• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA ABSTRACT. Dodo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA ABSTRACT. Dodo"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Foto: Wisnu H.A.

ABSTRACT

PENDAHULUAN

Tumbuhan buah Indonesia adalah jenis buah-buahan lokal yang tumbuh secara alami dan yang berasal dari kawasan Indonesia (Uji, 2004). Tumbuhan dikatakan langka apabila situasi atau kondisi populasi tumbuhan tersebut sudah jarang, walaupun pada saat ini mungkin belum atau tidak terancam kepunahan, namun ukurannya sedemikian kecil sehingga bisa punah

Southeast Asia has about 400 species edible fresh fruits and 329 (about 75%) species are found in Indonesia, 226 species of them are native to Indonesia. There are 31 (about 14%) species of fruit plants native to Indonesia are classified as rare category. Mangifera is the largest genus in the list of endangered Indonesian fruit plants (10 species), then Durio (7 species), and Aglaia (5 species). Mangifera had been threatened in their nature, such as Mangiferacasturi that could not found anymore in their natural habitat (extinct in the wild), while M. macrocarpa, M. pajang, M. rufocostata, and M. similis are vulnerable or threatened. Durio dulcis, D. kutejensis, and D. oxleyanus belongs to vulnerable category. The Botanic Gardens plays role in plant conservation. 23 species of rare Indonesian fruits (74%) has been collected in the Garden, 2 species of them (Stelechocarpus burahol and Diospyros macrophylla) has been restored to their natural habitat in Ujung Kulon with great results (growth percentage > 75%).

jika habitat atau lingkungannya memburuk atau rusak dan tidak ada aksi-aksi konservasi d i l a k u k a n u n t u k m e n y e l a m a t k a n n y a (Widyamoko dan Irawati, 2007).

Acuan yang digunakan untuk menyatakan kategori kelangkaan suatu jenis tumbuhan adalah The IUCN Red List of Threatened Species (IUCN, 2014) dan Tumbuhan Langka Indonesia yang diterbitkan oleh Puslitbang Biologi-LIPI

Dodo

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI email: dodortl@gmail.com

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI TUMBUHAN

BUAH LANGKA INDONESIA

(2)

tahun 2001 (Mogea et al., 2001). Acuan tersebut merupakan hasil kajian para pakar konservasi flora. Dengan demikian, tumbuhan buah langka Indonesia adalah jenis tumbuhan buah-buahan lokal yang tumbuh secara alami dan yang berasal dari kawasan Indonesia yang masuk ke dalam dua daftar acuan tersebut.

Sampai saat ini, masih banyak informasi yang m e n y a t a k a n t u m b u h a n ( b u a h ) l a n g k a berdasarkan acuan yang tidak jelas. Untuk itu, penulis membuat daftar tumbuhan buah langka Indonesia berdasarkan acuan internasional (IUCN) dan lokal (Tumbuhan Langka Indonesia). Selain itu, aksi-aksi konservasi terhadap tumbuhan buah langka Indonesia baik ex situ maupun in situ perlu dilakukan untuk menyelamatkan tumbuhan tersebut dari kepunahan.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan, tidak kurang dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga telah ditemukan, belum termasuk paku-pakuan, lumut dan jamur (Budiman dalam Mogea et al., 2001). Jenis-jenis tumbuhan tersebut diantaranya sudah masuk dalam daftar tumbuhan langka. Mogea et al. (2001) menambahkan sebanyak 240 jenis tumbuhan tersebut termasuk langka. Sementara itu, berdasarkan IUCN (2014), Indonesia memiliki tumbuhan langka sebanyak 1.217 jenis, terdiri dari punah (1 jenis), punah in situ (1 jenis), kritis (116 jenis), genting (79 jenis), rawan (213 jenis), dan lain-lain; seperti terkikis, data belum lengkap, dan belum dievaluasi (807 jenis).

Keanekaragaman jenis buah-buahan asli Indonesia tergolong cukup tinggi dan masih banyak yang belum dimanfaatkan secara baik.

Namun sayang, buah-buahan import yang dijual mendominasi di pasar-pasar ataupun di toko-toko swalayan di berbagai kota di seluruh Indonesia (Uji, 2005).

Lebih dari 75% buah-buahan yang ada di Asia Tenggara ternyata terdapat di Indonesia. Menurut Rifai (1986), buah-buahan yang ada di Indonesia baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun pendatang (introduksi) jumlahnya tidak kurang dari 329 jenis (terdiri dari 61 suku dan 148 marga). Sedangkan di kawasan Asia Tenggara terdapat sekitar 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan (Sunarto, 1992).

Uji (2007) menentukan sebanyak 226 jenis tumbuhan buah-buahan asli Indonesia dapat dimakan yang sebagian besarnya masih tumbuh liar di hutan-hutan (184 jenis), hanya sebagian kecil yang telah dibudidayakan (62 jenis) dan 18 jenis diantaranya merupakan jenis endemik. Berdasarkan sukunya, jumlah jenis tumbuhan buah-buahan asli Indonesia yang terbesar merupakan suku Euphorbiaceae (31 jenis), Anacardiaceae (29 jenis), Moraceae (28 jenis) dan Clusiaceae (22 jenis). Berdasarkan habitusnya, sebagian besar berupa pohon (203 jenis), liana (26 jenis), perdu (17 jenis), herba (14 jenis) dan semak (4 jenis). Lokasi sebaran tumbuhan tersebut adalah Sumatera (148 jenis), Kalimantan (144 jenis), Jawa (96 jenis), Sulawesi (43 jenis), Maluku (30 jenis), Nusa Tenggara (21 jenis), Papua (16 jenis) dan 34 jenis lainnya tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan Uji (2007), tumbuhan buah yang masuk ke dalam tumbuhan langka Indonesia terdapat 31 jenis,yaitu:

a. Langka menurut IUCN 2014 (21 jenis), yaitu kategori punah in situ (EW = extinc in the wild) sebanyak satu jenis yaitu Mangifera casturi; 7 jenis berkategori rawan (VU =

PKT KR – LIPI dan laporan eksplorasi KRD, jumlah tumbuhan buah langka Indonesia yang telah dikoleksi di Kebun Raya sebanyak 23 jenis (Tabel 1). Jenis yang belum berhasil dikoleksi terdapat 8 jenis yaitu Aglaia forbesii, A. leptantha, A. oligophylla, A. rufinervis, Artocarpus fulvicortex, Durio grandiflorus, D. lowianus, dan Mangifera magnifica. Untuk melengkapi koleksi tersebut, PKT KR – LIPI bekerjasama dengan KRD melakukan eksplorasi tumbuhan terutama jenis-jenis yang endemik dan langka.

KONSERVASI IN SITU TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA

Untuk menyelamatkan tumbuhan dari kepunahan, PKT KR – LIPI melakukan kerjasama dengan pengelola kawasan konservasi in situ dalam melakukan reintroduksi atau penanaman kembali jenis-jenis tumbuhan langka Indonesia ke habitat asalnya. Kerjasama dilakukan untuk memperoleh perlindungan secara legal terhadap tumbuhan beserta lingkungannya. J e n i s t u m b u h a n l a n g k a y a n g t e l a h direintroduksi terdiri dari: Pinanga javana di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat; Calamus manan di T.N. Bukit Duabelas, Jambi; Parkia timoriana di T.N. Meru Betiri, Jawa Timur; Alstonia scholaris, Stelechocarpus burahol, Diospyros macrophylla, Intsia bijuga, Vatica bantamensis, dan Heritiera percoriacea di T.N. Ujung Kulon, Banten (Anonim, 2014 ; Dodo, 2014). Stelechocarpus burahol sebanyak 400 spesimen dan Diospyros macrophylla sebanyak 100 spesimen ditanam di kawasan hutan Ujung Kulon pada 2009. Hasil pengamatan terhadap daya hidup S. burahol dan D. macrophylla setelah satu tahun berturut-turut adalah 97,4% dan 75,6%; pertambahan tinggi 11 dan 8 cm; dan pertambahan diameter batang 2,4 dan 1,1 mm (Risna, dkk., 2010).

vulnerable) yaitu Mangifera macrocarpa, M. pajang, M. rufocostata, M. similis, Durio dulcis, D. kutejensis, dan D. testudinarius; dan 13 jenis berkategori terkikis (LR = low risk) yaitu Mangifera caesia, M. foetida, M. magnifica, M. parvifolia, Corypha utan, Bhesa paniculata, B. robusta, Aglaia forbesii, A. leptantha, A. oligophylla, A.rufinervis, A. tomentosa, dan Nephelium lappaceum.

b. Langka menurut Daftar 40 Jenis Tumbuhan Langka Indonesia (3 jenis), yaitu D. oxleyanus (VU), Diospyros macrophylla (VU) dan Stelechocarpus burahol (LR).

c. Langka menurut Daftar 200 Jenis Tumbuhan Langka Indonesia (8 jenis), yaitu Artocarpus fulvicortex, Mangifera gedebi, Durio grandiflorus, D. graveolens, D. lowianus, D. testudin a rum, Ba cca urea a n gul a ta, Cynometra cauliflora.

Keanekaragaman jenis dan plasma nutfah buah - buahan asli Indonesia yang cukup besar sangat penting terutama sebagai modal dasar untuk pemuliaan tanaman buah-buahan. Inventarisasi kekayaan jenis buah-buahan asli Indonesia perlu dilakukan agar dapat dimanfaatkan, khususnya dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas buah-buahan asli Indonesia sehingga dapat menambah dan meningkatkan usaha penganekaragaman jenis buah-buahan yang dapat dimakan di Indonesia (Uji, 2007).

KONSERVASI EX SITU TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA

Untuk menyelamatkan tumbuhan langka dari kepunahan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KR – LIPI) dan Kebun Raya Daerah (KRD) melakukan ekslorasi tumbuhan ke berbagai d a e r a h d i I n d o n e s i a d a n k e m u d i a n mengoleksinya di areal kebun raya. Berdasarkan catatan Subbidang Registrasi dan Pembibitan

(3)

tahun 2001 (Mogea et al., 2001). Acuan tersebut merupakan hasil kajian para pakar konservasi flora. Dengan demikian, tumbuhan buah langka Indonesia adalah jenis tumbuhan buah-buahan lokal yang tumbuh secara alami dan yang berasal dari kawasan Indonesia yang masuk ke dalam dua daftar acuan tersebut.

Sampai saat ini, masih banyak informasi yang m e n y a t a k a n t u m b u h a n ( b u a h ) l a n g k a berdasarkan acuan yang tidak jelas. Untuk itu, penulis membuat daftar tumbuhan buah langka Indonesia berdasarkan acuan internasional (IUCN) dan lokal (Tumbuhan Langka Indonesia). Selain itu, aksi-aksi konservasi terhadap tumbuhan buah langka Indonesia baik ex situ maupun in situ perlu dilakukan untuk menyelamatkan tumbuhan tersebut dari kepunahan.

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan, tidak kurang dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga telah ditemukan, belum termasuk paku-pakuan, lumut dan jamur (Budiman dalam Mogea et al., 2001). Jenis-jenis tumbuhan tersebut diantaranya sudah masuk dalam daftar tumbuhan langka. Mogea et al. (2001) menambahkan sebanyak 240 jenis tumbuhan tersebut termasuk langka. Sementara itu, berdasarkan IUCN (2014), Indonesia memiliki tumbuhan langka sebanyak 1.217 jenis, terdiri dari punah (1 jenis), punah in situ (1 jenis), kritis (116 jenis), genting (79 jenis), rawan (213 jenis), dan lain-lain; seperti terkikis, data belum lengkap, dan belum dievaluasi (807 jenis).

Keanekaragaman jenis buah-buahan asli Indonesia tergolong cukup tinggi dan masih banyak yang belum dimanfaatkan secara baik.

Namun sayang, buah-buahan import yang dijual mendominasi di pasar-pasar ataupun di toko-toko swalayan di berbagai kota di seluruh Indonesia (Uji, 2005).

Lebih dari 75% buah-buahan yang ada di Asia Tenggara ternyata terdapat di Indonesia. Menurut Rifai (1986), buah-buahan yang ada di Indonesia baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun pendatang (introduksi) jumlahnya tidak kurang dari 329 jenis (terdiri dari 61 suku dan 148 marga). Sedangkan di kawasan Asia Tenggara terdapat sekitar 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan (Sunarto, 1992).

Uji (2007) menentukan sebanyak 226 jenis tumbuhan buah-buahan asli Indonesia dapat dimakan yang sebagian besarnya masih tumbuh liar di hutan-hutan (184 jenis), hanya sebagian kecil yang telah dibudidayakan (62 jenis) dan 18 jenis diantaranya merupakan jenis endemik. Berdasarkan sukunya, jumlah jenis tumbuhan buah-buahan asli Indonesia yang terbesar merupakan suku Euphorbiaceae (31 jenis), Anacardiaceae (29 jenis), Moraceae (28 jenis) dan Clusiaceae (22 jenis). Berdasarkan habitusnya, sebagian besar berupa pohon (203 jenis), liana (26 jenis), perdu (17 jenis), herba (14 jenis) dan semak (4 jenis). Lokasi sebaran tumbuhan tersebut adalah Sumatera (148 jenis), Kalimantan (144 jenis), Jawa (96 jenis), Sulawesi (43 jenis), Maluku (30 jenis), Nusa Tenggara (21 jenis), Papua (16 jenis) dan 34 jenis lainnya tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan Uji (2007), tumbuhan buah yang masuk ke dalam tumbuhan langka Indonesia terdapat 31 jenis,yaitu:

a. Langka menurut IUCN 2014 (21 jenis), yaitu kategori punah in situ (EW = extinc in the wild) sebanyak satu jenis yaitu Mangifera casturi; 7 jenis berkategori rawan (VU =

PKT KR – LIPI dan laporan eksplorasi KRD, jumlah tumbuhan buah langka Indonesia yang telah dikoleksi di Kebun Raya sebanyak 23 jenis (Tabel 1). Jenis yang belum berhasil dikoleksi terdapat 8 jenis yaitu Aglaia forbesii, A. leptantha, A. oligophylla, A. rufinervis, Artocarpus fulvicortex, Durio grandiflorus, D. lowianus, dan Mangifera magnifica. Untuk melengkapi koleksi tersebut, PKT KR – LIPI bekerjasama dengan KRD melakukan eksplorasi tumbuhan terutama jenis-jenis yang endemik dan langka.

KONSERVASI IN SITU TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA

Untuk menyelamatkan tumbuhan dari kepunahan, PKT KR – LIPI melakukan kerjasama dengan pengelola kawasan konservasi in situ dalam melakukan reintroduksi atau penanaman kembali jenis-jenis tumbuhan langka Indonesia ke habitat asalnya. Kerjasama dilakukan untuk memperoleh perlindungan secara legal terhadap tumbuhan beserta lingkungannya. J e n i s t u m b u h a n l a n g k a y a n g t e l a h direintroduksi terdiri dari: Pinanga javana di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat; Calamus manan di T.N. Bukit Duabelas, Jambi; Parkia timoriana di T.N. Meru Betiri, Jawa Timur; Alstonia scholaris, Stelechocarpus burahol, Diospyros macrophylla, Intsia bijuga, Vatica bantamensis, dan Heritiera percoriacea di T.N. Ujung Kulon, Banten (Anonim, 2014 ; Dodo, 2014). Stelechocarpus burahol sebanyak 400 spesimen dan Diospyros macrophylla sebanyak 100 spesimen ditanam di kawasan hutan Ujung Kulon pada 2009. Hasil pengamatan terhadap daya hidup S. burahol dan D. macrophylla setelah satu tahun berturut-turut adalah 97,4% dan 75,6%; pertambahan tinggi 11 dan 8 cm; dan pertambahan diameter batang 2,4 dan 1,1 mm (Risna, dkk., 2010).

vulnerable) yaitu Mangifera macrocarpa, M. pajang, M. rufocostata, M. similis, Durio dulcis, D. kutejensis, dan D. testudinarius; dan 13 jenis berkategori terkikis (LR = low risk) yaitu Mangifera caesia, M. foetida, M. magnifica, M. parvifolia, Corypha utan, Bhesa paniculata, B. robusta, Aglaia forbesii, A. leptantha, A. oligophylla, A.rufinervis, A. tomentosa, dan Nephelium lappaceum.

b. Langka menurut Daftar 40 Jenis Tumbuhan Langka Indonesia (3 jenis), yaitu D. oxleyanus (VU), Diospyros macrophylla (VU) dan Stelechocarpus burahol (LR).

c. Langka menurut Daftar 200 Jenis Tumbuhan Langka Indonesia (8 jenis), yaitu Artocarpus fulvicortex, Mangifera gedebi, Durio grandiflorus, D. graveolens, D. lowianus, D. testudin a rum, Ba cca urea a n gul a ta, Cynometra cauliflora.

Keanekaragaman jenis dan plasma nutfah buah - buahan asli Indonesia yang cukup besar sangat penting terutama sebagai modal dasar untuk pemuliaan tanaman buah-buahan. Inventarisasi kekayaan jenis buah-buahan asli Indonesia perlu dilakukan agar dapat dimanfaatkan, khususnya dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas buah-buahan asli Indonesia sehingga dapat menambah dan meningkatkan usaha penganekaragaman jenis buah-buahan yang dapat dimakan di Indonesia (Uji, 2007).

KONSERVASI EX SITU TUMBUHAN BUAH LANGKA INDONESIA

Untuk menyelamatkan tumbuhan langka dari kepunahan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PKT KR – LIPI) dan Kebun Raya Daerah (KRD) melakukan ekslorasi tumbuhan ke berbagai d a e r a h d i I n d o n e s i a d a n k e m u d i a n mengoleksinya di areal kebun raya. Berdasarkan catatan Subbidang Registrasi dan Pembibitan

(4)

Tabel 1. Daftar tumbuhan buah langka Indonesia dan Koleksi Kebun Raya

No Nama Ilmiah Suku Tempat Koleksi Asal Koleksi Kelangkaan Kategori

1. Aglaia tomentosa

Teijsm. & Binn. Meliaceae PKT KR - LIPI

Kalimantan Selatan, Sulawesi

Tengah, Papua LR

2. Aglaia forbesii King Meliaceae Belum ada - LR 3. Aglaia leptantha Miq. Meliaceae Belum ada - LR 4. Aglaia oligophylla Miq. Meliaceae Belum ada - LR 5.

Aglaia

rufinervis(Blume) Bentv.

Meliaceae Belum ada - LR

6. Artocarpus fulvicortex

F.M.Jarrett Moraceae Belum ada - 200TLI

7. Baccaurea angulata

Merr. Phyllanthaceae

PKT KR - LIPI, KRD

Enrekang Kalimantan Timur, Sulawesi 200TLI 8. Bhesa paniculata Arn. Centroplacaceae PKT KR - LIPI Bengkulu,Papua LR 9. Bhesa robusta (Roxb.)

Ding Hou Centroplacaceae PKT KR - LIPI Sumatra (Bengkulu) LR

10. Corypha utan Lam. Arecaceae PKT KR - LIPI Filipina LR 11. Cynometra cauliflora

L. Fabaceae PKT KR - LIPI, KRP

Lampung, Jawa, Kalimantan

Barat, Sulawesi Tenggara 200TLI 12. Diospyros macrophylla

Blume Leguminosae

PKT KR - LIPI, KRP, KRD (Enrekang)

Lampung,Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah

VU (40TLI) 13. Durio dulcis Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI, KRD

(Katingan, Banua)

Kalimantan (Kalimantan Selatan,

Kalimantan Tengah) VU

14.

Durio grandiflorus

(Mast.) Kosterm. & Soegeng

Malvaceae Belum ada - 200TLI

15. Durio graveolens Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI Sumatra Barat, Kalimantan

Timur 200TLI

16. Durio kutejensis

(Hassk.) Becc. Malvaceae

PKT KR - LIPI, KRD (Katingan, Banua)

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan VU 17. Durio lowianus Scort.

ex King Malvaceae Belum ada - 200TLI

18. Durio oxleyanus Griff. Malvaceae

PKT KR - LIPI, KRP, KRD (Katingan, Banua)

Sumatra Utara, Riau, Jambi, Kalimantan (Kalimantan Selatan) VU (40TLI) 19. Durio testudinarius Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI, KRD Katingan

Kalimantan Tengah, Kalimantan

Barat, Serawak LR & 200TLI 20. Mangifera caesia Jack Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP,

KRD Banua P. Bangka,P. Belitung,Banten,Jawa Barat LR 21. Mangifera casturi Kosterm. Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRD (Katingan, Banua)

Riau, Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan)

EW & 200TLI 22. Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP, KRD Banua

Sumatra Barat, Jawa Barat,Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan

LR 23. Mangifera gedebi Miq. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Lampung 200TLI 24. Mangifera macrocarpa

Blume Anacardiaceae PKT KR - LIPI Jawa VU

25. Mangifera magnifica

Kochummen Anacardiaceae Belum ada - LR

26. Mangifera pajang

Kosterm. Anacardiaceae

PKT KR - LIPI, KRD

Katingan Kalimantan Tengah VU

27. Mangifera parvifolia

Merr. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Jambi LR

28. Mangifera rufocostata

Kosterm. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Kalimantan Timur VU

29. Mangifera similis

Blume Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP P. Bangka,Lampung VU

30. Nephelium lappaceum

L. Sapindaceae PKT KR - LIPI, KRP

P. Bangka,Jawa,Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur LR 31.

Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson

Annonaceae PKT KR - LIPI, KRP Jambi, Jawa (Jawa Barat) LR (40TLI)

PENUTUP

Kebun Raya telah berhasil mengkoleksi 23 jenis tumbuhan buah langka Indonesia atau sebanyak 74% dari 31 jenis buah-buahan langka yang ada di Indonesia. Tumbuhan buah langka tersebut diantaranya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi komoditi buah unggulan dan dapat menjadi sumber devisa bagi negara. U n t u k i t u , u p a y a k o n s e r v a s i u n t u k menyelamatkan tumbuhan (buah) langka tersebut penting dilakukan baik di habitat alaminya (in situ) maupun secara ex situ agar tidak menjadi punah, yakni dengan cara menjaga, memelihara, menambah populasi, dan membudidayakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Reintroduction and Recovery of Indonesian Threatened Plants. GSPC Implementation in Indonesia.

Dodo, Sopian, dan Suherman. 2014. Laporan K e g i a t a n P e n a n a m a n V a t i c a bantamensis, Heritiera percoriacea,

dan Diospyros macrophylla di Taman Nasional Ujung Kulon Banten. PKT Kebun Raya-LIPI. Bogor.

IUCN. 2014. The IUCN Red List of Threatened S p e c i e s . V e r s i o n 2 0 1 4 . 2 . <www.iucnredlist.org>. Diakses tanggal 5 Agustus 2014.

Mogea, J.P., D. Gandawidjaja, H. Wiriadinata, R.E.Nasution, dan Irawati. 2001. Tumbuhan langka Indonesia. LIPI-Seri Panduan Lapangan. Bogor. Balai Penelitian Botani. Puslitbang Biologi, LIPI.

Rifai, M.A. 1986. Flora Buah-buahan Indonesia. Bogor. LBN – LIPI.

Gambar 1. a) Mangifera casturi b) Mangifera caesia c) Stelechocarpus burahol d) Durio kutejensis

Keterangan: EW=extinc in the wild; VU=vulnerable; LR=low risk; TLI=tumbuhan langka Indonesia; KRP=Kebun Raya Purwodadi

(5)

Tabel 1. Daftar tumbuhan buah langka Indonesia dan Koleksi Kebun Raya

No Nama Ilmiah Suku Tempat Koleksi Asal Koleksi Kelangkaan Kategori

1. Aglaia tomentosa

Teijsm. & Binn. Meliaceae PKT KR - LIPI

Kalimantan Selatan, Sulawesi

Tengah, Papua LR

2. Aglaia forbesii King Meliaceae Belum ada - LR 3. Aglaia leptantha Miq. Meliaceae Belum ada - LR 4. Aglaia oligophylla Miq. Meliaceae Belum ada - LR 5.

Aglaia

rufinervis(Blume) Bentv.

Meliaceae Belum ada - LR

6. Artocarpus fulvicortex

F.M.Jarrett Moraceae Belum ada - 200TLI

7. Baccaurea angulata

Merr. Phyllanthaceae

PKT KR - LIPI, KRD

Enrekang Kalimantan Timur, Sulawesi 200TLI 8. Bhesa paniculata Arn. Centroplacaceae PKT KR - LIPI Bengkulu,Papua LR 9. Bhesa robusta (Roxb.)

Ding Hou Centroplacaceae PKT KR - LIPI Sumatra (Bengkulu) LR

10. Corypha utan Lam. Arecaceae PKT KR - LIPI Filipina LR 11. Cynometra cauliflora

L. Fabaceae PKT KR - LIPI, KRP

Lampung, Jawa, Kalimantan

Barat, Sulawesi Tenggara 200TLI 12. Diospyros macrophylla

Blume Leguminosae

PKT KR - LIPI, KRP, KRD (Enrekang)

Lampung,Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah

VU (40TLI) 13. Durio dulcis Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI, KRD

(Katingan, Banua)

Kalimantan (Kalimantan Selatan,

Kalimantan Tengah) VU

14.

Durio grandiflorus

(Mast.) Kosterm. & Soegeng

Malvaceae Belum ada - 200TLI

15. Durio graveolens Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI Sumatra Barat, Kalimantan

Timur 200TLI

16. Durio kutejensis

(Hassk.) Becc. Malvaceae

PKT KR - LIPI, KRD (Katingan, Banua)

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan VU 17. Durio lowianus Scort.

ex King Malvaceae Belum ada - 200TLI

18. Durio oxleyanus Griff. Malvaceae

PKT KR - LIPI, KRP, KRD (Katingan, Banua)

Sumatra Utara, Riau, Jambi, Kalimantan (Kalimantan Selatan) VU (40TLI) 19. Durio testudinarius Becc. Malvaceae PKT KR - LIPI, KRD Katingan

Kalimantan Tengah, Kalimantan

Barat, Serawak LR & 200TLI 20. Mangifera caesia Jack Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP,

KRD Banua P. Bangka,P. Belitung,Banten,Jawa Barat LR 21. Mangifera casturi Kosterm. Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRD (Katingan, Banua)

Riau, Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan)

EW & 200TLI 22. Mangifera foetida Lour. Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP, KRD Banua

Sumatra Barat, Jawa Barat,Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan

LR 23. Mangifera gedebi Miq. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Lampung 200TLI 24. Mangifera macrocarpa

Blume Anacardiaceae PKT KR - LIPI Jawa VU

25. Mangifera magnifica

Kochummen Anacardiaceae Belum ada - LR

26. Mangifera pajang

Kosterm. Anacardiaceae

PKT KR - LIPI, KRD

Katingan Kalimantan Tengah VU

27. Mangifera parvifolia

Merr. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Jambi LR

28. Mangifera rufocostata

Kosterm. Anacardiaceae PKT KR - LIPI Kalimantan Timur VU

29. Mangifera similis

Blume Anacardiaceae PKT KR - LIPI, KRP P. Bangka,Lampung VU

30. Nephelium lappaceum

L. Sapindaceae PKT KR - LIPI, KRP

P. Bangka,Jawa,Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur LR 31.

Stelechocarpus burahol (Blume) Hook.f. & Thomson

Annonaceae PKT KR - LIPI, KRP Jambi, Jawa (Jawa Barat) LR (40TLI)

PENUTUP

Kebun Raya telah berhasil mengkoleksi 23 jenis tumbuhan buah langka Indonesia atau sebanyak 74% dari 31 jenis buah-buahan langka yang ada di Indonesia. Tumbuhan buah langka tersebut diantaranya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi komoditi buah unggulan dan dapat menjadi sumber devisa bagi negara. U n t u k i t u , u p a y a k o n s e r v a s i u n t u k menyelamatkan tumbuhan (buah) langka tersebut penting dilakukan baik di habitat alaminya (in situ) maupun secara ex situ agar tidak menjadi punah, yakni dengan cara menjaga, memelihara, menambah populasi, dan membudidayakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Reintroduction and Recovery of Indonesian Threatened Plants. GSPC Implementation in Indonesia.

Dodo, Sopian, dan Suherman. 2014. Laporan K e g i a t a n P e n a n a m a n V a t i c a bantamensis, Heritiera percoriacea,

dan Diospyros macrophylla di Taman Nasional Ujung Kulon Banten. PKT Kebun Raya-LIPI. Bogor.

IUCN. 2014. The IUCN Red List of Threatened S p e c i e s . V e r s i o n 2 0 1 4 . 2 . <www.iucnredlist.org>. Diakses tanggal 5 Agustus 2014.

Mogea, J.P., D. Gandawidjaja, H. Wiriadinata, R.E.Nasution, dan Irawati. 2001. Tumbuhan langka Indonesia. LIPI-Seri Panduan Lapangan. Bogor. Balai Penelitian Botani. Puslitbang Biologi, LIPI.

Rifai, M.A. 1986. Flora Buah-buahan Indonesia. Bogor. LBN – LIPI.

Gambar 1. a) Mangifera casturi b) Mangifera caesia c) Stelechocarpus burahol d) Durio kutejensis

Keterangan: EW=extinc in the wild; VU=vulnerable; LR=low risk; TLI=tumbuhan langka Indonesia; KRP=Kebun Raya Purwodadi

(6)

Risna, R.A., Dodo, dan Sumadi. 2010. Laporan M o n i t o r i n g D a y a Tu m b u h d a n Pertumbuhan Intsia bijuga, Diospyros macrophylla, dan Stelechocarpus burahol di Taman Nasional Ujung Kulon. PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Sari, R., Ruspandi, and S.R.Ariati (eds). 2010. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Bogor Botanic Gardens. Center for Plant Conservation Bogor Botanic Gardens. Indonesian Institute of Sciences.

Sunarto, A.T. 1992. Stelechocarpusburahol (Blume) Hook.f.& Thomson. In.Verheij, E.W.M. and R.E. Coronel (eds).Plant Resources of South-East Asia No.2. Edible Fruits and Nuts. Prosea FondationBogor, Indonesia. Pp 290-291.

Uji, T. 2004. Keanekaragaman Jenis, Plasma Nutfah, dan Potensi Buah-buahan Asli Kalimantan. BioSmart 6 (2) : 117 – 125. Uji, T. 2005. Keanekaragaman Jenis dan Sumber

Plasma Nutfah Durio (Durio spp.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 11 (1) : 28 – 33.

Uji, T. 2007. Review. Keanekaragaman Jenis Buah-Buahan Asli Indonesia dan Potensinya. Biodiversitas 8(2):157-167. Widyatmoko, D. dan Irawati. 2007. Kamus Istilah

Konservasi. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Gambar

Tabel 1. Daftar tumbuhan buah langka Indonesia dan Koleksi Kebun Raya
Tabel 1. Daftar tumbuhan buah langka Indonesia dan Koleksi Kebun Raya

Referensi

Dokumen terkait

Minuman beralkohol adalah satu dari sekian banyak faktor yang dapat memicu terjadinya perilaku negatif. Perilaku negatif muncul akibat konsumsi minuman beralkohol

Tegalan Semak Belukar Rerumputan Persawahan Perkotaan Perkebunan Kelapa Sawit Perkebunan Karet Perkebunan Perkampungan Hutan Belantara Gelagah Keterangan.. Pe ta Ta ta G una La

Timbulnya pengaturan baruini akan menimbulkan suatu perubahan pula dalam hukum Perdata Romawi yang telah ada.Sehingga, akhirnya terbentuklah sebuah kitab undang-undang yang baru

IMPLEMENTASI PROGRAM EKSTRAKURIKULER DI TK AL-FIITHROH CIPAGANTI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. Tujuan Taman

Untuk keperluan Belanja Modal Pengadaan Alat Peraga/Praktik Sekolah Lai ya/Pe belia Alat Ta gsel Me ghafal yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan

Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling

beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Sedangkan pertanyaan tingkat lanjut merupakan lanjutan dari tingkatan dasar yang berfungsi

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode AHP dapat disimpulkan bahwa pilihan utama jenis benih padi yang dipilih oleh petani yaitu benih pioneer