang bersangkutan harus bertanggung jawab menyelesaikan Berita Acara, karena selanjutnya hasil dari PCM tersebut menjadi salah satu acuan kerja di lapangan.
8. Apakah helm proyek termasuk ke dalam APD yang harus dilengkapi di jalan (proses konstruksi di jalan raya)?
Jawab: Helm termasuk ke dalam satu set perlengkapan APD.
9. Bagaimana kalau SPMK sudah terbit baru kemudian uang muka cair sedangkan seharusnya salah satu syarat terbit SPMK adalah Kontraktor sudah menerima uang muka?
Jawab: Telusuri kronologis penyebab pengurusan uang muka terlambat, langkah selanjutnya tergantung dari penyebab terlambatnya uang muka.
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM
Paket 06 (Ps. Pedati – Kerkap) dan Paket 19 (Lais –Bintunan), Provinsi Bengkulu 4 – 5 Juni 2015
DOKUMENTASI
Lokasi : Kantor Satker P2JN Provinsi Bengkulu Tanggal : 4 – 5 Juni 2015
Laporan Pelaksanaan Training Pembekalan TPM