ANALISA KUALITAS LAYANAN JARINGAN INTERNET (RADIO POINT TO POINT) MENGGUNAKAN METODE QOS (QUALITY OF SERVICE)
PADA SMK NEGERI 1 INDRALAYA SELATAN
Dian Pranata1, Alex Wijaya2, Fatmasari3
Mahasiswa Universitas Bina Darma1, Dosen Universitas Bina Darma2-3 Jalan Jendral Ahmad Yani No.12 Palembang
Abstrak : Kualitas sebuah layanan jaringan internet atau Quality of Service adalah kemampuan sebuah jaringan untuk dapat bekerja dengan baik membagi layanan trafik yang melewatinya. Seperti jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan yang mengambil sumber internet dari lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir dan di arahkan pancarkan menggunakan radio point to point ke arah SMKN 1 Indralaya Selatan, diperlukannya kualitas layanan jaringan internet yang baik untuk setiap lokasi pada SMKN 1 Indralaya Selatan, oleh karena itu perlunya kuliatas layanan internet yang baik mengingat sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan ujian berbasis komputer (UNBK), sehingga pokok dari penelitian ini adalah “Analisa kualitas layanan jaringan internet (radio point to point”) SMKN 1 Indralaya Selatan menggunakan metode QOS. Alat yang digunakan dalam penelitian ini Axence Nettols, BizNet Speedtest, Iperf dan Wireshark. Sedangkan metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif dengan sistem monitoring QOS, dan hasil pengukuran akan dibandingkan dengan standar ETSI-TIPHON. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi QOS (Quality of Service) seperti redaman, distorsi, noise dan kapasitas bandwidth.
Keywords : kualitas layanan jaringan internet, Point to Point, Quality Of Service
Abstract: The quality of an Internet network services or Quality of Service is the ability of a network to be able to work well to divide the service traffic to pass through. As the Internet network SMK 1 South Indralaya that takes resources from the internet site Kab.Ogan Department Ilir and directed emit a radio using point to point in the direction of SMK 1 South Indralaya, the need for quality of network service internet is good for any location on South Indralaya SMK 1, hence the need kuliatas internet service was good considering this school is a school that implement computer-based test (UNBK), so that the subject of this research is "Analysis of the quality of internet network services (radio point to point") SMK 1 Indralaya South using QOS. The tools used in this study Axence Nettols, Biznet Speedtest, Iperf and Wireshark. While the methods used is descriptive method with QOS monitoring system, and the measurement results will be compared to standard ETSI-TIPHON. Other factors that may affect the QOS (Quality of Service) such as attenuation, distortion, noise and bandwidth capacity.
Keywords: service quality Internet network, Point to Point, Quality Of Service I. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan layanan internet yang baik sangat dibutuhkan saat ini, karena dengan
internet bisa mendapatkan suatu informasi
atau saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Berbagai macam tipe jaringan yang bisa digunakan untuk terhubung antar jaringan satu dengan lainnya, dan bermacam media transmisi data yang bisa digunakan, seperti Sinyal Radio Point to Point merupakan cara yang aman digunakan dalam komunikasi data yang jauh, karena melewati jaringan publik hingga mencapai ke titik akhir tujuan, dimana satu point berfungsi sebagai Acess Point (pemberi layanan) dan satu point berfungsi sebagai station (tujuan/penerima layanan).
SMK Negeri 1 Indralaya Selatan merupakan salah satu sekolah yang menggukan jaringan radio point to point untuk untuk bisa terhubung ke internet, karena belum tersedianya layanan jaringan internet yang memadai didaerah tersebut. SMK Negeri 1 Indralaya Selatan yang berdiri pada tahun 2008, dan pada tahun 2012 baru memiliki akeses internet untuk
keperluan praktik siswa dan pengelolaan data sekolah, saat ini SMKN 1 Indralaya Selatan memliki 2 Laboratorium komputer yaitu LAB TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) 30 Komputer, LAB RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) 30 Komputer dan 2 Access Point yang terhubung ke internet.
Skema layanan jaringan internet Radio
point to point SMKN 1 Indralaya Selatan yang
mengambil akses layanan jaringan internet dari Telkom speddy indralaya yang tower Access
Point atau sumber internet (Pemancar)
ditegakkan di Kantor Dinas Kabupaten Ogan Ilir lama, dan tower station (Penerima) ditegakkan di SMKN 1 Indralaya Selatan. Karena hanya ada satu sumber atau satu jalur untuk terhubung ke internet maka kualitas layanan jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan harus selalu dalam keadaan yang baik, tentu hal ini berkaitan dengan kualitas layanan jaringan internet, banyak sekali metode yang bisa digunakan untuk mengtahui kualitas layanan jaringan internet salah satunya
menggunakan pendekatan metode QOS (Quality
of Service).
Metode QOS (Quality of Service) dengan parameter Bandwidth, Delay, Throughput, dan
Packet Loss, merupakan parameter yang
digunakan untuk mengukur kualitas layanan jaringan internet, dan dibangingkan dengan standar penilaian ETSI-TIPHON (Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Networks), sehingga dapat
diketahui kualitas layanan jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan, apakah terkategori baik atau terkategori buruk, mengingat pentingnya kualitas layanan jaringan internet yang baik untuk kegiatan belajar siswa, pengolahan data sekolah dan menjalankan program kementerian pendidikan untuk melakukan UNBK (ujian nasional berbasis komputer) yang telah diterapkan oleh SMKN 1 Indralaya Selatan pada tahun 2016 lalu, yang mana kegiatan tersebut membutuhkan kualitas layanan jaringan internet yang baik.
Berdasarkan uraian diatas, penulis dalam penelitian ini akan melihat, mengukur dan menganalisa kualitas layanan jaringan internet tersebut, dan membuat penelitian dengan judul “Analisa Kualitas Layanan Jaringan Internet
(Radio Point to Point) menggunakan metode QOS (Quality of Service) pada SMK Negeri 1
Indralaya Selatan”
Tujuan dalam melakukan penelitian ini untuk menganalisa kualitas layanan jaringan
internet (radio point to point) pada SMKN 1
Indralaya Selatan menggunakan metode QOS
(Quality of Service) berdasarkan parameter Bandwidth, Throughput, Delay dan Packet Loss.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan manfaat Bagi SMKN 1 Indralaya Selatan sebagai bahan evaluasi dan bagi IT
Administrator tentang kualitas layanan jaringan internet yang sedang berjalan saat ini, sehingga
kualitas layanan jaringan internet selalu dalam keadaan baik.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Analisa
Menurut (Fikri:2007) Analisa atau analisis adalah suatu proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas. dan menurut (Rahadi 2010:113) Analisa data adalah pengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta penyingkatan data sehingga mudah dibaca. Langkah pertama dalam analisa adalah membagi data atas kategori-kategori atau kata lain bagian-bagian.
2.2. Kualitas pelayanan
Menurut Tjiptono (2012:51) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan menurut Garvin (2012:143) menyatakan bahwa lima prespektif mengenai kualitas, salah satunya yaitu kualitas dilihat tergantung pada orang yang menilainya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
2.3. Internet
Menurut Sofana (2015:4) Internet adalah jaringan global dan menggunakan TCP/IP sebagai protkol pertukaran paket yang bisa menghubungkan berjuta-juta komputer di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi mulai dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
2.4. Point to Point Protocol
Point to Point Protocol atau yang lebih
dikenal Point to Point adalah suatu mekanisme (cara kerja) untuk membuat dan menjalankan IP
(Internet Protocol) serta jaringan protocol yang
melalui hubungan serial secara langsung (tanpa menggunakan modem) dengan melalui telnet ataupun hubungan serial dengan menggunakan
modem dan saluran telepon, bahkan
menggunakan saluran digital.
(https://www.centralnetwork.net/network/jaring an-wireless-point-to-point).
2.5. QOS (Quality Of Service)
Menurut Nugroho (2016:17) QOS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan yang merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu servis dan QOS akan menjamin data yang penting ke perangkat tujuan. Data yang penting identik dengan data yang sifatnya real time, misalkan data suara atau video. Sedangkan menurut (Kamarullah:2009) QOS adalah kemampuan dalam menjamin pengiriman arus data penting atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai kriteria performansi menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan.
Berdasarkan 3 tingkatan yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan jaringan internet, salah satunya integrated service dan teknik yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan jaringan internet tersebut dengan menggunakan model Monitoring Quality Of
Service (QOS).
Menurut (wulandari:2016) Ada beberapa Model untuk melakukan Monitoring Quality Of
Servive (QOS) diantaranya Monitoring
Aplication, QOS Monitoring, Monitoring,
Monitored Objects.
I. Monitoring Aplication
Merupakan sebuah antarmuka bagi administrator jaringan. komponen ini berfungsi mengambil informasi lalu lintas paket data dari monitor, menganaslisanya dan mengirimkan hasil analisis kepada pengguna. Berdasarkan hasil tersebut, seorang administrator jaringan dapat melakukan operasi-operasi yang lain.
II. QOS Monitoring
Menyediakan mekanisme monitoring QOS dengan mengambil informasi nilai-nilai parameter QOS lalu lintas data. Monitor mengumpulkan dan merekam informasi lalu lintas paket data yang selanjutnya dikirimkan kepada monitoring application. Monitor melakukan pengukuran aliran paket data secara waktu nyata dan melaporkan hasil kepada monitoring application.
III. Monitor
Mengumpulkan dan merekam informasi lalu lintas paket data, selanjutnya akan dikirim
ke monitoring application, monitor
melakukan pengukuran aliran paket data secara waktu nyata dan melaporkan hasilnya kepada monitoring application.
IV. Monitored Objects
Merupakan informasi seperti atribut dan aktifitas yang dimonitor dalam jaringan. di dalam konteks QOS Monitoring, informasi-informasi merupakan aliran-aliran paket data yang dimonitor secara nyata. Tipe aliran paket data tersebut dapat diketahui dari alamat sumber (source) dan tujuan
(destination).
Model yang digunakan penulis untuk melakukan Monitoring QOS adalah Monitoring
Aplication, dalam Monitoring Aplication ada
beberapa parameter QOS (Quality Of Service) yang berkaitan dengan kualitas layanan jaringan internet diantaranya Bandwidth, Throughput,
Delay dan Packet Loss.
2.6. Parameter QOS (Quality Of Service) Menurut (Bobanto:2014) ada 4 parameter QOS yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan jaringan internet diantaranya
Bandwidth, Throughput, Delay dan Packet Loss
untuk pengukuran keluar menggunakan alat bantu perangkat lunak Axence Nettols.
(Sumber: axencenettols.com)
2.6.1. andwidth
Menurut (Bobanto:2014) Bandwidth adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan dimana Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwidth yang berbeda.
Biznet speed test adalah sebuah halaman
web yang dibuat oleh perusahaan Biznet yang bekerjasama dengan Ookla, untuk menyediakan pengujian kecepatan koneksi internet. Alat bantu perangkat lunak berbasis web yang disediakan oleh perusahaan asal Kalispell, Montana, Amerika Serikat.
(https://speedtest.biznetnetwork.com).
2.7. Throughput
Menurut (Lubis:2014) Througput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif. Sedangkan Menurut (Wulandari:2014) Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Ada beberapa alat bantu perangkat lunak yang bisa digunakan salah satunya iperf, dan setelah dilakukan pengukuran tahapan selanjutnya dibandingkan dengan standar penilaian throughput menurut standar
ETSI-Telecommunication and internet protocol
harmonization over network (TIPHON).
2.8. Delay
Menurut (Wulandari:2014) Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan dan Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti, atau waktu proses yang lama.
Dalam pengukuran Delay penulis menggunakan alat bantu perangkat lunak
Wireshark untuk mengcapture lalu lintas data,
dan setelah pengukuran dibandingkan dengan standar ETSI-Telecommunication dan Internet
Protocol Harmonization Over Network
(TIPHON).
(www.wireshark.org/about/html)
2.9.Standarisasi ETSI – TIPHON
(Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Network).
ETSI (European Telecommunication
Standards Institute) adalah sebauh organisasi
eropa yang didirikan pada tahun 1988 dan bertanggung jawab untuk pembentukan standar telekomunikasi teknik, ETSI menghasilkan menghasilkan European Telecommunication
Standards (ETS) untuk keanggotaannya, yang
terdiri dari operator jaringan, produsen PTT, pengguna, dan Lembaga penelitian. (https://termwiki.com/ID/European_Telecommunicat ions_Standards_Institute_(ETSI))
salah satu standar yang dikeluarkan oleh
ETSI adalah TIPHON (Telecommunication and
Internet Protocol Harmonization Over
Network), tahun 1998 yang mengeluarkan
standar penilaian QOS (Quality Of Service) untuk parameter Throughput, Delay, dan Packet
Loss. (ETSI-TIPHON)
Tabel 2.1 Indeks Parameter QOS Nilai Persentase (%) Indeks/Kategori 3,8 – 4 95 – 100 Sangat Bagus 3 – 3,79 75 – 94,75 Bagus 2 – 2,99 50 – 74,75 Sedang 1 – 1,99 25 – 49,75 Jelek
Indeks Penilaian Parameter QOS (Quality Of Service) (Sumber ETSI-TIPHON:1998)
1) Throughput
Throughput merupakan jumlah total
kedatangan paket yang sukses yang diamati
pada tujuan selama interval waktu tertentu.
(ETSI-TIPHON). Kategori Throughput Throughput % Indeks Sangat Bagus 100 % 4 Bagus 75 % 3 Sedang 50 % 2 Jelek < 25 % 1 Tabel 2.1 Penilaian QOS Parameter Throughput
berdasarkan standar ETSI-(TIPHON).
2) Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data
untuk menempuh jarak dari asal ketujuan
(ETSI-TIPHON), besarnya delay di klarifikasikan
sebagai berikut : Kategori
Latency
Besar Delay (ms) Indeks Sangat Bagus < 150 ms 4
Bagus 150 ms s/d 300 ms 3 Sedang 300 ms s/d 450 ms 2
Jelek > 450 ms 1
Tabel 2.2 Penilaian QOS Parameter Delay berdasarkan standar ETSI- TIPHON.
3) Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter
yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah paket yang hilang.
(ETSI-TIPHON) Besarnya paket yang hilang
diklarifikasikan sebagai berikut : Kategori Degredasi Packet Loss % Indeks Sangat Bagus 0 % 4 Bagus 3 % 3 Sedang 15 % 2 Jelek 25 % 1
Tabel 2.3 Penilaian QOS Parameter Packet Loss berdasarkan standar ETSI- TIPHON. 2.10. Penelitian Sebelumnya
Penelitian pertama oleh Eko Perdana dengan judul “Analisis Kinerja Jaringan Local
Area Network menggunakan Sinyal Radio Point to Point pada Rumah Sinyal Kereta Api
Indonesia (Persero)”. Tujuan dari Penelitian ini adalah Menganalisa point to point yang terhubung ke LAN (Local Area Network) yang digunakan untuk menghubungkan antar kantor PT.KAI.dan mengukur kinerja jaringan tersebut dengan parameter Throughput, Delay, Packet
Loss, dan Jitter.
Penelitian Kedua oleh William S. Bobanto dengan judul “Analisa Kualitas Layanan Jaringan Internet (Studi Kasus PT.Kawanua Internetindo Manado” tujuan penelitian ini
menganalisa kualitas layanan internet baik LAN maupun Wirelless LAN, mencari tahu kelemahan dan kelebihan jaringan internet tersebut, menggunakan QOS Parameter
Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss.
2.11. Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset. Kerangka berpikir akan memberikan manfaat, yaitu terjadi presepsi yang sama antara periset dan pembaca terhadap alur-alur periset, dalam rangka membentuk hipotesis-hipotesis risetnya secara logis.
Kerangka Berpikir III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian
3.1.1. Metode Deskriptif
Metode Deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65). Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya, kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagai mana adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada saat itu pula yang belum relevan bila digunakan, tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah evaluasi.
Evaluasi adalah penilaian yang sistematik terhadap nilai atau keuntungan dari sejumlah proyek. Sedangkan pengertian lain dari evaluasi adalah pemerolehan dan penilaian yang sistematis terhadap informasi untuk memberikan umpan balik mengenai sejumlah objek. Menurut (Hiroshi, Takeshi:2011) dalam membantu melakukan evaluasi sistem kualitas layanan jaringan terdapat beberapa alat bantu yang telah dikembangkan hingga saat ini. Yang
digunakan serta memperlihatkan fungsi-fungsi esensial untuk alat bantu (tools) evaluasi.
3.1.2. Analisis Data
Setelah proses pengukuran yang menggunakan pendekatan Model Monitoring
Aplication, lalu dilakukan analisa data dan
dibandingan dengan standar penilaian
ETSI-TIPHON (Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Network).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran Kualitas Layanan Jaringan Internet SMKN 1 Indralaya Selatan terdiri dari Parameter QOS (Quality Of Service)
Bandwidth, throughput, delay, dan packet loss
sebagai berikut :
IV.1.1. Bandwidth
Hasil pengukuran Bandwidth melalui pendekatan Model monitoring application pada lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir, Station point to
point (Penerima Radio point to point), ruang
piket, perpustakaan, Laboratorium TKJ, dan Laboratorium RPL, pengukuran menggunakan alat bantu perangkat lunak BizNET Speedtest dengan alamat web http://biznet.speedtest.net/, lalu bandwidth yang diukur dibandingkan dengan nilai bandwidth yang tersedia, hasil pengukuran bandwidth.
Nilai rata-rata Bandwidth Jaringan Internet SMKN 1 Indralaya Selatan sebesar 3499.8 kb/s, dimana bandwidth tertinggi didapat pada Lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir 6125 kb/s dan bandwidth terendah didapat pada Lokasi Perpustakaan 928.3 kb/s hal ini sering terjadi pada jam sekolah disaat pengguna layanan internet ramai.
IV.1.2. Throughput
Hasil pengukuran throughput yang dilakukan dengan pengujian ke server facebook.com dan server detik.com, sebagai
Berdasarkan pengukuran throughput yang dilakukan dengan pengujian ke server detik.com dan facebook.com, bahwa pengukuran tertinggi ada pada Lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir yaitu
server facebook.com 97%, dan Throughput
tertinggi pada Lokasi SMKN 1 Indralaya Selatan adalah facebook.com 94%.
Dan dari hasil pengukuran throughput melaui pendekatan Model Monitoring Aplication pada Lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir,
station radio point to point, Ruang piket, Lab TKJ, Lab RPL dan Perpustakaan menggunakan alat bantu perangkat lunak iperf didapatlah nilai
throughput sebagai berikut :
Nilai Rata-rata Throughput pada Jaringan
Internet SMKN 1 Indralaya Selatan (92.96%)
Indeks (3.65) Sangat Bagus, Throughput tertinggi pada Lokasi Lab TKJ (100%) Indeks (4) Sangat Bagus, dan Throughput terendah pada Lokasi Perpustakaan (72.12%) Indeks (2.7) Sedang.
IV.1.3. Delay
Pengukuran delay dilakukan dengan dari titik layanan internet ke server tujuan, salah satunya yaitu detik.com dan facebook.com, dan
delay diperoleh dengan cara dengan mengelola respon time dari hasil monitoring.
Berdasarkan hasil pengukuran delay pada
server detik.com dan facebook.com bahwa
lokasi Dinas kab.ogan ilir mendapatkan delay tertinggi pada pengujian server facebook.com 39 ms, dan lokasi SMKN 1 Indralaya Selatan delay tertinggi pada pengujian server facebook.com 36 ms.
Dan hasil pengukuran delay Kualitas layanan jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan menggunakan alat bantu perangkat lunak Wireshark pada berdasarkan lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir, Station point to point, Ruang piket, Lab TKJ, Lab RPL dan Perpustakaan sebagai berikut :
Total nilai rata-rata Delay Jaringan Internet SMKN 1 Indralaya Selatan 42.97 ms Indeks (4) Sangat Bagus, dimana Delay tertinggi pada Lokasi Perpustakaan 83.44 ms, dan Delay terendah pada Lokasi Lab RPL 7.01 ms.
IV.1.4. Packet Loss
Pengukuran Packet Loss dengan melakukan pengjian koneksi ke server detik.com dan facebook.com sebagai berikut :
Berdasarkan tebel diatas hasil pengukuran 2 server, yaitu server detik.com dan facebook.com bahwa packet loss yang diuji pada kedua server tersebut terkategori bagus, karena packet loss yang didapat masih dibawah 15%, berdasarkan penilaian ETSI-TIPHON terkategori bagus.
Dan hasil pengukuran Packet Loss kualitas layanan jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan menggunakan alat bantu perangkat lunak iperf pada lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir (AP/Bridge), SMKN 1 Indralaya Selatan (Station point to point), Ruang piket, Lab TKJ, Lab RPL, dan Perpustakaan, hasil pengukurannya sebagai berikut :
Total Nilai Rata-Rata Packet Loss SMKN 1 Indralaya Selatan 7.05% Indeks (3.45) Bagus, dimana Packet Loss tertinggi pada Lokasi Perpustakaan 27.53%, dan Lokasi Packet Loss terendah pada Lokasi Lab TKJ 0%.
IV.2. Pembahasan Hasil Pengukuran
Setelah dilakukannya pengukuran dan analisa data tahapan selanjutnya adalah pembahasan hasil dari pengukuran kualitas layanan jaringan internet (point to point) pada SMKN 1 Indralaya Selatan, adapun pembahasan hasil pengukuran berdasarkan parameter-parameter QOS (Quality Of Service) sebagai berikut:
IV.2.1. Bandwidth
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisa data bandwidth didapatlah bahwa total rata-rata Bandwidth Kualitas Layanan Jaringan
Internet SMKN 1 Indralaya Selatan sebesar
3499.8 kb/s, dimana rata-rata bandwidth tertinggi didapat pada Lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir 6125.4 kb/s dan bandwidth terendah didapat pada Lokasi Perpustakaan 928.3 kb/s.
Dapat dilihat dari hasil pengukuran
bandwidth bahwa Lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir
yang mendapatkan rata-rata bandwidth tertinggi yaitu 6125.4 kb/s, dimana lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir merupakan Lokasi diletakkannya
modem speedy dan menjadi lokasi tower
pemancar yang mengalirkan jaringan internet menggunakan radio point to point ke SMKN 1 Indralaya Selatan pada Station point to point. Lokasi Station point to point mendapatkan rata-rata banwidth terbesar kedua yaitu 5500.8 kb/s,
bandwidth yang didapat melebihi bandwidth
yang tersedia yaitu 3072 kb/s, yang berarti bahwa koneksi Radio point to point SMKN 1 Indralaya Selatan sudah bekerja dengan baik dilihat dari hasil parameter bandwidth.
Lokasi Perpustakaan yang mendapatkan rata-rata banwidth paling rendah yaitu 928.3 kb/s, setelah dilakukan analisa, hal ini disebabkan tidak adanya management
bandwidth yang baik (merata atau pembagian
sesuai kebutuhan) untuk setiap lokasi dank arena jalur pengambilan akses internet yang bukan dari jalur utama pada Station point to
point, melainkan dari jalur Lab RPL, sehingga
apabila trafik pengguna internet tinggi pada lokasi Lab RPL jam 08.00 – 12.00 WIB, sehingga menyebabkan lokasi perpustakaan mendapatkan bandwidth yang kecil.
IV.2.2. Throughput
Berdasarkan pengukuran throughput
yang dilakukan dengan pengujian ke server
detik.com dan facebook.com bahwa lokasi Dinas
Kab.Ogan Ilir dan SMKN 1 Indralaya Selatan
(station point to point) terkategori baik dari
penilaian baik karena rata-rata throughput mencapai atau lebih dari 90%.
Dimana throughput pada tertinggi lokasi Dinas kab.ogan ilir pengujian ke server
detik.com (95%) dan facebook.com (97%).
Dan berdasarkan pengukuran dan analisa data throughput kualitas layanan jaringan
internet SMKN 1 Indralaya Selatan yang telah
diukur menggukan alat bantu perangkat lunak
iperf didapatlah rata-rata Throughput kualitas
layanan Jaringan Internet SMKN 1 Indralaya Selatan (96.91%) Indeks (3.84) Sangat Bagus, dan rata-rata Throughput tertinggi pada Lokasi Lab TKJ (100%) Indeks (4) Sangat Bagus, dan
Throughput terendah pada Lokasi Perpustakaan
(72.12%) Indeks (2.7) Sedang.
Diketahui bahwa Lokasi Lab TKJ merupakan lokasi tertinggi yang mendapatkan nilai rata-rata throughput (100%), hal ini dikarenakan oleh media fisik dan transmisi data yang digunakan Lab TKJ, dimana Lab TKJ menggunakan transmisi Kabel UTP Cat-5, dan pada pertengahan jarak antara Station point to
point menuju Lab TKJ dipasang POE Repeater
yang berfungsi sebagai penguat sinyal atau daya, sehingga data yang dikirim sampai dengan baik pada lokasi tujuan.
Keadaan berbeda dengan lokasi perpustakaan yang mendapatkan nilai
throughput 220.63 kb/s hal ini disebabkan
karena jalur yang digunakan tidak lancar atau terhambat karena harus melewati switch pada Lab RPL untuk sampai ke jalur pendistribusian internet yaitu Station point to point, sehingga
rate atau kecepatan transfer menjadi lambat.
IV.2.3. Delay
Berdasarkan pengukuran delay pada server detik.com dan facebook.com pada lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir (AP/Bridge) dan SMKN 1 Indralaya Selatan (Station point to point) terkategori sangat baik karena delay pada lokasi tersebut masih dibawah 150 ms, dan Delay terendah pada lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir pengujian server detik.com 34 ms.
Dan berdasarkan pengukuran dan analisa data Delay kualitas layanan jaringan internet SMKN 1 Indralaya Selatan yang diukur menggunakan alat bantu perangkat lunak
wireshark didapatlah total rata-rata sebesar Delay 42.96 ms Indeks (4) Sangat Bagus,
dimana Delay tertinggi pada Lokasi Perpustakaan 83 ms, dan Delay terendah pada Lokasi Lab RPL 7.01 ms.
Meskipun Delay pada lokasi perpustakaan mendapatkan nilai delay paling besar yaitu 83 ms namun lokasi perpustakaan masih masuk dalam kategori sangat baik dengan penilaian Indeks (4), karena delay pada lokasi
perpustakaan masih dibawah <150 ms bedasarkan standar penilaian ETSI-TIPHON, besarnya delay ini diperngaruhi oleh jarak, dan jalur yang dilalui oleh lokasi perpustakaan yang melalui lokasi Lab RPL untuk mendapatkan akses internet dari lokasi Station point to point (pendistribusian intertnet). Sehingga data yang dikirim untuk sampai ketujuan membutuhkan waktu yang lama.
IV.2.4. Packet Loss
Berdasarkan pengukuran packet loss pengujian ke server detik.com dan facebook.com lokasi Dinas Kab.Ogan Ilir dan SMKN 1 Indralaya Selatan bahwa packet loss lokasi tersebut terkategori bagus berdasarkan penilaian standar ETSI-TIPHON karena masih dibawah 15%.
dan hasil pengukuran dan analisa data
Packet Loss kualitas layanan Jaringan internet
SMKN 1 Indralaya Selatan menggunakan alat bantu perangkat lunak Iperf didapatlah nilai rata-rata Packet Loss SMKN 1 Indralaya Selatan 7.02% Indeks (3.5) Bagus, dimana
Packet Loss tertinggi pada Lokasi Perpustakaan
27.53% terkategori jelek, dan Lokasi Packet
Loss terendah pada Lokasi Lab TKJ 0%.
Diketahui bahwa rata-rata packet loss tertinggi terdapat pada lokasi perpustakaan 27.53% indeks (1) jelek, dimana packet loss di lokasi perpustakaan mencapai 50.93% pada jam 09.00 – 12.00 WIB saat jam sekolah menpatkan penilian Jelek bedasarkan standar penilaian
ETSI-TIPHON karena packet loss sudah lebih
dari 25%, besarnya packet loss ini dipengaruhi oleh pengambilan jalur akses internet dari lokasi Lab RPL bukan dari jalur Station point to point (pendistribusian Inrternet), hal ini juga dipengaruhi oleh gangguan sinyal, redaman, dan
noise pada jalur menuju lokasi tersebut tersebut.
IV.3. Faktor yang memperngaruhi kualitas layanan dan solusi pemecahan masalah. Dari hasil pembahasan dan analisa data di atas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas layanan jaringan
internet dan faktor yang dapat menyebabkan
kualitas layanan menjadi menurun atau terjadinya masalah :
1. Tidak adanya pembagian bandwidth pada setiap lokasi secara merata (sesuai kebutuhan lokasi), menyebabkan ada lokasi yang mendapatkan banwidth kecil, Sehingga perlunya di pasang sebuah alat router yang dapat mengatur pendistribusian bandwidth secara merata atau sesuai kebutuhan.
2. disarankan minimal bandwidth yang harus tersedia 4 mbps, apabila dibagi merata pada empat lokasi maka bandwidth yang tetap tersedia 1 mbps untuk setiap lokasi, karena besarnya bandwidth juga berpengaruh terhadap kualitas layanan jaringan Internet.
Pengambilan sumber internet yang tidak langsung pada lokasi pendistibusian, hal ini menjadi sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan jaringan seperti pada lokasi perpustakaan yang mengambil sumber internet dari Lab RPL walaupun lokasi Lab RPL mendapatkan penilaian sangat memuaskan, namun tetap menjadi masalah bagi lokasi perpustakaan apabila pengguna pada internet pada lokasi Lab RPL tinggi akan membuat koneksi internet pada lokasi perpustakaan menjadi terganggu, sehingga harus dilakukan perubahan infrastruktur dengan mengambil langsung sumber internet dari lokasi Station point to point dengan hal ini akan membuat internet pada lokasi perpustakaan akan menjadi stabil, dan tidak ketergantung pada lokasi Lab RPL.
Topology Radio point to point SMKN 1 Indralaya Selatan saat ini.
Dapat dilihat bahwa pada lokasi Perpustakaan mengambil sumber layanan
internet dari switch yang berada pada lokasi
Lab RPL, apabila trafik pengguna tinggi pada lokasi Lab RPL tentu akan mengganggu kualitas layanan internet pada Lokasi Perpustakaan.
Topology Rekomendasi/Saran untuk SMKN 1 Indralaya Selatan.
topology rekomendasi untuk SMKN 1 Indralaya Selatan, dengan dipasangnya sebuah alat router akan membuat jaringan ini lebih tertata dan bandwidth yang dibagi menjadi rata atau sesuai kenutuhan setiap lokasi, karena dengan adanya router tidak hanya dapat dilakukan pembagian bandwidth, juga bisa blok
situs, filtering dan kaguanaan lainnya. Juga
pengambilan akses internet untuk lokasi perpustakaan yang langsung pada dari lokasi
Station point to point (pendistribusian internet).
3. Redaman yaitu jatuhnya sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi dalam hal ini LAN dan Wirelless. Setiap media transmisi redaman akan berbeda-beda. Kekuatan sinyal yang ditransmisikan bisa mengalami pelemahan karena jarak yang jauh dan karakteristik media yang digunakan.
4. Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu sistem transmisi. Noise akan menggangu kualitas layanan jaringan internet dan akhirnya menggangu proses pengiriman dan penerimaan data. Untuk mengatasi noise bisa dilakukan dengan cara menjauhkan media transmisi pada sumber noise, seperti listrik, magnet serta member jarak dan pelindung kabel.
V. PENUTUP 5.1. KESIMPULAN
Hasil analisa kualitas layanan jaringan internet menggunakan metode QOS yang terdiri dari parameter bandwidth, throughput, delay dan packet
loss yang diukur mrnggunakan alat bantu perangkat
lunak Axence Nettols, Biznet Speedtest, Iperf, dan
Wireshark, bahwa kualitas layanan jaringan internet
antara Dinas Kab.Ogan Ilir (AP/Bridge) ke SMKN 1 Indralaya Selatan (Station point to point) terkatogori baik.
Hal ini berdasarkan pengujian ke server
detik.com dan facebook.com juga pengujian layanan
internet pada setiap lokasi pada jaringan sekolah, berdasarkan penilaian standar ETSI-TIPHON
(Telecommunication and Internet Protocol
Harmonization Over Network). Namun ada satu
lokasi yang mendapat penilaian sedang pada saat pengukuran layanan internet yaitu lokasi perpustakaan, perlu diadakannya perbaikan pada lokasi tersebut, sehingga kualitas layanan internet pada lokasi perpustakaan menjadi baik.
5.2. SARAN
Mengenai faktor-faktor yang mem pengaruhi turunnya nilai QOS selain redaman dan noise, ketersedian bandwidth yang tidak merata juga menjadi salah faktor menurunnya nilai QOS, sehingga perlunya perangkat Router untuk management bandwidth yang baik atau merata pada setiap lokasi (sesuai kebutuhan). Dan lokasi perpustakaan yang harus mengambil jalur layanan internet dari lokasi (station point to point),menggunakan media transmisi minimal kabel UTP Cat-5 atau kabel UTP Cat-6.
Ariyus Dony & Andri K.R Rum,
Komunikasi Data, ANDI OFFSET, 2008 Nugroho Kukuh, Jaringan Komputer menggunakan
Pendekatan Praktis, MEDIA TERA, 2016 Sofana Iwan, Membangun Jaringan Komputer
Mudah membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux, INFORMATIKA, 2015
Fatoni (2010), Analisa Kualitas Layanan Jaringan Intranet (Studi kasus Universitas bina Darma), Universitas Bina Darma, diakses pada (sipi.binadarma.ac.id)
Kamarullah A. Hafiz (2009), Penerapan metode Qualitas Of Sevice pada jaringan yang padat, Jurnal Jaringan Komputer Universitas Sriwijaya, diakses pada (www.unsri.ac.id/.../A%20Hafiz%20Kamarull ah(09061002056).doc)
Perdana Eko (2013), Analisa Kinerja Jaringan LAN (Local Area Network) Menggunakan Sinyal Radio Point to Point pada Rumah Sinyal PT Kereta Api Indonesia (Persero), Proposal Penelitian Teknik Informatika Univ.Bina Darma Palembang, diakses pada 12 Oktober 2016 (sipi.binadarma.ac.id)
S. Bobanto William (2014), Analisa Kualitas Layanan Internet (Studi Kasus PT.Kawanua Internetindo Manado), e-journal Teknik Elektro dan Komputer UNSRAT, diakses pada 12 Oktober 2016 . (http://publication.gunadarma.ac.id
/bitstream/ 123456789/9369/1/ Slide%20PPT%20PI%20.pdf)
Wulandari Rika (2016), Analisis QoS (Quality Of Service) pada Jaringan Internet (Studi Kasus : UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon), Jurnal TI dan SI,
(http://jutisi.maranatha.edu/index.php/jutisi/a rticle/viewFile/454/418)
Biznet Speedtest, Okla, diakses pada 17 Oktober 2016 (www.biznet.speedtestnetwork.com)
Etsi, Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Network (TIPHON) General aspect of Quality of Service (QoS). Diakses pada tanggal 19 Juni 2012, dari (www.etsi.org)
Frekuensi Radio, Wikipedia, diakses pada 16 Oktober 2016 (https://id.wikipedia.org/
wiki/Frekuensi_radio)
Iperf, diakses pada 19 Oktober 2016,
(http://www.iperfwindows.com)
Point to point,
https://www.centralnetwork.net/network/jaring n-wireless-point-to-point,
diakses pada 21 November 2016
Standarisasi IEEE 802.11, diakses pada 17
Oktober 2016
(https://wikipedia.org/wiki/IEEE_802.11). Wireshark, Microsoft Visual C + +, diakses pada 17
Oktober 2016