• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO BANGUNAN COMBO PUTRA SEMARANG. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO BANGUNAN COMBO PUTRA SEMARANG. Naskah Publikasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA

TOKO BANGUNAN COMBO PUTRA

SEMARANG

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Ramadhani Prasetyo Putra

08.12.3386

Kepada

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DANKOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

(2)
(3)

3

DESIGN NFORMATION SYSTEM FOR SALES AND PURCHASEON

TOKO BANGUNAN COMBO PUTRA SEMARANG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO BANGUNAN COMBO PUTRA

SEMARANG

Ramadhani Prasetyo Putra Krisnawati,S.Si., MT

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

World economic developments in Indonesia has made progress as well as current technological developments are increasing. The computer is a tool that can improve the speed of development of world science and technology with a computer can provide solutions to problems

faced by businesses in all areas.

Along with the development of a company, we need a system that better planning and control to support the performance and the processes that take place in the company so that all processes can run well.Son Combo Building store engaged in selling goods or building matrial and transactions made every day is quite large.

At the moment of sale systems in buildings Store Combo son is still done manually so that its performance has not been effective buildup of irregular records and the unavailability of archival storage, so the security of the data is less assured. Apart from a lot of wasted time from the data search process was difficult and frequent errors in the processing of sales data. By krena it, Shop Buildings Son Combo requires a computerized sales system to maximize performance.

(4)

4

1. Pendahuluan

Perkembangan dunia ekonomi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat begitu pula dengan perkembangan teknologi saat ini semakin meningkat. Komputer merupakan suatu alat bantu yang mampu meningkatkan kecepatan perkembangan ilmu teknologi dunia dan dengan adanya komputer dapat memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh dunia usaha di segala bidang.

Seiring dengan perkembangan sebuah perusahaan, maka dibutuhkan suatu sistem perencanaan dan pengendalian yang baik untuk menunjang kinerja dan proses yang berlangsung diperusahaan agar semua proses yang ada dapat berjalan dengan baik. Toko Bangunan Combo Putra bergerak dalam bidang penjualan barang-barang bangunan atau matrial dan transaksi yang dilakukan setiap harinya cukup besar. Pada saat ini sistem penjualan pada Toko Bangunan Combo Putra masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif terjadi penumpukan arsip yang tidak teratur dan belum tersedianya tempat penyimpanan arsip, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin. Selain dari waktu yang banyak terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan. Oleh krena itu, Toko Bangunan Combo Putra membutuhkan sistem penjualan terkomputerisasi untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah sistem pembelian dan penjualan terkomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan untuk melakukan perhitungan dalam jumlah banyak sehingga informasi yang diperoleh lebih baik dan cepat. Penulis mencoba merancang sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko Bangunan Combo Putra Semarang untuk mengkomputerisasikan data penjualan dan pembelian yang telah diolah menjadi sistem yang berguna bagi usaha tersebut.

Dengan dilakukannya penelitian pada Toko Bangunan Combo Putra Semarang adalah untuk memahami arus apa saja yang ada pada lokasi penelitian, serta mempelajari sistem yang ada dalam mencari masalah yang akan dijadikansebagai studi kasus diikuti dengan bagaimana cara pemecahan masalah yang ada, sehingga akan dijadikan pelajaran oleh penulis dalam menghadapi dunia kerja.

Dengan dilakukannya penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi lokasi penelitian baik itu pemrosesan data penjualan dan pembelian yang dulu masih manual, dengan adanya

(5)

5

sistem terkomputerisasi diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih cepat, akurat dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi.

Bertolak dari uraian diatas pada kesempatan ini penulis tertarik untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Bangunan Combo Putra Semarang“

2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya sistem ini merupakan sesuatu yang memiliki bagian–bagian atau komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui tiga tahapan, yaitu : input, process dan output. Menurut Jogiyanto (2003 : 34) sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Ia juga mengungkapkan bahwa : “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu, 2.2 Pengertian Laundry

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan – laporan keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk menentukan tindakan yang diambil. 2.3 Konsep Pemodelan Sistem

Setelah tahap analisa sistem adalah tahap perancangan sistem (system design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

a. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem secara logika.

b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan kepada pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya. Dalam suatu perancangan sistem informasi terdiri dari rancangan komponen – komponen. Komponen – komponen ini dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user atau pemakai. Secara umum sebagai berikut :

(6)

6

Rancangan model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk fisik dan model logika. Bagan alur sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan sistem fisik. Model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user, bagaimana nantinya fungsi – fungsi dari sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika akan digambarkan denganmenggunakan sequence diagram.

2. Perancangan Keluaran

Keluaran merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah keluaran dapat terdiri dari berbagai jenis. Yang dimaksud keluaran dari rancangan sistem ini adalah keluaran yang berupa tampilan dimedia kertas atau layar komputer. 3. Perancangan Masukan

Alat masukan dapat dikategorikan kedalam 2 golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Alat input langsung berupa alat yang langsung dihubungkan ke CPU (Central Processing Unit) sedang alat masukan tidak langsung adalah alat yang tidak langsung dihubungkan ke CPU.

4. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Data tersebut tersimpan disimpanan luar komputer dan dipergunakan perangkat lunak (software).

2.3.1 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untukmerancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk sebuah jenis aplikasi piranti lunak,dimana apalikasi tersebut dapat berjalan dalam piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti dalam bahasa – bahasa berorientasi objek.

3. Analisis Sistem

Toko Bangunan Combo Putra bergerak dalam bidang penjualan barang-barang bangunan atau matrial dan transaksi yang dilakukan setiap harinya cukup besar. Pada saat ini sistem penjualan pada Toko Bangunan Combo Putra masih dilakukan secara manual

(7)

7

sehingga kinerjanya belum efektif terjadi penumpukan arsip yang tidak teratur dan belum tersedianya tempat penyimpanan arsip, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin. Selain dari waktu yang banyak terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan. Oleh krena itu, Toko Bangunan Combo Putra membutuhkan sistem penjualan terkomputerisasi untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah sistem pembelian dan penjualan terkomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan untuk melakukan perhitungan dalam jumlah banyak sehingga informasi yang diperoleh lebih baik dan cepat. Penulis mencoba merancang sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko Bangunan Combo Putra Semarang untuk mengkomputerisasikan data penjualan dan pembelian yang telah diolah menjadi sistem yang berguna bagi usaha tersebut.

3.1 Analisis Sistem yang berlaku

Analisis sistem yang berlaku dapat di definisikan yaitu menguraikan dari suatu sistem informasi utuh pada toko bangunan Combo Putra kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikan pada sistem toko.

Tahap analisis sisstem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem.

3.2 Analisis Kelemahan Sistem

Untuk mengidentifikasi penyebab munculnya suatu masalah maka perlu diadakan analisis dari sistem penjualan dan pembelian yang ada pada Toko Bangunan Combo Puta Semarang dengan menggunakan metode “PIECES” (Performa, Information, Economic, Control, Efficiency, Service)

(8)

8

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem 3.3.1 Kebutuhan Non Fungsional

a. Operasi (sotware)

Software yang digunakan waktu pembuatan program : 1) Sistem Operasi Windows XP SP3

2) Microsoft Visual Basic 6.0 3) Microsoft SQL server 2000 b. Operasi (Hardware)

Hardware yang di usulkan ini hardware dengan spesifikasi yang minimal, yang memiliki harga tidak begitu mahal, serta dengan menggunakan spesifikasi komputer seperti ini sudah dapat menjalankan sistem yang di buat.

c. Keamanan dengan dilengkapi validasi untuk mencegah kesalahan dalam menginput data password untuk loging sistem sebagai pengakses data oleh pihak yang tiddak berwenang. Data hanya dapat di akses oleh admin yang bertugas semagai operator, sedangkan pengguna tidak bissa mengakses database.

d. Informasi

Informasi digunakan untuk :

1) Menginformasikan apabila password atau nama user yang di input salah. 2) Menampilkan dat barang

3) Menampilkan data supplier

4) Menampilkan data pembelian dan penjualan barang

3.3.2 Kebutuhan minimal sistem

Perangkat hardware yang di butuhkan aplikasi Visual Basic 6.0 ini adalah : 1. Microprocesor Pentium 1.33 Ghz

2. Sistem Operasi Windows ( 95, 98, 2000, Me, XP ) 3. VGA 32 MB 4. RAM 512 MB 5. Hardisk space 2GB 6. Keyboard 7. Mouse 8. Monitor

(9)

9

4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem

Sistem yang baru telah dianalisa dan dibangun serta teknologi telah diseleksi dan dipilih, tiba saatnya sekarang diterapkan (diimplementasikan). Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :

4.1.1 Rencana Implementasi

Supaya kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang diterapkan, maka perlu jadwal rencana kegiatan implementasi. Dengan demikian, rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu.

4.1.2 Kegiatan Implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kgiatan yang telah direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain sebagai berikut :

a. Pengetesan program

b. Instalasi hardware dan software c. Pelatihan personil

4.1.3 Pengetesan Program

Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu program harus di test untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pada pengetesan program, masing-masing program yang telah berjalan dengan benar dan baik bukan berarti program tersebut juga akan berjalan dengan program lainnya dalam sistem dengan baik. Kumpulan dari semua program yang telah diintegrasikan perlu di test kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output kepada program yang lainnya.

(10)

10

4.1.4 Instalasi Hardware dan Software 1. Instalasi Hardware

Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi Toko Bangunan Combo Putra ini seperti yang telah tercantum pada sub bab analisis dan perancangan sistem. Instalasinya dilakukan oleh pemasar atau toko komputer pada saat pembelian perangkat keras.

2. Instalasi Software

Software dalam hal ini adalah program aplikasi hasil pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu sistem informasi Toko Bangunan Combo Putra yang akan

ditempatkan pada sistem komputer dengan cara instalasi CD yang telah diisi dengan program aplikasi tersebut.

Adapun cara penginstalannya :

a. Masukkan CD software yang berisi aplikasi program Sistem Informasi Kependudukan ke dalam CD ROM komputer yang akan di instal program tersebut.

b. Jalankan file setup.exe dari windows explorer double click file setup.exe.

Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan selama proses instalasi, tunggu sampai proses instalasi selesai. Setelah instalasi selesai maka aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat dapat dibuka dan di jalankan.

4.1.5 Pengetesan Sistem (System Testing)

Pengetesan sistem dilakukan setelah Instalasi program. Pengetesan dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan yang mungkin masih terjadi. Pengetesan sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Beberapa hal yang dilakukan dalam pengetesan sistem antara lain:

(11)

11

Untuk mengakses kebutuhan informasi, sistem baru telah berjalan dengan baik dan sudah dapat memenuhi sebagian permintaan yang diinginkan, yaitu dapat mencari data dengan singkat tanpa harus membuka arsip-arsip lama. Hal ini cukup dilakukan dengan mengeklik tombol-tombol pilihan yang disediakan. Selain menghasilkan laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan juga cukup dengan menekan atau mengeklik tombol yang tersedia. 2. Pemograman dan pengetesan

Sesuai dengan rancangan fisik sebagai dokumentasi aplikasi, maka program yang dibuat haruslah sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam pembuatan kode-kode program yang membangun aplikasi sistem informasi Toko Bangunan Combo Putra ini juga haruslah diuji agar terhindar dari kesalahan program secara menyeluruh.

a. White Box Testing

White box testing adalah metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Test ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci. Karenanya logical path (jalur logika) perangkat lunak harus ditest dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau pengulangan secara spesifik. Uji white box yang dilakukan pada aplikasi sistem informasi Toko Bangunan Combo Putra, dilakukan pada transaksi penjualan, apabila data stok barang habis atau 0 maka akan muncul pesan peringatan.

Gambar 4.18 Tampilan Peringatan Kesalahan

b. Black Box Testing

Uji Black Box yaitu pengujian spesifikasi suatu fungsi atau modul, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Program ini diuji pada aplikasi sistem informasi Toko Bangunan Combo Putra. Apabila user name dan pasword dan status salah maka akan menampilkan pesan error.

(12)

12

Gambar 4.19 Tampilan Nama dan Password Salah

Pengetesan kemampuan sistem untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu. Sistem baru dibuat dan dirancang untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu. Dalam hal ini kemampuan sistem yang diusulkan belum dapat memberikan jawaban yang pasti, sebab untuk membuktikan apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem usulan diyakini sudah tepat waktu, membutuhkan beberapa pembuktian. Hal tesebut membutuhkan waktu dan kejadian yang dapat membuktikan bahwa sistem usulan ini memang sudah tepat waktu. Bila data yang dicari telah ada dan tidak perlu melakukan pemasukan data lagi tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih singkat, dibanding dengan sistem sebelumnya. Pengetasan sistem yang akan meliputi:

3. Pengetesan Terhadap Input Data a. Mekanisme pengetesan

Melakukan test terhadap seluruh komponen input data meliputi tes terhadap kemampuan kolom pengisian terhadap jenis-jenis data yang dimasukkan, kemampuan input yang diuji antara lain ; input data supplier, input data konsumen, input data golongan, input data barang, input data transaksi pembelian dan input transaksi penjualan. Programmer juga mencoba mengantisipasi kelemahan program aplikasi tersebut dengan memperbaiki listing program maupun database program jika terjadi data error.

b. Hasil yang Didapat

Seluruh kolom input tidak ditemukan kendala pemasukan data, baik data bertipe teks, tanggal maupun bertipe angka.

4. Pengetesan Ubah dan Simpan Data a. Mekanisme Pengetesan

(13)

13

Melakukan pengetesan seluruh komponen ubah dan simpan terhadap kemampuan komponen untuk merespon double click. Yang mana pada aplikasi ini tombol ubah yang tampak dalam antar muka user dan komputer memiliki dua fungsi yaitu untuk mengaktifkan data pada text box yang akan di ubah dan untuk mengedit atau merubah data dari database. Sedangkan menu ubah digunakan untuk menyimpan data yang di ubah.

b. Hasil yang Didapat

Seluruh komponen ubah dan simpan dapat berfungsi dengan baik. 5. Pengetesan terhadap Output

a. Mekanisme Pengetesan

Melakukan tes terhadap seluruh output (laporan), meliputi test terhadap kemampuan komponen menampilkan laporan sesuai kebutuhan user.

b. Hasil yang Didapat

Seluruh komponen output yang dikeluarkan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

5.1.6 Konversi Sistem

Konversi sistem merupakan proses untuk meletakan sistem baru supaya siap digunakan untuk menggantikan proses sistem yang lama. Pelaksanaan konversi sistem pada Toko Bangunan Combo Putra ini dilakukan dengan secara konversi paralel. Dimana sistem baru dan sistem lama dijalankan secara bersamaan lalu dibandingkan kelebihan sistem baru dengan sistem lama. Walaupun terdapat besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dua buah sistem secara bersamaan tetapi diperoleh keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem baru.

5.1.7 Pemeliharaan Sistem

Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap pemeliharaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan adanya sistem

(14)

14

pemeliharaan maka sistem tersebut dapat dikontol, sehingga ketika dioperasikan tidak akan mengalami hambatan.

a. Kegiatan pemeliharaan perangkat keras

Melakukan perawatan minimal 1 bulan sekali terhadap perangkat keras, misalnya dibersihkan dari debu.

b. Kegiatan pemeliharaan perangkat lunak

 Pembuatan Back-up data / penyimpanan data cadangan dalam media lain seperti : Harddisk, CD atau Flash disk.

 Mencatat berbagai permasalahan-permasalahan yang muncul, jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan yang sama maka bisa disesuaikan.

 Menginstal Antivirus.

5.1.8 Tindak Lanjut Implementasi

Tindak lanjut implementasi bertujuan untuk melakukan pengetesan terhadap penerimaan sistem. Pada pengetesan ini menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem baru ini nantinya akan dapat diterima dan diterapkan untuk menggantikan sistem lama atau masih perlu diperbaiki. Jika sistem baru dapat diterima oleh semua pihak, berarti tugas analisis sistem telah selesai.

Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap penerimaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Tahap operasi dan pemeliharaan meliputi :

1. Memahami berbagai kendala dan kelemahan yang ada pada sistem yang digunakan dengan tujuan untuk melakukan analisis ke arah pengembangan sistem.

2. Membuat pencatatan dokumentasi hasil pemelihaharaan untuk digunakan sebagai referensi jika menghadapi permasalahan sehingga dapat menjaga kelancaran pelaksanaan sistem informasi terkomputerisasi.

(15)

15

5. Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan implementasi system penjualan dan pembelian untuk Toko Bangunan Combo Putra Semarang dapat diambil kesimpulan yaitu :

a. Dengan adanya sistem ini proses penhitungan untuk mengetahui harga pokok barang yang di beli secara import yang sebelumnya dilakukan secara manual kini telah dapat dilakukan secara otomatis.

b. Sistem penjualan yang sekarang menjadi lebih efisien, tidak perlu lagi menulis nota manual melainkan diganti dengan meng-input-kan pada form penjualan yang sudah disediakan, maksudnya user tinggal memilih barang-barang yang ada di database lalu mencetak nota penjualan tersebut.

c. Dari pengujian sistem dapat disimpulkan bahwa program masih memiliki kekurangan untuk tingkat user friendly-nya. Oleh karena itu sudah dilakukan perbaikan pada interface-nya sehingga user dapat menggunakan program aplikasi ini tanpa ada pelatihan khusus terlebih dahulu.

d. Program aplikasi ini dapat menghasilkan laporan –laporan yang sangat membantu dalam proses pembelian dan penjualan salah satunya laporan barang-barang yang perlu di pesan lagi bila sudah dalam batas minimum.

5.1 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang perancangan dan pembuatan system penjualan dan pembelian, di bawah ini ada beberapa saran yang diharapkan dapat mendukung

pengembangan system lebih lanjut.

Pada saat implementasi secara nyata diharapkan sistem penjualan dan pembelian ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik sehingga mencapai hasil yang lebih baik.

Dan mungkin bisa menggunakan Visual Basic dan SQL Server versi terbaru ataupun menggunakan software programing yang lebih canggih sehingga tampilan aplikasi lebih menarik dan lebih mudah digunakan.

(16)

16

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, 2003, definisi sistem , konsep dasar sistem, komsep dasar informasi, sistem informasi, Andi, Yogyakarta

Sutabri, T., 2004, Analisa Sistem Informasi, Edisi 1, Andi, Yogyakarta Grady Booch, 2007, OOD, Object – Oriented Design

Jim Rumbaugh OMT, Object Modelling Technique, Unified Modelling Language (UML), Analisa Berorientasi Objek

Ivar Jacobson, 1992, Object – Oriented Software Engineering

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Salemba Empat, Yogyakarta Suryo Binarto, 2012, teori basis data perangkat lunak yang digunakan, Mediakita M. Rudianto Arief, konsep basis data, SQL Server 2000, Andi, Yogyakarta

Gambar

Gambar 4.18 Tampilan Peringatan Kesalahan  b.  Black Box Testing
Gambar 4.19 Tampilan Nama dan Password Salah

Referensi

Dokumen terkait

Agar organisasi pemerintah dapat berfokus pada strategi yang sudah dirumuskan, maka organisasi pemerintah juga harus menterjemahkan strategi ke

Untuk meningkatkan peran aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan, manfaat jasa hutan khususnya aliran air untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka harus

Warga saat ini bila dilihat secara kasap mata kehidupanya dapat dikatakan sudah layak bila dilihat dari bangunan rumah yang baik, penataan lingkungan yang baik,

disposal demo plant karena paket limbah tersebut termasuk dalam kategori limbah aktivitas sedang, dimana tingkat konsentrasi aktivitas di atas tingkat rendah

air yang dimulai dari daerah sendiri. Namun, kenyataan yang terjadi adalah bahwa guru belum memanfaatkan dan menonjolkan potensi lokal yang terdapat di daerah

Mata kuliah ini membahas tentang larutan beserta sifat-sifatnya, ionisasi senyawa obat di dalam larutan, persamaan Henderson-Hasselbach, nilai pKa senyawa obat

Pada tanggal 9 Juni 1953 M, Mujibur Rahman terpilih menjadi Sekertaris Jenderal Liga Awami di Pakistan Timur yang menjabat sebagai anggota dewan.138 Usaha yang dilakukan

• Benih yg telah dicampur pupuk hayati sgr disemai, tidak ditunda >3 jam & tdk terkena paparan sinar matahari agar tdk mematikan mikroba yg telah melekat pada permukaan