• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. ABRI 1. Drs. Paiman 2. Suyanto S~, MBA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "F. ABRI 1. Drs. Paiman 2. Suyanto S~, MBA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i. I

I

.•

DEWAN PERWAKILAN. RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

R I S A L A II

RAPAT PANITl..A

KHUSUS

PERUBAHAN TATA TERTIB DPR·RI

(PE:NYAMPAIAN.POKOK-POKOK

PIK.IRAN:FRAKSI°:-FRAKSI)

TANGGAL 1 JULI 1999 Tahun Sidang Masa Persidangan Sifat Hari/tanggal Waktu Tempat .Ketua rapat Sekretaris rapat Hadir • .1998-1999 :IV. Terbuka Kamis, 1 Juli 1999. 10.25. WIB - selesai

R~ang rapat KK. III Gedung Nusantara ·: Ir. Daryatmo Mardiianto

Ach~ad Djune4, S.H.

8 ·orang Anggota dari 18 orang Anggota Pimpinan 1. Ir. Daryatmo Mardiyanto

2. Drs. H. C~ozin Chumaidy F. ABRI 1. Drs. Paiman

2.

Suyanto S~,

MBA.

F. KP~ 1. dr. Fathi.·Dahlan

2. Mallatang;Alfred Tambunan, S.IP. 1. H. Lukman Hakiem

F •. PDI. 1. Buttu

g.

Hutapea

Ketua PANSUS ( Ir. Daryatmo Mardirnnto ) . : ·.

Ibu-ibu dan Bapak sekalian, .kita segera akan mulai.

Ass.alamuallaikum Wr. Wb·. Sal~m Sejahtera dan Sela.mat Pagi.

Berdasarkan laporan dari Sekretariat PANSUS Perubahan Peraturan Tata T.ertib DPR RI, daftar hadir Anggota PANSUS ini .telah dit,andatan'gani· oleh 11 oran·g Anggota dari .18 orang Anggota, dan semua Fraksi sudah terwakili, yaitu Fraksi PD~, Fraksi ·pp, Fraksi Karya ~ati Firaksi ABR(. Sesuai dengan ketentuan Pasa1· 100 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI, . . . kuorum telah terpenuhi. Maka dengan mengucap· . . Bismillahirrohm~hirrohim, . ' ..

rapat Panitia Khusus Perubaban Peraturan Tata Tertib DPR secf:\~a resmi kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (KETOK PALU 1' X.);' .

(2)

1. I

I •

·Yang terhormat An~gota PANSUS Perubahan Peraturan Tata .Te~t.ib DBR RI dall: hadirin yang kami hormati. .

Sebe!»m mema~uki pembahasan, P~mpinan ingin menyampaikan .beberapa~hal

sebagai~berikut : ·

Perta.ma", Panitia Khu,sus Perubahan Peraturan Tata Tertib DPR RI ini diben'tuk berdasarkan ·ketentuan Peraturan Tata Tertib :µewan P~sal 70. dan . sesuai dengan Keputusan' R~pat Badan Musyawarah pada tanggal 11 Pebruari 1999 serta Ke.putusan rapat PARIPURNA Dewan pada tatiggal 22 · Aptil 1999 dengan pcrinc~an sebagai berikut :

F. ARRI terdiri dari J orang Anggota. F. KP terdiri dari 9 or~ng Anggota. F. ·PP. terd·iri dari 4 orang Anggot·a. F. PDI · terdiri daii 2 orang Anggota. Seluruhnya berjumlab 18 brang Anggota.

Kedua, alasan perubaha~ Peraturan Tata Tertib DPR ini yang hendak kita

ba~as bersama i~i adalah dilakukan ~engan itikad baik, untuk

me~p<Hlancar proses awal Keanggotaan Dewan peri.ode yang al,can datang. ·. Sebagaimana kita ketahui,. dengan ~danya perubB;han sistem ·PEMILU khususnya, dan per.uba·han Undang--undang, di bidang Poli t'ik pada umumnya

maka~ketentuan-ketentuan ~ang ada di dal~m Peraturan Tata Tertib

DPR RT yang berlaku s·ekarang 'ini. tidak mungkin dapat digunakan oleh

. . . .

.

' ·,

Anigdt~ Dewan yang akan datang~

S~petti misalnya yang berkaitan dengan Fraksi, hal ini disebabkan Fraksi 'yang ada di d'alam. TATIB DPR sekaran~ ini sodah · tidak sesua.i

la~i d~ngan ~raksi yang akan ad~ nantinya pada periode Dewan

·mend~tang.

Al~san perub~han Tata Tertib ini, juga adalah. untuk melaksanakan

hal-hal yang di~manatkan o~eh UU Nomor 4 Tahun i999 tentang Susunan d~n Kedudukan MPR, DPR, ~PRO.

·. Aman;.i.t ':dari Undang.:..undang ter.sebut, perlu diatur lebih lanjut· di dalani Petaturan Tata Terti~:DPR Ri d~n terdiri dari :

1. Tata cara Penetapari Anggot.a MPR ulusan golongal)., meng·acu p~da Pasal ·2.ayat {7) Undang-undang SUSDUi.

2 •. Tata caia pengucapan ·iumpati atau janji, pada'Pasal . . . 1~ ayat (3) Undang-~ndang SUSDUK.

3.·Tata cara Pemilihan Pimpin·an ·Dewan, Pasal 17 ayat (S) u.ndang-;-'1.ndang SlJ.SDUK.

.

,,

.,,,,,.,,

-·4. Pelaksanaan tugas, wewenang dan hak, Pasal .33 ay.a.t (S) Undang-. undang SUSDUK Undang-.Undang-.

S. · Pelaksanaan hak untuk . memint'a ·keterangan dari pejahat negara,

p~jabat pemerintih at~u warla masyarakat, untuk me~b~rikan

:k~terangan termasuk s~ngsi ~tas penolakari terhadap ke~entuan

tersebut,' Pa~al. 35 ayat (3) Undang..:.undang SUSDUJC ·

6. P~laksanaan ~etentuan mengenai Fraksi-fraksi d~n Alat Kelengkapan

• DPR, Pasal .

.

J7 ayat ( s) Undan·g-undang .. .

susnmc

7. · P¢laksanaan · ketentuan mengenai · 1~rangan· m~lakuk.an pekerjaan/usana I

.dengan biaya y~ng diambil dari ~PBN atau berasal dari

APBN

se~ta

pe langgararf terhadap k;e tentuan •·terse bu

i ·

da_n penerapan sal).gs iriya, . ·Pas~l 42 ayat (4) Undang-undang SUStiUK. .

HaJ-hal' yang telah diamanatkan tentang Undang·-und,ang ·susDUJ{ itµlah

ya~g akan minj~di das~r dari perubaha~ peraturan Tata Tertib DPR ini. Yang· ketiga, sebelum memulai p~mbahasan pada hari i~i, Tie:rlu. kita

!

(3)

. ";··

"l..

.

.

i.nformasikan bahwa ·kit.a telah mengundang' .3 (tiga) orang ahli ata.u .· pakar untuk menggali, mempertajam dan mendapatkan masukan-masukan mengenai hal-hal yang 'berkaitan dengan rata Tertib DPR RI.. Ketiga pakar·tersebut adalah Bapak Prof. Dr. Ich.lasul Ammal .dari Uni~ersitas

Gajah Mada.Yogyak~rta, Bapak Dr. Indiria Samego dari LIPI, Bapak Prof. ·Dr. Ryas Rasyid ~an~ terlibat secara langsting .dala~ Undang-undang

SUSDUK tersebut.

Kami yakin,. masukan.:..masukan dari· ketiga ahli ter.sebut akan: sangat bermanfaat bagi pembaha:san perubahan peraturan Tata ·Tertib ir1i.

Kcempat, berdas~rkan hasi 1 keputusan rapat pada 'tanggal 17 Juni 1999

yang .lalu, telah disepakati .ba·hwa di· clalam· pembahasan perubahan

P~raturan Tata·Tertib DPR RI ini~ Fraksi-fiaksi tidak mepyiapkan

· .Daftar. Inventari'sasi Masa°Iah a tau DIM,·

~efainkan

hanya menyampaikan

poko~-pokok pikiran ient~ng Petu6ahan P~ratur~n Tatk Tertib. .

.Ke.lima,· pembahasan peraturan Tata. Tertib· DPR RI ini dijadualkan akan diselesa'ikan dalam rapat PANSUS pada tanggai 29 Juli 1999.

Wiktunya ctikup singkat dan'dalam waktu y~n~ cukup singkat itulah kami harapkan kita d.apat memanfaatkan seefek.tif dan seefisien mungkin~ Yang terhormat Anggota PANSUS dan hadirin sekalian, berdasarkan jadual . acara rapat pada ·hari irii, Kamis · 1 Ju·u 1999., maka ada t iga ma ta

acara yang perlu kita lalrii, yaitu : Yang perta~a~ Pengantar Ketua ~a~at .

. Yang kedua, Pengantar Pokok-pokok .pikiran. perubahan p~raturan Tata ·Tertib DP.R RI oleh Fraksi-fraksi·.

Dan ketiga, pembahasan pokok""."pokok pikiran perubahan pe.raturan Tata Tertib ·tersebut .,

Sehelum memasuki pengantar pokok-pokok pikiran perubahan yang.berasal

I

dasri Fraksi-fraksi; Pimpinan akan menawarkan kepada Anggota ,mengenai j.adual acara hari ini te.rlebih dahulu, apakah dapat disetujui '? ·

Barangkali ~ntuk mengawali ini, kami ingin mengundani:tentang susunan

~at~ acara yang .~kan kit~ ~ah~s ini.

Kondisin~a seperti ini, teiapi saya ingin kita seefektif dan

~eefisien mungk"i:·tl. :Semoga secara teknis, AC d.i se:luruh gedung ini

bisa diselesaikan d&n kita bisa. meinbahas sesuai' jadu.{ll yang·'berlaku. Eeeee sambil menuriggu, para Fraksi.Bapak-bapak dan · Ibu ~ekalian

menyampaikan usulannya, khusus ~engenai mata a~ara yang ketiga, yaitu yang be.rka~tari dengan pembahasan pokok-·.pokok pikiran, kita pe~lu

memutuskan 1:entang mekanisme pembahasan pokok-pokok. pikiran t>erubahan yang akan kita lakukan.

. . .,.; ·~~ .

.

. .

.

Kemungk111annya,ad.alah, apa.kah akan d.1ba.bas berdasarkan urutan _priorita~ yang djke~ukakan oelh Fraksi-frak~i d~lam·pokok pikirannya.

kedua, apakah akan dibahas berdasarkan urutari BAB dan ·Pa~al~pasal di dalam Tata Te·rtib dengan memperhTi.tikan pokok..:..pokok pikiran Fraksi, Atauka-h apakah p~riu disusun suatu _persandingan antara pokok-p~kok · pikiran masing-masing Fraksi yang disandingk~n dengan Taia Te~tib

yang scdang berlaku·~erta ma~ukan dari Tim Asisterisi.

Sementara kami mencatat tiga alternatif·, ·atau barangi,cali ada alternatif .yang lain . . Untuk itu kami ingin ·tawarkan kepada Fra:ksi-.fraksi. tentang mata acara dan rin'ci.an dasri mata acara yang ketiga yang ·ki ta · rencanakan. Untuk i tu kami tawarkan dan kami. si lahkan mulai dari paling k·anan, Fraksi ABRI urttuk.menyampaikart pemikirannya, terima kasih .

(4)

!

F. ARRI ( Drs. Paiman ) : Assalamua·llaikum, Wr. Wb.

Yang terhormat Pimpinan PANSUS, Anggota PANSUS, .Yang mewakili .SEKJEN

dan Tim Asistensi.

Mengawali pengantar musyawarah. ini kami akan pan~atkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan nikmat dan katunianya. kepada kita. sekal{an sehingga pada pagi h~ri ini'kita dap~t hadir dalam

ra~gka ~embahasan

perubahan peraturan Tata Tertib DPR

Rj . .

Adapun pokok-pokok pi'kiran perubahan TATIB DPR RI dari F. ABRl ...•. KETUA PANSUS ( Ir. Daryatmo Mardiy~nto ) :

Mohan konfirmasi sebentar Pak, d~ri Fraksi ABRI.

Se be 1 um me 1 angkah kepada pembacaan pokok-pokok pi ki ran, just r'Q. yang ingin kami undang ad~lah mcmbahas ma ta ac·ara. · Kami mohon tang~apan terhadap rancangan mata acara. Jadi rancangan mata acara rapat kita, · kami merumuskan usulan, yang pcrtama adalah pengantar Ketua rapat,.

l~lu yang kedua peng~ritar pokok-pokok pikiran, sedang ya~g ketjga adalah pembahasan. Tetapi sebelum sampai pada tahapan it~, k•mi mohori usulan tentang rancangan mata acara ini, apaka~ tiga maasta ~cara ini. Lalu yang berikutnya, dari usulan tentang ma~a· acara yang ketiga, yaitu .soal pembahasan · pokok-pokok p:ikiran kita perlu memakai pendekatan apa ?, kami menyampaikan apakah pendekatannya berdasarkan urutan priori tas yang ~Hkemukakan oleh Fraksi...,.fraksi, apakah ;berdasar-. kan urutan BAB dari Pdsal .sesuai TATIB yang ada, apakah berikutnya perlu disusun

Tim Asistensi .ada alternatif ·terlebih dahulu

persandingan antara TATIB, usulan atau rujuk.an dari atau tenaga· ·ahli kita, lalu. ketiga sandingain ataukah yang lain. Mohon itu yang 'menjadi pyioritas kita Pak. Terirna kasih Pak Paiman.

F. ABRI (Drs. Pa iman) :

Terima kasih, · kami akan ralat kembali.

Menanggap:l · tiga materi yang disampaikan tadi, untuk mate.ri yang

pertam~ dan kedua, yaitu yang menyangkut masalah mekanism~, mungk.in sebaiknya .. menurut. F. ABRI adalah pembahasan berdasarkan . prio~itas, namun demlkian tidak menutup kemungkinan untuk dibahas b.erdasatkan BAB atau .P.asal-pas~l sccara berkesinambungan. Terima kasih.

'~~ ~

-

.

KETUA.PANSUS { Ir. Daryatmo.Mardiyanto ) :

Terima kasih dari, F. 'ABRI yang m~~gusulkan khusus 01engenai rancangan mata acara yang ketiga~ yai~u prioritas yaa~a.

Kami lanjutkan dari Fraksi Karya Pembangunan . . F. KP. ( d r. H. Fath i Dah 1 an )

Assalamuallaikum, · W~. Wb.

Terima kasih Sauda'ra Ketua, Saudara.Anggota PANSU~ yang· ~a.ya hormati,·

Saudara~saudara dari Tim Asistensi, Hadirin yang saya muliakan.

Menanggapi inckan i sme pembahasan yang ·di tawarkan, . F. · KP 1\>erp~ndapa t

lebih bagus barangkaJi Pak, Pasal demi Pasal

kita

rirut

langsung, ·

kemtidian bagi Frak~i yang menganggap ada masalah, nah

itu

yang

kit

a

4

__ __J

I

I

(5)

I

I

permasalahkan. Tadi maksudnya prioritas itu. Barangkali ini lebih mudah dan u~tuk juga menjaga jangan sampai "ada Pasal-paSal yang terlewat di kita. Dengan pcngertian ba~angkali tentunya hal-~al y~ng tidak bcrmasalah kita lewati saja seperti barangkali Saudara Ketua

juga sering katak.an, kalau bisa dipermudah, ·buat apa dip~rsusah. Sementara {ni barangkali Ket~a, jadi mekanisme Pasal demi Pas~l gitu. Terima kasih, Wassalamuallaikum, Wr. Wb.

KETUA PANSUS (lr. Daryatmo Mardiyanto)

Terirna kasih dari F. KP., kami silahkan dari F. PP . . F. PP (Drs. H. Chozin Chumaidy) :

Terima kasih, Assalamuallaikum Wr. Wb.

Bapak Pimpinan, Bapak-bapak serta Ibu Anggota PANSUS dan rckan-rekan dari P 3 I.

Menanggapi tentang menyangkut masalah mekanisme pembasan.

Pertama, F. PP mengusulkan atau bcrpendapat bahwa usulan atau inventatisasi atau pokok-pokok · usulan yang telah dirumuskan. ,oleh Tim Asistensi yaitu P 3 I~ ~aya kira bisa kita jadikan acuan pcmbahasan. Dengan demikian F. PP memandang tidak pcrlu adanya persandingan antar Fraksi dari masing-masing DIM, kalau itu toh ada DIM, karena kami melihat bahwa inventarisasi msalah atau usulan atau pokok-pokok yang diajukan oleh Tim Asistcnsi P 3 I ini sudah lengkap dan bahakari itu apa yang kami fikirkan, kami renungkan dan·apa yang akan kami usulkan, ternyat~ sudah ada di dalam rumusan Tim Asistensi.

Nab pembahasannya memang. bisa dua, mckanismenya pertama adalah Pasal per Pa~al, tapi bisa jug~ berdasarkan urutan prioritas masalah atau butir-butir yang kita anggap urgen., dua-duanya memang pisa ada kelebihan dan kelemahannya. Katakant'ah kalau Pasal per Pasal, mungkin bisa lama, tetapi kalau berdasarkan urutan prioritas mungkin. itu bfsa lebih cepat. Dari F. PP saya kira.dua. ini, silahkan kita ikut saja, Pasal per Pasal silahkan,. berdasarkan urutan prioritas yaaa kita

ikut siap, terima kasih.

KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiyanto ) :

Terima kasih juru lricara F. PP, Bapak Chozin Chumaidy. Kami silahkan Bapak Buttu HutaP"ea':

F. PDI (Buttu R. H.uttapea) .

Terima .kasih Saudara Pi.mpinan dan Anggota PANSUS yang kami horma~, · yang pcrtama·yang ingin kami sampaikan tehtang urutan a~ara yang telah disampaikan oleh Pi.mpinan tadi. Pada dasarnya kami dapat mencri~a bahwa apa yang disampaikan tadi adalah urutan aqira yang kita lakukan. Yang kedua tentang mekanisme pembahasan. Tentang materi · dari pembahasan Tati Tertib,

yaaa. Art inya ki ta ak~n

saya kira· scpendapat sckaligus simultan memulai BAB demi BAD, Pasal. demi Pasal tctapi pada saat mana memang ada prioritas yang diharapkart oleh Fraksi-fraksi, yaaa disitulnh Fraksi-fraksi bersangkutan akan mengajukannya, kemudian kita bahas, nah itu saya kira. Sedangkan mengenai persandingan ini, saya kira kita sudah sepakat tidak ada

(6)

lagi per Sandi ng·an kecrial i persand i ngan yang di

bLt

Q !eh Tim AS is tens i P 3 I, ·itulah a,cuan kita. Karena saya lihat memang apa yang akan kita usulkan itu, .ka.lau tadinya ki.ta .Frak.si-fraksi akan membuat DIM, tentu i tu juga akan mengacu k~pada Undang,-ur~dailg ten tang SUSDUK ..

Itu. akan yang diambil atau diperole!'t P J I, Tim Asistensi. menjadi persandingan dari pembahasan Tata Tertib 1n1.

Barangkal.i y~ng ditambah'di situ adalah PROLEGNAS dan BEPEKA~ itu yan~

dilu.ar. N~h jadi sebenaq1ya tidak sulit Pak.Ketua;, artinya kit'a mual i dari BAB ke BAB, Pasal demi Pasal, te.rus memang .kalau t idak

ada priorita~ yang iniin·dikomentari, kita lewati teru~ sehingga

nanti bisa secara menyeluruh. Karena saya kira kita sudah ·s~peridapat

pada tapa.t-rapat Jalu, yaaa in.i lah PANSUS, yaaa inilah PANJA.:..nya~ Kalau kita panjakan lagi nanti, tingggl bcrapa orang lagi nib.

Jadi karena PANSUS ini Keanggotaannya mcmang kecil, tetapi PANSUS dan PANJA ini barangkali akari sekaligus juga akan berjalan, sami>l.d. ". ada · ·t.itik temu .. Ba1·angkali satu-satunya yang kl.ta te.mpuh prosedur iobby.

Jadi tidak lagi membah~s berat. .

Kalau biasanya ~an, , kalau kita bicarakan satu materi di:PANSUS, . ' . t idak dapat · persesua~.an yaaaa di PANJA lagi untuk. didalami. Di ~ANJA tidak dapat, baru nanti ba:rangkali ke lobby. Jadi simult.an · ·mekanismenya, si'mul tan pcmbahasannya.

Saya kira dcmikian Pa~ Ketua, t~rima kasih. KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiy·anto.) : Terima ·tasih juru bic~ra F. PDI.

Ada dua. bal yang: perlu kita ing.atkan ulang, bahwa pada tapat

terdahulu kita sudah memutuska.n tidak membuat sanding~n. Jadi memang ·acuannya dari p· 3 l. Jacl.i 101 baru kita segarkan. La-lu :yang kedua bahwa mema°:g tahapannya .PANSUS, PANJA. dan seterusnya perlu kita lakukan hanya ·keanggotaa:nnya. tidak

ada

pengurangan. Artinya y.aaa tahapan tetap dilakukan, personilnya tid~k .ada perubahan, tid~k ada pengecila:n atau p·engµrangan. Baik, itu yang ingin k.ami ingatkan. Kemudi.an yang sudah kita ·lalui bahwa putaran p.ertama tadi masih ada beberapa p~ndekatan yang.' berbed·a · wal a·upun t idak. sangat antagonis. Tetapi memang rumusan pendekatan dengan .membahas BAB-BAB dan·urutan ·prioritas,. sarnbil. berjalan bisa kita lakukan. Dari F. PDI saya kira mengusulkan demikian. Kcmudian dari F. KP lansung dari BNB-BAB dan Pas a 1-pasa. l. Say a~

ng

in kemba l ikan 1 ag i pad a P.u tar an be.r ~ ku t nya;

. ,•

.

~ ... ~

F. ABRI, t'er1ma k:as1h.

F. ARRI ( Drs. Paiman·)

T~rima kasih Pimpinan. Semula F. ABRI juga t~lah menyatakan ba~w~· memang kita memilih prioritas, namun demikian tidak ·. menutup kemungkian kita mengikuti penyusun,an dari pada mulai BAB-BAB, Pasal:-- · pasal 'secara simul tari:. Jadi ki ta tet~.P ngikut saja, silahk~n, yang ·mana yang terbaik, itu yang kita l~ksanakan. Terim~ kasih. ·

K.ETUA PANSUS ( I r . Daryatmo Mardiyanto ) :

Bgik, ja~i saya kira sebagian. besar dari ·kita sudah m~nyepakati ten t an g pend e k a t an t ad i ~ O 1 e h s e b ab i t u a.pa k a b i s a' · d i a nib i l kesimpulan bahwa mata aca:r:anya tiga hari ini, yaitu pengantar Ketua. · !

..

I ..

6 I

! .

'

(7)

<..;,; :

.

rapat, kedua pembacaan pokok-pokok pikiran, kemudian~yang ketiga. ad·a lah pembahasan pokok-pokok pi ki ran.

Tetapi tadi ada masukan bahwa kita akan membahas .. langsµng .pada BAB-BAB dan Pasal, dan kala~ kemudian terkait dengan prioritas, kita pertajam, kita adakan diskusi dan pendalaman. Mengenai ·acara yang ketiga,· belum ~da:komentar, apakah setelah pem~acaan pok6k-pokok .piki~an ini, acara hari ini, kita lakukan pembahasan pok~k-pokok

pikiran. Langsung · saja, yaaaa bai k~ say a ki.ra· demikian yaaaa. F . PD I ( Bu t tu R . Hut t a pc a ) :

Ya~a urutannya kalau pembahasan yaaa Pak,

Yang ingin saya tanyakan, waktunya apakah hari ini juga. Apa tidak

sebalkny~ karena baru disam~aikan pokok-pokok piki!a~ daripada ~raksi . . i tu barangkal i ki

ta

endapkan ma lam _ini, unt.uk ki lfi coba: mer~nurigkan,

untuk ki ta ajukan besaok. Pingin nanya soal pembahasannya Pak. I tu yang mau saya tanyakan.

KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiyanto )

Baik, jadi hari ini kami usulkan mata acara tiga, tetapi ten.tu, akan tergantung pada kondisinnya. Jadi y~ng acara hari ini adalah pengantar pok6k-pokok pikirari. Latu untuk mata.acara yang ketiga, tadi sudah.a~a. han1pir kesimpulan, bahwa pembahasannya adalah BAB per BAB.' Sekarang kita kembali·pada mata acara hari ini. Apakah tiga kita r:angkum sekaligus atau tidak. Kalau pendekatan saya kira sudah ada kesim~ulan, yaitu BAB per BAB, kemudian ~ambil prioritas yang ada dal~m pokok-pokok piki.ran, nant i masuk di dalam pembahasan BAB per BAB ~tu· tadi.

'

Tctapi apakah itu • menjadi bagian dari rapat hari ini atau tidak, adalah persoalan lain, ~ementara yang belum ada usulan dari Fraksi, apakah pokok-pokok pikiran itu perlu kita lakukan pembahasan, khusus pokok-pokok pikiran saja.

F. PP (Drs. H. Chozin Chumaidy)

Bisa begirii barangkali Pimpinan, pokok-pokok pikiran i:tu ikan · suatu s i kap da_n,.pandangan Fraks i. Yang tent unya. ti dak per l.u p~mbahasah secara khlisus. Tapi justru nanti waktu kita masuk dalam pembahasan · BAB per BAil, ·aisitulah otomatis akan terbahas ·apa yang menjadi usula~

. .

·~- ...

.,....

.

~as1ng-mas~ng Fraks1. . .

Jadi dengan demikian tentunya S·etelah pokok-pokok pikiran.ya·aa lansung masuk BAB.per, BAB, kalau mau dilangsungka~ hari ini. Kecuali kalau ada pertimbangan, ini cukup~ ba-ru mulai besok ki~a mulai, itu terserah itu. Tapi ka1au saya usulkan langsµng safalah sekarang, mana yang bisa kita garap. 'Terima kasih.

KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiyanto ) Terima kasih, Pak Chumaidy.

(8)

' ! I

I

I ~: ... F. PDl (lluttu R. Huttapea) :

Jadi Pak saya usulkan konkrit, artinya sekarang kita akan menyampaikan pokok-pokok piki ran, nant i dar i Fraks i-f raks i. Kemudian nant i ki ta endapkanlah untuk kita renungkan bersama. Besok Jum'at itu tanggung Pak, jadi kalau bisa kita mulai Senin, jadi kita bisa pelajari, Jum'at-Sabtu-Minggu, Senin kita mulai kerja. Begitu, terima ka~ih Pak. KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiyanto )

F. KP. langsung bagaimana Pak ? F. KP. ( dr. H. Fathi Dahlan ) :

Terima kasih Ketua. Jadi hari ini barangkali cutup pengantar musyawarah empa~ Fraksi. Kemudian melihat wajah Pak yaaaa, sudah ada kesepakatan kita bahwa yaaaa jangan mempersulit lab gitu yaaa, sudah sepakat itu. Jadi dengan demikian barangkali Pak, perlu pengendapan saja dan pembahasannya saya yakin lancar-lancar. Oleh karena itu yaaa kita hargailah siapa yang barangkali punya waktu kesibukan hari ini atau besok, yaaa kita mulai Senin, dengan tekad kita kerja siang malam ini Pak. Terima kasih Pak Ketua.

KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mard iyanto ) F. ABRI sekaligus Pak.

F.

ARRI ( Drs. Paiman )

Terima kasih Pimpinan. Fraksi ABRI menyesuaikan saja Pak, terima kasih.

KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiyanto ) :

Terima kasih Pak. Jadi kami ingin membacakan rancangan kesimpulannya, bahwa mata acara rapat hari ini adalah pengantar Ketua Rapat dan pembacaaan'pokok-pokok pikiran Fraksi-fraksi.

Para Anggo.ta PANSUS yang terhormat, demikian kesimpulan yang sudah kita lalui~ Dan memasuki mata acara yang kcdua, yaitu penyampaian pokok-pokqk pikirwn perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI oleh Fraksi-fra-ksi ak'tn*segera dimulai. Dan untuk itu, urutannya adalah Fraksi Karya Pembangunan, kemudian Fraksi ABRI, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia dan Fraksi Persatuan Pembangunan.

Kami silahkan kepada juru bic~ra masing-masing Fraksi untuk menyampaikannya, dan kita mulai dari Fraksi Karya Pembangunan.

F. KP. ( Mallatang Alfred Tambunan, S.IP. ) :

Assalamuallaikum, Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang tcrhormat, Saudara Ketua dan para Wakil Ketua PANSUS, Yang terhormat Saudara-saudara Anggota PANSUS dan hadirin yang kami hormati. Betapa besar rachmat dan karunia yang telah dilimpahkan Allah Subhanahuatalla, sehingga hari ini Kamis 1 Juli 1999, kita dapat memulai pembahasan perubahan Tata Tertib DPR dalam keadaan sehat wal 'afiat. Untuk mengawal i pengantar musyawarah ini, perkenankanlah

(9)

kami mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa memanjatkan do'a kehadirat Allah S.W.T. semoga pembahasan perubahan Tata Tertib DPR ini selalu memperoleh bimbingan dan pctunjuknya, agar upaya dan kcsungguhan kita semua dapat menghasilkan Tata Tcrtib DPR yang lebih baik dan mampu menampung berbagai kehendak sesuai dengan perkembangan jaman. Menurut ketentuan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999

tentang Susunan dan Kcdudukan MPR, DPR, dan DPRD, bahwa peraturan Tata Tcrtib diatur sendiri oleh DPR RI. Adapun Tata Tertib ini sangat dipcrlukan oleh para Anggota selama melaksanakan fungsi dan perannya. Tata Tc rt i b DPR in i merupakan perubahan dan penyempurna~n yang discsuaikan dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun l.999 tentang SUSDUK dan antisipasi jumlah Partai Politik yang aka~ menempatkan wakilnya di DPR RI. Dengan mempedomani Tata Tertib DPR yang bcrlaku sekarang ini dan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 serta antisipasi jumlah Partai Politik yang akan menempatkan Wakilnya di DPR maka Fraksi Karya Pcmbangunan mengajukan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

pertama, mengenai Pimpinan DPR RI, terdiri dari seorang Ketua dan scbanyak-banyaknya empat ·orang Wakil Ketua yang mencerminkan Fraksi-fraksi Partai Politik berdasarkan urutan besarnya jumlah Anggota PARPOL di DPR. Pemilihan Pim~inan DPR dilaksanakan di dalam rapat Paripurna DPR dari lima orang calon Pimpinan terscbut di atas.

Ketua DPR adalah calon yang mendapat suara terbanyak, empat lainnya otomatis menjadi Wakil Kctua DPR.

Yang kedua mengenai Pimpina Komisi dan Sub Komisi.

Pertama mengenai Pimpinan Komisi, terdiri dari seorang Ketua dan sebanyak-banyaknya t iga orang Wak i l Ketua yang mencerminkan Fraks

i-f raks i Partai Politik berdasarkan urutan besarnya jumlah Anggota Parpol di DPR. Pemilihan Pimpinan Komisi, dilaksanakan dalam rapat pleno Komisi, dari empat orang calon Pimpinan tersebut di atas.

Ketua Komisi adalah calon Pimpinan yang mendapat suara t~rbanyak,

tiga calon lainnya mcnjadi Wakil Ketua Komisi.

Pimpinan sub Komisi, terdiri dari seorang Ketua dan sebanyak-banyaknya dua orang Wakil Ketua yang mencerminkan Fraksi-fraksi Partai Politik berdasarkan urutan besarnya jumlah Anggota Partai Politik di DPR.

Tata cara ~emilihan Ketua dan para Wakil Ketua Sub Komisi, s~ma dengan pemilihan_Pimpinan Komisi.

Saudara-sm1dara Anggota PANSUS dan hadirin yang terhormat, pokok-pokok pikiran Fraksi Kar-ya Pembangunan tentang keberadaan Fraksi dan utusan

golongan'~adalah'teoagai berikut :

Fraksi-fraksi DPR RI. Fraksi menccrminkan konfigurasi politik yang ada di DPR. Jumlah Anggota tiap Fraksi di.tentukan batas minimalnya atau sekurang-kurangnya sejumlah ~ub Komisi. Jadi Partai politik yang jumlah anggotanya kurang dari batas minimum, bisa tetap independen tapi haknya tidak sama dengan Fraksi. Atau bergabung membentuk Fraksi bar.u. Fraksi tetap sebagai perpanjangan tangan Partai Politik yang diwakilinya, dibentuk oleh DPR agar mampu melaksanakan tugas, wewenang dan haknya secara optimal dan cfektif.

Utusan golongan. DPR menetapkan jenis dan jumlah wakil dari masing-masing golongan. Utusan golongan terdiri dari golongan ekonomi, agama, sosial budaya, i lmuwan, badan-badart kolektif lainnya yang; bersifat nasional dan tidak menjadi bagian dari suatu partai politik. Jumlah tiap golongan ditentukan sccara obyektif dan representatif serta mempertimbangkan mereka yang tidak terwakili di DPR. Diajukan ke DPR

(10)

'

untuk ditetapkan sebagai Anggota MPR mewakili golongannya.

Saudara-saudara Anggota PANSUS dan hadirin yang terhormat, Adapun pokok-pokok pi k i ran Fr a ks i Kary

a

Pembangunan her ikutnya adalah Sub Wewenang. Untuk kepentingan ncgara, bangsa dan pembangunan, DPR atau alat kelengkapan DPR dapat meminta keterangan dari pejabat. negara, pejabat pemerintahan atau warga masyarakat.

Tentang sesuatu hal yang perlu ditangani segera oleh DPR. Permintaan keterangan tersebut barus mencantumkan secara jelas maksud dan tujuan pemanggilan. Keterangan tersebut pada butir di atas, dapat dibcrikan secara tertulis atau lisan dalnm batas waktu yang ditentukan. Batas waktu tersebut di atas harus disesuaikan dengan lingkup pcnjelasan atau keterangan yang akan diberikan dan kondisi atau jarak lokasi mereka yang akan diminta keterangan.

Larangan me lakukan peker jaan a tau usaha yang biayanya berasal dari APBN, APBD dan pinjaman luar negeri atau seluruhnya ini menjadi keuangan negara. Perlu perumusan dan batasan yang jelas tentang yang dilarang untuk dikerjakan oleh Anggota DPR. Apakah Anggota Dewan

tersebut dilarang sebagai kontraktor pelaksana atau pemilik Badan Usaha dan jabatan-jabatan apa yang dilarang. Perlu dirinci apa yang dimaksud dengan keuangan negara tadi.

Pembahasan RUU Usul Inisiatif DPR .RI., Pembahasan Usul Inisiatif perlu lebih dirinci ticlak sekedar kebalikan tata cara pcmbahasan RUU yang berasal dari Pemerintah. Selama ini RUU selalu datang dari ~ihak

Pemerintah. Sehingga Pendapat Akhir selalu diberikan oleh Fraksi-fraksi di dalam DPR. Namun setelah era reformasi, dimana pelaksanaan hak-hak DPR lebih memungkinkan, antara lain berupa usul inisiatif Rancangan Undang-undang maka Pendapat Akhir pada Pembicaraan Tk. IV harus diberikan oleh counter part dari Pengusul Inisiatif. Bukan lagi dari Fraksi-fraksi di DPR sebagai pengusul inisiatif. Baru apabila RUU

In·isiatif sudah diterima, pengusul inisiatif memberikan sambutan. Pentahapan sepert i tersebut di at as, be 1 um diatur di dalam BAB XI I I

tentang Pembentukan Undang-undang dan Pasal 129 Peraturan Tata Tertib DPR. Sehingga pengaturan Pembicaraan Tk. IV Usul Inisiatif .perlu

ditambahkan di daJam Pasal 129, point atau butir c.

Perjanjian Internasional. Pengalaman menunjukan selama Pemerintahan orde baru; perjanjian-perjanjian internasional sangat penting daJam kehidupan. bernegara tetapi tidak pernah dimintakan persetujuan dari DPR sesuai-dengan semangat yang tersirat dan tersurat pada UUD 1945. Oleh karena itu d~ dalam Pasal 4 Tata Tcrtib DPR, perlu ditambahkan ayat

baru~menjaff

ci'"yat (J) yang berbunyi sehagai berikut :

"Perjanjian-pcrjanjian Internasional yang mcnya11gkut kepcntingan hajat hidup orang banyak, bang~.;a dnn negara, baik. di bidang politik,

keamanan, sosial budaya, ekonomf maupun kcuangan yang dilakukan

Pemerintah, memerlukan persetujuan DPl~ se.sll-11 dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku"

Saudara-saudara Anggota PAN~fJS dnn hadirin yang terhormat, selanjutnya pokok-pokok pikjrHn fraksi Karya Pembangungan adalah mengenai Anggaran DPR, Dewan Keh0rmatan dan Kode Etik DPR RI.

Anggaran DPR RI. Fraksi Karya Pembanguli~n beranggapan bahwa Anggaran DPR setiap Tahun perJu disusuti dalam bentuk block grand dan selanjut-nya diajukan ke femerintah sesuai jadual penyusunan APBN. Penyusunan Anggaran terb~hut butir di atas, dilaksanakan oleh Badan Urusan Rumah Tangga dibantu Sekretariat Jenderal DPR. Jadi tidak.dibalik. Dan dipertanggung-jawabkan kepada DPR.

(11)

Dewan Kehormatan. Dibentukan khusus untuk menyelesaikan kasus pelanggaran tertentu. Jadi Dewan Kehormatan tidak bersifat tetap. Kode etik DPR. Kode ctik harus disusun secara rinci sebagai rambu-rambu tentang apa saja yang tidak botch dilakukan, diucapkan oleh Anggota DPR.

Saud a ra Pimp in an, Saudara-saudara Anggo ta PAN SUS dan kami hormati.

hadirin yang Sebelum mengakhiri pengantar musyawarah ini, perkenankanlah kami mengajak Saudara-saudara dari Fraksi ABRI, Fraksi Persatuan Pembangungan dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia, untuk berbulat tekad melaksanakan pembahasan Tata Tertib DPR ini dengan dilandasi

semangat kekeluargaan, keterhukaan, dengan ~usyawarah untuk mufakat. Demikianlah secara singkat pengantar musyawarah Fraksi Karya

Pembangunan kami sampaikan. lial-hal lain yang belum sempat disampai-kan secara rinci di dalam pengantar musyawarah ini, akan sampaikan

dalam pembahasan perubahan Tata Tertib DPR selanjutnya. Dan Fraksi Karya Pembangunan menyatakan siap memasuki tahap pembahasan selanjutnya. Semoga Allah yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan rahmat dan laufiq serta hidayahnya kepada kita sekalian.

Wassalamuallaikum, Wr. Wb.

KETUA PANSUS (Ir. Daryatmo Mardiyanto ) :

Terima kasih kami sampaikan kepada ,juru bicara Fraksi Karya Pembangunan, yang disampaikan oleh Bapak M.A. Tambunan, S.IP. Anggota F. KP. DPR RI Nomor 102.

Kesempatan berikutnya kami silahkan kepada juru bicara Fraksi ABRI. F. ARRI ( Drs. Pairnan ) :

Assalamuallaikum, Wr. Wb.

Yang terhormat Pimpinan P/\NSUS, yang terhormat peserta PANSUS, yang terhormat yang mewakiJi SETJEN DPR RI dan Tim Asistensi.

Pertama-tama marilah kira panjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya kepada kita sekalian, sehingga ~ada pagi hari ini kita dapat hadir dalam rangka pcmbahasan pcrubahan Tata Tertib DPR RI.

Perubahan -peraturan Tata Tertib DPR RI 1n1 pada dasarnya merupakan

amanat Undang-undang nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan

MPR, DPR

i

~ dan

n«. _...

Peraturan Tata Tertib yang berlaku sekarang ini, disusun berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1965 yang telah beberapa tali diubah terakhir dengan Undang-undang Nom~r 5 Tahun 1995. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 4 tahun 1999 tersebut maka sudah seharusnya Pcraturan Tata Tertib DPR RI ini perlu diadakan perubahan.

Hadirin sekalian yang kami hormati. Selama ini masyarakat memandang bahwa DPR RI kedudukannya l.emah dan hanya menjadi tukang stempel. Sehingga mengakibatkan kedudukan eksekutif semakin kuat. Masyarakat dan kalangan DPR RI sendiri menuntuk agar DPR RI diberdayakan agar mampu mencerminkan kedaulatan rakyat dan dapat menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai dengan tuntutan politik yang berkembang. Olch karena itu, sejalart dengan perkembangan tuntutan politik dalam era ini, perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI harus dapat mengefektifka bagaimana eksistensi DPR RI di masa d~pan, agar

(12)

mampu berperan sebagai lembaga perwakilan rakyat yang benar-benar aspiratif, akomodatif terhadap berbagai perubahan tuntuta~ ma~yarakat serta mampu melaksanakan tugas fungsi dan hak-haknya secara lebih baik.

Untuk menyusun per.atur.an Tata Tertib DPR RI yang lebih demokratis, Dr. Indira Samego dalam diskusi staff ahli PANSOS beberapa w~ktu yang

lalu telah mengajukan lima kriteria sebagai berikut :

Pertama, Menjamin partisipasi setiap Anggota terutama_.untuk memberdayakan dan menghargai cksistensi setiap Angg~t~.

Kedua, menjamin dan rnemberikan peluang untuk terjadinya kompetisi yang sehat diantara para Anggota.

Adanya perlindungan bagi setiap Anggota, kem~dian adanya transparansi dalam berbagai pandangan dan mengambil keputusan, kemudian adanya

ikatan bility.

Fraksi ABRl berpendapat, kriteria tersebut dapat dipertimbangkan untuk dijadikan salah satu acuan d.i dalam pcmbahasan perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI ini. Khususnya di dalam membahas eksistensi dan peranan Fraksi, Komisi dan Sub Komisi.

Tata cara pengambilan keputusan dan tata cara pemilihan pimpinan DPR dan alat-alat kclengkapan DPR.

Yang terhormat Saudara Pimpinan. Pada kesempatan ini fraksi ABRI ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Sekretariat Jenderal DPR RI yang khususnya kepada Tim Asisten~i yang telah menyiapkan konsep perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI sebagai acuan pembahasan sehingga lebih mempermudah dan memperingan kerja daripada PANSUS.

Namun demikian, Fraksi ABRI berpendapat bahwa hal ini hendakhya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan berbagai perbaikan, baik sistcmatika naskah maupun subtansinya. Kami berpendapat bahwa peraturan Tata Tertib yang berlaku sekarang ini terlalu be1rlebihan, karena merupakan penggabungan pengaturan organisasi dan tugas DPR RI serta mekanisme tata cara hubungan kerja dari.pada DPR RI. Oleh karena itu perlu dipcrtimbangkan tentang teknis penyusunan yang dilaksanakan dengan alternatif sebagai berikut :

Alternatif pertama, menjadikan dua buku yang terdiri dari pada :

a) organisasi dan tugas daripada DPR RI

b} Pcraturan Tata Tertib yang hanya memuat mekanisme hubungan kerja daripada DPR RI~

Alternatif yang kedua, kedua-duanya dijadikan tetap satu buku. ·

Khusus menyangkUf" iflekanisme hubungan ker ja dari DPR RI, Fraksi ABRI mengusul kan, se la in perubahan-perubahan yang berkai tan dengan amanat Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999, perubahan per 1 u di tekankan kepada

subtansi pokok tentang : •

1) tentang tata c~ra pengambilan keputusan:

2) t ingka t pemb i caraan pembahasan Rancangan Undang-undang , ba~k yang berasal dari Pemerintah maupun sebagai usul inisiatif DPR RI.

J} Tata cara pemilihan dan jumlah Pimpinan DPR RI dan alat-alat kclengkapa DPR lainnya.

4) Jumlah dan kedudukan serta per an dar ipada Fraks i-fraks i. 5) Jumlah Komisi serta Sub-sub daripada Komisi.

Yang terbormat Pimpinan PANSUS serta hadirin sekalian yang kami hormati, Demikianlah beberapa pokok pikiran dan masukan daripada Fraksi ABRl dalam pembahasan perubahan peraturan Tata Tert ib. DPR RI dala~ PANSUS ini. Fraksi ABRI siap untuk membahas perubaha~~peiubahan

!i.

(13)

"'

peraturan Tata Tertib ini dan siap untuk bekerjasama dengan Fraksi-fraksi lainnya, bersama Tim Asistensi.

Fraksi ABRI mengharapkan semoga peraturan Tata Tertib DPR RI yang sudah ki ta sempurnakan kelak akan dapat menjadi. pegangan sementara bagi para Anggota DPR RI hasi 1 PEMILU 1999 yang selanjutnya dengan

' .

learning by doing akan dapat disusun peraturan Tata Tertib yang selaras dengan perkembanga demokrasi. Seki.an dan terima kasih, Wassalamuallaikum, Wr. Wb.

KETUA PANSUS .(Ir. Daryatmo Mardivanto ) :

Demikian tadi pembacaaan pokok-pokok piklran tentang perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI yang disampaikan oleh Fraksi ABRI dengan

juru bicara Bapak Drs. Pai.man.

Selanjutnya adalah juru bicara dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia. F. PDI (Buttu R. Hutapea ) :

Teri.ma kasih. Saudara Pimpinan da.n Anggota PANSUS yang kami hormati. Sekretariat dan Staf SEKJEN dan dari PJI, hadirin yang kami muliakan. Pertama-tama kami menyarnpaikan.terima kasih kepada Pimpinan yang telah memberikan kesempatan kepada Fraksi kami untuk menyampaikan

pokok-pokok pikiran dalam rangka pembahasan tentang Perubahan Tata T·ertib DPR RI. Mohon maaf Saudara Ketua, kami tidak mempcrsiapkan sec~ra

tertulis karena kami hanya akan menyampaikan pokok-pokoknya saja. Barangkali bisa dicatat oleh staf SEKJEN nanti. Karena pembahasan secara rinci nanti barangkali akan kami sampaikan nanti pada waktu kita akan memasuki' tahap pcmbahasan dari pada materi perubahan dari Tata Tertib DPR RI.

Dalam menyampaikan pokok-pokok pikiran ini, ada beberapa ·hal. yang kami catat, yang perlu mendapat perhatian dari PANSUS ini, yaitu tang menyangkut tentang Perubnhan dari Tata Tertib.

Pertama tentu kewajiban kita adalah menyesuaikan Tata Te~tib ini dengan bunyi Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Dan untuk ini kami kira tugas dari PANSUS

ini sudah ·sedikit agak ringan, karena Tim Asistensi atau PJI telah membuat suatu konsep persandingan daripada naskah Tata Tertib lama dengan us'u·i perubahan daripada TATIB ini.

Dan kita melihat .... bahwa di dalam usul perubahan dari Tim Asistcnsi ini ada b~beraPcf" •hal yang barangkal i secara umum dap:at ki ta gambarkan, yang pertama yaitu tadi mengenai penetapan Utusan Golcingan, .Hak meminta. Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah atau Warga Masyatakat

unt uk member i kan ke t erangan, Bad an Khusus yang be r f ungs i mene. lit i pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPR.

Barangkali juga ada usulan-usulan dari Tim Asisiensi yang menyangkut PROLEGNAS dan satu lagi mengenai BEPEKA. Menurut pendapat F.raksi kami bahwa bahan yang telah dipersiapkan oleh Tim Asistensi atau P31 sudah dapat kita jadikan sebagai bahan acuan di dalam pembahasan daripada perubahan TATIB ini. Dengan tentunya tadi apa yang telah kita sepakati, di dalam membahas kita juga akan memperhatitan secara sungguh-sungguh tentang pokok-pokok pikiran daripada masing-masing Fraksi yang telah disampaikan oleh rekan-rekan Fraksi sebelu~nya. Kemudian yang kedua,. yang perlu mendapat perhatian ki~a adalah mengenai hak DPR dan hak Anggota.

(14)

Kami sangat menaruh per hat ian mengena i hak Anggota ini karena pada waktu membicarakan SUSDUK itu, sangat berkembang dan barangkali semangat yang tergantung di dalam pembicaraan SUSDUK pada waktu, supaya kita mulai mengurangi dominasi Fraksi. Artinya kita hajus lebih menonjo]kan p~ranan dari setiap Anggota Dewan.

Karena tadi rekan Fraksi l.ain rnenyatakan bahwa DPR selama ini dijadikan hanya merupakan st'empel belaka dan hanya menyetujui yang disarnpaikan ol~h pihak Pcmerintah.

Ini kita lihat karena pengambilan keputusan semua itu dilalui melalui Fraks i.

Kalau kita lihat Anggota DPR ini 500, membicarakan sesuatu masalah di DPR ini, kemudian diteruskan kepada Komisi. Di Komisi itu barangkali tinggal 60 atau 70 orang, kemudian dibahas di Komisi, diperkecil lagi kepada Fraksi-fraksi, katakanlah Pimpinan Fraksi-fraksi sekian pul~~ orang, tetapi makin diperkeci 1, hanya 4 orang yang· hanya menentukan Keputusan DPR ini, yaitu lewat Kelua. Fraksi. Nah inilah s.aya kira barangkali yang mumhuat bahwa DPR kita ini tidak bisa berfungsi secara maksimal. Nah kalau kita artinya tidak mengedeparikan hak Anggota i ni dan se 1 al u kit a berpegang kepada per an an Fr a ks i-f raks i atau dominasi fraksi-fraksi, saya kira tidak ada artinya kita merubah Tata Tertib ini. Tapi katakanlah tidak begitu sempurna, Tata Tertib ini nanti akan kita sempurnakan, tapi kalau memang benar peranan dari setiap Anggota DPR itu sebagaimana yang disemangati oleh. Undang-undang Nomor 4 itu, saya kira DPR ini akan bisa berfungsi secara maksimal di rnasa yang akan datang. Nah ini yang pertama yang akan kami mintakan Pak Ketua, perhatian kita di dalam rangka membicarakan Tata Tertib ini .... , hak Anggota.

Jadi karena kalau kita melihat semua di dalam proses pengambilan Keputusan, hak Anggota itu selalu diabaikan. Walaupun katakanlah apa · yang disampaikan Anggota itu memang benar, tetapi karena pertimbangan Fraks i yang ter lampau barangka l i berpedoman kepada kepent ingan politis, maka akhirnya kepentingan dari pada Anggota itu terabaikan, sehingga apa yang telah diputuskan oleh Fraksi · itulah yang menjadi Keputusan segala-galanya. Dan setiap Anggota, itu harus tunduk kepada keputusan Fraksi. Dan ini juga saya kira barangkali, bahwa dominasi Fraks i i tu harus k i ta kurang i, ka rena sudah ada suatu kemauan bai k, kemauan J)olitik dari kita, bahwa tidak akan ada lagi recall nanti. Bahkan paoa waktu kita membicarakan di UU SUSDUK, yaaa ABRI itu jangan lagi sebentar-selrentar mengganti Anggotanya. Itu pada waktu itu

,•

.

,,,;,. .;..

.

.

.

barangkat1. Cuma pada waktu itu ada Jawaban karena ada penugasan-penugasan tertentu. Yaaa saya kira· pada waktu itu ada pikiran, yaaa kalau memang ARRI itu telah diutus ke Dewan ini, yaaa sudah, selesaikan tugasnya 5 Tahun. Baru•nanti kalau nanti memungkinkan lagi, beralih fun~si dia nanti setelah 5 Tahun. Jadi jangan setelah setahun, ganti, dua tahun, ganti. Sehingga pada waktu itu, kita menginginkan Anggota yang benar-benar penuh. Jadi bukan lagi Fraksi itu.

Yang ketiga, yang berkaitan dengan pembentukan Fraksi. Kalau dulu Tata Tertib itu kita sulit membuat aturan tentang Pembentukan Fraksi, karena sudah jelas Undang-undang Partai Politik pada waktu itu telah menyatakan hanya ada 3 Partai Politik, yaitu PPP, GOLKAR dan PDI serta ada satu lagi kekuatan sosial politik yaitu ABRI. Nab sekarang ada 48 Partai Politik, dan belum kita ketahui Partai-partai mana yang sepenuhnya akan memperoleh wakil-wakil di DPR ini.

(15)

Nah kalau dulu kalau kita melihat itu, berapapun Keanggotaan d1aripada

Fraksi itu, kalau sudah ada di Dewan itu, dapat membentuk satu Fraksi~

Buktinya saja, pcrnah PDI 45 kursi, jadi satu Fraksi. Pernah 56 kursi, naik tahun 1992, satu Fraksi. Turun 11, satu Fraksi.

Yaaa mudah-mudahan yang akan dat~ng kalau PDI dapat 3 yaaa tetap satu Fraksi. Karena memai1g acuan selama ini. Asalkan sudah ada di Dewan ini, yaaa satu Fraksi. Nah barangkali akan timbul permasalahan nanti, kalau begitu bisa puluhan Fraksi.

Yaaaa saya kira tidak apa-apa di jaman reformasi ada puluhan Fraksi, kenapa kita harus membatasi. Kita selama ini membatasi juml~h Parta Poli.tik, membatasi Fraksi, selama orde baru, semua salah. Yaaaa kita ikuti saja arus rcformasi ini. Yaaa kalau memang nanti 20 Fraksi, yaaaa 20. Cuma barangkali memang tidak harus secara otomatis. Kalau dulu kan diatur Fraksi itu, kemudian diatur Komisinya sejumlah Anggota Fraksi yang bisa mengikuti Komisi. Sehingga dulu terjadi regrouping daripada Komisi dari 11 menjadi 8, karena PDI rnemperoleh 11. Nab pada waktu kalau dipakai kali, PDI .. cuma 5 Komisi. Dan bukan begitu lagi untuk yang akan datang. Yaaa kalau memang dia satu di Dewan ini, ini hanya duduk di satu Komisi. Nah kemudian barangkali karena sa~u Ketua Komisi atau 3 atau 4 nanti Wakil Ketua Komisi, kita atur di sa~am Tata Tertib ini tidak harus dia menjadi Pimpinan Komisi. Itu kan kcsulitannya sclama ini Pimpinan Komisi itu mencerminkan

Fraksi-fraksi. Yaaa saya kira engga perlu lagi kalau yang akan datang, karena memang kita sudah rne~gurangi perananan dominasi dari Fraksi-fraksi.

Jadi kalau kami melihat, artinya memang diusulan perubahan oleh Tim Asistensi, memang tidak menyebutkan jumlah Fraksi, Nah ini saya kira satu jalan pikiran kami dengan PJI ini. !idak menyebutkan jumlahnya, sehingga nanti silahkan masing-masing, yaaa artinya memang kalau umpamanya dia dapat 150 satu Fraksi, yaaa satu orangpun satu Fraksi. Cuma nanti kita atur haknya sebagai Fraksi, tidak seperti hak daripada Fraksi-fraksi lain, umpamanya. Juga ini akan berkaitan dengan tidak perlu barangkali ada Pendapat Akhir Fraksi. Untuk apa itu pendapat akhir Fraksi. Akhirnya Yang menentukan hanya 4 orang semua. Nah itu kami sarankan agar kiranya yaaaa memang Fraksi ini perlu dibentuk, tetapi kita harapkan dibentuk Fraksi 1n1 hanya merupakan pengaturan'begitu saja. Artinya tidak akan mengurangi peranan daripada

Anggota-a~ggota Dewan. Tapi bagaimana mendorong, itu saya kirk.

Kemudian yang berikut mengenai Pimpinan DPR. Pimpinan DPR yang rnungkin per 1 u mend.a pat per hat ian ki ta ada lab tat a car a pemi l ihan Pimpinan DPR. Jadi di Clalam Urfdft°ng-undang ini dikatakan, satu Ketua, sebanyak-banyaknya empat. Jadi dalam Tata Tertib, kita tentukan saja nanti empa t tit ik, j angan sebanyak-banyaknya. Karena i tu UU sudah membuat arahan sebanyak-banyaknya empat.•satu-empat. Di Tata Terti juga

jangan jadi persoalan nanti itu. Kita bi.kin Satu Empat. Kita ambil yang paling banyak itu. Jadi tidak perlu lagi satu ketua dan sebanyak-banyaknya empat orang Wakil Ketua. Tidak perlu. Satu Ketua, Empat Wakil Ketua. Nah ini barangkali yang juga penting adalah mengenai masalah tat a cara pemi 1 ihan, apakah dalam satu p'aket a tau bagaimana. A tau umpamanya katakanl ah yang terbesar i tu Ke:tua. Yang terbesar kedua, Wakil Ketua. Yang terbesar ketiga, Wakil Ketua, dan seterusnya sampai empat Wakil Ketua. Apakah umpamanya masing-masing Fraksi dapat mengajukan dua. Dan nant i akan di pi l ih oleh PARIPURNA. Atau satu paket, ini juga akan mcnjadi pertimbangan kita. Bisa juga dengan cara barangkali masing-rnasing~

15

.~

.!I

(16)

Pokoknya untuk Ketua itu misalkan sudah Partai A. Tapi Partai A itu, r_apat PARTPURNA itu memi l ih yang terbaik dari Partai i tu, umpamanya ·

ada. J a tau 4, ki ta pi 1 ih. Memang dari Partai A yang menjadi Ketua.

Tapi siapa orangnya harus disetujui oleh PARIPURNA, bisa jugl). dengan cara begitu. Tapi bisa juga cleng;rn sistem paket. Kalau dalam kaitan dengan Hak Anggota, saya lel1ih cerrderung dengan usul terakhir ini. Umpamanya ~;1.lau P;ir:tni A it\1 knt,1\..:anlah al.::an memprQleh j<ttah Ketua,

a j u k a n 2 a l a u J . TH p j k : 1 I ;1 u <> a t u c1 i :1 j u k ~i n y :-i :-1 a s u d a h s a t u s a j a •

Kem11dian m•'.!ngen:d j1;~:l;d1 clnn ruang lingkup tugas .Komisi ini. Saya kira ·ini mcnentukan jumlah Komisi i.ni. Kalau ilu dulu terjadi regrouping da.ripada Kon~isi dari 11 menjadi 8, itu semata-mata tidak di dasar~an kepad a pert imbangan ob ye kt if. At au pun pert imibangan-pert ihlhangan dalam rangka Dewan ini untuk dapat melakukan fungsinya secara ba i k. Han ya d idasarkan kepada emos ional semata. Karena PDI turun, dia hanya dapat 11, diatur 8 di Komisi, 1 di BURT, 1 di BKSAP, 1 di Pimpinan. Ketua Fraksi pun harus merangkap di salah satu Badan, ini dasarnya, dan ini saya kira tidak obyektif. Maka kita lihat sekarang keberadaan dari Komisi yang delapan ini, ada Komisi itu yang kalau kita coha perkirakan, 5 Tahun Masa Jabatan dia, belum tentu dia selesai melakukan, katakanlah apakah RDP, apakah RDPU, apakah RAKER dengan Pasangannya itu. Belum tentu karena begitu ada Komisi yang menumpuk semua di sana. Oleh karena itu kami melihat, ini dikembalikan saja 11 Komisi sepcrti dulu. Jadi supaya ruang lingkup tugas daripada Komisi-komisi itu, benar-benar berimbang. Jadi tidak ada Komisi. yang hanya melakukan kegiatan yang seadanya saja,, tetapi ada Komisi yang tiap hari-tiap hari, tetapi tidak juga dapat menyelesaikan tugasnya. Jadi kita kembalikan ke 11. Nah kemudian mengenai Pimpinan Komisi, apakah Ketua dan Wakil Ketua itu, saya kira kalau dikatakan tadi dengan hak anggota itu, tidak harus mencerminkan Fraksi-fraksi. Saya kira siapa yang terbaiklah yang dipilih dari Partai itu di Komisi ini. Saya kira jangan kita lagi terlampau Politis. Yaaa akhirnya Ketua itu harus tetap GOLKAR, karena Partai terbesar dia. Barangkal i GOLKAR sudah teruj i kan, sudah banyak di situ SDM-nya, barangkali tidak perlu diragukan. dan ABRI, PPP. Tapi0

Partai-partai yang lain nanti, belum tentu begitu meyakinkan SDM nya dalam· rangka memimpin satu Komisi. Serahkan kepada Anggota, pilih _saja langsung yang terbaik. Karena ini Ketua Komisi. Tapi

kalau Pim~inan Dewan barangkali Politis, karcna Pimpinan Dewan itu kan berpidato-pun suda·h dipersiapkan teksnya. Memimpin Sidang pun Saudara-saudara ,•~1dah &rt'ulis. Yang kurang SDM nya pun juga bisa Pimpinan Dewan. Jadi kalau Partai Politik nanti menjadi Pimpinan Dewan, yang SDM nya diragukan, tidak apa-apa itu jadi Pimpinan Dewan. Karena dia cuma memb~ca. Staf SEKJEN sudah ~empersiapkan segalanya, titik, koma, berdiri, duduk, serahkan, ketok satu atau tiga kalipun sudah ditulis. Nah in i 1 ah say a k i ra barangka 1 i pokok-pokok pi k i ran yang akan kami sampaikan dalam kesempatan ini. Tentu hal yang sangat rinci.!mendetail nanti kita secara bersama-sama. Kami siap rnenerima pikiran, pandangan, saran dan usul dari Fraksi-fraksi lain. Sebagaimana dikatakan oleh Fraksi Karya tadi, Pak Fathi Dahlan, kalau tidak sulit meng·apa dipersulit. Yaaa tapi kalau memang sulit, jangan dimudah-mudahkan Pak. Tapi kita cari juga penyelesaian terbaik. Nah saya kira oleh karenanya fraksi kami siap bekerjasama dengan Fraksi-fraksi .lain yang ada di

PANSUS ini untuk menyelesaikan Tata Terti.b ini tepat pada waktunya.

Demikian, lerima kasih.

16

(17)

Ketua PANSUS ( Jr. Daryatmo ) :

Terima kasih Pak Iluttu ttutapea, juru bicara dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia. Dari semua yang disampaikan, saya catat yang terakhir Pak, soal ketok palu tiga kali, nanti kita cari waktunya Pak. Kami lanjutkan saja, silahkan selanjutnya disampaikan oleh juru bicara Fraksi Persatuan Pembangunan.

F. PP. ( Drs. JI.A. Chozin Chumaidi ) Assalamuallaikum, Wr. Wb.

Saudara Pi.mpinan dan napak-bapak serta Ibu:....ibu Anggota PANSU!S yang kami horma ti.

I

Ijinkan pertama kami menghaturkan terima kasih atas kesempata:n yang telah diberikan kepada kami Fraksi Persatuan Pembangunan1 untuk

menyampa i kan pokok-pokok pi ki ran guna usu 1an-usu1 an, perubahran. dan penyempurnaan Tata Tertib DPR.

Menurut Fraksi Persatuan Pembangunan bahwa perubahan dan penyempurnaan Tata Tertib DPR, ini menjadi sangat urgen dan merupakan satu

keharusan, setidak-tidaknya adalah dengan dua hal.

Pertama adalah d~lam rangka untuk menghantarkan dan memperlancar Sidang-sidang DPR RI Hasil PEMILU 1999, dengan multi partai yang memungkinkan lahirnya multi Fraksi, tidak terbatas pada empat :Fraksi, sebagaimana yang telah ditentukan dalam Tata Tertib yang ada· sekarang.

Kedua, adalah untuk memenuhi amanat UU Nomor 4 Tahun 1999 tentang SUSDUK, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan dan optimalisasi fungsi dan peran DPR sesuai dengan semangat reformasi.

Nah atas dasar-dasar tersebut, ijinkan Fraksi Persatuan Pembangunan menyampaikan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

Yang pcrtama, Yang bcrkaitan dengan Fraksi.

Da lam Undang-undang Nomr 4 Tahun 1999 ten tang Susunan dan Kiedudukan

MPR, DPR dan DPRD disebutkan bahwa salah satu alat kelengkapan DPR adalah Fraksi, yaitu dalam Pasal 37 ayat (4).

Keberadaan Fraksi ini dijelaskan kembali dalam Penjelasam Undang-undang Nonior 4 Tahun 1999, dimana disebutkan Fraksi-fraksi di DPR dan DPRD n,iencerminkan konfigurasi politik yang ada di DPR dan DPRD. Pembentuka:n Fraksi dimak.sud, agar DPR dan DPRD mampu melaksanakan tugas, wewenang dan haknya secara optimal dan efektif.

F r a k s i

s

~

n d i r ("';" .;,..d a 1 am T a t a T e r t i b DP R d i d e f i n i s i k an ' s e b a g a i

pengelompokan Anggota berdasarkan kekuatan sosial politik yang mencerminkan organisasi peserta Pemilihan Umum dan Golon~an Karya

ABRI. •

Berdasarkan perundangan di atas dan realitas empiris politik nasional, maka Tata Tertib DPR RI menurut Fraksi Persatuan Pembangunan memang perlu dilakukan penyesuaian dan perubahan serta penyempurnaan.

Terutama yang bcrkaitan dengan Fraksi. Beberapa usulan perubahan itu,· menurut hemat Fraksi Persatuan Pembangungan, pertama adalah tentang konsep dan definisi Fraksi yang mengacu kepada Undang-undan1g Nomor 4 tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan, maka oleh Fraksi ,diusulkai bahwa Fraksi adalah peng.elompokan Anggota berdasarkan kekuatan sosial politik yang merupakan cerminan konfigurasi basil PEMILU,, gabungan antara Partai Politik hasil Pemilihan Umum dan ABRI.

1 7

· 1

I

(18)

Kedua, dalam keanggotaan Fraksi perlu dipertimbangkari sifatnya mengikat dan menjadi suatu keharusan bagi setiap Anggota Dewari, diman~: setiap Anggota Dewan barus bergahung dalam salah satu Fraksi.

Ketiga, jumlah Fraksi, mengingat realitas politik empiris yaitu dimana ada beberapa Partai baru yang kemungkinan wakilnya akan duduk

di

DPR, maka dalam rangka efektivitas kerja dan efisiensi dan juga mengacu kepada usulan konsep dan defiriisi Fraksi, mak~ setiap Fraksi minimal beranggotan sebanyak jumlah Sub Komisi.

Saudara Pimpinan dan Anggota PANSUS yang kami hormati,

Yang kedua adalah Pimpinan DPR. Dalam Pasal 17 ayat (1) Undang~undang

Nomor 4 Tahun 1999 disebutkan bahwa Pimpinan DPR bersifat kolektif, terdiri alas seorang Ketua dan sebanyak-bany~knya empat orang Wakil ketua yang mencerminkan Fraksi-fraksi be.rdasarkan urutan besarnya

jumlah Anggota Fraksi.

Berkaitan dengan tata cara·pemilihan, Tata Tertib Pasal 46 telah menjelaskan dengan secara gamblang. ltu kira-kira ada tujuh butir. Dal.am kaitan dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999, mienurut pendapat Fraksi Persatuan Pembangunan, perlu dilakukan suatu penyesuaian dan ,penyempurnaan terhadap Tata Tertib DPR khususnya yang

mengatur mengenai Pimpinan DPR. Fraksi Pers~tuan mengusulkan rumusan tentang Pimpinan DPR adalah, Pimpinan DPR bersifat kolektif terdiri dari seorang Kctua dan sebanyak-banyaknya empat orang Waki 1 Ket~ua yang mencerminkan Fraksi-fraksi berdasarkan urutan besarnya jurnlah Anggota Fraksi, yang dipilih sesuai dengan tata cara pemilihan yang berlaku. Selanjutnya tentang mekanisme ,pemilihan Pimpinan DPR, tentunya akan kita rumuskan nanti dengan tetap menjunjung semangat demokratisasi. Saudara Pimpinan dan Sidang PANSUS yang kami hormati,

Butir-butir lainnya yang menurut Fraksi Persatuan Pembangunan perlu dijadikan suatu pembahasan dalam menyempurnakan Tata Tertib DPR adalah :

Pertama, tentang menyangkut masalah hak lembaga dan hak Anggota DPR. Menurut Fraksi Persatuan, hendaknya kita tidak mempersulit atau

katakanlah harus mempermudah hak Anggota. Rak Anggota j~ngan di konversikan menjadi hak lembaga. Satu contoh umpamanya seperti Hak

untuk usul inisiatif yang selama ini harus dibatasi dengan l~bih dari satu Fraks'i. Begi tu juga dengan hak untuk menentukan Angga:ran DPR, Hak untuk.meminta· keterangan kepada Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah dan atau warga masyarakat.

Kedua, tentang alat-alat kelengkapan Dewan yang perlu

.

~arangkali

,..,.,...

...

.

..

mendapatkan satu pembahasan kita bersama adalan tentang Sub Kom1s1 dan juga kemungkinan diwujudkannya Panitia Legislasi atau Badan Legislasi di DPR.

Ketiga, adalah tentan~ penetapa~ utusan golongan MPR, dimana DPR mempunyai tugas menctapkan jenis dan jumlah masing-masing golongan yang duduk di MPR secara obyektif dan representatif.

Keempat, adalah tentang mekanisme pembahasan dan menindaklanjuti basil pemeriksaan BEPEKA.

Kelima, tentang kemungkinan adanya Dewan Kehormatan DPR dan Yang Keenam, adalah kemungkinan adanya kode etik DPR.

Butir-butir tersebut tentunya akan disampaikan secara langsung dan rinci oleh Fraksi nanti dalam pembasan Bab per Bab dan Pasal per Pasal di PANSUS TATIB.

Demikianlah Saudara Ketua apa yang kami sampaikan dan tentunya terima kasih atas segala pcrhatian dan perkenannya.

18

:''l

•.;.·

(19)

Dan khusu~nya juga kami rnenyampaikan terima kasih kepada Tim Asistensi PJI yang telah menyiapkan bahan dan usulan yang dapat kita jadikan acuan sehingga akan memudahkan bagi kita dalam pembahasan berikutnya. Kurang dan lebihnya mohon maaf.

Wassalamuallaikum WR. Wb. Ketua PANSUS ( Ir. Daryatmo }

Terima kasih juru bicara Fraksi Persatuan Pembangunan, yang disampaikan oleh Pak Chozin Chumaidi.

I bu-i bu dan I\apak-bapak Anggota Pani t ia Khusus Perubahan Peraturan Tata Tertib yang terhormat, dan para hadirin ~ekalian.

Pada hari ini kita telah menyeJesaikan dua mata acara, yaitl!l acara pertama pengantar Ketua rapat dan acara yang kedua adalah penyampai.an pokok-pokok pikiran perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI dari Fraksi-fraksi DPR RI.

Kita telah menyelesaikan dua mata acara ini dan selanjutnya akan memasuki pada mata acara yang akan kita tetapkan pada hari Senin mendatang tanggal S Juli 1999.

Semuanya sudah disampaikan oJeh Fraksi-fraksi dan beberapa rangkuman tertulis maupun lisan akan dicatat, direkam kemudian akan juga menjadi bahan-bahan bagi Fraksi-fraksi lainnya. Serta masih ada kesempatan mulai hari ini dan besok serta hari-hari lainnya sebelum memasuki

!

·acara pokok kita pada hari Senin tentang pembahasan BAB-BAB dan Pasal-pasal. Oleh sebab itu apakah masih ada usulan-usulan yang lain dari Anggota Fraksi ?

Baik, Bapak-bapak dan Ibu sekalian, kita sudah akhiri acara pengantar pokok-pokok pikiran dari Fraksi-fraksi tentang perubahan peraturan Tata Tertib DPR RI dan kita akan bertemu pada hari Senin untuk melakukan pembahasan · ini DAB demi BAB, Pasal demi Pasal, dengan acuan dari materi P 3 I serta masukan-masukan berdasarkan pokok-pokok pikiran masing-masing Fraksi.

Dengan demikian rapat Panitia Khusus Perubahan Peraturan Tata Tertib DPR RI dengan ini ditutup. ( KETOK 3 X )

Wabillahi T~:mfiq Wal'hidayah, Wassalamuallaikum Wr. Wb.

·~ ...

19

Ja.ka.1tta., I Juli., 1999

A.n.

KETUA RAPAT

SEKRET-ARIS RAPAT

~

VJUNEV

SH

Referensi

Dokumen terkait

dipermasalahkan dalam pronunciation kayak misalnya satu kata dengan kata yang lain itu kan mirip bunyinya tapi cara pengucapannya itu bisa jadi berbeda nah disitu

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan melalui penerapan teknik pembelajaran taboo di kelas IV Sekolah

Cetakan yang digunakan untuk PCR pada penelitian ini adalah first strand cDNA, yang diperoleh dari proses reverse transkripsi dengan penambahan enzim yang diisolasi dari avian

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Negara (2011) yang berjudul “Karakteristik Diksi dalam Rubrik “Email dari Amerika” Surat Kabar Harian Surya Edisi Tahun 2009”

Pada langkah mundur, sisi bagian kiri piston akan m enekan fluida keoutlet ( katup buang ), sedangkan pada sisi bagian kanan piston akan menghisap fluida darisisi inlet

kegiatan eksplorasi pada kategori sangat baik dengan persentase 77,43%. Adapun kegiatan yang termasuk elabo- rasi adalah: a) memberikan tugas yang dapat mengembangkan

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari

PERANAN MEDIA FILM PADA PROSES PEMBELAJARAN PKN DALAM MENGEMBANGKAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |