• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015 Pengawas Biji : Rony Irawanto, S.Si, M.T.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2015 Pengawas Biji : Rony Irawanto, S.Si, M.T."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2015

Laporan Tahunan Bank Biji

Kebun Raya Purwodadi

Pengawas Biji : Rony Irawanto, S.Si, M.T.

Kurator Biji : Agung Sri Darmayanti, S.TP., M.Si.

: Dewi Ayu Lestari, S.P. (tugas belajar)

Pengamat Biji : Roif Marsono

UPT. BALAI KONSERVASI TUMBUHAN

KEBUN RAYA PURWODADI

04 JANUARI 2016

PASURUAN

(2)

Laporan Biji - Tahun 2015 1

Sub Unit Koleksi - Bank Biji

Koleksi - bank biji merupakan unit dibawah Seleksi Pembibitan yang bertugas melakukan kegiatan pengelolaan material biji terkait fungsi konservasi tumbuhan ex-situ di Kebun Raya Purwodadi. Bank biji berfungsi sebagai duplikat dari tumbuhan koleksi kebun sehingga keberadaan koleksi terjaga, meningkatkan keanekaragaman koleksi dan dapat dimanfaatkan secara luas untuk penelitian, perbanyakan dan pengembangan koleksi. Pengelolaan material biji diperlukan dalam mendukung pengelolaan tumbuhan koleksi kebun. Kegiatan pengelolaan koleksi - bank biji meliputi: pemantauan buah, pengumpulan biji, pemrosesan biji, penyimpanan biji dan pengujian biji, serta kegiatan pelayanan dan pemeliharaan biji. Selama tahun 2015 kegiatan rutin biji tersebut diuraikan secara singkat dibawah ini.

A. Pemantauan buah

Pemantauan buah selama tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 1. Jumlah koleksi tumbuhan di kebun raya yang telah dipantau sejumlah 775 nomor dengan rata-rata perbulan berkisar 215 jenis.

Gambar 1. Rekapitulasi pemantauan buah 2015

B. Pengumpulan Biji

Kegiatan pengumpulan biji dilakukan apabila terdapat permintaan dan diketahui keberadaan berdasarkan hasil pemantauan buah pada koleksi kebun. Permintaan biji dapat berasal dari pihak internal kebun raya seperti peneliti, pembibitan, pengembangan maupun pihak eksternal dari luar kebun raya melalui jasin. Pengumpulan biji selama tahun 2015 sejumlah 540 nomor dapat dilihat pada Tabel 1. Jumlah jenis biji yang telah dikumpulkan selama satu tahun adalah 321 jenis, dengan rata-rata perbulan adalah 40 jenis.

Tabel 1. Pengumpulan Biji Setiap Bulan (Jumlah Nomor, Jenis, Marga dan Suku)

Bulan Jumlah nomor Jumlah jenis Jumlah marga Jumlah suku

Januari 50 46 42 26

Februari 51 39 36 24

Maret 56 53 45 27

(3)

Laporan Biji - Tahun 2015 2

Bulan Jumlah nomor Jumlah jenis Jumlah marga Jumlah suku

Mei 56 54 43 26 Juni 34 30 28 22 Juli 67 60 49 27 Agustus 37 30 26 27 September 39 34 26 18 Oktober 48 46 39 24 Nopember 33 28 28 18 Desember 13 13 13 11 TOTAL 540 484 416 277 RATAAN 45 40 35 23

Tabel 1 diatas dapat didiagramkan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Rekapitulasi pengumpulan biji (2015)

C. Pemrosesan Biji

Pemrosesan biji meliputi empat kegiatan yaitu: pengupasan, pencucian, pengeringan dan pensortiran. Namun tidak setiap jenis biji dilakukan empat kegiatan pemrosesan tersebut, tergantung karakter bijinya. Pemrosesan biji selama tahun 2015 sejumlah 24.683 biji, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Rata-rata pemrosesan biji perbulan berkisar antara 29 – 36 jenis.

Tabel 2. Pemrosesan Biji Setiap Bulan (Kupas, Cuci, Kering dan Sortir)

Bulan Kupas Cuci Kering Sortir Σ biji yang diproses

nomor jenis nomor jenis nomor jenis nomor jenis

Januari 47 43 45 41 50 50 43 43 26.901 Februari 48 37 43 35 50 38 50 38 18.917 Maret 52 49 48 45 51 48 47 44 12.273 April 53 48 47 43 52 52 45 41 17.529 Mei 19 19 25 24 21 20 52 51 3.404 Juni 32 28 24 22 30 28 34 30 22.902 Juli 15 14 20 19 64 57 22 19 7.177 Agustus 34 26 32 26 35 29 33 27 21.546 September 29 24 24 19 36 31 30 25 31.361 Oktober 42 40 43 41 47 45 44 42 18.757 Nopember 30 25 29 24 30 25 31 26 56.486 Desember 10 10 7 7 11 11 11 11 7.430 TOTAL 411 363 387 346 477 434 442 397 244.683 RATAAN 34 30 32 29 40 36 37 33 20.390

(4)

Laporan Biji - Tahun 2015 3

Tabel 2 diatas dapat didiagramkan seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Rekapitulasi jumlah biji yang telah diproses (2015)

D. Penyimpanan Biji

Penyimpanan biji dalam koleksi - bank biji dibedakan menjadi dua tempat penyimpanan, yaitu penyimpanan suhu ruang dan penyimpanan dalam pendingin. Penyimpanan biji pada suhu ruang di tempatkan dalam lemari diperuntukkan bagi keperluan pameran, display atau pihak eksternal. Sedangkan penyimpanan biji dalam pendingin berupa freezer/kulkas diperuntukkan untuk penelitian yang mengarah kepada fungsi bank biji sebagai penunjang koservasi tumbuhan, yaitu mengetahui kemampuan viabilitas biji pada periode penyimpanan biji. Dalam hal ini untuk biji yang bersifat ortodoks disimpan di dalam freezer dan yang rekalsitran disimpan di dalam kulkas. Tempat penyimpanan biji dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Tipe penyimpanan biji (a. lemari, b. freezer, c. kulkas)

Perbedaan antara biji yang disimpan dalam suhu ruang dan pendingin adalah biji yang disimpan pada suhu ruang tidak dilakukan uji viabilitas, sedangkan dalam freezer/kulkas dilakukan uji viabilitas biji secara berkala serta data awal mengenai kadar air, desikasi biji dan karakterisasi biji. Sampai dengan akhir Desember 2015 jumlah biji yang tersimpan 384 nomor.

E. Pengujian Biji

Kegiatan ini sebagai upaya penyediaan informasi kualitas biji, yang meliputi pengujian viabilitas, kadar air dan karakterisasi biji. Pengujian viabilitas biji pada tahun 2015 telah

(5)

Laporan Biji - Tahun 2015 4

dilakukan pada biji tanaman koleksi maupun non koleksi KRP. Sebagian besar biji yang diuji viabilitasnya mendukung kegiatan penyimpanan biji sebagai fungsi bank biji. Beberapa kegiatan dan pengujian biji yang dilakukan di bank biji ditampilkan dalam Gambar 5 dan Gambar 6.

Gambar 5. Kegiatan Penelitian dan Pembuatan Data Base di Sub Unit Bank Biji

Gambar 6. Cara Simpan Biji di Sub Unit Bank Biji

Pada tahun 2015, hanya dilakukan pengujian untuk tehnik penyimpanan biji terpilih khususnya biji rekalsitran sebanyak 5 jenis yaitu Blighia sapida,Santalum album, Parmentiera cereifera, Dillenia philippinensis, dan Veitchia arecina. Kelima jenis tersebut diperlakukan dengan disimpan pada waktu dan tempat penyimpanan yang berbeda. 4 jenis biji yang diuji

(6)

Laporan Biji - Tahun 2015 5

metode daya simpan dan viabilitasnya dapat dilihat pada Gambar 7 (a, b, c).

Gambar 7. Pengujian Biji (a. 4 jenis yang diuji, b. metode daya simpan, c. uji viabilitas) Hasil pengujian biji tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Santalum album, Veitchia arecina, Dillenia philippinensis, dan Parmentiera cereifera kemampuan tumbuhnya lebih besar pada yang belum disimpan/ kondisi segar, dan terus menurun seiring dengan lamanya masa

a.

b

(7)

Laporan Biji - Tahun 2015 6

simpan dengan prosentase penurunan yang berbeda-beda pada tiap spesies. Dalam setiap masa simpan (1, 2, dan 3 bulan), setiap spesies memiliki hasil yang berbeda pada metode yang paling banyak dapat mempertahankan viabilitasnya ; pada P. Cereifera yang paling baik dalam mempertahankan viabilitas adalah metode penyimpanan dengan dibungkus aluminium foil dalam silica gel, sama halnya dengan V. arecina, sedangkan pada spesies S. album dan

D. philippinensis metode yang paling baik dalam mempertahankan viabilitas biji adalah pengemasan dengan vakum. V. arecina adalah biji yang tidak dapat tumbuh dalam masa simpan 3 bulan dalam 4 metode penyimpanan yang diuji, dan ditemukan dalam masa simpan tersebut bijinya telah berjamur. V. Arecina dan D. philippinensis ditemukan tidak dapat disimpan dalam suhu dingin kulkas (9o C) karena dalam masa simpan 23 bulan masing -masing jenis yang disimpan dalam kulkas tidak dapat tumbuh. Diantara keempat biji yang diuji, yang mengalami penurunan viabilitas paling besar dalam masa simpan 3 bulan pada

berbagai metode adalah V. Arecina sedangkan yang paling dapat mempertahankan

viabilitasnya adalah P. Cereifera, dan bila penelitian dilanjutkan kemungkinan diperoleh hasil P. cereifera dapat bertahan selama 6-7 bulan penyimpanan dengan ketiga metode di luar metode simpan suhu kamar.

F. Pelayanan Biji

Kegiatan pelayanan biji termasuk dalam sistem pengelolaan koleksi - bank biji. Dimana biji yang telah dikumpulkan, diproses dan disimpan, dikeluarkan untuk berbagai keperluan (internal maupun eksternal) sebagai bentuk pelayanan biji. Pengeluaran biji untuk keperluan internal (dalam kebun raya) berupa penelitian terutama terkait pengujian biji maupun perbanyakaan para peneliti, untuk pengembangan adalah jenis-jenis yang berpotensi langka dan ekonomis untuk dijual, untuk pembibitan berupa biji tumbuhan koleksi kritis dan untuk registrasi sebagai penambahan museum biji. Selain itu pengeluaran biji untuk sumbangan, pameran, souvenir maupun pihak eksternal (luar kebun raya). Total pengeluaran biji selama 2015 sejumlah 478 nomor dengan rata-rata sekitar 36 jenis dan terbanyak dalam sebulan 48 jenis. Pengeluaran biji selama tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 8.

(8)

Laporan Biji - Tahun 2015 7

G. Kegiatan Lainnya

Kegiatan lainnya dalam hal ini merupakan kegiatan selain pengelolaan biji seperti disebutkan diatas, Namun masih terkait dalam pengelolaan koleksi – bank biji. Kegiatan lain dapat dilakukan secara rutin maupun insidentil. Kegiatan rutin seperti pendokumentasian / pencatatan / rekaman kegiatan biji, pelaporan bulanan biji, pemeliharaan biji, kebersihan dan kerapian ruangan. Sedangkan kegiatan insidentil maupun penugasan kegiatan kedinasan lainnya seperti kerjabakti unit, pertemuan maupun pemanduan / kunjungan pihak luar ke unit bank biji. Beberapa kegiatan lain baik rutin maupun insidentil terkait biji dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Kegiatan lain terkait biji 2015 (a. Proyek Perubahan Informasi Bank Biji, b. Update Website Bank Biji, c. Pemanduan Mahasiswa, d. Penataan Ruang dan Lab Biji)

a.

b.

c.

Gambar

Gambar 1. Rekapitulasi pemantauan buah 2015
Gambar 2. Rekapitulasi pengumpulan biji (2015)
Gambar 4. Tipe penyimpanan biji (a. lemari, b. freezer, c. kulkas)
Gambar 5. Kegiatan Penelitian dan Pembuatan Data Base di Sub Unit Bank Biji
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian uji aktivitas antibakteri perasan, rebusan dan seduhan daun sirsak gunung ( Annona montana ) ) terhadap Streptococcus mutans dilakukan dengan metode

Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut

Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses berikut (Hanafi, 2014) dalam (Haryani et al., 2018): a) Identifikasi Risiko. Proses identifikasi risiko bertujuan

Jasa Informasi adalah area fungsional utama perusahaan yang terdiri dari analis sistem, programmer, pengelola database, spesialis jaringan, dan personil

Proses menjemput data dari lokasi dalam penyimpanan utama dengan urutan acak dan lama waktu yang diperlukan tidak tergantung pada posisi dari lokasi tersebut... Word adalah lokasi

Adapun kendala dalam pembelajaran matematika pada siklus I yang harus diperbaiki pada siklus II, yakni pemahaman siswa yang kurang dalam proses belajar mengajar,

berupa aplikasi berbasis Grafics User Interface meliputi: (1) Koneksi ke Sistem Siakad, (2) Sistem Informasi Perpustakaan, (3) Sistem Informasi Akademik, (4)

نًدقت ( بحاصلدا ليلدلا بناج بٔإ ) بلبطلا زيفحتل سيردتلا لئاسوو. نيرامتلاو ماهلدا معد كلذكو هدحاو وعفد عيملجا ويلا جاتيح