SATUAN ACARA PENYULUHAN
LATIHAN ROM AKTIF DAN PASIF PADA NY.W DENGAN CACAT FISIK DI WISMA SURTIKANTI
Mata Ajar : Keperawatan Gerontik Pokok Bahasan : ROM aktif dan pasif
Sub Pokok Bahasan : Latihan ROM aktif dan pasif pada penerima manfaat dengan cacat fisik
Hari/Tanggal : Rabu, 13 April 2016 Waktu : 10.00 WIB - selesai Penyuluh : Shinta Nuraini Tempat : Wisma Surtikanti
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan maka penerima manfaat mampu mengetahui dan mengerti tentang latihan ROM dan latihan kekuatan otot
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit penerima manfaat mampu:
a. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerakan atas
b. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah c. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak atas d. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak bawah e. Mendemosntrasikan latihan pergerakan otot dan sendi
Sasaran ditujukan pada Ny.W III. Strategi Pelaksanaan
Hari dan tanggal pelaksanaan : Rabu, 13 April 2016 Waktu : 10.00 WIB – Selesai Tempat : Wisma Surtikanti
IV. Metode
1. Ceramah 2. Demontrasi
3. Diskusi/ tanya jawab V. Susunan Acara
Tahap Kegaiatan Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam
2. Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu
5 menit
Proses 1. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota gerakan atas
2. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
3. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak atas
4. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak bawah
5. Mendemonstrasikan latihan pergerakan otot dan sendi
30 menit
Penutup 1. Melakukan evaluasi demonstrasi latihan gerak aktif dan pasif
2. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
3. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
10 menit
VI. Seeting Tempat
VII. Media
Leaflet dan lembar balik VIII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Penerima manfaat dapat mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot dengan baik
2. Evaluasi Proses
a. Penerima manfaat bersedia mengikuti latihan ROM dan kekuatan otot dengan baik dan benar sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat
b. Penerima manfaat dapat mengulang apa yang sudah diajarkan meskipun tidak sepenuhnya mengingat
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan latihan ROM dan latihan kekuatan otot berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara penerima manfaat dengan penyuluh dalam melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
IX. Daftar Pertanyaan
Apakah penerima manfaat mampu mengulangi gerakan yang tadi sudah diajarkan? Apabila bisa tolong peragakan kembali
TINJAUAN TEORI
I. Definisi ROM
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus ototdan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal. II. Jenis ROM
1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan penerima manfaat dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah penerima manfaat semikoma dan tidak sadar,
penerima manfaat dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, penerima manfaat tirah baring total atau penerima manfaat dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki penerima manfaat.
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.
III. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot 2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah 4. Mencegah ke lainan bentuk IV. Prinsip Dasar Latihan ROM
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan penerima manfaat
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur penerima manfaat, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan.
V. Manfaat ROM
1. Meningkatkan mobilisasi sendi
2. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan 3. Meningkatkan massa otot
4. Mengurangi kehilangan tulang
5. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
6. Mengkaji tulang sendi, otot
7. Mencegah terjadinya kekakuan sendi 8. Memperlancar sirkulasi darah
9. Memperbaiki tonus otot VI. Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
1. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
a. Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memengang lengan.
b. Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap lurus
2. Gerakan menekuk dan meluruskan siku :
Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku
3. Gerakan memutar pergelangan tangan :
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan yang lainnya menggenggam telapak tangan penerima manfaat b. Putar pergelangan tangan penerima manfaat ke arah luar
(terlentang) dan ke arah dalam (telungkup) 4. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:
a. Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya memegang pergelangan tangan penerima manfaat
b. Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah 5. Gerakan memutar ibu jari:
Pengang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
6. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
VII. Latihan pasif anggota gerak bawah
a. Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai
b. Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut yang lurus 2. Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
a. Latihan I
 Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat ketas
 Letakan kedua tangan diatas kepala  Kembalikan tangan ke posisi semula b. Latihan II
 Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan yang sehat
 Kembalikan ke posisi semula c. Latihan III
 Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas
 Kembalikan ke posisi semula d. Latihan IV
 Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat
 Luruskan siku kemudian angkat ketas
 Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat tidur.
e. Latihan V
 Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat angkat keatas dada  Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah
luar
f. Latihan VI
 Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat kemudian luruskan
 Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat
 Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh  Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki
yang sehat dibawah pergelangan kaki yang lumpuh  Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang
sehat, kemudian turunkan pelan-pelan. g. Latihan VIII
 Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm
 Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke sisi yang satunya lagi
 Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi h. Latihan IX
 Anjurkan penerima manfaat untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada lutut yang lumpuh dengan tangan Satu
 Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang penerima manfaat
 Anjurkan penerima manfaat untuk memegang bokongnya
 Kembali keposisi semula dan ulangi sekal
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta: EGC
Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis . Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Depkes RI, 1995. Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta. Bakti Husada.