EKOLOGI DAN BIOLOGI
MIKROALGA
Spirulino
PADA
KULTUR BERTINGKAT
Oleh: Dra. Sulistyani,
MSi
danDra.
Dwi
SunuWidyartini' MSi
PEFIDAIIULUAN
Penguasaan
teknik kultur
harus didasari
pengetahuanbiologi
organismeyang akan dibudidayakan.
Prinsip
kultur
diawali dari
kultur murni
(monospesifikspesies)
dimulai dari
isolasi,
kemudian pengembangan secarabertingkat.
Mediakultur
dari beberapamilimeter,
berangsur-angsur meningkat ke volume lebih besarhingga
ke
skalamassal.
Volume
hingga3 liter
dilakukan
di
laboratorium (skalalaboratorium).
Volume
60-100liter
(skala semi out-door) danvolume lebih
dari I
ton
(skala massaV out-door).Kultw
yang dilakukandari
volumekecil
ke
volumebesar
ini
dikenal dengankultur
bertingkat (berlanjut).EKOLOGI MIKROALGA
Spirulina
platensisSel
Spirulina platensis hidup
di teresfial,
air
tawar, afu payau danair
laut. Cenderungbersifat
alkali.
pH
optimum
7,2-9,5 (tahan padapH
11).
Tahan padakadar gaftrm
tinggi
hingga
85 Y*,
kisaran
temperature
optimum 25-35
oC.Reproduksi dengan cara membelah
diri.
Teknik
kultur
sebaiknya menggunakan airlaut
dengan kadar garam 15-20 %o.Kultur
pada skala semi massaljauh dari
pantai dapat menggunakanair
sumur/air
ledeng yangdiberi
garam. Pemberian garam 100 gram per10
liter
air tawar, sehingga didapatkan air dengan salinitas 20 %r.BIOLOGI MIKROAL
GA Spirulina
platensisSel membentuk filament
terpilin,
menyerupai spiral (helig), warna hijau biru. Filamenterdiri
dari
beberapa sel dalam satu rangkaian (Gambar1).
Sel berbentuksilindris
dengandinding
seltipis.
Garis tengahsel
1-12p.
Bergerak dengan cara menggelinding,+
#F
ir *""'r,
#
Gambar 1. Mikroalga Spirulina platensis
Pertumbuhan mikroalga sangat berkaitan dengan ketersediaan unsur hara makro
dan unsur hara mikro. Hara makro yaitu: N, P,
K,
S, Na, Si, Ca. Hara mikro yaitu: Fe,Zn,
Mn,
Cu,
Mg, Mo,
Co,B.
Selainitu
kondisi lingkungan seperti cahay4 suhu,tekanan
osmose,pH air
perlu
dijaga
karena dapat memacuatau
menghambatpertumbuhan.
Selain
faktor
lingkungan,faktor
genetic
juga
berpengaruh padapertumbuhan, karena faktor intemal (sifat-sifat pertumbuhan) mikroalga.
Kultur
skala
laboratorium
dapat menggunakanpupuk
Walne.
Dilakukanpemupukan dengan
pupuk
cair
I
mVl
dalammedia
kultur. Kultur
skala massalmenggunakan pupuk dengan komposisi Urea 30
mgll,ZA20
mgfl, FeCl: 2mg[,
EDTA5
mgil
dan
vitamin
Brz
0,001mgil.
Selainitu
dapat digunakanpupuk
organik, contohnya pupuk ekstrak tumbuhan gulma air yang mampu meningkatkan pertumbuhandan lebih ramah
lingkungan.
Puncak populasi setelah4
hari, merupakan waktu yang baik untuk melakukan pemanenan yang tepat.MEDIA
PERTUMBUIIAN
MIKROALGA
Kultur
laboratoriumMedia untuk pertumbuhan mikroalga pada kultur skala laboratorium antara lain Conway dan Miquel-Allen. Media-media tersebut mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan.
1.
Media ConwaYBahan-bahan untuk membuat media adalah:
No Zathara Jumlah 1 Makro NaNOg NaHzPO+.2HzO
FeCl:.6HzO
HgBO:MnClz
4WO
EDTA TITRIPLEK
III
Akuades 200 gt 40 gr 2,6 gr 67,2 gr 0,72 gr 90 gr 1000 ml 2 Treat elemen ZnClz CoCLz 5
ruO
(Nt{4)6 MozOz+. 4HzO CuSO+. 5 H2O akuades2,1gr
2gt
0,9 gr2gr
100 mlPembuatan
larutan
Conway sebagaiberikut:
Akuades sebanyak 1000
ml
dimasukkan dalam beaker glass, kemudian satu per satu pupuk kimia makro dimasukkan sambil diaduk sehingga larut' Larutatt treat elemen dibuat dalam 100ml
akuades.Diambil
12 mltreat elemen dan dimasukkandalam stock pupuk conway. Pemakaian 1 ml dalam
I
liter akuades steril'Media
Miquel-Allen
Bahan-bahan untuk membuat media adalah:
No Zatharzr Jumlah 1 Solution
A
KNOr Akuades steril 20,20 gr 1000ml
2 Solution B 2.bio.unsoed.ac.id
NazlIPOz
lZHzO
l4e.
FeClr
I Z e,CaClz6HzO
I a grHCI
Izmt
Akuadessteril
|
80 mlPembuatan larutan
Miquel-Allen
sebagaiberikut:
Akuades 100
ml
dan20,20 grKNOr
diaduk hingga merata (sebagai solutionA)'
Bahan
kimia
B
satuper
satu dimasukkan pada80
ml
akuades dan dikocolq kemudian ditambahkan HCI 2ml
dan diaduk sampai merata (sebagai solution B)-pemakaian 2ml solution A danI
ml solution B dalamI
liter akuades steril.3.
Media 7'arrouk
Bahan-bahan untuk membuat media adalah:
No Zathara Jumlah (gram) I NaHCOT KzIIPOr
lNaNOr
MgSO+ KzSOa NaCl CaClz FeSO+ 8,4 g 0.25 g 1.25 g 0.1 g 0.5 e 0.5 g 20 mg5ms
2 EDTA Akuades steril 80 mg 1000 mlPembuatan media
Zarrouk
adalah:Sebanyak 8,4 g NaHCOt,0.25 g KzlIPOa,
l'25
gNa NOr, 0'1
g MgSOa'0'5
g KzSO+, 0.5 g NaCl, 20mg
caclz,,S mg FeSOa dan 80 mgEDTA
ditambahkan satu persatu ke dalam beker glass berisi 500ml
air
steril. Kemudian dilarutkan dengan menggunakan magnetikhot
stirer. Setelah terbentuk larutan homogren kemudian ditambahkan air steril hingga volumebio.unsoed.ac.id
1000 ml'Media
kultur
semi massalKultur
skala semi massal (semi out-door) dimulai dari 20 I hingga 100I
dalam wadah besar, pada umumnya menggunakan akuarium (Gambarl)
atau bak-bak papan/plastik
besar (Gambar
2),
yang
diletakkandi
luar
laboratorium'Inokulum
yangdimasukkan sekitar 1/10 bagian dari tbtal volume budidaya. Media pertumbuhan untuk
kultur
mikroalga pada skala semi massal dapat menggunakan media seperti kultur skalalaboratorium atau menggunakan pupuk dengan komposisi sebagai berikut: Urea 80
ppm,TSP30ppm,Z|z}ppm,FeCl32ppm,EDTA5ppmdanVitaminBl20'001
ppm. Selain itu dapat menggunakan pupuk organik'Gambar 2.
Kultur
semi massalPENUTUP
Teknik
kultur
harus
didasari pengetahuanbiologi
organismeyang
akandibudidayakan.
Sel
mikroalga Spirulina platensis
membentukfilamen
terpilin,menyerupai spiral (helig), warna hijau biru. Filamen terdiri dari beberapa sel dalam satu
rangkaian.
Sel berbentuk silindris dengan dinding sel tipis. Garis tengahsel
1-12 p.Bergerak dengan cara menggelinding, Hidup
di
terestrial, air tawar, air payau dan airlaut. Cenderung bersifat
alkali.
pH optimum 7,2-9,5 (tahan padapH
ll).
Tahan padakadar garam tinggi hingga 85 %o, kisaran temperature optimum
25-35"C.
Reproduksidengan cara membelah diri.
Media
pertumbuhan untukkultur
mikoalga
pada skala semi massal dapatmenggunakan media seperti kultur skala laboratorium atau menggunakan pupuk dengan
komposisi sebagai berikut: Urea 80 ppm, TSP
30
ppm,ZA
20 ppm, FeCl32
ppm,EDTA
5
ppm
danVitamin
812
0,001 ppm. Selainitu
dapat menggunakan pupuk organik.DAFTARPUSTAKA
Aflyza,I.
S. 2995. Isolasi PigmenBiri
Phycocyanin dari Mikroalga Spirulino platensis. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38:. 7 9 -92.Bold, H.C. and Michael J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae. Sec. Ed. Prestice
Hall Inc., Englewood Cliffs. N.J. 07632.
Borowitzka" M.
A.
dan L. J. Borowitzka. 1988. Dunaliella. Microalgal Biotechnology. Cambridge University Press, Cambridge.Darley,
W.
M.
1992. Algal Biology: a physiological approach. Blackwell Scientific Publications, Oxford, London.Direktorat
Bina
Pembenihan. 1998. Budidaya Mikroalga Skala Laboratorium danMassal. Direklorat Jenderal Perikanan, Jakarta.
Isnansetyo,
A.
dan
E.
Kurniastuty. 1995.
Teknik
kultur
Ph1'toplankton danZooplankton. Pakan
Alami
untuk
Pembenihan OrganismeLaut.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.Lee, R. E. 1989. Phycology. Second Edition. Cambridge University Press, New York.
Nurhidayati,T',S.B.M.SambiringdanM.Munir.2005.PengaruhPenambahanIAA
Terhadap
Laju
perfumbula1.P"p;i;
spirulina
sp.
DalamMedia
zarrouk
Modifikasi' Jumal IPTEK 8 (3) : 143-150'
Pandebesie, E. S.Dan Susi,
A.
w.
2005. Green Algae(Chtorella sp.) Biosorption for