• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan Ekonomi Riau Tanpa Migas y-on-y pada Triwulan III Tahun 2014 mencapai 6,41 persen

 Pertumbuhan Ekonomi Riau dengan migas pada triwulan III tahun 2014 sebesar 1,76 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q), dan apabila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013, tumbuh sebesar 1,73 (y-on-y).

 Pertumbuhan Ekonomi Riau tanpa migas pada triwulan III tahun 2014 tumbuh 2,68 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q), dan apabila dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013 perekonomian tumbuh sebesar 6,41 persen (y-on-y).

 Perekonomian Riau pada triwulan III tahun 2014 yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 145.646,29 milyar, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 28.111,52 milyar. Apabila migas dikeluarkan dari perekonomian Riau, nilai PDRB harga berlaku dan harga konstan 2000 masing-masing sebesar Rp. 100.061,52 milyar dan Rp. 16.211,83 milyar.

 Pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas (q-to-q) pada triwulan III 2014 didukung oleh pertumbuhan sektor-sektor pembentuknya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 4,54 persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian hanya mencapai 0,53 persen. Sumber pertumbuhan terbesar diberikan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,53 persen.

Pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas (y-on-y) pada triwulan III 2014 terjadi pada semua sektor ekonomi, tertinggi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran 10,00 persen. Sumber pertumbuhan terbesar diberikan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,02 persen.

 PDRB atas dasar harga berlaku dengan Januari-September 2014 sebesar Rp. 426.477,35 milyar, sementara atas dasar harga konstan sebesar Rp. 83.358,39 milyar. Adapun tanpa migas, PDRB atas dasar harga berlaku Januari-September 2014 sebesar Rp. 288.870,82 milyar dan PDRB atas dasar harga konstan Januari-September 2014 sebesar Rp. 47.438,46 milyar.

 Perekonomian dengan migas selama Januari-September 2014 tumbuh sebesar 2,84 persen, dengan sumber pertumbuhan terutama berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran 9,03 persen.

No. 57/11/14/Th.XV, 05 November 2014

(2)

I. Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha

Perekonomian Riau pada triwulan III tahun 2014 diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 145.646,29 milyar, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 28.111,52 milyar. Sementara perekonomian Riau tanpa migas, nilai PDRB harga berlaku dan harga konstan 2000 masing-masing sebesar Rp. 100.061,52 milyar dan Rp. 16.211,83 milyar.

Pertumbuhan ekonomi (dengan migas) yang digambarkan oleh pertumbuhan nilai PDRB atas dasar harga konstan pada triwulan III tahun 2014 mencapai 1,73 persen dibanding triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), sedangkan tanpa migas perekonomian Riau tumbuh sebesar 6,41persen.

a. Pertumbuhan Ekonomi Riau Triwulan III Tahun 2014

Pertumbuhan ekonomi dengan migas pada triwulan III tahun 2014 (y-on-y) sebesar 1,73 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,00 persen, dan sebagai sumber pertumbuhan telah menyumbang 1,11 persen terhadap total pertumbuhan. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian justru mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,17 persen.

Tabel 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas) Triwulan III 2014 dan Januari - September 2014

(Persen) Lapangan Usaha Trw III 2014 Thd Tiw III 2013 (y on y) Sumber Pertumbuh an (y on y) Trw III 2014 thd Trw II 2014 (q to q) Sumber Pertumbuh an (q to q) Jan - Sept 2014 thd Jan - Sept 2013 (c to c) Sumber Pertumbuh an (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 6,12 1,05 1,49 0,27 6,59 1,13 2. Pertambangan dan Penggalian - 4,17 -1,81 0,53 0,22 -1,99 -0,87 3. Industri Pengolahan 6,91 0,83 1,89 0,24 7,72 0,93 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 3,12 0,01 1,14 0,00 1,94 0,00 5. Bangunan 6,31 0,28 2,98 0,14 6,74 0,29 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,00 1,11 4,54 0,53 9,03 1,00 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,69 0,21 3,84 0,15 5,74 0,21 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 3,42 0,06 1,64 0,03 4,95 0,09 9. Jasa - Jasa -0,10 -0,01 3,18 0,19 1,08 0,06

PDRB 1,73 1,73 1,76 1,76 2,84 2,84

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada triwulan III tahun 2014 (y-on-y) sebesar 6,41 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,00 persen, dan sebagai sumber pertumbuhan telah menyumbang 2,02 persen terhadap total pertumbuhan. Sumber pertumbuhan terkecil berasal dari sektor jasa-jasa sebesar minus 0,01 persen.

(3)

sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 4,54 persen dan menjadi sumber pertumbuhan sebesar 0,53 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 3,84 persen dengan sumber pertumbuhan (q-to-q) menyumbang 0,15 persen terhadap total pertumbuhan.

Tabel 2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Tanpa Migas) Triwulan III 2014 dan Januari - September 2014 (Persen)

Lapangan Usaha Trw III 2014 Thd Tiw III 2013 (y on y) Sumber Pertumbuh an (y on y) Trw III 2014 thd Trw II 2014 (q to q) Sumber Pertumbuh an (q to q) Jan - Sept 2014 thd Jan - Sept 2013 (c to c) Sumber Pertumbuh an (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 6,12 1,90 1,49 0,47 6,59 2,06 2. Pertambangan dan Penggalian 5,98 0,12 1,13 0,02 6,30 0,13 3. Industri Pengolahan 7,86 1,37 2,15 0,38 9,15 1,59 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 3,12 0,01 1,14 0,00 1,94 0,01 5. Bangunan 6,31 0,50 2,98 0,24 6,74 0,54 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10,00 2,02 4,54 0,93 9,03 1,82 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,69 0,39 3,84 0,26 5,74 0,39 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 3,42 0,11 1,64 0,05 4,95 0,16 9. Jasa - Jasa -0,10 -0,01 3,18 0,33 1,08 0,12 PDRB 6,41 6,41 2,68 2,68 6,80 6,80 Grafik 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Riau Triwulan III 2014 (Dengan Migas)

q-to-q menurut Lapangan Usaha

1.49 0.27 0.53 0.22 1.89 0.24 1.14 0 2.98 0.14 4.54 0.53 3.84 0.15 1.64 0.03 3.18 0.19 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 Perta nian Perta mbangan Indus tri Listrik

KonstruksiPerdagang an

Angkut an

Keuangan Jasa-jasa

(4)

Pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas pada triwulan III tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 2,68 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran 4,54 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 3,84 persen, dan sektor jasa-jasa sebesar 3,18 persen. Sumber pertumbuhan tertinggi diberikan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,93 persen.

b. Struktur Ekonomi Riau Triwulan III Tahun 2014

Struktur PDRB dengan migas menurut lapangan usaha didominasi oleh tiga sektor terbesar atau

leading sector yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor

pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.

Pada Triwulan III 2014, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian mencapai 30,23 persen, sektor industri pengolahan 20,50 persen dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 19,42 persen. Secara keseluruhan, peran ketiga sektor tersebut lebih dari 70 persen.

Tabel 3

Struktur PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas) Triwulan III 2013 – 2014 dan Januari - September 2013 – 2014

(Persen)

Lapangan Usaha Trw III 2013 Trw III 2014 Jan - Sept 2013 Jan - Sept 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 18,45 19,42 18,39 19,23 2. Pertambangan dan Penggalian 33,46 30,23 33,97 31,16 3. Industri Pengolahan 19,66 20,50 19,52 20,43 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 0,17 0,17 0,18 0,17

5. Bangunan 7,26 7,60 7,21 7,48

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 11,68 12,78 11,53 12,36 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,10 2,16 2,08 2,11 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 2,97 2,98 2,96 2,99 9. Jasa - Jasa 4,24 4,15 4,17 4,07 PDRB Nilai PDRB (Rp Milyar) 100,00 133.416,33 100,00 145.646,29 100,00 383.904,91 100,00 426.477,35

Terdapat beberapa perbedaan struktur bila dibandingkan dengan struktur ekonomi dengan migas. Struktur PDRB tanpa migas disajikan pada Tabel 4. Tiga sektor utama terdapat pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sektor industri pengolahan, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Tiga sektor tersebut bertahan pada setiap periode, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian justru menempati posisi kedelapan dari sembilan sektor penyusun PDRB.

Perekonomian Riau tanpa migas pada triwulan III tahun 2014 mencapai sebesar Rp 100.061,52 milyar. Kontribusi terbesar pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 28,27 persen, sektor industri pengolahan 26,06 persen, serta sektor perdagangan, hotel, dan

(5)

Tabel 4

Struktur PDRB Riau Menurut Lapangan Usaha (Tanpa Migas) Triwulan III 2013 – 2014 dan Januari - September 2013 – 2014

(Persen)

Lapangan Usaha Trw III 2013 Trw III 2014 Jan - Sept 2013 Jan - Sept 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

Kehutanan, dan Perikanan 28,21 28,27 28,37 28,38 2. Pertambangan dan Penggalian 2,28 2,22 2,34 2,25 3. Industri Pengolahan 26,04 26,06 25,92 26,28 4. Listrik,Gas dan Air Bersih 0,26 0,25 0,27 0,25

5. Bangunan 11,10 11,07 11,12 11,05

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 17,86 18,60 17,78 18,24 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,21 3,14 3,20 3,12 8. 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 4,55 4,34 4,56 4,41 9. Jasa - Jasa 6,49 6,05 6,43 6,01 PDRB Nilai PDRB (Rp Milyar) 100,00 87.255,99 100,00 100.061,52 100,00 248.896,60 100,00 288.870,82

Secara kumulatif, Januari-September2014 dibandingkan Januari-September 2013, memiliki pola yang tidak jauh berbeda dan memiliki tiga leading sector yang sama, yaitu sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan (28,38 %), industri pengolahan (26,28 %) dan perdagangan, hotel, dan restoran (18,24 %).

(6)

 Pertumbuhan Ekonomi Riau, termasuk migas, pada triwulan III tahun 2014 sebesar 1,76 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q). Sumber pertumbuhan berasal dari komponen ekspor sebesar 3,50 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan III tahun 2013), perekonomian Riau tumbuh 1,73 persen (y-on-y). Pertumbuhan komponen tertinggi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 8,70 persen dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,51 persen.

 Perekonomian Riau, tanpa migas, triwulanI III tahun 2014 meningkat sebesar 2,68 persen terhadap triwulan II tahun 2014 (q-to-q). Pertumbuhan pengeluaran tertinggi adalah konsumsi pemerintah sebesar 5,82 persen namun hanya menyumbang sumber pertumbuhan sebesar 0,51 persen. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan III tahun 2013) perekonomian Riau mengalami pertumbuhan sebesar 6,41 persen (y-on-y), dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 12,23 persen, dan pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 8,70 persen.

 Struktur ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan III tahun 2014 didominasi oleh komponen ekspor 42,91 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga 34,09 persen, dan PMTB 26,01 persen. Pada triwulan yang sama tahun sebelumnya, struktur ekonomi Riau juga didominasi oleh ketiga komponen penggunaan tersebut.

 Struktur ekonomi Riau, tanpa migas, pada triwulan III tahun 2014 didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi sebesar 49,63 persen. Kemudian kontribusi ekspor sebesar 39,62 persen, dan kontribusi Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 19,84 persen.

II.

Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi Menurut Komponen Penggunaan

a. Pertumbuhan Ekonomi Riau Triwulan III Tahun 2014

Ekonomi Riau, termasuk migas, pada triwulan III tahun 2014 mengalami pertumbuhan

sebesar 1,76 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014 (q-to-q). Ekspor tumbuh

6,69 persen dan menjadi sumber pertumbuhan sebesar 3,50 persen. Pengeluaran konsumsi

rumahtangga tumbuh 2,78 persen dan menjadi sumber pertumbuhan sebesar 1,19 persen.

Pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 5,82 persen, namun hanya memberi 0,29 persen

terhadap sumber pertumbuhan.

Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan III tahun

2013), perekonomian Riau tumbuh 1,73 persen (y-on-y). Pertumbuhan komponen

pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 8,70 persen, menyumbang 3,51 persen terhadap

sumber pertumbuhan. Komponen PMTB tumbuh 2,42 persen, menyumbang 0,73 persen

sebagai sumber pertumbuhan. Sementara komponen ekspor tumbuh 0,25 persen, dan impor

tumbuh 2,80 persen, keduanya berperan sebagai sumber pertumbuhan sebesar 0,14 persen

dan 0,92 persen.

(7)

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Dengan Migas) Triwulan III 2014 dan Januari – September 2014

(Persen) KomponenPenggunaan Trw III 2014 Thd Trw III 2013 (y on y) Sumber Pertumbuhan (y on y) Trw III 2014 thd Trw II 2014 (q to q) Sumber Pertumbuhan (q to q) Jan-Sep 2014 thd Jan-Sep 2013 (c to c) Sumber Pertumbuhan (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pengel. KonsumsiRumahTangga 8,70 3,51 2,78 1,19 8,35 3,37 2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 12,23 0,04 2,76 0,01 15,83 0,05 3. Pengel. KonsumsiPemerintah -1,87 -0,10 5,82 0,29 -1,79 -0,09 4. Pembentukan Modal TetapBruto 2,42 0,73 1,78 0,54 3,00 0,90 5. PerubahanStok - -1,67 - -3,65 - 1,33 6. Ekspor 0,25 0,14 6,69 3,50 -2,71 -1,52 7. Impor 2,80 0,92 0,36 0,12 3,62 1,20 PDRB 1,73 1,73 1,76 1,76 2,84 2,84

Pertumbuhan ekonomi tanpa migas y-on-y terjadi di hampir semua komponen pengeluaran, hanya pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi pertumbuhan. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 12,23 persen, diikuti oleh konsumsi rumahtangga yang tumbuh sebesar 8,70 persen. Komponen ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 5,25 persen, sementara impor tumbuh 6,49 persen. Sumber pertumbuhan berasal dari pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 6,38 persen, ekspor 2,21, PMTB 0,65 persen, persen, sementara impor 3,70 persen.

Tabel 6

Laju Pertumbuhan PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Tanpa Migas) Triwulan III 2014 dan Januari – September 2014

(Persen) KomponenPenggunaan Trw III 2014 Thd Trw III 2013 (y on y) Sumber Pertumbuhan (y on y) Trw III 2014 thd Trw II 2014 (q to q) Sumber Pertumbuhan (q to q) Jan-Sep 2014 thd Jan-Sep 2013 (c to c) Sumber Pertumbuhan (c to c) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pengel. KonsumsiRumahTangga 8,70 6,38 2,78 2,08 8,35 6,16 2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 12,23 0,07 2,76 0,02 15,83 0,08 3. Pengel. Konsumsi Pemerintah -1,87 -0,18 5,82 0,51 -1,79 -0,17 4. Pembentukan Modal TetapBruto 2,17 0,65 0,90 0,26 2,39 0,73

5. PerubahanStok - 0,98 - 0,67 - 1,38 6. Ekspor 5,25 2,21 5,34 2,18 2,64 1,14 7. Impor 6,49 3,70 5,49 3,04 4,38 2,52 PDRB 6,41 6,41 2,68 2,68 6,80 6,80

(8)

b. Struktur PDRB Riau termasuk migas

Pengeluaran konsumsi rumah tangga memberi kontribusi terhadap total PDRB dengan migas pada triwulan III tahun 2014 sebesar 34,09 persen. Kontribusi komponen ekspor yaitu sebesar 42,91 persen, sementara kontribusi impor sebesar 12,80 persen, atau ekspor netto sebesar 30,11 persen. Serta kontribusi komponen PMTB sebesar 26,01 persen

Dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2013, terdapat perubahan kontribusi masing-masing komponen pengeluaran dengan komposisi yang relatif serupa. Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto dan ekspor masih menjadi tiga kontibutor terbesar. Kontribusi masing-masing komponen penggunaan menunjukkan peningkatan dibanding triwulan yang sama pada tahun 2013.

Selama Januari-September 2014, kontribusi komponen ekspor sebesar 42,51 persen, pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 33,48 persen, dan PMTB sebesar 25,80 persen. Kontribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, hal yang sama juga terjadi pada kontribusi PMTB yang meningkat.

Tabel 7

Struktur PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Dengan Migas) Triwulan III 2013 - 2014 dan Januari – September 2013 - 2014

(Persen)

KomponenPenggunaan Trw III 2013 Trw III 2014 Jan-Sep 2013 Jan-Sep 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengel. KonsumsiRumahTangga 32,36 34,09 31,91 33,48 2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 0,32 0,34 0,31 0,34 3. Pengel. KonsumsiPemerintah 5,57 6,52 5,41 6,32 4. Pembentukan Modal TetapBruto 24,54 26,01 24,58 25,80

5. PerubahanStok 7,70 2,93 8,07 4,43 6. Ekspor 42,15 42,91 42,51 42,51 7. Impor 12,64 12,80 12,79 12,88 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Nilai PDRB (RpMilyar) 133.416,33 145.646,29 383.904,91 426.477,35

c. Struktur PDRB Riau tanpa migas

Komponen utama pada struktur ekonomi Riau tanpa migas pada Triwulan III 2014 didominasi oleh tiga komponen, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, PMTB, dan ekspor. Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013, komposisi ketiga komponen tersebut relatif sama, meskipun terjadi sedikit pergeseran kontribusi. Kontribusi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 49,63 persen dan PMTB sebesar 19,84 persen. Sementara kontribusi ekspor 39,62 persen dan kontribusi impor sebesar 16,52 persen.

Dibandingkan dengan triwulan III tahun 2013, terdapat sedikit perbedaan kontribusi PDRB tanpa migas menurut komponen penggunaan. Kontribusi PMTB sedikit menurun dari 19,94 persen menjadi

(9)

19,84 persen, dan impor dari 16,82 persen menjadi 16,52 persen. Sementara kontribusi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat dari 49,48 persen menjadi 49,63 persen, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dari 0,49 persen menjadi 0,50 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah dari 8,52 persen menjadi 9,48 persen, dan ekspor dari 36,27 persen menjadi 39,62 persen.

Tabel 8

Struktur PDRB Riau Menurut Komponen Penggunaan (Tanpa Migas) Triwulan III 2013 - 2014 dan Januari – September 2013 - 2014

(Persen)

KomponenPenggunaan Trw III 2013 Trw III 2014

Jan-Sep 2013 Jan-Sep 2014 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pengel. KonsumsiRumahTangga 49,48 49,63 49,22 49,42 2. Pengel. Kons. Lemb. Swasta Nirlaba 0,49 0,50 0,47 0,49 3. Pengel. KonsumsiPemerintah 8,52 9,48 8,35 9,33 4. Pembentukan Modal TetapBruto 19,94 19,84 20,30 20,02

5. PerubahanStok 2,12 -2,55 2,25 -0,26 6. Ekspor 36,27 39,62 36,74 37,54 7. Impor 16,82 16,52 17,33 16,54 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 Nilai PDRB (RpMilyar) 87.255,99 100.061,52 248.896,60 288.870,82

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara pola asuh otoriter

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk

4 Berdasarkan hal diatas, pada penelitian ini peneliti akan membuat suatu perangkat lunak yang dapat melakukan perbandingan terhadap Algoritma Kruskal dan Aloritma

Untuk pengembangan di daerah lain yang mempunyai lingkungan ber- beda (iklim dan tanah berbeda) perlu dilakukan uji multilokasi di beberapa lokasi selama bebe- rapa tahun,

Pada dasarnya, teknik watermarking adalah nambahkan kode identifikasi secara per- manen ke dalam data digital. Kode identifikasi tersebut dapat berupa teks, gambar, suara, atau

kesehatan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu II Januari  –  Desember Penanggung  jawab upaya KIA 7. Kunjungan ibu nifas

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa program pendidikan bahasa arab semester 7 (tujuh) UPI mampu mengetahui, memahami hadits-hadits nabi tentang tujuan pendidikan3.

Pengendalian Internal terhadap Aset Tetap pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Utara saat ini sudah cukup baik, namun akan berjalan dengan efektif dan