• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi No.47/11/14/Th. XX, 1 November 2017

PERKEMBANGAN

INDEKS HARGA KONSUMEN/

INFLASI

BERITA

RESMI

STATISTIK

• Pada Oktober 2017, Riau mengalami inflasi 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 132,27. Inflasi Tahun Kalender (Januari - Oktober 2017) 3,29 persen, dan Inflasi Year on Year (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) 4,71 persen.

• Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru 0,33 persen, Tembilahan 0,09 persen, dan Dumai 0,08 persen.

• Inflasi Riau Oktober 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,82 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen, kelompok sandang sebesar 0,22 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan relatif stabil.

• Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain: cabai merah, beras, bayam, kemeja panjang katun pria, rokok putih, cabai hijau, rokok kretek filter, tarif rumah sakit, dan lain-lain. Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain daging ayam ras, bawang merah, kentang, buncis, pepaya, daging sapi dan lain-lain.

• Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 20 kota mengalami inflasi, dengan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 0,72 persen, diikuti oleh Bungo 0,55 persen, dan Bukittinggi 0,41 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,05 persen. Deflasi terjadi di tiga kota, yakni kota Bengkulu 0,12 persen. Pangkal

Pada Oktober

2017

Riau Inflasi

0,28 persen

Pekanbaru inflasi

0,33 persen

Tembilahan inflasi

0,09 persen

Dumai inflasi

0,08 persen

PROVINSI RIAU

(2)

I. Pendahuluan

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu. Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II. Inflasi di Provinsi Riau

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Oktober 2017 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,90 pada September 2017 menjadi 132,27 pada Oktober 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,29 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,71 persen.

Inflasi Riau pada bulan Oktober 2017 sebesar 0,28 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada enam kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,82 persen dengan andil sebesar 0,19 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, beras, bayam, cabai hijau, kangkung, dan lain sebagainya. Berikutnya kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,22 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,21 persen dengan andil sebesar 0,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,20 persen dengan andil sebesar 0,04 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen dengan andil sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan relatif stabil.

III. Inflasi Provinsi Riau Menurut Kelompok Pengeluaran

1. Bahan Makanan

Pada bulan Oktober 2017, kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 0,82 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 140,48 pada September 2017 menjadi 141,64 pada Oktober 2017. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 0,82 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 1,94 persen.

(3)

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, empat subkelompok mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 6,44 persen, diikuti subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 1,71 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,53 persen, dan subkelompok ikan segar sebesar 0,26 persen. Sedangkan tujuh subkelompok mengalami deflasi (inflasi negatif) yaitu: subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,15 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,15 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 0,86 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,31 persen, subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,28 persen, subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,12 persen dan subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,06 persen.

Pada Oktober 2017 dari total inflasi Riau sebesar 0,28 persen, kelompok bahan makanan menyumbang andil inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,26 persen, beras dengan andil sebesar 0,06 persen, bayam, cabai hijau, kangkung, ikan serai, minyak goreng, garam dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen.

Tabel 1.

IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan Oktober 2017, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi Oktober 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tingkat Tingkat Tingkat

IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil

Oktober Desember September Oktober Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/ 2016 2016 2017 2017 September 2017 1) Kalender 2017 2) Tahun ke Tahun 2017 3) Deflasi (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] U m u m 126,32 128,05 131,90 132,27 0,28 3,29 4,71 0,28 1 Bahan Makanan 138,94 142,81 140,48 141,64 0,82 -0,82 1,94 0,19 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau 135,02 137,38 141,46 141,74 0,20 3,17 4,98 0,04 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 120,37 121,27 131,55 131,59 0,03 8,51 9,32 0,01 4 Sandang 111,19 111,24 114,36 114,61 0,22 3,03 3,08 0,01 5 Kesehatan 115,23 115,07 118,67 118,98 0,27 3,40 3,25 0,01 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 118,88 120,54 122,95 123,21 0,21 2,22 3,64 0,02 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 120,45 121,15 125,42 125,42 0,00 3,53 4,13 0,00

Kelompok Pengeluaran

[1]

1) Kolom (6) Persentase perubahan IHK Oktober 2017 terhadap IHK September 2017 3) Kolom (8) Persentase perubahan IHK Oktober 2017 2) Kolom (7) Persentase perubahan IHK Oktober 2017 terhadap IHK Desember 2016 terhadap IHK Oktober 2016

(4)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 141,46 pada September 2017 menjadi 141,74 pada Oktober 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,17 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,98 persen.

Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,43 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,13 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,11 persen.

Pada Oktober 2017 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: rokok putih, rokok kretek filter, dan pecel dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen dan sebagainya.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 131,55 pada September 2017 menjadi 131,59 pada Oktober 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 8,51 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 9,32 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,11 persen, berikutnya subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,09 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,08 persen. Sedangkan subkelompok biaya tempat tinggal mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.

Pada Oktober 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan andil inflasi sebesar 0,01 persen dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain: bahan bakar rumahtangga sebesar 0,01 persen, dan sebagainya.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 114,36 pada September 2017 menjadi 114,61 pada Oktober 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,03 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,08 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi , yaitu sandang laki-laki sebesar 0,84 persen, dan sandang anak-anak sebesar 0,08 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,16 persen, dan subkelompok sandang wanita sebesar 0,05 persen.

Pada Oktober 2017, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi yaitu kemeja panjang katun pria dengan andil sebesar 0,01 persen, sedangkan beberapa komoditi lainnya menyumbang inflasi dengan andil kurang dari 0,01

(5)

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 118,67 pada September 2017 menjadi 118,98 pada Oktober 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,40 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,25 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,53 persen, subkelompok obat-obatan sebesar 0,09 persen, dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,05 persen. Sedangkan subkelompok Jasa Perawatan Jasmani relatif stabil.

Pada Oktober 2017 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain tarif rumah sakit dengan andil sebesar 0,01 persen, sedangkan beberapa komoditi lainnya menyumbang inflasi dengan andil kurang dari 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,95 pada September 2017 menjadi 123,21 pada Oktober 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,22 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,64 persen.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok rekreasi sebesar 1,00 persen, dan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,41 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya relatif stabil.

Pada Oktober 2017, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain televisi berwarna, biaya jaringan saluran tv, dan sebagainya.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Oktober 2017 relatif stabil. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,53 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,13 persen.

(6)

INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU

Pada bulan Oktober 2017, semua kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,09 Tembilahan sebesar 0,09 persen dengan IHK 134,07, dan Dumai sebesar 0,08 persen dengan IHK 132,29. Di Kota Pekanbaru pada Oktober 2017, andil inflasi disumbang oleh enam kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,24 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang, kelompok kesehatan, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Pekanbaru antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,30 persen, beras dengan andil sebesar 0,06 persen, kemeja panjang katun pria dengan andil sebesar 0,02 persen, rokok putih, bayam, tarif rumah sakit, dan lain-lain dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen.

-1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 INFLA SI

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan Oktober 2016 - Oktober 2017

Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan 0,33 0,24 0,04 0,01 0,01 0,01 0,010,00 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35

Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru Menurut Kelompok Pengeluaran,

Oktober 2017 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

(7)

Di Kota Dumai, empat kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan inflasi pada Oktober 2017, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil sebesar 0,04 persen, diikuti kelompok sandang dengan andil 0,02 persen, serta kelompok bahan makanan dan kelompok kesehatan masing-masing dengan andil 0,01 persen. Satu kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,11 persen, kangkung dengan andil sebesar 0,06 persen, bayam, rokok kretek, jeruk, dan minyak goreng masing-masing dengan andil sebesar 0,03 persen, sepatu pria dengan andil masing-masing-masing-masing sebesar 0,02 persen, ikan tongkol/ambu-ambu, ikan serai, kelapa, beras, ikan tenggiri, udang basah, tarif dokter umum, cumi-cumi, dan gula pasir dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen, dan sebagainya.

Dua kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Tembilahan pada Oktober 2017, yaitu kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan andil sebesar 0,08 persen, dan kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,02 persen. Satu kelompok memberikan andil deflasi yaitu kelompok sandang dengan andil sebesar 0,01 persen. Empat kelompok pengeluaran lainnya relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Tembilahan adalah cabai merah dengan andil sebesar 0,15 persen, beras dengan andil sebesar 0,11 persen, biaya jaringan saluran tv dengan andil sebesar 0,08 persen, petai dengan andil sebesar 0,03 persen, cabai rawit, dan jeruk dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, cabai hijau sebesar 0,01 persen, dan sebagainya 0,08 0,01 0,04 0,000,02 0,01 0,00-0,01 -0,010 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08

Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai Menurut Kelompok Pengeluaran,

Oktober 2017 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 0,09 0,02 0,000,00 -0,01 0,00 0,08 0,00 -0,010 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09

Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan Menurut Kelompok Pengeluaran,

Oktober 2017 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

(8)

IV. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan Oktober 2017, 20 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 0,72 persen, diikuti oleh Bungo sebesar 0,55 persen, dan Bukittinggi sebesar 0,41 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,05 persen. Deflasi terjadi di tiga kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Bengkulu sebesar 0,12 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru, Medan, dan Padang. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Pekanbaru berada pada urutan ke-4, Tembilahan urutan ke-16, dan Dumai urutan ke-17.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, 44 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,05 persen, diikuti Batam sebesar 0,72 persen, dan Bungo sebesar 0,55 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta dan Cilegon masing-masing sebesar 0,01 persen. Deflasi terjadi di 38 kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Palu sebesar 1,31 persen, Ambon sebesar 1,28 persen, dan Kota Bau-bau sebesar 1,08 persen. Berdasarkan urutan inflasi dari 82 kota di Indonesia, Pekanbaru berada pada urutan ke-7, Tembilahan urutan yang ke-26, dan Dumai urutan ke-29.

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Oktober 2017

Kota IHK Oktober 2017 Inflasi Oktober 2017

[1] [2] [3] BATAM 131,12 0,72 BUNGO 128,69 0,55 BUKITTINGGI 127,14 0,41 PEKANBARU 132,09 0,33 SIBOLGA 134,58 0,31 TANJUNG PANDAN 137,14 0,29 MEULABOH 129,14 0,28 MEDAN 135,63 0,24 METRO 136,77 0,23 PADANG 134,69 0,19 BANDA ACEH 124,08 0,17 PADANGSIDIMPUAN 128,21 0,16 PEMATANG SIANTAR 135,10 0,15 BANDAR LAMPUNG 130,42 0,11 LHOKSEUMAWE 126,00 0,10 TEMBILAHAN 134,07 0,09 DUMAI 132,29 0,08 PALEMBANG 127,29 0,08 LUBUKLINGGAU 126,87 0,06 JAMBI 127,61 0,05 TANJUNG PINANG 129,13 -0,02 PANGKAL PINANG 134,99 -0,07

(9)

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, Oktober 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran Oktober 2017IHK

% Perub. Oktober 2017 thd September 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. Oktober 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Oktober 2017 thd Oktober 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 132,27 0,28 3,29 4,71 1. BAHAN MAKANAN 141,64 0,82 -0,82 1,94

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 117,99 1,71 -1,21 -0,23

b. Daging dan Hasil-hasilnya 142,93 -2,15 -1,59 -0,46

c. Ikan Segar 140,78 0,26 9,11 12,02

d. Ikan Diawetkan 133,79 -0,31 6,32 9,06

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124,86 -0,12 0,45 0,92

f. Sayur-sayuran 155,74 -1,15 1,45 1,63

g. Kacang-kacangan 128,09 -0,06 -1,84 -0,69

h. Buah-buahan 137,20 -0,86 3,17 0,70

i. Bumbu-bumbuan 220,36 6,44 -14,50 -3,29

j. Lemak dan Minyak 121,32 0,53 2,99 3,00

k. Bahan Makanan Lainnya 133,41 -0,28 -3,05 -5,78

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 141,74 0,20 3,17 4,98

a. Makanan Jadi 137,54 0,11 1,76 3,24

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 129,82 0,13 -1,13 1,72

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 160,45 0,43 9,29 11,09

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 131,59 0,03 8,51 9,32

a. Biaya Tempat Tinggal 120,40 -0,03 4,74 5,98

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 174,00 0,09 22,31 22,81

c. Perlengkapan Rumah Tangga 117,79 0,11 0,25 -0,19

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 118,65 0,08 1,20 1,29

4. SANDANG 114,61 0,22 3,03 3,08

a. Sandang Laki-laki 122,18 0,84 3,35 3,81

b. Sandang Wanita 111,92 -0,05 1,56 1,70

c. Sandang Anak-anak 112,86 0,08 1,27 2,31

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 110,28 -0,16 6,39 4,60

5. KESEHATAN 118,98 0,27 3,40 3,25

a. Jasa Kesehatan 118,22 0,53 4,97 4,97

b. Obat-obatan 118,75 0,09 3,64 4,68

c. Jasa Perawatan Jasmani 120,66 0,00 5,85 5,85

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 121,64 0,05 2,06 1,09

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 123,21 0,21 2,22 3,64

a. Jasa Pendidikan 128,17 0,00 2,28 4,03

b. Kursus-kursus/Pelatihan 144,44 0,00 6,56 9,97

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 105,14 0,41 0,78 0,83

d. Rekreasi 116,56 1,00 1,40 1,65

e. Olahraga 107,31 0,00 1,06 1,03

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 125,42 0,00 3,53 4,13

a. Transpor 133,34 0,03 1,92 2,26

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Oktober 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran Oktober 2017IHK

% Perub. Oktober 2017 thd September 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. Oktober 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Oktober 2017 thd Oktober 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 132,09 0,33 3,24 4,87 1. BAHAN MAKANAN 142,19 1,04 -1,24 1,99

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 114,46 2,01 -2,10 -0,97

b. Daging dan Hasil-hasilnya 147,30 -1,75 -1,07 1,12

c. Ikan Segar 133,67 0,18 9,05 12,73

d. Ikan Diawetkan 131,32 -0,16 4,52 7,52

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 122,32 -0,12 0,67 1,01

f. Sayur-sayuran 157,40 -1,30 1,99 1,12

g. Kacang-kacangan 131,28 0,01 -3,16 -1,72

h. Buah-buahan 134,19 -1,37 2,57 -1,56

i. Bumbu-bumbuan 244,67 7,20 -13,79 -0,98

j. Lemak dan Minyak 121,20 0,33 2,59 2,36

k. Bahan Makanan Lainnya 135,10 -0,35 -4,64 -7,88

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 142,80 0,22 3,73 5,80

a. Makanan Jadi 140,16 0,14 1,95 3,74

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 126,88 0,13 -1,11 2,16

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 161,27 0,44 11,11 13,05

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 130,90 0,04 8,44 9,33

a. Biaya Tempat Tinggal 119,70 -0,03 5,27 6,76

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 175,52 0,12 21,58 21,83

c. Perlengkapan Rumah Tangga 116,94 0,11 0,55 -0,02

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 118,42 0,13 0,78 0,92

4. SANDANG 111,47 0,25 2,93 2,78

a. Sandang Laki-laki 116,13 0,92 2,86 2,87

b. Sandang Wanita 108,01 -0,06 1,73 1,93

c. Sandang Anak-anak 110,09 0,10 1,15 1,62

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 111,17 -0,15 6,76 5,13

5. KESEHATAN 117,80 0,28 3,12 2,90

a. Jasa Kesehatan 114,71 0,53 3,09 3,09

b. Obat-obatan 119,66 -0,01 4,17 5,48

c. Jasa Perawatan Jasmani 121,89 0,00 7,02 7,02

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 121,17 0,07 1,95 0,66

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 123,85 0,11 2,30 4,13

a. Jasa Pendidikan 128,13 0,00 2,32 4,58

b. Kursus-kursus/Pelatihan 149,12 0,00 6,87 11,17

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 102,37 0,52 1,15 1,23

d. Rekreasi 116,75 0,41 1,08 1,42

e. Olahraga 106,29 0,00 0,43 0,43

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 125,81 0,02 3,29 3,95

(11)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Oktober 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran Oktober 2017IHK

% Perub. Oktober 2017 thd September 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. Oktober 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Oktober 2017 thd Oktober 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 132,29 0,08 3,65 4,58 1. BAHAN MAKANAN 135,80 0,05 1,53 2,67

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 131,80 0,21 0,76 1,31

b. Daging dan Hasil-hasilnya 131,51 -2,94 -4,11 -6,68

c. Ikan Segar 143,20 0,86 12,84 14,49

d. Ikan Diawetkan 160,21 -1,09 17,10 19,68

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 130,26 -0,11 0,11 1,80

f. Sayur-sayuran 144,84 -0,09 -4,87 1,49

g. Kacang-kacangan 119,67 -0,50 5,92 6,18

h. Buah-buahan 161,41 0,87 6,63 11,94

i. Bumbu-bumbuan 129,50 1,20 -12,92 -13,09

j. Lemak dan Minyak 114,27 2,42 4,26 4,41

k. Bahan Makanan Lainnya 119,99 -0,06 5,70 5,10

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 142,62 0,20 1,50 2,83

a. Makanan Jadi 130,39 0,00 1,56 2,03

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 144,30 0,17 -1,16 1,53

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 166,87 0,53 3,08 5,00

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 131,29 -0,01 7,93 8,75

a. Biaya Tempat Tinggal 117,00 0,00 1,54 2,14

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 169,35 -0,01 23,94 26,09

c. Perlengkapan Rumah Tangga 126,07 0,17 0,16 0,19

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 119,79 -0,15 3,76 3,51

4. SANDANG 127,86 0,27 3,92 5,53

a. Sandang Laki-laki 149,66 0,87 7,01 9,84

b. Sandang Wanita 128,99 0,00 1,34 1,34

c. Sandang Anak-anak 128,98 0,00 2,32 6,60

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 99,09 -0,04 4,45 2,62

5. KESEHATAN 126,65 0,32 6,03 6,05

a. Jasa Kesehatan 139,35 0,80 16,98 16,98

b. Obat-obatan 120,11 0,59 2,38 2,51

c. Jasa Perawatan Jasmani 123,55 0,00 2,45 2,45

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 123,58 0,00 2,75 2,75

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 119,92 0,03 -0,01 0,03

a. Jasa Pendidikan 133,65 0,00 0,01 0,01

b. Kursus-kursus/Pelatihan 123,69 0,00 6,61 6,61

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110,70 0,13 -0,62 -0,37

(12)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, Oktober 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran Oktober 2017IHK

% Perub. Oktober 2017 thd September 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. Oktober 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Oktober 2017 thd Oktober 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 134,07 0,09 3,22 3,41 1. BAHAN MAKANAN 147,07 0,07 -0,61 0,22

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 128,22 1,96 3,50 3,88

b. Daging dan Hasil-hasilnya 119,48 -5,53 -2,67 -6,05

c. Ikan Segar 209,76 -0,02 5,02 4,74

d. Ikan Diawetkan 108,90 0,00 1,86 1,86

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 140,84 -0,13 -0,91 -1,31

f. Sayur-sayuran 159,33 -1,49 8,12 7,34

g. Kacang-kacangan 111,18 -0,04 -0,25 -1,07

h. Buah-buahan 122,12 0,73 1,57 1,57

i. Bumbu-bumbuan 142,04 2,72 -27,43 -20,79

j. Lemak dan Minyak 135,97 -0,61 4,77 6,91

k. Bahan Makanan Lainnya 141,51 0,00 0,00 0,00

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 129,10 0,01 0,55 0,41

a. Makanan Jadi 124,08 0,00 0,00 0,00

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 132,60 0,04 -1,33 -2,01

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 139,72 0,00 3,33 3,33

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 139,25 0,01 10,21 10,30

a. Biaya Tempat Tinggal 134,14 0,00 5,39 5,46

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 167,12 0,03 27,39 27,50

c. Perlengkapan Rumah Tangga 110,75 0,00 -2,77 -2,77

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 118,92 0,00 0,75 0,98

4. SANDANG 121,84 -0,13 2,28 1,20

a. Sandang Laki-laki 132,30 0,00 0,22 0,22

b. Sandang Wanita 119,77 0,00 0,41 0,41

c. Sandang Anak-anak 110,80 0,00 0,27 0,27

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 122,50 -0,36 6,01 2,83

5. KESEHATAN 116,60 0,01 1,08 1,34

a. Jasa Kesehatan 114,27 0,00 0,00 0,00

b. Obat-obatan 106,67 0,20 0,31 0,35

c. Jasa Perawatan Jasmani 102,46 0,00 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 122,84 -0,04 1,87 2,31

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 122,87 1,58 5,69 5,57

a. Jasa Pendidikan 118,10 0,00 6,96 6,96

b. Kursus-kursus/Pelatihan 135,65 0,00 2,98 2,98

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 123,16 0,00 0,06 -0,43

d. Rekreasi 136,44 8,21 8,42 8,22

e. Olahraga 102,70 0,00 0,00 0,00

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122,69 -0,04 2,75 3,04

a. Transpor 134,90 0,04 3,30 3,35

b. Komunikasi & Pengiriman 99,34 -0,29 0,28 1,42

(13)

Diterbitkan oleh:

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, Oktober 2017 (Tahun 2012 = 100,00) No. Kota IHK Oktober 2017 % Perub. Oktober 2017 thd September 2017 No. Kota IHK Oktober 2017 % Perub. Oktober 2017 thd September 2017 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 129,14 0,28 42 KEDIRI 125,94 -0,12

2 BANDA ACEH 124,08 0,17 43 MALANG 130,10 0,02

3 LHOKSEUMAWE 126,00 0,10 44 PROBOLINGGO 125,79 -0,17

4 SIBOLGA 134,58 0,31 45 MADIUN 127,88 0,14

5 PEMATANG SIANTAR 135,10 0,15 46 SURABAYA 129,92 0,05

6 MEDAN 135,63 0,24 47 TANGERANG 136,70 -0,06 7 PADANGSIDEMPUAN 128,21 0,16 48 CILEGON 136,75 0,01 8 PADANG 134,69 0,19 49 SERANG 138,91 0,15 9 BUKITTINGGI 127,14 0,41 50 SINGARAJA 135,67 -0,38 10 TEMBILAHAN 134,07 0,09 51 DENPASAR 125,58 -0,05 11 PEKANBARU 132,09 0,33 52 MATARAM 127,52 0,08 12 DUMAI 132,29 0,08 53 BIMA 131,48 0,02 13 BUNGO 128,69 0,55 54 MAUMERE 123,34 -0,39 14 JAMBI 127,61 0,05 55 KUPANG 128,90 -0,50 15 PALEMBANG 127,29 0,08 56 PONTIANAK 139,66 -0,34 16 LUBUKLINGGAU 126,87 0,06 57 SINGKAWANG 131,46 0,17 17 BENGKULU 138,63 -0,12 58 SAMPIT 129,99 0,13

18 BANDAR LAMPUNG 130,42 0,11 59 PALANGKA RAYA 126,20 -0,46

19 METRO 136,77 0,23 60 TANJUNG 127,96 -0,74

20 TANJUNG PANDAN 137,14 0,29 61 BANJARMASIN 130,06 -0,40

21 PANGKAL PINANG 134,99 -0,07 62 BALIKPAPAN 133,21 -0,22

22 BATAM 131,12 0,72 63 SAMARINDA 132,77 -0,17

23 TANJUNG PINANG 129,13 -0,02 64 TARAKAN 139,42 -0,40

24 DKI JAKARTA 130,02 0,06 65 MANADO 128,18 -0,06

25 BOGOR 130,77 0,26 66 PALU 130,33 -1,31 26 SUKABUMI 129,23 0,08 67 BULUKUMBA 135,64 -0,49 27 BANDUNG 128,17 -0,03 68 WATAMPONE 126,09 -0,51 28 CIREBON 125,53 0,07 69 MAKASSAR 130,24 -0,28 29 BEKASI 126,22 0,07 70 PARE-PARE 124,69 -0,60 30 DEPOK 128,31 -0,19 71 PALOPO 127,47 -0,01 31 TASIKMALAYA 128,44 -0,08 72 KENDARI 124,87 -0,81 32 CILACAP 132,15 0,02 73 BAU-BAU 131,22 -1,08 33 PURWOKERTO 126,83 0,09 74 GORONTALO 125,87 -0,36 34 KUDUS 135,39 -0,09 75 MAMUJU 128,93 -0,48 35 SURAKARTA 124,65 0,01 76 AMBON 126,11 -1,28 36 SEMARANG 127,88 -0,15 77 TUAL 155,24 1,05 37 TEGAL 126,46 0,21 78 TERNATE 132,55 0,52 38 YOGYAKARTA 126,98 0,16 79 MANOKWARI 124,22 -0,36 39 JEMBER 125,62 -0,17 80 SORONG 128,54 -0,30 40 BANYUWANGI 125,21 0,09 81 MERAUKE 132,13 0,47 41 SUMENEP 125,93 0,03 82 JAYAPURA 128,92 -0,09

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan  Bulan Oktober 2016 - Oktober 2017

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas termite control atau pengendalian rayap yang telah dilakukan pada Perpustakaan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan adalah menggunakan teknik

sebesar 0,214 dan nilai siginifikan 0,022 dan (6) Motivasi Lulus tepat Waktu, Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiah, Ketersediaan Sumber Belajar, Kualitas Bimbingan Skripsi, dan

Ciri dari pengikut yang memiliki tingkat kesiapan sangat tinggi menurut Robbin (2005) dan Vandayani (2013) yang terdapat pada Atik adalah mampu menginformasikan

Analisis wacana yang digunakan oleh peneliti adalah analisis wacana khususnya analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen. Model penelitian digunakan model Theo Van Leeuwen

Dari alasan-alasan yang telah penulis uraikan di atas, maka dapatlah penulis ambil suatu kesimpulan bahwa hadis mu'allaq yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim

Hasil analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan terdapat

Hasil penelitian membuktikan bahwa tekanan yang diproksikan dengan pertumbuhan yang tinggi, kerugian laba, arus kas bersih, dan leverage serta peluang yang

Berdasarkan uraian di atas, akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan keterampilan proses dan hasil belajar