• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI ISLAM DALAM NOVEL TONGGAK SANG PENCERAH KARYA YAZID RAHMAN PASSANDRE ARTIKEL ILMIAH FATIMAH SIREGAR NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI-NILAI ISLAM DALAM NOVEL TONGGAK SANG PENCERAH KARYA YAZID RAHMAN PASSANDRE ARTIKEL ILMIAH FATIMAH SIREGAR NPM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI-NILAI ISLAM DALAM NOVEL TONGGAK SANG PENCERAH

KARYA YAZID RAHMAN PASSANDRE

ARTIKEL ILMIAH

FATIMAH SIREGAR

NPM 09080290

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)
(4)

NILAI-NILAI ISLAM DALAM NOVEL TONGGAK SANG PENCERAH

KARYA YAZID RAHMAN PASSANDRE

Oleh

Fatimah Siregar1, Wirsal Chan2, Trisna Helda3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketaatan tokoh Darwisy dan Walidah dalam menjalani kehidupan mereka yang penuh dengan keharmonisan. Penelitian ini mengukur sejauh mana nilai-nilai Islam seperti akidah, akhlak, dan syariah yang diterapkan tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan penerapan nilai-nilai akidah, syariah, dan akhlak yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre. Jenis peneltian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini berupa teks seperti: kata, frasa, klausa, kalimat, serta dialog yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam yaitu nilai akidah, syariah dan akhlak yang terdapat dalam novel

Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre. Teknik pengumpulan datanya yaitu:

membaca novel, menandai dan mencatat data, mengklasifikasikan data berdasarkan format identifikasi data. Untuk keakuran data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre terdapat nilai-nilai Islam yang berkaitan dengan akidah, syariah, dan akhlak. Nilai-nilai akidah yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre ada tiga yaitu: percaya kepada Allah, percaya kepada kitab, dan percaya kepada hari akhir. Nilai-nilai syariah yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre ada tiga yaitu: thaharah (bersuci), shalat, muamalah (jual-beli). Sedangkan nilai-nilai akhlak yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre ada tiga yaitu: akhlak kepada Allah, Akhlak kepada diri sendiri, dan akhlak kepada keluarga.

(5)

NILAI-NILAI ISLAM DALAM NOVEL TONGGAK SANG PENCERAH

KARYA YAZID RAHMAN PASSANDRE

By

Fatimah Siregar1, Wirsal Chan2, Trisna Helda3 1) Students of STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia of

STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by obedience figures Walidah Dervish and live

their lives in full harmony. This study measures the extent to which Islamic values

such as faith, morals, and Islamic figures applied in everyday life. The purpose of

this study is to describe and explain the application of the values of faith, Sharia

and morals contained in the Enlightenment Milestones novel Yazid Rahman

Passandre work. Kind of this research is qualitative, using descriptive analysis

method. The data in this study a text such as: words, phrases, clauses, sentences,

as well as the dialogue with regard to the values of Islam, namely the value of

faith, Sharia and morals contained in the Enlightenment Milestones novel Yazid

Rahman Passandre work. Data collection techniques, namely: reading novels,

marking and record data, classify data based on the identification of the data

format. To concordance data using triangulation techniques. The results showed

that, in the novel The cornerstone of the Enlightenment works there Passandre

Yazid Rahman Islamic values relating to faith, Sharia, and morals. The values

contained in the creed of the Enlightenment Milestones novel Yazid Rahman

Passandre work there are three, namely: to believe in God, believe in the book,

and believe in the end. Islamic values contained in the Enlightenment Milestones

novel Yazid Rahman Passandre work there are three, namely: thaharah (ablution),

prayer, muamalah (buying and selling). While the moral values which are the

cornerstone of the Enlightenment novel work of Yazid Rahman Passandre there

are three, namely: morality to God, Morals to yourself, and morals to the family.

Keywords: the value of faith, Sharia and Morals.

(6)

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan hasil kreatif, imajinatif, dan padat makna yang mengungkapkan persoalan kehidupan manusia. Persoalan tersebut digambarkan melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu dalam menciptakan karya sastra dituntut suatu kreativitas yang mendalam dalam mengungkapkan ide, gagasan, pandangan, dan pemahaman. Kreativitas ini tidak hanya digunakan untuk menghasilkan pengalaman batin, melainkan lebih dari itu, seperti mewujudkan dari imajinasi pencipta dalam karyanya.

Nurgiyantoro (1995:34) mengemukakan bahwa karya sastra merupakan suatu bentuk komunikasi yang disampaikan dengan cara yang khas dan menolak sesuatu yang serba rutinitas dengan memberi kebebasan kepada pengarang untuk menuangkan kreativitas imajinasinya. Agama Islam sebagai salah satu permasalahan yang ditampilkan dalam karya sastra, tentunya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena keduanya saling berkaitan.

Agama Islam juga menganjurkan agar umatnya memiliki akidah yang baik. Manusia yang memiliki akidah yang baik akan dilihat dari keteguhannya dalam menjalankan ibadah. Keteguhan akidah juga terlihat dari manusia yang mau mematuhi hal-hal yang dilarang oleh agama Islam. Contoh keteguhan dalam beribadah adalah rajin shalat, membaca Alquran, bersedekah, dan berpuasa. Namun adakalanya ditemukan juga manusia melanggar aturan seperti melakukan perbuatan zina.

Membicarakan nilai agama dalam sebuah karya sastra berarti mengungkapkan imaji penulis dalam membentuk suatu kepribadian tertentu. Hal tersebut tercermin melalui peristiwa yang terjadi dan perilaku-perilaku tokoh. Salah satu nilai Islami yang dapat dikaji pada karya sastra adalah melalui novel Tonggak Sang Pencerah. Nilai-nilai Islam yang terdapat dalam novel dimaksud dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran beragama generasi muda sekarang yang menjadi sorotan, hal itu dapat kita lihat pada fenomena-fenomena yang sering terjadi pada saat ini, seperti melakukan perbuatan zina, menikah dengan orang yang berbeda agama, percaya hal-hal mistis, pergaulan bebas, Serta seorang anak yang tega membunuh ibunya karena berbagai alasan fenomena ini terjadi karena kurangya pemahaman dan pengetahuan generasi muda sekarang terhadap nilai-nilai agama.

Pada tahun 2009 Yazid Rahman Passandre menerbitkan novelnya yang berjudul Tonggak

Sang Pencerah. Dalam novel Tonggak Sang Pencerah banyak terdapat nilai-nilai agama Islam

berdasarkan akhlak, akidah, dan syariah yang dapat diambil manfaatnya oleh si pembaca. Pengarang memaparkan nilai-nilai agama Islam melalui tokoh dan peristiwa yang ada dalam cerita. Menceritakan tentang kepekaan seorang anak yang tumbuh dan terasah dari sifat wasisnya, sehingga mengkwatirkan apa yang telah dilakukan kelak akan menghilang dan sirrna ditelan waktu, kurangnya kesadaran atas kaum tentang agama Islam, dan mengakibatkan kekacauan bagi anak-anak dan masyarakatnya.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di dalam latar belakang tersebut, penulis memilih novel Tonggak Sang pencerah untuk menjadi objek penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang Nilai-nilai Islam dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Semi (1993:23) menyatakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Semi (1993:24) metode deskriptif adalah data terurai dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar, bukan dalam bentuk angka-angka. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis Nilai-nilai Islam dalam Novel Tonggak Sang pencerah karya Yazid Rahman Passandre.

Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sendiri dan dibantu oleh format inventarisasi data dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian analisis nilai-nilai Islami dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre. Arikunto (2010:203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah.

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre ditemukan 4 peristiwa yang menyatakan nilai akidah. Dari 4 pernyataan tersebut terdapat 3 dari 4 nilai akidah yang ada. Ketiga nilai akidah tersebut adalah percaya kepada Allah, percaya kepada kitab, dan percaya kepada hari akhir. Ketiga nilai akidah itu akan akan dibahas di bawah ini.

1. Meyakini bahwa Allah itu ada

Tergambar pada sikap tokoh-tokoh dalam novel Tonggak Sang Pencerah salah satunya terlihat pada tokoh Darwis yang meyakini bahwa Allah itu ada. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Tak sedikit mereka yang datang melewati pintu gapura hanya untuk mencari kedamaian melalui agama yang benar, memohon ampunan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah”. Tonggak Sang Pencerah:22/2010.

Sesuai dengan kutipan di atas, terlihat bahwa Darwis percaya kepada Allah . dia meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, agar kita kembali ke jalan yang benar. Manusia tidak bisa hidup tanpa peranan Tuhan. Hal yang dinyatakan oleh Darwis tersebut, sesuai dengan pendapat Nasrul. Keyakinan seseorang akan kuasa Tuhan, yaitu meyakini Allah yang menggerakkan segala sesuatunya di alam ini. Berdasarkan kutipan di atas terlihat meyakini bahwa apa yang terjadi sudah kehendak Allah, maka Darwis berserah diri kepada Allah atas segala yang ditakdirkan untuknya.

a. Percaya Kepada Kitab

Nilai-nilai akidah percaya kepada kitab terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah ini ditemukan peristiwa-peristiwa percaya kepada kitab melalui tokoh-tokoh, hal tersebut terdapat pada kuipan di bawah ini.

“Orang yang diajak ke jalan yang benar sesuai Al-Quran, meneladani Rasulullah, dan hidup damai, tapi dia malah merasa terusik dan menempuh cara hidupnya sendiri”.Tonggak Sang Pencerah:15/2010.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa iman kepada kitab yang dibuktikan oleh Darwisy yaitu dengan mempercayai alquran oleh karena itu, pada usia delapan tahun Ia sudah khatam alquran dengan kecerdasan yang dia miliki.

b. Percaya kepada Hari Akhir

Percaya kepada hari akhir adalah salah satu dari nilai akidah seperti meyakini adanya surga, neraka, dan azab kubur. Hal itu dapat dibuktikan pada kutipan berikut.

“Jaga baik-baik dirimu dan anak kita. Jaga ibu dan bapak. Jaga salat lail dan puasa sunah. Jangan pernah berhenti berdoa buat keselamatan kita dunia dan akhirat.”Tonggak Sang Pencerah: 112/2010.

Kejadian yang dilihat Darwisy, terlihat bahwa kehidupan manusia tidak hanya cukup di dunia saja. Di dunia ini hanyalah sementara dan di akhiratlah kehidupan yang nyata.

2. Analisis Nilai Syariah

Syariah yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan oleh agama Islam secara rinci, seperti Thaharah, salat, puasa, dan zakat.

Di dalam novel Tonggak Sang Pencerah setelah dilakukan inventarisasi data tersebut nilai syariah berupa thaharah, shalat dan puasa.

a. Thaharah (bersuci)

Berdasarkan temuan yang telah dilakukan dalam novel Tonggak Sang Pencerah dapat disimpulkan bahwa terdapat peristiwa yang menyatakan thaharah (bersuci) akan dijelaskan berikut ini.

“Azan ashar berkumandang, Darwisy berhenti belajar, lalu ia bangkit dan bergegas menuju kolam kecil surau yang menampung air untuk wudhu, Ayahnya sudah lebih dahulu berlalu ke sana, duduk berzikir sambil menghitung butir-butir tasbih di jemarinya. Jamaah lainnya mulai berdatangan, duduk di garis shaf satu persatu. Darwisy tak mau ketinggalan, darwis segera duduk di shaf terdepan, siap menegakkan salat. wajahnya jernih tersiram air wudhu”.Tonggak Sang Pencerah: 25/2010.

(8)

Sesuai dengan kutipan di atas, terlihat bahwa betapa pentingnya thaharah (bersuci) sebelum salat diwajibkan untuk bersuci terlebih dahulu, Darwisy mensucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu adalah syarat yang harus dilakukan sebelum salat. Sesuai dengan pendapat Nasrul yaitu thaharah merupakan sifat maknawi yang ditentukan oleh Allah sebagai syarat sah salat. Dapat dibuktikan dari kutipan Darwisy menuju kolam kecil surau untuk wudhu. Hal itu sudah merupakan dari thaharah.

b. Shalat

Shalat merupakan ibadah yang termasuk ke dalam rukun Islam yang kedua. Bagi umat Islam hukumnya wajib untuk dilaksanakan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk keyakinan dan keimanan kepada Allah Swt. Di dalam novel Tonggak Sang Pencerah disimpulkan bahwa terdapat peristiwa yang menyatakan salat. Peristiwa tersebut terdapat pada kutipan berikut.

“Seusai menunaikan shalat, Darwisy hendak keluar dari surau. Sipon tiba-tiba muncul, mengendap-endap, khawatir terlihat Kyai Abu Bakar yang sering menegur anak-anak yang masih keluyuran diwaktu-waktu awal salat”. Tonggak Sang Pencerah:26/2010.

Pada kutipan di atas, setelah Darwisy melaksanakan salat Darwisy hendak keluar dari Surau, kemudian tiba-tiba temannya yang bernama Sipon muncul dengan cara mengendap-endap, karena sangat kwatir bila dilihat oleh Kyai Abu Bakar karena sering menegur anak-anak yang berkeliyuran diwaktu mulai salat. Akan tetapi, lain dengan Darwisy, Ia selalu ingat waktu salat.

c. Muamalah (jual-beli)

Muamalah merupakan hukum perdata yang berkaitan dengan jual beli, pinjam meminjam, sewa menyewa, dan transaksi lainnya. Dalam novel Tonggak Sang Pecerah terdapat nilai syariah ibadah umum yang berkaitan dengan jual beli yang terdapat di dekat Kotagede atau dekat masjid lainnya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Tak banyak yag menyangka, jika mbatik dan berdagang batik adalah isyarat perlawanan yang sedang digerakkan perlahan-lahan menghadang gelombang kapitalisme kolonial. Dengan berdagang, kelanjutan hidup bisa dipertahankan di Nagari yang hampir semua tanahnya telah terampas”. Tonggak Sang Pencerah:21/2010.

Dari kutipan di atas, terlihat bahwa berdagang adalah suatu isyarat perlawanan pada zaman dahulu yang dikuasai oleh kolonial, karena dengan berdagang kelanjutan hidup masyarakat bisa dipertahankan. Namun, kolonial hendak menguasai seluruh sumber-sumber ekonomi.

3. Analisis Nilai Akhlak

Di dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre setelah dilakukan inventarisasi data, ditemukan nilai akhlak, yaitu akhlak kepada Allah, akhlak kepada keluarga, dan akhlak kepada diri sendiri. Ketiga nilai akhlak akan dijelaskan di bawah ini.

a. Akhlak Kepada Allah

Nasrul ( 2011:164) menyatakan bahwa sifat yang terdapat dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam kehidupan yang diatur oleh Allah Swt. Secara umum semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia harus merupakan cerminan dari akhlak kepada Allah. Karena segala sesuatunya adalah fasilitas yang disediakan oleh Allah Swt. Contohnya syukur, tasbih, istighfar dan doa. Akhlak yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah adalah syukur dan doa.

Berdasarkan temuan yang telah dilakukan pada novel Tonggak Sang Pencerah dapat disimpulkan bahwa terdapat peristiwa yang menyatakan akhlak kepada Allah. Peristiwa tersebut terdapat peristiwa berupa syukur dan peristiwa dalam bentuk doa.

1) Syukur

Syukur adalah bentuk ucapan terima kasih kepada Allah Swt atas nikmat Allah yang dia peroleh. Peristiwa yang meyatakan syukur itu bisa dibuktikan melalui tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah. Syukur itu berupa nikmat uang maupun nikmat berupa kebahagiaan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Beruntung, ia dikarunia istri surgawi yang selalu memberi dia semangat baru. Maka, bibirnya tak pernah kering dengan ucapan syukur karena Allah telah menganugerahi Walidah: perempuan yang paling memahami semangatnya, ide-idenya, kegelisahannya, hingga sanggup mendukung dirinya agar mampu mencairkan titik beku gairah peroebahan di sanubarinya”. Tonggak Sang Pencerah: 101:2010.

(9)

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa Darwisy menikmati rasa syukurnya kepada Allah Swt, yang dikaruniai istri seperti Walidah yang selalu memberikan semangat kepadanya. Perempuan yang sanggup menemaninya di saat suka maupun duka.

2) Doa

Doa merupakan suatu ungkapan memohon kepada Allah untuk memperkenankan segala yang diinginkan untuk kebahagiaan hidup setelah melakukan usaha dengan sebaik mungkin. Maka berdoa suatu perilaku gambaran akhlak terhadap Allah. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“ Semoga Gusti Allah menghendaki doa Ibu dan bapakmu. Suatu saat nanti kamu akan menjadi pemimpim”. Tonggak sang penceah: 12/2010.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa kedua orangtua Darwisy mendoakan agar anaknya kelak menjadi berbakat menjadi panutan lentera di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

b. Akhlak Kepada keluarga

Berdasarkan temuan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ditemukan peristiwa yang menyatakan akhlak kepada keluarga, ketiga peristiwa itu adalah dalam bentuk berbakti kepada keluarga salah satunya terdapat pada kutipan berikut ini dapat dianalisis bahwa bapaknya Darwisy sudah memberikan tanggung jawab penuh bagi keluarganya, yaitu dengan membesarkan anaknya. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut.

“Sehari-hari, Darwisy begitu dekat dengan segala hal yang berkaitan batik. Kelak, di waktu ia sudah menginjak dewasa dan berumah tangga, Darwisy mewarisi usaha batik ayahandanya. Dengan usaha itu, ia cukup segala kebutuhan hidupnya”.Tonggak Sang Pecerah:23/2010.

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa Darwisy mewarisi sifat dari ayahnya yaitu berkaitan dengan usaha batik ayahnya, ayahnya berpesan agar nanti berumah tangga cukup memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia sangat senang melihat ayahnya berjualan batik hingga semua biaya dipenuhi oleh bapaknya tanpa meminjam kepada orang lain.

c. Akhlak Kepada Diri Sendiri

Meliputi sabar, tawadhu, benar, dan amanah. Akhlak kepada diri sendiri yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah ini adalah sabar. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Ibuku sudah terlampau lemah, gunyam Kiai Dahlan melihat perempuan yang telah melahirkan dan merawat dirinya itu. Sang ibunda kini ringkih. Namun, masih berusaha tersenyum mengurai airmata. Kelopak matanya sembab, duduk dikursi dekat ranjang”. Tonggak Sang Pencerah: 155/2010.

Berdasarkan kutipan di atas, bahwa kasih sayang seorang ibu melebihi apapun. Seorang ibu rela melakukan apa saja demi anaknya, bahkan sampai titik pengabisan, disini terlihat kedua orang tua Darwisy atau Kiai Dahlan sudah makin tua, dan peran ayahnya nanti akan digantikan olehnya. Kiai Dahlan kelihatan sangat kuat dan sabar melihat keadaan ibunya yang lemah, meskipun ibunya berusaha tersenyum sampai mengeluarkan airmata.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pada bab IV, disimpulkan bahwa hasil penelitian ini tentang nilai-nilai Islam yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre. Nilai-nilai Islam itu terdiri dari akidah, syariah dan akhlak. Ketiga poin itu akan dijelaskan di bawah ini.

Pertama, nilai-nilai akidah, nilai akidah yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya

Yazid Rahman Passandre, yaitu; (1) Iman kepada Allah (percaya kepada Allah), yang terdiri dari memohon pertolongan, perlindungan, dan berserah diri kepada Allah; (2) percaya kepada kitab, yang terdiri dari membaca alquran, kita meyakini akan mendapat balasan yang baik dari Allah dan meyakini bahwa dalam kandungan alquran terdapat pelajaran-pelajaran bagi manusia; dan (3) percaya kepada hari akhir, yaitu meyakini bahwa akan kehidupan di dunia ini akan berakhir dengan datangnya hari kiamat, meyakini bahwa segala perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan dikemudian hari. Kedua, nilai syariah, nilai syariah yang terdapat dalam novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre, yaitu sebagai berikut (1) shalat, merupakan sebuah kewajiban yang sudah ditentukan oleh Allah untuk dilakukan oleh umat manusia. Mendapatkan amal kebaikan bagi yang mengerjakan dan berdosa bagi yang meninggalkannya. (2) bersuci (thaharah), yaitu salah satu aturan yang sudah ditetapkan Allah sebagai syarat sah salat. Bersuci dilakukan sebelum melaksanakan salat. (3) Muamalah (jul-beli),

(10)

yaitu disebut juga dengan hukum perdata yang berkaitan dengan jual-beli, pinjam meminjam, sewa menyewa, dan transaksi lainnya. Hal ini berkaitan dengan aktivitas untuk kebutuhan ekonomi.

Ketiga, nilai akhlak, pada novel Tonggak Sang Pencerah karya Yazid Rahman Passandre

ditemukan ketiga nilai akhlak, yaitu: (1) akhlak terhadap Allah, yaitu berdoa dan bersyukur atas nikmat Allah Swt yang telah diberikan-Nya; (2) akhlak kepada keluarga, yaitu berbuat baik kepada ibu dan bapak, mengajarkan pendidikan yang baik kepada anak terutama dalam Islam, dan hormat terhadap suami.

Berdasarkan pembahsan dan simpulan, dapat diajukan empat saran, Pertama, bagi peneliti diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang studi analisis novel sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan karya sastra Indonesia. Kedua, bagi pendidik dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pedoman oleh guru-guru dalam pembelajaran sastra terutama dalam mengkaji unsur ekstrinsik novel. Ketiga, bagi pembaca khususnya umat Islam agar mau mempelajari, memahami, serta mempedomani ajaran-ajaran Islam yang terkandung dalam novel ini untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, bagi pendidik penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan pedoman oleh guru-guru dalam pembelajaran sastra terutama dalam mengkaji unsur ekstrinsik novel. Kelima, bagi peneliti lain sebagai penelitian yang relevan dalam melakukan penelitiannya tentang penelitian kualitatif dan menambah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi analisis novel sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan karya sastra Indonesia.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineke Cipta.

Rahman Passandre, Yazid. 2010. Tonggak Sang Pencerah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Referensi

Dokumen terkait

Without making this cell reference absolute using the dollar signs, when we apply the conditional formatting rule to other cells in the worksheet, this cell reference will be

Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah status perusahaan, kepemilikan institusional, leverage, profitabilitas dan tipe industri.. Data yang digunakan dalam

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

pertambangan. Mereka yang membiayai hal ini terdorong oleh keuntungan yang dat diperoleh dari tiap ons akstraksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini

atas segala nikmat cahaya ilmu pengetahuan, kemudahan serta petunjuk yang telah diberikan sehingga dapat terselesaikan dengan baik penulisan tesis dengan Pengujian Keseragaman

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang masalah potensi wisata yang terdapat di Pasar Jumat Karanganyar, strategi pengembangan Pasar Jumat Karanganyar, dan

Hasil dari penelitian ini: Secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel lamanya kerja responden menjadi/bekerja sebagai auditor,