48 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Perancangan buku cerita bergambar sebagai media komunikasi massa ini berisi informasi mengenai sejarah dan keunikan Drumblek yang berasal dari Kota Salatiga. Sejarah yang diangkat adalah proses munculnya ide Drumblek, siapa yang mencetuskan, di mana dan bagaimana ide tersebut dapat direalisasikan. Sedangkan keunikan Drumblek fokus pada alat yang digunakan seperti barang bekas sebagai instrumen musik dan juga tekleksebagai salah satu ciri khas. Mengutip dari sebuah tulisan, bahwa sebenarnya mempelajari atau mengutarakan sejarah adalah sebuah keunikan, karena sejarah terjadi pada masa lampau, hanya terjadi sekali dan tidak dapat terulang dengan identik (Pranoto, 2010: 6). Maka mengutarakan sejarah Drumblek sudah menjadi keunikan dari Drumblek itu sendiri.
Dalam buku ini peristiwa munculnya ide Drumblek untuk pertama kali, proses diskusi, kendala yang dihadapi, solusi yang didapatkan yaitu menggunakan barang bekas, proses pembuatan, tempat pembuatan hingga perkembangan Drumblek dan transformasi Drumblek ditahun 2017 diilustrasikan dalam bentuk gambar berdasarkan fakta sumber sejarah yang telah didapat oleh penulis. Sumber sejarah yang didapat adalah sumber sejarah lisan hasil dari wawancara dan sumber sejarah kebendaan berupa foto dokumentasi yang masih tersisa.
49 Gambar hasil ilustrasi yang terdapat pada Buku Cerita Bergambar ini menjadi pembeda dari dua buku tentang sejarah Drumblek yang sudah terbit sebelumnya dalam bentuk Buku Teks. Kelebihan Buku Cerita Bergambar adalah lebih menarik, komunikatif, visuals speak louder than words dan gambar tidak memberitahu namun juga menunjukkan. Kelemahannya adalah dapat menciptakan
theater of mind yang dapat diinterpretasi berbeda sesuai masing-masing individu.
Perlu diketahui bahwa Buku Cerita Bergambar berbeda dengan Komik. Buku Cerita Bergambar memilik satu gambar atau ilustrasi utuh pada satu frame, sedangkan Komik memiliki beberapa panel gambar atau ilustrasi utuh pada satu
frame. Bagian teks atau narasi pada Buku Cerita Bergambar biasanya terdapat pada
sisi tertentu dan bersifat informatif, sedangkan Komik terdapat di beberapa sisi biasanya dalam bentuk balon teks dan berisi dialog antar tokoh.
Seluruh ilustrasi akan disusun menjadi sebuah buku cerita bergambar yang akan didistribusikan ke Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana, Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Salatiga dan Paguyuban Drumblek Salatiga sebagai media komunikasi massa untuk menyampaikan informasi tentang sejarah dan keunikan Drumblek sekaligus menjadi salah satu bahan referensi baru yang lebih menarik tentang sejarah dan keunikan Drumblek dengan harapan menjadi penyebaran kesadaran sejarah dan keunikan Drumblek yang berasal dari Kota Salatiga bagi masyarakat Kota Salatiga dan masyarakat pendatang.
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian dan tahapan pembuatan buku, penulis ingin memberikan saran kepada pihak-pihak sebagai berikut:
5.2.1. Saran Untuk Paguyuban Drumblek Salatiga
50 suatu saat muncul masalah. Selain itu, peran Paguyuban Drumblek Salatiga sebagai koordinator acara-acara yang menampilkan Drumblek, dapat dipertahankan sehingga Drumblek tetap lestari dengan mengisi acara-acara yang ada di Kota Salatiga dan sekitarnya. Yang terakhir, untuk kegiatan sosial yang selama ini sudah berjalan, penulis menyarankan untuk tetap dilanjutkan, sehingga tidak hanya sebagai sebuah kesenian untuk menghibur masyarakat namun Drumblek juga dapat memberikan bantuan dan hal yang positif untuk masyarakat.
5.2.2. Saran Untuk Pemerintah Kota Salatiga
Peran Pemerintah Kota Salatiga khususnya Bidang Kebudayaan Dinas Perhubungan Komunikasi Kebudayaan dan Pariwisata, sebenarnya sudah memberikan dukungan kepada Drumblek, namun saran dari penulis adalah dukungan tersebut dapat ditingkatkan lagi supaya ke depannya Drumblek dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan juga agar eksistensi Drumblek tetap konsisten. Bentuk dukungan juga dapat diperluas sampai promosi Drumblek ke luar kota.
5.2.3. Saran Untuk Masyarakat Kota Salatiga
51 5.2.4. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya