AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN 0854-0128
EFEKTIFITAS TEPUNG BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL
DAN RESIDU SULFADIAZIN PADA DAGING AYAM BROILER
Oleh: Dian Agustina1dan Andi Murlina Tasse1
ABSTRACT
The purpose of this experiment was to compare the effectiveness of feed additive Phaleria macrocarpameal on cholesterol and sulfadiazine residue for broiler. Sixty growing broiler were allreated in a randomized completely design with 4 x 3. The conclusion of this study is phaleria use as feed additive is effective for reducing cholesterol levels and sulfadiazine residues in broiler.
Keywords : Phaleria macrocarpa meal, cholesterol, sulfadizine, broiler.
PENDAHULUAN
Ayam broiler memiliki pertumbuhan daging yang cepat dalam waktu relatif singkat, namun diantara serabut otot dagingnya mudah terakumulasi lemak. Menurut Yusniar dan Nilasari (2009), kandungan kolesterol dalam daging ayam broiler sekitar 200 mg/dl atau bahkan lebih, sedangkan kandungan kolesterol ayam kampung hanya 100-120 mg/dl. Keberadaan kolesterol yang tinggi pada ayam broiler sering digunakan sebagai pembatas konsumsi ayam broiler dalam masyarakat. Sebagian masyarakat merasa takut untuk mengonsumsi ayam broiler karena dikhawatirkan dapat meningkatkan kadar total kolesterol darah yang nantinya dapat menjadi faktor pencetus timbulnya penyakit arterosklerosis dan resiko jantung koroner.
Walaupun laju pertumbuhan ayam broiler cenderung lebih cepat dari ternak-ternak lain, akan tetapi tingkat produktivitas usaha ternak ayam ras di negara Indonesia tergolong masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas ini adalah serangan parasit baik yang berupa bakteri, jamur maupun virus. Terjadinya kematian yang besar pada ayam petelur dan pedaging sejak tahun 2002 hingga sekarang disebabkan oleh berbagai virus yang belum diketahui identitasnya dan belum ditemukan vaksin pengobatan maupun pencegahannya (Anonimous, 2011).
Sebagai tindakan preventif terhadap serangan virus tersebut dan kerugian yang lebih
besar lagi maka banyak peternak menggunakan obat-obatan kimia (antibiotik) dengan dosis yang lebih tinggi dari batas pemberian normal, dan pada kenyataannya memang berpengaruh terhadap kekebalan ternak ayam broiler terhadap penyakit, akan tetapi dikhawatirkan akan terjadi resistensi dan tertinggalnya residu kimia dalam produk daging. Oleh karena itu, produk unggas yang dihasilkan menjadi tidak aman dikonsumsi oleh masyarakat, karena adanya kandungan residu kimia dalam daging yang tinggi.
Salah satu antibiotik yang sering digunakan para peternak adalah adalah sulfadiazine untuk mencegah serta mengobati penyakit pada saluran pernapasan dan pencernaan ternak. Dewan Standarisasi Nasional (2005) menyatakan bahwa residu obat atau bahan kimia adalah akumulasi obat atau bahan kimia dan atau metabolitnya dalam jaringan atau organ hewan setelah pemakaian obat atau bahan kimia untuk tujuan pencegahan dan pengobatan atau sebagai tambahan pakan untuk memacu pertumbuhan.
Kandungan residu antibiotik yang melewati batas maksimum residu (BMR) akan menyebabkan daging yang dihasilkan ternak tidak aman dikonsumsi karena dapat menimbulkan reaksi alergi, keracunan, resistensi mikroba tertentu atau gangguan fisiologis pada manusia.
Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah peningkatan kolesterol dalam serabut daging serta upaya menurunkan kadar residu kimia yang terkandung dalam daging ayam broiler dengan menggunakan bahan-bahan alami
1
AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128 yang mudah didapatkan dan tidak menimbulkan
resistensi, diantaranya adalah dengan memanfaatkan buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai aditif pakan yang aman dan sehat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tepung buah simalakama sebagai aditif pakan terhadap kandungan kolesterol dan residu sulfadiazine pada daging ayam broiler.
MATERI DAN METODE PENELITIAN Materi Penelitian
a. Ternak Percobaan
Ternak percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler SR 707 produksi PT. Satwa Utama Raya, berjumlah 60 ekor yang dipelihara 32 hari dengan bobot badan awal rata-rata 40 gram. Ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini merupakan campuran antara jantan dengan betina.
b. Kandang Percobaan
Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang litter sebanyak 12 petak dengan ukuran masing-masing petakan adalah 1,2 X 1,2 X 0,7 m. Litter yang digunakan adalah serbuk halus gergaji kayu. Setiap petak kandang dilengkapi dengan 1 buah tempat pakan kapasitas 2,5 kg dan 1 buah tempat air minum kapasitas 2,5 liter serta alat pemanas sekaligus berupa lampu pijjar 60 watt.
c. Pakan
Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan basal komersial BR1 dengan merek dagang CP-511BS produksi PT. Charoen Phokphand Indonesia dengan kandungan nutrisi ditampilkan dalam tabel 2. Tepung daging buah mahkota dewa yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Kecamatan Konda dan Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Ransum basal dicampurkan dengan tepung buah mahkota dewa dengan konsentrasi sesuai perlakuan yakni 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5%.
Tabel 1. Kandungan Nutrien Pakan Ayam Broiler CP-511BS
Unsur Nutrisi Kandungan ( % ) Kadar air Max 13.00 % Protein 21.00- 23.00 % Lemak Min 5.00 % Serat Max 5.00 % Abu Max 7.00 % Calcium Min 0.9 0 % Phosphor Min 0.60 % Sumber: Charoen Phokpand, 2011 c. Antibiotik
Antibiotik yang digunakan dalam penelitian ini adalah antibiotik yang digunakan untuk saluran pencernaan dan pernapasan dengan merek dagang Trimezyn-S, buatan PT. Medion Bandung Indonesia. Trimezyn-S mengandung 2 jenis antibiotik, yaitu sulfadiazin dan trimethoprim. Setiap gram Trimezyn-S mengandung 160 mg sulfadiazin dan 32 mg trimetrophrim.
Prosedur Penelitian
a. Pembuatan Tepung Buah Mahkota Dewa Buah Mahkota Dewa segar yang di peroleh dari Kecamatan Konda dan Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan, di iris tipis kemudian dicampurkan air untuk di blender hingga menjadi jus. Jus ini kemudian ditempatkan pada 30 buah talang aluminium. Selanjutnya, talang aluminium yang berisi jus daging buah mahkota dewa dijemur dibawah sinar matahari selama 4 hari sehingga menjadi kering. Jus daging buah mahkota dewa yang telah kering kemudian dicacah dan diblender sehingga membentuk tepung halus dan siap untuk dicampurkan kedalam pakan.
b. Persiapan Kandang
Sebelum digunakan alas lantai dilapisi dengan ampas gergaji baru. Selanjutnya seluruh kandang kandang dan peralatannya disucihamakan dengan menggunakan antiseptik merek Antisep produksi PT. Medion Bandung. Tindakan ini dilaksanakan untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme merugikan.
AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN 0854-0128 c. Pendistribusian Ayam Percobaan
Ayam broiler sebagai ternak percobaan sebanyak 60 ekor didistribusikan secara acak pada tiap kandang sebanyak 5 ekor/petak.
d. Penyusunan Ransum
Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan basal komersial BR1 dengan merek dagang CP-511BS produksi PT. Charoen Phokphand Indonesia dengan kandungan nutrisi ditampilkan dalam tabel l. Ransum basal dicampurkan dengan tepung buah mahkota dewa dengan konsentrasi sesuai perlakuan yakni 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5%.
e. Pemeliharaan, Pemberian Pakan dan Air Minum
Tahap pemeliharaan ayam percobaan dibagi menjadi 2 periode, yaitu pemeliharaan awal dan periode pemberian pakan perlakuan. Pemeliharaan awal dilakukan di selama 1 minggu yang bertujuan untuk membiasakan ayam broiler dengan kondisi lingkungan kandang dan pakan yang akan diberikan selama penelitian.
Periode pemberian pakan perlakuan dilakukan selama 25 hari secara intensif. Pemberian pakan dan air minum dilakukan secara ad libitum, yang diatur sedemikian rupa untuk memperkecil terjadinya tumpahan (terbuang). Trymezin-S di berikan pada pada hari ke-8, 9, 10, 11, 12, 23, 24, 25, 26, dan 27 dengan dosis 0,2 gram/kg bobot badan.
f. Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan pada saat ayam berumur 32 hari, kemudian dilanjutkan dengan pencelupan dalam air hanggat pada suhu 50-540C (semiscalding), pencabutan bulu sampai bersih, hingga pengeluaran jeroan. Kepala, leher, dan kakinya dipotong sehingga didapatkan karkas.
g. Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan daging dada untuk analisis kolesterol dan daging paha untuk analisis residu sulfadiazin.
Variabel Pengamatan
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol dan kadar residu sulfadiazin pada daging ayam broiler.
a. Rancangan Peneltian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini adalah:
R0 = Pakan basal + 0% tepung buah mahkota dewa
R1 = Pakan basal + 0,5% tepung buah mahkota dewa
R2 = Pakan basal + 1% tepung buah mahkota dewa
R3 = Pakan basal + 1,5% tepung buah mahkota dewa
b. Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 x 3. Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka akan dilakukan uji lanjut antar perlakuan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) (Gaspersz, 1991).
HASIL DAN PEMBAHASAN Kolesterol pada Daging Ayam Broiler
Kadar kandungan kolesterol pada daging ayam broiler disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kadar Kolesterol (mg) pada Daging Ayam Broiler yang Diberi Tepung Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocharpa) sebagai Aditif Pakan
Ulangan
Penambahan Tepung Buah Mahkota Dewa (%) 0 0,5 1 1,5 1 157,00 122,00 107,00 104,00 2 128,00 106,00 116,00 109,00 3 144,00 129,00 117,00 105,00 Rata2 143,00 119,00 113,33 106,00
Kadar kolesterol pada daging ayam broiler yang diberi tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan berkisar antara 105 mg-157 mg. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) tidak berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol.
AGRIPLUS, Volume 2
Meskipun tidak berpengaruh nyata, pemberian tepun buah mahkota dewa sebagai aditif pakan cenderung mempengaruhi kadar kolesterol pada daging ayam broiler. Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol, penambahan tepung buah mahkota dewa 0,5%, 1% dan 1,5% did pakan ayam broiler memiliki rataan kolesterol yang lebih rendah. Penambahan tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan sebanyak 0,5%, 1% dan 1,5%, ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler, dimana semakin tinggi level penambah tepung buah mahkota dewa kedalam pakan menyebabkan semakin rendahnya kadar kolesterol pada daging ayam broiler.
Kandungan senyawa aktif buah mahkota dewa yang berperan dalam menurunkan kadar kolesterol pada daging ayam broiler adalah saponin, flavanoid dan polifenol seperti yang dinyatakan oleh Wulan (2011). Hal yang sama juga diungkapakan oleh Fauziah dkk
menyatakan bahwa saponin, flavanoid dan polifenol mempunyai khasiat untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah penyakit urine keruh.
Kadar kolesterol pada daging ayam
broiler yang diberi tepung
buah mahkota dewa sebagai aditif pakan kan pada Gambar 1.
Gambar 1. Kadar kolesterol pada daging ayam broiler yang diberi tepung buah
dewa sebagai aditif pakan 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128 Meskipun tidak berpengaruh nyata,
rian tepun buah mahkota dewa sebagai aditif pakan cenderung mempengaruhi kadar kolesterol pada daging ayam broiler. Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol, penambahan tepung buah mahkota dewa 0,5%, 1% dan 1,5% didalam pakan ayam broiler memiliki rataan kolesterol yang lebih rendah. Penambahan tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan sebanyak 0,5%, 1% dan 1,5%, ternyata mampu menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler, dimana semakin tinggi level penambahan tepung buah mahkota dewa kedalam pakan menyebabkan semakin rendahnya kadar kolesterol pada daging ayam broiler.
Kandungan senyawa aktif buah mahkota dewa yang berperan dalam menurunkan kadar kolesterol pada daging ayam broiler adalah dan polifenol seperti yang dinyatakan oleh Wulan (2011). Hal yang sama dkk(2005) yang menyatakan bahwa saponin, flavanoid dan polifenol mempunyai khasiat untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah
n mencegah penyakit urine keruh. Kadar kolesterol pada daging ayam
broiler yang diberi tepung
pakan ditampil
1. Kadar kolesterol pada daging ayam broiler
buah mahkota
Residu Sulfadiazin pada Daging Ayam Broiler Kadar residu sulfadiazin pada daging ayam broiler yang diberi tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan berkisar antara 0,04 ppm. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap residu sulfadiazine pada daging ayam broiler. Kadar residu sulfadiazine pada daging ayam broiler disajikan pada T
Tabel 3. Kadar Residu Sulfadiazin (ppm) pada Daging Ayam Broiler yang Diberi Tepung Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocharpa
Pakan Ulangan
Penambahan Tepung Buah Mahkota Dewa (%) 0 0,5 1 0,071 0,066 2 0,078 0,067 3 0,101 0,078 Rata2 0,833 0,703
Pemberian tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan cenderung mempengaruhi kandungan residu sulfadiazin pada daging ayam broiler meskipun tidak signifikan. Jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol, penambahan 0,5%, 1% dan 1,5% tepung buah mahkota dewa kedalam pakan menghasilkan residu sulfadiazine yang lebih rendah.
Semakin tinggi level tepung buah mahkota dewa dalam pakan, maka kadar residu sulfadiazine semakain rendah dimana penambahan 1,5% tepung buah mahkota dewa merupakan level yang optimal dalam menurunkan residu sulfadiazine pada daging ayam broiler. Menurunnya kadar residu sulfadiazine pada daging ayam broiler yang diberi tepung buah mahkota dewa sebesar 0,5%, 1% dan 1,5% menunjukkan bahwa tepung buah mahkota dewa cukup efektif dalam menurunkan kadar residu antibiotik pada daging ayam broiler.
Kadar residu sulfadiazin pada daging ayam broiler yang diberi tepung
dewa sebagai aditif pakan ditampilkan pada gambar 2. 0% 0,5% 1% 1,5% 0128
Residu Sulfadiazin pada Daging Ayam Broiler Kadar residu sulfadiazin pada daging ayam broiler yang diberi tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan berkisar antara 0,04-0,10 ppm. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap residu sulfadiazine pada daging ayam broiler. Kadar residu sulfadiazine
m broiler disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kadar Residu Sulfadiazin (ppm) pada
Daging Ayam Broiler yang Diberi ung Buah Mahkota Dewa Phaleria macrocharpa) sebagai Aditif
Penambahan Tepung Buah Mahkota Dewa (%) 1 1,5 0,064 0,059 0,065 0,044 0,066 0,049 0,065 0,050
tepung buah mahkota dewa sebagai aditif pakan cenderung mempengaruhi kandungan residu sulfadiazin pada daging ayam broiler meskipun tidak signifikan. Jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol, penambahan 0,5%, 1% dan 1,5% tepung buah pakan menghasilkan residu sulfadiazine yang lebih rendah.
Semakin tinggi level tepung buah mahkota dewa dalam pakan, maka kadar residu sulfadiazine semakain rendah dimana penambahan 1,5% tepung buah mahkota dewa merupakan level yang optimal dalam an residu sulfadiazine pada daging ayam broiler. Menurunnya kadar residu sulfadiazine pada daging ayam broiler yang diberi tepung buah mahkota dewa sebesar 0,5%, 1% dan 1,5% menunjukkan bahwa tepung buah mahkota dewa cukup efektif dalam menurunkan esidu antibiotik pada daging ayam broiler. Kadar residu sulfadiazin pada daging ayam
buah mahkota aditif pakan ditampilkan pada
AGRIPLUS, Volume 2
Gambar 1. Kadar residu sulfadiazin pada daging ayam broiler yang diberi tepung
mhkota dewa sebagai aditif pakan
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penggunaan tepung buah
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa sebagai aditif pakan cukup efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dan kadar residu sulfadiazine pada daging ayam broiler meskipun secara statistic tidak signifikan. Setiap peningkatan level tepung buah Simalakama/ mahkota dewa (Phaleria macrocarp
menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan kadar residu sulfadiazine.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2009. Mengapa Harus Herbal. http://blogs.unpad.ac.id. (28 September 2011).
Anonimous. 2011. Serangan Mikroorganisme terhadap Ayam Ras.
Poultryindonesia.com/ =news&file= article & sid. (28 September 2011). Dewan Standarisasi Naasional. 2005. SNI No.
01-6366-2000 “Batas Maksimum 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 ulangan
ke-1 ulangan ke-2 ulangan ke-3
AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN 0854-0128
1. Kadar residu sulfadiazin pada daging ayam
tepung buah
aditif pakan
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penggunaan tepung buah Simalakama/ Phaleria macrocarpa L.) sebagai aditif pakan cukup efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dan kadar residu sulfadiazine pada daging ayam broiler meskipun secara statistic tidak signifikan. Setiap peningkatan level tepung buah Simalakama/ Phaleria macrocarpa L.), menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2009. Mengapa Harus Herbal. . (28 September Anonimous. 2011. Serangan Mikroorganisme terhadap Ayam Ras. http://www. Poultryindonesia.com/ =news&file=
sid. (28 September 2011). Dewan Standarisasi Naasional. 2005. SNI No.
2000 “Batas Maksimum
Cemaran Mikroba dan Batas Maksimum Residu dalam Makanan Asal Hewan” Fauziah, Muh. Lisah, dan Sapta Hening. 2005.
Sayur dan Bumbu
Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Gaspersz, V. 1991. Metode Rancangan Percobaan. Armico. Bandung.
Gotawa, I. B. I. , Sugiarto, S. , Nurhadi, M. , Widiyastuti, Y. Wahyono, S. , Prapti, I. J., 2005. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid V. Departemen Kes. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta, h. 147
Handayani, N.M.S., A.A.S. Dewi, dan N. Riti. 2003. Survei Cemaran Mikroba, Residu Antibiotika dan Sulfa pada Produk Asal Hewan di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Tahun 2003. Laporan Penelitian. Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional VI
Denpasar.
Harmanto, N., 2003 Sehat Dengan Ramuan Tradisional Mahkotadewa. Cetakan empat, Tangerang, PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Wahyu Juju. 1985. Ilmu Nutrisi Unggas Mada Universitas. Yogyakarta. Wulan. 2011. Khasiat Bunga Mahkota Dewa
Sebagai Obat Flu Burung (AI). http://www.disnak- jatim.
index.php/Riset-dan-Teknologi/html (28 September 2011).
Yuningsih. 2008. Keberadaan Residu Antibiotika dalam Produk Peternakan (Susu dan Daging). Disampaikan dalam Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan. Puslitbang Peternakan. Bogor.
Zuprizal. 2006. Nutrisi Unggas. Diktat Kuliah Mahasisiwa. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
ulangan 0% 0,5% 1% 1,5% 0128
kroba dan Batas Maksimum Residu dalam Makanan Asal Hewan” Fauziah, Muh. Lisah, dan Sapta Hening. 2005.
Sayur dan Bumbu-Bumbu Dapur Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Gaspersz, V. 1991. Metode Rancangan
Percobaan. Armico. Bandung.
I. B. I. , Sugiarto, S. , Nurhadi, M. , Widiyastuti, Y. Wahyono, S. , Prapti, I. J., 2005. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid V. Departemen Kes. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta, h. 147-148.
Handayani, N.M.S., A.A.S. Dewi, dan N. Riti. 2003. Survei Cemaran Mikroba, Residu Antibiotika dan Sulfa pada Produk Asal Hewan di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Tahun 2003. Laporan Penelitian. Balai Penyidikan
ner Regional VI Harmanto, N., 2003 Sehat Dengan Ramuan Tradisional Mahkotadewa. Cetakan empat, Tangerang, PT. Agromedia Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada Universitas. Yogyakarta.
Wulan. 2011. Khasiat Bunga Mahkota Dewa Sebagai Obat Flu Burung (AI).
jatim. go.id/ web/ Teknologi/html. Yuningsih. 2008. Keberadaan Residu
Antibiotika dalam Produk Peternakan usu dan Daging). Disampaikan dalam Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan. Puslitbang Zuprizal. 2006. Nutrisi Unggas. Diktat Kuliah Mahasisiwa. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan.