• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN PRTG PADA PT GAJAH TUNGGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN PRTG PADA PT GAJAH TUNGGAL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM

MONITORING JARINGAN

MENGGUNAKAN PRTG

PADA PT GAJAH

TUNGGAL

Bill Kevin Tupamahu, Adhel Ekonofian, Rizki paramasatya, Tatang Gunar Setiadji

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara JL. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan/Palmerah,Jakarta 11480,

billkevinkyle@gmail.com, ekonofian.adhel@gmail.com, rizkiparamasatya@gmail.com, tgsetia@hotmail.com

Abstract

PT. Gajah Tunggal Tbk. engaged in the tire and rubber industry, has a network system for communication between the center and the branches and divisions in the related plant. Existing system felt still less, where if there is interference on the network device, the handling of the problem is still slow. For a system that need to be made to expedite the handling of the problem by the engineer, namely by adding a network monitoring system using PRTG. With this system, it is hoped all problems can be monitored and can speed up the handling of the problem. This system is made through a survey of methods of systems running on the enterprise and library research, and designing and testing the system which has been designed in an simulation, where the system was already functioning and working well, so it is expected to overcome the existing problems in the company.

Keyword : PRTG, monitoring, notification

Abstrak

PT. Gajah Tunggal Tbk. yang bergerak di bidang industri ban dan karet, memiliki sistem jaringan untuk komunikasi antar pusat dan cabang serta divisi-divisi di dalam plant yang terkait. Sistem yang berjalan dirasakan masih kurang, di mana apabila ada gangguan pada perangkat jaringan, penanganan masalahnya masih lambat. Untuk itu perlu dibuat suatu sistem yang dapat mempercepat penanganan masalah oleh engineer, yaitu dengan menambahkan sistem monitoring jaringan menggunakan PRTG. Dengan sistem ini, diharapkan segala masalah dapat dipantau dan dapat mempercepat penanganan masalah. Sistem ini dibuat melalui metode survei yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan pada perusahaan serta studi kepustakaan, dan perancangan serta menguji coba sistim yang telah di rancang secara an simulasi, dimana sistimnya sudah berfungsi dan bekerja dengan baik, sehingga diharapakan dapat mengatasi permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.

(2)

PENDAHULUAN

Forouzan (2007 : 2) mengatakan bahwa jaringan adalah kumpulan dari devices (sering di referensikan sebagai nodes) yang terhubung oleh communication links. Sebuah node bisa berbentuk sebuah komputer, printer, atau alat lainya yang mempunyai kemampuan untuk mengirim dan/atau menerima data yang tergenerasi oleh nodes lainnya di jaringan.Sebuah jaringan harus bisa untuk menemui kriteria yang tersedia. Hal terpenting dari kriteria tersebut adalah performance, reliability, dan security. Performance bisa diartikan dengan banyak hal, termasuk transit time dan response time. Transit time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah informasi berpindah ke satu device ke device lainnya Response Time adalah waktu yang dilewati antara sebuah inquiry dan sebuah respon. Peforma dari sebuah jaringan tergantung dari jumlah faktor-faktor termasuk dari jumlah user, tipe dari medium transmisi, kemampuan dari hardware yang terkoneksi, dan keefisiensian dari software. Reliability terkait didalam akurasi pengiriman. Reliability jaringan diukur dari frekeuensi banyaknya kegagalan, waktu yang dipakai sebuah link untuk mengembalikan keadaan dari sebuah kegagalan. Security dan hal-hal yang terkait dalam isu tersebut memiliki fungsi dalam perlindungan data dari akses yang tidak diotorisasi, melindungi data dari kerusakan dan pengembangan, dan aturan implementasi dan prosedur untuk recovery dari cabang dan data yang hilang.

Pada saat ini, banyak perusahaan besar maupun kecil yang sudah menggunakan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan bisnisnya, khususnya pada teknologi jaringan komputer. Teknologi jaringan komputer berguna untuk membantu komunikasi perusahaan agar dapat mempersingkat waktu pertukaran informasi, namun dengan semakin besarnya jaringan komputer, akan semakin potensi timbulnya berbagai masalah yang waktunya tidak dapat diprediksi.

Melihat fakta - fakta diatas, perlu dibuat suatu sistem yang dapat memantau seluruh perangkat jaringan yang terhubung, dilengkapi dengan notifikasi apabila ada kerusakan perangkat. Sistem monitoring dirancang dengan menggunakan PRTG System Monitor. Dengan adanya sistem ini maka engineer akan segera mengetahui adanya gangguan dari alert notifikasi yang dikirimkan sistem tersebut, sehingga gangguan akan dengan cepat pula bisa diatasi. Dengan perancangan sistem monitoring jaringan yang baik, diharapkan akan menunjang kinerja jaringan perusahaan agar dapat lebih baik lagi.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu metode analisis dan metode perancangan. a. Metode analisis

• Metode Wawancara :

Melakukan pengumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan narasumber dari pihak dan bagian yang terkait tentang profil perusahaan dan permasalahan yang sedang dihadapi.

• Metode Observasi :

Melakukan pengamatan di lapangan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan monitoring jaringan.

b. Studi literatur

Melakukan studi melalui buku, artikel, serta jurnal yang digunakan sebagai landasan teori dalam penulisan ini.

c. Perancangan

Merancang sistem monitoring jaringan dengan perancangan network monitoring tools yang akan digunakan, meliputi persiapan software dan hardware yang dibutuhkan, penambahan add-on apabila dibutuhkan, menyusun daftar perangkat yang akan dipantau, serta instalasi dan konfigurasi.

d. Uji coba

Uji coba dilakukan dengan simulasi dan dalam skala yang lebih kecil dari sistem jaringan yang digunakan oleh perusahaan.

Perancangan sistem monitoring jaringan ini menggunakan pendekatan iteratif sebagai dasar metodologinya. Hal ini dikarenakan pendekatan tersebut dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada perusahaan secara fungsional. Sistem dirancang dan ditekankan

(3)

pada aspek reliability agar dapat berjalan dalam jangka waktu yang lama. Pengembangan setelah tahap evaluasi akan dibangun secara terpisah.

Gambar 1. Metode Perancangan Sistem

Langkah-langkah yang akan dijalani berdasarkan metode ini adalah : 1. Planning

Pada tahap ini, dilakukan sebuah pengumpulan data tentang apa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghadapi permasalahan yang ada. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, penelitian, dan studi literatur. Dengan tahapan tersebut dapat disimpulkan requirements terhadap masalah yang sedang terjadi dimana akan menjadi acuan dalam perancangan sistem. Di sini, pihak PT Gajah Tunggal Tbk membutuhkan adanya perangkat yang dapat digunakan untuk memantau sistem jaringan yang sedang berjalan. Perangkat yang akan digunakan untuk monitoring ini haruslah mempunyai sistem notifikasi. Notifikasi berguna untuk memberi alert kepada admin atau teknisi apabila ada perangkat yang rusak atau terputus dari sistem yang sedang berjalan.

2. Analisa dan desain sistem

(4)

Selanjutnya dilakukan proses analysis and design yaitu menerjemahkan syarat kebutuhan user sesuai dengan data yang telah didapat. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan monitoring jaringan yang sesusai dengan requirement.

Perangkat monitoring akan ditempatkan di komputer admin agar perangkat tersebut dapat menjangkau seluruh perangkat lain yang terhubung dalam sistem jaringan. Ketika sistem monitoring menerima informasi jika ada perangkat yang down, maka sistem ini akan segera mengirimkan notifikasi kepada admin/teknisi yang berisikan perangkat mana yang rusak dan waktu down secara real time melalui email yang sebelumnya telah terdaftar dalam sistem. Dengan cara ini, admin/teknisi dapat cepat mengetahui masalah dan melakukan tindakan bila ada perangkat yang rusak meskipun sedang tidak berada di tempat kerja.

3. Implementasi

Pada tahap ini akan dilakukan implementasi untuk melihat performa sistem yang dibuat. Kegiatan yang akan dilakukan secara garis besar adalah :

a. Instalasi perangkat monitoring jaringan. b. Konfigurasi dan penyetelan perangkat. c. Testing fitur dan sensor yang telah terpasang. d. Pengujian sistem.

4. Testing

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, desain, dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user untuk dicoba kinerjanya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ping sensor digunakan untuk mengecek apakah device sedang available dalam jaringan atau tidak. Ping sensor mengirim Internet Control Message Protocol (ICMP) dari device yang menjalankan PRTG Network Monitor ke device yang akan dimonitor.

(5)

Jika dilihat dari gambar 3, indikator horizontal pada grafik merupakan waktu yang berjalan. Interval waktunya adalah 5 menit. Sedangkan indikator vertikal merupakan indikator device saat merespon Ping request. Indikator ini dalam satuan milisecond. Minimal 0 dan maksimal 120 milidetik. Namun nilai maksimal ini akan berubah sesuai dengan nilai maksimal dari waktu respon Ping yang dijalankan.

Untuk waktu timeout atau batas waktu respon adalah 2 detik dan bisa diubah sampai 300 detik. Garis biru muda pada grafik menunjukan data Ping yang dilakukan dengan interval 30 detik antar Ping. Interval Ping bahkan bisa diatur sampai 24 jam antar Ping. Untuk data Ping tersebut, semakin rendah grafik tersebut yang berarti semakin kecil waktu respon device yang di Ping, maka akan semakin bagus.

Pada grafik ini juga akan ada penanda untuk Ping terendah dan Ping tertinggi. Untuk mencoba ping sensor maka device dimatikan dengan sengaja maka Ping yang dikirim tidak akan direspon sehingga akan muncul seperti di gambar. Selain grafik, di gambar 4.5 juga bisa dilihat bahwa terdapat 2 tabel. Tabel pertama yg terletak di bawah grafik berfungsi untuk menampilkan rata-rata dari Ping Time, rata-rata persenan terjadinya downtime, dan juga rata-rata coverage. Sedangkan tabel kedua yang berada di bagian paling bawah menampilkan data Ping Time, Downtime, Coverage berdasarkan waktu yang intervalnya 30 detik antar Ping.

Percobaan Monitoring Bandwidth dan Traffic

Untuk memantau bandwidth dan traffic maka diperlukan sensor SNMP Traffic. Sensor ini menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP). SNMP sendiri sangat sering digunakan karena hanya membutuhkan seditkit bandwidth dan CPU Load. Sensor ini bisa dipasang di semua device yang terdapat lalu lintas data. Sensor ini memungkinkan untuk memonitor traffic in, traffic out, traffic total. Namun untuk menggunakan sensor ini, setiap device harus dikonfigurasi seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3.

Gambar 4. Live Data SNMP Traffic Sensor

Pada gambar 4 terdapat indikator horizontal pada grafik yang menunjukan waktu yang berjalan dengan interval 5 menit. Sedangkan indikator vertikal menunjukan kecepatan

(6)

bandwidth dengan nilai minimal 0 dan maksimal 4 kbit/s. Nilai maksimal pada indikator vertikal ini sendiri bisa berubah sesuai dengan kenaikan bandwidth yang terjadi pada device. Pada grafik, garis yang berwarna biru muda menunjukan traffic total, garis biru tua menunjukan traffic in, dan garis merah muda menunjukan traffic out.

Untuk bandwidth sendiri semakin tinggi grafiknya berarti semakin bagus karena kecepatan bandwidthnya pun semakin tinggi. Untuk mempermudah pengguna, maka bandwidth terendah dan tertinggi yang pernah dicapai akan ditandai. Selain itu pada gambar 4.7 juga terdapat tabel yang berada di bawah grafik yang berfungsi untuk menampilkan total dan rata-rata dari Traffic Total, Traffic In, Traffic Out berdasarkan volume (satuan KByte) dan kecepatan (satuan kbit/s), dan juga Downtime serta Coverage. Sedangkan tabel paling bawah merupakan data berdasarkan waktu yang intervalnya adalah 1 menit antar data. Percobaan Monitoring Waktu Hidup Perangkat

Untuk mengetahui berapa lama sistem berjalan atau biasa disebut waktu Uptime. Maka digunakan sensor SNMP System Uptime. Sensor ini menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP). Seperti sudah ditulis sebelumnya juga bahwa menggunakan SNMP sangat baik karena menggunakan sedikit CPU Load dan bandwidth. Untuk menggunakan sensor ini tentu diperlukan konfigurasi SNMP seperti yang sudah dibahas di bab 3.

Gambar 5. Live Data SNMP System Uptime Sensor

Pada gambar 5. terlihat indikator horizontal yang menunjukan waktu yang berjalan dengan interval 5 menit. Sedangkan indikator vertikal menunjukan lama waktu dari device tersebut mengalami uptime. Minimal indikator vertikal ini adalah 0 sedangkan maksimalnya disesuaikan dengan waktu maksimal device tersebut mengalami uptime.

Garis biru muda menunjukan Uptime. semakin ke atas garisnya berarti semakin lama device tersebut mengalami uptime dan berarti semakin bagus. Biasanya grafik berbentuk seperti segitiga yang besar. Ada juga tabel yang berisi rata - rata dari System Uptime, Downtime, dan Coverage yang terletak tepat di bawah grafik. Selain itu, ada juga tabel yang berisi data System Uptime berdasarkan waktu dengan interval 1 menit antar data. Percobaan Monitoring Penggunaan CPU

Untuk mengetahui CPU Usage dari device yang dimonitor maka digunakan sensor SNMP CPU Load. Sensor ini menggunakan Simple Network Management Protocol (SNMP). Namun bisa juga digunakan Windows CPU Load sensor untuk pengguna Windows. Sensor

(7)

ini memonitor CPU Load melalui Windows Performances Counters atau Windows Management Instrumentation (WMI) dan dengan sensor ini dapat ditampilkan data CPU Load dalam satuan persen. WMI sendiri merupakan teknologi dasar untuk monitoring dan mengatur sistem berbasis Windows. Namun sensor yang menggunakan protokol WMI ini sangat mempengaruhi kinerja sistem sehingga membuat sistem lebih lambat dalam bekerja.

Gambar 6. Live Data CPU Load Sensor

Gambar 6 menampilkan grafik yang memiliki indikator horizontal yang menyatakan waktu dengan interval 5 menit dan indikator vertikal yang menyatakan CPU Load dalam satuan persen. Nilai minimal untuk indikator vertikal ini adalah 0 % dan nilai maksimalnya adalah 100 %. Garis biru muda merupakan total dari CPU Load sedangkan garis biru dan merah muda merupakan kinerja dari prosesor. Semakin rendah grafiknya maka akan semakin bagus karena menandakan CPU Load dalam kondisi rendah. Tepat dibawah grafik terdapat tabel yang menampilkan rata-rata data CPU Load dan juga terdapat tabel yang menampilkan data CPU Load berdasarkan waktu dengan interval 1 menit antar data yang terletak pada bagian paling bawah dari gambar tersebut.

Percobaan Monitoring Penggunaan Harddisk

Untuk monitoring Disk Usage menggunakan SNMP Disk Free Sensor yang memonitor kapasitas data melalui Simple Network Management Protocol (SNMP). Selain menggunakan SNMP, bisa juga menggunakan WMI Free Disk Space (Multi Drive) Sensor. Sensor ini memonitor data melalui Windows Management Instrumentation (WMI). 1 sensor bisa untuk mencakup semua partisi yang ada dan data akan ditampilkan pada channel yang berbeda berdasarkan huruf partisi masing-masing. Misalnya partisi C dan partisi D dipisahkan dengan channel yang berbeda tetapi tetap dalam 1 sensor.

(8)

Gambar 7. Live Data Disk Usage Sensor

Pada gambar 7 terlihat ada indikator horizontal yang menunjukan waktu dengan interval 30 menit. Interval pada sensor ini terlihat berbeda dengan sensor lainnya yang hanya 5 menit karena perubahan grafik pada disk usage juga terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Biasanya pengguna menyimpan atau menghapus data dalam ukuran yang besar dalam waktu yang cukup lama. Jadi interval 30 menit saja dirasa sudah cukup.

Indikator vertikal dari grafik menunjukan Free Space dari drive dalam satuan persen dengan nilai minimal 0 % dan nilai maksimal 20 %. Namun tentu saja nilai maksimal bisa terus bertambah seiring dengan bertambahnya Free Space pada drive. Garis berwarna biru muda menunjukan Free Space untuk drive C sedangkan garis berwarna biru menunjukan Free Space untuk drive D. Untuk grafik ini, jika grafik semakin tinggi maka akan semakin bagus karena Free Space yang tersedia juga menjadi semakin banyak. Selain grafik, tepat dibawah grafik terdapa tabel yang menunjukan rata-rata dari total, Free Space partisi C dan D berdasarkan kapasitas volume (satuan MByte) dan persenannya, Downtime, dan juga Coverage. Ada juga tabel yang berisi data Free Space yang disusun berdasarkan satuan waktu dengan interval 10 menit antar data.

Percobaan Monitoring Penggunaan Memory

Untuk mengetahui penggunaan memory, digunakan SNMP Memory Sensor yang memonitoring device melalui Simple Network Management Protocol (SNMP). Selain menggunakan SNMP, bisa juga dengan menggunakan WMI Memory Sensor yang memonitor device melalui Windows Management Interumentation (WMI).

(9)

Gambar 8. Live Data Memory Usage Sensor

Gambar 8 terlihat berbeda dengan gambar-gambar sensor lainnya. Jika sensor lainnya hanya terdapat 2 indikator. Pada gambar sensor ini terdapat 3 indikator. Indikator horizontal yang menunjukan waktu dengan interval 30 menit. Indikator vertikal sebelah kanan berfungsi untuk menunjuka Available Memory dalam satuan persen dengan nilai minimal 0% dan nilai maksimal 20% dan bisa saja bertambah hingga 100%.

Percobaan Fitur GeoMap

(10)

PRTG juga memiliki fitur GeoMap yang berfungsi untuk menunjukan lokasi perangkat yang sedang dipantau beserta statusnya seperti yang terlihat pada gambar 4.11. Satu lokasi bisa memuat satu maupun banyak perangkat. Jika salah satu lokasi di-highlight atau diklik, maka akan muncul daftar perangkat yang ada di lokasi tersebut beserta dengan statusnya masing-masing. Dengan demikian akan diketahui perangkat atau sensor mana saja yang sedang mengalami error, warning, atau pun statu -status lainnya. GeoMap ini bisa langsung digunakan pada PRTG tanpa perlu menginstal plugins tambahan. Biasanya GeoMap ini terlihat di sebelah kanan pada pilihan menu device seperti pada gambar 4.3. Dengan adanya GeoMap ini bisa sangat mempermudah dalam mengetahui lokasi error dari perangkat yang dipantau. Sehingga perbaikan bisa lebih cepat dilakukan tanpa membuang-buang waktu dalam mencari lokasi perangkat yang rusak.

Percobaan Notifikasi Email

Pada saat terjadi error atau warning, pada PRTG akan muncul alarm. Namun saat pengguna tidak sedang aktif memantau jaringan di tempatnya, maka digunakan salah satu cara notifikasi yaitu dengan menggunakan email.

Gambar 10. Contoh Notifikasi Email

Saat ada perangkat yang berstatus warning ataupun error selama jangka sesuai konfigurasi pengguna, maka email akan dikirim ke pengguna. Email notifikasi berisi nama sensor, status sensor, dan beberapa informasi lainnya seperti pada gambar 10. Dan email notifikasi ini bukan email notifikasi biasa saja, namun ada link yang berguna untuk melakukan untuk action secara cepat. Ada link Check Now untuk langsung mengecek sensor yang sedang error, Acknowledge Alarm untuk mematikan sistem notifikasi untuk sensor yang sama, Pause untuk menghentikan sensor sementara, dan Resume untuk menghidupkan sensor kembali. Selain notifikasi email, PRTG juga bisa melakukan notifikasi lewat SMS, SNMP Trap, Execute Program, dan notifikasi-notifikasi lainnya.

(11)

Percobaan Report

Jika pengguna ingin mendapat laporan tentang kinerja jaringan yang dimonitor, maka bisa digunakan fitur Report. Report bisa langsung diakses dari menu utama. Setelah memilih menu utama Report, maka akan muncul berbagai macam template. Ada template untuk Report semua sensor, bandwidth tercepat dan terlambat, uptime dan downtime, dan lain-lainnya. Pengguna juga bisa membuat report sesuai keinginan masing-masing pengguna. Jika sudah memilih salah satu template, maka akan muncul pilihan jangka waktu yang ingin dijadikan report, serta pilihan bentuk tampilan report. Bisa HTML, dan bisa juga dalam bentuk PDF.

Gambar 11. Tampilan Report Untuk Semua Sensor

Gambar 11 ini menunjukan tampilan report untuk semua sensor yang ada. Kotak di sebelah kiri menunjukan nama sensor beserta informasi “Up”, “Down”, “Good”, “Failed” dalam satuan persen. Sedangkan kotak di sebelah kanan berisi grafik yang berbeda-beda sesuai dengan sensor masing-masing. Namun pada grafik ini terlihat di setiap sensor selalu ada garis berwarna merah yang menunjukan downtime. Tujuannya adalah supaya bisa diketahui waktu saat semua sensor mengalami downtime. Untuk tiap template report, tampilannya pun bisa berbeda-beda. Dan setiap nama perangkat yang ada di halaman laporan terhubung langsung dengan perangkat pada PRTG sehingga memudahkan untuk melakukan pengecekan terhadap perangkat tertentu yang mungkin sedang bermasalah atau sedang down.

SIMPULAN

Setelah proses uji coba dan evaluasi sistem yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan :

1. Setelah diuji coba dan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat dapat berfungsi dengan baik.

(12)

2. Rancangan sistem yang sama dapat diaplikasikan dan dikembangkan di perusahaan lainnya. 3. Perangkat yang digunakan dapat memudahkan engineer dalam memantau jaringan

perusahaan agar sesuai dengan kebutuhan.

4. Perangkat ini mampu membuat sistem jaringan yang telah berjalan menjadi lebih baik lagi dengan adanya sistem notifikasi, sehingga downtime dapat dipersingkat.

5. Gangguan yang terjadi pada perangkat jaringan tidak dapat diatasi hanya dengan perangkat monitoring, engineer juga harus segera bertindak agar kinerja jaringan cepat kembali seperti semula.

(13)
(14)

REFERENSI

Anonymous. (2013). PRTG Network Monitoring Features (Online), diakses 24 Desember 2013 dari

http://www.paessler.com/prtg/features

Anonymous. (2013). System Requirements for PRTG Network Monitoring (Online), diakses 24 Desember 2013 dari http://www.paessler.com/prtg/requirements

Dennis, F. (2007). Business Data Communications and Networking. (9th edition). Crawfordsville: Hermitage Publishing Services.

Fitriyani, Z. (2008). Monitoring Trafik Jaringan Pada Local Area Network USUnet Pusat. Tugas akhir tidak diterbitkan, Medan : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

Forouzan, Behrouz A. (2007). Data Communication and Networking. (4th edition). New York: McGraw-Hill.

Khayat M., Afshari, M., Shakibafakhr, M., Fathlipour N. (2013). Proposing an Optimum Multicasting Routing Algorithm Using Ant Colony for Improving QoS in Wireless Mesh Network.

International Journal of Computer Science and Network Solutions (Online), Jilid 1, No. 3.

Diakses 21 Januari 2014 dari http://www.ijcsns.com//November.2013-Volume.1-No.3//Article05.pdf

Wibowo, Yandhika H. dan Tifen, H. (2013). Analisa dan Perancangan Sistem Monitoring Jaringan Dengan Menggunakan Nagios Pada Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI). Tugas akhir tidak diterbitkan, Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara.

Yusuff, Afeez A. (2012). NETWORK MONITORING: Using Nagios as an Example Tool (Online). Kokkola : Teknik Informatika Universitas Central Ostrobothnia. Diakses 21 Januari 2014 dari https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/48457/Yusuff_Afeez.pdf?sequence=1

Gambar

Gambar 1. Metode Perancangan Sistem
Gambar 3. Live Data Ping Sensor
Gambar 4. Live Data SNMP Traffic Sensor
Gambar 5. Live Data SNMP System Uptime Sensor
+6

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi input diatas menampilkan input data pada tabel pendaftaran untuk data anggota lelang.. echo "<SCRIPT> alert('Login Member / Password Anda Salah ! Silahkan

Grafik rata-rata akses data pada data center internasional (Velo).. Analisis Perbandingan Kinerja Server … 632 Dari hasil analisa yang dilakukan pada data load server

Pada halaman diatas menjelaskan tentang form edit data members yang terdapat di dalam sistem menu admin, berfungsi sebagai menampilkan semua daftar members yang

Dari data permintaan pengujian pada data permintaan pengujian dalam kurun waktu beberapa periode (Tabel 4.3), dapat diketahui bahwa jumlah permintaan terbesar untuk

Setelah dilakukan pengambilan data pengukuran dari lima kali percobaan dengan variasi durasi pemantauan tiap percobaan sebesar 5, 10, dan 15 menit, maka didapatkan

Grafik hubungan jenis crossover dengan rata-rata fitness terbaik Berdasarkan tabel 4 dan grafik hubungan jenis crossover dengan rata-rata fitness terbaik pada gambar 26

Data yang ditampilkan pada website yaitu berupa tampilan grafik dan juga data log (tabel) debir air. Grafik dan tabel data log memungkinkan untuk dapat melihat

sistem akan menampilkan tabel kembali dengan data setiap barang yang dibeli oleh toko online tersebut pada setiap transaksinya, dan terdapat tombol lihat detail dan hapus pada