• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasar Niten dalam mengoptimalkan retribusi Pasar Niten, maka perlu dibahas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasar Niten dalam mengoptimalkan retribusi Pasar Niten, maka perlu dibahas"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

54 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam pembahasan bab ini, untuk mengetahui kinerja Kantor Pengelolaan Pasar Niten dalam mengoptimalkan retribusi Pasar Niten, maka perlu dibahas mengenai peranan, kinerja, dan strategi Kantor Pengelolaan Pasar Niten serta tanggapan pedagang Pasar Niten terhadap kinerja Kantor Pengeleloaan Pasar Niten.

1. Peranan Kantor Pengelolaan Pasar Niten

Dalam kaitannnya mengoptimalkan retribusi Pasar Niten, maka Kantor Pengelolaan Pasar Niten memiliki beberapa peranan, antara lain:

a. Melakukan renovasi pasar.

Peranan Kantor Pengelola Pasar Niten dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk pengajuan laporan kepada Pemerintah Kabupaten Bantul untuk pembangunan fisik bangunan pasar. Pengajuan tersebut sudah terlaksana meskipun baru 90% (bagian atap untuk tiang yang ada di halaman depan belum terselesaikan).

b. Alokasi peran pelaku ekonomi.

Hal ini dilakukan dalam bentuk membantu memperbaiki akses para pedagang seperti hal informasi, permodalan, dan hubungan dengan produsen atau supplier (pemasok). Dalam kaitannya dengan produsen pemasok, pedagang pasar tradisioanal perlu dibantu dalam mengefisienkan rantai pemasaran untuk mendapatkan barang

(2)

55

dagangannya. Kantor pengelola Pasar Niten dapat berperan sebagai mediator untuk menghubungkan pedagang pasar tradisioanal secara kolektif kepada industri untuk mendapatkan akses barang dagangan yang lebih murah.

c. Menerapkan tarif retribusi sesuai dengan peraturan daerah dalam Peraturan Daerah No. 17 tahun 2012 tentang Pengelolaan Pasar untuk semua pedagang yang ada di dalam kompleks Pasar Niten.

d. Mengajukan permohonan penguatan modal pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul.

Hal ini dilakukan Kantor Pengelolaan Pasar Niten dikarenakan banyaknya pedagang yang kekurangan modal, sehingga para pedagang banyak yang meminjam modal usaha ke rentenir, sedangkan rentenir menjanjikan banyak kemudahan dengan konsekuensi bunga yang melebihi standar. Oleh karena itu Kantor Pengelolaan Pasar Niten berusaha mengajukan penguatan modal usaha bagi pedagang yang kekurangan modal dengan bunga ringan tanpa agunan yang dilaksanakan melalui sistem pinjaman bergulir.

e. Mengadakan kegiatan promosi

Peranan Kantor Pengelolaan Pasar Niten dalam hal ini dilakukan dengan cara mengadakan pertunjukan hiburan tradisional di lingkungan Pasar Niten dalam rangka untuk menarik pembeli.

(3)

2. Kinerja Pen dimana menjadi niten m dengan Pasar N meni zona Niten a Kantor Pe ngelolaan Pa kinerjanya i Kantor Pe mempunyai Pasar Niten Niten dapat d Gambar (Diolah o Pengelola P ingkatkan re a sayur, zon n terdiri dari engelolaan P sar Niten di di bawah D ngelola Pasa tugas dalam n termasuk digambarkan 1. Bagan S oleh peneliti Pasar Niten etribusi pasa na daging da i: 56 Pasar Niten ilakukan ole inas Pengelo ar Kabupate m mengelol juga proses n dalam gamb truktur Pen i, 2014) menjalanka ar disesuaika an zona kelo n h Kantor Pe ola Pasar na en Bantul. K la segala h s pemunguta bar berikut: ngelola Retr an tugasnya an sesuai den ontong. Petu engelolaan P amun sekaran Kantor Penge hal yang be an retribusi. ribusi Pasar masing-mas ngan wilaya ugas Pengel Pasar Niten ng berubah elola Pasar erhubungan Pengelola r Niten sing dalam ahnya yaitu lola Pasar

(4)

57 a. Lurah Pasar Niten (Koordinator Pasar)

Lurah Pasar Niten adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengkoordinir dan mengawasi jalannya pemungutan retribusi . Lurah Pasar Niten mempunyai tugas:

1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan pasar secara keseluruhan seperti penyediaan fasilitas pasar dan menilai kelayakannya untuk publik. Bila ada fasilitas yang kurang atau rusak maka Lurah Pasar bisa melaporkannya ke Dinas Pengelola Pasar supaya fasilitas yang kurang segera dipenuhi dan fasilitas yang rusak segera diperbaiki,

2) Bertanggung jawab terhadap permintaan hak penggunaan los atau lapak untuk pedagang baru, pengalihan hak penggunaan maupun pengadaan fasilitas atas biaya sendiri di pasar. Lurah Pasar hanya dipegang oleh 1 orang.

b. Petugas Pemungut

Petugas pungut bertugas memungut retribusi kepada setiap pedagang. Dalam pelaksanaannya pembayaran retribusi oleh pedagang akan dicatat pada Buku Ketetapan Retribusi Daerah (BKRD) milik pedagang. Selain dicatat pada BKRD, pembayaran retribusi juga akan dicatat pada Kartu Pencatatan Retribusi Daerah (KPRD) yang dipegang oleh petugas pungut. Pencatatan dalam KPRD akan disalin setiap hari ke dalam Buku Pembayaran Retribusi (BPR) yang dipegang oleh petugas pungut.

(5)

58 c. Petugas Kebersihan

Petugas kebersihan bertugas membersihkan lingkungan di dalam Pasar Niten termasuk mengumpulkan sampah personelnya 4 orang dan merawat tanaman personelnya 1 orang.

d. Petugas Keamanan

Seksi keamanan bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Pasar Niten. Seksi Keamanan ditugaskan hanya pada malam hari saat bukan jam kerja, dan pada siang hari saat jam kerja di jaga oleh satpam Pasar Niten. Petugas Keamanan bertugas 3 orang dan ketiganya masih berstatus sebagai pegawai kontrak. Satpam Pasar Niten berjumlah 2 orang dan masih berstatus pegawai kontrak juga. e. Staf Administrasi

Bertugas untuk merekap ulang hasil pemungutan retribusi yang disetorkan oleh pemungut retribusi. Hasil dari rekap ulang dimasukkan dalam Buku Setoran Retribusi Harian. Buku Setoran Retribusi Harian tersebut kemudian dicek validitas oleh Lurah Pasar. Jika dinilai valid maka Lurah Pasar akan menyetujui dengan membubuhkan tanda tangan. Staff Administrasi berjumlah 5 orang. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh data personil Kantor Pengelolaan Pasar Niten sebagai berikut:

(6)

59

Tabel 2. Personal Pasar Niten

Sumber: Kantor Pengelolaan Pasar Niten (Diolah oleh peneliti, 2014) Berdasarkan data tersebut terdapat 5 personil pemungut retribusi pasar di Pasar Niten, yang berarti jumlah personil tersebut sudah cukup dalam memungut retribusi pasar di Pasar Niten yang dibagi-bagi tugasnya sesuai dengan zona dagang di Pasar Niten.

Kinerja Kantor Pengelolaan Pasar Niten diukur dengan indikator kualitas, kuantitas, kerjasama, inisiatif dan kehandalan/tanggung jawab. Adapaun penjelasannya sebagai berikut:

a. Kualitas Kinerja Kantor Pengelolaan Pasar Niten

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, kualitas pengelolaan Pasar Niten sudah berjalan dengan baik sesuai dengan SOP yang

No. Nama Status Jabatan

1. Mehdiyono PNS Koordinator

2. Amir PNS Staff

3. Joni Fele PNS Staff

4. Tuhilan PNS Staff

5. Warsono PNS Staff

6. Giyo PNS Staff

7. Aji Presetyo PHL Satpam

8. Wahyu Setiawan KW PHL Satpam

9. Suroso PHL Pembersih 10. Priyadi PHL Pembersih 11. Wintolo PHL Pembersih 12. Sarjono PHL Pembersih 13. Y Ariyadhi P PHL Taman 14. Bintoro PHL Keamanan 15. Sungkono PHL Keamanan 16. Sugiyarto PHL Keamanan

(7)

60

diberlakukan oleh Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul. SOP pemungutan retribusi pasar Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

1) Menerima dan merekap pembayaran retribusi pasar dari pedagang;

2) Memverifikasi dan menyusun rekapitulasi penerimaan retribusi dari semua petugas pungut dan melaporkan kepada lurah pasar; 3) Menerima, memverifikasi, dan melaporkan lapotan rekapitulasi

penerimaan retribusi serta melaporkan kepada kepala UPT;

4) Menerima dan mencocokkan dokumen kelengkapan laporan rekapitulasi retribusi seluruh pasar dan melaporkan ke bendahara penerimaan;

5) Proses selanjutnya ada di bendahara penerimaan dan disetorkan setiap hari kecuali hari sabtu dan tanggal merah ke Kas daerah BPD.

Pengelolaan pasar di Pasar Niten berada di bawah kontrol dari Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul. Hal ini berarti dalam pengelolaan retribusi pasar di Pasar Niten menerapkan standar yang sama dengan pasar-pasar lain di Kabupaten Bantul. Pemanfaatan dari hasil retribusi seperti pengadaan maupun pembenahan fasilitas pasar yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Pasar masih dilaksanakan berdasarkan penyediaan dana dari kas daerah.

(8)

61

b. Kuantitas Kinerja Kantor Pengolaan Pasar Niten

Kuantitas kinerja Kantor Pengelolaan Pasar Niten. Umumnya sudah berjalan dengan baik. Berkaitan dengan pengelolaan retribusi pasar maka staf retribusi Pasar Niten memiliki tugas pokok dalam melaksanakan penyusunan target penerimaan pendapatan pasar, intensifikasi pemungutan, pengawasan, penyetoran, dan pelaporan realisasi penerimaan pendapatan pasar.

Retribusi pasar terdiri dari retribusi izin penempatan, retribusi kios, retribusi los, retribusi dasaran, dan retribusi tempat parkir. Hasil penerimaan retribusi yang diterima dari pedagang-pedagang di Pasar Niten akan disetorkan ke Sub Bagian UPT I Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul. Dana tersebut kemudian oleh UPT I disetorkan ke Bendahara Dinas dan kemudian secara langsung disetorkan ke BPD untuk dimasukkan ke kas daerah, selanjutnya Dinas Pengelolaan Pasar menerima bukti atas dana yang telah disetorkan. Jadi pada dasarnya Dinas Pengelolaan Pasar tidak mengelola secara langsung penerimaan retribusi pasar tersebut karena Dinas Pengelolaan Pasar hanya diberi kewenangan teknis operasional untuk menyerahkan dan melaporkan secara bertanggung jawab hasil penerimaan itu kepada Pemerintah Kabupaten sebagai kas daerah. Sedangkan untuk penggunaannya dari Dinas Pengelolaan Pasar mengajukan permohonan atau daftar kebutuhan apa saja yang diperlukan dan

(9)

62

berapa dana yang dibutuhkan kepada Pemerintah Daerah, itu pun tidak semua disetujui oleh Bupati.

Retribusi pasar di Kabupaten Bantul saat ini mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 17 tahun 2012 tentang pengelolaan pasar. Berdasarkan buku pedoman pelayanan pasar yang disusun berdasarkan peraturan daerah tersebut, Pasar Niten termasuk dalam pasar kelas 1 (satu). Besarnya tarif pemungutan yang diberlakukan kepada pedagang untuk pemasukan kas daerah disesuaikan sesuai dengan tarif yang diberlakukan untuk pasar kelas 1 (satu). Kewajiban yang harus dibayar oleh para pedagang sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 9 tahun 2011 adalah membayar retribusi pasar dan retribusi sampah/kebersihan.

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan data bahwa jumlah realisasi penerimaan retibusi Pasar Niten pada tahun 2013 tidak sesuai dengan target pendapatan retribusi Pasar Niten. Target pendapatan Pasar Niten sebesar Rp 234.378.500 dan realisasinya sebesar Rp 213.204.800, sehingga ditemukan selisih Rp 21.173.700.

(10)

63

Penerimaan yang harus dibayar oleh pedagang sesuai dengan Peraturan Daerah no. 9 tahun 2011 adalah membayar Retribusi Pasar dan Retribusi Sampah/Kebersihan. Besaran biaya retribusi pasar tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Kewajiban Pembayaran Pedagang Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 9 tahun 2011

KELAS PASAR JENIS FASILITAS

BESARAN TARIF PENGGUNAAN

FASILITAS

SAMPAH Kelas I Kios Rp. 250,00 /m2/hari Rp. 6000,00 /bln

Los Rp. 200,00 /m2/hari Rp. 3000,00 /bln Pelataran Rp. 100,00 /m2/hari -

Kelas II Kios Rp. 200,00 /m2/hari Rp. 6000,00 /bln Los Rp. 150,00 /m2/hari Rp. 2000,00 /bln Pelataran Rp. 100,00 /m2/hari -

Kelas III Los Rp. 150,00 /m2/hari Rp. 2000,00 /bln Pelataran Rp. 100,00 /m2/hari -

Los Rp. 150,00 /m2/hari - Pasar Hewan Ternak besar Rp. 3.500,00

/m2/hari Rp. 500,00/hari/ekor Ternak kecil Rp. 1.000,00 /m2/hari Rp. 200,00 /hari/ekor

(11)

64

Adapun penerimaan Pasar Niten berasal dari sumber-sumber berikut.

a) Retribusi Bangunan Pasar (1) Retribusi Kios

Pasar Niten memiliki kios yang diperuntukkan untuk pedagang umum dengan besaran tarif retribusi sebesar Rp. 250,00 / m2/hari dan uang kebersihan sebesar Rp. 200,00 / orang / hari.

(2) Retribusi Los.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 tahun 2011 tentang pengelolaan pasar tentang pasar tarif retribusi untuk los sebesar Rp. 200,00 /m2/hari dan uang kebersihan sebesar Rp. 100 / orang/ hari.

(3) Retribusi Lapak atau pelataran.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 9 tahun 2011 tentang tarif retribusi untuk lapak pasar kelas 1 (satu) yaitu Rp. 100,00 /m2/hari dan tanpa membayar uang kebersihan.

b) Biaya MCK (mandi, cuci, kakus)

MCK merupakan sarana penting demi kelangsungan aktifitas pasar dan sebagai salah satu wujud fisik pelayanan pasar. Dalam setiap penggunaan fasilitas ini, biaya yang dikenakan adalah sebesar Rp. 2000,00 untuk mandi dan Rp. 1000,00 untuk buang air

(12)

65

kecil dan buang air besar. Tarif MCK ini dikenakan bagi seluruh pengguna pasar termasuk pedagang dan pembeli.

c. Kerjasama

Kerjasama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang disepakati sebelumnya. Dalam Kantor pengelolaan pasar, setiap pegawai saling bekerja sama dengan adanya pembagian wewenang dalam pekerjaan. Pembagian wewenang didasarkan pada tugas pokok dan fungsi dari bidang pengelolaan pasar yang termuat dalam Perda (Peraturan Daerah) dan Perbup (Peraturan Bupati). Menurut Lurah Pasar Niten setiap pegawai telah menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik dan selalu berkordinasi andaikata dalam penyelesaian tugas yang ada di pasar terbentur suatu masalah. Bila tidak dapat diselesaikan di Pasar Niten, maka akan diselesaikan di Dinas Pengelolaan Pasar Bantul

d. Inisiatif

Inisiatif yang dilakukan pegawai antara lain setiap 1 (satu) bulan sekali ada suatu evaluasi/koordinasi, baik dari segi pendapatan, keamanan, maupun dari petugas pasar tentang kemajuan dan kekurangan yang ada di pasar Niten, baik itu administrasi maupun pendapatan dan sebagainya. Koordinasi rutin dijadwalkan 1 (satu) bulan sekali. Koordinasi seluruh pasar yang ada di Kabupaten Bantul tiap 3 (tiga) bulan sekali yang diadakan di Kabupaten.

(13)

66

Dalam melaksanakan tugas pemungutan, petugas pungut mendatangi pedagang satu persatu agar lebih efektif. Petugas pungut tidak pernah melakukan aksi pemaksaan maupun kekerasan dalam pemungutan retribusi. Inisiatif yang dilakukan petugas, apabila ada pedagang belum bisa membayar retribusi pada saat itu juga, maka retribusi tersebut bisa dilakukan dikemudian hari. Apabila terdapat fasilitas pasar yang rusak, petugas pengelolaan pasar Niten bergerak cepat untuk memperbaiki fasilitas tersebut tanpa menunggu dana dari kas daerah. Dana tersebut diperoleh dari dana sukarela para pedagang. Namun tidak semua fasilitas yang rusak tersebut bisa diperbaiki, hal tersebut terkendala oleh dana. Fasilitas yang bisa diperbaiki biasanya merupakan fasilitas yang tanpa perlu anggaran besar dalam memperbaikinya, seperti perawatan MCK, dan sebagainya.

e. Kehandalan/Tanggungjawab

Kehandalan merupakan salah satu dimensi dari pelayanan yang berkualitas. Menurut lurah pasar Niten, pelayanan yang diberikan untuk para pedagang sudah baik seperti menyediakan sarana prasarana dan berbagai fasilitas di Pasar, melakukan pemungutan retribusi kepada para pedagang dengan transparan dan melakukan sosialisasi Peraturan Daerah tentang tata tertib dan pemberdayaan pedagang terhadap para pedagang setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pemerintah memberikan fasilitas kavlingan kios, los, dan pelataran (operan) di Pasar Niten Bantul.

(14)

67

3. Strategi Kantor Pengelolaan Pasar Niten

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada umumnya Strategi Kantor Pengelola Pasar Niten sudah belum berjalan dengan baik dan masih ada beberapa hal yang memerlukan pembenahan. Strategi untuk meningkatkan Kinerja Pasar Niten meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut:

a. Aspek Administrasi

Retribusi pasar merupakan salah satu sumber keuangan daerah dimana Pemerintah Daerah menyediakan jasa tertentu (jasa pelayanan pasar) kepada masyarakat pengguna jasa pasar yaitu para pedagang. Pungutan menjadi hak pemerintah sebagai penyedia jasa tersebut. Untuk memperlancar kegiatan administrasi tersebut diperlukan pelaksanaan yang baik. Pelaksanaan administrasi di Pasar Niten Bantul meliputi:

1) Ijin Permakaian Tempat Berjualan di Pasar

Sebelum menggunakan tempat berjualan di pasar, pedagang diwajibkan untuk meminta ijin terlebih dahulu ke pengelola pasar setempat. Hal ini dilakukan supaya dari Dinas Pengelolaan Pasar bisa mengetahui, mengontrol atau mengatur setiap pemakaian tempat berdagang di pasar. Sehingga nantinya tidak terjadi kesemrawutan penempatan lahan atau tempat berjualan di pasar. Ijin pemakaian tempat berjualan di pasar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu ijin pemakaian tempat baru dan perpanjangan

(15)

68

Kartu Bukti Pedagang (KBP) dan Kartu Identitas Pedagang (KIP).

2) Proses Pemungutan

Pungutan retribusi pasar dilakukan dengan cara aktif atau mendatangi pedagang secara langsung. Dalam hal ini petugas pemungut retribusi mendatangi wajib retribusi (pedagang) pada jam-jam yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaanya, pedagang membayar retribusi dan menyerahkan Buku Ketetapan dan Pembayaran Retribusi (BKPR). Sementara itu petugas pungut mencatat pada BKPR sesuai dengan nominal yang dibayarkan di kolom tanggal pembayaran dan membubuhkan tanda tangan. Selain mencatat pada BKPR yang dimiliki pedagang, petugas pungut juga mencatat pembayaran pedagang pada Kartu Pencatatan Pembayaran Retribusi (KPPR) yang dimiliki oleh petugas pemungut retribusi sesuai nominal yang dibayarkan pedagang di kolom tanggal pembayaran.

Dalam menentukan jam pemungutan retribusi, petugas pungut benar-benar mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mulai menarik pungutan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pedagang tidak merasa keberatan membayar pungutan itu karena setidaknya sudah ada pemasukan yang memberikan keuntungan bagi pedagang. Adapun pelaksanaan pemungutan dilakukan pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB.

(16)

69

Pemungutan dilakukan pada jam-jam tersebut karena dinilai pedagang sudah mulai ramai menjual dagangannya sehingga mereka merasa lebih lapang dalam membayar pungutan retribusi.

Pemungutan retribusi secara langsung dengan mendatangi pedagang ini dirasa efektif karena pedagang sibuk melakukan aktifitas perdagangan sehingga tidak sempat membayar jika dilakukan dengan sistem tidak langsung atau sistem pasif. Hal ini karena kesadaran pedagang masih dirasa kurang jadi langkah yang tepat untuk memungut retribusi di pedagang adalah dengan cara mendatangi satu persatu.

Setelah petugas selesai memungut retribusi di Pasar Niten, petugas menyetorkan hasilnya kepada Sub Bagian UPT I Dinas Pengelolaan Pasar. Dari Sub Bagian UPT I kemudian dana disetorkan ke Bendahara Dinas untuk kemudian disetorkan ke kas daerah melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD), kemudian dari BPD akan menyerahkan bukti setoran ke Sub Bagian Keuangan yang berada di bawah Sekertariat Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul. Penyetoran retribusi Pasar Niten bersama retribusi dari pasar-pasar lain di Kabupaten Bantul dilakukan setiap 5 hari sekali untuk dimasukkan ke kas daerah.

(17)

70

Adapun mekanisme pungutan retribusi Pasar Niten bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2. Alur Pemungutan Retribusi Pasar Niten (Diolah oleh peneliti, 2014)

3) Proses Pembukuan

Proses pembukuan dari hasil retribusi Pasar Niten maupun pasar-pasar lain di Kabupaten Bantul dilakukan setiap hari sedangkan untuk laporan dibuat sebulan sekali (laporan bulanan). Laporan bulanan ini hanya sebagai alat evaluasi bersama pasar-pasar lain di Kabupaten Bantul. Pengelolaan pasar di Pasar Niten pada umumnya sudah berjalan dengan baik. Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait dengan penyediaan fasilitas pelayanan publik yang ada di Pasar Niten. Jika ada fasilitas-fasilitas

Kas Daerah Bukti Setoran UPT I Bendahara Dinas Pedagang Staf Administrasi Petugas Pungut Dinas Pengelolaan Pasar

(18)

71

yang dirasa perlu ditambah atau ada fasilitas pasar yang perlu diperbaiki maka dari kantor pengelola pasar melalui Lurah Pasar akan mengajukan permintaan dengan menunjukkan daftar kebutuhan untuk melakukan perbaikan atau melengkapi fasilitas pasar kepada Dinas Pengelolaan Pasar. Dari Dinas Pengelolaan Pasar maka permintaan dari Lurah Pasar akan dipertimbangkan dalam menyusun daftar kebutuhan. Daftar kebutuhan yang disusun oleh Dinas Pengelolaan Pasar kemudian diajukan kepada Pemerintah Daerah. Daftar kebutuhan itu kemudian akan ditindaklanjuti, dipertimbangkan dan dimasukkan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun berikutnya. Semua daftar kebutuhan yang diajukan ke Pemerintah Kota tidak semuanya akan diterima, hal tersebut dipertimbangkan terlebih dahulu sesuai dengan kemampuan kas daerah. Langkah alternatif lain jika ingin dilakukan perbaikan kerusakan fasilitas pasar denga segera adalah dengan menggalang dana sukarela dari para pedagang di pasar. Bila dana yang terkumpul cukup untuk melakukan perbaikan maka akan langsung dilakukan perbaikan fasilitas segera, namun jika dana belum mencukupi biasanya dilakukan perbaikan

(19)

72

fasilitas yang dirasa lebih penting dan harus mendapatkan penanganan segera.

b. Aspek Personal

Dalam melakukan pemungutan retribusi di Pasar Niten, petugas pungut mendatangi para pedagang secara langsung yang menempati kios, los dan lapak. Dalam menjalankan tugasnya petugas pungut memungut retribusi sesuai dengan pembagian blok yang telah ditentukan. Petugas pungut adalah orang yang bertugas memungut retribusi kepada seluruh pedagang di pasar. Petugas pungut dibantu dengan seorang staf administrasi yang merangkap menjadi petugas pungut.

Evaluasi/koordinasi yang dilaksanakan oleh seluruh staff dan Lurah pasar setiap 1 (satu) bulan sekali, untuk evaluasi pendapatan maupun keamanan pasar; tentang kemajuan dan kekurangan yang ada di Pasar Niten, baik administrasi, pemungutan retribusi, dan pendapatan. Setiap 3 (tiga) bulan sekali dilaksanakan koordinasi bersama seluruh petugas pengelolaan pasar di Kabupaten Bantul.

c. Aspek Evaluasi dan Pengawasan

Aspek evaluasi dan pengawasan di Pasar Niten dilakukan sama dengan pasar-pasar lain di Kabupaten Bantul sesuai dengan standar yang diberikan oleh Dinas Pengelolaan Pasar. Evaluasi yang diberlakukan meliputi:

(20)

73

1) Evaluasi/koordinasi yang dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali, untuk evaluasi pendapatan maupun keamanan pasar; tentang kemajuan dan kekurangan yang ada di Pasar Niten, baik administrasi, pemungutan retribusi, dan pendapatan,

2) Setiap 3 (tiga) bulan sekali yaitu koordinasi di Kabupaten Bantul bersama seluruh petugas pengelolaan pasar.

Pengawasan yang dilakukan untuk para pedagang difokuskan pada nilai nominal pembayaran retribusi oleh pedagang. Maksudnya, apabila ada pedagang belum membayar pungutan retribusi secara penuh maka kekurangannya akan menjadi retribusi terutang sedangakan apabila ada pedagang yang menunggak biaya retribusi berlarut-larut maka pedagang akan diberikan surat peringatan. Strategi yang dilakukan Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul untuk meningkatkan pengetahuan pedagang, maka Kantor Pengelolaan Pasar Niten mengadakan pelatihan kepada pedagang setiap tahun pada bulan ke-3. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar, tata tertib, Perda, pemberdayaan pedagang semuanya akan disampaikan agar para pedagang tau apa yang menjadi kewajiban mereka dan bekal mereka untuk memajukan usaha para pedagang.

(21)

74

4. Tanggapan Pedagang Pasar Niten tentang Kinerja Kantor Pengelolaan Pasar Niten

Dalam mengoptimalan akan retribusi pasar. Pedagang merupakan pihak yang berperan penting dalam memajukan pasar. Dengan semakin berkembangnya pasar maka akan semakin ramai pula pengunjungnya dan dapat memajukan perekonomian pasar tersebut. Semakin majunya perekonomian di pasar, pegadang pasar akan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan di pasar. Pengoptimalan retribusi pasar dapat didukung dengan kesesuaian para pedagang dalam membayar retribusi sesuai dengan nominal yang ditentukan.

Sebagai pengguna pasar, pedagang secara langsung merasakan pelayanan, fasilitas-fasilitas serta penerapan pemungutan retibusi yang dilakukan Kantor Pengelolaan Pasar Niten. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pasar Niten, pada umumnya pedagang sudah merasa cukup dengan pelayanan, penyediaan fasilitas serta pungutan retribusi oleh Kantor Pengelolaan Pasar Niten. Tetepi beberapa pedagang mengeluhkan masalah terkait dengan pelayanan fasilitas serta pemungutan retibusi pasar. Penilaian pedagang Pasar Niten dalam kinerja Kantor Pengelolaan Pasar Niten dapat dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, inisiatif, kerjasama, dan kehandalan/tanggungjawab. Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

(22)

75 a. Kualitas

Pemungutan retribusi di Pasar Niten dilakukan secara langsung, yaitu petugas memungut retribusi dengan mendatangi pedagang satu persatu. Menurut pedagang cara ini merupakan cara yang efektif agar tidak terlalu banyak pedagang yang mempunyai retribusi terutang. Hal ini dikarenakan pedagang memiliki kesibukan masing-masing sehingga terkadang pedagang tidak mengetahui mengenai biaya retribusi yang menjadi kewajibannya. Apabila seorang pedagang mempunyai retribusi yang terutang maka bisa dibayar di hari berikutnya atau sampai beberapa bulan dibayar langsung. Menurut pedagang, penarikan retribusi sudah berjalan dengan baik, namun terkadang petugas pemungut kurang tegas terhadap pedagang yang tidak membayar retribusi dan terkesan dibiarkan begitu saja, khususnya bagi pedagang yang berjualan di lapak.

Pemungutan retribusi di Pasar Niten diberlakukan pada pukul 09.00 sampai pukul 12.00, hal ini dinilai sangat tepat karena jika petugas memungut retribusi terlalu dini dikhawatirkan banyak pedagang yang mengeluh karena dagangan yang mereka jajakkan belum laku sehingga pedagang enggan membayar retribusi. Menurut penuturan pedagang, apabila pedagang tidak sanggup membayar dalam jangka waktu beberapa bulan, kios/los akan dikembalikan ke Pemda. Jadi secara kualitas, kinerja yang dilakukan Kantor Pengelolaan Pasar Niten sudah tepat namun kurang tegas dalam

(23)

76

penarikan pembayaran retribusi terhadap pedagang yang berjualana di lapak atau pelataran.

b. Kuantitas

Berdasarkan hasil penelitian kepada para pedagang, pelayanan yang diberikan dalam mengurus surat ijin menjadi pedagang cukup mudah, persyaratannya cukup mudah, prosesnya tidak memakan waktu lama dan tidak ditanggung biaya. Setelah proses administrasi selesai pedagang langsung boleh berjualan di Pasar Niten sesuai dengan lokasi yang ditentukan. Besarnya tarif retribusi di Pasar Niten yang telah ditentukan dalam Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2011 menurut pedagang masih wajar dan tidak terlalu membebankan mereka. Besarnya pungutan untuk bangunan kios sebesar Rp. 250,00/ m2/ hari dan uang kebersihan Rp. 6.000,00/ bulan, bangunan los yaitu Rp. 200,00/ m2/ hari dan uang kebersihan Rp. 3.000,00/ bulan serta retribusi lapak Rp. 100,000/ m2/ hari dan tanpa membayar uang kebersihan. Jadi secara kuantitas petugas di Pasar Niten telah menjalankan tugasnya dengan baik dan bertindak cepat tanpa mengulur waktu untuk mengurus surat ijin pedagang. c. Inisiatif

Petugas pungut tidak pernah melakukan aksi pemaksaan maupun kekerasan dalam pemungutan retribusi dan justru terkadang petugas pungut merasa iba jika ada pedagang yang belum laku barang dagangannya sehingga diperbolehkan untuk menunggak atau

(24)

77

membayar setengahnya dari pembayaran retribusi dan memasukkannya ke dalam retribusi terutang. Tetapi untuk pedagang yang di lapak, menurut pedagang apabila saat penarikan pungutan tersebut mereka sudah tidak ada atau tidak berjualan, pada hari berikutnya tidak ditagih sebagai retribusi yang terutang.

Menurut para pedagang inisiatif dari petugas sudah baik, namun masih ada beberapa hal yang masih dikeluhkan oleh pedagang yaitu tentang pemisahan blok pedagang dalam berjualan tidak dicampur seperti dulu sebelum pindah ke pasar Niten yang baru, misalnya blok sayur, blok kelontong dan blok daging itu berbeda sehingga menurut penuturan pedagang justru penjualan menjadi sepi terutama untuk bagian kios karena dianggap lokasinya kurang strategis dan semakin banyak los atau kios yang tutup akibat terlalu sepinya pembeli. Dengan banyaknya los yang tutup, sampai saat ini belum adanya tindakan lebih lanjut dari Dinas Pengelolaan Pasar untuk memperbaiki sistem dalam blok pasar.

d. Kerja sama

Kerjasama yang dilakukan petugas Pengelolaan Pasar Niten menurut pedagang sudah sangat baik. Kerjasama pegawai dengan pedagang dalam pemungutan juga berjalan dengan baik. Dalam melaksanakan tugas pemungutan, petugas pungut ini telah melakukan tugasnya sebagai pelayan masyarakat dengan tetap berpegang pada prinsip memberikan pelayanan sesuai dengan

(25)

78

keadilan. Maksudnya yaitu semua pedagang memiliki kewajiban yang sama dalam pembayaran retribusi tanpa ada yang dibedakan satu sama lain. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 4 pedagang, semua pedagang menilai bahwa selama ini sikap yang ditunjukkan oleh para pemungut retribusi saat memungut sangat sabar, baik, disiplin dan ramah.

Pembukuan atas pemungutan retribusi pasar di Pasar Niten dinilai oleh pedagang juga sudah relatif baik, karena antara petugas dan pedangang sama-sama memiliki catatan atas pungutan yang dilakukan oleh petugas pungut setiap hari. Pembukuan dilakukan dengan cermat setiap hari saat pedagang membayar retribusi. Dalam melakukan pembukuan pedagang mencatat pada Buku Ketetapan Retribusi Daerah (BKRD). Selain itu juga dilakukan pencatatan Kartu Pencatatan Retribusi Daerah (KPRD) yang dimiliki oleh petugas pungut. Jadi antara pedagang dengan petugas pungut sama-sama memiliki catatan/bukti pembayaran retribusi.

e. Kehandalan/ Tanggungjawab

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, data yang diperoleh dari 4 pedagang yang merupakan perwakilan dari masing-masing blok sudah merasa cukup dengan pelayanan maupun penyediaan fasilitas yang ada di Pasar Niten meskipun ada beberapa hal yang masih dikeluhkan.

Gambar

Tabel 2. Personal Pasar Niten
Tabel 3. Kewajiban Pembayaran Pedagang Sesuai dengan   Peraturan Daerah No. 9 tahun 2011
Gambar 2. Alur Pemungutan Retribusi Pasar Niten  (Diolah oleh peneliti, 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Berikut hasil penelitian dan penelahaan skor yang didapat dari kesesuaian komponen RPP (indikator, kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, sumber

Dengan mengusung tema yang ditujukan untuk memberi informasi bagi pelajar atau mahasiswa maupun masyarakat umum, dengan bangga kami mempersembahkan sebuah acara

Action, Adventure, Comedy, Ecchi, Fantasy, Game, Historical, Horror, Kids, Live File association support (Manual association required) Version: 0.9.2000 - User SPARK terbaru,

Untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh proses produksi migas tersebut, Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan DSS (decision support system)

Kemudian jika diperlukan dia harus berperan sebagai tenaga humas, karena mereka harus mampu menjelaskan dan meyakinkan masyarakat petani bahwa ketika berbicara mengenai

Dengan demikian hipotesis H4 ditolak, yang menyatakan bahwa Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja (secara bersama) tidak memoderasi pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh pemahaman bahwa variabel harga, pelayanan, lokasi dan keragaman produk mempunyai pengaruh yang

Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan bahwa faktorisasi matriks persegi riil merupakan perkalian dari matriks-matriks ekuivalen bertanda positif total dengan