Nomor Sifat Lampiran Hal
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT J ENDERAL PERBENDAHARAANKANTOR WILAYAH
DIREKTORAT
JENDERAL PERBENDAHARAAN
PROVINSI
SULAWESI TENGGARA
Jalan Mayjen Sutoyo No. 34 Kendari 93122 3127191 Fak$mile: (0401) 3127119 SITUS:
|ul/PB.28t2018 14 Agustus 2018
: Satu Berltas
: Penyampaian Buku Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan
ll
2018Yth.
DirekturJenderal Perbendaharaanc.q. Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2
-
4 Jakarta-
10710Sehubungan
dengan Surat
Edaran
Direktur Jenderal
Perbendaharaan NomorSE-61/PB/2017 tanggal 4 Agustus 2A17 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal
Regional, bersama
ini
disampaikan Buku Kajiart Fiskal Regional Provinsi Sulawesi TenggaraTriwulan
ll
2018, sebagaimana dimaksud dalam surat edaran tersebut. Adapun softcopy berkas dimaksud telah dikirimkan melalui email [email protected].Demikian disampaikan, atas perhatiannya kamiucapkan terima kasih.
KeP,ala Kantor,
{("S*lu:"^^^)Wi!olrd
ffi:,g#xt&,o3zooz
Tembusan:Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Tenggara
Penyusun:
Penanggung Jawab: Ririn Kadariyah
Ketua Tim: Eka Yuniwasita I Editor: Eka Yuniwasita I Desain Grafis: Rachmadi Wahyu P S
Anggota: Rachmadi Wahyu P S I Afif Efendi I Lukas Lazarus Lerrick I Novianti Panggalo | Emar Sukardi I
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Triwulan II
2018
KAJIAN
FISKAL
REGIONAL
KAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TRIWULAN II 2018
Foto:
Menepi di Pantai Namu
i
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... I DAFTAR TABEL ... III DAFTAR GRAFIK ... IV
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ... 1
A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ... 1
B. INFLASI ... 2
C. INDIKATORKESEJAHTERAAN ... 3
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ... 5
A. PENDAPATANNEGARA ... 5
1. Penerimaan Perpajakan ... 5
a) Pajak Penghasilan (PPh) ... 5
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPn) ... 6
c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ... 6
d) Penerimaan Bea Masuk dan Keluar serta Cukai ... 7
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak ... 7
a) Pendapatan Badan Layanan Umum... 8
b) Pendapatan PNBP Lainnya... 8
3. Pendapatan Hibah ... 8
B. BELANJANEGARA ... 8
1. Belanja Pemerintah Pusat K/L ... 8
2. Transfer ke Daerah... 9
3. Pengelolaan BLU... 9
a) Perkembangan Pengelolaan Aset BLU ... 10
b) Kemandirian Finansial ... 10
4. Manajemen Investasi Pusat ... 11
C. PROGNOSISREALISASIAPBN ... 12
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ... 13
A.PENDAPATANDAERAH ... 14
1. Pendapatan Asli Daerah ... 14
a) Pajak Daerah ... 14
b) Retribusi Daerah ... 14
c) Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan ... 15
2. Pendapatan Transfer ... 15
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ... 16
B.BELANJADAERAH ... 16
1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal ... 16
2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan ... 17
C.PROGNOSISREALISASIAPBDSAMPAIDENGANAKHIRTAHUN2018 ... 17
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ... 18
A.LAPORANKEUANGANPEMERINTAHKONSOLIDASIAN ... 18
B.PENDAPATANKONSOLIDASIAN ... 18
1. ANALISIS PROPORSI DAN PERBANDINGAN ... 18
2. ANALISIS PERUBAHAN ... 19
3. ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KENAIKAN REALISASI PENDAPATAN KONSOLIDASIAN ... 20
C.BELANJAKONSOLIDASIAN ... 20
1. ANALISIS PROPORSI DAN PERBANDINGAN ... 20
ii
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara 3. ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL KEPADA INDIKATOR EKONOMI REGIONAL ... 21
D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) .. 22 BAB V BERITA / ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ... 24
A. TENAGAKERJAASINGDISULAWESITENGGARA ... 24 B. PEMBUKAANJALANBARUTINGKATKANEKONOMIMASYARAKAT... 25
Foto:
A Beautiful Sunset in Teluk Kendari, Indonesia
iii
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
DAFTAR TABEL
TABEL 1. 1 PDRB PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN II 2018 (TRILIUN RUPIAH)
... 2
TABEL 1. 2 KONDISI KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2015 S.D. 2018 ... 4
TABEL 2. 1 PAGU DAN REALISASI APBN TRIWULAN II 2017 DAN 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 5
TABEL 2. 2 ASET UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI ... 10
TABEL 2. 3 ASET RSU BHAYANGKARA KENDARI ... 10
TABEL 2. 4 PAGU PNBP DAN RM UNIVERSITAS HALU OLEO ... 11
TABEL 2. 5 PAGU PNBP DAN RM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA ... 11
TABEL 2. 6 SLA TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 11
TABEL 2. 7 DEBITUR KUR TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 12
TABEL 2. 8 PERKIRAAN REALISASI APBN S.D. TRIWULAN IV 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 12
TABEL 3. 1 PAGU DAN REALISASI APBD KONSOLIDASIAN TRIWULAN II 2017 DAN 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 13
TABEL 3. 2 PERKIRAAN REALISASI APBD S.D. TRIWULAN IV 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 17
TABEL 4. 1 LAPORAN KONSOLIDASIAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN II 2018 ... 18
TABEL 4. 2 REALISASI PENDAPATAN KONSOLIDASIAN SULAWESI TENGGARA TRIWULAN II 2018 DAN 2017 ... 20
Foto:
Tugu Religi dalam Refleksi
iv
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK 1. 1 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PER
TRIWULAN TAHUN 2017 DAN 2018 (Y-ON-Y) ... 1 GRAFIK 1. 2 TINGKAT INFLASI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DAN NASIONAL
TRIWULAN I 2018 ... 2 GRAFIK 1. 3 PENDUDUK MISKIN PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2015 S.D. 2018 ... 3
GRAFIK 2. 1 PENERIMAAN PPH S.D. TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 5 GRAFIK 2. 2 REALISASI PENERIMAAN PPN S.D. TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI
SULTRA ... 6 GRAFIK 2. 3 PENERIMAAN PPNBM S.D. TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI
SULAWESI TENGGARA ... 6 GRAFIK 2. 4 PENERIMAAN BEA DAN CUKAI S.D. TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI
SULTRA ... 7 GRAFIK 2. 5 REALISASI PNBP S.D. TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI
TENGGARA ... 7 GRAFIK 2. 6 REALISASI BELANJA APBN TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI
SULAWESI TENGGARA ... 8 GRAFIK 2. 7 REALISASI DANA TRANSFER TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI
SULAWESI TENGGARA ... 9 GRAFIK 2. 8 PERKEMBANGAN PERSENTASE REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA
APBN 2013 - 2017... 12
GRAFIK 3. 1 REALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 14 GRAFIK 3. 2 REALISASI PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH LINGKUP PROVINSI
SULAWESI TENGGARA ... 14 GRAFIK 3. 3 PAGU PENERIMAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN PROVINSI
SULTRA ... 15 GRAFIK 3. 4 REALISASI PENDAPATAN TRANSFER LINGKUP PROVINSI SULAWESI
TENGGARA ... 15 GRAFIK 3. 5 REALISASI LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH LINGKUP PROVINSI
SULAWESI TENGGARA ... 16 GRAFIK 3. 6 PAGU DAN REALISASI BELANJA PEGAWAI, BARANG, DAN MODAL
TRIWULAN II 2018 LINGKUP PROVINSI SULAWESI TENGGARA ... 16 GRAFIK 3. 7 PAGU DAN REALISASI BELANJA BERDASARKAN URUSAN PROVINSI
SULAWESI TENGGARA ... 17
GRAFIK 4. 1 PERBANDINGAN PENDAPATAN KONSOLIDASIAN PROVINSI SULTRA
TRIWULAN II 2018 DAN 2017 ... 18 GRAFIK 4. 2 PERBANDINGAN PENERIMAAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN PROVINSI
SULAWESI TENGGARA TRIWULAN II 2018 ... 19 GRAFIK 4. 3 PERBANDINGAN PENERIMAAN PERPAJAKAN PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH TERHADAP PENERIMAAN PERPAJAKAN KONSOLIDASIAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA TRIWULAN II 2018 ... 19 GRAFIK 4. 4 BELANJA PEMERINTAH KONSOLIDASIAN BERDASAR JENIS BELANJA
TRIWULAN II 2018 DAN 2017 ... 20 GRAFIK 4. 5 PERBANDINGAN KOMPOSISI BELANJA KONSOLIDASIAN PROVINSI
Tugu Naga Baubau
Foto:
Atik Dwi Utami – KPPN Baubau
Icon:
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
1
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI
REGIONAL
A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
aju pertumbuhan perekonomian Provinsi Sulawesi Tenggara periode Triwulan II 2018, mengalami percepatan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Realisasi pertumbuhan Produk Domestik Regional Triwulan II 2018 tercatat sebesar 6,09 %, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,83 % (y-o-y). Kinerja PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara ini lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja PDRB nasional yang hanya tumbuh sebesar 5,27 % (y-o-y). Pertumbuhan sisi produksi terjadi hampir di semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha industri pengolahan yang menurun minus 0,16 %. Konstruksi merupakan lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 9,42 %, kemudian diikuti dengan kategori informasi dan komunikasi sebesar 8,64 %. Tingginya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi didorong meningkatnya alokasi anggaran APBN dan APBD untuk belanja bangunan, jaringan dan infrastruktur lainnya. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan juga terjadi pada seluruh komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 87,87 % yang merupakan dampak positif dari pemulihan ekonomi dunia, kemudian diikuti dengan komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,40 %. Komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang PDRB tercatat tumbuh positif, sebesar 41,34 %.
Grafik 1. 1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara per Triwulan Tahun 2017 dan 2018 (y-on-y)
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara periode Triwulan II 2018 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp29,24 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp21,91 triliun. Struktur PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara menurut lapangan usaha tidak menunjukkan perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Struktur
2017 2018 7,8 6,87 6,56 6,12 5,76 6,09 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Pertumbuhan Ekonomi: 6,09 % PDRB-ADHB: 29,24 triliun PDRB-ADHK: 21,91 triliun
2
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (23,99 %), Pertambangan dan Penggalian (21,08 %), Konstruksi (13,15 %), dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,62 %). Sedangkan Struktur pengeluaran PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara atas dasar harga berlaku, masih didominasi oleh aktivitas permintaan terhadap komponen barang dan jasa PK-RT sebesar 49,50 %, dan komponen PMTB sebesar 39,51 %. Pertumbuhan komponen PK-RT pada periode Triwulan II 2018 didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan, Lebaran dan liburan sekolah. Pertumbuhan konsumsi masyarakat periode Triwulan II 2018 tersebut masih dalam batas rentang inflasi yang terkendali.
Tabel 1. 1 PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018 (triliun rupiah)
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
B. INFLASI
Grafik 1. 2 Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara dan Nasional Triwulan I 2018
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
Secara umum inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara pada periode Triwulan II 2018 masih relatif stabil atau termasuk dalam kategori sedang. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pada bulan Mei sampai Juni tingkat inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara selalu meningkat dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Pada tahun 2018, kondisi serupa juga terjadi karena momentum masa libur sekolah dan
Inflasi Juni 2018: 2,01 Inflasi Tahun Kalender: 3,40
3
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
dimasukinya tahun ajaran baru 2018/2019, selain itu keberadaan bulan suci Ramadhan juga memicu permintaan konsumen yang meningkat. Kondisi cuaca yang buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara selama bulan Mei sampai Juni juga menyebabkan pasokan beberapa komoditas di pasaran menjadi berkurang.
Meskipun demikian, pada tahun 2018 ini tingkat inflasi lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan Juni tahun 2017. Inflasi yang terjadi pada bulan Juni tahun 2018 disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 5,64 %, transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,59 %, sandang sebesar 0,29 %, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,14 %.
C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN Tingkat Kemiskinan
Grafik 1. 3 Penduduk Miskin Provinsi Sulawesi Tenggara 2015 s.d. 2018
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
Tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Tenggara pada periode bulan September 2017 s.d. Maret 2018 menurun sebesar 0,34 poin dari 11,97 % menjadi 11,63 %. Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai instrumen kebijakan telah memperlihatkan hasil dengan penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Tenggara secara konsisten. Bantuan sosial berupa bantuan sosial non tunai, bantuan siswa miskin, bantuan rumah tidak layak huni, bantuan sosial beras sejahtera, kebijakan penyaluran Dak Fisik dan Dana Desa, perluasan akses keuangan dan permodalan bagi UMKM serta pembangunan berbagai infrastruktur dan jaringan telah mendorong berkurangnya tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Namun demikian usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara hingga periode Triwulan II 2018 ini masih belum sepenuhnya berhasil, mengingat tingkat kedalaman (P1) dan tingkat keparahan kemiskinan (P2) masih mengalami peningkatan meskipun garis kemiskinan juga mengalami peningkatan. Tingkat Kemiskinan: 11,63 % Tingkat Pengangguran Terbuka: 2,79 % Gini Ratio: 0,409
4
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Tenggara pada Triwulan II 2018 adalah sebesar 2,79 % menurun bila dibandingkan dengan periode tahun 2017 yang mencapai 3,30 %. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT tertinggi adalah yang berpendidikan Diploma dan Universitas sebesar 13,2 %. Sedangkan mereka yang berpendidikan lebih rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa adanya.
Tabel 1. 2 Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara 2015 s.d. 2018
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tenggara
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Triwulan II 2018 adalah sebesar 72,73 % naik sebesar 4,03 % dari tahun 2017. Hal ini menunjukkan semakin besarnya kesempatan kerja, khususnya di sektor (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan).
Gini Ratio
Pada bulan Maret 2018, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara yang diukur oleh gini ratio adalah sebesar 0,409. Angka ini meningkat sebesar 0,005 poin jika dibandingkan dengan gini ratio bulan September 2017 yang mencapai 0,404. Sementara itu jika dibandingkan dengan gini ratio bulan Maret 2017 yang sebesar 0,394, maka gini ratio bulan Maret 2018 naik sebesar 0,015 poin. Hal ini disebabkan gini ratio daerah perkotaan di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan sebesar 0,42, sementara gini ratio daerah pedesaan mengalami penurunan. Menurunnya gini ratio di daerah pedesaan ini sejalan dengan program Nawacita pemerintah berupa membangun Indonesia dari pinggiran. Strategi pemerataan pembangunan saat ini tidak hanya difokuskan pada daerah perkotaan saja, melainkan juga disebar ke pelosok-pelosok daerah. Hal ini dilakukan utuk mengurangi kesenjangan antar daerah atau wilayah sehingga masyarakat tidak perlu berbondong-bondong ke kota untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Pemerintah telah membangun jalan, jembatan, sarana air bersih, PAUD, pasar, posyandu, dan polindes secara memadai di desa-desa. Sementara di daerah perkotaan sendiri hingga saat ini justru masih terjadi ketimpangan yang cukup lebar karena beberapa sektor ekonomi yang penting masih dikuasai oleh sebagian kecil orang. Oleh karena itu pemerintah perlu segera mencarikan solusi yang komprehensif agar kesenjangan pada wilayah perkotaan ini tidak semakin melebar.
Uraian 2015 2016 2017 2018
Angkatan Kerja yang Bekerja 1.074.916,00 1.219.548,00 1.160.974,00 1.250.729,00 Pengangguran 63.129,00 34.076,00 39.631,00 35.894,00 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), persen 5,55 2,72 3,30 2,79
Foto:
Pantai Tamborasi
APBN Sulawesi
Tenggara
Triwulan II 2018
Pendapatan Perpajakan
Target: Rp1,91 triliun
Realisasi: Rp819,18 miliar
Pendapatan PNBP
Target: Rp329,21 miliar
Realisasi: Rp259,94 miliar
Belanja Pemerintah
Pusat
Pagu: Rp6,86 triliun
Realisasi: Rp2,81 triliun
Belanja Transfer
Pagu: Rp15,87 triliun
Realisasi: Rp8,10 triliun
Foto:
Sunset di Teluk Kendari
Herry Ardiansyah – Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Icon:
5
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
APBN
Tabel 2. 1 Pagu dan Realisasi APBN Triwulan II 2017 dan 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : LKPK Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Pendapatan negara lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebesar Rp1,079 triliun.
A. PENDAPATAN NEGARA 1. Penerimaan Perpajakan
Penerimaan perpajakan Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 sebesar Rp819,181 milyar, meningkat sebesar 60,07 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.
a)
Pajak Penghasilan (PPh)Penerimaan PPh masing-masing Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut :
Grafik 2. 1 Penerimaan PPh s.d. Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (dalam rupiah)
Sumber : KPP Pratama lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
(dalam rupiah)
Pagu Realisasi Pagu Realisasi 2.475.135.959.810 704.460.519.279 2.240.915.899.440 1.079.124.630.390
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 2.472.298.773.810 704.460.519.279 2.240.915.899.440 1.079.124.630.390 1. Penerimaan Perpajakan 2.181.001.771.565 511.751.261.919 1.911.705.079.440 819.180.695.425 2. PNBP 291.297.002.245 192.709.257.360 329.210.820.000 259.943.934.965
II. HIBAH 2.837.186.000 - - -
22.680.738.263.084 10.372.438.811.469 22.729.083.288.000 10.909.450.965.507
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 6.731.018.953.000 2.342.336.823.642 6.859.063.950.000 2.808.579.836.223 1. Belanja Pegawai 1.872.683.469.000 831.524.038.740 1.893.387.023.000 907.136.091.614 2. Belanja Barang 2.723.280.315.000 824.661.250.174 2.906.178.887.000 1.118.670.530.685 3. Belanja Modal 2.119.068.329.000 683.977.009.728 2.049.723.740.000 781.037.813.924 4. Belanja Bantuan Sosial 15.986.840.000 2.174.525.000 9.774.300.000 1.735.400.000 5. Belanja Lain-lain - - - -
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 15.949.719.310.084 8.030.101.987.827 15.870.019.338.000 8.100.871.129.284 1. Transfer ke Daerah 14.467.686.538.084 7.185.967.411.034 14.455.772.367.000 7.256.413.164.892
a. Dana Perimbangan 14.318.125.307.084 7.088.686.796.034 14.254.022.367.000 7.155.538.164.892 1) Dana Alokasi Umum 9.747.375.498.000 5.697.166.445.625 9.821.734.403.000 5.719.128.285.500 2) Dana Bagi Hasil 927.518.885.084 225.436.814.107 427.374.331.000 153.527.643.700 3) Dana Alokasi Khusus Non Fisik 1.748.598.038.000 304.762.442.302 1.933.917.633.000 986.352.320.214 4) Dana Alokasi Khusus Fisik 1.894.632.886.000 861.321.094.000 2.070.996.000.000 296.529.915.478 b. Dana Transfer Lainnya - - - - c. Dana Keistimewaan Yogyakarta - - - - d. Dana Transfer Lainnya (DID) 149.561.231.000 97.280.615.000 201.750.000.000 100.875.000.000 2. Dana Desa 1.482.032.772.000 844.134.576.793 1.414.246.971.000 844.457.964.392 - 20.205.602.303.274 - 9.667.978.292.190 - 20.488.167.388.560 - 9.830.326.335.117 B. BELANJA NEGARA C. SURPLUS/DEFISIT Tahun 2017 Tahun 2018 Uraian A. PENDAPATAN NEGARA Penerimaan Perpajakan: Rp819,18 M PNBP: Rp259,94 M
6
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Kontributor terbesar penerimaan PPh sampai dengan Triwulan II 2018 adalah Kota Kendari sebesar Rp178,57 miliar, diikuti oleh Kabupaten Kolaka sebesar Rp73,52 miliar dan Kota Baubau sebesar Rp34,48 miliar. Kota Kendari sebagai ibukota provinsi merupakan pusat kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk terbanyak, sehingga menjadi kontributor utama penerimaan PPh.
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Penerimaan PPN masing-masing Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 sebagai berikut :
Grafik 2. 2 Realisasi Penerimaan PPN s.d. Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sultra (dalam rupiah)
Sumber : KPP Pratama lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sampai dengan Triwulan II 2018, Kota Kendari menjadi kontributor terbesar penerimaan PPN di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu sebesar Rp99,35 miliar, disusul oleh Kabupaten Kolaka sebesar Rp30,66 miliar, dan Kabupaten Kolaka Timur sebesar Rp19,89 miliar. Sebagai sentra perdagangan dengan berbagai komoditas, Kota Kendari menjadi kontributor terbesar penerimaan PPN.
c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Penerimaan PPnBM masing-masing Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut :
Grafik 2. 3 Penerimaan PPnBM s.d. Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (dalam rupiah)
7
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Kontributor terbesar penerimaan PPnBM sampai dengan Triwulan II 2018 di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten Kolaka sebesar Rp85,28 juta, diikuti oleh Kota Kendari sebesar Rp31,51 juta, dan Kabupaten Buton Utara sebesar Rp24,25 juta. Kabupaten Kolaka menyumbangkan penerimaan PPnBM terbesar dengan menggeliatnya kembali sektor pertambangan.
d) Penerimaan Bea Masuk dan Keluar serta Cukai
Penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar serta Cukai lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut :
Grafik 2. 4 Penerimaan Bea dan Cukai s.d. Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sultra
Sumber : KPPBC Kendari dan OMSPAN
Penerimaan Cukai, Bea Masuk, Bea Keluar dan Denda Administrasi Pabean/ Cukai/Lainnya Triwulan II 2018 sebesar Rp193,22 miliar, didominasi oleh penerimaan Bea Keluar sebesar Rp163,42 miliar. Penerimaan ini meningkat sebesar Rp19,87 miliar dibandingkan tahun 2017. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya arus barang di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai efek kebijakan relaksasi ekspor biji nikel serta kebijakan ekspor langsung beberapa komoditas yang sebelumnya diekspor melalui Makassar atau Surabaya. Penerimaan cukai sampai dengan Triwulan II 2018 mencapai Rp272,16 juta.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNBP merupakan andalan penerimaan negara yang potensial. Rincian PNBP sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut:
Grafik 2. 5 Realisasi PNBP s.d. Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
8
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Realisasi PNBP sampai dengan Triwulan II 2018 mencapai Rp259,944 miliar. Sejak tahun 2018 terdapat perubahan kebijakan, yaitu Pendapatan Sumber Daya Alam dan Pendapatan dari Kekayaan Negara yang dipisahkan disetor dan dicatat sebagai penerimaan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA.999).
a) Pendapatan Badan Layanan Umum
Pendapatan Badan Layanan Umum lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 sebesar Rp126,501 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp114,81 miliar atau 90,76% pendapatan berasal dari jasa layanan pendidikan pada BLU Universitas Halu Oleo Kendari. Sisanya merupakan pendapatan jasa layanan kesehatan pada BLU RS Bhayangkara Kendari.
b) Pendapatan PNBP Lainnya
Tiga besar pendapatan PNBP lainnya lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan triwulan II 2018 disumbangkan oleh Sektor Perhubungan sebesar Rp46,016 miliar atau 34,48%, Pendapatan Pelayanan Kepolisian sebesar Rp26,147 miliar atau 19,59%, dan Pendapatan Biaya Pendidikan Rp18,996 miliar atau 14,24%.
3. Pendapatan Hibah
Sampai dengan Triwulan II 2018 tidak tercatat adanya penerimaan hibah.
B. BELANJA NEGARA
Belanja negara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut :
1. Belanja Pemerintah Pusat K/L
Rincian belanja negara Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut :
Grafik 2. 6 Realisasi Belanja APBN Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (dalam rupiah)
Sumber : Aplikasi OMSPAN – Ditjen Perbendaharaan
Belanja Pegawai Pusat: Rp2,81 triliun TKDD: Rp8,10 triliun
9
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Realisasi belanja negara lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah Rp2,526 triliun atau sebesar 36,83% dari pagu anggaran. Realisasi belanja negara Triwulan II 2018 masih sedikit di bawah target nasional sebesar 40%. Percepatan dokumen anggaran, dan percepatan pelaksanaan lelang barang dan jasa pemerintah telah mendorong kecepatan penyerapan anggaran sampai dengan Triwulan II 2018. Di sisi lain, pemerintah juga terus menerapkan langkah-langkah sistematis terkait efektifitas dan efisiensi pelaksanaan APBN tahun 2018. Hal tersebut memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian regional, antara lain dengan terjaganya pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018.
2. Transfer ke Daerah
Grafik 2. 7 Realisasi Dana Transfer Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (dalam rupiah)
Sumber : Aplikasi OMSPAN - DJPb
Alokasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2018 adalah sebesar Rp15,87 triliun. Alokasi ini sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp15,95 triliun. Sampai dengan Triwulan II 2018 realisasi TKDD mencapai Rp8,101 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan realisasi periode tahun sebelumnya. Realisasi TKDD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara didominasi oleh realisasi Dana Alokasi Umum sebesar Rp5,719 triliun. Penerima TKDD terbesar adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp1,473 triliun atau 18,19 %.
3. Pengelolaan BLU
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki dua Badan Layanan Umum (BLU) yaitu Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dan Rumah Sakit Umum (RSU) Bhayangkara Kendari. Penetapan UHO dan RSU Bhayangkara menjadi BLU penuh berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 32/KMK.05/2010 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2/KMK.05/2016
10
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
a) Perkembangan Pengelolaan Aset BLU
Ekuitas Universitas Halu Oleo Kendari selaku satker BLU tahun 2018 meningkat sebesar 0,54% jika dibandingkan dengan tahun 2017. Sedangkan nilai aset tetap Universitas Halu Oleo Kendari menurun hingga mencapai 1,05% akibat beban akumulasi penyusutan. Perkembangan aset Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 2 Aset Universitas Halu Oleo Kendari
Sumber : Aplikasi e-Rekon – Ditjen Perbendaharaan
Perkembangan Aset RSU Bhayangkara Kendari adalah sebagai berikut : Tabel 2. 3 Aset RSU Bhayangkara Kendari
Sumber : Aplikasi e-Rekon - DJPb
Ekuitas RSU Bhayangkara Kendari selaku satker BLU mengalami peningkatan sebesar 1,33% dibandingkan tahun 2017. Sementara aset RSU Bhayangkara Kendari menurun sebesar 4,75% akibat beban akumulasi penyusutan.
b) Kemandirian Finansial
Kemandirian finansial Universitas Halu Oleo Kendari dan RSU Bhayangkara Kendari dilihat dari proposi pagu PNBP dan Rupiah Murni yang dikelolanya. Kemandirian tersebut diukur dari berkurangnya porsi alokasi pagu rupiah murni (RM) terhadap PNBP. Berdasarkan trend tiga tahun terakhir, Universitas Halu Oleo Kendari masih memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap dana APBN (Rupiah Murni). Sehingga saat ini Universitas Halu Oleo Kendari masih dalam proses menuju satker BLU yang mandiri, sebagaimana tabel 2. 4.
(dalam rupiah) Uraian 2015 2016 2017 2018 *) Aset Lancar 41.975.105.147 23.226.117.819 90.162.685.668 122.743.726.719 Aset Tetap 951.595.896.939 900.291.408.148 2.320.677.213.856 2.296.390.683.557 Aset Lainnya 2.688.503.773 2.495.857.787 2.531.395.737 2.451.842.839 Kewajiban - 1.634.062.061 8.169.048.074 3.442.656.701 Ekuitas 996.259.505.859 924.379.321.693 2.405.207.259.687 2.418.143.596.414 *) Posisi sampai dengan 30 Juni 2018
(dalam rupiah) Uraian 2015 2016 2017 2018 Aset Lancar 5.224.890.321 7.333.952.952 11.074.528.167 11.786.743.830 Aset Tetap 4.555.378.624 7.817.458.658 17.155.844.967 16.341.588.921 Aset Lainnya 121.869.500 79.976.859 57.126.327 48.801.062 Kewajiban - 7.791.019 1.160.831.708 690.740.511 Ekuitas 9.902.138.445 15.223.597.450 27.126.667.753 27.486.393.302 *) Posisi sampai dengan 30 Juni 2018
11
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Tabel 2. 4 Pagu PNBP dan RM Universitas Halu Oleo
Sumber: Aplikasi OMSPAN - DJPb
Berdasarkan data di atas, RS Bhayangkara Kendari tergolong dalam kategori mandiri. Kemandirian fiskal RS Bhayangkara Kendari tercermin dari persentase pagu PNBP yang lebih besar dibanding pagu rupiah murni yaitu di atas 85 %.
Tabel 2. 5 Pagu PNBP dan RM Rumah Sakit Bhayangkara
Sumber: Aplikasi OMSPAN - DJPb
4. Manajemen Investasi Pusat
Pinjaman kepada Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 6 SLA Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber: Aplikasi SLIM - DJPb
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara menatausahakan penerusan pinjaman kepada Pemerintah Daerah (SLA) serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat. Outstanding penerusan pinjaman sampai Triwulan II 2018 berada di Pemkab Konawe dan Pemkot Baubau. Pemkab Konawe tinggal menunggu proses closing pinjaman. Sedangkan Pemkot Baubau dalam proses restrukturisasi pinjaman. Penyaluran KUR sampai Triwulan II 2018 tersebar di 13 kabupaten/kota. Debitur KUR terbanyak berada di Kabupaten Muna, disusul Kabupaten Kolaka dan Kota Kendari. Berdasarkan jumlah KUR yang disalurkan, maka Kota Kendari memiliki jumlah penyaluran dana KUR terbesar yaitu Rp112,88 miliar dengan jumlah debitur mencapai 3.515 orang serta plafon
(dalam rupiah) Pagu 2016 2017 2018 Pagu PNBP 226.256.359.000 180.889.000.000 186.972.255.000 Pagu RM 190.356.905.000 205.463.014.000 220.348.882.000 Total Pagu 416.613.264.000 386.352.014.000 407.321.137.000 % Pagu PNBP 54,31% 46,82% 45,90% (dalam rupiah) Pagu 2016 2017 2018 Pagu PNBP 24.786.943.000 25.560.180.000 27.600.000.000 Pagu RM 4.148.878.000 3.998.278.000 4.395.010.000 Total Pagu 28.935.821.000 29.558.458.000 31.995.010.000 % Pagu PNBP 85,66% 86,47% 86,26%
No. Nama SLA Penerima SLA Outstanding
SLA Status Keterangan 1. SLA-1110/DP3/1999 PEMKAB. KENDARI 0,00 Lunas
2. AMA-468/SLA-1081 PEMKOT BAUBAU 2.193.809.291,99 Dalam Proses Restrukturisasi
Pembiayaan Terminal, Persampahan, dan Air Limbah
12
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
rata-rata per debitur Rp45,84 juta. Debitur KUR sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 7 Debitur KUR Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : Aplikasi SIKP – DJPb
C. PROGNOSIS REALISASI APBN
Prognosis realisasi APBN sampai dengan akhir tahun 2018 mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh. Analisis trend dilakukan untuk melihat kecenderungan serta pola realisasi APBN.
Grafik 2. 8 Perkembangan Persentase Realisasi Pendapatan dan Belanja APBN 2013 - 2017
Sumber : OMSPAN - DJPb
Prognosis realisasi APBN hingga akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 8 Perkiraan Realisasi APBN s.d. Triwulan IV 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Hingga akhir triwulan IV tahun 2018, diperkirakan pendapatan negara di Provinsi Sulawesi Tenggara akan tercapai sebesar 85 % dan belanja negara akan terealisasi sebesar 94 %.
No. Kabupaten/Kota Akad Outstanding Debitur Rata-rata per Debitur 1 Kab. Kolaka 104.718.300.000 58.279.353.723 3.841 27.263.291 2 Kab. Konawe 61.205.300.000 27.147.352.950 2.708 22.601.662 3 Kab. Muna 95.170.250.000 50.080.217.427 3.848 24.732.393 4 Kab. Buton 70.863.300.000 39.554.644.459 2.510 28.232.390 5 Kab. Konawe Selatan 62.357.925.000 37.090.830.106 2.189 28.486.946 6 Kab. Bombana 37.701.200.000 22.810.133.736 1.289 29.248.410 7 Kab. Wakatobi 15.474.000.000 8.731.319.380 512 30.222.656 8 Kab. Kolaka Utara 43.572.300.000 24.191.691.975 1.663 26.201.022 9 Kab. Konawe Utara 2.456.000.000 1.298.672.534 129 19.038.760 10 Kab. Buton Utara 10.308.000.000 4.941.820.069 445 23.164.045 11 Kab. Buton Selatan 30.000.000 - 2 15.000.000 12 Kota Kendari 161.129.325.000 112.876.569.140 3.515 45.840.491 13 Kota Baubau 69.589.400.000 44.719.789.594 1.932 36.019.358 TOTAL 734.575.300.000 431.722.395.093 24.583 (dalam rupiah) Rp % Realisasi Terhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Negara 18.110.935.237.440 9.370.975.470.574 52% 15.394.294.951.824 85% Belanja Negara 22.729.083.288.000 10.818.383.870.277 48% 21.365.338.290.720 94% Surplus/Defisit (4.618.148.050.560) (1.447.408.399.703) (5.971.043.338.896) Uraian Pagu
Foto:
Jembatan Kuning
APBD Sulawesi
Tenggara
Triwulan II 2018
Pendapatan
PAD: Rp794,05 miliar
Transfer: Rp8,20 triliun
Lain-lain: Rp83,50 miliar
Belanja dan Transfer
Belanja: Rp6,72 triliun
Transfer: Rp774,02 miliar
Foto:
Senja di Baubau
Eni Tri Sutiwi – KPPN Baubau
Pulau Padamarang - Kolaka
Rizfan Dristian N – KPPN Kolaka
Icon:
13
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Konsolidasian 18 Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (terdiri dari 1 Pemerintah Provinsi, 2 Pemerintah Kota, dan 15 Pemerintah Kabupaten) adalah sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Pagu dan Realisasi APBD Konsolidasian Triwulan II 2017 dan 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
(dalam miliar rupiah)
Sumber : GFS Kanwil DJPb Provinsi Sultra (diolah)
Persentase realisasi terhadap alokasi APBD Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018 mengalami penurunan dalam hal pendapatan, namun dari sisi belanja dan transfer mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. Akan tetapi secara nominal, lebih tinggi realisasi pendapatan pada Triwulan II 2018 lebih tinggi dari pada periode yang sama tahun
sebelumnya. Demikian pula dengan belanja dan transfer. Hal ini terlihat dari meningkatnya hampir semua sumber pendapatan, dengan demikian perekonomian Sulawesi Tenggara masih dalam kondisi yang baik.
14
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
A. PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagaimana rincian sebagai berikut :
a) Pajak Daerah
Grafik 3. 1 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : BPKAD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (diolah)
Penerimaan Pajak Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 sebesar Rp389,99 miliar, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Triwulan II 2017. Kenaikan tersebut terjadi hampir di seluruh daerah lingkup Sulawesi Tenggara. Realiasi terbesar penerimaan pajak pada Pemprov Sulawesi Tenggara sebesar Rp297,96 miliar, dan Kota Kendari sebesar Rp46,14 miliar. Meningkatnya penerimaan pajak terjadi seiring dengan perekonomian yang kian membaik, dan tumbuhnya kesadaran dari masyarakat untuk membayar pajak serta administrasi pemerintah daerah yang juga terus mengalami perbaikan.
b) Retribusi Daerah
Grafik 3. 2 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : BPKAD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (diolah)
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Triwulan II 2018 mengalami kenaikan jika dibandingkan Triwulan II 2017. Kota Kendari merupakan daerah dengan penerimaan retribusi terbesar sebesar Rp20,88 miliar. Peningkatan ini
PAD: Rp794,05 miliar Transfer: Rp8,20 triliun Lain-lain: Rp83,50 miliar
15
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
disebabkan semakin berkembangnya Kota Kendari terutama dari segi perekonomian, distribusi barang dan jasa serta mobilisasi masyarakat sehingga semakin banyak obyek yang dapat dikenakan retribusi.
c) Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Grafik 3. 3 Pagu Penerimaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Provinsi Sultra
Sumber : BPKAD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (diolah)
Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Triwulan II Tahun 2018 lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2017. Hal ini disebabkan beberapa pemerintah daerah belum menerima atau membukuan deviden yang diterima.
2. Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer periode Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai Rp8,204 triliun, termasuk Dana Desa sebesar Rp844,46 miliar, Transfer Pemerintah Provinsi sebesar Rp93,15 miliar, dan Transfer Bantuan Keuangan sebesar Rp10,00 miliar. Pemerintah Daerah yang memperoleh pendapatan transfer terbesar pada periode Triwulan II tahun 2018 adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp1,473 triliun, disusul dengan Pemerintah Kabupaten Konawe sebesar Rp613,94 miliar, dan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan sebesar Rp613,10 miliar.
Grafik 3. 4 Realisasi Pendapatan Transfer lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
16
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Penerimaan Daerah berupa Lain-lain Pendapatan yang sah terdiri dari Pendapatan Hibah, Pendapatan Dana Darurat, serta Pendapatan Lainnya. Realisasi pendapatan lain-lain yang sah sampai dengan Triwulan II 2018 mencapai Rp83,504 miliar menurun jika dibandingkan Triwulan II 2017.
Grafik 3. 5 Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : BPKAD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (diolah)
B. BELANJA DAERAH
1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
Grafik 3. 6 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Barang, dan Modal Triwulan II 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : BPKAD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (diolah)
Sampai dengan Triwulan II 2018 Belanja Pegawai terealisasi Rp3,664 triliun atau 54,16 % dari pagu APBD sebesar Rp6,127 triliun. Belanja pegawai merupakan satu-satunya belanja yang telah terealiasi di atas 50 %. Hal ini disebabkan selain pembayaran gaji pegawai yang rutin dibayarkan setiap bulan, juga adanya pembayaran gaji THR yang dilakukan pada bulan Juni 2018. Sedangkan Belanja Barang terealisasi sebanyak Rp932,12 miliar dari pagu APBD sebesar Rp3,710 triliun. Sementara itu Belanja Modal terealisasi sebanyak Rp1,514 Triliun atau 36,27 % dari pagu APBD sebesar Rp5,021 triliun, dan Belanja Bantuan Sosial terealiasi sebanyak Rp1,99 miliar dari pagu APBD sebesar Rp26,78 miliar.
Belanja Pemerintah Daerah: Rp6,72 triliun Transfer: Rp774,02 miliar
17
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan
Lima urusan dominan belanja daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan klasifikasi urusan yaitu Pelayanan Umum,Pendidikan,Perumahan dan Fasilitas Umum Kesehatan dan Ekonomi. Persentase capaian tertinggi adalah urusan Pelayanan Umum sebesar 40,10 %.
Grafik 3. 7 Pagu dan Realisasi Belanja berdasarkan Urusan Provinsi Sulawesi Tenggara
Sumber : BPKAD lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara (diolah)
C.
PROGNOSIS REALISASI APBD SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN 2018Hasil prognosis realisasi APBD Pemerintah Daerah lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan akhir tahun 2018 telah mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh. Analisis trend dilakukan untuk melihat kecenderungan serta pola realisasi APBD.
Adapun prognosis realisasi APBD hingga akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut : Tabel 3. 2 Perkiraan Realisasi APBD s.d. Triwulan IV 2018 lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara
Dengan menggunakan trend moment (metode garis lurus), hingga akhir 2018 diperkirakan pendapatan daerah wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara akan tercapai sekitar 94,23 % lebih rendah dari tahun sebelumnya namun secara nominal masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sementara itu, belanja daerah akan terealisasi sebesar 88,67 % lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Total pendapatan hingga akhir Triwulan II 2018 mencapai 44,91 % dari target penerimaan. Sementara realisasi belanja sampai dengan Triwulan II 2018 tercapai 38,20 %. Tren beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa belanja daerah akan mengalami peningkatan pada akhir tahun atau pada Triwulan IV.
(dalam miliar rupiah)
Rp % Realisasi T erhadap Pagu Rp % Perkiraan Realisasi T erhadap Pagu Pendapatan Daerah 18.891,45 8.484,68 44,91% 17.801,41 94,23% Belanja Daerah 17.603,03 6.724,40 38,20% 15.608,61 88,67% Surplus/Defisit 1.288,42 1.760,28 2.192,81 Uraian Pagu Realisasi s.d. T riwulan II Perkiraan Realisasi s.d. T riwulan IV
Foto:
Lapangan Eks. MTQ
Konsolidasian
Sulawesi Tenggara
Triwulan II 2018
Pendapatan
Perpajakan: Rp1,21 triliun
PNBP: Rp440,99 miliar
Belanja
Pemerintah: Rp9,53 triliun
Transfer: Rp961,26 miliar
Pembiayaan
Penerimaan: Rp162,70 miliar
Pengeluaran: Rp93,53 miliar
Foto:
Pulau Indo – Muna Barat
Dinas Pariwisata Kab. Muna Barat
The Beauty Milky Way
Herry Ardiansyah – Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Icon:
18
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN
ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN
Tabel 4. 1 Laporan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018
Sumber **) : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
**) Realisasi Pendapatan Transfer Daerah dan Belanja Transfer Pusat bersumber dari OMSPAN
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN 1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Analisis pendapatan konsolidasian sampai Triwulan II 2018 adalah sebagai berikut : Grafik 4. 1 Perbandingan Pendapatan Konsolidasian Provinsi Sultra Triwulan II 2018 dan 2017
Sumber : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Sampai dengan Triwulan II 2018 jumlah pendapatan, hibah dan transfer konsolidasian tingkat wilayah sebesar Rp1,650 triliun. Jumlah tersebut adalah konsolidasian pendapatan dan hibah Pemerintah Pusat Tingkat Wilayah sebesar Rp1,079 triliun dan Pemerintah Daerah sebesar Rp571,042 miliar, dan telah dilakukan eliminasi atas transaksi resiprokal sebesar Rp8,510 triliun. Pendapatan dan hibah konsolidasian didominasi pendapatan perpajakan sebesar Rp1,209 triliun meningkat 53,43 % dibandingkan periode tahun 2017. Adapun PNBP konsolidasian sebesar Rp440,992 miliar menurun 42,17 %. Belum ada pendapatan hibah yang tercatat dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.
(dalam rupiah) 2017 Pusat Daerah Konsolidasian Kenaikan Konsolidasian
Pendapatan Negara 1.079.124.630.390 9.081.575.840.312 1.650.167.050.840 5,38% 1.565.952.174.611
Pendapatan Perpajakan 819.180.695.425 389.994.634.805 1.209.175.330.230 53,43% 788.121.000.871
Pendapatan Bukan Pajak *) 259.943.934.965 487.562.397.114 440.991.720.610 -42,17% 762.586.312.652 Hibah - - - -100,00% 15.244.861.088 Transfer *) - 8.204.018.808.393 - - Belanja Negara 10.909.450.965.507 7.373.877.782.762 10.494.239.145.221 24,60% 8.422.069.435.443 Belanja Pemerintah 2.808.579.836.223 6.724.400.734.371 9.532.980.570.594 20,88% 7.886.444.130.758 Transfer *) 8.100.871.129.284 649.477.048.391 961.258.574.627 79,46% 535.625.304.685 Surplus/(Defisit) (9.830.326.335.117) 1.707.698.057.550 (8.844.072.094.381) -29,00% (6.856.117.260.832) Pembiayaan - (69.171.972.600) (69.171.972.600) -10,73% (77.483.274.420)
Penerimaan Pembiayaan Daerah - 162.703.900.099 162.703.900.099 -14,16% 189.532.388.315 Pengeluaran Pembiayaan Daerah - 93.531.927.499 93.531.927.499 -16,53% 112.049.113.895
Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (9.830.326.335.117) 1.776.870.030.150 (8.774.900.121.781) -29,45% (6.778.633.986.412) *) Jumlah Konsolidasian setelah dilakukan eliminasi atas akun resiprokal
19
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Grafik 4. 2 Perbandingan Penerimaan Pemerintah Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018
Sumber : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Pendapatan dan hibah konsolidasian sampai dengan Triwulan II 2018 didominasi pendapatan dana transfer sebesar Rp8,204 triliun atau 80,74 %, menunjukkan ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat masih sangat tinggi. Sedangkan di luar pendapatan dana transfer, dominasi penerimaan perpajakan mencapai 61,80 % dari total pendapatan.
2. Analisis Perubahan
Grafik 4. 3 Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018
Sumber : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Pendapatan Perpajakan Konsolidasian sampai dengan Triwulan II 2018 sebesar Rp1,209 triliun didominasi Pendapatan Pajak Dalam Negeri Pemerintah Pusat sebesar Rp626,709 miliar atau 61,64 %. Realisasi Pajak Dalam Negeri khususnya Pemerintah Pusat mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga secara akumulatif mencapai 53,43 %.
Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional sebesar Rp192,471 miliar seluruhnya adalah penerimaan Pemerintah Pusat. Realisasi Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional meningkat drastis sebagai efek bergeraknya kegiatan pertambangan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
20
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian
Tabel 4. 2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018 dan 2017
Sumber : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Realisasi PDRB-ADHB sampai Triwulan II 2018 sebesar Rp29,24 triliun atau meningkat 9,80 % bila dibandingkan dengan Triwulan II 2017. Sedangkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,09 %. Pada periode yang sama, pendapatan konsolidasian pemerintah meningkat sebesar 5,38 % bila dibandingkan dengan triwulan II 2017. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki korelasi positif dengan pendapatan konsolidasian di Sulawesi Tenggara. Selisih persentase kenaikan PDRB dan kenaikan pendapatan mengindikasikan masih ada potensi penerimaan yang dapat digali pemerintah.
C. BELANJA KONSOLIDASIAN
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Grafik 4. 4 Belanja Pemerintah Konsolidasian Berdasar Jenis Belanja Triwulan II 2018 dan 2017
Sumber : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Belanja Pemerintah Konsolidasian sampai Triwulan II 2018 (di luar Dana Transfer) sebesar Rp9,532 triliun, merupakan konsolidasi Belanja Pemerintah Pusat Rp2,808 triliun dan Pemerintah Daerah sebesar Rp6,724 triliun. Belanja Konsolidasian didominasi oleh Belanja Pegawai Rp4,571 triliun atau 47,95 %, disusul Belanja Modal Rp2,296 triliun atau 24,08 %. Belanja Pemerintah Daerah berkontribusi
(dalam rupiah)
Triwulan II 2017
Realisasi Realisasi Kenaikan
Perpajakan 788.121.000.871 1.209.175.330.230 53,43% PNBP 762.586.312.652 440.991.720.610 -42,17% Hibah 15.244.861.088 - -100,00% Total 1.565.952.174.611 1.650.167.050.840 5,38% PDRB-ADHB 26.630.000.000.000 29.240.000.000.000 9,80% Uraian Triwulan II 2018
21
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
sebesar 70,54 % dari total Belanja Pemerintah Konsolidasian dan sebesar Rp3,664 triliun atau 54,48 % merupakan Belanja Pegawai.
2. Analisis Perubahan
Belanja Pemerintah Konsolidasian sampai dengan Triwulan II 2018 (di luar dana transfer) sebesar Rp9,532 triliun, mengalami peningkatan sebesar 20,88 % dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2017. Hampir seluruh belanja pemerintah mengalami kenaikan, kenaikan tertinggi adalah Belanja Hibah mencapai 68,83 % (seluruhnya merupakan belanja Pemerintah Daerah), disusul Belanja Modal dengan kenaikan mencapai 45,18 %.
Grafik 4. 5 Perbandingan Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018 dan 2017
Sumber : LKPK Triwulan II 2018 Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
Belanja pegawai masih mendominasi realisasi belanja konsolidasian. Sampai dengan Triwulan II 2018 belanja pegawai terealisasi sebesar 47,95 %, realisasi belanja modal menempati urutan berikutnya mencapai 24,08 %. Meskipun belanja pegawai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi Pengeluaran Rumah Tangga, pemerintah perlu mendongkrak penyerapan belanja modal yang mampu menjadi katalisator perekonomian dan memberikan manfaat jangka panjang.
3.
Analisis Dampak Kebijakan Fiskal kepada Indikator Ekonomi
Regional
Alokasi belanja pegawai, belanja bantuan sosial serta penyaluran Dana Desa dengan skema cash for work telah mendorong pertumbuhan yang positif dalam ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara yang diindikasikan dengan bertambahnya tingkat konsumsi rumah tangga. Pada sisi investasi, alokasi belanja modal pemerintah dan program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM untuk jangka menengah dan panjang diharapkan akan dapat mendorong dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Alokasi belanja modal
22
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
pemerintah dipergunakan untuk pembangunan jalan, jaringan, irigasi dan infrastruktur lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara. Strategi dan kebijakan pemerintah ini telah mendorong bertambahnya nilai investasi netto di Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi sebesar Rp11,55 triliun pada triwulan II 2018. Dengan demikian terjadi kenaikan Investasi di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar Rp1,04 triliun atau 9,9 % dalam kurun waktu 3 bulan saja atau sebesar 12,35 % dalam jangka waktu 1 tahun sejak Triwulan II 2017.
Dampak kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah ini antara lain berhasil diperolehnya kenaikan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018 sebesar Rp2,25 triliun atau sebesar 8,34 % dibandingkan periode Triwulan I 2018 atau sebesar Rp2,61 triliun atau 9,8 % bila dibandingkan dengan Triwulan II 2017. Selain itu berkurangnya angka kemiskinan, turunnya tingkat pengangguran terbuka serta semakin membaiknya angka gini rasio daerah pedesaan pada Triwulan II 2018 juga merupakan dampak dari penerapan kebijakan pemerintah sepanjang Triwulan II 2018. Sedangkan untuk pelaksanaan Dana Desa sampai dengan akhir periode Triwulan II 2018 oleh Pemerintah Daerah umumnya masih terealisasi pada tahap I.
D. Analisis Kontribusi Pemerintah dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berikut disajikan ringkasan Laporan Operasional dari Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara periode Triwulan II 2018 sebagai bahan analisis PDRB.
Tabel 4. 3 Ringkasan LO Provinsi Sulawesi Tenggara Triwulan II 2018
23
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
Kontribusi belanja pemerintah (Goverment Expenditure) dalam pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Triwulan II 2018 adalah sebesar 22,10 % (Rp6,46 triliun) dari total PDRB yang sebesar Rp29,24 triliun, sedangkan kontribusi Investasi Pemerintah adalah sebesar 7,73 % (Rp2,26 triliun). Kontribusi belanja pemerintah (Goverment Expenditure) dalam pembentukan PDRB dilakukan antara lain melalui alokasi belanja pegawai, belanja barang dan jasa pemerintah, pembayaran bunga pinjaman, transfer payment, subsidi, hibah serta konstribusi sosial lainnya. Belanja subsidi, hibah dan konstribusi sosial dimaksudkan untuk mempengaruhi dan mengintervensi pasar sehingga terjadi pemerataan hasil-hasil pembangunan, terciptanya pertumbuhan ekonomi yang terkendali dan berkelanjutan serta terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dari resiko sosial. Besarnya belanja pemerintah di Provinsi Sulawesi Tenggara secara nominal setiap tahun terus meningkat dan dapat memberikan dampak multiplier yang besar dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara periode Triwulan II 2018 didominasi oleh tingkat konsumsi masyarakat sebesar 49,50 %, sedangkan investasi memberikan kontribusi sebesar 38,78 %. Pertumbuhan ekonomi wilayah yang baik dan suistinable seharusnya lebih didominasi oleh investasi. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara ini terindikasi juga dari porsi belanja pegawai dalam anggaran belanja pemerintah yang mengambil porsi paling besar. Besarnya belanja pegawai dalam struktur anggaran pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam periode Triwulan II 2018 mencapai hingga 49,45 % dari seluruh belanja pemerintah.
Pemerintah Daerah harus menciptakan iklim berinvestasi yang menarik dan kondusif di Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga tingkat investasi akan senantiasa terus berkembang. Dengan meningkatnya jumlah investasi akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang kokoh di Provinsi Sulawesi Tenggara karena ditopang oleh sektor riil yang tangguh, sehingga mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja, transfer knowledge dan iptek, distribusi hasil-hasil pembangunan yang merata serta berkembangnya sumber daya lokal dan potensi daerah secara optimal.
PAD konsolidasian Pemerintah Daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara belum dapat menutupi belanjanya. Berdasarkan data LO diatas besarnya dana transfer masih sangat besar dalam struktur anggaran pemerintah. Pemerintah Daerah perlu terus mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial untuk mendorong terciptanya kemandirian fiskal daerah.
Foto:
Bendungan Ladongi – Kolaka Timur
24
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
BAB V BERITA / ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH
A. TENAGA KERJA ASING DI SULAWESI TENGGARA
Keberadaaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Provinsi Sulawesi Tenggara menuai kritikan dari berbagai elemen masyarakat. Keberadaan TKA dirasa mengancam tenaga kerja Indonesia. Kondisi tersebut terjadi sejak tahun 2014 dimana Indonesia menjadi salah satu anggota dari Word Trade Organization dan Masyarakat Ekonomi Asean. Prinsip dari perdagangan bebas ini adalah adanya kebebasan bagi para pelaku usaha untuk menjual produknya ke luar negeri tanpa adanya hambatan perdagangan. Produk yang dijual bukan saja terbatas pada barang atau jasa, namun juga termasuk tenaga kerja dan arus modal yang dimiliki. Salah satu dampak dari pemberlakuan pasar bebas bagi Indonesia adalah masuknya TKA dari Tiongkok ke Sultra. Berdasarkan data dari Disnakertrans Prov Sultra, jumlah TKA di Sultra sampai dengan bulan Mei 2018 adalah sebanyak 725 orang, terdiri dari 675 laki-laki dan 50 perempuan yang didominasi oleh TKA asal China, selebihnya berasal dari Jepang, Eropa, USA, Timur Tengah, Singapura dan Malaysia. TKA ini tersebar paling banyak di Kab Konawe dengan bekerja di PT. Virtue Dragon Nickel Industri yang bergerak di bidang penambangan nikel, kemudian disusul oleh Kab Konawe Selatan. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 29,75 % dibandingkan dengan data bulan September 2017 yang mencapai 1.032 orang. Terhadap kekhawatiran masyarakat atas dampak TKA tersebut, ternyata data menunjukkan hal yang berbeda. Data di lapangan menunjukkan bahwa daerah yang banyak memiliki jumlah TKA ternyata Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di daerah tersebut justru lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Berdasarkan data BPS Prov Sultra, TPT di Kab. Konawe hanya sebesar 1,94 %, dan TPT Kab. Konawe Selatan sebesar 1,65 %. Sementara TPT Kota Kendari yang tidak terdapat TKA jauh lebih tinggi yaitu sebesar 7,22 %, dan TPT Kota Baubau sebesar 7,07 %. Pada dasarnya peningkatan jumlah TKA, terutama TKA yang berasal dari Tiongkok berkorelasi langsung dengan jumlah investasi negara Tiongkok yang masuk di Indonesia. Fakta lapangan tersebut diperkuat oleh kajian LIPI dalam salah satu artikel penelitian yang dibuatnya. Menurut Devi Asiati, peneliti ketenagakerjaan P2K LIPI, pemerintah Tiongkok memiliki kebijakan bahwa penanaman modal di luar negaranya harus sekaligus diikuti dengan ekspor tenaga kerja karena negara Tiongkok memiliki surplus tenaga kerja yang sangat besar, namun fakta lain dari temuan LIPI adalah jumlah TKA Tiongkok dengan nilai investasinya dibandingkan
Jumlah TKA di Sultra Mei
2018: 725 orang
25
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
dengan Singapura berbanding terbalik. Jumlah investasi Singapura pada tahun 2016 sebesar US$ 9,17 miliar dengan jumlah TKA 1.700 orang. Jepang sendiri tercatat di posisi kedua dengan jumlah TKA 12.500 orang dengan nilai investasi US$ 5,4 miliar sementara Tiongkok hanya memiliki investasi US$ 2,6 miliar dengan TKA 21.300 orang. Peningkatan jumlah TKA asal Tiongkok yang masuk ke Sultra adalah wujud hubungan kerja sama investasi antara Indonesia dengan Tiongkok yang semakin erat berdasarkan kerja sama Joint Statement on Strenghtening Comprehensive Strategic Partnership tahun 2015 oleh Pemerintah Indonesia dan Tiongkok yang kemudian berdampak dalam kemitraan pembangunan infrastruktur di wilayah negara Indonesia, termasuk Prov. Sultra. (Sumber: Detik.com tanggal 9 Mei
2018)
B. PEMBUKAAN JALAN BARU TINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT
Jalan merupakan salah satu aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi. Jalan dapat memperlancar arus transportasi logistic, sehingga barang yang awalnya mahal bisa dijangkau oleh masyarakat kecil. Dengan adanya jalan juga dapat membuka akses baru, sehingga suatu daerah yang awalnya terpencil bahkan terpelosok bisa menjadi maju yang pada gilirannya bisa meningkatkan taraf hidup. Hal ini tentu saja menjadi harapan banyak orang. Kebijakan pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam program Nawacita, salah satunya adalah percepatan pembangunan infrastruktur. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Baubau, Sultra, pemerintah membangun jalan baru salah satunya adalah jalan by pass atau lingkar luar di Kelurahan Lakologou ke Kelurahan Waruruma Kecamatan Kokalukuna. Pembukaan jalan ini sudah dimulai sejak tahun 2017, dan masih terus dilanjutkan pengerjaannya tahun ini. Progres dari pembangunan jalan itu sendiri masih dalam tahap pematangan lahan yang rencananya akan dirampungkan tahun ini dan kondisinya saat ini masih terputus sekitar 358 meter. Proyek ini dianggarkan sekitar Rp 3,5 miliar. Selain pembangunan jalan by pass, juga akan dibangun jalan di Kelurahan Labalawa Kecamatan Betoambari. Pembangunan jalan ini masih dalam tahap pengusulan ke unit layanan pengadaan. Diperkirakan pembangunan jalan tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar dengan panjang jalan 1,8 km. Pembangunan jalan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Baubau dan menambah pemukiman baru bagi masyarakat setempat (Sumber: Antaranews
Kajian Fiskal Regional Triwulan II 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara
FOTO SAMPUL
1. The Road Sumber:
Herry Ardiansyah –Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara
2. Pemandian Wangkate Sumber:
Dinas Pariwisata Kab. Muna Barat
3. Senja di Kendari Beach Sumber: