• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Jadi,jika dua orang terlibat dalam komunikasi,maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna, sehingga komunikasi yang dilakukan kedua orang tersebut bersifat komunikatif. Akan tetapi, pengertian komunikasi di atas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya konfirmatif,yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain – lain.

Hicks dan Gullett (Moekijat,1993:3), komunikasi adalah pemyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asa – asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy,2004:10).

Defenisi Hovland di atas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public attitude) yang dalam kehidupan social dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behaviour of the individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif.

(2)

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Fuction of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yakni:

a. Komunikator (Communcator)

komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memulai memberikan informasi kepada lawan bicaranya.

b. Pesan (Message)

Pesan merupakan seperangkat lambangyang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

c. Media (Media, Channel)

Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

d. Komunikan (Communicant, Receiver)

Komunikan (receiver) adalah seseorang atau sekelompok orang yang menerima pesan atau informasi dari komunikator.

e. Efek (Effect)

(3)

Bidang Komunikasi

Berdasarkan bidangnya, komunikasi meliputi jenis – jenis sebagai berikut: 1. Komunikasi Sosial (social communication)

2. Komunikasi organisasional/manajemen (organizational/management communication)

3. Komunikasi Bisnis ( business communication) 4. Komunikasi Politik (political communcation)

5. Komunikasi Internasional (International communication) 6. Komunikasi antar budaya (intercultural communication) 7. Komunikasi pembangunan (development communication) 8. Komunikasi tradisional (traditional communication)

Sifat Komunikasi

Ditinjau dari sifatnya,komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Komunikasi Verbal (verbal communication)

a. Komunikasi Lisan (oral communication) b. Komunikasi tulisan (written communication) 2. Komunikasi nirverbal (nonverbal communication)

a. Komunikasi kial (gestural/body communication) b. Komunikasi gambar (pictorial communication) 3. Komunikasi tatap mata (face to face communication) 4. Komunikasi Bermedia (mediated communication)

Tatanan Komunikasi

Bedasarkan situasi komunikan, maka diklasifikasikan menjadi bentuk – bentuk sebagai berikut:

(4)

1. Komunikasi pribadi (personal communication)

a. Komunikasi intra pribadi (intrapersonal communication) b. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) 2. Komunikasi kelompok (group communication)

a. Komunikasi kelompok kecil (small group communication) b. Komunikasi kelompok besar (large group communication) 3. Komunikasi massa (mass communication)

a. Komunikasi media massa cetak/pers (printed mass media communication)

• Surat kabar (daily) • Majalah (magazine)

b. Komunikasi media massa elektronik (electronic mass media communication)

• Radio • Televisi • Film • Lain-lain

4. Komunikasi media (media communication) a. Surat b. Telepon c. Pamlet d. Poster e. Spanduk f. Lain-lain

(5)

Tujuan Komunikasi

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion) c. Mengubah prilaku (to change the behaviour)

d. Mengubah masyarakat (to change the society)

Fungsi Komunikasi

a. Menginformasikan (to inform) b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence)

Teknik Komunikasi

Teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi:

a. Komunikasi informative (informative communication) b. Komunikasi persuasive (persuasive communication)

c. Komunikasi pervasive/meresap (pervasive communication) d. Komunikasi koersif (coercive communication)

e. Komunikasi instruktif (instructive communication) f. Hubungan manusiawi (human relation)

Metode Komunikasi

Metode komunikasi meliputi kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:

a. Jurnalisme/Jurnalistik (journalism)

1. Jurnalisme cetak (printed journalism)

(6)

b. Hubungan masyarakat (public realtions) c. Periklanan (Advertising)

d. Propaganda

e. Perang urat syarf (psychological warfare) f. Perpustakaan (Library)

g. Lain-lain

Komunikan merupakan suatu proses yang berawal dari seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang komunikan melalui media atau saluran tertentu dan akan meninmulkan efek tertentu.

II.2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya,komunikasi yang menggunakan media massa.

Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya,yaitu mass media (media massa) kependekan dari media of mass communication.

Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar “orang banyak” yang berbeda di suatu lokasi yang sama. Massa diartikan sebagai “meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat – alat komunikasi massa atau orang – orang pada ujung lain dari saluran” (Berlo.1960).

Menurut Pool (1973), komunikasi massa merupakan “komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed (yang dikemukakan) ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan- pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran – saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film, atau televise (Wiryanto.2000:3).

(7)

II.2.1. Fungsi komunikasi massa

Wilbur Schramm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai decoder, interpreter, dan encorder. Komunikasi massa men-decode lingkungan sekitar kita,mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek – efek dari hiburan. Komunikasi massa menginterpretasikan hal – hal yang di-decode sehingga dapat mengambil kebijakan terhadap efek, menjaga berlangsungnya interaksi serta membantu anggota – anggota masyarakat menikmati kehidupan. Komunikasi massa juga meng-encode pesan – pesan yang memelihara hubungan kita dengan masyarakat lain serta menyampaikan kebudayaan baru kepada anggota – anggota masyarakat (Wiryanto,2000:10).

Sedangkan menurut Laswell (Wiryanto,2000:11),fungsi – fungsi komunikasi massa sebagai berikut:

1. Surveillance of the environment

Berfungsi sebagai pengamatan lingkungan.

2. Correlation of the parts of society in responding to the environment

Berfungsi menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan.

3. Transmission of the social heritage from one generation to the next

Berfungsi sebagai penerusan atau pewarisan social dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

II.2.2. Proses komunikasi massa

Proses komunikasi massa dapat dibahas dengan model S-M-C-R-E (stimulus-message-channel-receiver-effect) atau dapat mengikuti formula Harold D. Laswell, “Who says what in which channel to whom and with what effect?”.

(8)

Dalam pembahasan ini dititik beratkan pada bagaimana media komunikasi iitu mencapai dan mempengaruhi khalayaknya. Model ini mengikuti formula C-R-E. Pusat perhatian ditujukan kepada arus komunikasi massa, dimulai dari pesan – pesan yang disampaikan melalui media massa sampai pada tanggapan atau efek pesan dari anggota – anggota di dalam mass audience.

Bagan model C-R-E dapat dilihat seperti berikut ini:

P Proses

?

Dari bagan tampak proses hanya menggambarkan aliran pesan media kepada khlayak. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media.

Ciri – cirri komunikasi massa yaitu:

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang.

Artinya,gabungan berbagai macam unsure dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana system itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengoalh, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan menjadi sumber informasi.

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen Pesan – Pesan

MEDIA MASSA

Ultimate AUDIENCE EFFECT

(9)

Artinya, khalayak beragam pendidikan, jenis kelamin, umur, status sosial ekonomi,memiliki jabatan yang beragam, memiliki kepercayaan atau agama yang beragam. Menurut Herbert Blumer, adapun cirri tentang karakteristik audience/komunikan sebagai berikut:

a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.

b. Berisi individu – individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu,antara individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.

c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.

3. Pesannya bersifat umum

Pesan – pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan – pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Sehingga pesan – pesan yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

Komunikasi berlangsung dari media massa ke khalayak, dan tidak terjadi sebaliknya. Walaupun komunikasi terjadi dua arah, tetapi bukan kepada semua khalayak.

5. Komunikasi Massa menimbulkan keserempakan.

Adanya keserempakan dalam proses penyebaran pesan – pesan kepada khalayak. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hamper bersamaan.

(10)

6. Komunikasi Massa mengandalkan peralatan teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi / palang pintu/ penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyampaian informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambha atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

II. 3. Televisi

Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele (bahasa yunani) yang berarti jauh, dan visi (videre – bahasa latin) yang berarti pengelihatan. Dengan demikina televise atau television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima (televise set).

TV adalah paduan radio dan film. Program siaran TV dapat dilihat dan didengar oleh penonton karena ditransmisikan oleh pemancar. Dalam system transmisi/pancaran,gambar dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang elektromangnetik ini diterima oleh system antenna yang menyalurkan ke pesawat penerima (pesawat televisi). Di pesawat televise gelombang elektromangnetik itu diubah kembali menjadi gambar dan suara yang dapat dinikmati di layar televisi.

Televisi memiliki daya tarik yang kuat bila dibandingkan dengan media – media lain. Baik itu media elektronik maupun media non elektronik. Selain memiliki daya tarik yang

(11)

memiliki unsure visual berupa gambar. Gambar yang terdapat dalam televise bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton.

Adapun sifat – sifat yang dimiliki oleh televise (Baksini,2006:60),yaitu: 1. Proses Pemancaran/tranmisi

2. Isi pesan audiovisual,dapat dibaca dan didengar sekilas sewaktu ada siaran. 3. Tidak dapat diulang.

4. Dapat menyajikan peristiwa pendapat yang sudah terjadi.

5. Dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung/orisinal. 6. Penulisan dibatasi oleh detik,menit, dan jam.

7. Makna berkala dibatasi oleh detik,menit, dan jam. 8. Distribusi melalaui pemancar/transmisi.

9. Bahasa yang digunakan formal dan non formal (bahasa tutur). 10. Kalimat singkat,padat,sederhana, dan jelas.

Televisi sebagai media massa, secara umum memiliki lima fungsi utama (Wahyudi, 1986:215),yaitu: 1. Pendidikan 2. Hiburan 3. Penerangan/informasi 4. Iklan 5. Seleksi

(12)

II.3.1. Klasifikasi Siaran Televisi

Secara umum siaran televise dibagi menjadi tiga bagian,yaitu: 1. Siaran Berita

Siaran berita harus mengandung unsur – unsur:

a. Aktual, atau masih baru, yang mengandung makna kecepatan b. Faktual, atau fakta/kenyataan, yang berarti tidak boleh bohong. c. Penting dan menarik.

2. Siaran non berita

Siaran non berita diklasifikasikan sebagai berikut: a. Sandiwara

b. Musik

c. Penerangan Umum

d. Acara – acara yang tidak mempunyai nilai politis dan strategis 3. Siaran iklan

Siaran iklan adalah siaran yang khusus ditujukan untuk promosi suatu produk,kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak guna kepentingan komersial.

II.4. Minat Menonton a) Pengertian Minat

Menurut Poerwadarminta (1985:650) minat adalah kesukaan dari kecendrungan – kecendrungan yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting.

Sedangkan menurut N.As’ad (1991:54) mendefinisikan minat suatu sikap yang membuat seseorang senang terhadap suatu objek, situasi dan ide – ide tertentu.

(13)

Rhenaldi kasali dalam buku – bukunya manajemen periklanan memberikan defenisi minat sebagai rasa ingin tahu lebih rinci dalam diri seseorang.

Dari defenisi minat diatas,dapat dikatakan bahwa minat adalah sikap yang menimbulkan perhatian,rasa ingin tahu dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu.

Mark (1976:69) lebih lanjut mendefenisikan minat sebagai suatu sikap yang dapat membuata seseorang merasa senang terhadap objek, situasi ataupun ide – ide tertentu, yang biasanya diikiti oleh perasaan senang dan kecendrungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut. Minat seseorang,baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat tetap dan berbagai system motivasi dominan, maupun merupakan factor tertentu internal yang benar – benar mendasari dan mempengaruhi perhatiannya.

Dari penjelasan itu dapatlah si tarik kesimpulan bahwa minta adalah suatu keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan perhatiannya terhadap objek tertentu yang dianggap penting yang mampu mendorong mereka untuk cenderung mencari objek yang disenangi tersebut.

Adapun ciri – ciri minat yang dapat dilihat dari uraian tersebut di atas adalah: a. minat timbul dari perasaan senang terhadap suatuu objek

b. setiap orang mempunyai perbedaan di dalam menetukan objek yang diminatinya

c. minat merangsang seseorang untuk mencari objek yang disenanginya

Menurut Hurloc (1978:1150) minat selalu berkaitan dengan bobot emosional

yang akan menentukan seberapa lama minat akan bertahan dan kepuasan yang diperoleh dari minat tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa minat sangat dipengaruhi oleh perangsang atau stimulus.

(14)

Minat itu sendiri senantiasa terarahkan kepada suatu hal,suatu onjek. Tidak ada minat tanpa objek. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk karena interaksi social seseorang sepanjang perkembangan seseorang tersebut. Interaksi social ini sebagai stimulus dapat menimbulkan minat, tentu haruslah menarik minat (manusia cenderung menyukai yang menarik bagi dirinya dan menguntungkan). Bagaimana agar stimulus tersebut dapat menarik, haruslah melalui proses:

a. Adanya perhatian terhadap stimulus b. Stimulus dapat dimengerti

c. Stimulus tersebut dapat diterima (penerimaan)

Ketiga kondisi tersebut adalah hal yang mempengaruhi proses timbulnya minat

terhadap stimulus. Tetapi kondisi tersebut belim samapai pada tahap timbulnya minat terhadap objek. Objek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tayangan SmartDrive di Metro TV.

Berarti disini bagaimana agar timbul minat mengkonsumsi objek setelah dipengaruhi oleh stimulus media massa. Dan apakah stimulus media massa mampu menimbulkan minat terhadap objek yang dimaksud.

b) Pengertian Menonton

Menurut kamus Umum Besar Indonesia (1985:1087), menonton adalah melihat pertunjukkan,gambar hidup dan sebagainya.

Sarji (1991:71), mengatakan bahwa menonton adalah suatu proses yang disadari atau tidak disadari dimana penonton ditempatkan pada alam yang samar yang dihadapkan pada tumpuan cahaya dan membantu menimbulkan ilusi di atas layar.. Suasana ini menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia dipengaruhi oleh tayangan yang ditonton.

(15)

dilihatnya di layar putih, dan apa yang dilihatnya seolah – olah terjadi di hadapan mata dan bukan bersifat bayangan saja.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa menonton adalah suatu proses dimana individu secara sadar atau tidak sadar merelakan diri untuk dipengaruhi emodi,pikiran, dan perhatiannya oleh pertunjukkan atau gambar hidip yang dilihatnya.

II.5.Tayangan Otomotif SmartDrive

Tayangan berasal dari kata dasar tayang yang berarti pertunjukkan atau persembahan ( KBBI , 1990 : 909 ). Sedangkan otomotif berasal dari dua kata yaitu oto dan motif. Yang dimaksud dengan oto adalah kendaraan yang dijalankan dengan motor ( KBBI , 1990 : 631 ), sedangkan motif adalah pola, corak atau juga alasan seseorang melakukan sesuatu ( KBBI, 1990 : 593 ).

Tayangan otomotif merupakan suatu pertunjukkan mengenai kendaraan – kendaraan yang beraneka ragam bentuk serta motif yang dirubah dari keadaan sebenarnya. Dalam tayangan otomotif ini terdapat beberapa indikator yaitu adanya komunikator, pesan yang disampaikan, gaya bicara komunikator, musik yang dihadirkan, serta tampilan warna – warna yang disajikan. Indikator – indikator tersebut sangat mendukung kesuksesan akan suatu tayangan. Dengan adanya indikator tersebut, secara tidak langsung dapat menarik minat para komunikan.

Dengan adanya tayangan tersebut,tanpa disadari selain dapat menarik minat menonton khalayak, tayangan otomotif dapat juga menimbulkan beberapa hal yang dapat menarik khalayak yaitu : adanya nilai kepercayaan ( credibility ) khalayak terhadap pesan yang disampaikan, kemudian adanya penyajian konteks - konteks ( context ) yng menggambarkan kejadian – kejadian yang pernah dialami, pesan atau makna ( content ) dalam tayangan tersebut mudah dipahami oleh para khalayak, cerita yang disampaikan dapat memberikan

(16)

kejelasan makna ( clearity ), tayangan tersebut dapat diikuti oleh setiap minggunya yang memungkinkan khalayak terus dapat mengikutinya ( continuity ), serta adanya ketetapan terhadap makna pesan dalam tayangan ( consistency ) dan kemampuan pesan terhadap pesan terhadap khalayak ( capability ) dan waktu penayangan dan durasi penayangan SmartDrive di Metro TV (Ruslan, 1997).

II.6. Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan Stimulus-Organism-Response yang semula berasal dari psikologi kemudian menjadi teori komunikasi karena objek materialnya sama dengan ilmu komunikasi, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen – komponen sikap,opini,perilaku,kognisi,afeksi,dan konasi.

Menurut teori ini,efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Jadi unsur – unsur dalam model ini adalah: a) Pesan (Stimulus-S)

b) Komunikan (Organism-O) c) Efek (Respon-R)

Dalam proses komunikan berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” Bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.

Prof.Dr.Mar’at (dalam Effendy,1993:253-256), dalam bukunya “Sikap Manusia,Perubahan, serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelly yang menyatakan dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting,yaitu:

(17)

b) Pengertian c) Penerimaan

Gambar Teori S-O-R

Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Kombinasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan ialah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk perubahan sikap.

Dengan demikian dari beberapa pengertian dan teori tentang “minat” dan “menonton” yang disebut sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat menonton dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana diri individu/khalayak terbangkit untuk mengarahkan perhatiannya secara sadar terhadap objek yang disenanginya, dan kemudian

Stimulus Organism • Perhatian • Pengertian • Penerimaan Response

(18)

merasa terangsang untuk mencari objek tersebut, dan untuk selanjutnya emosi, pikiran dan perhatiannya terpengaruhi oleh gambar hidup yang dilihatnya.

Gambar

Gambar Teori S-O-R

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menguji sistem kontrol backstepping control konvensional, metode ini akan diuji dengan skenario kesalahan pada motor yang ditentukan pada Tabel 4.5, berdasarkan

Berdasarkan integrasi struktur geologi terhadap situs-situs di Kawasan Huu tersebut, maka dihasilkan data mengenai pemilihan lokasi situs yang terletak pada bagian yang

Dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (2003) telah dijelaskan bahwa huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan formula es krim nabati terbaik berdasarkan uji sensoris (warna, flavor, tekstur, dan overall), mengetahui karakteristik

Lebih lanjut, FQ (tajwid) mendefinisikan fenomena Ikhfa ini sebagai bunyi yang berada pada posisi antara pengucapan idzhar dan idgham (Al-Hamad, 2002:107) atau

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring terhadap output modul PV berupa pengukuran arus (I) dan tegangan (V) secara online

Komposisi vegetasi gulma yang ditemukan pada 3 lokasi penelitian yaitu 39 jenis termasuk dalam 15 famili. Keragaman gulma didominasi oleh famili Poaceae dan

Dari hasil observasi dan wawancara di desa Bluru Kidul tahun 2011 dapat dilihat dari pengetahuan ibu rumah tangga yang sebagian besar sudah memahami pengertian dari