PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM)
TERHADAPKEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE
BAB I
PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan oleh stroke (Stroke forum, 2015).
Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya mengalami kecacatan permanen (Stroke forum, 2015). Stroke merupakan penyebab utama kecacatan yang dapat dicegah (American Heart Association,2014).
Kementerian Kesehatan mencatat penyakit stroke merupakan penyebab kematian utama di hampir seluruh rumah sakit di Indonesia, yaitu sekitar 15,4 persen.
Menurut Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) RI tahun 2013 menunjukkan telah terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia dari 8,3 per mil (per 1000 penduduk) tahun 2007 menjadi 12,1 permil tahun 2013. Prevalensi penyakit stroke tertinggi, berada di provinsi Sulawesi Utara yaitu 10,8 permil, Yogyakarta 10,3 per mil, Bangka Belitung 9,7 per mil, dan DKI Jakarta 9,7 per mil. Prevalensi penderita stroke cenderung lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah dan masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Menurut Menkes, jumlah penderita stroke di Indonesia pada 2015 akan meningkat hingga lebih dari 100 persen atau 25 hingga 35 orang setiap seribu penduduk. Peningkatan itu disebabkan oleh gaya hidup masyarakat kelas ekonomi menengah yang tidak sehat. Sebagian pasien stroke akan berakhir dengan kecacatan. Berdasarkan beberapa penelitian tingkat kecacatan stroke mencapai 65 persen. Untuk itu, Menkes menganjurkan masyarakat menjalankan pola makan yang teratur untuk mencegah stroke.
keseimbangan dan koordinasi gerak, sehingga kesulitan dalam melakukan aktifitassehari – hari. Latihan gerak mempercepat penyembuhan pasien stroke, karena akan mempengaruhi sensasi gerak di otak (Irdawati, 2008).
Berdasarkan penelitian oleh Herin Mawarti dan Farid mengenai Pengaruh Latihan ROM (Range Of Motion) pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke pada tahun 2013, terbukti adanya pengaruh yang signifikan dari Latihan ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke (Mawarti & Farid , 2013).
Range Of Motion (ROM) adalah salah satu bentuk intervensi fundamental perawat yang merupakan bagian dari dari proses rehabilitasi pada klien stroke (Berman, 2009:298). Terapi ROM berpengaruh pada kekuatan otot terapi ROM secara efektif dapat meningkatkan kekuatan otot, terapi ROM secara efektif dapat meningkatkan derajat kekuatan otot ekstrimitas penderita stroke (Maimurahman,2012).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas terindentifikasinya masalah bahwa pasien yang terkena stroke mengalami kesulitan saat berjalan karena gangguan pada kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi gerak, sehingga kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari – hari.
Dirumah sakit umumnya jarang dilakukan intervensi yang khusus untuk melatih kekuatan otot pada pasien stroke. Dengan ini peneliti ingin mengetahui Pengaruh latihan ROM (Range Of Motion) terhadap kekuatan otot pada pasien stroke
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh latihan ROM (Range Of Motion) terhadap kekuatan otot pada pasien stroke
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini, adalah : a. Diketahui kareteristik pasien stroke b. Diketahui tingkat kekuatan otot
c. Diketahui kekuatan otot sebelum dilakukan latihan ROM d. Diketahui kekuatan otot setelah dilakukan latihan ROM
1.4 Manfaat Penelitian
Bahan masukan dalam kegiatan praktik keperawatan kritis khususnya pada penerapan ROM pasif pada pasien stroke
1.4.2 Bagi Institusi Rumah Sakit
Bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada pemberian ROM pasif terhadap pasien dengan stroke
1.4.3 Bagi Peneliti
Memberikan wawasan tindakan keperawatan yang luas mengenai masalah keperawatan pasien. Pemberian ROM pasif pada pasien dengan stroke
1.4.4 Bagi Profesi Keperawatan