• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat penuaan. Sesuai dengan pertambahan usia, terjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat penuaan. Sesuai dengan pertambahan usia, terjadi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Usia lanjut biasanya ditandai dengan adanya berbagai masalah kesehatan akibat penuaan. Sesuai dengan pertambahan usia, terjadi perubahan fisiologi yang menurunkan kemampuan homeostasis cairan tubuh lansia. Perubahan fisiologis terlihat dari adanya penurunan volume air tubuh total, penurunan rasa haus, penurunan kemampuan ginjal dalam mempertahankan air dan natrium, penurunan laju filtrasi glomerulus, gangguan korteks adrenal, penurunan kadar rennin dan aldesteron, penurunan sekresi insulin, peningkatan level ANP (Atrial Natriuretic Peptide), peningkatan level norepineprin plasma, penurunan dopamin renal, penurunan aktifitas kinin-kalikrein serta penurunan sentisitivitas ginjal terhadap hormon antidiuretik (ADH) yang menyebabkan kelompok ini sangat rentan terhadap dehidrasi (Christine, 2003). Sehingga lansia memerlukan adanya perhatian khusus dalam konsumsi cairan. Status hidrasi dapat dipertahankan dengan memperhatikan jumlah dan jenis dari asupan cairan dengan mengkonsumsi minuman isotonik.

Pada lansia sering terjadi penurunan respons terhadap rasa haus dan pemekatan urin. Proporsi lemak tubuh lansia juga lebih besar sehingga memiliki resiko lebih tinggi mengalami dehidrasi akibat rendahnya cadangan air dalam tubuh. Munurut Santoso et al. (2011), dehidrasi terjadi akibat adanya pengurangan volume cairan intraseluler. Dehidrasi biasa disebabkan karena terjadinya kehilangan cairan tanpa diimbangi dengan kehilangan elektrolit dalam jumlah yang proporsional, terutama natrium.

(2)

Dewasa ini minuman isotonik tidak hanya dikonsumsi oleh para atlet tetapi juga dikonsumsi oleh masyarakat umum. Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman isotonik mampu memperbaiki status hidrasi seseorang (sebagai cairan rehidrasi), terutama pada suhu ekstrim dingin atau panas. Minuman isotonik diketahui mengandung cairan elektrolit yang mirip dengan cairan tubuh manusia. Dengan mengonsumsi minuman isotonik bermanfaat bagi tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang saat beraktivitas sehingga dehidrasi dapat dicegah (Maughan and Murray, 2001)

Menurut Gonzales-Alonso et al. (1992), minuman yang mengandung elektrolit (CE) memiliki efek rehidrasi yang lebih baik dari minuman berkafein (DC) dengan air putih (W). Minuman isotonik mengandung zat terlarut khususnya kandungan natrium yang dapat mempertahankan cairan tubuh sehingga berperan dalam mengembalikan proses pemulihan cairan ekstraseluler (proses rehidrasi) terutama volume plasma (Nielsen et al., 1986).

Plain water merupakan air yang memiliki rasa tawar yang dikonsumsi di rumah tangga berasal dari air mineral kemasan yang diperoleh dari mata air gunung yang telah dikemas dengan praktis dan dijual dengan harga terjangkau. Di dalam plain water hanya sedikit atau tidak mengandung elektrolit dan karbohidrat yang dibutuhkan untuk mengembalikan performa tubuh sehingga konsumsi plain water berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya hiponatremia yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami dehidrasi (Casa et al., 2000; Murray and Udermann, 2003).

Minuman yang dikonsumsi lansia harus diperhatikan dari segi kualitas cairan (Schols et al., 2009). Minuman harus dapat mencukupi kebutuhan

(3)

cairan hariannya agar dapat mencegah terjadinya retensi air dan berbagai penyakit lainnya. Teh dan kopi memiliki efek diuretik sehingga mengonsumsi teh dan kopi harus dengan jumlah yang beralasan. Minuman beralkohol tidak direkomendasikan untuk lansia (Bennet, 2000).

Berdasarkan hasil sensus penduduk oleh BPS tahun 2006 usia harapan hidup di Indonesia mencapai sekitar 67,4 tahun dari populasi lanjut usia yang diperkirakan 19 juta orang, diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penduduk lanjut usia Indonesia akan mencapai 28,8 juta orang yang berusia 71,1 tahun. Kelompok umur ini tercatat 23 juta jiwa di tahun 2010 secara nasional atau sebanyak 9,77% total populasi nasional. Sedangkan Kota Yogyakarta jumlah lanjut usia sebanyak 29 ribu jiwa atau 12,48% total populasi (BPS, 2010).

Dalam proses penuaan, lansia mengalami berbagai perubahan fungsi fisiologis tubuh, seperti penurunan TBW (total body water) dan fungsi-fungsi ginjal terkait keseimbangan cairan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan lansia rentan mengalami dehidrasi (kehilangan cairan yang berlebihan). Minuman isotonik diketahui memiliki efek rehidrasi yang baik dan mengandung berbagai macam nutrien yang penting untuk tubuh, seperti karbohidrat dan elektrolit (Na, K, Cl). Plain water juga direkomendasikan, hanya saja konsumsi yang berlebih dapat menyebabkan hiponatremia yang juga berujung pada dehidrasi. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan populasi lansia terbanyak. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebagian besar lansia di Yogyakarta memiliki kebiasaan minum kopi dan teh yang ’nasgitel’ yang memiliki efek diuretik. Besarnya populasi lanjut usia di kota Yogyakarta membawa dampak masalah kesehatan yang serius

(4)

terutama masalah hidrasi untuk dicari pencegahannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kesehatan serta mengubah kebiasaan minum lansia sehingga dapat memperbaiki hidrasi lansia dalam meningkatkan usia harapan hidup bagi lanjut usia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengaruh pemberian Gold Standard minuman isotonik terhadap rehidrasi dengan melihat volume urin tampung 24 jam?

2. Bagaimanakah pengaruh pemberian Plain Water terhadap rehidrasi dengan melihat volume urin tampung 24 jam?

3. Bagaimanakah perbedaan pengaruh pemberian Gold Standard minuman isotonik dan Plain Water terhadap rehidrasi dengan melihat volume urin tampung 24 jam?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian Gold Standard minuman isotonik dan Plain Water terhadap status hidrasi lansia dengan melihat volume urin tampung 24 jam.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh pemberian Gold Standard minuman isotonik terhadap volume urin tampung 24 jam.

b. Mengetahui pengaruh pemberian Plain Water terhadap volume urin tampung 24 jam.

(5)

c. Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian Gold Standard Minuman isotonik dan Plain Water terhadap volume urin tampung 24 jam.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Mendapatkan jawaban tentang pengaruh dari produk Gold Standard minuman isotonik dan Plain Water terhadap status hidrasi lansia dengan mengukur volume urin tampung 24 jam sehingga informasi tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

2. Bagi Masyarakat

Mendapatkan pilihan produk minuman isotonik standard yang memiliki manfaat bagi kesehatan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh pemberian Gold Standar minuman isotonik dan Plain Water terhadap status hidrasi lansia dengan mengukur volume urin tampung 24 jam belum pernah dilakukan sebelumnya. Hanya saja ada penelitian serupa yang telah dilakukan ialah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Penggalih et al. (2012) yang berjudul Identifikasi Osmolaritas, Derajat Keasaman, dan Karbohidrat Produk Minuman Komersial di Yogyakarta. Penelitian ini mengidentifikasi osmolaritas, derajat keasaman dan karbohidrat dari 27 produk minuman isotonik dan 23 produk minuman energi komersial di kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan alat osmometer AutoOsmotat 6020 untuk menukur osmolaritas minuman, mengidentifikasi derajat keasaman

(6)

menggunakan pH-meter sedangkan karbohidrat dengan menggunakan refraktometer. Hasil penelitian ini ialah sebagian besar osmolaritas dari minuman isotonik adalah hipertonik (>340mOsm/L), derajat keasaman 3,5-4 dan kandungan karbohidrat 5-1 g/ 100 g. Hasil identifikasi sebagian besar minuman isotonik tidak sesuai standar osmolaritas minuman isotonik. Hanya satu produk yang sesuai dengan standar minuman isotonik. Persamaaan dengan penilitian ini ialah penggunaan Gold Standard minuman isotonik yang merupakan hasil dari penelitian tersebut. Perbedaannya ialah pada sampel, alat ukur, variabel yang diukur, dan rancangan penelitian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Afriani (2011) yang berjudul Pengujian Klinis Hasil Pengembangan Produk Minuman Isotonis Alami Berbasis Pisang Kepok Kuning (Musa Paradisiaca Formal Typical) terhadap Rehidrasi Cairan Tubuh : Pendekatan Nilai Elektrolit Urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman isotonis berbasis pisang kepok kuning terhadap kadar elektrolit urin dengan menggunakan alat Easylite. Hasil penelitian ini ialah kadar Na 40,28% dan Cl 24,49% pada urin meningkat secara bermakna (p<0,05) setelah pemberian minuman isotonis berbasis pisang kepok, sedangkan terjadi peningkatan kadar K 3,64% namun tidak bermakna (p>0,05). Minuman isotonis berbasis pisang kepok kuning berpotensi sebagai minuman rehidrasi namun tidak ada perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan plain water (p>0,05). Persamaaan dengan penilitian ini ialah penggunaan rancangan penelitian cross over, sampel penelitian (laki-laki), dan kelompok pembanding yaitu plain water. Perbedaannya ialah pada usia sampel yang digunakan, metode pengukuran status hidrasi, dan variabel yang diukur.

(7)

3. Penelitian yang dilakukan oleh Bossingham et al. (2005) yang berjudul Water balance, hydration status, and fat-free mass hydration in younger and older people. Penelitian ini menilai efek umur terhadap asupan, keluaran, dan keseimbangan cairan pada dewasa sehat. Penelitian ini mengukur status hidrasi dengan pengukuran osmolalitas plasma dan urine specific gravity dan komposisi tubuh. Hasil penelitian ini ialah pada lansia sehat mempertahankan asupan, keluaran dan keseimbangan cairan sebanding dengan dewasa muda dan tidak ada perbedaan yang nyata dalam status hidrasinya. Persamaan dengan penelitian ini ialah pengukuran water output dengan mengukur urin tampung 24 jam pada lansia. Perbedaannya ialah pada variabel lain yang diukur dan rancangan penelitian.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Biggs et al. (2011) yang berjudul Hydration Status Of South African Forestry Workers Harvesting Trees In Autumn And Winter. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi dan tingkat keparahan dehidrasi dari 79 pekerja hutan di Nelspruit pada musim gugur dan 103 pekerja hutan di Richmont pada musim dingin, Afrika selatan. Prevalensi sebelum dan sesudah dehidrasi diukur dengan menggunakan urine specific grafity (USG) dan tingkat keparahan dengan persentase kehilangan berat badan di berbagai shift. Hasil penelitian ini ialah adanya peningkatan prevalensi dehidrasi, yaitu 64% pada musim gugur dan 63% pada musim dingin. Terjadi kelebihan konsumsi cairan 13% pada pekerja di musim dingin dan 4% pada pekerja di musim gugur. Persamaan dengan penelitian ini ialah mengukur status hidrasi dengan spesimen urin. Sedangkan perbedaannya ialah pada sampel, variabel penelitian, alat ukur status hidrasi, serta rancangan penelitian yang digunakan.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kualitas Anggaran Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Yang Dimoderasi Dengan SIMDA. Pada SKPD Kabupaten

diperoleh p=0,002, maka p&lt;0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara konsentrasi ekstrak daun kencur ( Kaemferia galanga ) terhadap

Untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi, selain proses yang benar juga harus didukung oleh mesin yang baik yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas dengan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa pengendalian pintu dan lampu rumah melalui sms berbasis atmega328p ini bekerja seperti apa yang

Perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 6-14 MST, jumlah daun 8-14 MST, diameter batang 8-14 MST, total luas daun, volume akar, bobot

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keuntungan pada produk gadai emas di Pegadaian Syariah Banda Aceh pada nilai taksiran, pricing ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah

Dari studi pendahuluan yang peneliti amati, pihak jurusan maupun himpunan tidak memiliki suatu wadah penyajian informasi yang lebih mobile artinya informasi tersebut dapat di

Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian cuti bagi Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Surakarta. Jenis