RANCANG BANGUNAPLIKASI PENDATAAN PELELANGAN IKAN BERBASIS WEB PADA TPI (TEMPAT PELELANGAN IKAN) PACITAN
Nidya Lumaningsih, Sukadi
nidya_luma@yahoo.com
Abstract : The fish auction (TPI) is a government agency that is in the district which is one of pacitan gathering place for fishermen. Revenue that happens every day in TPI currently uses a very simple system of data collection, data collection processes fish are still done manually and the process is
done every time there is a recapitulation of import of fish from the fishermen. With the existing
problems in the TPI, it will be created a system that facilitates the manufacture of fish auction data
collection. Thus the author took the initiative to create an information system that is used bsia tpi
officers to record the fish auction, because the system that the author will provide convenience to the officers TPI fish auction in the data collection process. In making this information system using the
method of observation, interviews, literature study and analysis.This study is expected to be useful to
officers in TPI Pacitan fish auction in data collection.
Keywords:Design of data collection applications in a web-based auction fish Fish Auction TPI.
Abstrak : Tempat pelelangan ikan (TPI) merupakan lembaga pemerintah daerah yang ada di kabupaten pacitan yang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para nelayan. Pendapatan yang terjadi setiap hari di TPI saat ini masih menggunakan system pendataan yang sangat sederhana, proses pendataan ikan masih dilakukan secara manual dan proses rekapitulasi dilakukan setiap kali ada pemasukan ikan dari hasil para nelayan. Dengan adanya permasalahan yang ada di TPI, maka akan dibuat sebuah pembuatan system yang mempermudah pendataan pelelangan ikan.
Dengan demikian penulis berinisiatif untuk membuat sebuah system informasi yang bsia digunakan petugas tpi untuk mendata pelelangan ikan, karena system yang penulis buat akan memberikan kemudahan pada para petugas TPI dalam proses pendataan pelelangan ikan. Dalam pembuatan system informasi ini menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka dan analisis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para petugas di TPI Pacitan dalam pendataan pelelangan ikan.
Kata kunci : Rancang bangun aplikasi pendataan pelelangan ikan berbasis web
1. PENDAHULUAN
Tempat pelelangan ikan merupakan fasilitas fungsional di dalam pelabuhan perikanan yang berfungsi meningkatkan nilai ekonomis atau nilai guna dari fasilitas pokok yang dapat menunjang aktivitas di pelabuhan. Tempat pelelangan ikan adalah tempat dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli ikan dengan cara pelelangan.
Pelelangan ikan adalah kegiatan di suatu TPI guna mempertemukan antara penjual dan pembeli ikan sehingga terjadi tawar menawar harga ikan yang mereka sepakati bersama. Dengan demikian pelelangan ikan adalah salah satu mata rantai tata niaga ikan. Pengoperasian TPI dilakukan oleh Bupati dengan menunjuk KUD sebagai penyelenggara lelang dan menyewa TPI kepada Dinas Kelautan. Pada saat ini pelelangan ikan di PPP Tamperan diselenggarakan dan diawasi oleh KUD Mina Pacitan. Secara garis besar kegiatan yang dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dapat diuraikan sebagai berikut: kapal nelayan datang ke TPI setelah melakukan penangkapan ikan dan melelang ikan hasil tangkapannya. Pada saat pelelangan ikan terdapat juru bakul yang mencatat seluruh kegiatan pelelangan ikan yang dicatat di buku. Data yang dicatat di
buku diolah menjadi berbagai bentuk laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pusat atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terkait.
Kendala yang timbul ketika pendataan dan pengolahan laporan dilakukan secara manual, diantaranya besarnya kemungkinan terjadi kesalahan pada perhitungan retribusi pelelangan ikan, banyaknya bentuk laporan yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari dan kesulitan melakukan pelaporan pada Pusat atau UPT Tempat Pelelangan Ikan terkait. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi diperlukan metode penyediaan informasi yang memudahkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam pembuatan laporan dan mudah diakses oleh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terkait dan pengguna lain yang memerlukan data tersebut.
1.1. Rumusan Masalah
1. Semua proses pendataan pelelangan ikan, pengorganisasian dan pengolahan serta pelaporan data pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pacitan masih konvensional.
2. Apakah dengan menggunakan aplikasi Pendataan Pelelangan Ikan Berbasis Web dapat membantu mengolah data pelelangan
ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pacitan ?
1.2. Batasan Masalah
a. Objek yang diteliti yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tamperan.
b. Membahas tentang solusi maupun
cara pendataan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tamperan.
1.3. Tujuan Penelitian
Menghasilkan aplikasi pendatan pelelangan ikan berbasis web pada TPI (Tempat Pelelangan Ikan) PACITAN.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat sistem ini para pengguna yang terkait dapat menanggulangi kesulitan pembuatan laporan dan kekeliruan perhitungan retribusi.
2. DASAR TEORI
2.1. Sistem. Menurut Norman L. Enger
(2005:15) menyatakan suatu sistem dapat berdiri atas kegiatan – kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan – tujuan perusahaan seperti: Pengendalian, Infentaris atau Penjadwalan produksi
2.2. Informasi. Menurut Krismiaji dalam Zabaer (2005:15) ,” Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.
2.3. Sistem Informasi. Menurut Jonh F.
Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem Iformasai adalah Kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atu transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu menajemen dan pemakain intern dan ekstren dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang cepat.
2.4. PHP. Hypertext Preprocessor adalah
bahasa scrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Alan Nur Aditya, 2011:1).
PHP bersifat server side scripting yang dapat ditambahkan ke dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun
bersifat dinamiis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip PHP akan dilakukan di sebuah web server, kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser. Salah satu web server yang paling umum digunakan untuk PHP adalah apache (Alan Nur Aditya, 2011:1).
PHP adalah suatu bahasa pemrograman Open
Source yang digunakan secara luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML. Keuntungan utama menggunakn PHP adalah script PHP tidak benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi menyediakan banyak fitur tambahan untuk programmer professional. Meskipun PHP lebih difokuskan sebagai script Server Side. Script PHP dapat digunakan dalam 3 hal, yaitu:
1. Penulisan program Server Side. Hal ini
adalah target utam PHP. Diperlukan tiga hal agar script PHP dapat bekerja antara lain, PHP Parser (CGI atau Server module),
server web dan browser web. menjalankan server web terlebih dahulu, kemudian mengakses keluaran program PHP melalui browser web dan melihat halaman web.
2. Penulisan program Command Line. Script
PHP dapat berjalan tanpa server atau browser. Hanya diperlukan PHP Parser
dalam bentuk Command Line.
3. Penulisan program aplikasi
desktop.(Ed.I,2006:12)
2.5. MYSQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu DataBase Management System (DBMS). MySQL berfungsi untuk mengelola database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.(Anhar,ST: 45).
2.6. Basis Data
Basis data adalah suatu kumpulan data
terhubung (interrelated data) yang disimpan
secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal
mungkin dan terkontrol [controlled redudancy]),
data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah digunakan / ditampilkan kembali, data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal;data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya;data disimpansedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat
dilakukan dengan mudah dan terkontrol (Sutanta : 2011).
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau symbol). Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang salingberhubungan
yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.(Kusrini, 2007:2).
2.7. KAJIAN PUSTAKA
Eva Riyanti, S.Kom (2012) dalam paper yang
berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data
Persediaan Pakan Ikan Pada Sinar Poultry Shop Kec. VII Koto Sei.Sarik Kab.Padang Pariaman Dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0”. menyatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, perlu untuk memiliki perubahan dalam kontrol stok barang agar lebih optimal dan efisien manajemen. Oleh karena itu, poultry shop cahaya requeres mekanisme untuk mengontrol stok persediaan barang untuk mengendalikan jumlah persediaan agar tidak kehabisan stok selesai barang tak terduga. Dalam tesis ini, penulis menerapkan program Visual Basic untuk mengontrol stok barang yang dapat memberikan informasi penting bagi manajer toko dan pemimpin untuk membantu membuat keputusan.
Sistem pengendalian persediaan telah dirancang menggunakan visual Basic 6.0 dan MySQL pemrograman leanguage Database. Dari reult implementasi dan pengujian sistem persediaan inventory control ke toko, maka dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat memungkinkan manajer toko untuk melihat jumlah saham item yang tersisa di toko. Hal ini juga dapat membantu para pemimpin untuk membuat keputusan yang wil diambil terhadap toko-toko kemajuan yang dimiliki.
Lady Cindy Soewarlan (2012) dalam paper
yang berjudul “Penelitian bertujuan untuk
mengetahui dan mempelajari penerapan Sistem Pengendalian Mutu di Tempat Pelalangan Ikan, Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC)”. Menyatakan
bahwa Berdasarkan hasil pengukuran tendensi pusat mean secara umum penerapan Keayakan Dasar untuk ke dua TPI < 50%. Rinciannya sebagai berikut: TPI Barat/Kaliyasa 36%-38% untuk penanganan tongkol segar, TPI bagian Timur 40%-46% untuk penanganan cakalang segar dan 46%-48% untuk penanganan udang segar. Seharusnya minimum persyaratan yang harus dipenuhi dari persyaratan yang dituangkan adalah 80% (Dirjen Perikanan, 1993). Secara keseluruhan persyaratan yang diterapkan pada ke dua TPI umumnya sama.
Ada beberapa aspek yang membedakan penerapan Kelayakan Dasar dari TPI Barat/Kaliyasa dan TPI bagian Timur. Kondisi lokasi sekitar TPI Barat/Kaliyasa kebersihannya kurang terjaga dibandingkan TPI bagian Timur. Dalam operasionalnya TPI bagian Timur dikhususkan untuk melayani produk yang akan diekspor dan produk bagi industri pengolahan. Selain itu ada beberapa hal yang menguntungkan yaitu: lebih luas, mobilitas pengguna jasa tidak begitu padat, teratur dan hanya digunakan untuk kegiatan pelelangan. Sedangkan TPI Barat/Kaliyasa diperuntukkan bagi produk by catch (bukan tangkapan utama) yang dipasarkan secara lokal. Biasanya TPI ini digunakan untuk mendaratkan hasil tangkapan dengan kualitas rendah dan tidak berfungsi selayaknya tempat pelelangan tapi seperti pasar yang berada dalam lokasi pelabuhan. Aspek lainnya, di TPI Barat/Kaliyasa pada penanganan saat pembongkaran dan pelelangan tidak dilakukan penyortiran, tidak dilakukan penambahan es dan ikan diletakan di lantai. Penyortiran selain atas size dan jenis juga terhadap mutu. Sortir mutu bertujuan untuk memisahkan ikan yang bermutu dan tidak bermutu.
Tempat pelelangan ikan merupakan fasilitas fungsional di dalam pelabuhan perikanan yang berfungsi meningkatkan nilai ekonomis atau nilai guna dari fasilitas pokok yang dapat menunjang aktivitas di pelabuhan. Tempat pelelangan ikan adalah tempat dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli ikan dengan cara pelelangan.
Kendala yang timbul ketika pendataan dan pengolahan laporan dilakukan secara manual, diantaranya besarnya kemungkinan terjadi kesalahan pada perhitungan retribusi pelelangan ikan, banyaknya bentuk laporan yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari dan kesulitan melakukan pelaporan pada Pusat atau UPT Tempat Pelelangan Ikan terkait. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi diperlukan metode penyediaan informasi yang memudahkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam pembuatan
laporan dan mudah diakses oleh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terkait dan pengguna lain yang memerlukan data tersebut.
Pada penelitian ini penulis dapat membuat Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada TPI Pacitan, sebagai sarana untuk mempermudah proses pendataan pelelangan ikan pada TPI Pacitan.
3.1. Analisis masalah
Kendala yang timbul ketika pendataan dan pengolahan laporan dilakukan secara manual, diantaranya besarnya kemungkinan terjadi kesalahan pada perhitungan retribusi pelelangan ikan, banyaknya bentuk laporan yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari dan kesulitan melakukan pelaporan pada Pusat atau UPT Tempat Pelelangan Ikan terkait. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi diperlukan metode penyediaan informasi yang memudahkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dalam pembuatan laporan dan mudah diakses oleh Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terkait dan pengguna lain yang memerlukan data tersebut.
3.2. Hasil Identifikasi Studi Kelayakan
Gambar 3.1buku pendataan pelelangan ikan 3.3. Hasil Identifikasi Titik Keputusan
Dengan memahami masalah yang ada, permasalahan tersebut bisa di analisis yaitu adanya kegiatan-kegiatan pengolahan data yang dilakukan secara manual tanpa terkomputerisasi.
3.4. Kebutuhan Fungsional
Aplikasi pendataan pelelangan ikan berbasis web dapat menyimpan data ikan, data kapal, data pemilik kapal dan data retribusi. Yang nantinya kan memudahkan untuk admin dalam pendataan ikan.
3.5. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan hardware dan Softwae. Spesifikasi yang harus dipenuhi untuk pembuatan program aplikasi ini adalah sebagai berikut :
3.6. ANALISIS PERANCANGAN 3.6.1. Diagram Konteks ADMIN Sistem informasi Pendataan Pelelangan Ikan pencataan pelelangan ikan
Input data retribusi Input data pemilik
Input data kapal
input data kapal input data pemilik input data retribusi input pencatatan proses pencatatan pelelangan ikan Input data ikan
input data ikan Cetak laporan pencatatan data ikan
Cetak laporan data retribusi
Input Berkas laporan pencataan data pelelangan ikan Input Berkas laporan data retribusi
G ambar 3.2Diagram Konteks
3.6.2. Perancangan DFD a. DFD Level 0
Gambar 3.3DFD Level 1
3.6.3. ERD ( Entity Relationship Diagram )
Gambar 3.10 ERD ( Entity Relationship Diagram )
3.6.4. Relasi Antar Tabel
3.6.5. Perancangan Tampilan Antar Muka
4.1. Desain Halaman Login
Gambar 4.1. Desain Halaman Login
4.2. Desain Halaman Utama
Gambar 4.2. Desain Halaman Utama
4.3. Desain Halaman Data Pembeli
Gambar 4.3. Desain Halaman Data Pembeli
4.4. Desain Halaman Tambah Pembeli
Gambar 4.4. Desain Halaman Tambah Pembeli
4.5. Desain Halaman Data Pemilik Kapal
Gambar 4.5. Desain Halaman Data Pemilik Kapal
4.6. Desain Halaman Tambah Data Pemilik
Gambar 4.6. Desain Halaman Tambah Data Pemilik
4.7. Desain Halaman Data Kapal
4.8. Desain Halaman Tambah Data Kapal
Gambar 4.8. Desain Halaman Tambah Data Kapal
4.9. Desain Halaman Data Retribusi
Gambar 4.9. Desain Halaman Retribusi
4.10. Desain Halaman Tambah Data Retribusi
Gambar 4.10. Desain Halaman Tambah data Retribusi
4.11. Desain Halaman Data Pengguna
Gambar 4.11. Desain Halaman Data Pengguna
4.12. Desain Halaman Tambah Data Pengguna
Gambar 4.12. Desain Halaman Tambah Data Pengguna
4.13. Desain Halaman Transaksi Jual Beli
Gambar 4.13. Desain Halaman Transaksi Jual Beli
4.14. Desain Halaman Laporan Transaksi
Gambar 4.14. Desain Halaman Laporan Transaksi
4.15. Desain Halaman Laporan Retribusi
Gambar 4.15. Desain Halaman Laporan Retribusi
5.1. Kesimpulan
a. Pengelolaan data secara konvensional
belum dapat menjamin kebenaran informasi yang diberikan karena data yang dihasilkan secara konvensional persentase kesalahan manusia lebih besar dibandingkan dengan hasil yang dihasilkan secara terkomputerisasi.
b. Dengan penerapan Sistem Informasi
pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pacitan, data yang diproses dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat sehingga dapat menghasilkan sebuah kinerja yang efektif dan efisien guna membantu karyawan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
5.2. Saran
a. Sistem Informasi pendataan pelelangan
ikan Pada Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Pacitan ini belum online sehingga ke
depannya dapat dikembangkan dengan berbasis web.
b. Sistem Informasi pendataan pelelangan ikan hanya dirancang untuk petugas saja, sehingga kedepannya dapat dikembangkan sistem informasi yang dirancang untuk anggota.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Alan Nur Aditya. Jago PHP & MySQL, Dunia Komputer, Bekasi Jawa Barat, 2011.
[2] Enger, Norman. Sistem Informasi Manajgement I & II. Pustaka Binawan. Jakarta, 1992.
[3] Krismiaji. Pengertian Informasi. Jakarta. Zabaer, 2005.
[4] Luo, Xueming. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika. Jakarta: Majalah Ilmiah, 2002.
[5] Nash, John. Pengertian Sistem Informasi. Jakarta. Zubair, 1995.
[1] Yudi Wahyudi, Rekayasa Perangkat Lunak Komersial Akuntansi Dengan Analisis Rasio Untuk Usaha Jasa, Indonesian Jurnal on Computer
Science - Speed 11 Vol 8 No 2 –
Agustus 2012, ISSN 1979 – 9330 [2] Lina Cahyowati, Estiarto Wahyu
Sumirat, Aplikasi Ramalan Bintang
Berbasis Multimedia, Indonesian
Jurnal on Computer Science - Speed 11 Vol 8 No 2 – Agustus 2012, ISSN 1979 – 9330
[3] Burhanudin, Tri Irianto Tjendrowasono,
Pembangunan Aplikasi Penjadwalan Naik Cetak Di Perseroan Terbatas Macanan Jaya Cemerlang Klaten,
Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed 11 Vol 8 No 2 – Agustus 2012, ISSN 1979 – 9330 [4] Micha Heru Puspita, Ramadian Agus
Triyono, Pembangunan Sistem
Informasi Territory Management Sebagai Upaya Pemenangan Kompetisi Pasar Seluler Studi Kasus
PT. INDOSAT, Indonesian Jurnal on
Computer Science - Speed (IJCSS) 12 Vol 9 No 2 – Agustus 2012, ISSN 1979 – 9330
[5] Bambang Eka Purnama,Perancangan Awal Perangkat Lunak Ensiklopedia Wayang Digital Berbasis Multimedia, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed 11 Vol 8 No 2 – Agustus 2012, ISSN 1979 – 9330
[6] Alex Fahrudin, Bambang Eka
Purnama, Pembangunan Sistem
Informasi Layanan Haji Berbasis Web Pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Ar Rohman Mabrur Kudus, Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 13 Vol 9 No 2 – Agustus 2012 , ISSN 1979 – 9330
[7] Angga Suryanto, Berliana Kusuma Riasti (2013), Pembangunan Aplikasi Piket Pada Sekolah Menengah Atas
Satu Kudus Berbasis Web, Indonesian
Jurnal on Computer Science - Speed (IJCSS) 15 FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2013 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330
[8] Tina Fajrin, Ayu Fiska Nuryna,
Analisis Sistem Presensi Dengan Sidik Jari Siswa Smk Negeri 2 Karangayar,
(IJCSS) 14 - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9 No 3 – Desember 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330
[9] Herwin Paryani, Bambang Eka
Purnama, Pembangunan Website
Lowongan Kerja Kota Surakarta,
IJCSS) 14 - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9 No 3 – Desember 2012 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330
[10] Angga Suryanto, Berliana Kusuma
Riasti, Pembangunan Aplikasi Piket Pada Sekolah Menengah Atas Satu Kudus Berbasis Web, IJCSS) 15 - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2013 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330