RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING
RESPON PERUBAHAN SUHU
RESPON PERUBAHAN SUHU
PENGKONDISIAN UDARA PADA RUANG
PENGKONDISIAN UDARA PADA RUANG
RAWAT INAP
RAWAT INAP
(Studi Kasus: RSUP Dr Sardjito)
(Studi Kasus: RSUP Dr Sardjito)
Eki Farlen
Eki Farlen
Jurusan Teknik Fisi
Jurusan Teknik Fisika FT UGMka FT UGM Jln. Grafika 2 Yogyak
Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONarta 55281 INDONESIAESIA
Intisari- Intisari- Pengkondisian udara di rumah sakit mempunyai peran yang penting guna mendapatkan kenyamanan pasien.Pengkondisian udara di rumah sakit mempunyai peran yang penting guna mendapatkan kenyamanan pasien. Setiap ruangan ber-AC akan terasa tidak nyaman jika salah satunya disebabkan oleh tidak meratanya distribusi suhu di dalam Setiap ruangan ber-AC akan terasa tidak nyaman jika salah satunya disebabkan oleh tidak meratanya distribusi suhu di dalam ruangan tersebut. Oleh karena itu dirancang suatu sistem monitoring respon perubahan suhu AC secara
ruangan tersebut. Oleh karena itu dirancang suatu sistem monitoring respon perubahan suhu AC secara real time real time dengan dengan menempatkan sensor suhu di titik zona nyaman pasien di Ruang Rawat Inap RS. Sardjito guna mengetahui keadaan pasien apakah menempatkan sensor suhu di titik zona nyaman pasien di Ruang Rawat Inap RS. Sardjito guna mengetahui keadaan pasien apakah selalu terjaga dalam zona kenyamanan termal yang mengacu pada standard ASHRAE, SNI 03-6572-2001, dan Pedoman teknis tata selalu terjaga dalam zona kenyamanan termal yang mengacu pada standard ASHRAE, SNI 03-6572-2001, dan Pedoman teknis tata udara rumah sakit.
udara rumah sakit. AC yang
AC yang dipakai ruang rawat inap dipakai ruang rawat inap VIP berkapasitas 2 VIP berkapasitas 2 PK atau setara dPK atau setara dengan 5275 Waengan 5275 Watt tt sudah cukup sudah cukup efisienefisien mendinginkan ruangan yang berukuran 35,2 m
mendinginkan ruangan yang berukuran 35,2 m22 mengingat beban puncak panas sensibel dan laten yang diperkirakan pada ruang mengingat beban puncak panas sensibel dan laten yang diperkirakan pada ruang tersebut tidak jauh lebih besar melebihi kapasitas AC, yaitu sebesar 6230,51 Watt. Ketiga zona pengukuran berada pada zona tersebut tidak jauh lebih besar melebihi kapasitas AC, yaitu sebesar 6230,51 Watt. Ketiga zona pengukuran berada pada zona kenyamanan termal pasien dan hasil pengujian respon
kenyamanan termal pasien dan hasil pengujian respon set-point set-point tetap dengan variasi pengaturan kecepatan tetap dengan variasi pengaturan kecepatan ff an an AC menunjukkan AC menunjukkan bahwa suhu ruangan rata-rata dengan beban panas sebesar 2100 Watt mencapai keadaan
bahwa suhu ruangan rata-rata dengan beban panas sebesar 2100 Watt mencapai keadaan steady steady pada suhu 24 pada suhu 24ooC di menit ke-14.C di menit ke-14. Panas total sensibel dan laten sebesar 31
Panas total sensibel dan laten sebesar 3139 Watt yang d39 Watt yang dibangkitkan selama pengujian respon gangguan internal ibangkitkan selama pengujian respon gangguan internal mengakibatkanmengakibatkan kenaikan suhu ruangan hingga 25,2
kenaikan suhu ruangan hingga 25,2 ooC, ruangan masih dalam zona nyaman standard SNI karena masih berada pada rentang suhuC, ruangan masih dalam zona nyaman standard SNI karena masih berada pada rentang suhu 22,8
22,8ooC hingga 25,8C hingga 25,8ooC.C. Kata Kunci :
Kata Kunci : monitoring suhu, zona nyaman, pengkondisian udara, beban pendinginan monitoring suhu, zona nyaman, pengkondisian udara, beban pendinginan
Abstract- Abstract- Air conditioning in hospitals have an important role to obtain the patient's comfort. Each air-conditioned room willAir conditioning in hospitals have an important role to obtain the patient's comfort. Each air-conditioned room will feel uncomfortable if one o
feel uncomfortable if one of them caused f them caused by the uneven by the uneven of rooof room temperature m temperature distribution. Therefore, writer desdistribution. Therefore, writer des igned systemigned system monitoring of air conditioning temperature response change in real time by placing a temperature sensor at some point of comfort monitoring of air conditioning temperature response change in real time by placing a temperature sensor at some point of comfort zone in Inpatient room of Sardjito Hospital to determine whether the patient's condition is always maintained in the thermal comfort zone in Inpatient room of Sardjito Hospital to determine whether the patient's condition is always maintained in the thermal comfort zone which refers to the ASHRAE standard, SNI 03-6572-2001, and technical guidelines HVAC hospital.
zone which refers to the ASHRAE standard, SNI 03-6572-2001, and technical guidelines HVAC hospital.
AC which used in VIP wards have capacity amount 2 PK or equivalent to 5275 Watt have enough efficient to cool the room AC which used in VIP wards have capacity amount 2 PK or equivalent to 5275 Watt have enough efficient to cool the room the size of
the size of 35,2 m2 because total peak of sensible and latent heat expected in the space not m35,2 m2 because total peak of sensible and latent heat expected in the space not much bigger than the capacity ouch bigger than the capacity of AC,f AC, equal to 6230,51 Watt. The three sensor of the measurement were located around thermal comfort zone and the result of response equal to 6230,51 Watt. The three sensor of the measurement were located around thermal comfort zone and the result of response testing
testing of set-point fixed with variation of AC fan speed settings show of set-point fixed with variation of AC fan speed settings show that the average temperature of the that the average temperature of the room with a room with a cooling loadcooling load amount 2100 Watts reach steady state at a temperature of 24
amount 2100 Watts reach steady state at a temperature of 24ooC in the 14th C in the 14th minute. Total of Sensible and latent heat minute. Total of Sensible and latent heat amount amount 31393139 watts that are generated during the testing of internal disturbance response resulted in increasing of room temperature from 24
watts that are generated during the testing of internal disturbance response resulted in increasing of room temperature from 24 ooC tillC till 25,2°C , the room still at comfort zo
25,2°C , the room still at comfort zone because still in SNI standard temperature range between ne because still in SNI standard temperature range between 22,822,8ooC to 25,8C to 25,8ooC.C. Keyword :
Keyword :temperature monitoring, comfort zone, air conditioning,temperature monitoring, comfort zone, air conditioning, cooling load cooling load
I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Studi menunjukkan bahwa pasien dalam lingkungan Studi menunjukkan bahwa pasien dalam lingkungan terkendali umumnya memiliki penyembuhan fisik lebih cepat terkendali umumnya memiliki penyembuhan fisik lebih cepat daripada pasien dalam lingkungan yang tidak terkendali. daripada pasien dalam lingkungan yang tidak terkendali. Perbedaan tindakan terhadap beberapa penyakit Perbedaan tindakan terhadap beberapa penyakit mengakibatkan setiap ruangan membutuhkan pengkondisian mengakibatkan setiap ruangan membutuhkan pengkondisian udara yang berbeda-beda untuk menghindarkan penularan udara yang berbeda-beda untuk menghindarkan penularan penyakit
penyakit dan dan temperatur temperatur ruangan ruangan yang yang tepat tepat untuk untuk penyakitpenyakit yang berbeda
yang berbeda
.
.
Pengkondisian udara di rumah sakitPengkondisian udara di rumah sakitmempunyai peran yang penting guna memperoleh mempunyai peran yang penting guna memperoleh
kenyamanan termal pasien. Pengaturan kenyamanan kenyamanan termal pasien. Pengaturan kenyamanan lingkungan dibantu dengan menggunakan sistem lingkungan dibantu dengan menggunakan sistem pengkondisian udara dimana suhu ruangan adala
pengkondisian udara dimana suhu ruangan adalah faktor yangh faktor yang paling berpengaruh dalam
paling berpengaruh dalam parameter pengkoparameter pengkondisian udara [1].ndisian udara [1]. Faktor-faktor ketidaknyamanan termal ruangan dijelaskan Faktor-faktor ketidaknyamanan termal ruangan dijelaskan dalam
dalam ASHRAE ASHRAE, , HVAC HVAC Design Design Manual Manual for for Hospitals Hospitals andand Clinics, 2003
Clinics, 2003 [2],[2], di antaranya temperatur, kelembaban,di antaranya temperatur, kelembaban, aktivitas, pakaian, kecepatan udara, dan kualitas udara.
aktivitas, pakaian, kecepatan udara, dan kualitas udara.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan dalam penelitian
permasalahan dalam penelitian ini adalah ini adalah setiap ruangan setiap ruangan ber- ber-AC akan terasa tidak nyaman jika salah satunya disebabkan AC akan terasa tidak nyaman jika salah satunya disebabkan
oleh tidak meratanya distribusi suhu di dalam ruangan oleh tidak meratanya distribusi suhu di dalam ruangan tersebut. Oleh karena itu dirancang suatu sistem monitoring tersebut. Oleh karena itu dirancang suatu sistem monitoring respon perubahan suhu AC secara
respon perubahan suhu AC secara real timereal time dengan dengan menempatkan sensor suhu di titik zona nyaman pasien di menempatkan sensor suhu di titik zona nyaman pasien di Ruang Rawat Inap RS. Sardjito guna mengetahui keadaan Ruang Rawat Inap RS. Sardjito guna mengetahui keadaan pasien
pasien apakah apakah selalu terjaga selalu terjaga dalam dalam zona zona kenyamanan termalkenyamanan termal yang mengacu pada standard ASHRAE, SNI 03-6572-2001, yang mengacu pada standard ASHRAE, SNI 03-6572-2001, dan Pedoman teknis tata udara rumah sakit.
dan Pedoman teknis tata udara rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sistem monitoring respon perubahan suhu pengkondisian sistem monitoring respon perubahan suhu pengkondisian udara pada zona ny
udara pada zona nyaman pasien guna menjaaman pasien guna menjaga kondisi ga kondisi pasienpasien di dalam ruangan setiap waktu.
di dalam ruangan setiap waktu. II.
II. STUDI PUSTAKASTUDI PUSTAKA
Sendi Surya (2006) menganalisa perhitungan Sendi Surya (2006) menganalisa perhitungan kapasitas penyejuk udara yang detail guna mendapatkan kapasitas penyejuk udara yang detail guna mendapatkan efisiensi energi dan nilai ekonomis, dengan meminimalisasi efisiensi energi dan nilai ekonomis, dengan meminimalisasi besar kapasitas sistem
besar kapasitas sistem penyejuk udara tpenyejuk udara t ersebut sesuai denganersebut sesuai dengan kebutuhan menggunakan software
kebutuhan menggunakan software Microsoft Microsoft Excel Excel dan dan Borland Delphi
Borland Delphi 7.7. Untuk kondisi beban pendinginan ruanganUntuk kondisi beban pendinginan ruangan yang lebih besar dari kapasitas sistem penyejuk udara, akan yang lebih besar dari kapasitas sistem penyejuk udara, akan memakan waktu lama untuk mencapai suhu standar memakan waktu lama untuk mencapai suhu standar kenyamanan (24
kenyamanan (24ooC pada kelembaban 50% sampai 26C pada kelembaban 50% sampai 26ooC padaC pada kelembaban 70%). Hal ini sangat
kelembaban 70%). Hal ini sangat mempengarumempengaruhi kenyamananhi kenyamanan penghuni ruangan. Sebaliknya, jika kapasitas sistem penyej penghuni ruangan. Sebaliknya, jika kapasitas sistem penyejukuk
yang terpasang telah sesuai dengan beban kalor maksimum yang terpasang telah sesuai dengan beban kalor maksimum yang terdapat dalam ruangan, maka sistem dapat dengan yang terdapat dalam ruangan, maka sistem dapat dengan mudah mencapai suhu standar kenyamanan [3].
mudah mencapai suhu standar kenyamanan [3].
Gbr. 1 Grafik temperatur ruangan pada saat evaporator sudah dipasang[6] Gbr. 1 Grafik temperatur ruangan pada saat evaporator sudah dipasang[6]
Chandra Thomas Saragih (2011), telah merancang Chandra Thomas Saragih (2011), telah merancang bangun
bangun dan dan melakukan melakukan pengujian pengujian evaporator evaporator untukuntuk pengkondisian
pengkondisian udara udara pada pada ruangan ruangan hotel hotel dengan dengan memasangmemasang sensor suhu di beberapa titik ruangan [4]. Pada penelitian ini sensor suhu di beberapa titik ruangan [4]. Pada penelitian ini ditemukan bahwa respon perubahan suhu udara di setiap ditemukan bahwa respon perubahan suhu udara di setiap lokasi titik ruangan berbeda-beda, di dalam suatu ruangan lokasi titik ruangan berbeda-beda, di dalam suatu ruangan yang berukuran 22,932 m
yang berukuran 22,932 m22 dengan range suhu antara 22 dengan range suhu antara 22ooC s/dC s/d 25
25ooC. dan untuk lokasi titik pengukuran yang berdekatanC. dan untuk lokasi titik pengukuran yang berdekatan memiliki perbedaan suhu yang
memiliki perbedaan suhu yang sedikit.sedikit.
III.
III. DASAR TEORIDASAR TEORI III.1 Konsep Kenyamanan Termal
III.1 Konsep Kenyamanan Termal
Rasa nyaman sangat dipengaruhi oleh suhu udara di Rasa nyaman sangat dipengaruhi oleh suhu udara di dalam ruangan. Rasa nyaman dapat diperoleh apabila suhu dalam ruangan. Rasa nyaman dapat diperoleh apabila suhu berkisar antara 75°F atau sekitar
berkisar antara 75°F atau sekitar 23°C pada kelembaban 50%23°C pada kelembaban 50% sampai 78°F atau sekitar 26°C pada kelembaban 70%, nilai sampai 78°F atau sekitar 26°C pada kelembaban 70%, nilai diatas merupakan rekomendasi dari
diatas merupakan rekomendasi dari ASHRAE ASHRAE Handbook Handbook ofof Fundamentals
Fundamentals [6]. [6]. RekomeRekomendasi dndasi dari ari Standar Standar NasionalNasional Indonesia (SNI) 03-6572-2001, menyebutkan bahwa daerah Indonesia (SNI) 03-6572-2001, menyebutkan bahwa daerah kenyamanan suhu untuk daerah tropis antara temperatur kenyamanan suhu untuk daerah tropis antara temperatur efektif 22,8°C- 25,8°C [7] .
efektif 22,8°C- 25,8°C [7] . Standar kenyamanan
Standar kenyamanan ASHRAE ASHRAE Handbook Handbook ofof Fundamentals
Fundamentals tahun 1981 mendeskripsikan efek kesehatantahun 1981 mendeskripsikan efek kesehatan dari pengkondisian udara yang berkaitan dengan kelembaban dari pengkondisian udara yang berkaitan dengan kelembaban ruangan. Ruangan yang memiliki kelembaban relative (RH) ruangan. Ruangan yang memiliki kelembaban relative (RH) antara 50-70%, merupakan standar kenyamanan yang terbaik antara 50-70%, merupakan standar kenyamanan yang terbaik bagi rumah,
bagi rumah, perkantoraperkantoran, n, dan jenis dan jenis hunian lainnya sedanghunian lainnya sedang kankan Ruangan yang memiliki kelembaban relative (RH) di bawah Ruangan yang memiliki kelembaban relative (RH) di bawah 50%, merupakan daerah yang terlalu kering, yang dapat 50%, merupakan daerah yang terlalu kering, yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan [3].
menyebabkan infeksi saluran pernafasan [3]. II.2
II.2 Beban Beban PendinginanPendinginan
Perhitungan beban kalor tiap ruangan merupakan Perhitungan beban kalor tiap ruangan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kapasitas salah satu faktor penting dalam menentukan kapasitas pendinginan
pendinginan yang yang dibutuhkan, dibutuhkan, sehingga sehingga harus harus dilakukandilakukan dengan hatihati dan sangat cermat pada setiap komponen dengan hatihati dan sangat cermat pada setiap komponen beban.
beban. PerhitungaPerhitungan n beban beban pendinginan pendinginan yang yang cermat cermat akanakan dapat menjamin diperhatikannya sebanyak mungkin peluang dapat menjamin diperhatikannya sebanyak mungkin peluang penghematan energi pada t
penghematan energi pada tahap perencanaaahap perencanaan.[9]n.[9] III.2.1
III.2.1 Beban PBeban Pendinginan Eksendinginan Eksternalternal
Beban pendinginan selubung bangunan adalah Beban pendinginan selubung bangunan adalah komponen beban pendinginan bangunan yang dipengaruhi komponen beban pendinginan bangunan yang dipengaruhi oleh proses perpindahan panas dari atau ke lingkungan oleh proses perpindahan panas dari atau ke lingkungan melalui selubung bangunan.
melalui selubung bangunan. III.2.1.1
III.2.1.1 Panas dari APanas dari Atap, Partisi, dtap, Partisi, dan Lantaian Lantai
Panas yang masuk melalui atap, partisi, dan lantai Panas yang masuk melalui atap, partisi, dan lantai dapat dihitung dengan Persamaan 3.1
dapat dihitung dengan Persamaan 3.1
(3.1) (3.1) Dimana A adalah luas permukaan dinding (m Dimana A adalah luas permukaan dinding (m22), U), U adalah nilai transmittansi (W/m
adalah nilai transmittansi (W/m22K), K), dan dan = = Selisih Selisih suhusuhu dalam dan luar ruangan (Kelvin) (Tr
dalam dan luar ruangan (Kelvin) (Tr – – To). Nilai U pada To). Nilai U pada setiap dinding memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung setiap dinding memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung dari jenis bahan
dari jenis bahan materialnymaterialnya.a. III.2.1.2
III.2.1.2 Radiasi yRadiasi yang Menembus ang Menembus KacaKaca
Panas terbesar yang masuk melalui kaca adalah Panas terbesar yang masuk melalui kaca adalah melalui radiasi langsung jika dibandingkan melalui konduksi. melalui radiasi langsung jika dibandingkan melalui konduksi. Dirumuskan dengan Persamaan 3.2
Dirumuskan dengan Persamaan 3.2
(3.2) (3.2)
SCL digunakan untuk menghitung rerata besarnya SCL digunakan untuk menghitung rerata besarnya solar radiasi yang masuk ke dalam ruangan memanaskan solar radiasi yang masuk ke dalam ruangan memanaskan ruangan dan melepaskan panasnya dalam bentuk sensible ruangan dan melepaskan panasnya dalam bentuk sensible heat. Shading koefisien (SC) digunakan untuk menentukan heat. Shading koefisien (SC) digunakan untuk menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk, setiap kaca memiliki seberapa banyak cahaya yang masuk, setiap kaca memiliki nilai yang berbeda[9].
nilai yang berbeda[9]. III.2.1.3
III.2.1.3 Melalui KoMelalui Konduksi Atap, Dindinduksi Atap, Dinding, dan Jendelang, dan Jendela Konduksi melalui atap, dinding, dan jendela dapat Konduksi melalui atap, dinding, dan jendela dapat dihitung dengan
dihitung dengan PersamPersamaan 3.3.aan 3.3.
(3.3) (3.3) Di mana U adalah
Di mana U adalah koefisien transfer panas (W/mkoefisien transfer panas (W/m22K),K), A
A luas peluas permukaan drmukaan dinding/atap (minding/atap (m22), CLTD adalah Cooling), CLTD adalah Cooling Load Temperature (F). CLTD adalah
Load Temperature (F). CLTD adalah cooling load tcooling load t emperaturemperatur difference
difference ditampilkan pada Tabel 30 dan Tabel 32 Bab 28ditampilkan pada Tabel 30 dan Tabel 32 Bab 28 ASHARE .
ASHARE . III.2.2
III.2.2 Beban PBeban Pendinginan Iendinginan Internalnternal
Dalam perhitungan ini diperkenalkan konsep CLF Dalam perhitungan ini diperkenalkan konsep CLF ((cooling load factor cooling load factor ) di mana konsepnya sama dengan CLTD) di mana konsepnya sama dengan CLTD untuk konduksi dan SCL untuk radiasi matahari yaitu untuk konduksi dan SCL untuk radiasi matahari yaitu menghitung kapasitas dari ruangan dalam menyimpan panas menghitung kapasitas dari ruangan dalam menyimpan panas [5].
[5]. III.2.2.1
III.2.2.1 Panas maPanas manusia (Okupanusia (Okupansi)nsi)
Tubuh manusia dalam beraktivitas, selalu Tubuh manusia dalam beraktivitas, selalu mengeluarkan panas ke udara sekelilingnya. Panas yang mengeluarkan panas ke udara sekelilingnya. Panas yang dilepaskan oleh tubuh manusia ini terdiri dari 2 jenis, yaitu dilepaskan oleh tubuh manusia ini terdiri dari 2 jenis, yaitu panas sensible dan panas
panas sensible dan panas laten.laten.
(3.4) (3.4) (3.5) (3.5) Panas sensibel dan panas laten pada Persamaan (3.4) Panas sensibel dan panas laten pada Persamaan (3.4) dan (3.5) adalah perkiraan panas yang dikeluarkan manusia dan (3.5) adalah perkiraan panas yang dikeluarkan manusia dan sesuai umur dan aktivitasnya. Dimana
dan sesuai umur dan aktivitasnya. Dimana N N adalah jumlahadalah jumlah manusia yang ada di ruangan. CLF adalah cooling load factor manusia yang ada di ruangan. CLF adalah cooling load factor datanya ditampilkan pada Table 37
datanya ditampilkan pada Table 37 [9].[9]. III.2.2.2
III.2.2.2 Panas Panas lampulampu
Panas lampu memberikan kontribusi panas yang Panas lampu memberikan kontribusi panas yang cukup signifikan.
cukup signifikan.
(3.6) (3.6) Intensitas lampu (W) dan nilai Ballast factor untuk Intensitas lampu (W) dan nilai Ballast factor untuk lampu fluorescent adalah 1.2 dan lampu non fluorescent 1. lampu fluorescent adalah 1.2 dan lampu non fluorescent 1. Jika suhu ruangan tidak diset pada temperature sama dalam Jika suhu ruangan tidak diset pada temperature sama dalam waktu 24 jam, maka asumsi nilai CLF = 1.
waktu 24 jam, maka asumsi nilai CLF = 1. Sf = 0,78 Sf = 0,78 [5].[5]. III.2.2.3
III.2.2.3 Panas pePanas peralatan elektralatan elektronikronik
Komputer, printer, mesin fax, TV, kulkas, dan Komputer, printer, mesin fax, TV, kulkas, dan peralatan
peralatan dapur dapur memberikan memberikan kontribusi kontribusi panas panas ke ke dalamdalam ruangan sama halnya dengan
ruangan sama halnya dengan sebuah lampusebuah lampu
(3.7) (3.7) (3.8) (3.8) ASHRAE juga memberikan standard nilai panas ASHRAE juga memberikan standard nilai panas yang dibangkitkan dari beberapa peralatan (2001 ASHRAE yang dibangkitkan dari beberapa peralatan (2001 ASHRAE Fundamentals, Chapter 29, and Tables 8, 9,
Fundamentals, Chapter 29, and Tables 8, 9, & 10) [9].& 10) [9]. III.3. USB 1208 LS
III.3. USB 1208 LS
USB 1208LS mempunyai 8 masukan analog, dua USB 1208LS mempunyai 8 masukan analog, dua keluaran analog 10bit, 16 koneksi I/O digital, dan satu keluaran analog 10bit, 16 koneksi I/O digital, dan satu counter eksternal 32-bit. USB 1208LS disuplai + 5 volt dari counter eksternal 32-bit. USB 1208LS disuplai + 5 volt dari USB komputer, tidak ada tenaga luar yang dibutuhkan. USB komputer, tidak ada tenaga luar yang dibutuhkan. Masukan analog USB 1208LS adalah perangkat lunak yang Masukan analog USB 1208LS adalah perangkat lunak yang dapat dikonfigurasikan delapan masukan 11 bit single-ended, dapat dikonfigurasikan delapan masukan 11 bit single-ended, atau empat masukan diferensial 12 bit [13].
atau empat masukan diferensial 12 bit [13].
Gbr. 2 USB 1208 LS Gbr. 2 USB 1208 LS
USB 1208 dapat dihubungkan sampai delapan USB 1208 dapat dihubungkan sampai delapan hubungan masukan analog ke sekrup terminal terdiri pin 1 hubungan masukan analog ke sekrup terminal terdiri pin 1 sampai 20 (CH0 IN sampai CH7 IN) konfigurasi kanal sampai 20 (CH0 IN sampai CH7 IN) konfigurasi kanal masukan analog seperti kanal delapan single ended atau masukan analog seperti kanal delapan single ended atau empat kanal
empat kanal diffdifferensial. Ketika dierensial. Ketika di konfigurasikakonfigurasikan n untuk modeuntuk mode single ended, masing masing masukan analog memiliki single ended, masing masing masukan analog memiliki resolusi 11 bit, dalam kaitan dengan pembatasan yang resolusi 11 bit, dalam kaitan dengan pembatasan yang dikenakan oleh pengubah analog ke di
dikenakan oleh pengubah analog ke di gital [14].gital [14]. III.4. Sensor LM 35
III.4. Sensor LM 35
Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika-elektronika yang diproduksi ini berupa komponen elektronika-elektronika yang diproduksi oleh
oleh National National Semiconductor Semiconductor . LM35 memiliki keakuratan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
tinggi dan kemudahan perancangakemudahan perancangan jika n jika dibandingkan dengandibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Gbr. 3 IC LM 35 Gbr. 3 IC LM 35
IC LM 35
IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemasterkemas dalam bentuk
dalam bentuk Integrated Integrated Circuit Circuit (IC), dimana output (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV [23]. Gambar 3.3. kenaikan tegangan sebesar 10 mV [23]. Gambar 3.3. menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak menunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak bawah.
bawah. 3 3 pin pin LM35 LM35 menujukan menujukan fungsi fungsi masing-masing masing-masing pinpin diantaranya, Pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja diantaranya, Pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, Pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan dari LM35, Pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau V
keluaran atau Voutout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik secara liniear sebesar 10 mV setiap sensor ini akan naik secara liniear sebesar 10 mV setiap derajat
derajat celciuscelcius, seperti tampak pada Gambar 3.4., seperti tampak pada Gambar 3.4. III.5. Matlab Akuisisi Data
III.5. Matlab Akuisisi Data
Perangkat akuisisi data atau
Perangkat akuisisi data atau Data AcquititionData Acquitition Toolbox
Toolbox terdiri dari 3 komponen yang berbeda: terdiri dari 3 komponen yang berbeda: M-file M-file function
function,, data acquition enginedata acquition engine, dan, dan hardwarhardware driver e driver adaptor adaptor [22]. Seperti pada Gambar 3.5, komponen-komponen ini [22]. Seperti pada Gambar 3.5, komponen-komponen ini memperbolehkan untuk melakukan pertukaran data antara memperbolehkan untuk melakukan pertukaran data antara perangkat keras akuis
perangkat keras akuisisi data dengan MATLAisi data dengan MATLAB.B.
Gbr. 4 Komponen matlab akuisisi data Gbr. 4 Komponen matlab akuisisi data
Gambar 3.5. menggambarkan bagaimana informasi Gambar 3.5. menggambarkan bagaimana informasi mengalir dari satu komponen ke komponen yang lain, mengalir dari satu komponen ke komponen yang lain, informasi terdiri dari
informasi terdiri dari Property Property valuevalue yang dapat yang dapat mengendalikan perilaku/karakteristik dari aplikasi akuisisi mengendalikan perilaku/karakteristik dari aplikasi akuisisi data dengan mengkonfigurasikan
data dengan mengkonfigurasikan property property valuevalue, dapat, dapat menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan pengolahan data. menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan pengolahan data. Data dari sensor yang terhubung dengan masukan analog dan Data dari sensor yang terhubung dengan masukan analog dan tersimpan di MATLAB, atau data keluaran dari MATLAB tersimpan di MATLAB, atau data keluaran dari MATLAB
menuju aktuator yang terhubung ke keluaran analog menuju aktuator yang terhubung ke keluaran analog perangkat keras akuisisi data.
perangkat keras akuisisi data. Events Events dapat terjadi pada waktudapat terjadi pada waktu tertentu setelah kondisi bertemu dan dapat menghasilkan satu tertentu setelah kondisi bertemu dan dapat menghasilkan satu atau lebih
atau lebih callback callback yang kita spesifikasikan. yang kita spesifikasikan. Event Event dapat dapat dihasilkan hanya setelah mengkonfigurasikan
dihasilkan hanya setelah mengkonfigurasikan property value property value--nya.
nya.
IV.
IV. PELAKSANAAN PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN
IV.1. Tata Laksana Penelitian IV.1. Tata Laksana Penelitian
Gbr 5
Gbr 5.. Flowchart Penelitian Flowchart Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dengan Secara garis besar penelitian ini dilakukan dengan enam tahap sebagai berikut:
enam tahap sebagai berikut: IV.1.1 Studi Literatur IV.1.1 Studi Literatur
Sebelum penelitian dimulai, penulis melakukan studi Sebelum penelitian dimulai, penulis melakukan studi literatur untuk mempelajari tentang pengkondisian udara di literatur untuk mempelajari tentang pengkondisian udara di rumah sakit dengan cara observasi dan wawancara. Sumber rumah sakit dengan cara observasi dan wawancara. Sumber pustaka
pustaka diperoleh diperoleh baik baik melalui melalui buku buku teks, teks, literature literature daridari internet, jurnal, makalah, laporan teknis, tesis, skripsi, internet, jurnal, makalah, laporan teknis, tesis, skripsi, maupun peraturan perundangan dan dokumen dari Rumah maupun peraturan perundangan dan dokumen dari Rumah sakit Sardjito.
sakit Sardjito.
IV.1.2 Perolehan Data IV.1.2 Perolehan Data
Data yang diperlukan meliputi karakteristik Data yang diperlukan meliputi karakteristik fundamental bangunan, seperti bentuk geometri, konstruksi fundamental bangunan, seperti bentuk geometri, konstruksi selubung bangunan, beban internal, dan spesifikasi pendingin selubung bangunan, beban internal, dan spesifikasi pendingin ruangan. Perolehan data dan materi penelitian dap
ruangan. Perolehan data dan materi penelitian dap at ditempuhat ditempuh dengan cara Observasi, Cetak biru (
dengan cara Observasi, Cetak biru (blueprint blueprint ) yang) yang digunakan sebagai sumber data. Wawancara dan diskusi digunakan sebagai sumber data. Wawancara dan diskusi dilakukan untuk mendapatkan in
dilakukan untuk mendapatkan in formasi-infoformasi-informasi yang tirmasi yang tidakdak dalam bentuk dokumentasi atau arsip.
dalam bentuk dokumentasi atau arsip. IV.1.3 Pengolahan Data
IV.1.3 Pengolahan Data
Pengolahan data meliputi tahap perhitungan Pengolahan data meliputi tahap perhitungan perkiraan
perkiraan beban beban pendinginan pendinginan ruangan ruangan bertujuan bertujuan untukuntuk mengetahui kapasitas mesin pendingin yang dibutuhkan mengetahui kapasitas mesin pendingin yang dibutuhkan untuk ruangan berukuran 35,2 m
untuk ruangan berukuran 35,2 m22 dan beberapa kondisi lainya dan beberapa kondisi lainya yang mempengaruhi beban pendinginan. Perhitungan yang mempengaruhi beban pendinginan. Perhitungan dilakukan pada saat bulan Juli dari jam 10:00 sampai dengan dilakukan pada saat bulan Juli dari jam 10:00 sampai dengan jam 21:00.
jam 21:00.
IV.1.4 Perancangan Sistem Monitoring Suhu IV.1.4 Perancangan Sistem Monitoring Suhu
Gbr 6
Gbr 6.. Arsitektur perancangan sistem monitoring Arsitektur perancangan sistem monitoring
Power Suply yang digunakan adalah batre 9V untuk Power Suply yang digunakan adalah batre 9V untuk mensuplai tegangan Vcc Op-Amp dan sebagai inputan mensuplai tegangan Vcc Op-Amp dan sebagai inputan regulator penstabil tegangan.
regulator penstabil tegangan.
Berfungsi untuk menghaluskan tegangan keluaran catu Berfungsi untuk menghaluskan tegangan keluaran catu daya dan menjaga kestabilan tegangan [12]. Untuk daya dan menjaga kestabilan tegangan [12]. Untuk menghasilkan tegangan keluaran positif menggunakan IC menghasilkan tegangan keluaran positif menggunakan IC seri 7805, besarnya 2 digit paling belakang menyatakan seri 7805, besarnya 2 digit paling belakang menyatakan besarknya
besarknya nilai nilai tegangan tegangan keluaran keluaran yang yang dihasilkan dihasilkan ICIC tersebut (5 Volt).
tersebut (5 Volt).
Gbr 7. Rangkaian pengkondisian modul sensor LM 35. Gbr 7. Rangkaian pengkondisian modul sensor LM 35.
Keluaran sensor ini akan naik linear sebesar 10 mV Keluaran sensor ini akan naik linear sebesar 10 mV setiap derajad
setiap derajad celciuscelcius sehingga diperoleh persamaan sebagai sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut [11]:
berikut [11]:
V
VLM35LM35 = Suhu = Suhu**10 10 mV mV (4.1)(4.1)
Dimana Vout
Dimana Vout adalah tegangan keluaran sensor yangadalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajat celcius
derajat celcius.. Jadi, jika Vout = 530mV, maka suhu terukur Jadi, jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajat Celcius
adalah 53 derajat Celcius..
IC Op-amp digunakan sebagai penguat sinyal tegangan IC Op-amp digunakan sebagai penguat sinyal tegangan DC, memperbesar tegangan, merubah tegangan dari milivolt DC, memperbesar tegangan, merubah tegangan dari milivolt menjadi volt
menjadi volt,, IC op-amp dasar adalah LM741. Namun dalam IC op-amp dasar adalah LM741. Namun dalam penelitian
penelitian ini ini menggunakan menggunakan IC IC LM324 LM324 yang yang merupakanmerupakan gabungan dari 4 buah Op-amp, lebih praktis karena tidak gabungan dari 4 buah Op-amp, lebih praktis karena tidak memerlukan catu daya negatif, dan
memerlukan catu daya negatif, dan ekonomis. Penguatanekonomis. Penguatan non- non-inverting
inverting dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan. dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan. Resistor variable atau biasa disebut potensiometer yang Resistor variable atau biasa disebut potensiometer yang memiliki 2 kaki input dan 1 kaki output, namun pada memiliki 2 kaki input dan 1 kaki output, namun pada penelitian ini penulis hanya memakai 1 kaki input d
penelitian ini penulis hanya memakai 1 kaki input d an output,an output, dengan mengatur putaran potensiometer untuk mendapatkan dengan mengatur putaran potensiometer untuk mendapatkan perbandingan R2/R1
perbandingan R2/R1 mendekati nilai mendekati nilai 9 untuk 9 untuk penguatanpenguatan non- non-inverting
inverting 10 kali.10 kali.
IV.1.5. Antarmuka USB 1208 dan Komputer IV.1.5. Antarmuka USB 1208 dan Komputer
Agar USB dapat digunakan untuk antarmuka, Agar USB dapat digunakan untuk antarmuka, terlebih dahulu harus dideteksi dengan menggunakan terlebih dahulu harus dideteksi dengan menggunakan program
program instaCal instaCal [14]. [14]. Kemudian Kemudian kita kita dapat dapat memilihmemilih konfigurasi yang digunakan (
konfigurasi yang digunakan ( single single modemode atau atau differentialdifferential mode
mode) sesuai dengan kebutuhan masukan analog yang) sesuai dengan kebutuhan masukan analog yang digunakan. Setelah komputer berhasil mendeteksi komponen digunakan. Setelah komputer berhasil mendeteksi komponen dan menginstal program aplikasi yang dibutuhkan maka dan menginstal program aplikasi yang dibutuhkan maka dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian terminal input dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian terminal input analog (CH0 IN
analog (CH0 IN – – CH7 IN) . Proses konfigurasi USB 1208 CH7 IN) . Proses konfigurasi USB 1208 LS pada instacal terlihat pada Gambar 8 dan Gambar 9. LS pada instacal terlihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.
Konfigurasi USB dengan Matlab/Sesi akuisisi data Konfigurasi USB dengan Matlab/Sesi akuisisi data terdiri dari 4 langkah yang harus ditempuh ketika akan terdiri dari 4 langkah yang harus ditempuh ketika akan mengambil dan mengeluarkan data dari perangkat keras [15] : mengambil dan mengeluarkan data dari perangkat keras [15] :
Gbr. 8 Konfigurasi USB1208LS pada 8
Gbr. 9 Test Board Channel USB 1208 LS Gbr. 9 Test Board Channel USB 1208 LS
1.
1. Membuat objekMembuat objek
Membuat objek adalah mengkonfigurasikan suatu objek Membuat objek adalah mengkonfigurasikan suatu objek yang akan dijadikan target akuisisi, mendefinisikan nama yang akan dijadikan target akuisisi, mendefinisikan nama jenis
jenis adaptor adaptor dan dan nomor nomor board board yang yang akan akan dipakai, dipakai, dengandengan menuliskan
menuliskan object creation function (object constructors)object creation function (object constructors) didi
command window. command window.
2.
2. Mengalamatkan channel/LineMengalamatkan channel/Line
Channel/line adalah lokasi masukan dan keluaran Channel/line adalah lokasi masukan dan keluaran analog/digital
analog/digital yang yang terhubung terhubung pada pada perangkat perangkat keras,keras, misalnya USB 1208 LS terdiri dari 8 channel analog input, 2 misalnya USB 1208 LS terdiri dari 8 channel analog input, 2 channel analog output 16 line digital I/O. dari beberapa channel analog output 16 line digital I/O. dari beberapa channel dan lin
channel dan lin e harus dialamatkan pada MATLAB.e harus dialamatkan pada MATLAB. 3.
3. Mendapatkan/mengeluaMendapatkan/mengeluarkan rkan datadata
Setelah mengkonfigurasikan objek, mengalamatkan Setelah mengkonfigurasikan objek, mengalamatkan channel/line dan mengatur parameter/property, proses channel/line dan mengatur parameter/property, proses pengambilan
pengambilan dan dan pengeluaran pengeluaran data data sudah sudah bisa bisa dilakukandilakukan dengan mengikuti 3 langkah berikut :
dengan mengikuti 3 langkah berikut : 1.
1. Starting ObjekStarting Objek 2.
2. Logging data or sendingLogging data or sending 3.
3. Stopping objekStopping objek 4.
4. Membersihkan (clean Up)Membersihkan (clean Up)
Ketika sudah tidak lagi menjalankan perangkat keras, Ketika sudah tidak lagi menjalankan perangkat keras, yang seharusnya dilakukan adalah membersihkan MATLAB yang seharusnya dilakukan adalah membersihkan MATLAB dengan membuang program-program objek yang sudah dengan membuang program-program objek yang sudah dibuat dari memori (engine) dan dari workspace. Langkah ini dibuat dari memori (engine) dan dari workspace. Langkah ini diambil untuk mengakhiri proses sesi akuisisi data.
diambil untuk mengakhiri proses sesi akuisisi data.
Setelah modul sensor dan USB 1208 terhubung dan Setelah modul sensor dan USB 1208 terhubung dan terkonfigurasi oleh Matlab/Simulink, tahap selanjutnya terkonfigurasi oleh Matlab/Simulink, tahap selanjutnya adalah membuat blok diagram pada simulink untuk merekam adalah membuat blok diagram pada simulink untuk merekam setiap hasil pengukuran yang berlangsung secara
setiap hasil pengukuran yang berlangsung secara real timereal time.. USB 1208 LS memiliki kecepatan mengakuisisi data yang USB 1208 LS memiliki kecepatan mengakuisisi data yang sangat cepat, pada penelitian ini 100 sampel per detik, yang sangat cepat, pada penelitian ini 100 sampel per detik, yang artinya USB 1208 LS akan melakukan pencacahan artinya USB 1208 LS akan melakukan pencacahan pengukuran setiap 0,01 detik, dengan
pengukuran setiap 0,01 detik, dengan durasi waktu yang akandurasi waktu yang akan
ditentukan, semakin lama waktu pengukuran akan semakin ditentukan, semakin lama waktu pengukuran akan semakin banyak data yang disimpa
banyak data yang disimpan.n.
Gbr. 10
Gbr. 10 Blok Simulink Blok Simulink PengkondisiaPengkondisian Sinyal 2n Sinyal 2
Pengkondisin sinyal 2 dengan blok-blok simulink
Pengkondisin sinyal 2 dengan blok-blok simulink dengandengan menambahkan
menambahkan lowpass filter lowpass filter pada Gambar 10, dengan tujuan pada Gambar 10, dengan tujuan agar meloloskan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi agar meloloskan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off
cut-off dan frekuensi di atas frekuensi dan frekuensi di atas frekuensi cut-off cut-off biasanya biasanya diperkecil (idealnya hilang). Faktor pengali (
diperkecil (idealnya hilang). Faktor pengali ( gain gain) 10 kali) 10 kali untuk mengkalibrasi hasil pengukuran tegangan keluaran dari untuk mengkalibrasi hasil pengukuran tegangan keluaran dari op-amp untuk mendapatkan nilai Temperatur yang op-amp untuk mendapatkan nilai Temperatur yang sebenarnya.
sebenarnya.
IV.1.6 Teknik Pengukuran Temperatur Ruangan IV.1.6 Teknik Pengukuran Temperatur Ruangan
Pada Gambar 11. Sensor suhu 1
Pada Gambar 11. Sensor suhu 1 berjarak 5 meter dari ACberjarak 5 meter dari AC diletakkan di atas kursi sofa dengan ketinggian 0,47 meter, diletakkan di atas kursi sofa dengan ketinggian 0,47 meter, Sensor suhu 2 berjarak 3,6 meter dari AC diletakkan di atas Sensor suhu 2 berjarak 3,6 meter dari AC diletakkan di atas tempat tidur pasien dengan ketinggian 0,78 meter, dan sensor tempat tidur pasien dengan ketinggian 0,78 meter, dan sensor suhu 3 berjarak 1,5 meter dari AC diletakkan di
suhu 3 berjarak 1,5 meter dari AC diletakkan di atas lantai.atas lantai.
Gbr. 11
Gbr. 11 Peletakan Lokasi Titik-titik PengukuranPeletakan Lokasi Titik-titik Pengukuran Metode perhitungan untuk pengukuran 3 titik Metode perhitungan untuk pengukuran 3 titik pengukuran dengan rumus
pengukuran dengan rumus rata-rata per sampel rata-rata per sampel di mana notasidi mana notasi i adalah titik-titik peletakan sensor, notasi u adalah jumlah i adalah titik-titik peletakan sensor, notasi u adalah jumlah titik pengukuran, Δt adalah waktu cacah.
(4.2) (4.2) Dalam melakukan pengujian terdapat dua skenario
Dalam melakukan pengujian terdapat dua skenario :: a.
a. Skenario pertama : Pengujian respon set point tetapSkenario pertama : Pengujian respon set point tetap dan perubahan set point turun ketika tanpa adanya dan perubahan set point turun ketika tanpa adanya gangguan
gangguan b.
b. Skenario kedua : Pengujian respon ketika diberikanSkenario kedua : Pengujian respon ketika diberikan gangguan, sumber panas internal yang dibangkitkan gangguan, sumber panas internal yang dibangkitkan dalam ruangan seperti lampu dan peralatan dalam ruangan seperti lampu dan peralatan elektronik dihidupkan, aktivitas manusia sampai 3 elektronik dihidupkan, aktivitas manusia sampai 3 orang di dalam ruangan serta pengukuran suhu luar orang di dalam ruangan serta pengukuran suhu luar ruangan jika memungkinkan terjadinya perubahan ruangan jika memungkinkan terjadinya perubahan yang signifikan.
yang signifikan. IV.2. Rencana Analisis Hasil IV.2. Rencana Analisis Hasil
Analisis perbandingan hasil perhitungan perkiraan Analisis perbandingan hasil perhitungan perkiraan beban
beban pendinginan pendinginan sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah dipasang dipasang AC AC dandan menguji
menguji karakteristik sistem karakteristik sistem dilihat dilihat dari dari hasil pehasil pengujianngujian respon set-point
respon set-point naik dan turun, naik dan turun, pengujian perubahapengujian perubahan responn respon ketika ada gangguan,
ketika ada gangguan, dan menganalisa hasil perhitungan yangdan menganalisa hasil perhitungan yang berkaitan dengan keny
berkaitan dengan kenyamanan termal.amanan termal.
V.
V. HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN V.1
V.1 Hasil PeHasil Pengujian Sitem Mongujian Sitem Monitoringnitoring V.1.1. Hasil Pengujian Sensor
V.1.1. Hasil Pengujian Sensor
Uji Akurasi dilakukan dengan membandingkan suhu Uji Akurasi dilakukan dengan membandingkan suhu ruangan yang terukur termometer digital yang sudah ruangan yang terukur termometer digital yang sudah terkalibrasi dengan sensor suhu LM 35. Berdasarkan Tabel I terkalibrasi dengan sensor suhu LM 35. Berdasarkan Tabel I hasil pengukuran dan pengujian perbandingan pembacaan hasil pengukuran dan pengujian perbandingan pembacaan suhu ruang dengan termometer analog dan LM35, dapat suhu ruang dengan termometer analog dan LM35, dapat disimpulkan bahwa sensor suhu LM35 bekerja cukup baik, disimpulkan bahwa sensor suhu LM35 bekerja cukup baik, karena sensor 1, 2, dan 3 memiliki error antara 0
karena sensor 1, 2, dan 3 memiliki error antara 0ooC-0,5C-0,5ooC.C. Hal ini sesuai dengan sifat LM35, yaitu memiliki akurasi Hal ini sesuai dengan sifat LM35, yaitu memiliki akurasi sampai 0,5
sampai 0,5ooC. Dengan rata-rata prosentase kesalahanC. Dengan rata-rata prosentase kesalahan pembacaan suhu seb
pembacaan suhu sebesar 0,83%, 0,65%, dan 0,78%esar 0,83%, 0,65%, dan 0,78%..
Tabel I.
Tabel I. Hasil Pengujian Akurasi Sensor Hasil Pengujian Akurasi Sensor
Suhu Suhu Termometer Termometer Analog Analog ((ooC)C) Suhu Sensor LM Suhu Sensor LM ((ooC)C)
1 Eror 2 Eror 3 Eror 1 Eror 2 Eror 3 Eror 27 27 27,2 27,2 0,2 0,2 26,6 26,6 0,4 0,4 27,2 27,2 0,20,2 28 28 27,9 27,9 0,1 0,1 27,9 27,9 0,1 0,1 28 28 00 29 29 29,1 29,1 0,1 0,1 29,2 29,2 0,2 0,2 28,8 28,8 0,20,2 30 30 30 30 0 0 30,1 30,1 0,1 0,1 29,7 29,7 0,30,3 31 31 30,8 30,8 0,2 0,2 30,8 30,8 0,2 0,2 30,7 30,7 0,30,3 32 32 31,9 31,9 0,1 0,1 31,9 31,9 0,1 0,1 32,1 32,1 0,10,1 33 33 33,3 33,3 0,3 0,3 32,5 32,5 0,5 0,5 33,2 33,2 0,20,2 34 34 34,1 34,1 0,1 0,1 33,8 33,8 0,2 0,2 34,1 34,1 0,10,1
Karena tegangan keluaran dari sensor LM35 masih Karena tegangan keluaran dari sensor LM35 masih sangat kecil dalam orde miliVolt, maka pada penelitian ini sangat kecil dalam orde miliVolt, maka pada penelitian ini penulis
penulis menambamenambahkan hkan rangkaian rangkaian penguat penguat op-ampop-amp non- non-inverting
inverting dengan menggunakan Resistor 100K (R dengan menggunakan Resistor 100K (R 11) dan) dan
Resistor Variabel
Resistor Variabel 10K 10K yang terukur denganyang terukur dengan Ohm-meter Ohm-meter bernilai
bernilai 98.5 98.5 Ohm Ohm dan dan 10,83 10,83 Ohm. Ohm. Secara Secara teoriteori menghasilkan penguatan
menghasilkan penguatan non-inverting non-inverting sebesar 10,07 kali sebesar 10,07 kali (mendekati 10 kali) dan secara hasil pengujian sebenarnya (mendekati 10 kali) dan secara hasil pengujian sebenarnya menghasilkan penguatan sebesar 10,024 kali, karena tegangan menghasilkan penguatan sebesar 10,024 kali, karena tegangan offset
offset LM324 hanya 2mV. Terlihat dari kemiringan ( LM324 hanya 2mV. Terlihat dari kemiringan ( slope slope)) hubungan antara tegangan masukan dari sensor (input) hubungan antara tegangan masukan dari sensor (input) dengan tegangan keluaran (output) dari IC Op-amp 342 pada dengan tegangan keluaran (output) dari IC Op-amp 342 pada Gambar 12 .
Gambar 12 .
Gbr 12 Grafik pengujian rangkaian penguat Op-amp non-inverting. Gbr 12 Grafik pengujian rangkaian penguat Op-amp non-inverting.
V.1.2. Pengujian Akurasi dan Resolusi ADC USB 1208 LS V.1.2. Pengujian Akurasi dan Resolusi ADC USB 1208 LS
Tinggi rendahnya resolusi ADC akan berpengaruh Tinggi rendahnya resolusi ADC akan berpengaruh terhadap tingkat ketelitian, sensitifitas dan akurasi sensor terhadap tingkat ketelitian, sensitifitas dan akurasi sensor terhadap perubahan temperatur, jika sensor mempunyai terhadap perubahan temperatur, jika sensor mempunyai resolusi tinggi maka akurasi dan sensitifitasnya akan semakin resolusi tinggi maka akurasi dan sensitifitasnya akan semakin tinggi dan sebaliknya apabila resolusi ADC kecil maka tinggi dan sebaliknya apabila resolusi ADC kecil maka akurasi dan sensitifitasnya rendah. ADC pada modul USB akurasi dan sensitifitasnya rendah. ADC pada modul USB yang digunakan da
yang digunakan dalam penelitialam penelitian ini adalah n ini adalah 11 bit da11 bit dan nilain nilai resolusinya dapat dihitung dengan persamaan berikut :
resolusinya dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Sensor dengan nilai akurasi tinggi akan Sensor dengan nilai akurasi tinggi akan menghasilkan pengukuran dengan kesalahan yang sangat menghasilkan pengukuran dengan kesalahan yang sangat kecil. Tingkat akurasi USB LS dipengaruhi oleh
kecil. Tingkat akurasi USB LS dipengaruhi oleh OffsetOffset dandan Gain
Gain pada keluaran tegangan yang telah terkonversi ADC, pada keluaran tegangan yang telah terkonversi ADC, Pada Gambar 13, dengan kesalahan pembacaan sebesar 0,2%, Pada Gambar 13, dengan kesalahan pembacaan sebesar 0,2%, pada penelitian ini
pada penelitian ini dengan batas kerja pengujian dari 20dengan batas kerja pengujian dari 20 -35-35ooCC untuk range Tegangan input analog sebesar 3.5 Volt, maka untuk range Tegangan input analog sebesar 3.5 Volt, maka 3,5 V x ± 0,002 = ±0,0035 V
Gbr 13
Gbr 13 Grafik Pengujian ADC dengan USB 1208 LSGrafik Pengujian ADC dengan USB 1208 LS
V.2. Analisis Hasil Perhitungan Beban Pendinginan dengan V.2. Analisis Hasil Perhitungan Beban Pendinginan dengan Kondisi Terpasang
Kondisi Terpasang
Perhitungan beban pendinginan dilakukan pada tiap Perhitungan beban pendinginan dilakukan pada tiap jam kerja,
jam kerja, yaitu pada yaitu pada pukul 10:00 pukul 10:00 WIB sampai dengan WIB sampai dengan 21:0021:00 WIB. Berdasarkan hasil perhitungan perkiraan beban WIB. Berdasarkan hasil perhitungan perkiraan beban pendinginan ruang
pendinginan ruang rawat inap rawat inap III, beban III, beban puncak pendinginanpuncak pendinginan untuk ruangan berukuran 5,5m
untuk ruangan berukuran 5,5m x 6,4m x 2,9mx 6,4m x 2,9m terjaditerjadi pada pada pukul
pukul 4 4 sore sore sebesar sebesar 5377,29 5377,29 Watt. Watt. Laju Laju panas panas sebelumsebelum masuk ruangan
masuk ruangan (spac(space heat gaie heat gai n n ) besarnya tidak sama ketika) besarnya tidak sama ketika sudah menembus beberapa bagian interior ruangan (jendela, sudah menembus beberapa bagian interior ruangan (jendela, dinding, atap, dan ventilasi), karena sudah diserap terlebih dinding, atap, dan ventilasi), karena sudah diserap terlebih dahulu, oleh karena itu terjadi
dahulu, oleh karena itu terjadi time lag time lag antara panas sebelum antara panas sebelum dan sesudah masuk ruangan
dan sesudah masuk ruangan dandan pada pada sore sore hari hari beban beban panaspanas maksimal dari setiap elemen bangunan baru dilepaskan ke maksimal dari setiap elemen bangunan baru dilepaskan ke dalam ruangan.
dalam ruangan.
AC yang dipakai ruang rawat inap VIP berkapasitas AC yang dipakai ruang rawat inap VIP berkapasitas 2 PK
2 PK atau setara deatau setara dengan 5275 Wangan 5275 Watt tt (17999,06 Btu/jam)(17999,06 Btu/jam),, artinya sistem penyejuk udara tersebut hanya mampu artinya sistem penyejuk udara tersebut hanya mampu memberi kapasitas pendinginan sebesar 17999 btu dalam memberi kapasitas pendinginan sebesar 17999 btu dalam jangka
jangka waktu waktu 1 1 jam. Beban jam. Beban puncak puncak panas panas sensibel dan sensibel dan latenlaten yang diperkirakan pada ruang tersebut sebesar 5377,29 Watt, yang diperkirakan pada ruang tersebut sebesar 5377,29 Watt, dengan memperhitungkan
dengan memperhitungkan safety safety factor factor 5 % dan rugi 5 % dan rugi kebocoran
kebocoran supply duct supply duct 10% maka 10% maka Effective Room Effective Room Total Heat Total Heat (ERTH)
(ERTH) sebesar 6230,51 Wsebesar 6230,51 Watt att (21192,81 Btu/hr).(21192,81 Btu/hr).
Gbr 14
Gbr 14.. Grafik beban pendinginan ruangan Grafik beban pendinginan ruangan
1:1,17 adalah perbandingan nilai beban pendinginan 1:1,17 adalah perbandingan nilai beban pendinginan puncak
puncak dengan dengan kapasitas kapasitas mesin mesin penyejuk penyejuk udara, udara, nilainilai
perbandingan
perbandingan yang yang kecil kecil dan dan bisa bisa dikatakan dikatakan sudah sudah cukupcukup efisien dan ekonomis untuk mendinginkan ruangan yang efisien dan ekonomis untuk mendinginkan ruangan yang berukuran
berukuran 35,6 35,6 mm22, karena kompresor tidak akan menyala, karena kompresor tidak akan menyala lebih lama jika beban pendinginan ruangan tidak melebihi lebih lama jika beban pendinginan ruangan tidak melebihi kapasitas mesin penyejuk udara, terkecuali jika suhu luar kapasitas mesin penyejuk udara, terkecuali jika suhu luar ruangan naik secara ekstrim yang akan membebani kerja ruangan naik secara ekstrim yang akan membebani kerja kompresor untuk mencapai suhu standard kenyamanan kompresor untuk mencapai suhu standard kenyamanan (24
(24ooC), maka motor komperesor akan terus bekerja untukC), maka motor komperesor akan terus bekerja untuk mencapai suhu tersebut turun sesuai yang diinginkan. mencapai suhu tersebut turun sesuai yang diinginkan. Akibatnya motor akan panas dan secara otomatis umur dari Akibatnya motor akan panas dan secara otomatis umur dari sistem akan pendek.
sistem akan pendek.
V.3. Analisis Hasil Pengujian Respon Set Point Tetap V.3. Analisis Hasil Pengujian Respon Set Point Tetap
Berdasarkan Gambar 15, titik 1 yang berjarak 5 Berdasarkan Gambar 15, titik 1 yang berjarak 5 meter dari AC dan dekat dengan Jendela yang merupakan meter dari AC dan dekat dengan Jendela yang merupakan elemen penyumbang panas terbesar akibat transmisi radiasi elemen penyumbang panas terbesar akibat transmisi radiasi matahari memiliki perbedaan suhu dengan titik 2 dan titk 3 matahari memiliki perbedaan suhu dengan titik 2 dan titk 3 yang suhunya identik. Suhu mula-mula di titik 1 sebesar yang suhunya identik. Suhu mula-mula di titik 1 sebesar 27
27ooC, sedangkan di titik 2 yang berada pada zona nyamanC, sedangkan di titik 2 yang berada pada zona nyaman pasien
pasien sebesar sebesar 26,526,5ooC dan titik 3 yang dekat dengan ACC dan titik 3 yang dekat dengan AC sebesar 26,3
sebesar 26,3ooC.C.
Pengujian set-point tetap yang dilakukan adalah Pengujian set-point tetap yang dilakukan adalah mengamati respon perubahan suhu ketika tanpa adanya mengamati respon perubahan suhu ketika tanpa adanya gangguan (
gangguan (disturbancedisturbance), ketika pertama kali), ketika pertama kali Air Air Conditioner Conditioner (AC) dinyalakan dan di-set pada suhu 24
(AC) dinyalakan dan di-set pada suhu 24ooC, titik 3 yangC, titik 3 yang berjarak 1,8
berjarak 1,8 meter dari meter dari AC mengalami AC mengalami penurunan suhu penurunan suhu yangyang lebih cepat dibandingkan titik 2 dan titik 3, ini dikarenakan lebih cepat dibandingkan titik 2 dan titik 3, ini dikarenakan titik 3 merasakan debit aliran udara suplai AC lebih besar titik 3 merasakan debit aliran udara suplai AC lebih besar daripada titik 2 dan titik 1.
daripada titik 2 dan titik 1.
Gbr 15 Pengukuran distribusi suhu ruangan Gbr 15 Pengukuran distribusi suhu ruangan
Secara keseluruhan, suhu ruangan rata-rata dari Secara keseluruhan, suhu ruangan rata-rata dari ketiga titik tersebut sudah cukup baik, terlihat pada Gambar ketiga titik tersebut sudah cukup baik, terlihat pada Gambar 16. Pengujian pertama pada kondisi awal suhu ruangan 16. Pengujian pertama pada kondisi awal suhu ruangan sebesar 26.5
sebesar 26.5ooC sebelumC sebelum Air Air Conditioner Conditioner dinyalakan, dinyalakan, kemudian AC dinyalakan dan di-set pada suhu 24
kemudian AC dinyalakan dan di-set pada suhu 24ooC (GarisC (Garis biru)
biru) mengalami mengalami penurunan penurunan suhu suhu 2.52.5ooC dari keadaan awalC dari keadaan awal hingga menuju
hingga menuju set-point set-point yang diinginkan selama 14 menit yang diinginkan selama 14 menit untuk mencapai keadaan
Gbr 16. Pengujian ke-1 pada Suhu ruangan rata-rata Gbr 16. Pengujian ke-1 pada Suhu ruangan rata-rata
Pada Ruang rawat inap VIP kapasitas terpasang 2 Pada Ruang rawat inap VIP kapasitas terpasang 2 PK atau se
PK atau sebesar 5275 Wbesar 5275 Watt att (17999,06 Btu/jam). (17999,06 Btu/jam). SedangkanSedangkan berdasarkan
berdasarkan hasil hasil perhitungan perhitungan beban beban panas panas ruangan ruangan ketikaketika pengujian jam 10:00 pagi adalah sebe
pengujian jam 10:00 pagi adalah sebesar 1818 Watt atau 6203sar 1818 Watt atau 6203 Btu/jam. Sebagai akibatnya, waktu nyala kompresor sistem Btu/jam. Sebagai akibatnya, waktu nyala kompresor sistem terpasang akan lebih cepat menurunkan suhu yang terpasang akan lebih cepat menurunkan suhu yang diinginkan.
diinginkan.
Gbr 17. Pengujian ke-2 dengan pengaturan jendela kipas bergerak Gbr 17. Pengujian ke-2 dengan pengaturan jendela kipas bergerak
naik turun naik turun
Pada pengujian yang ke dua,
Pada pengujian yang ke dua, louvre vertical louvre vertical diatur diatur bergerak naik-turun dan t
bergerak naik-turun dan tidak diam di idak diam di satu titik.satu titik. Swing Swing istilah istilah perintah
perintah pada pada remote remote AC.AC. Fan Fan speed speed diset auto agar diset auto agar menyesuaikan antara suhu ruangan dengan laju aliran udara menyesuaikan antara suhu ruangan dengan laju aliran udara suplai, ketika suhu ruangan naik akibat gangguan, maka laju suplai, ketika suhu ruangan naik akibat gangguan, maka laju aliran udara AC harus lebih besar mensuplai ke ruangan, aliran udara AC harus lebih besar mensuplai ke ruangan, akibatnya suhu ruangan akan kembali turun.
akibatnya suhu ruangan akan kembali turun.
Gbr 18. Pengujian ke-3 dengan pengaturan jendela kipas diam Gbr 18. Pengujian ke-3 dengan pengaturan jendela kipas diam
V.4. Analisis Hasil Pengujian Respon
V.4. Analisis Hasil Pengujian Respon Set-point TurunSet-point Turun Pada keadaan
Pada keadaan steady steady suhu ruangan rata-rata dari ke suhu ruangan rata-rata dari ke tiga titik adalah 24
tiga titik adalah 24ooC, kemudian penulis mengubahC, kemudian penulis mengubah set point set point remote
remote AC dari 24 AC dari 24ooC menjadi 22C menjadi 22ooC. PerubahanC. Perubahan setting setting suhu suhu ruangan dari 24
ruangan dari 24ooC menjadi 22C menjadi 22ooC membutuhkan waktu selamaC membutuhkan waktu selama 7,4 menit hingga mencapai keadaan
7,4 menit hingga mencapai keadaan steady-state steady-state nya. nya. meskipun kenyataanya tidak sampai suhu 22
meskipun kenyataanya tidak sampai suhu 22ooC, melainkanC, melainkan 22,3
22,3ooC.C.
Gbr 19 Pengujian respon set point turun Gbr 19 Pengujian respon set point turun
Untuk menurunkan suhu dari keadaan awal 26.5 Untuk menurunkan suhu dari keadaan awal 26.5ooCC sampai 24
sampai 24ooC memerlukan waktu lebih lama dibandingkanC memerlukan waktu lebih lama dibandingkan menurunkan suhu dari 24
menurunkan suhu dari 24ooC menjadi 22C menjadi 22ooC. Terjadi perbedaanC. Terjadi perbedaan waktu penetapan antara hasil pengujian respon
waktu penetapan antara hasil pengujian respon set-point set-point tetap tetap dengan hasil pengujian respon
dengan hasil pengujian respon set-point set-point turun. Perbedaan turun. Perbedaan dikarenakan adanya
dikarenakan adanya time-delaytime-delay (waktu tunda) ruangan ketika (waktu tunda) ruangan ketika pertama
pertama kali kali AC AC dinyalakan. dinyalakan. BesarnyBesarnya a waktu waktu tundatunda bergantung pada parame
Nilai
Nilai LL po po = 40 kJ/K adalah hasil empirik (Yuji = 40 kJ/K adalah hasil empirik (Yuji
Yamakawa,
Yamakawa, 2009), 2009), adalah adalah laju laju aliran aliran udara udara ketika ketika bekerjabekerja pada
pada 50% 50% dari dari keadaan keadaan maksimalnymaksimalnya a (0.15 (0.15 mm33/s), dan UA/s), dan UA koefisien transfer panas. Waktu tunda akan bernilai kecil jika koefisien transfer panas. Waktu tunda akan bernilai kecil jika laju alir
laju aliran udara suplaan udara suplai (i ( ) ditingk) ditingkatkan dan koeatkan dan koefisfisien transfien transferer panas
panas (UA(UA) ) dibesarkan dibesarkan dengan dengan cara cara mengganti mengganti material- material-material agar panas buang dari ruangan ke lingkungan material agar panas buang dari ruangan ke lingkungan berlangsung dengan
berlangsung dengan cepat sehingga cepat sehingga suhu menjadi suhu menjadi lebih lebih cepatcepat turun ke keadaan yang diinginkan
turun ke keadaan yang diinginkan
..
V.5 Analisis Hasil Pengujian Respon Gangguan V.5 Analisis Hasil Pengujian Respon Gangguan
Pengujian gangguan dilakukan pada pukul 11:00 Pengujian gangguan dilakukan pada pukul 11:00 WIB dengan keadaan awal kamar kosong tidak ada pasien, WIB dengan keadaan awal kamar kosong tidak ada pasien, lampu dan
lampu dan semua peralatan elektronik mati. Berdasarkan hasilsemua peralatan elektronik mati. Berdasarkan hasil perhitungan
perhitungan beban beban pendinginan pendinginan pada pada jam jam tersebut tersebut sebesarsebesar 1919 Watt, nilai ini belum termasuk beban pendinginan 1919 Watt, nilai ini belum termasuk beban pendinginan internal dan Tabel
internal dan Tabel II. Dirincikan perhitunganya.II. Dirincikan perhitunganya.
Tabel II.
Tabel II. Sumber panas internal yang dibangkitkan selama Sumber panas internal yang dibangkitkan selama gangguan sistem
gangguan sistem
No.
No. Sumber Sumber Panas SensibellPanas Sensibe dan laten dan laten (watt)(watt) 1
1 2 2 orang orang duduk duduk santai santai 164164 2
2 1 1 orang orang berdiri berdiri 182.4182.4 3 3 TV TV LCD LCD 125125 4 4 Dispenser Dispenser 350350 5 5 Laptop Laptop 35,835,8 6
6 Infiltrasi(pintu Infiltrasi(pintu terbuka) terbuka) 52,8252,82 7
7 Lampu Lampu 229.12229.12 Total
Total 1139.221139.22
Keterangan : hasil perhitungan beban internal mengacu pada Tabel 8,9,10 Keterangan : hasil perhitungan beban internal mengacu pada Tabel 8,9,10 ASHRAE
ASHRAE fundamental handbook 1997 fundamental handbook 1997
Pada Gambar 20. di menit
Pada Gambar 20. di menit ke-19 suhu ruangan mulaike-19 suhu ruangan mulai naik dari keadaan tunaknya dan sampai puncak kenaikanya di naik dari keadaan tunaknya dan sampai puncak kenaikanya di menit ke-30 pada suhu 25,2
menit ke-30 pada suhu 25,2ooC. Kembali turun sampai keC. Kembali turun sampai ke keadaan tunak di menit ke 43, selama 24 menit terjadi keadaan tunak di menit ke 43, selama 24 menit terjadi kenaikan suhu hingga 25,2
kenaikan suhu hingga 25,2ooC akibat panas internal yangC akibat panas internal yang dibangkitkan, kemudian di menit ke-48 pintu ruangan dibuka dibangkitkan, kemudian di menit ke-48 pintu ruangan dibuka dan terjadi proses infiltrasi,
dan terjadi proses infiltrasi, panas dari luar ruangan berpindahpanas dari luar ruangan berpindah ke dalam ruangan dan terjadi kenaikan suhu 24,8
ke dalam ruangan dan terjadi kenaikan suhu 24,8ooC, namunC, namun terjadi hanya 8 menit kemudian kembali ke keadaan terjadi hanya 8 menit kemudian kembali ke keadaan tunaknya.
tunaknya.
Selama
Selama
pengujian pengujian gangguan gangguan akibat akibat bebanbeban pendinginanpendinginan internal internal berlangsung, berlangsung, tidak tidak terjadi terjadi perubahanperubahan suhu udara luar ruangan yang signifikan, suhu rata-rata udara suhu udara luar ruangan yang signifikan, suhu rata-rata udara luar selama 1 jam pengujian sebesar 30
luar selama 1 jam pengujian sebesar 30ooC. Ini menunjukanC. Ini menunjukan bahwa
bahwa kenaikan kenaikan suhu suhu ruangan ruangan terjadi terjadi karena karena faktor faktor bebanbeban pendinginan
pendinginan internal internal dan dan tidak tidak dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh suhu suhu udaraudara luar ruangan. Panas total sensibel dan latent
luar ruangan. Panas total sensibel dan latent dari eksternal dandari eksternal dan internal sebesar 3058 Watt yang dibangkitkan selama internal sebesar 3058 Watt yang dibangkitkan selama pengujian
pengujian respon respon gangguan gangguan mengakibatkan mengakibatkan kenaikan kenaikan suhusuhu hingga 25,2
hingga 25,2 ooC, ruangan masih berada dalam standar zonaC, ruangan masih berada dalam standar zona
nyaman yang direkomendasikan SNI, yaitu berada pada nyaman yang direkomendasikan SNI, yaitu berada pada rentang 22,8 hingga 25,8
rentang 22,8 hingga 25,8ooC.C.
Gbr 20. Respon gangguan, Garis merah (suhu luar ruangan) dan garis hijau Gbr 20. Respon gangguan, Garis merah (suhu luar ruangan) dan garis hijau
(suhu dalam ruangan) (suhu dalam ruangan)
VI.
VI.PENUTUPPENUTUP VI.1. Kesimpulan
VI.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa parameter-parameter faktor Dari hasil analisa parameter-parameter faktor kenyamanan sistem pengkondisian udara yang data-datannya kenyamanan sistem pengkondisian udara yang data-datannya didapatkan dari hasil perancangan monitoring suhu dan didapatkan dari hasil perancangan monitoring suhu dan pengukuran
pengukuran suhu suhu dan dan kecepatan kecepatan udara udara suplai suplai AC, AC, dapatdapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
1. AC yang dipakai ruang rawat inap VIP berkapasitas 2 PKAC yang dipakai ruang rawat inap VIP berkapasitas 2 PK atau
atau setara setara dengan dengan 5275 W5275 Watt att (17999,06 (17999,06 Btu/jam),Btu/jam), sedangkan beban puncak panas sensibel dan laten yang sedangkan beban puncak panas sensibel dan laten yang diperkirakan pada ruang tersebut sebesar 5377,29 Watt, diperkirakan pada ruang tersebut sebesar 5377,29 Watt, dengan memperhitungkan
dengan memperhitungkan safety safety factor factor 5 % dan rugi 5 % dan rugi kebocoran
kebocoran supply supply duct duct 10% maka 10% maka Effective Effective Room Room TotalTotal Heat
Heat (ERTH) se (ERTH) sebesar 6230,51 Watt besar 6230,51 Watt (21192,81 Btu/hr)(21192,81 Btu/hr).. 2.
2. 1:1,17 adalah nilai perbandingan beban pendinginan1:1,17 adalah nilai perbandingan beban pendinginan puncak
puncak dengan dengan kapasitas kapasitas mesin mesin penyejuk penyejuk udara, udara, nilainilai perbandingan
perbandingan yang kecil yang kecil dan dan bisa bisa dikatakan dikatakan sudah sudah cukupcukup efisien dan ekonomis untuk mendinginkan ruangan yang efisien dan ekonomis untuk mendinginkan ruangan yang berukuran 35,6
berukuran 35,6 mm22, karena kompresor tidak akan menyala, karena kompresor tidak akan menyala lebih lama jika beban pendinginan ruangan tidak melebihi lebih lama jika beban pendinginan ruangan tidak melebihi kapasitas mesin penyejuk udara, terkecuali jika suhu luar kapasitas mesin penyejuk udara, terkecuali jika suhu luar ruangan naik secara ekstrim yang akan membebani kerja ruangan naik secara ekstrim yang akan membebani kerja kompresor untuk mencapai suhu standard kenyamanan kompresor untuk mencapai suhu standard kenyamanan (24
(24ooC).C). 3.
3. Pengukuran distribusi suhu ruangan menunjukan bahwaPengukuran distribusi suhu ruangan menunjukan bahwa ke tiga titik pengukuruan berada pada zona nyaman ke tiga titik pengukuruan berada pada zona nyaman standar SNI karena masih pada rentang suhu 22,8
standar SNI karena masih pada rentang suhu 22,8ooC s/dC s/d 25,8
25,8ooCC 4.
4. Pengujian respon set-point tetap yang dilakukan pada jamPengujian respon set-point tetap yang dilakukan pada jam 10:00 pagi dengan kondisi beban panas total sebesar 1818 10:00 pagi dengan kondisi beban panas total sebesar 1818 Watt dan kondisi awal suhu ruangan 26,5
Watt dan kondisi awal suhu ruangan 26,5ooC memerlukanC memerlukan waktu 14 menit untuk mencapai suhu yang diinginkan, waktu 14 menit untuk mencapai suhu yang diinginkan, 24