Disusun oleh :
Disusun oleh :
Putrianti
Putrianti
Muhammad Eggi
Muhammad Eggi
JK. FARMASI SEMESTER II JK. FARMASI SEMESTER II VITAMIN C VITAMIN CPenetapan Kadar Vitamin C secara
Penetapan Kadar Vitamin C secara
Acidi-Alkalimetri
Acidi-Alkalimetri
Tu
Tu
ju
ju
a
a
n
n
P
P
ra
ra
k
k
t
t
ik
ik
u
u
m
m
:
:
U
U
n
n
t
t
u
u
k
k
m
m
e
e
n
n
g
g
e
e
t
t
a
a
h
h
u
u
i
i
k
k
a
a
d
d
a
a
r
r
v
v
i
i
t
t
a
a
m
m
i
i
n
n
C
C
dengan metode titrasi asidi-alkalimetri.
ACIDI-ALKALIMETRI
Titrasi asam-basa atau titrasi asidi-alkalimetri
adalah metoda titrimetri berdasarkan reaksi antara
asam dengan basa. Dalam pelarut air dasar reaksi
ini disebut reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara OH
-dan H
+membentuk molekul air (H
2
O). Titrasi asam
basa juga disebut titrasi protolisis, yaitu titrasi yang
berkaitan dengan pelepasan dan penerimaan proton.
Analit akan bereaksi dengan larutan standar sampai
titik ekivalen, yaitu suatu titik dimana analit ekivalen
dengan larutan standar.
Lanjutan
Pada umumnya titik ekivalen ini tidak dapat dilihat
tanpa bantuan indikator, kecuali ada perubahan fisik
dalam larutan sampel yang dapat dilihat pada saat terjadi
titik ekivalen. Indikator yang digunakan dalam
asidi-alkalimetri adalah kelompok indikator asam basa, yaitu
suatu indikator
yang akan berubah warna pada pH
tertentu yang disebut trayek pH indikator. Oleh karena itu
pemilihan indikator
harus dipilih
indikator
yang
mempunyai trayek pH indikator dimana pH pada titik
ekivalen dalam rentang trayek pH indikator yang
digunakan.
Pengertian
Asidimetri
Asidimetri adalah titrasi asam-basa dimana
yang bertindak sebagai larutan standar adalah
asam kuat.
Alkalimetri
Alkalimetri adalah titrasi asam-basa dimana
yang bertindak sebagai larutan standar adalah
basa kuat.
Prinsip
Asidimetri
Penetapan kadar secara kuantitatif terhadap
senyawa senyawa yang bersifat basa dengan
menggunakan baku asam.
Alkalimetri
Penetapan kadar secara kuantitatif terhadap
senyawa senyawa yang bersifat asam dengan
menggunakan baku basa.
Macam-macam Titrasi
Ada 4 macam titrasi asam-basa :
Titrasi Asam kuat (Analat) dengan Basa kuat
(titrant)
Titrasi Basa kuat (Analat) dengan Asam kuat
(titrant)
Titrasi Asam lemah (Analat) dengan Basa kuat
(titrant)
Titrasi Basa lemah (Analat) dengan Asam kuat
Indikator
Untuk menentukan titik setara/ekivalen yang diamati
dengan titik akhir.
Bila sulit diamati menggunakan potensiometri.
Indikator adalah senyawa organik alami atau sintesis
yang berwarna dan bersifat asam basa yang dalam
rentang pH tertentu akan berubah warnanya.
Kekuatan asam basa indikatornya harus lebih lemah
dari kekuatan asam dan basa. Perbedaan warna
indikator berkaitan dengan disosiasi asam basanya.
Larutan Standar
Asidimetri : Yang bertindak sebagai larutan
standar adalah asam kuat. Contoh : Asam
Klorida (HCl), Asam Sulfat (H
2SO
4).
Alkalimetri : Yang bertindak sebagai larutan
standar adalah basa kuat. Contoh : Natrium
Hidroksida (NaOH), Kalium Hidroksida (KOH),
Barium Hidroksida (Ba (OH)
2).
Titik Akhir Titrasi
Titik akhir titrasi didasarkan pada perubahan pH pada
Titik Ekivalen (TE). Daerah dimana terjadi perubahan
pH bergantung pd sifat dan konsentrasi zat penitrasi /
zat yang dititrasi.
Pada titrasi asam basa perlu diperhatikan :
Faktor-faktor yg menentukan kesempurnaan reaksi
asam basa : konsentrasi analat dan titrant, kekuatan
asam lemah atau basa lemah
Pemilihan indikator yang digunakan : indikator yang
digunakan perubahan pHnya harus berada pada
daerah pH titik ekivalen.
ASAM ASKORBAT (VITAMIN-C)
Lanjutan
Sinonim
Acidum ascorbicum; C-97; cevitamic acid;
2,3-didehydro-L-threohexono-1,4-lactone; E300;
3-oxo-L-gulofuranolactone, enol form; Vitamin-C, (HPE hal 43).
Sifat bahan
Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0%
dan tidak lebih dari 100,5% C
6H
8O
6.
pH = 2.1
–2.6 (5% w/v aqueous solution).
Densitas 1.688 g/cm
3 BM : 176,13
Lanjutan
Pemerian
Hablur atau serbuk putih atau agak kuning oleh
pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna
gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara,
dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur pada
suhu 190ºC.
Kelarutan
Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam
etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan
benzena.
Lanjutan
Penetapan kadar :
Timbang seksama lebih kurang 400 mg, larutkan dalam
campuran 100 ml dan 25 ml asam sulfat 2 N, tambahkan 3
ml kanji LP. Titrasi segera dengan Iodium 0,1 N LV.
Namun pada praktikum asidi-alkalimetri tidak menggunakan
prosedur penetapan kadar diatas karena kerap digunakan
Titrasi Iodometri.
Dengan perbandingan normal :
1 ml NaOH 1 N setara dengan 176,13 mg Vitamin C
Berarti untuk 1 ml NaOH 0,1 N setara dengan 17,613 mg
Vitamin C
.
A lat & B ahan
Alat :
Statif, Buret, Botol timbang
,Labu ukur 50 ml
,Erlenmeyer, Beaker glass
,Gelas ukur
,Pipet volume
,Filler
,Pipet tetes
,Corong kecil
,Pengaduk kaca
,Sendok tanduk
Bahan :
–Larutan NaOH 0,1 N
–Asam Oksalat
–Sampel Vitamin C
–Indikator Phenolphthaleinum.
Menyiapkan 150 ml larutan NaOH 0,1 N
Pembuatan 50 ml larutan baku primer asam oksalat (H2C2O4) 0,1
N.
Menimbang sebanyak 0,3151 g asam oksalat. Asam oksalat dilarutkan dengan aquades sampai volume tepat 50 ml di labu ukur.
Pembakuan NaOH 0,1 N dengan larutan baku primer asam
oksalat 0,1 N.
Pipet 10 ml larutan baku primer asam oksalat 0,1 N, masukkan dalam erlenmeyer. Ditambahkan 2-3 tetes indikator Phenolphthaleinum. Kemudian di titrasi dengan larutan NaOH yang akan dibakukan ad terbentuk warna merah muda pucat. Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali. Kemudian akan dihitung
Penetapan kadar sampel (vitamin C)
1)
Timbang tablet vitamin C
2)
Hitung rata-rata berat sampel
3)Gerus ad homogen
4)
Timbang
….mg sampel, masukkan dalam
beaker (replikasi 3x)
5)
Tambahkan aquadest ad 2/3 beaker
6)Aduk
Penimbang an & Perhitung an
A. Baku primer asam oksalat 0,1 N.
N =
1000
0,1 =
126,07
1000
50
2
= 0,3151 g
Penimbang an & Perhitung an
A. Baku sekunder NaOH 0,1 N
N = 1000 0,1 = 40 1000 150 1 = 0,6 g
Penimbang an & Perhitung an
A. Penimbangan asam oksalat 0,1 N (yang ditimbang 0,3157 g) N = 0,3157
126,07
1000 50 2 = 0,1001 N
B. Pembakuan larutan baku primer asam oksalat dengan NaOH
No V (NaOH) N (NaOH) V(As.oksalat) N(As.oksalat)
1 10,0 ml 0,1000 N 10 ml 0,1001 N 2 9,65 ml 0,1036 N 10 ml 0,1001 N 3 10,20 ml 0,0980 N 10 ml 0,1001 N Rata-rata 0,1005 N
Penimbang an & Perhitung an
A. Penetapan kadar NaOH
Titrasi I : V1. N1 = V2. N2 10 . N1 = 10 . 0,1001 N1 = 0,1000 N Titrasi II : V1.N1 = V2.N2 9,625 . N1 = 10 . 0,1000 N1= 0,1036 Titrasi III : V1. N1 = V2. N2 10,20 . N1 = 10 . 0,1000 N1 = 0,0980 V1.N1 = V2.N2
A. Penetapan kadar Vitamin C
No
W (berat sampel) g V(titran)
N(titran) 1 0,7123 7,45 ml 0,1005 N 2 0,7213 7,72 ml 0,1005 N 3 0,7156 7,45 ml 0,1005 N
A. Persen (%) Kadar dari tiap titrasi dengan sampel
% kadar = V titran. N titran. E (mg)
g. N teoritis x 100% % kadar I = 7,45 . 0,1005 . 17,613 712,3 . 0,1 x 100% = 18,5135 % % kadar II = 7,72 . 0,1005 .17,613 721,3 .0,1 x 100% = 18, 9452 % % kadar III = 7,45 . 0,1005 . 17,613 715,6 . 0,1 100% = 18,4281 % Rata-rata kadar =18,5135%+18,9452%+18,4281% 3 = 18,6289 %
Lanjutan
Lanjutan
Data yang dicurigai
18,5135 18,4281 0,0854
18,9452 18,5135 0,4317
18,4281 18,9452
Data yang dicurigai18,9452
Di hitung rata-rata. 18,4281 + 18,5135 = 18,4708 2 18,4708 18,4708 – 18,4281 = 0,0427 18,4708 – 18,5135 = 0,0427 = 0,0427 4 = 0,1708 d* = 18,4708 – 18,9452 = 0,4744 4 <d*
Lanjutan
% kadar pengamatan = 18,4708 %
% kadar sesungguhnya = 20,95%
% kesalahan =
20,95−18,4708 20,95 100%
= 11,834 %
Daftar Pustaka
Harjadi, W. 1986.Ilmu Kimia AnalitikDasar. Jakarta: PT. Gramedia
Hartaty, Amelin. 2009. Kimia AnalisaKuantitatif. UniversitasMuhammadiyah Surakarta.
Keenan. 1984. Kimia UntukUniversitas. Jakarta: PenerbitErlangga. Underwood, A.L. Analisis Kimia Kuantitatif, Jakarta: PenerbitErlangga.