• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN METODE PEMBELAJARAN

BRAINSTORMING DAN BUZZ GROUP PADA MATERI DAMPAK PENCEMARAN BAGI KEHIDUPAN

(Studi Eksperimen di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016)

(The Difference of Result Learning Between Creative Problem Solving Learning Model With Brainstorming and Buzz Group Methode Which to

Learn About Effect of Pollution Environment to Life) Rini Komalasari, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati

Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Tasikmalya.

Jl. Siliwangi No. 24 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115 rikoramdani635@gmail.com

ABSTRACT

This research aimed to know the difference of result learning between creative problem solving learning model with brainstorming and buzz group method which to learn about Effect of Pollution Environment to Life in 7th grade of 1st Public Junior High School at Tasikmalaya city.

This research was going on November 2015 until April 2016 in 1st Public Junior High School at Tasikmalaya city. This research using pre experiment method with one shoot case study design. The populations of this research is 4 classes of 7th grade of 1st Public Junior High School at Tasikmalaya city at least for 144 students. The sample of this research took by cluster random sampling technique. The sample of this research is 2 classes which each consist of 36 students. The instrument which using result learning test about Effect of Pollution Environment to Life and the type of this test is multiple choice, at least for 40 questions with 4 option in every question. The researcher use t-test to analyze the data result with significance level (α) = 5 %.

Based on the result of research, we know that tstat = -2,35 and ttable = 2,00.

Its showed that there is difference of result learning between creative problem solving leraning model with brainstorming and buzz group method which to learn about Effect of Pollution Environment to Life in 7th grade of 1st Public Junior High School at Tasikmalaya city refer to cognitif aspect.

Keywords: Creative problem solving model, brainstorming method, buzz group method, result learning.

(2)

2 ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan April 2016 di SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experiment. Populasinya adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya sebanyak 4 kelas, dengan jumlah peserta didik sebanyak 144 orang. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang masing-masing kelas terdiri dari 36 orang. Teknik pengumpulan data berupa tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan. Tes ini berupa pilihan majemuk dengan 4 option sebanyak 40 butir soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf signifikan ( ) 5%.

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai thitung= -2,35 dan ttabel = 2,00.

Maka thitung terletak di daerah penolakan H0, hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan, yang dilihat dari aspek kognitifnya (pengetahuannya).

Kata kunci: Model creative problem solving, metode brainstorming, metode buzz group, hasil belajar.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan bisa diperoleh dimana saja, akan tetapi dalam bentuk formalnya pendidikan diperoleh melalui proses belajar dan mengajar di lembaga pendidikan (sekolah). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sejak beberapa tahun terakhir kurikulum terus diperbaharui dengan harapan mutu pendidikan akan selangkah lebih maju seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pergantian kurikulum dari

(3)

3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum Nasional 2013 (Kurnas 2013) memang telah menuai pro dan kontra.

Dharayanti, Yuli et al. (2013:2) menyatakan bahwa permasalahan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran saat ini adalah “Guru hanya menggunakan metode ceramah kemudian peserta didik diberikan latihan soal. Guru hanya sebatas memberikan materi dan memecahkan masalah langsung menuju jawaban yang benar tanpa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan jawaban atau alternatif lain”. Permasalahan-permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya pada tanggal 12 November 2015, dapat diketahui bahwa permasalahan yang terdapat di sekolah tersebut yaitu peserta didik merasa bosan karena kegiatan pembelajaran sangat monoton. Kegiatan pembelajaran didominasi oleh model pembelajaran langsung dengan metode ceramah. Masalah lain yang sering dikeluhkan oleh peserta didik adalah peserta didik tidak antusias lagi dalam mengikuti pembelajaran karena guru lebih banyak menjelaskan dan tidak pernah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba memecahkan permasalahan.

Hal tersebut berdampak pada nilai hasil ujian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi dampak pencemaran bagi kehidupan. Peserta didik memperoleh nilai yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya adalah 80. Nilai rata-rata hasil ulangan peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya adalah 70,27. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung dengan metode ceramah kurang sesuai untuk digunakan pada proses pembelajaran ini dan perlu ada sebuah inovasi dalam kegiatan pembelajaran pada materi dampak pencemaran bagi kehidupan dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group.

Bakhrudin (Shoimin, Aris, 2014:56) menyatakan bahwa “Creative problem solving merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah

(4)

4 melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan”. Wulandari, et al. (2014:105) mengemukakan bahwa “Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode brainstorming, seluruh siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi untuk mengungkapkan gagasannya mengenai masalah yang diberikan”. Nugroho, Djoko Hari (2010:113) mengutarakan bahwa metode buzz group adalah “Cara pembahasan suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dibagi dalam kelompok kecil 3-6 orang. Kelompok kecil tersebut membahas suatu masalah yang diakhiri dengan penyampaian hasil pembahasannya oleh setiap juru bicara pada kelompok besar”. Diharapkan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group dapat memotivasi peserta didik untuk menjadi lebih aktif, antusias dan bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran. Diharapkan pula model dan metode pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode pembelajaran brainstorming dan buzz group pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 4 kelas dengan jumlah peserta didik 144 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang masing-masing kelas terdiri dari 36 peserta didik. Isntrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada materi Dampak

(5)

5 Pencemaran bagi Kehidupan. Tes ini berupa pilihan majemuk dengan 4 option sebanyak 40 butir soal.

Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shoot case study. Perlakuan hanya diberikan satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh. Teknik pengolahan dan analisis data melalui dua tahap yaitu uji persyaratan dan uji hipotesis. Uji persyaratan terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Chi-Kuadrat (χ2) dan uji homogenitas menggunakan uji Fmaksimum. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji

homogenitas dapat diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka hipotesis diuji dengan menggunakan uji t.

Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang proses pembelajarannya menggunakan model creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1: Data Hasil Penelitian Data Minimum Maksimum Rentang

Rata-rata Varians Standar deviasi A 28 40 12 34.64 9,55 3,09 B 24 40 16 32,64 14,52 3,81 Keterangan :

Data A: model creative problem solving dengan metode brainstorming Data B: model creative problem solving dengan metode buzz group

Uji normalitas dihitung dengan menggunakan rumus chi kuadrat (χ2) karena data yang diperoleh berjumlah banyak (n ≥ 30). Berikut ringkasannya:

Tabel 2: Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data χ2hitung χ2tabel Hasil

Analisis

Kesimpulan Kesimpulan Analisis A 5.87 9,49 χ2hitung

<χ2 tabel

Terima H0 Data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal B 3,81 7,81 χ2hitung

<χ2 tabel.

Terima H0 Data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal

(6)

6 Uji homogenitas dihitung dengan menggunakan rumus Fmaksimum

karena data yang diperoleh berjumlah banyak (n ≥ 30). Berikut ringkasannya: Tabel 3: Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

Fhitung Ftabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis

1,52 1,76 Fhitung < Ftabel Terima H0 Kedua Varians Homogen

Hasil uji t menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model creative problem solving dengan mertode brainstorming dan buzz group. Berikut ringkasannya:

Tabel 4: Ringkasan Hasil Uji t thitung ttabel Hasil

Analisis

Kesimpulan Kesimpulan Analisis -2,35 2,00 thitung > -ttabel Tolak H0 Terdapat perbedaan rata-rata

antara dua kelompok

b. Pembahasan

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai thitung > -ttabel. Maka,

dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajaranya menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya.

Model pembelajaran yang baik pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan di Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya adalah model creative problem solving dengan metode brainstorming. Hal tersebut dilihat dari nila rata-rata hasil belajar peserta didik yang menggunakan model creative problem solving dengan metode brainstorming memperoleh nilai 85,56. Sedangkan model creative problem solving dengan metode buzz group memperoleh nilai 81,60. Nilai rata-rata tersebut menunjukan pula bahwa model creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group telah mencapai Kriteria Ketuntsan Minimum (KKM) dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Gambar berikut ini merupakan diagram tercapainya hasil belajar peserta didik sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) antara peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model

(7)

7 pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group.

Gambar 1

Diagram Batang Nilai Rata-rata Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Metode Brainstorming dan Buzz Group yang telah Mencapai KKM

Model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam memecahkan permasalahan bersama teman kelompoknya. Model dan metode ini pun membuat peserta didik berani untuk mengungkapkan setiap gagasan yang mereka miliki sehingga terhimpun banyak solusi untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru. Karakteristik dari metode brainstorming yang membebaskan setiap peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya tanpa takut akan adanya kritik menyebabkan peserta didik tidak ragu untuk ikut berpartisipasi dalam pengerjaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Model creative problem solving dengan metode buzz group memang merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelas akan tetapi keaktifan peserta didik justru menurun saat dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Pembentukan kelompok yang terjadi sebanyak dua kali ternyata tidak efektif dan menyebabkan menurunnya

75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 80.00 81.00 82.00 83.00 84.00 85.00 80.00 85.56 81.60 N il ai KKM Brainstorming Buzz Group

(8)

8 keaktifan peserta didik ketika berada di kelompok kecil. Selain itu, pembentukan kelompok kecil memakan waktu yang lumayan lama sehingga menyebabkan peserta didik kekurangan waktu untuk memecahkan masalah saat di kelompok kecil. Peserta didik sulit dikontrol dalam pengerjaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Kerjasama antar anggota kelompok pun kurang solid sehingga suasana belajar menjadi kurang kondusif dan butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming dan buzz group pada materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan di kelas VII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2015/2016.

Saran

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming lebih tepat digunakan dalam materi Dampak Pencemaran bagi Kehidupan di kelas VII.

2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving dengan metode brainstorming merangsang peserta didik untuk memecahkan masalah secara kreatif, meningkatkan keaktifan peserta didik dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Achmad, Rukaesih. (2004). Kimia Lingkungan. Jakarta: Andi Press.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

(9)

9 Cunningham, Wiliam P. & Marry A. C. (2012). Environmental Science. Newyork:

McGraws-Hill Companies.

Dharayanti, Yuli et al. (2013). “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5e Berbasis Brainstorming terhadap Kemampuan Berpikir Divergen Bahasa Indonesia Siswa SD”. Jurnal PGSD. (Juli). Singaraja: Tidak diterbitkan.

Hernawan, Edi. (2014). Pengantar Statistika Parametrik Untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: LPPM UNSIL.

Jihad, Asep & Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Perindo.

John, Torney R. (2012). ”ABC of Buzz Group”. Artikel. (September). Tidak Diterbitkan

Manik, Karden E. S. (2007). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Percetakan Fahr Comtrad.

Mukono. (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press.

Nugroho, Djoko Hari. (2010). “Studi tentang Implementasi Metode Pembelajaran Aktif Berbasiskan Konstruktivisme Untuk Prodi Elektronika-Instrumentasi-STTN”. Seminar Nasional VI-SDM Teknologi Nuklir. (November. 1978-0176). Yogyakarta

Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Romdhoni. (2009). Kimia Lingkungan. Artikel. Tidak Diterbitkan.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2010). Metoda & Teknik Pembelajaran Pertisipatif. Bandung: Falah Production.

Supardi, et al. (2010). “Pengaruh Penggunaan Artikel Kimia dari Internet pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA”. Jurnal Pendidikan Kimia. (Juli. 574-581). Semarang.

Wardhana, Wisnu A. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.

(10)

10 Widodo, A. (2005). “Taksonomi Tujuan Pembelajaran”. Didaktis. (September,

4(2) 61-69). Bandung.

Widowati, Asri. (2008). “Brainstorming sebagai Alternatif Pengembangan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Sains Biologi”. Semnas Bio FMIPA UNY. Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

Wulandari, et al. (2014). “Pengaruh Penerapan Metode Brainstorming terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Hama dan Penyakit pada Tumbuhan di Smp Negeri 1 Ungaran”. Unnes Journal of Biology Education. (Juni. 2252-6579). Semarang.

Yulianda, Dwi P. (2012). “Pengaruh Metode Pembelajaran Buzz Group dengan Authentic Assessment terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi (Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 5 Jember Tahun Ajaran 2011/2012)”. Jurnal Pendidikan. (Agustus. 2087-9016 87). Jember.

Ziqri, I. M & Supriyanto. (2014). “Efektivitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Materi Sistem Pernapasan di SMAN 1 Jatibarang Brebes”. Jurnal of Biology Education. (Oktober. 2252-6579). Semarang.

Riwayat Penulis

Rini Komalasari adalah mahasiswa angkatan 2012 pada Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Gambar

Tabel 2: Ringkasan Hasil Uji Normalitas  Data   χ 2 hitung   χ 2 tabel Hasil
Tabel 4: Ringkasan Hasil Uji t  t hitung  t tabel  Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Variasi kandungan asam propionat pada hasil pencernaan fermentatif antar formula pakan komplit dalam penelitian ini membuktikan bahwa tepung bonggol pisang dari

Tanaman tradisional ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia salah satunya adalah digunakan sebagai obat dalam penyembuhan luka infeksi, dimana luka infeksi

Akhirnya terpilih 5 isolat hipovirulen yaitu: isolat 11, 13, 15, 19, dan 12 yang menunjukkan laju pertumbuhan koloni relatif lambat dan tingkat virulensi relatif

penyediaan fasilitas pengangkutan sampah domestic; Pembangunan sabuk pantai di pesisir kawasan Tambak Lorok; Perbaikan Fasilitas TPI di Tambak Lorok; Pemberian

Kawasan Rawan Bencana III pada kedua Kecamatan tersebut yang terdiri dari 16 Desa dan 124 Dusun merupakan wilayah studi dalam penelitian ini dengan judul “Model Spasial

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara

Sebagai masukan atau informasi tambahan bagi instansi pemerintah serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam instansi pemerintah dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk

Apabila seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang menyatu