4 4 TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA Sapi potong Sapi potong
Sapi potong adalah ternak yang dipelihara khusus untuk menghasilkan daging. Sapi potong adalah ternak yang dipelihara khusus untuk menghasilkan daging. Pad
Pada a umuumumnymnya a terternak nak potpotong ong dikdikeloelompompokkan kkan daldalam am dua dua kelkelompompok ok besbesar ar yaiyaitu:tu: ternak besar yang terdiri dari sapi, kerbau, dan kuda, sedangkan ternak kecil terdiri ternak besar yang terdiri dari sapi, kerbau, dan kuda, sedangkan ternak kecil terdiri dari kambi
dari kambing, domba, dan babi (Buding, domba, dan babi (Budinuryantnuryanto, 2000). o, 2000). enuruenurut Blakely dan Badet Blakely dan Bade (!""2), bangsa sapi mempunyai klasi#ikasi taksonomi sebagai berikut :$ingdom : (!""2), bangsa sapi mempunyai klasi#ikasi taksonomi sebagai berikut :$ingdom : %ni
%nimalmalia, ia, PhyPhylum lum :&h:&hordordataata, , SubpSubphylhylum: um: ''eertertebrabrata, ta, &la&lass ss : : amamalialia, a, rdrdo o :: %rtiodactyla, Sub ordo : uminantia, *amili : Bo+idae, enus : Bos (cattle), Spesies : %rtiodactyla, Sub ordo : uminantia, *amili : Bo+idae, enus : Bos (cattle), Spesies : Bo
Bos s tataururus us (s(sapi api -r-ropaopa), ), BoBos s inindidicus cus (s(sapapi i inindidiaasasapi/pi/ababu)u), , BoBos s sosondndaiaicucuss (bantengsapi Bali).Sapi potong yang berkembang di ndonesia, merupakan bangsa (bantengsapi Bali).Sapi potong yang berkembang di ndonesia, merupakan bangsa sapi tropis terdiri dari sapi lokal, dan sapi impor (Sar1ono dan %rianto, 2002).
sapi tropis terdiri dari sapi lokal, dan sapi impor (Sar1ono dan %rianto, 2002).
enurut Sya#rial dkk (200) bangsa sapi yang digunakan untuk penggemukan enurut Sya#rial dkk (200) bangsa sapi yang digunakan untuk penggemukan sebaiknya dipilih bangsa sapi yang mempunyai produkti+itas tinggi atau 3enis unggul, sebaiknya dipilih bangsa sapi yang mempunyai produkti+itas tinggi atau 3enis unggul, baik sapi
baik sapi unggul lokal unggul lokal maupun 3enis maupun 3enis sapi impor atau sapi impor atau persilangan. Beberapa persilangan. Beberapa 3enis sapi3enis sapi unggul lokal yang di3adikan ternak potong adalah sapi Bali, Peranakan nggole (P) unggul lokal yang di3adikan ternak potong adalah sapi Bali, Peranakan nggole (P) dan sapi adura, sedangkan untuk 3enis sapi unggul impor adalah sapi Brahman, dan sapi adura, sedangkan untuk 3enis sapi unggul impor adalah sapi Brahman, Simenthal, nggole dan Brangus. enis kelamin sapi sebaiknya ber3enis kelamin Simenthal, nggole dan Brangus. enis kelamin sapi sebaiknya ber3enis kelamin 3antan.
3antan. 5al 5al ini ini disebabkan disebabkan sapi sapi 3antan 3antan pertumbuhannya pertumbuhannya lebih lebih cepat cepat dibanding dibanding sapisapi betina. 6isamping itu 3uga untuk mencegah
betina. 6isamping itu 3uga untuk mencegah pemotongan ternak betina produkti#. Sapipemotongan ternak betina produkti#. Sapi kebiri 3uga baik untuk digemukkan, karena cepat pertumbuhannya.
7
Pakan
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahkan dapat dikatakan bah1a keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung pada mana3emen pakan. $ebutuhan pakan dari tiap8tiap ternak berbeda8beda sesuai dengan 3enis, umur, bobot badan, keadaan lingkungan, dan kondisi #isiologis ternak. Pakan harus mengandung semua nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam 3umlah yang seimbang (%nggorodi, !""4).
Produkti+itas ternak sapi potong sangat peka atau sensiti# terhadap perubahan pemberian pakan, oleh karena itu pakan yang diberikan harus sesuai dengan ketersediaan, kesinambungan mutu maupun 3umlahnya. 6isamping itu, perlu diketahui bah1a biaya pakan dalam usaha penggemukan memberikan konstribusi yang cukup besar. leh karena itu, dalam usaha penggemukan, peternak harus dapat memberikan pakan yang murah namun berman#aat bagi peningkatan produkti#itas daging (Siregar, 2009).
$emampuan suatu lingkungan untuk menyediakan pakan ternak herbi+ora yang dibutuhkan oleh se3umlah ternak herbi+ora meliputi produksi pakan hi3auan dan limbah pertanian. Pemberian pakan kepada ternak untuk pertumbuhan, produksi, reproduksi, dan hidup pokok harus mengandung protein, energi, mineral dan +itamin sesuai dengan kebutuhannya dan tu3uan pemeliharaan karena pakan yang diberikan kepada ternak menyangkut berbagai akti+itas kimia1i dan #isiologis yang mengubah /at makan men3adi /at tubuh. *ungsi umum dari pakan adalah sebagai bahan untuk membangun dan mempertahankan bentuk tubuh, sumber energi untuk produksi
panas, ker3a, dan atau deposisi lemak (;udi dkk., 20!4).
Standar kebutuhan pakan yang digunakan sebagai acuan kebutuhan ternak disesuaikan dengan kondisi ternak disertai dengan tabel komposisi pakan yang menyediakan in#ormasi berhubungan dengan komposisi nutrisi pakan. ansum yang seimbang dapat disusun dengan analisa seluruh bahan pakan yang akan digunakan sebagai penyusun ransum atau dapat mengacu pada buku pedoman yang mencantuman kandungan8kandungan gi/i setiap bahan. Penyusunan ransum yang tepat sesuaia dengan kebutuhan tiap8tiap periode pertumbuhan dan produksi dipengaruhi oleh nilai gi/i dan bahan8bahan makanan yang dipergunakan. Perubahan nilai nutrisi bahan8bahan makanan dapat disebabkan terutama oleh pengolahan dan penyimpanan (&ullison, !"").
Pakan konsentrat merupakan pakan tambahan yang diberikan ke ternak yang terdiri dari campuran beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gi/i dari hi3auan pakan ternak. $onsentrat finisher (*<) merupakan pakan yang diberikan selama 40 hari sebelum sapi dipanen. Pada umumnya pakan yang diberikan pada ternak harus sesuai kebutuhan ternak baik dari segi kualitas maupun kuantitas agar dapat diman#aatkan ternak untuk berbagai #ungsi tubuhnya, yaitu hidup pokok, produksi dan reproduksi. Penambahan +itamin dan mineral ( premix) ke dalam
campuran konsentrat dapat meningkatkan kualitas nutrisi di dalam konsentrat yang berman#aat dalam mengoptimalkan produkti#itas dan membantu meningkatkan pertumbuhan ternak (ariyono dan om3ali, 200).
Air Minum
%ir merupakan komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, sumber daya dan #aktor determinan yang menentukan kiner3a sektor pertanian, karena tidak ada satupun tanaman pertanian dan ternak yang tidak memerlukan air. 6engan tercukupinya pasokan air maka kualitas ternak sapi yang dihasilkan akan ter3aga baik pada musim hu3an maupun pada musim kemarau. Sebagian besar 3aringan tubuh
he1an ternak mengandung air sebanyak 08"0=. %ir yang ada dalam tubuh sapi ber#ungsi untuk mengatur suhu badan, membantu proses pencernaan, mengangkut sari pakan ke seluruh bagian tubuh dan mengeluarkan sisa makanan (Baskoro, 200").
Kandang
Persyaratan kandang yang baik untuk sapi potong menurut Sukma1ati (20!0) antara lain yaitu dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang, e#isiensi pengelolaan, dan kesehatan lingkungan sekitar. Pertimbangan yang harus dilakukan adalah ketersediaan sumber air untuk minum, memandikan dan membersihkan ternak, dan dekat dengan sumber pakan, kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan, lokai lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari genangan air saat hu3an.
Sanitasi kandang dilakukan beberapa tahap setelah pembersihan kandang meliputi membersihkan tempat makan dan tempat minum dan membersihkan kotoran sapi potong yang berada di dalam kandang. Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peternak atau pembudidaya untuk kebersihan kandang dan
>
lingkungannya. ?ntuk itu ketersediaan air bersih yang cukup pada usaha pemeliharaan sapi potong mutlak diperlukan (Sya#rial dkk, 200)
Kesehatan hewan
$esehatan he1an merupakan syarat mutlak bagi produkti+itas optimumnya. 6alam usaha peternakan sapi potong tanpa status kesehatan ternak yang baik tidak akan dicapai produkti+itas maksimumnya. Pertambahan bobot harian pada sapi potong yang maksimum hanya akan diperoleh bila status kesehatan ternak optimum pula. Status kesehatan yang kurang baik akan beraakibat minimumnya pertambahan berat badan harian, emasiasi, rentan terhadap penyakit lain, kematian ternak maupun pedetnya, gangguan status reproduksi dan rendahnya produkti+itas ternak tersebut.
Status kesehatan sapi potong sangat mempengaruhi berat badan, perubahan berat badan, dan skor kondisi badan. Sehingga 3elas bah1a kesehatan sapi potong sangat mempengaruhi produkti+itas sapi potong bakalan maupun sapi potong bibit (Saleh, 200).
Program kesehatan he1an pada sapi potong bakalan meliputi penanganan, pengendalian, dan pencegahan penyakit in#eksi menular maupun tidak menular. adi, status kesehatan ternak, status reproduksi, dan produkti+itasnya merupakan satu kesatuan bagi berhasilnya usaha peternakan sapi potong (@utik, 2004). enurut Baskoro (200") gangguan penyakit yang langsung mempengaruhi usaha peternakan sapi potong, dapat dicegah dengan cara sebagai berikut :
"
b. enghindari penempatan sapi yang sehat dengan sapi yang sakit. c. emberi rumput yang bersih.
d. @idak boleh membiarkan sapi tersebut kotor. e. 'aksinasi dan pemberian obat A obatan.