• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kotler dan Keller, 2009). Pemasaran pada dasarnya melakukan suatu kegiatan pokok yang perlu dilakukan perusahaan yang menyediakan barang maupun perusahaan yang menyediakan jasa yang bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup usahannya. Menurut Hermawan (2013) pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dan inisiator kepada stake holdernya.

2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan arus informasi dua arah, yaitu secara kelas komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak berbuat lebih baik (Hermawan, 2013).

(2)

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan para sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan (Tjiptono, 2015).

Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran yaitu:

a. Pelaku Konsumen

Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. b. Material Komunikasi

Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: gagasan, pesan, media, response, feed-back, gangguan (noise).

c. Proses Komunikasi

Proses penyampaian pesan (dari pengirim ke penerima) maupun pengirim kembali respon (dari penerima ke pengirim) melalui dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).

Menurut Tjiptono (2015) tujuan komunikasi pemasaran secara garis besar adalah untuk memperoleh keuntungan (profit). Namun tujuan lain dari komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut :

a. Informasi

Memberikan informasi melalui media yang tersedia kepada khalayak, sehingga khalayak mengetahui. Contoh : iklan – iklan melalui

(3)

media massa , baik melalui media televisi, media cetak seperti koran maupun media baru seperti facebook, twitter, hingga media outdoor seperti baliho, dan poster, kesemua iklan tersebut intinya memeberikan informasi kepada khalayak ataupun konsumen.

b. Persuasi (mempengaruhi)

Pesan yang disampaikan melalui iklan sifatnya untuk mempengaruhi atau mengajak khalayak untuk membeli produk yang di iklankan tersebut.

c. Menjaga kesetiaan

Tujuan dari komunikasi pemasaran disini yaitu, menjaga kesetiaan, dalam artian produk yang kita tawarkan betul – betul berkualitas, dan menjaga produk yang kita pasarkan, artinya setelah produk kita diminati banyak orang lantas kita mengurangi, item – item yang penting dalam produk, sehingga mengurangi kualitas sehingga konsumen tidak lagi tertarik terhadap produk kita.

3. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2012). Menurut Kotler dan Armstrong (2012), bauran promosi terdiri dari 5 alat-alat promosi yaitu :

(4)

a. Advertising (periklanan) yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang dibayar sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor dan bentuk lainnya.

b. Sales promotion (promosi penjualan) yaitu intensif-intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, demotrutions, countest, dan event.

c. Personal selling (penjualan perseorangan) yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dengan tujuan mengasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentation, trade show, dan intencive program.

d. Public relations (hubungan dengan masyarakat) yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya mempeoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press realeses, sponsorship, special event dan web pages. e. Direct marketing (penjualan langsung) yaitu hubungan langsung

(5)

segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup cataogs, telephone marketing, mobile marketing dan lainnya.

4. Sosial Media Marketing (SMM)

Sosial Media Marketing adalah teknik marketing yang menggunakan Sosial Media sebagai sarana untuk mempromosikan suatu produk (Link Halaman Website Bisnis Online) atau suatu jasa, atau produk lainnya secara lebih spesifik (Seogeriggi, 2015). SMM lebih kepada pembangunan dan pemanfaatan area Sosial Media Sebagai sarana atau tempat untuk membangun target pasar dari bisinis online. Sosial media marketing memiliki manfaat untuk mempercepat pemasaran produk maupun jasa ke berbagai kalangan guna mencapai target pasar yang diinginkan dengan biaya yang lebih murah dan efisiensi waktu.

5. Partisipasi masyarakat melalui Media Sosial

Media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengubah, menambahkan,

(6)

memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya (Juju dan Feri, 2010).

6. Efektivitas promosi melalui media sosial Instagram

Efektivitas adalah hasil akhir berhasil atau tidaknya strategi yang telah direncanakan sebelunnya. Hasil yang semakin dekat dengan sasaran yang diinginkan menunjukkan derajat efektivitas yang semakin tinggi. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas media promosi dalam penelitiannya, yaitu pesan persuasi dan preferensi positif dari konsumen yang telah melakukan transaksi sebelumnya. Efektivitas media promosi dalam akun Instagram @explorebanyumas yang berkaitan dengan minat dan resfrensi dapat diukur melalui model AIDA (Attention, Interset, Desire, Action) (Djantika, 2007).

Menurut Djantika (2007) Pengambilan keputusan adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention), terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan- kebutuhannya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik dari dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau jasa yang ditawarkan.

(7)

7. Minat Beli

Minat beli adalah suatu model sikap seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau merek tertentu (Schiffman dan Kanuk, 2007). Minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan pada apa yang akan konsumen lakukan. Minat adalah kesadaran suatu obyek, masalah, orang atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Dalam kaitannya dengan pemasaran, seorang konsumen harus mempunyai keinginan terhadap salah satu kategori produk maupun jasa terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

Minat digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi prilaku atau tindakan tersebut, minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu, dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari diri konsumen yang mereflesikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merk tertentu (Yudrik, 2011).

Menurut Ferdinand (2006) minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator– indikator sebagai berikut:

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli sesuatu hal ini dipengaruhi oleh adanya keinginan membeli setelah

(8)

melihat di akun media sosial, munculnya keinginan untuk membeli karena adanya respon positif di akun media sosial, dalam hal ini Instagram.

b. Minat refrensial , yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial , yaitu minat menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.

d. Minat eksploratif , minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat – sifat positif produk tersebut.

8. Instagram

a. Pengertian Instagram

Dari beberapa jenis sosial media yang telah dipaparkan sebelumnya, Instagram masuk kedalam jenis jejaring sosial. Instagram merupakan layanan berbasis internet sekaligus jejaring sosial untuk berbagi cerita via gambar digital. Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010. Nama Instagram disusun dari dua kata, yaitu “Insta” dan “Gram” . Arti dari kata pertama diambil dari istilah “Instan” atau serba cepat/mudah. Namun dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain dari kamera polaroid, yaitu jenis kamera yang biasanya langsung mencetak foto beberapa saat setelah membidik

(9)

objek, sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang maknannya dikaitkan sebagai media pengiriman informasi yang sangat cepat. Instagram adalah media untuk membuat foto dan mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat (Febian, 2015). Instagram kini dapat di instal pada beragam sistem operasi telepon genggam, mulai dari Apple App Store, Google Play, dan Windows Phone Store.

b. Pengguna Instagram di Indonesia

Sejak diluncurkan pada tahun 2010 lalu, aplikasi ini telah memiliki 400 juta lebih pengguna dari seluruh dunia. Dari angka tersebut, ternyata Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Instagram terbanyak. Walau tidak disebutkan jumlahnya, Indonesia merupakan negara pengguna Instagram terbanyak setelah Jepang dan Brasil. Data tersebut berasal dari TNS (Taylor Nelson Sofres), sebuah perusahaan riset dan analisis dari Inggris. Selain jumlah pengguna Instagram, TNS juga mengungkapkan sejumlah fakta-fakta menarik tentang Instagram di Indonesia (Edwin, 2016).

1) Pengguna Instagram di Indonesia 59% adalah anak usia muda 18-24 tahun yang terdidik dan mapan.

2) 88% pengguna menggunakan filter dan 97% menggunakan fitus search untuk mencari informasi yang lebih spesifik.

(10)

3) 97% menuliskan komentar pada postingan yang menandai(mention) teman-teman mereka yang mendorong proses pencarian di Instagram..

4) 85% pengguna Instagram di Indonesia juga memposting media sosial lainnya langsung melalui Instagram (cross posting)

5) Mode dan tekhnologi menjadi produk yang paling populer diantara pengguna Instagram di Indonesia.

6) 49% juga membeli produk dari penjual yang mereka ikuti.

7) Masyarakat Indonesia menggunakan Instagram untuk mencari inspirasi, membagi pengalaman saat bepergian, mencari informasi dan tren terbaru.

8) Kategori konten yang paling sering dibagikan di Instagram (Berlaku pada Instagram dan Facebook) berupa makanan yang dimakan, barang yang dibeli, barang yang mau dijual, foto atau video dari keluarga, peristiwa khusus, binatang peliharaan, alam terbuka, tempat-tempat yang pernah dikunjungi, dan foto atau video dari perjalanan.

4 alasan Instagram menjadi media sosial yang terkenal :

a) Facebook memberikan pengaruh untuk perkembangan Instagram b) Ada pesan di balik setiap foto yang di unggah di Instagram c) Daya tarik publik figur dan tokoh dunia

(11)

c. Karakteristik Instagram

Karakteristik dan keunikan Instagram yakni hanya berisi aliran karya fotografi dari para penggunanya. Fitur utamanya mirip dengan Twitter, mulai dari penggunaan istilah “pengikut” untuk akun yang saling terhubung satu sama lain, sampai ke fitur @mention dan #hastag. Meskipun di Twitter sudah menempatkan fitur berbagi foto dengan fokus utama dalam pengembangan produk, Instagram tetap paling unggul di platform fotografi berjejaring. Dominasi Instagram, lagi-lagi karena produk ini didedikasikan secara khusus untuk menjalin relasi digital lewat karya fotografi (Tim Penyusun Humas Kementrian Perdagangan RI, 2014).

Penggunaan media sosial Instagram dapat dilihat dengan pemilihan pengguna pada fitur - fitur yang tersedia, karena tiap fitur memiliki fungsi yang berbeda-beda. Adapun fitur-fitur Instagram menurut Wikipedia (2016) tersebut adalah:

1) Pengikut

Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut Instagram. Dengan demikian komunikasi antar sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah di unggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur penting, dan jumlah tanda suka dari para pengikut sangat

(12)

mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak.

2) Mengunggah Foto

Kegunaan utama Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice tersebut, ataupun foto-foto yang ada di album foto di iDevice tersebut. Fitur unggah foto ini mendukung pengguna Instagram untuk mempresentasikan dirinya di depan pengguna lain.

3) Efek Foto

Pada versi awalnya, Instagram memiliki 15 efek foto yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting fotonya. Efek tersebut terdiri dari : X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kevin. Pada tanggal 20 September 2011, Instagram telah menambahkan 4 buah efek terbaru, yaitu Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan menghapus 3 efek, Apollo, poprockeet, dan Gotham. Dalam pengaplikasian efek, para pengguna juga dapat menghilangkan bingkai-bingkai foto yang sudah termasuk didalam efek tersebut.

Fitur lainnya yang ada pada bagian penyuntingan terdapat fitur lux yang mampu menaikkan intensitas ketajaman warna, fitur pengaturan kontras warna dan juga fitur till-shift yang

(13)

fungsinya sama dengan efek kamera melalui Instagram, yaitu untuk memfokuskan satu titik pada sebuah foto, dan sekelilingnya menjadi buram. Dalam penggunaannya, aplikasi till-shift memiliki 2 bentuk, yaitu persegi panjang dan bulat, kedua bentuk tersebut dapat diatur besar kecilnya dengan titik fokus yang diinginkan. Till-shift juga mengatur rupa foto di sekeliling titik fokus tersebut, sehingga para pengguna dapat mengatur tingkat keburaman pada sekeliling titik fokus di dalam foto tersebut. 4) Arroba

Seperti halnya di Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang dapat digunakan penggunanya untuk menyinggung pengguna lainnya dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun Instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada komentar foto. Pada dasarnya penyinggungan pengguna yang lainnya dimaksudkan untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah di singgung tersebut.

5) Hastag

Hastag atau disimbolkan dengan (#) adalah sebuah kode yang memudahkan para pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan “kata kunci”. Bila para pengguna memberikan hastag pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat

(14)

lebih mudah ditemukan. Hastag itu sendiri dapat digunakan di segala bentuk komunikasi yang bersangkutan dengan foto itu sendiri. Para pengguna dapat memasukkan namanya sendiri, tempat pengambilan foto tersebut, atau untuk memberitakan sebuah acara. Foto yang telah di unggah dapat dicantumkan hastag sesuai dengan informasi yang bersangkutan dengan foto. Pada saat ini, hastag adalah cara yang terbaik jika pengguna hendak mempromosikan foto di dalam Instagram.

6) Geotagging

Setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian geotag. Bagian ini akan muncul ketika pengguna iDevice mengaktifkan GPS mereka di dalam iDevice mereka. Dengan demikian iDevice tersebut dapat mendeteksi lokasi para pengguna Instagram itu berada. Geotagging sendiri adalah identifikasi metadata geografis dalam situs web ataupun foto. Dengan geotagging, para pengguna dapat terdeteksi lokasi mereka telah mengambil foto tersebut atau tempat foto tersebut telah diunggah.

7) Jejaring Sosial

Dalam berbagi foto, para pengguna tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, dan Flickr yang tersedia dihalaman

(15)

Instagram untuk membagi foto tersebut. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memperlihatkan foto-foto mereka di berbagai media sosial lain yang dimilikinya, sehingga memungkinkan berbagai kalangan untuk bisa melihat foto ini diberbagai sosial media selain Instagram.

8) Tanda Suka

Instagram juga memiliki fitur tanda suka yang fungsinya memiliki kesamaan dengan yang disediakan Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah. Berdasarkan dengan durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah yang menjadi faktor khusus mempengaruhi foto tersebut terkenal atau tidak. Namun jumlah pengikut juga menjadi salah satu unsur penting yang membuat foto menjadi terkenal. Bila sebuah foto menjadi terkenal, maka secara langsung foto tersebut akan masuk ke halaman populer tersendiri. Berdasarkan dari beberapa fitur yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti memutuskan untuk menjadikannya unit analisis untuk mengukur seberapa besar pengaruh Instagram terhadap konsumen.

9. Informasi

Pencarian informasi dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu

(16)

produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan didalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal). Konsumen akan mencari informasi tentang berbagai jenis barang yang dibutuhkan, banyaknya merek yang ada, harga, tempat pembelian, dan cara pembayaran yang sesuai (Sangadji dan Sopiah, 2013). Dimensi informasi berupa:

a. Akun Instagram @explorebanyumas memperluas informasi tentang wisata di Banyumas.

b. Informasi yang di berikan akun Instagram @explorebanyumas dapat di jadikan referensi wisata.

c. Informasi yang diberikan akun Instagram @explorebanyumas sangat membantu pengguna Instagram menemukan tempat wisata yang ingin dikunjungi.

10. AudioVisual

Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media audiovisual merupakan media alat bantu audiovisual yang berati bahan atau alat yang dipergunakan untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, ide, dan sikap (Hermawan, 2013). Dimensi audiovisual berupa:

a. Unggahan foto dan video dalam akun Instagram @explorebanyumas menarik perhatian pengguna Instagram.

(17)

b. Unggahan foto dan video dalam akun Instagram @explorebanyumas membantu pengguna Instagram mencari informasi tempat wisata di Banyumas.

c. Unggahan foto dan video pada akun Instagram @explorebanyumas termasuk kreatif.

11. Referensi

Referensi berasal dari basa inggris reference dan berasal dari kata kerja to refer yaitu menunjuk kepada atau menyebut. Referensi juga sering disebut sebagai acuan pedoman, rujukan, sebagai suatu hal yang memiliki sifat untuk informasi atau menjelaskan suatu hal tertentu. Sumber referensi bisa berasal dari buku, artikel, jurnal, dan internet. Sedangkan referensi dapat dapat diartikan sebagai sumber acuan atau petunjuk (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Sedangkan menurut Schifman dan Kanuk (2007) kelompok rujukan atau referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandinag atau rujukan bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.

Dimensi referensi berupa:

a. Referensi dalam akun Instagram @explorebanyumas dapat dijadikan bahan pembanding destinasi wisata yang ingin dikunjungi.

(18)

b. Referensi yang diberikan akun Instagram @explorebanyumas sangat membantu pengguna Instagram menemukan tempat wisata yang ingin dikunjungi.

c. Setelah menemukan referensi muncul keinginan mengunjungi wisata tersebut.

d. Mendapatkan referensi wisata di Banyumas yang lebih baik setelah mengikuti akun @explorebanyumas di Instagram.

e. Mendapatkan referensi wisata di Banyumas yang lebih baik ketika melihat foto maupun video pada akun Instagram @explorebanyumas. f. Mendapatkan referensi wisata di Banyumas yang lebih baik setelah

mendapat informasi mengenai destinasi wisata dari akun Instagram @explorebanyumas.

g. Pernah menggunakan hastag (#) ketika upload foto tempat wisata di Banyumas.

h. Sering menggunakan akun @explorebanyumas sebagai refrensi wisata di Banyumas.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa penelitian terdahulu guna mendukung berjalannya penelitian.

(19)

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya Nama Penulis, Tahun, dan

Judul Hasil Penelitian Persamaan

Perbedaan

Penelitian Terdahulu Rencana Penelitian Hasan (2014) Pengaruh Electronical Marketing Terhadap Minat Wisatawan Berkunjung ke Pulau Saronde E-marketing baik secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Saronde Minat kunjungan wisatawan sebagai variabel terikat Elecronical marketing meliputi facebook, Email, Weblogs, dan Blackberry Masanger Merupakan dimensi dari variabel bebas Akun Instagram @explorebanyumas sebagai obyek penelitian Zahra (2016) Pengaruh Kelompok Acuan Terhadap Sikap dan Niat Pembelian Serta Dampaknya pada

Keputusan Pembelian (Survei pada konsumen di Rumah Makan Kimbap Rina, Malang)

Kelompok acuan berpengaruh signifikan terhadap sikap, niat pembelian namun tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

- Minat beli sebagai variabel terikat -Kelompok acuan/ referensi sebagai variabel bebas

Responden penelitian adalah konsumen rumah makan

Responden penelitian adalah follower, pengguna hastag, dan pengunjung akun Insatgram

@explorebanyumas

(20)

Nama Penulis, Tahun, dan

Judul Hasil Penelitian Persamaan

Perbedaan

Penelitian Terdahulu Rencana Penelitian Umami (2015)

Social Strategy pada Media Sosial untuk Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

Social strategy untuk promosi pariwisata Yogyakarta dapat menjalin hubungan antara pelaku pariwisata dengan wisatawan baik online maupun offline

Media sosial sebagai varibel bebas

Metode penelitian yang digunakan dengan wawancara secara langsung

Metode penelitian yang digunakan adalah kuisoner sebagai alat pengumpulan data yang pokok

(21)

C. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Audiovisual terhadap Minat Kunjungan

Iklan online mempengaruhi minat beli dimana fitur gambar dari iklan memiliki pengaruh yang paling besar (Wei, Jerome dan Shann, 2010). Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Hasan (2014) membuktikan bahwa elektronikal marketing berpengaruh terhadap minat kunjungan wisatawan.

2. Pengaruh Informasi terhadap Minat Kunjungan

Konsumen akan mencari informasi tentang berbagai jenis barang yang dibutuhkan, banyaknya merek yang ada, harga, tempat pembelian, dan cara pembayaran yang sesuai (Sangadji dan Sopiah, 2013). Proses keputusan pembelian konsumen berawal dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian (Kotler dan Keller, 2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zahra (2016) membuktikan bahwa informasi dapat menimbulkan minat pembelian.

3. Pengaruh Referensi terhadap Minat Kunjungan

Minat referensial adalah kecenderungan seseorang untuk mereferensikan kepada orang lain (Ferdinand, 2006). Zahra (2010) dalam penelitiannya membuktikan bahwa kelompok acuan (referensi) berpengaruh pada niat pembelian.

(22)

4. Pengaruh Audiovisual, Informasi terhadap Referensi

Tujuan periklanan adalah untuk memberikan pengetahuan kepada konsumen mengenai produk yang ditawarkan (Kotler dan Keller, 2009). Iklan mempunyai fungsi menginformasikan kepada khalayak mengenai seluk beluk produk (Tjiptono, 2015). Umami (2015) dalam penelitiannya membuktikan bahwa social strategy periklanan dapat memberikan referensi kepada konsumen.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran D. Hipotesis

Dari kajian diatas maka dapat dilakukan kajian penelitian sebagai berikut: H1 : Diduga audiovisual berpengaruh positif signifikan terhadap referensi

pada akun Instagram @explorebanyumas.

H2 : Diduga informasi berpengaruh positif signifikan terhadap referensi pada akun Instagram @explorebanyumas.

H5 H1 Audiovisual (X1) Informasi (X2) Referensi (X3, Z) Minat Kunjungan Wisata (Y) H2 H3 H4 H6 H7

(23)

H3 : Diduga audiovisual dan Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap Referensi pada akun Instagram @explorebanyumas.

H4 : Diduga audiovisual berpengaruh positif signifikan terhadap minat kunjungan wisata pada akun Instagram @explorebanyumas.

H5 : Diduga informasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat kunjungan wisata pada akun Instagram @explorebanyumas.

H6 : Diduga referensi berpengaruh positif signifikan terhadap minat kunjungan wisata pada akun Instagram @explorebanyumas.

H7 : Diduga audiovisual, informasi dan referensi berpengaruh positif signifikan terhadap minat kunjungan wisata pada akun Instagram @explorebanyumas.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  D. Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Manggarai Timur Kantor Cabang Borong Kantor Capem Watunggong Kantor Kas Bupati Manggarai Timur USPD Waelengga ATM Cabang Borong Samsat Manggarai Timur

Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pengguna Instagram yang memiliki akun Instagram tetapi jarang menggunakan Instagram atau sama sekali tidak

Media sosial “Instagram” adalah salah satu media sosial yang paling berpengaruh saat ini. “Instagram” memiliki jutaan pengguna diseluruh dunia, dengan kaum muda

Teori kepemimpinan jalur sasaran (path-goal theory) ini dikembangkan oleh Robert House. Teori jalur sasaran menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah mendampingi pengikut

Dalam rapat pleno tersebut kami sangat kaget ada ajuan dari peserta anggota kami maupun pengurus bahwa manjemen Perum Peruri telah melakukan investasi

Dimana pada kejadian penyakit skabies dapat dilihat pada manusia yang terinfeksi skabies akan menularkan penyakit skabies pada orang lain, baik melalui kontak langsung dan

Adanya motivasi yang lebih tinggi dari para untuk mengkonsumsi Teh Pagilaran menunjukkan bahwa teh tersebut telah memenuhi kebutuhan para konsumen terhadap produk

Berdasarkan hasil wawancara dengan Hastopo, dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan pidana tindak pidana pemerasan adalah Pasal 368 Ayat (1) KUHP, yang mengandung