PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
ANIMASI DOKUMENTER
“MEDIA TELEVISI INDONESIA”
Faruqi Muhammad Akbar
Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27 Kemanggisan/ Palmerah, 021-5345830 faruqiakbar@ymail.com
Faruqi Muhammad Akbar, Johanes Baptista Permadi, S.Sn , Tunjung Riyadi, S.Sn., MSn
ABSTRAK
Research purpose of this thesis is to inform people about some interesting facts concerning
Indonesia’s television media. Research method engaged by the writer are done through several
studies from reliable sources on the internet, books and also interviews. Analysis done by the
writer stated that television is widely consumed by Indonesian people. Therefore informations or
facts regarding that matter are needed. Result to be achieved is for the viewers to know and
understand more about Indonesia’s television media. Conclusion obtained by the writer is that
work can be done maximally and resulting as the best outcome if one could manage time wisely.
Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah menginformasikan tentang fakta-fakta mengenai
televisi di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan
riset di internet, buku dan wawancara. Analisis saya ialah televisi banyak di tonton oleh
masyarakat luas, sehingga diperlukan pengetahuan mengenai fakta-fakta pertelevisian
Indonesia. Hasil yang ingin dicapai adalah masyarakat sadar dan lebih mengetahui mengenai
pertelevisian di Indoensia. Kesimpulan pelajaran yang
didapatkan adalah proses
pengerjaan dapat di lakukan secara maksimal juka kita dapat mengelola waktu dengan
Kata kunci : Media Indonesia, Televisi , Indonesia, Indonesia’s television media, Indonesian
media, Television, Indonesia
.
PENDAHULUAN
Teknologi televisi bermula dari penemuan electrische teleskop. Dengan electrische teleskop, manusia dapat mengirim gambar ke udara dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Sejak penemuan televisi, berbagai negara di dunia mulai memperkenalkan televisi sebagai sarana yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum. Media televisi telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa saat ini, bahkan ketergantungan manusia pada media televisi sudah sedemikian besar.
Fenomena televisi itu tersendiri sangat mempengaruhi dunia termasuk di Indonesia. Karena sangat populer media televisi diIndonesia saat ini memiliki 238 tayangan perhari atau 1666 perminggunya. Kemudian acara pencarian bakat mencuri dengan jumlah penonton lebih dari 1,2 juta penonton. Lalu program hiburan komedi dan sinetron yang ditonton oleh 1 juta orang. Dan diikuti oleh program gosip dan juga berita. Acara-acara ditelevisi dikonsumsi 6.6juta jiwa di Indonesia dan diyakini jumlah akan itu terus berkembang, padahal jumlah ini setara dengan 13% populasi diindonesia.
Karena begitu banyak yang mengkonsumsi televisi dibutuhkan suatu lembaga yang mengawasi agar tetap berjalan dengan semestinya. Oleh karena itu KPI (Komisi Penyiaraan Indonesia) didirikan pada tanggal berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran yang berisi "Semangatnya adalah pengelolaan sistem penyiaran yang merupakan
ranah publik harus dikelola oleh sebuah badan independen yang bebas dari campur tangan pemodal maupun kepentingan kekuasaan".
Selain itu penulis juga melakukan survey, dan mendapatkan data bahwa 67.57% dari korespenden tidak mengetahui fakta-fakta seperti contoh sejarah pertelevisian indonesia, pengertian rating, tugas dari KPI dan juga lain-lain
selain itu juga 91.89% tertarik untuk mengetahui fakta-fakta yang ada mengenai media televisi Indonesia. Dengan data seperti diatas dan pengalaman penulis yang juga mengkonsumsi televisi hampir tiap harinya. Menjadi titik balik penulis untuk menginformasikan kepada audiens agar dapat memahami fakta-fakta menarik mengenai industri televisi khususnya di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang telah dilakukan adalah kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, penulis juga melakukan riset terhadap target audience dengan menyebarkan survei dan kuesioner
HASIL DAN BAHASAN
Hasil survei mengatakan bahwa 78.13% koresponden dari berbagai umur dan background suka menonton televisi. Kemudian 43.75% menonton televisi lebih dari 3jam-4jam, 34.38% menonton televisi lebih 3 jam - 4 jam, lalu 18.75%, dan 3.13% menonton televisi 5 jam - 6 jam lebih. Lalu 68.75% koresponden tidak mengetahui fakta-fakta mengenai media televisi Indonesia, seperti contoh sejarah pertelevisian indonesia, pengertian rating, tugas dari KPI.
Televisi Indonesia menanyangkan 238 tayangan Dan ditonton oleh 6.6 juta orang, jumlah tersebut diyakini akan terus berkembang padahal, jumlah ini saja setara dengan 13% populasi Indonesia. Kemudian beberapa acara yang tercatat memiliki jumlah rating tertinggi ada acara pencarian bakat yang tercatat mencuri 1,2 juta jumlah penonton. Lalu ada program hiburan komedi dan sinetron yang ditonton oleh 1 juta orang. Peringkat ini lalu diikuti oleh program gosip dan juga tayangan berita.
Hasil survei dan data-data diatas mendukung pembuatan animasi dokumenter karena begitu banyak penonton televisi setiap harinya tetapi para penonton televisi itu tidak mengetahui fakta-fakta mengenai media televisi di Indonesia.
Gambar 2
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
• Strength
a. Konten yang terkandung adalah kehidupan sehari hari di masyarakat b. Banyak data dan mengumpulkannya cukup mudah
• Weakness
a. Informasi yang disajikan dapat ditemukan dimana-mana • Opportunities
a. Masyarakat Indonesia sudah modern, lebih mudah bagi mereka untuk menerima informasi
b. Masyarakat modern kritis dan senantiasa mencari kebenaran • Threat
a. Banyak masyarakat yang tidak kritis dengan konten televisi
Mood dan Warna
Kemudian warna juga sangat berpengaruh dalam film dokumenter Media Televisi Indonesia. Maka warna yang dipakai dalam film dokumenter ini menggunakan dua warna dasar yaitu warna biru muda dan juga putih. Warna putih dan biru yang bersifat netral dan menenangkan supaya mata penonton dapat nyaman melihat film dokumenter ini, sehingga tetap fokus terhadap film (Rolf G. Kuehni 2011).
Color Mood Gambar 4
Elemen Grafis
Elemen grafis yang digunakan adalah teori semiotika
.
karena, menurut buku 'Simbol, Arti dan juga Penerapannya', simbol apabila di tampilkan secara benar, dapat menunjukkan nilai perlambangan yang kuat. Selain itu, seseorang cenderung lebih mudah mengingat warna atau bentuk suatu objek daripada ketika nama objek tersebut.Transisi
Sebagai penghubung antar scene, dibutuhkan elemen-elemen transisional yang mendukung. Dalam animasi dokumenter ini transisi yang digunakan adalah cut-to-cut.
Gambar 6
Hasil Visual
SIMPULAN DAN SARAN
Manusia dan kebutuhannya untuk berkomunikasi semakin tidak bisa terpisahkan. Tuntutan untuk terus berkomunikasi dan kebutuhan untuk selalu terhubung satu sama lain membuat manusia terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kemudian ratusan model teknologi komunikasi yang semakin marak merajai gaya hidup masyarakat. Dari ratusan model teknologi televisi salah satu yang paling menonjol, peran televisi sebagai salah satu media komunikasi massa di Indonesia tentu sangat besar. Melalui televisi, informasi didistribusikan dengan lebih atraktif dan lebih mudah dipahami oleh lebih banyak kalangan. Televisi mampu menjangkau hingga daerah-daerah dipenjuru Indonesia.
Oleh karena itu televisi sangat di gemari oleh berbagai kalangan di Indonesia. Kemudian Film animasi ini menginformasikan kepada para penonton untuk lebih mengetahui tentang industri televisi di Indonesia, sehingga kita menjadi lebih mengetahui dan lebih bijak lagi menyikapinya, dan menjadi penonton yang lebih baik.
REFERENSI
Syahputra Iswandi. (2012). Rezim Media. Gramedia
Astuti Sansri Indra , M.Si dan Bonaventura Satya Bharata, Sip.,M.SI. (2012). Kolonialisasi media televisi. Gramedia
Fernandes Ibiz s\. (2002) Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, Hill/Osborn, California
Brown (2011) Cinematography: Theory and Practice: Image Making for Cinematographers and
Directors. Taylor & Francis
Kuehni Rolf G. (2011) Color Space and Its Divisions. A John Wiley & Sons Publication gorys keraf Argumentasi Dan Narasi. Gramedia
Krasner Jon (2013) Motion Graphic Design: Applied History and Aesthetics.
RIWAYAT PENULIS
Faruqi Muhammad Akbar lahir di kota Jakarta pada tanggal 31 Agustus, 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2014.