• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Ekonomi Pasar Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Ekonomi Pasar Sosial"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Ekonomi Pasar Sosial (bagian pertama)

Ekonomi Pasar Sosial (bagian pertama)

K

Koonnsseepp SocSocial ial MaMarket rket EcoEconomnomyy (( Soziale  Soziale MarktwirtschaMarktwirtschaft ft -Ek-Ekonoonomi mi PasPasar ar SosSosialial)) mengacu pada suatu konsep sistem

mengacu pada suatu konsep sistem ekonomi yang dibangun di Jerman paska Perang Dunia II.ekonomi yang dibangun di Jerman paska Perang Dunia II. Hal yang menarik didalam konsep ini adala bergabungnya dimensi material (komersial)! Hal yang menarik didalam konsep ini adala bergabungnya dimensi material (komersial)! sebagai konsekuensi ekonomi pasar dan dimensi sosial atau kemanusian.

sebagai konsekuensi ekonomi pasar dan dimensi sosial atau kemanusian. Konsep

Konsep “pasar” “pasar”  men"adi penting karena setela pengalaman buruk yang dialami dengan men"adi penting karena setela pengalaman buruk yang dialami dengan  #a$i!

 #a$i! mereka mereka ingin ingin agar agar ekonomi ekonomi bebas bebas dari dari inter%ensi inter%ensi dan dan dominasi dominasi negara. negara. Peran Peran negara!negara!  pada

 pada masa masa a&al a&al penerapan penerapan sistem sistem ini ini didi Jerman BaratJerman Barat! adala memberikan perlindungan! adala memberikan perlindungan ter

teradaadap p suasuasan kompsan kompetisetisi i dardari i tentendendensisi monopolistik monopolistik   d  daann oligopolistik oligopolistik ! ! termtermasuasuk k yayangng mung

mungkin akan kin akan muncmuncul ul dari mekanismdari mekanisme e kompkompetisi itu etisi itu sendirsendiri. Sementara itu i. Sementara itu konsepkonsep “sosial” “sosial”  me

mendndapapat at pepenenekakananan n pepentntining g kakarerena na JerJermaman! n! papada da sasaat at ititu u bebernrnamamaa JermJerman an BaraBaratt!! menginginkan suatu sistem perekonomian yang mampu mendorong munculnya kemakmuran menginginkan suatu sistem perekonomian yang mampu mendorong munculnya kemakmuran akan tetapi

akan tetapi "uga dapat "uga dapat membmemberikan perlinduerikan perlindungan teradap buru dan ngan teradap buru dan kelomkelompok masyarakatpok masyarakat lain yang mungkin tak mampu mengikuti tuntutan kompetisi yang berat didalam ekonomi lain yang mungkin tak mampu mengikuti tuntutan kompetisi yang berat didalam ekonomi  pasar.

 pasar. Situasi Situasi ekonomi ekonomi sosial sosial masyarakat masyarakat Jerman Jerman yang yang ancur ancur paska paska Perang Perang Dunia Dunia II II punpun mem

memberiberikan kan adiadil l terteradadap ap pilpiliaian n konkonsep sep iniini. . KonKonsepsep “sosial” “sosial”  dipildipili i daripdaripada ada konkonsepsep “sosialis” 

“sosialis”  untuntuk uk memmembedbedakaakan n sissistem tem ini ini dardari i suasuatu tu sistsistem em dimdimana ana negnegara ara menmengklgklaimaim me

memimilikliki i aak k ununtutuk k memenenentntukukan an sisiststem em peperekrekononomomiaian n atatau au memelaklakukukan an ininteter%r%enensisi teradapnya. 'da suatu konsep lain yang memiliki keterkaitan erat dengan konsep ekonomi teradapnya. 'da suatu konsep lain yang memiliki keterkaitan erat dengan konsep ekonomi  pasar

 pasar sosial! sosial! suatu suatu konsep konsep didalam didalam tradisi tradisi pemikiran pemikiran Jerman! Jerman! yaituyaitu ”Ordnung,” ”Ordnung,”  yang dapat yang dapat di

diartartikikan an sebsebagagaiai ”tatanan.” ”tatanan.”  DalDalam am pempemaaaaman man ini ini ekoekonomnomi! i! masymasyarakarakat! at! dan dan polpolitiitik!k! men"adi suatu kesatuan s

men"adi suatu kesatuan struktur! namun bukan dalam bentuk diktatorial.truktur! namun bukan dalam bentuk diktatorial.

Para pengagas konsep ekonomi pasar sosial meliat konsep tersebut dalam suatu sistem Para pengagas konsep ekonomi pasar sosial meliat konsep tersebut dalam suatu sistem tatanan yang utu. Disamping itu! mereka "uga didasari pada konsep

tatanan yang utu. Disamping itu! mereka "uga didasari pada konsep ”Ordo-Liberalismus,” ”Ordo-Liberalismus,”  yang berarti konsep tersebut arus bebas memili tatanannya! dan bukan suatu tatanan yang yang berarti konsep tersebut arus bebas memili tatanannya! dan bukan suatu tatanan yang  bersiat

 bersiat komando. komando. Paska Paska perang perang Dunia Dunia II II muncul muncul berbagai berbagai argument argument dan dan perdebatanperdebatan men

mengengenai ai bagbagaimaimana ana memmembanbangun gun kemkembalbali i perperekoekonomnomian ian JermJerman an yayang ng terpterpuruuruk k akiakibatbat  perang. Kelompok politisi

 perang. Kelompok politisi sosialis berpendapat sosialis berpendapat tentang pentingnya tentang pentingnya sistem distribusi sistem distribusi terpusat!terpusat!  perluasan control

(2)

ini adala Ludwig Erhard! seorang ekonom liberal yang men"abat sebagai kepala kantor  urusan ekonomi di Bizone! yang kemudian men"adi menteri perekonomian dan pada saat kemudian men"adi Kanselir epublik *ederasi Jerman (+,-+,)! menggantikan Konrad Adenauer. Erard tercatat dalam se"ara sebagai pencetus konsep ekonomi pasar sosial dan menerapkannya dalam sistem perekonomian Jerman /arat.

Pada a&alnya langka tersebut bertu"uan memungkinkan berbagai kekuatan bermain secara bebas didalam pasar dengan meningkatkan kesempatan konsumen! memoti%asi  produsen untuk melakukan ino%asi dan kema"uan tenik! dan pembagian pendapatan dan

keuntungan berdasarkan pencapaian masing-masing indi%idu. Diatas semua itu! terdapat  pembatasan akumulasi yang berlebian dari kekuatan pasar. 0ugas negara adala menciptakan mekanisme bagi berungsinya kompetisi. Pada saat yang sama negara arus mempromosikan kesiapan dan kemampuan masyarakat untuk memiliki tanggung"a&ab dan lebi independent. Konsepsi teori ekonomi pasar sosial mengacu pada pemikiran liberal klasik dengan sedikit perubaan. Kita dapat menyebutnya sebagai %ariasi pemikiran neo-liberal Jerman! namun biasanya disebut dengan Ordo-Liberalisme. Pemikiran ini dibangun se"ak taun +,12-an! terutama melalui aliran pemikiran kelompok *reiburg. Dua pemikir  utama kelompok ini adala Walter Euken  dan Andreas !uller"Armak ! yang menamainya  Ekonomi Pasar Sosial . Dalam pemikiran ini aspek yang diperatikan bukan anya persoalan ekonomi semata! namun "uga persoalan kebebasan dan keadilan sosial. 3enurut 3uller-'rmack tanggung-"a&ab memerlukan kebebasan sebagai kondisi yang  penting bagi seseorang4indi%idu untuk memili tanggung-"a&ab diantara pilian yang  berbeda.

Konsep ekonomi pasar liberal memiliki tiga elemen prinsip yang utama5

+.  rinsip !ndi"idualitas5 yang bertu"uan pada ideal liberal bagi kebebasan indi%idu. 6.  rinsip Solidaritas5 3engacu pada ide setiap indi%idu manusia terlekat dengan

masyarakat yang saling tergantung sama lain dengan tu"uan mengapus ketidakadilan. .  rinsip subsidiaritas5 yang berarti sebua tugas institusional yang bertu"uan

mena"amkan ubungan antara indi%idualitas dan solidaritas. 'turan tersebut arus memberikan "aminan ak indi%idu dan menempatkannya sebagai prioritas utama! yang berarti apa yang mampu dilakukan ole indi%idu arus dilakukan ole indi%idu dan bukan ole negara.

Hak-ak kebebasan dari setiap indi%idu dan kebebasan ekonomi dapat diliat sebagai kerangka dimana keadilan sosial dan solidaritas diterapkan. Ekonomi pasar sosial bertu"uan menyeimbangkan prinsip-prinsip pasar dan prinsip-prinsip sosial. 7rdo-liberalism percaya  ba&a penting untuk menciptakan mekanisme perlindungan sosial disamping kekuatan pasar! yang dikontrol ole negara. 0u"uan lain yang ingin dicapai ole ekonomi pasar sosial adala menciptakan dan membangun tatanan ekonomi yang dapat diterima ole berbagai ideologi seingga berbagai kekuatan didalam masyarakat dapat terokus pada tugas bersama men"amin kondisi keidupan dasar dan membangun kembali perekonomian. Inila sebabanya kita dapat meliat ba&a ekonomi pasar sosial merupakan kompromi pada masa-masa a&al  pemerintaan *ederal epublik Jerman. Selain ini disamping kekuatan permintaan dan  pena&aran ia "uga didorong ole konsep moral yang kuat. Sementara itu konsep Erard8s mengenai ekonomi pasar yang berespon sosial didasari perdagangan bebas dan perusaaan s&asta! dibantu dengan suntikan modal melalui program  Marshall lan! yang terbukti men"adi dasar yang ideal bagi pemulian ekonomi Jerman /arat paska Perang Dunia II! dan mencapai puncaknya dengan kea"aiban ekonomi ( #irschaftswunder ) pada taun +,92s. Pada

(3)

 beberapa sektor! seperti perumaan dan pertanian! memang tetap diberlakukan kontrol arga dan subsidi. Kontrol bagi pencegaan penerapan kartel dan mendorong terciptanya stabilitas moneter tetap merupakan tanggung"a&ab negara. #egara kemudian "uga! guna mendorong terciptanya akumulasi modal indi%idu dan melindungi &arganegara biasa! membangun sistem  pelayanan sosial yang meliputi keseatan! pengangguran dan sistem asuransi sosial.

Kebaikan dari sistem ekonomi pasar antara lain5 3enumbukan inisiati dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi Setiap indi%idu bebas memiliki sumber-sumber produksi 3unculnya persaingan untuk ma"u /arang yang diasilkan bermutu tinggi! karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar 

Eisiensi dan eekti%itas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas moti mencari laba

Kelemaan dari sistem ekonomi pasar antara lain5 Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan :enderung ter"adi eksploitasi kaum buru ole para pemilik modal 3unculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat Sering ter"adi ge"olak dalam perekonomian karena kesalaan alokasisumber daya ole indi%idu

(4)

Ekonomi Pasar Sosial (bagian kedua)

Se"ak berdirinya *ederal epublik Jerman ingga pertengaan taun +,2-an dapat dikatakan sebagai periode pertama penerapan ekonomi pasar sosial. Pada periode ini ;bapak8 ekonomi pasar sosial! <ud&ig Erard serta 'ndreas 3uller-'rmack (Sekretaris tetap pada kementerian perdagangan dan bisnis) menduduki posisi yang penting dalam kebi"akan ekonomi. 7le karenanya konsep teori ekonomi pasar sosial dapat di"alankan tanpa ada reduksi atau perubaan.

Pada periode pertama ini sektor-sektor yang dianggap penting seperti pertanian! lalulintas! dan gedung perumaan tetap berada diluar mekanisme pasar dan kompetisi terbuka. Pada masa-masa a&al pendirian ini memungkinkan menciptakan dan mensakan perundang-undangan dasar bagi ubungan antara negara dengan ekonomi! yang memungkinkan sistem ekonomi pasar sosial dapat berdiri. =ndang-undang mengenai /ank *ederal Jerman (>erman /undesbank) dan undang-undang larangan teradap ambatan kompetisi adala dua diantara undang-undang penting yang dibuat pada saat itu. 0aun +,92 dapat dikatakan sebagai taun  pencapaian sukses dari sistem ekonomi pasar sosial! dimana sala satu indikatornya adala

tersedianya lapangan ker"a yang luas. Perekonomian Jerman /arat berungsi dengan sangat  baik selama beberapa dekade! dan men"adi sala satu negara yang termakmur di dunia. Ekonomi yang berorientasi ekspor mendapatkan peluang yang lebi luas dengan diciptakannya 3asyarakat Ekonomi Eropa (3EE) dengan Per"an"ian oma pada 3aret +,9?. Jerman /arat adala sala satu anggota pendiri 3EE. #amun demikian! dalam  perkembangan &aktu! istila @sosialA dalam ekonomi pasar sosial mulai mengambil  perkembangannya sendiri. Ia mendorong perekonomian Jerman /arat menu"u suatu  pengembangan sistem kemakmuran sosial yang bakan men"adi sala satu yang termaal di dunia. Pemerintaan *ederal Jerman /arat dan negara-negara bagian (<Bnder) mulai memberikan kompensasi bagi irregularities dalam siklus ekonomi dan pergantiannya kedalam produksi dunia dengan mulai melindungi dan mendukung beberapa sektor dan industri.

Krisisi ekonomi pertama di Jerman mendorong mundurnya Kanselir <ud&ig Erard pada taun +,! yang kemudian disusul dengan koalisi antara :D= dan SPD. Koalisi ini mencoba mengasilkan suatu sintesa antara “freiburger imperati"e of competition  (teori liberal dari aliran *reiburg) dengan $e%nesianic of steering demand effecti"el%. Ide baru ini dapat dirumuskan dalam satu kata yaitu “&lobalsteuerung”  (o%erall steering-pengendalian menyeluru). Konsep ini berarti kebi"akan ekonomi dan keuangan dapat megambil langka kebi"akan makro sementara pasar dan pengusaa anya dapat mengambil keputusan dibidang mikro. /eberapa ukuran penting yang ada dalam @>lobalsteuerungA adala kebi"akan iscal! kebi"akan keuangan! kebi"akan ekonomi internasional! dan kebi"akan pengasilan.

Pada a&alnya @>lobalsteuerungA menun"ukkan keberasilan besar terutama dalam mengadapi krisis ekonomi pada saat itu. #amun ia ternyata tidak mampu benar-benar  menstabilkan kema"uan kondisi perekonomian pada saat itu. 7le karenanya 3enteri Perdagangan dan /isnis! Karl Sciller arus mengundurkan diri pada saar itu. Selama taun +,?2-an kondisi perekonomian internsional! sebagai conto krisis arga minyak pada taun +,?1 dan +,?, memperburuk kondisi internal @>lobalsteuerungA dan mendorong  bertambanya angka pegangguran! yang mencapai lebi dari dua "uta orang tanpa peker"aan). 3enurunnya angka >#P dan naiknya angka inlasi serta utang negara adala eek lain yang muncul dari perkembangan tersebut. Kembali! berbagai problem tersebut memunculkan diskusi tentang sebua perubaan baru teradap kebi"akan social dan ekonomi. Diskusi ini

(5)

menyangkut tiga komponen utama! yaitu mempertaankan @>lobalsteuerung!A perluasannya dan pengurangan klaim pengendalian yang dimilikinya.

Pada taun +,?2-an! pemerinta bakan berasumsi untuk memainkan peran yang lebi  penting dalam perekonomian. Selama taun +,C2s! Kanselir Helmut Kol mencoba mengurangi peran negara! dan ia sebagian besar berasil dengan upayanya tersebut! namun! reuniikasi Jerman sekali lagi membuat pemerinta Jerman berasumsi bagi sebua peran yang lebi kuat dalam ekonomi. Karenanya! kontradiksi antara istila @sosialA dan @pasarA tetap men"adi elemen penting dalam perdebatan di Jerman. 3engacu pada kontradiksi internal yang ada dalam pilosopinya! perekonomian Jerman sesunggunya memiliki siat konser%ati  dan dinamis. Ia dikatakan konser%ati dalam arti ia dirancang berdasarkan sebagain tradisi Jerman dimana terdapat pertimbangan bagi peran negara dalam ekonomi dan perilaku ati-ati dalam menangani ins%estasi dan pengambilan resiko. Ia "uga dapat dikatakan dinamis dalam arti ia mengara pada pertumbuan  "uga meskipun pertumbuan tersebut mungkin lambat dan tetap daripada spektakuler. Ia merupakan kombinasi antara kebaikan suatu sistem  pasar dengan kebaikan dari sistem kese"ateraan sosial.

Pada taun +,C6 koalisi :D= dan *DP berkuasa pada pemerintaan Jerman. Pada masa ini diskusi tentang bagaimana ekonomi pasar sosial searusnya beruba meliputi tiga aspek  pada satu sisi kelompok keynesian mengklaim untuk mempertaankan A>lobalsteuerungA dan ekonomi pasar sosial! sementara pada sisi yang lain para pengikut 3ilton *riedman menyatakan kegagalan dari negara dan menginginkan pengurangan dari A>lobalsteuerungA serta ekonomi pasar sosial bersama-sama dengan penguatan kekuatan pasar. Pada posisi yang ketiga! kelompok kecil yang berikir ba&a pasar tela gagal dan oel karenanya mereka memili perluasan sektor negara dan inter%ensi negara dilapangan ekonomi. Hasil dari diskusi ini dapat di"elaskan sebagai kombinasi antara Keynes dan *riedman. Pada taun-taun berikutnya perusaaan-perusaaan negara seperti Pos Jerman dan 0elkom Jerman dis&astanisasi dan ukuran-ukuran sosialpun diturunkan lebi ramping. Kema"uan ekonomi  pada periode tersebut dapat diliat sebagai asil dari kombinasi kebi"akan itu namun "uga disebabkan ole situasi positi ekonomi dunia serta keberasilan dari integrasi Eropa. 3asa ini diakiri ole reuniikasi Jerman.

euniikasi Jerman tercatat sebagai irisan ta"am dari berbagai analisa pembangunan dan se"ara Jerman. 3eliat pada kebi"akan ekonomi dan sosial sedikit berbeda. /ukan pada reuniikasi +,,2 sebagai moment yang penting namun pada penyatuan ekonomi dan keuangan beberapa bulan sebelumnya.

3oment tersebut ter"adi pada situasi pertumbuan ekonomi dan angka utang negara yang renda. Pada permulaannya! situasi di&arnai ole euporia uniikasi secara umum dan terbukanya pasar baru di Jerman bagian 0imur dan Eropa.

(6)

S#S$E! EK%&%!# PASA' *K*! '#!BA +A& KESEJA$E'AA& BA&,SA

Saat ini! makin banyak negara berkembang yang makin menon"ol tingkat  perekonomiannya. Industri dan inrastruktur negara-negara tersebut bertumbu dan  berkembang sangat pesat dalam &aktu yang relati singkat. Fu"ud pembangunan kota-kota di negara-negara tersebut adala munculnya berbagai bangunan otel! perkantoran! pusat  perbelan"aan! restoran! dan tempat iburan. /akan tingkat kebersian di :ina suda

menyerupai negara ma"u seperti Singapura! Hong Kong! dan 'merika.

Pertumbuan dan perkembangan ekonomi ini didukung ole globalisasi. >lobalisasi didasari ole kesadaran ba&a perekonomian akan ber"alan lebi eekti dan eisien bila tiap negara melakukan spesialisasi pada bidang usaa yang dikuasai dan mengimpor produk dari  bidang usaa yang tidak dikuasai. /erkembangnya teknologi transportasi! komunikasi! dan inormasi! seingga batas negara men"adi semakin tidak terasa! makin meningkatkan la"u globalisasi.

0etapi! seiring dengan pertumbuan dan perkembangan perekonomian ters ebut! makin lebar kesen"angan sosial dalam masyarakatnya. Piak yang kaya makin mampu memperkaya dirinya! sedangkan piak miskin makin terimpit. #egara ma"u seperti 'merika dan negara-negara =ni Eropa makin mampu mengimpit negara-negara berkembang (seperti ). Data /PS menun"ukkan ba&a tingkat kemiskinan di pada 3aret 622 membengkak men"adi ,!29 "uta orang (+?!?9 persen)! naik !,9 "uta orang dari 9!+2 "uta orang (+9!,? persen) per *ebruari 6229. ( Kompas, 12/2007 ). Se"ak 'pril lalu di :ina! ratusan "uta rakyat tercekik arga  barang-barang kebutuan yang terus melon"ak. <on"akan arga itu "ustru ter"adi pada saat

(7)

 perekonomian :ina tumbu luar biasa dasyatnya. Hal itu tentu dapat berdampak pada stabilitas sosial di masyarakat. Kenapa al tersebut bisa ter"adiG /agaimana pemecaan masala tersebutG Hal itula yang men"adi dasar pemikiran saya dalam membuat tulisan ini.

Secara umum! sistem perekonomian suatu negara terdiri dari tiga macam.Pertama adala sistem ekonomi Pasar. Dalam sistem perekonomian ini! keputusan-keputusan penting tentang produksi dan konsumsi diambil ole indi%idu dan perusaaan s&asta dengan interaksi pena&aran dan permintaan. Pada sistem ini! pemerinta tidak campur tangan. Sistem ini mengandalkan tangan tidak tampak (a$a$ laisse !aire) untuk mengendalikan  perekonomian. Sistem ekonomi kedua adala sistem ekonomi 0erpimpin. Pada sistem ekonomi ini! keputusan-keputusan penting tentang produksi! distribusi! dan konsumsi diatur  sepenunya di tingkat pusat ole pemerinta. Sistem ekonomi ketiga adala sistem ekonomi campuran. Sistem ini memadukan kedua sistem di atas. (Paul ' Samuelson dan Filliam D  #ordaus! 622+5C)

'kar dari permasalaan yang timbul de&asa ini merupakan kelemaan dari sisem ekonomi pasar yang banyak dianut de&asa ini. Dalam sistem ekonomi ini! persaingan sangat ketat. Para pelaku ekonomi yang lebi daulu menguasai ilmu pengetauan dan teknologi yang dapat membantu menyesuaikan diri dengan pergerakan sistem ini akan terus bertaan!  bakan berkembang pesat. Sedangkan mereka yang terlambat menguasai ilmu tersebut tidak 

dapat menyesuaikan diri! seingga akan terlibas dan terpuruk. 'pabila mereka yang lema ingin memperbaiki diri! piak yang kuat dapat dengan muda menekannya.

Sistem ekonomi ini "uga berubungan kuat dengan kapitalisme. Pelaku ekonomi yang kuat! didukung ole kema"uan teknologi yang memudakan arus globalisasi! dapat memperbesar modalnya! seingga dapat melakukan ekspansi (perluasan usaa) ke negara lain. Dalam ekspansi tersebut! mereka "uga dapat dengan muda menekan pelaku ekonomi di negara lain yang modalnya lema. Pelaku ekonomi yang kuat tersebut dapat memaksakan kepentingannya kepada pelaku ekonomi lema! seingga mereka yang kuat akan diuntungkan sedangkan mereka yang lema dirugikan.

(8)

'kibat dari sistem ekonomi ini "uga terasa sampai ke tatanan negara. Dari asil ekspansi tersebut! para pelaku ekonomi di negara-negara ma"u dapat meningkatkan setoran  pa"ak kepada negaranya. Pa"ak yang diterima ole negara-negara ma"u tersebut memberikan

modal untuk membentuk suatu konspirasi yang bertu"uan untuk menguasai aset-aset milik  negara yang tenga berkembang. Konspirasi itu di&u"udkan dengan membentuk lembaga internasional seperti I3* (Internasional 3onetary *und) dan /ank Dunia. 3elalui lembaga tersebut! negara-negara ma"u memberikan pin"aman uang kepada negara berkembang. Sebagai umpan! mereka membuat estimasi yang sangat menggiurkan (tetapi sering tidak  masuk akal). /ila debitur mengalami kesulitan me&u"udkan ramalan itu! mereka dapat memaksa debiturnya untuk men"ual asetnya dengan arga sangat renda dan melalui prosedur  yang tidak &a"ar. :onto nyata adala lepasnya /ank :entral 'sia (/:') dan se"umla /=3# (/adan =saa 3ilik #egara) dari tangan pemerinta Indonesia. Pemerinta Indonesia dipaksa untuk men"ual /:' dengan arga p+2 trilliun! padaal bank tersebut memiliki tagian sebesar p2 trilliun kepada pemerinta. Ke"adian serupa "uga ter"adi pada  beberapa /=3# strategis seperti P<# dan P'3.

Dari conto tersebut! (dengan segala keterbatasan pengetauan) saya dapat menyimpulkan ba&a sistem ekonomi pasar dan kapitalisme yang didukung ole globalisasi adala serupa dengan ukum rimba. Karena dalam ukum rimba dinyatakan! siapa yang kuat ia yang menang.

3engingat dampak buruk yang ditimbulkan ole pelaksanaan sistem ekonomi pasar  secara murni kepada negara-negara yang tenga berkembang! maka saya meliat perlunya dilaksanakan sistem ekonomi campuran. Dalam sistem ekonomi ini! pemerinta dapat turun tangan apabila la"u perekonomian di negara yang dipimpinnya mengara kepada keancuran karena upaya pencaplokan sumber daya ole negara lain. /agi negara-negara yang suda ma"u! pemerinta negaranya arus mengatur pelaku ekonomi di negaranya agar tidak berbuat

(9)

se&enang-&enang kepada negara lain. 3ereka sendiri "uga perlu mengendalikan diri agar  tidak tergoda melakukan penindasan teradap negara lain yang lema. Selain merugikan negara lain! perbuatan tersebut "uga dapat merusak nama baik negara yang dipimpinnya Selain itu! perlu langka akti dari lembaga internasional seperti Perserikatan /angsa /angsa (P//) dan organisasi-organisasi di ba&anya dalam mengatur ubungan antar negara. Jangan  biarkan negara yang kuat menindas yang lema

/agi negara berkembang! agar sistem ekonomi campuran dapat mene"aterakan rakyatnya dan mencega penindasan ole negara lain! usaa yang dapat dilakukan  pemerinta antara lain5

 3erencanakan ara pembangunan ekonomi dengan tepat. Jangan sekedar okus kepada inrastruktur sa"a. /erkonsentrasila kepada pengembangan sektor-sektor  usaa yang dikuasai ole rakyatnya untuk peningkatan kese"ateraan.

 3emperbaiki sistem pendidikan di negerinya dan memberi bantuan pendidikan (seperti beasis&a) kepada anak-anak keluarga miskin seingga dapat mengasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi sebagai modal utama pembangunan.  'pabila perlu memin"am uang kepada luar negeri! atur penggunaan uang tersebut

secara baik! eekti! dan eisien. Jangan cepat percaya kepada estimasi yang muluk-muluk dari kreditur.

 3engelola aset negara dengan bi"ak. Jangan perna men"ual aset negara yang menyangkut a"at idup rakyat banyak (seperti P<# dan P'3) kepada piak s&asta (terutama asing). 3ereka anya okus kepada keuntungan pribadi.

'gar dapat men"alankan ungsi tersebut! pemerinta arus menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. =ntuk itu! pemerintaan arus di"alankan ole indi%idu-indi%idu yang "u"ur! cerdas! dan berkomitmen tinggi pada bangsa dan negaranya.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi saluran sungai bawah tanah sebagai potensi sumberdaya air pada Goa Saleh di kawasan morfologi karst Maros

Kelak, ketika Majapahit berhasil dijebol oleh para militant Islam dan ketika Sunan Ampel sudah wafat, kedua kubu ini terlibat pertikaian frontal yang berdarah- darah ( Yang

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini

Perlu adanya kajian dari dosen Tafsir Al Qur‟an dan Hadist, dikarenakan tim peneliti memiliki keterbatasan dalam tafsir Al Qur‟an sehin gga masih banyak kajian

Pada atribut aroma, gula stevia tidak memiliki aroma yang khas sehingga tidak berpengaruh terhadap aroma sirup teh hijau dan gula stevia tidak berpengaruh terhadap rasa sirup

3.. Bagi masyarakat sekitar, dalam kasus ini adalah Bandungan, maka program ini dapat meningkatkan perekonomian warga secara tidak langsung. Dengan