• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengingat : l. perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. 2s9. Menimbang : a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengingat : l. perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. 2s9. Menimbang : a"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERATI KABUPATEN

KATINGAN

NOMOR : 18 TAHUN 2003

TENTANG

PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN

TATA KERJA

DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

DESA

KABUPATEN

KATINGAN

DENGAN RAHN{AT TUHAN YANG TVIAI{A ESA

Menimbang

:

a

b.

Mengingat

:

l.

BUPATI

KATINGAN,

bahwa dengan terbentuknya Kabupaten Katingan

dan dalam

Rangka pelaksanaan Otonomi daerah

yang luas, nyata dan bertanggung jawab dipandang

perlu

membentuk Susunan Organisasi

dan

Tata

Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Kabupaten Katingan;

bahwa

untuk

pelaksanaan sebagaimana dimaksud

pada

huruf

(a)

diatas

perlu

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan.

Undang

-

Undang Nomor

27

Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah

Tingkat

II di

Kalimantan

(2)

J,

Undang

-

Undang Nomor

22

Tahun 1999 tentang

P.r.tilrtuhan Dairah

fuembaran Negara Republik

Indonesia

Nomor

60

Tahun 1999,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

1999

tentang

Perimb-angan

Gu.ngu,

antara Pemerintah Pusat dan

Daerah (ientbaran Negara Republik Indonesia tahun 1999

Nomor

72,

tambahan lentbar negara nomor 38a8) ;

Undang

-

undang

Nomor

5

Tahun

2002

tentang

Pembeitukan Kabupaten Katingan,

Kabupaten

Seruyan,

Kabupaten

Sukamara,

Kabupaten

Lamandau, Kabupaten

Gunung

Mas,

Kabupaten

Pulang Pisau,

Kabupaten lvlurung.

Raya

dan

Kabu[aten

Barito Timur

di

Propinsi

Kalimantan Tengan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

200I Nomor 18, Tambahan Lernbaran Negara Nomor 4180),

peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2000

tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenangan

Propinsi

sebagai

Daerah

Otonom (Lembarin

Negari

Republik Indonesia Tahun 2000

Norno. 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor

3ss2);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14);

K"pr:rurun

Menteri

Dalam

Negeri dan

Otonomi

Dalrah Nomor

2l

Tahun

2000

tentang Teknik

P"nyrrunun dan Materi

Muatan Produk

-

Produk Hukum Daerah;

Peraturan Daerah Kabupaten Katingan

Nomor

03

Tahun

2OO3

tentang

Kewenangan Pemerintah

Kabupaten Katingan sebagai Daerah Otonom'

5,

7.

8. 2

(3)

Dengan Persetujuan

DBWAN

PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH KABUPATEN

KATINGAN

Menetapkan :

MEMUTUSKAN

:

PERATUIIAN DAERAI{

KABUPATEN

KATINGAN

TENTANG

PEMBENTTIKAN ORGANISASI

DAN

'TATA KERJA DINAS SOSIAL

DAN

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

DESA

KABUPATEN

KATINGAN

BAB I

KETENTUAN UI\{TII\'I Pasal I

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a.

Daerah

Otonom

selanjutnya

disebut

Daerah

adalah

Kesatuan

Masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertenntu berwenang

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat' menurut prakLsa masyarakat sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikutan Negara Kesatuan Republik lndonesia;

b.

Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Eksekutif Daerah;

c.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Katingan;

d.

Bupati adalah BuPati Katingan;

e.

Selretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan;

f.

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa atlalah Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Katingan ;

(4)

g

Kepala

Dinas

adalah Kepala

Dinas Sosial dan

Pemberdayaan

Masyarakat Desa Kabupaten Kalingan

Unii

pelaksana

Teknii

adalah

Unit

Teknis Dinas Dinas Sosial dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Katingan

Kepala

unit

adalatr Kepala

unit

Pelaksana Teknis Dinas Sosial dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Katingan' Kelompok Jabatan

-Fungsional

adalah kelompok Pegawa-i Negeri Sipil

,un,

melaksanakan

tugut

khusus

sesuai dengan

keahlian

dan

kebutuhan ;

Ketua kelompok adalah pimpinan Kelonlpok Jabatan Fungsional Dinas Sosial dan Pernberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Katingan.

j

BAB TI

KEDUDUKAN TUGAS

POKOK

DAN FUNGSI Bagian Pertama

Kedudukan

Pasal 2

(1)

Dinas

Sosial

dan

Pemberdayaan Masyarakat

Desl

adalah unsur

Pelaksana Teknis Pemerintah Kabupaten Katingan di bidang Sosial dan PemberdaYaan MasYarakat Desa;

(2)

Dinas Sos-ial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Katingan

dipimpinolehseorangKepalaDinasyangberadadibawahdan

bertarrggungjawabkepadaBupatirnelaluiSekretarisDaerah.

Bagian Kedua TUGAS POKOK

Pasal J

Dinas

Sosial

dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan disintralisasi <Jibidarrg Sosial dan Pemberdayaan

(5)

Bagian Ketiga

FUNGSI

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas

-

tugas tersebut pada pasal 3, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai fungsi :

a.

Menyiapkan

dan

mengumpulkan bahan penyusunan Pedoman dan eetunSuk Teknis pembinaan Usaha Kesejaheraan Sosial, Sosial Budaya

dan

-Pelaksanaan Pembangunan

Desa/Kelurahad

Pemberdayaan

ekonomi kerakyatan,Rehabilitasi, bantuan sosial ;

b.

Menyiapkan

d"n

*"ngolah datq

saran,

dan

pertimbangan dalam meningi<atkan

usaha

kesejahteraan

sosial, sosial budaya

dan

pelaksinaan Pembangunan Desa/ Kelurahan, Pemberdayaan ekonomi

kerakyatan, rehabilitasi, bantuan sosial;

c.

Mengiooriinasi dan memantau pelaksanaan pemberian bantuan. dan

pelayanan usaha kesejahteraan sosial, sosial budaya dan pelaksanaan

ir".-b"ngrran

Desa/ kelurahan, Pemberdayaan ekonomi kerakyatan, rehabilitasi, bantuan sosial;

d.

Penetapan Kebijaksanaan usaha kesejahteraan sosial, sosial budaya dan pelaksanaan Pernbangunan Desa./Kelurahan, Pemberdayaan ekonomi kerakyatan, rehabilitasi, bantuan sosial sesuai kebijakan umum yang

ditetapkan oleh BuPati Katingan;

e.

fenyelenggaraan

dan

pelaksanaan kegiatan

di

bidang sosial

dan

pemberdayaan MasYarakat Desa ;

f

bemantauan terhadap Lembaga Pemerintah dan Masyarakat di Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,

g

Mengkoordinasikan

kegiatan

di

Lingkungan

Dinas Sosial

dan

Pemberdayaan MasYarakat Desa;

h.

Pengelolaan

Sumblr

Daya

terlaksananya tugas

Dinas

Sosial dan

Pemberdayaan MasYarakat Desa ;

i.

Pelaksanaan

Administrasi

dan Tata

Usaha

Dinas Sosial

dan

(6)

Bagian KeemPat

Unit

Pelaksana Tekrtis Dinas

Pasal 5

Unit pelaksana teknis Dinas adalah unsur penunjang yang.pembentukannya

,.rrui

kebutuhan dan kemampuan setelah dilakukan Analisis Beban Kerja

dan Analisis Jabatan.

Pasal6

(l).

Unit

Pelaksana Teknis Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa

adalah

unsur

pelaksana

teknis

yang

mempunyai tugas

melaksanakan sebagian

tugas Dinas Sosial

dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa;

(2).

Unit

Pelaksana Teknis Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa

Kabupaten

Katingan

dipimpin

oleh

seorang

Kepala

unit

pelaksana

fifnis

Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada KePala Dinas ;

(3).

UnIt

Pelakiana

Teknis

dibentuk sesuai keperluan

dan

ditetapkan dengan KePutusan BuPati.

Bagian Kelima

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal T

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus sesuai keahlian dan kebutuhan.

Pasal 8

(l)

Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pada Pasal

7

terdiri

dari

sejumlah tenaga, dalamjenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;

(7)

(2) Setiap ketompok tersebut pada

ayat

(l)

Pasal

ini,

dipimpin

oleh

seorang tenaga fungsional yang senior yang ditunjuk oleh Bupati atas

usul

Kipalabinashetalui

Sekretaris Daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;

Jumlah Jabatan dan Tenaga Fungsional tersebut pada ayat

(l)

Pasal ini' ,ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

pembinaan terhadap tenaga fungsional

dilakukan

sesuai dengan

Peraturan Perundang- undangan yang berlaku'

(3)

(4)

BAB

III

SUSUNAN ORGANISASI

Pesal 9

(l)

Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa terdiri dari :

a.

KePala Dinas;

b.

Bagian Tata Usaha;

-

Sub Bagian KePegawaian/Umum;

-

SubBagianKeuangan/Perencanaan ;

c.

Bidang, Peningkatan Sosial/Pembangunan

-

Seksi PenYuluhan dan Bimbingan,

-

Seksi Bina Masyarakat, Karang Taruna, Perintis Kemerdekaan:

Kepahlawanan dan

d.

Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial:

-

Selsi

pelayanan dan Rehabilitasi Pencandang Cacat, Tuna

Susila dan Kekerasan;

-

Seksi Bina Pelayanan dan Rehabilitasi Anak - anak Nakal dan

Korban Narkotika.

e.

Bidang Bimbingan Organisasi dan Ekonomi Kerakyatan :

-

Seksi Penanggutangan Bencana dan Bantuan Kesejahteraan Desa./Kelurahan

Jaminan, Sumbangan Sosial dan Organisasi Sosial;

-

Seksi Bimbingan

(8)

(2)

(3)

(1)

(2)

f.

Unit Pelaksana Teknis Dinas.

g.

Kelompok Jabatan fungsional.

Bagan Struktur organisasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

De;a tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini.

Lampiran Peraturan Daerah sebagairnana tersebut pada Pasal 9 ayat (2)

ini

merupakan sBtu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB

IV

TATA

KERJA Pnsal

l0

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Kepala Bagian Tata Usaha,

Kepala Bidang, Kepala Seksi

dan

Kepala

Sub

Bagian

menerapkan

prinsip

koordinasi, intergrasi

dan

sinkronisasi secara vertikal dan horizontal.

Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala

Sub

Bagian Lingkungan

Dinas

Sosial

dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Desa

bertanggung

jawab

memimpin

dan

mengkoordinasikan bawahannya masing-masing

dan

memberikan

bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal

ll

Kepala Bagian Tata usaha, Kepala Bidang Kepala Seksi dan Kepala

Sub nagian, mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab

kepada atasan masing-masing

dan

menyampaikan

laporan

pada waktunya.

(2)

Setiap laporan yang diterima pimpinan

dari

bawahan,

diolah

dan dipergunakan

sebagai

bahan

penyusunan

lebih lanjut

untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya

(9)

Pnsal

l2

Para kepala Seksi menyampaikan laporan pada waktunya kepada Kepala

Bidang sesuai dengan bidang tugasnya dan para Kepala Bidang menampung

dan menyusun laporan tersebut untuk disampaikan tepat pada waktunya

kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bagaian Tata lJsaha.

Pasal

l3

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan disampaikan kepada Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB V

KETENTUAN - KETENTUAN

LAIN

Pasal 14

(l)

Jenjang

jabatan

kepangkatan

sefta

susunan kepegawaian akan

ditetapkan kemudian oleh Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang -Undangan yang berlaku;

(2)

Uraian tugas yang secara

rinci

akan ditetapkan kemudian dengan Keputusan BuPati;

(3)

Hal

-

hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah

ini

sepanjang

mengenai pelaksanaannya akan

diatur

kemudian dengan keputusan Bupati.

BAB

VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 15

(1)

Dengan berlakunya Peraturan Daerah

ini

maka segala ketentuan yang

bertentangan dengan Peraturan Daerah

ini

dinyatakan

tidak

berlaku lagi;

(10)

(2)

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah

ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Katingan.

DitetaPkan

di

:

Kasongan Pada

tanggal

:

4 Desember 2003 BUPATI

KATINGAN'

n

\

\aVYtl / DUWEL RAWING Diundangkan

di

:

Kasongan

Padatanggal

:

5Desemberz0}3 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

KATINGAN'

IT.

GATIN RANGKAI

Pembina Tk.I

NIP.080 068 389

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHLIN 2003, NOMOR : 18 Seri D.

(11)

PENJBLASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN

KATINGAN

NOMOR 18 TAHUN 2OO3

TENTANG

PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN

TATA KERJA

DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

DESA

KABUPATEN

KATINGAN

Umum

L

Dengan telah ditetapkannya Undang-Undang

Nomor

5

Tahun 2OOZ tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten

Seruyan, Kabupaten

Suka

Mara.

Kabupaten

Lamandau,

Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten

Murung Raya

dan

Kabupaten

Barito Timur

di

Propinsi Kalimantan Tengah maka dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab perlu ditindak lanjuti dengan penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Katingan.

2.

Susunan

Organisasi

dan Tata Kerja

Dinas

Sosial

dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Desa

Kabupaten

Katingan sebelumnya

belum

terbentuk, berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten

Katingan

Nomor

:

03

Tahun

2003

tentang

kewenangan Pemerintah Kabupaten Katingan sebagai daerah

otonom

sesuai kebutuhan

dan

beban

kerja perlu

penataan

kelembagaan

yang

disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Daerah Republik Indonesia

8

Tahun

2003

tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah yang diarahkan untuk melakukan koreksi dan penyempurnaan terhadap segala kekurangan yang

terjadi pada pelaksanaan kebijakan desentralisasi sebagai ujung

tombak dalam

pelaksanaan

fungsi utama birokrasi

yaitu pelayanan

publik yang

secara langsung bersentuhan dengan pemenuhan kebutuhan masYarakat.

(12)

3.

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah sebagai

unsur Pelaksana Teknis Pemerintah Daerah yang mempunyai

tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas khususnya di

Bidang

Perindustrian, Perdagangan

dan

Koperasi

Daerah Kabupaten

Oleh

karena

itu

agar organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dapat melaksanakan tugas

dan

fungsinya dengan

baik

perlu

menetapkan

p"trn;ut

pelaksanaan sebagaimana termaksud dalam ketentuan Bab, pasal demi pasal peraturan daerah ini

II.

Pasal Demi Pasal

Pasal 1 sampai dengan pasal

l5

cuk'up jelas

Ditetapkan

di

:

Kasongan Pada

tanggal

'. 4 Desember 2003 BUPATI

KATINGAN,

il

\**-"nZ

DUWEL RAWING Diundangkan

di

:

Kasongan

Pada

tanggal

:

5 Desember 2003

SEKITETARIS DAERAH KATTNGAN,

Ir. GA'I'IN RANCKAI

I)embina'l'k.l

NtP. 080 068 389

LEMBARAN DAERAH KAL]UPA,TT1N KA'I.INGAN

(13)

{

a :L o aD G= qlt z \ 58 -r \

2;

z-J

1

,.

.Bt I a t

-i: qCF)! - I )

I.- T \ i

.i cr

E

.:-.-

o =a =

;I

E

a2i

E" 4z t';c .-;! !!e 9ac l,cl ?r &_ cia nlj! !cc E Li c :Ern :.OO f,

.: ! t

i*3i

L.=ts z ';:J l: ( 9-_9 u'A ,1 AV -! F Z Z F =."Oo <-o t2 <: @< AZ z.a <5 dr. 6t o<. -iF I E Z 7. !, F .1.

)

cD Z C( U v: F u ./.

\,

U a &= ?i Z' di a' :! c ; Y= 8,. o * A';, ol- G .9 e.2

E€:

a j:u) ortO!q G D!I L n= u U I=

zzt

=:t .E c-: * _i' it {.-,6 6J CG !r !n rO c(,) a,? oli .: !i i;d

-!r:i

-'si i E:.E =Lre .1, ? I E i ! c OE aat =a t-c. 'a o :<E a i'r orl i

ii!

a':s 'I )29

,3

;L 7 Ip 7-d ?-tr I j 1

I

./_

-..a 2 /. iJ

-

:-)

.!. ,l tA lr.l 4. .f. /,. .( r-T :"-7. ..:. j /l T, u-.a /4.

;

,r 1. 'r. :l :l C Q,/ f)'^'ar J *-,.J-a 'L.-a -7 l,a. v, /

i--

--L

-I a

-a ? :',). t

;

Referensi

Dokumen terkait

a) Sebelum diskusi dimulai siswa menyimak petunjuk dan aturan- aturan saat diskusi yang dibacakan guru. b) Setiap kelompok mendapat 4 pertanyaan dalam bentuk LKS tentang

Agar diadakan perobahan APBD serta disesuaikan dengan petunjuk-. petunjuk

Keuntungan wafer menurut Trisyulianti (1998) adalah : (1) kualitas nutrisi lengkap, (2) bahan baku bukan hanya dari hijauan makanan ternak seperti rumput dan legum, tetapi

Organisasi File : Indexed Sequential Akses File : Random.. Rancangan Struktur Navigasi. Struktur navigasi pada website pengajuan pinjaman ini berfungsi untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi bahan penstabil dan konsentrasi ekstrak buah ceplukan sehingga diperoleh karakteristik es

Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkan perkembangan sumber daya manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik. Pendidikan perlu

Para karyawan utama (senior) tidak mampu mengimbangi karyawan yang jauh lebih mudah untuk memahami teknologi baru, sedangkan MedcoEnergi selalu berupaya mendapatkan teknologi

(2) Kesulitan yang dihadapi guru bersertifikasi meliputi minat untuk melaksanakan pengembangan dan kemampuan menulis guru, keterbatasan waktu, faktor kualifikasi dan latar