• Tidak ada hasil yang ditemukan

Azuar Juliandi KNOWLEDGE ARCHIVES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Azuar Juliandi KNOWLEDGE ARCHIVES"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Azuar Juliandi

[

[

S

S

E

E

N

N

I

I

M

M

E

E

N

N

Y

Y

U

U

S

S

U

U

N

N

B

B

A

A

B

B

M

M

E

E

T

T

O

O

D

D

E

E

P

P

E

E

N

N

E

E

L

L

I

I

T

T

I

I

A

A

N

N

D

D

A

A

L

L

A

A

M

M

P

P

R

R

O

O

P

P

O

O

S

S

A

A

L

L

S

S

K

K

R

R

I

I

P

P

S

S

I

I

]

]

Tulisan ini adalah makalah yang disajikan dalam pelatihan

penyusunan proposal skripsi mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara, Medan, 11 Oktober 2013

Juliandi, Azuar. (2013). Seni menyusun bab metode penelitian dalam proposal skripsi.

2013

KNOWLEDGE ARCHIVES

(2)

SENI MENYUSUN BAB METODE PENELITIAN

DALAM PROPOSAL SKRIPSI

1

Azuar Juliandi

Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia email: azuarumsu@gmail.com

Undergraduate students will make a research project at the end of their studies. They need a variety of knowledge for the activity. One of them is how doing the research, it is known as research method. The scope of research method is about: what, why, where, when, who, and how to do a research. These questions are included in several subsections, such as study approach, place and time of study, operational definition, sampling technique, data collection techniques and data analysis techniques.

Keywords: Study approach, Operational definition, Sampling technique,

Data collection techniques, Data analysis techniques.

Pendahuluan

Proposal adalah terminologi bahasa Inggris yang bermakna rencana atau usulan. Proposal penelitian berarti rencana penelitian atau usulan penelitian. Rencana umumnya mengandung beberapa pertanyaan yakni apa, mengapa, bagaimana. Apa permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti?; Mengapa masalah penelitian yang menjadi pusat perhatian penting untuk diteliti dan?; Bagaimana cara melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang ada?.

Pertama, apa permasalahan yang diteliti dijabarkan di dalam bab pertama proposal

penelitian yakni pendahuluan. Pendahuluan berisi mengenai permasalahan-permasalahan yang hendak dikaji oleh peneliti. Dengan menulis pendahuluan maka peneliti dapat mengemukakan apa permasalahan yang diamati; apa gejala-gejala atau fenomena masalah yang hendak diteliti; apa faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan yang dikaji; apa hubungan-hubungan suatu permasalahan dengan permasalahan lainnya; apa masalah yang dibatasi; apa masalah yang dirumuskan; apa saja tujuan yang hendak dicapai dan apa manfaat yang diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan. Hal-hal seperti demikian dituangkan di dalam subbab-subbab yakni latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

1

(3)

Kedua, mengapa permasalahan penting untuk diteliti. Permasalahan-permasalahan yang telah diungkap di dalam bab pendahuluan akan lebih jelas hakikatnya jika peneliti merujuk berbagai teori. Teori di dalam proposal penelitian ditemui di dalam bab kedua yakni pada bab kajian teori. Dengan mengemukakan teori-teori maka peneliti akan lebih memahami secara jelas mengapa permasalahan ada, mengapa suatu permasalahan penting, mengapa dan bagaimana suatu permasalahan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan lainnya. Dengan mengetahui dengan jelas hakikat permasalahan karena adanya teori maka peneliti akan dapat berhipotesis atau melakukan pendugaan sementara terhadap permasalahan-permasahan penelitiannya.

Ketiga, bagaimana cara melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang

ada?. Bahagian ini adalah bab metode penelitian. Bab metode penelitian akan memaparkan bagaimana cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian sebelumnya. Bab ini mengandung beberapa subbab yakni pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional, teknik sampling, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Tulisan ini menitikberatkan pada bahagian metode penelitian tersebut. Dengan memahami cara-cara melakukan penelitian untuk menjawab masalah yang ada maka peneliti akan lebih mudah untuk mendapatkan data guna menjawab permasalahan yang ada.

Untuk dipahami, ada istilah metode penelitian dan ada pula istilah metodologi penelitian. Jika metode penelitian adalah cara bagaimana melakukan penelitian maka metodologi penelitian adalah ilmu tentang bagaimana cara-cara meneliti. Metode penelitian merupakan bahagian kecil dari metodologi penelitian itu sendiri.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam bahasa Inggris disebut dengan approach. Istilah pendekatan dikenal pula dengan istilah model, pola, atau desain. Pendekatan penelitian berarti model, pola atau desain apa yang digunakan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan dan mencapai tujuan penelitiannya.

Pendekatan penelitian dapat dipahami lebih mudah melalui jenis-jenis penelitian yang banyak ditemui di dalam literatur-literatur metodologi penelitian. Gambar 1 memperjelas dimana sebenarnya letak pendekatan penelitian di dalam beragam jenis penelitian yang ada.

Jenis penelitian berdasarkan tujuannya terbagi menjadi dua yakni penelitian fundamental (fundament atau basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Connaway & Powell, 2010). Penelitian fundamental bertujuan untuk menciptakan teori baru, memperbaiki teori yang telah berwujud atau menguji kebenaran suatu teori yang

(4)

ada. Penelitian terapan bermaksud memecahkan permasalahan praktis kehidupan manusia (Gay, Mills, Airasian, 2012).

Jika dilihat kepada kedua penelitian tersebut maka skripsi-skripsi di bidang ilmu-ilmu bisnis umumnya termasuk ke dalam jenis penelitian fundamental, biasanya menguji teori-teori bisnis yang telah ada. Apalagi taraf sarjana di bidang ilmu-ilmu bisnis, skripsi yang merupakan produk penelitiannya jarang yang mengarah kepada penelitian terapan yang bermaksud memecahkan permasalahan praktis kehidupan manusia di bidang bisnis, baru sampai kepada tahap menguji teori-teori semata.

Sumber: Gay, Mills, Airasian (2012), dengan adaptasi.

Gambar 1. Jenis-Jenis Penelitian

Dilihat dari metodenya, penelitian dibagi menjadi dua yakni penelitian menggunakan metode kualitatif dan penelitian menggunakan metode kuantitatif. Metode kualitatif bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam, sehingga tercapai kualitas yang tinggi dalam memahami sesuatu fenomena. Berbeda dengan penelitian kuantitatif maka penelitian ini tidak dilakukan secara mendalam, lebih mengacu kepada kuantitas nyata yang teamati oleh pancaindera (Strauss & Corbin, 1998; Adams, et.al., 2007). Oleh karena penelitian kualitatif dilakukan secara mendalam biasanya membutuhkan waktu yang cukup panjang dibanding dengan penelitian kuantitatif.

(5)

Skripsi mahasiswa di bidang ilmu-ilmu bisnis umumnya lebih mengarah kepada penelitian kuantitatif, mengkaji sesuatu tidak terlalu mendalam dan dilakukan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama.

Dipandang dari sudut pendekatannya, maka penelitian memiliki banyak jenis. Bisa dipandang dari metode kualitatif atau metode kuantitatif. Masing-masing metode tersebut memiliki berbagai pendekatan yang berbeda.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa mahasiswa-mahasiswa yang menekuni bidang ilmu bisnis maka penelitiannya lebih mengarah kepada penelitian kuantitatif. Pendekatan-pendekatan untuk metode ini terbagi menjadi beberapa jenis, yakni survey, korelasional, kausal komparatif dan eksperimental.

Penelitian survey umumnya tidak dilakukan secara mendalam terhadap objek penelitian. Pengumpulan datanya banyak menggunakan angket. Hal-hal yang diperoleh dari angket umumnya hanya memperoleh jawaban yang sangat terbatas, sehingga peneliti tidak mampu mengetahui secara mendalam apa hakikat sesungguhnya yang ada di dalam benak peneliti.

Penelitian korelasional bertujuan untuk memahami hubungan antarvariabel penelitian (Kaufman & Kaufman, 2005), misalnya penelitian untuk menganalisis hubungan pendapatan dengan gaya hidup masyarakat.

Penelitian kausal komparatif dikenal juga dengan penelitian expost facto atau setelah kejadian. Penelitian ini dilakukan dengan melihat akibat yang terjadi, lalu dicari apa penyebabnya (Umar, 2001). Contohnya penelitian yang mengkaji bagaimana prestasi kerja karyawan sebelum dan sesudah pelatihan. Setelah penelitian dilakukan akan dapat diketahui apakah pelatihan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan (kausal), dengan membandingkan prestasi kerja mereka sebelum dan sesudah pelatihan (komparatif).

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang menggunakan perlakuan tertentu terhadap objek atau yang diteliti. Penelitian ini umumnya melibatkan kelompok-kelompok yang berbeda. Kelompok-kelompok-kelompok yang ada dibandingkan satu sama lain. Dalam penelitian ini ada dua kelompok yang menjadi perhatian peneliti, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Kaufman & Kaufman, 2005). Sebagai contoh penelitian terhadap dua kelompok salesman yang menggunakan metode berbeda dalam melakukan penjualan. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen melakukan penjualan dengan metode online, sementara kelompok kontrol menggunakan metode penjualan konvensional. Peneliti menganalisis kinerja penjualan salesman mana yang lebih berhasil dari kedua metode yang ada.

Beberapa penjelasan di atas menunjukkan bahwa jenis penelitian yang bisa digunakan oleh peneliti bisa beragam. Tidak tertutup kemungkinan bahwa seorang peneliti dapat

(6)

menggunakan satu jenis penelitian, tetapi ia juga menggunakan jenis penelitian yang berbeda pada saat yang bersamaan di dalam penelitiannya.

Seorang mahasiswa bisnis, misalnya meneliti ingin mengujicobakan media penjualan online yang dirancangnya terhadap keberhasilan penjualan salesman. Dilihat dari tujuannya seorang peneliti menggunakan penelitian terapan karena bermaksud memecahkan permasalahan praktis bisnis; tetapi dilihat dari metodenya ia menggunakan penelitian kuantitatif karena penelitian tidak dilakukan secara mendalam dan dalam waktu yang relatif singkat; sementara dilihat dari pendekatannya peneliti menggunakan penelitian eksperimen, yakni ada perlakuan terhadap salesman dalam melakukan penjualan, satu kelompok diberikan media online dan kelompok lainnya menggunakan metode yang lama.

Tempat dan Waktu Penelitian

Pertama, tempat atau lokasi penelitian, merupakan bahagian di dalam proposal penelitian untuk mengemukakan dimana sebenarnya penelitian dilakukan. Biasanya mahasiswa bidang ilmu-ilmu bisnis mengambil tempat penelitian berupa lembaga atau organisasi bisnis sebagai objeknya.

Lembaga atau organisasi bisnis yang menjadi objek bisa dilakukan dengan mendatangi lokasi penelitian secara langsung seperti mendatangi kantor, pabrik, tempat penjualan atau tempat-tempat lainnya. Penelitian juga bisa dilakukan dengan tidak mendatangi organisasi bisnis secara langsung tetapi mendatangi sumber lain yang masih ada kaitannya dengan organisasi bisnis yang diteliti seperti internet, bursa efek, badan pusat statistik dan sebagainya.

Peneliti perlu mengemukakan secara jelas tempat penelitian dilakukan, termasuk apa nama organisasi bisnis yang diteliti; mengapa organisasi bisnis tersebut dipilih; dimana organisasi bisnis tersebut beroperasi. Penelitian-penelitian yang tidak memiliki lokasi nyata seperti penelitian yang mengambil data dari sumber online maka peneliti perlu mengemukakan sumber alamat online yang dikunjungi peneliti.

Kedua, waktu penelitian. Peneliti perlu mengemukakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah proses penelitian yakni identifikasi masalah; penelaahan teori; pengumpulan data; pengolahan dan analisis data, termasuk juga aktivitas-aktivitas yang mendampingi proses penelitian itu sendiri, seperti penulisan proposal, seminar proposal, pembimbingan proposal dan skripsi, sidang skripsi dan sebagainya.

(7)

Tabel 1. Contoh Jadwal Rencana Penelitian

Tahapan Kegiatan Rentang Waktu

Identifikasi Masalah

Mengumpulkan dan membaca literatur-literatur relevan 1-7 Oktober 2013

Diskusi dengan calon pembimbing 9-10 Oktober 2013

Mengurus surat menyurat untuk kunjungan perusahaan 11-13 Oktober 2013

Mengunjungi perusahaan untuk mengidentifikasi masalah 15-20 Oktober 2013

Diskusi dengan pembimbing 21-22 Oktober 2013

Pengesahan judul dan penetapan pembimbing ke pimpinan

program studi 23-24 Oktober 2013

Penyusunan Proposal

Menyusun proposal 25-31 Oktober 2013

Pembimbingan proposal 1-15 Nopember 2013

Seminar proposal 16-20 Nopember 2013

Perbaikan proposal 21-22 Nopember 2013

Pengumpulan data

Mempersiapkan instrumen penelitian 24-26 Nopember 2013

Diskusi instrumen penelitian dengan pembimbing 27-28 Nopember 2013

Mengumpulkan data ke perusahaan 1-10 Desember 2013

Mengolah data 11-15 Desember 2013

Penyusunan Laporan Penelitian/ Skripsi

Menyusun skripsi 16-31 Desember 2013

Pembimbingan skripsi 1-31 Januari 2014

Pendaftaran sidang meja hijau 1-7 Februari 2014

Sidang meja hijau 10-20 Januari 2014

Definisi Operasional

Definisi operasional bukanlah definisi seperti definisi atau pengertian di dalam teori yang ada di bab kajian teori. Definisi operasional lebih mengarah kepada ukuran-ukuran

(measurements) atau indikator-indikator dari suatu variabel penelitian. Jika peneliti

mempunyai suatu variabel, maka peneliti menggunakan ukuran atau indikator sebagai sarana untuk memahami bagaimana cara peneliti menilai atau mengukur variabel tersebut apakah sudah baik atau buruk, tinggi atau rendah, berkualitas atau tidak dan sejenis dengan hal-hal tersebut.

Misalnya jika peneliti menggunakan variabel kinerja karyawan. Di dalam definisi operasional peneliti harus mampu mengemukakan apa ukuran atau indikator yang digunakan untuk menilai tinggi rendahnya kinerja karyawan.

Contoh sebuah definisi operasional adalah seperti contoh berikut ini. Kinerja adalah penampilan kerja seseorang yang diindikasikan dari kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, disiplin dan motivasi kerja. Indikator tersebut secara spesifik adalah sebagai berikut:

- Kuantitas kerja adalah ukuran pegawai terhadap ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, jumlah jam lembur yang dicapai, jumlah ketidakhadiran;

- Kualitas kerja adalah penilaian terhadap kesalahan kerja yang mampu dihindari, ketekunan dalam bekerja;

Dari contoh definisi operasional di atas terlihat bahwa di dalam definisi kinerja ada terdapat indikator-indikator, dan setiap indikator perlu pula didefinisikan lebih lanjut,

(8)

Setiap indikator yang didefinisikan lebih lanjut tersebut di dalamnya terdapat pula sub-sub indikator.

Contoh lain, jika peneliti meneliti kinerja keuangan perusahaan, apa ukuran-ukuran yang digunakan untuk menilai bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang bagus atau buruk. Misalnya ukuran yang digunakan adalah likuiditas yakni perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Indikatornya, jika rasio aktiva lancar berbanding hutang lancar adalah minimal 2 berbanding 1 maka perusahaan dinyatakan likuid. Contoh terakhir, misalnya lain Jika peneliti meneliti mengenai masalah kepuasan pelanggan, apa ukuran-ukuran yang digunakan untuk menilai bahwa kepuasan pelanggan tinggi atau rendah. Ukuran atau indikator pelanggan merasa puas atau tidak dilihat dari kepuasan akan wujud fisik pelayanan, responsibilitas pegawai, jaminan pelayanan dan empati pegawai.

Teknik Sampling

Penelitian mengenal adanya populasi dan sampel. Ada kalanya penelitian menggunakan data seluruh unsur populasi, yang demikian dikatakan sebagai sensus. Tetapi jika peneliti bermaksud meneliti hanya sebahagian dari unsur populasi maka yang diteliti adalah data sampel. Dengan demikian sampel merupakan wakil dari populasi.

Di dalam subbab teknik sampling (populasi dan sampel) ada beberapa hal yang perlu untuk dikemukakan, antara lain:

- Siapa atau apa populasi yang menjadi target dan berapa jumlahnya (jika diketahui); - Siapa atau apa sampel yang diteliti dan berapa jumlahnya;

- Apa teknik sampling yang digunakan.

Pertama, populasi. Peneliti mengemukakan siapa atau apa populasi yang menjadi target

penelitian. Populasi tidak harus selalu manusia, tetapi juga bisa selain manusia. Seluruh karyawan perusahaan, seluruh karyawan bagian administrasi, seluruh konsumen yang menggunakan produk, merupakan contoh populasi.

Kumpulan data waktu seperti laporan keuangan mulai dari perusahaan berdiri sampai waktu terakhir juga contoh pulasi. Seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek, seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek. Semuanya adalah contoh populasi. Umumnya seluruh anggota populasi diteliti apabila jumlahnya sedikit, tetapi jika cukup banyak maka diambillah sampel dari populasi. Jika diketahui secara pasti maka peneliti perlu mengemukakan jumlah anggota populasi penelitiannya.

Kedua, sampel. Di bahagian ini peneliti harus mengemukakan siapa atau apa sampelnya.

(9)

karena jumlah populasi terlalu besar dan harus mengeluarkan pengorbanan yang tidak sedikit dari segi waktu, biaya atau tenaga.

Di bahagian sampel inilah peneliti mengemukakan jumlah sampel yang hendak diteliti. Penentuan jumlah sampel dapat menggunakan berbagai cara seperti menggunakan rumus atau melihat tabel tertentu. Jumlah sampel yang telah ditentukan dengan cara-cara tersebut sebenarnya adalah jumlah sampel minimal yang bisa ditolerir secara-cara matematis atau statistik. Apabila peneliti menginginkan jumlah yang lebih besar dari jumlah sampel yang sudah ditentukannya merupakan inisiatif yang cukup baik. Asumsinya apabila jumlah sampel semakin mendekati jumlah populasi maka akan semakin lebih representatif atau semakin mampulah sampel tersebut menggambarkan kondisi populasi.

Melebihkan jumlah sampel dari jumlah yang sudah ditentukan juga diperlukan untuk mengantisipasi kekurangan data pada saat peneliti menganalisis data. Sering kali terjadi angket yang telah diisi responden tidak terisi seluruhnya sehingga tidak layak untuk dipakai dalam analisis data atau bahkan mungkin angket tidak kembali seluruhnya. Jika peneliti hanya menentukan jumlah sampel seperti yang dihitung melalui rumus atau yang tertera di dalam tabel saja, maka peneliti akan kekurangan data. Demikian juga untuk data-data yang diperoleh dokumen, peneliti juga perlu melebihkan jumlah sampel dari yang sudah ditetapkan. Tujuannya adalah seperti di atas, yakni mengantisipasi kekurangan data.

Ketiga, teknik sampling. Selain mengemukakan target populasi dan jumlah sampel, maka peneliti perlu juga mengemukakan teknik sampling apa yang dijadikan sebagai pendekatan dalam menentukan pemilihan sampel.

Secara garis besar ada dua teknik sampling yang dapat digunakan oleh peneliti, yakni

probability sampling atau random sampling (simple, stratified, cluster, sistematic dan

multistage sampling). Selain itu ada juga teknik sampling yang dikenal dengan

nonprobability sampling atau nonrandom sampling (accidental, purposive, quota dan

snowball sampling) (Juliandi dan Irfan, 2003).

Teknik mana yang dapat digunakan peneliti? Apabila memungkinkan paling baik peneliti menggunakan probability sampling. Tetapi jika tidak memungkinkan dapat menggunakan alternatif kedua yakni nonprobability sampling.

Probability sampling adalah teknik yang paling memungkinkan untuk mendapatkan data

yang lebih representatif (mewakili keadaan populasi). Teknik ini hanya dapat dipakai apabila peneliti mengetahui secara pasti jumlah populasinya, jika tidak diketahui secara pasti maka nonprobability sampling dapat menjadi pengganti. Tetapi bukan berarti apabila jumlah populasi tidak diketahui maka nonprobability sampling merupakan satu-satunya teknik yang harus digunakan. Apabila jumlah populasi diketahui, penelitipun boleh menggunakan nonprobability sampling. Hanya saja sampel penelitian menjadi kurang representatif.

(10)

Sumber: Juliandi, & Irfan, 2003. Dengan adaptasi.

Gambar 2. Pemilihan Sampel

Untuk lebih memudahkan peneliti dalam menentukan sampel mana yang seharusnya digunakan dapat dilihat dalam gambar 2.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara apa dan bagaimana peneliti dalam mengumpulkan data. Ada dua hal utama yang perlu dikemukakan di dalam teknik pengumpulan data, yaitu: apa sumber datanya, apa teknik yang digunakan, apa instrumen yang digunakan, dan bagaimana cara menguji kualitas dari instrumen yang digunakan (uji kualitas instrumen hanya digunakan jika instrumennya adalah angket). Berikut kerangka untuk penyusunan bagian teknik pengumpulan data:

a. Sumber data yang dipilih (primer atau sekunder, atau gabungan keduanya) b. Teknik dan instrumen pengumpulan data:

- Teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan (angket, wawancara,

Populasi

Mudah

Apakah populasi mudah diketahui jumlahnya secara pasti?

Ya Ya

Apakah populasinya heterogen/berjenis/berkelompok?

Apakah membutuhkan persyaratan yang ketat, atau kriteria khusus untuk sampel?

Tidak Tidak

Ya Tidak

Cluster Apakah perlu pentahapan dalam pengambilan sampel?

Ya Tidak

Multistage

Apakah wilayah pengamatan luas atau jumlah

populasi terlalu banyak?

Ya Tidak Sistematic Simple Apakah sampel berkelompok/ heterogen Ya Tidak Apakah wilayah pengamatan luas atau jumlah

populasi terlalu banyak?

Stratified

Quota Accidental

Apakah sampel sulit didapat/langka?

Ya Tidak

Purposive

(11)

- Jenis skala yang digunakan (Guttman, Likert, Semantic Differential Rating, atau lainnya) (khusus untuk instrumen angket)

- Jumlah opsi jawaban dan item-itemnya (khusus untuk instrumen angket)

- Tabel/matriks pengembangan instrumen yang berisi mengenai variabel, dimensi/indikator, nomor item-item angket yang direncanakan dan pokok pikiran angket (khusus untuk instrumen angket)

Tabel 2. Contoh Tabel Pengembangan Instrumen Penelitian

Variabel Subvariabel/Dimensi2 Indikator Nomor Item

Instrumen3 X1 1 1 1,10 2 2,11,19,25 dst. 3,12,20 2 1 4,13,21 2 5,14 dst. 6,15,22 dst. 1 7,1623, 2 8,17 dst. 9,18,24 X2 1 1 1,10,19,25 2 2,11,20 dst. 3,12,21,26 2 1 4,13 2 5,14 dst. 6,15,22 dst. 1 7,16,23,27 2 8,17 dst. 9,18,24,28 Y 1 1 dst. 2 dst. dst. dst. dst. 1 dst. dst. dst.

c. Pengujian validitas (khusus untuk instrumen angket): - Tujuan melakukan pengujian validitas

- Cara pengujian validitas

- Kriteria penarikan kesimpulan dalam pengujian validitas instrumen (kriteria valid tidaknya suatu item instrumen)

d. Pengujian reliabilitas (khusus untuk instrumen angket): - Tujuan melakukan pengujian reliabilitas

- Cara pengujian reliabilitas

- Kriteria penarikan kesimpulan dalam pengujian reliabilitas instrumen (kriteria reliabel tidaknya suatu instrumen)

2

Subvariabel/Dimensi hanya digunakan apabila diperlukan karena tidak semua penelitian memiliki subvariabel/dimensi 3

Nomor item instrumen adalah nomor-nomor yang digunakan di dalam angket. Nomor-nomor tidak perlu disusun secara berurutan untuk suatu item indikator di dalam suatu variabel. Jumlah item suatu variabel “tidak mungkin sama” dengan jumlah

(12)

Teknik Analisis Data

Pada subbab ini kemukakan jenis teknik analisis data yang digunakan, beserta rumus-rumus statistik, serta cara penarikan kesimpulannya. Statistik yang digunakan hanya statistik yang benar-benar mampu menjawab rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis penelitian.

Lihat ilustrasi tabel berikut ini. Apabila penelitian akan dianalisis secara deskriptif (variabel mandiri) dan asosiatif (hubungan antar variabel), maka seluruh statistik harus mewakili setiap rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ada.

Tabel 3. Hubungan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis dan Teknik Analisis Data Rumusan masalah Tujuan penelitian Hipotesis Teknik analisis data X1 X1 - Mean X2 X2 - Mean Y Y - Mean X1Y X1Y X1Y Regresi sederhana X1Y X1Y X1Y Regresi sederhana

X1&X2Y X1&X2Y X1&X2Y Regresi berganda Kemukakan secara spefisik masing-masing teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian. Setidaknya berisi mengenai:

a. Tujuan penggunaan teknik statistik yang digunakan b. Rumus statistik yang digunakan

c. Hipotesis statistik H0 dan Ha (jika ada hipotesis)

d. Cara interpretasi, penarikan kesimpulan, atau kriteria pengujian hipotesis (jika menggunakan hipotesis).

Penggunaan statistik untuk keperluan analisis data penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis dapat dililih berdasarkan kriteria:

a. Apakah statistiknya parametrik atau nonparametrik? statistik parametris yakni suatu tes statistik yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi seperti data harus berdistribusi normal, skala minimal berbentuk skala interval atau rasio, sampel besar. Statistik nonparametris yakni suatu tes statistik yang modelnya “tidak” menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi. Dengan demikian statistik nonparametris tidak mempersyaratkan data harus berdistribusi normal, skala umumnya adalah nominal dan ordinal, sampel boleh berjumlah kecil (Siegal, 1997).

b. Apakah data yang diamati berskala nominal, ordinal interval atau rasio? Skala nominal hanya bersifat penggolongan data tanpa ada peringkat. Skala ordinal sudah ada peringkat. Skala interval memiliki peringkat tetapi tidak mempunyai nol mutlak. Skala rasio memiliki peringkat dan mempunyai nol mutlak.

(13)

c. Apakah datanya berdistribusi normal atau tidak normal? Data yang mempunyai distribusi normal artinya data terdistribusi atau menyebar dengan penyebaran simetris (seimbang kiri dan kanan) jika dilihat dalam kurva.

d. Apakah sampelnya besar atau kecil? Jika sampel besar sebaiknya menggunakan statistik parametrik jika datanya normal, tetapi jika datanya tidak normal walaupun jumlah sampelnya besar maka statistik nonparametrik lebih sesuai untuk digunakan. Jika jumlah sampelnya kecil, sebaiknya digunakan statistik nonparametrik.

Tabel 4. Pilihan teknik statistik

Parametrik Nonparametrik Skala pengukuran Berskala numerik:  Interval  Rasio

 Ordinal yang diintervalkan

Umumnya berskala kategorik:

 Nominal

 Ordinal

Tetapi juga tetap boleh untuk data interval dan rasio apabila data interval dan rasio setelah diuji memperoleh hasil tidak normal

Distribusi data

Normal

Jika tidak normal, gunakan statistik

nonparametrik

Tidak harus normal

Sampel Umumnya besar Tidak harus besar

Statistik  Asosiatif sederhana:

 korelasi liner sederhana/Product

Moment Correlation

 regresi linear sederhana

 Asosiatif berganda:

 korelasi linear berganda

 regresi linear berganda

 Komparatif, dua kelompok sampel yang

tidak berpasangan/tidak berhubungan (independent sample t-test)

 Komparatif, dua kelompok sampel yang

berpasangan/berhubungan (paired

sample t-test)

 Dua atau lebih kelompok sampel yang

tidak berpasangan/tidak berhubungan (one way anova)

 dan sebagainya

 Asosiatif:

Korelasi rank spearman

 Komparatif, dua kelompok sampel

yang berpasangan/ berhubungan:

McNemar

Sign test

Wilcoxon

Kruskal Wallis

 Komparatif, dua kelompok sampel

yang tidak berpasangan/ tidak

berhubungan: Fisher Chi-square Median test U-Mann-Whitney Kolmogorov smirnov

Reaksi ekstrem moses

 Komparatif, lebih dari dua (k)

kelompok sampel yang berpasangan/ berhubungan:

 Q Cochran

 Friedman

 Komparatif, lebih dari dua (k)

kelompok sampel yang yang tidak berpasangan/ tidak berhubungan:

 Chi-Square

 Perluasan tes median

 Analisis varian ranking satu arah

(14)

Dari tabel 4 di atas, misalnya jika data berskala interval dan rasio, kemudian datanya adalah berdistribusi normal dan sampelnya besar maka digunakan statistik parametrik. Untuk mengetahuai suatu data adalah berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat kurva yang berbentuk lonceng atau menggunakan statistik seperti Kolmogorov Smirnov atau statistik yang relevan lainnya.

Kasus lain yang berbeda, misalnya walaupun suatu data berskala interval dan rasio tetapi data tidak berdistribusi normal atau bersampel kecil, maka peneliti tidak boleh memaksakan untuk menggunakan statistik parametrik. Statistik nonparametrik adalah alternatif statistik yang bisa digunakan.

Penutup

Proposal penelitian mengandung banyak hal, salah satunya adalah metode penelitian seperti telah dijelaskan di dalam tulisan ini. Metode penelitian memberi gambaran bagaimana cara untuk melakukan penelitian, dimulai dari cara menentukan sampel, cara mengumpulkan data sampai kepada cara menganalisis data.

Cara-cara atau metode penelitian dikemukakan harus berdasarkan aturan-aturan standar secara metodologis. Peneliti tidak boleh sekedar melihat penelitian-penelitian yang telah lalu tanpa memikirkan apakah cara yang digunakan oleh orang lain dalam penelitiannya benar atau tidak. Peneliti harus banyak membaca referensi, berdiskusi dengan dosen atau orang lain agar metode yang digunakan untuk meneliti adalah metode yang tepat.

Apabila metode tepat maka penelitian akan menghasilkan produk yang berkualitas, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada semua orang khususnya di lingkungan akademis. Penelitian yang mampu memenuhi kriteria tersebut akan memberikan manfaat untuk mencapai kebenaran ilmu pengetahuan.

Referensi

Adams, J.; & Khan, H.T.A.; Raeside, Robert & White, David (2007). Research methods for

graduate business and social science students. New Delhi:Response Book.

Connaway, L.S. & Powell, R.R. (2010). Basic research for librarians. California: ABC-CLIO, LLC.

Gay, L.R.; Mills, G.E.; Airasian, P.W. (2012). Educational research: Competencies for

analysis and applications. USA: Pearson.

Juliandi, Azuar. & Irfan (2013). Metodologi penelitian kuantitatif:Untuk ilmu-ilmu bisnis.

Bandung: Citapustaka Media.

Kaufman, A.S. & Kaufman, N.L. (2005). Essentials of behavioral science series. New Jersey: John Wiley & Sons.

(15)

Sugiyono (2001). Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 1. Jenis-Jenis Penelitian
Tabel 1. Contoh Jadwal Rencana Penelitian
Gambar 2. Pemilihan Sampel
Tabel 2. Contoh Tabel Pengembangan Instrumen Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, semua soal tes diagnostik yang dibuat sesuai dengan tujuan tes tersebut yaitu dapat mengungkap kesalahan konsep (miskonsepsi) siswa pada materi gerak parabola

minagende du Zaïre. Il convient cépendant de rappeler que toutes les informations concernant les parlers proches ne sont que d’une fiabilité limitée à cause du manque de contact

[r]

Hal ini membuktikan bahwa jika sebelumnya pada prinsipnya pengakuan anak oleh ayahnya muncul dari kehendak sukarela seorang ayah sehingga Notaris dapat membuatkan akta

Aplikasi sistem rekomendasi yang dibangun memiliki fitur menampilkan daftar rekomendasi restoran berdasarkan kategori restoran yang dipilih dengan menggunakan

Sinkronisasi program pusat dan daerah sebagai implementasi dari otonomi daerah sangat diperlukan, sehingga BPTP memiliki keunggulan komparatif dalam keanggotaan

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpunan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

Secara umum masyarakat pendengar (publik/target audiens) dari Stasiun Radio Siaran Islami tidak dibatasi oleh segmentasi yang umum ditetapkan oleh stasiun-stasiun radio siaran