• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat pesat dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Istilah Broadcasting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat pesat dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Istilah Broadcasting"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Sejak terjadinya revolusi industri, komunikasi global mulai berkembang dengan sangat pesat dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Istilah “Broadcasting The World” (menyiarkan dunia) pun mulai berkembang. Suatu negara dapat mengerti apa yang terjadi di belahan dunia lainnya berkat tumbuh-kembangnya teknologi ini. Saat ini bagian yang sangat penting dari arus informasi internasional lahir melalui perkembangan teknologi dan metode penyiaran. Salah satu area utama dalam komunikasi internasional, yang merupakan perkembangan teknologi terkini, yang menjadi salah satu fenomena hubungan internasional yaitu internet.

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:

1. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobi, dan pengembangan pribadi, rohani, serta sosial.

2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi

(2)

bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

Semenjak diciptakannya internet, maka dunia seakan melebihi kapasitas di luar ambang batas. Tidak hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang dapat muncul di berita, tetapi semua orang sekarang dapat berperan dalam menyiarkan

seluruh hal, bahkan tentang dirinya sendiri

Berbicara tentang menyiarkan dunia, menyiarkan diri kita, maka kita secara tidak langsung membicarakan situs YouTube.com (sesuai dengan slogannya, yakni: “Broadcast Yourself”). Situs ini merupakan ketiga populer saat ini. Pada tahun 2007 YouTube mencapai puncak kesuksesannya dalam persaingan bisnis di internet setelah mereka memiliki ribuan bahkan sampai jutaan member baik yang aktif maupun yang tidak aktif di seluruh dunia.

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58).

(3)

YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain ‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi

Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 – April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya

Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user, membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet. Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota, langganan, dan ide-ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama, 2009:1-2).

(4)

Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai transaksi $1, 65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet ‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009

Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif.

Menyadari pentingnya peran YouTube dalam budaya internet, ‘Pulitzer Center’, sebuah lembaga non-profit di AS yang memiliki misi menyiarkan berita dengan lebih independen bekerja sama dengan YouTube membuat kontes jurnalisme independen tahunan. Diharapkan dengan adanya kontes ini, peran citizen journalism semakin kuat dalam menyeimbangkan pemberitaan yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan media raksasa

Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang masuk.

(5)

Tercatat China (selama konflik dengan Mongol), Iraq, dan Thailand memblokir situs YouTube dengan berbagai alasan. China memblokir situs ini untuk menghidari persepsi negatif yang berlebihan untuk menyelesaikan kasus Mongol. Sedangkan Thailand memblokir situs YouTube dengan alasan menghindari propaganda yang akan disebar oleh Thaksin Shinawatra pada para pendukungnya. Hal tersebut cukup membuktikan YouTube bukan hanya media penyebaran internet culture, dan pop culture dalam hal musik, trendsetter, dan budaya pop lainnya. Tapi juga bisa menjadi wadah bagi para citizen journalism untuk menyiarkan pemberitaan versi mereka

Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang-orang untuk meng – upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009:3).

YouTube telah menjadi fenomena yang mendunia, untuk itu peneliti memutuskan untuk meneliti fenomena tersebut. Dalam penelitian ini, responden yang diambil berasal dari kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi,

(6)

mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dengan sifat, peran, dan fungsi mahasiswa tersebut maka peneliti memilih mahasiswa sebagai sampel dalam penelitian ini. Dari sekian banyak universitas yang ada di Sumatera Utara peneliti memilih Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Sumatera Utara dan termasuk sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik. USU berada pada urutan ke – 10 universitas terbaik di Indonesia. Peringkat itu didasarkan pada survei majalah Globe Asia. USU bersama Universitas Hassanuddin merupakan perguruan tinggi milik pemerintah di luar Pulau Jawa yang masuk dalam daftar rangking (Seputar Indonesia, Edisi 27 Februari 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan situs YouTube.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan situs YouTube sebagai media komunikasi global?”

(7)

I.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian bersifat deskriptif, yang mana hanya memaparkan suatu situasi atau peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

2. Penelitian terbatas pada opini publik terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global.

3. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa USU yang pernah menggunakan YouTube dari stambuk 2007 – 2008.

4. Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret 2010.

I.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui opini yang terbentuk di kalangan mahasiswa terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global.

2. Untuk mengetahui manfaat yang didapat oleh para mahasiswa pengguna YouTube.

(8)

I.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, dapat memberi masukan pada teori-teori komunikasi, seperti: Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori Teknologi Komunikasi, Teori Opini Publik, dan Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response).

2. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya wacana penelitian di bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Massa dan Komunikasi Internasional.

3. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi situs YouTube dalam meningkatkan kualitasnya sebagai media komunikasi global.

I.6. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40 ).

Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala-gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

(9)

I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering dipakai sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:41).

Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul “Social Communication” muncul istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sitematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13).

Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.

Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendy, 2006:10). Dalam buku Ardianto (2004:7), Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi

(10)

massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain: televisi, radio, majalah, koran, buku, dan film (Nurudin, 2004:2)

Menurut Wright (1959), dalam Severin dan Tankard (2007:4), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki ciri:

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen, dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

I.6.2. Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986 dalam Lubis (2005:42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.

(11)

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, tapi sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun di bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989:6).

I.6.3. Opini Publik

William Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut (Sunarjo, 1984:31).

Sunarjo (1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan;

2. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; 3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

Menurut Mayor Polak (Sunarjo, 1984:19), publik atau khalayak ramai adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa

(12)

mewujudkan tindakan yang konkret.

Herbert Blumer (Sastropoetro, 1990:108) mengemukakan ciri-ciri publik sebagai berikut:

1. Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu; 2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut;

3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.

Irish dan Protho (Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang suatu kejadian) yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.

Selanjutnya Irish dan Protho (Susanto, 1985:92) menambahkan bahwa suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan membentuk pendapatnya (dan menyatakannya) atau memberikan tanggapannya atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula.

I.6.4. Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula berasal dari psikologi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah (Effendi, 2003:254-255):

(13)

1. Pesan (Stimulus, S), stimulus atau pesan yang dimaksud di sini adalah situs YouTube – Broadcast Yourself.

2. Komunikan (Organism, O), yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Mahasiswa USU.

3. Efek (Response, R), berupa opini sebagai respon yang ditujukan terhadap perangsang yang bersifat kontroversif.

Teori S-O-R dapat dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 1. Model S-O-R

I.7. Kerangka Konsep

Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 2001:40).

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti

Stimulus Organism :

 Perhatian  Pengertian  Penerima

(14)

kejadian, keadaan, kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995:33).

Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Opini mahasiswa USU terhadap penggunaan YouTube sebagai media

komunikasi global.

2. Karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang yang dapat membedakannya dengan orang lain.

I.8. Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep di atas maka dapat dibentuk model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2. Model Teoritis YouTube –

Broadcast Yourself

(15)

I.9. Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu variabel operasional terkait yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Konsep Operasional

Variabel Penelitian Operasional Variabel Opini Mahasiswa terhadap Penggunaan

YouTube sebagai Media Komunikasi Global

• Fitur-fitur yang Ditawarkan • Jenis Informasi • Penggunaan • Tampilan Website • Perhatian a. Ketertarikan b. Rasa Suka • Pengertian a. Pengetahuan b. Pemahaman • Penerimaan a. Tahap Kognitif b. Tahap Afektif Karakteristik Responden 1. Fakultas

2. Frekuensi Pemakaian Internet 3. Lokasi Akses Internet

4. Frekuensi Pemakaian YouTube 5. Keanggotaan di Youtube

(16)

I.10. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:46).

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan YouTube sebagai Media Komunikasi Global, terdiri

dari:

• Fitur-fitur yang Ditawarkan di YouTube: apa-apa saja fitur yang bisa digunakan seperti meng – upload, download, sharing, hingga merespon video.

• Jenis Informasi di YouTube, yaitu informasi apa saja yang dapat diakses mulai dari sosial, politik, pendidikan, hingga hiburan.

• Penggunaan YouTube: bagaimana mengakses situs tersebut, YouTube dapat diakses oleh siapa saja, baik anggota maupun bukan anggota. Untuk video yang dianggap kurang layak ditampilkan untuk semua umur, YouTube membatasinya hanya bagi anggota dan harus ter – verified sebagai pengguna berumur di atas 18 tahun.

• Tampilan Website YouTube, yaitu halaman awal ketika membuka situs tersebut. Halaman beranda website YouTube cukup menarik, dengan menampilkan video yang sedang dilihat saat ini, video-video yang dipromosikan, dan featured video-videos. Juga ada seleksi link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang jumlahnya relatif sedikit.

(17)

2. Opini mahasiswa USU, terdiri dari: • Perhatian

- Ketertarikan terhadap YouTube, yaitu adanya keinginan untuk membuka situs YouTube.

- Rasa Suka terhadap YouTube, adanya keinginan untuk terus menggunakan situs YouTube karena telah timbul rasa suka.

• Pengertian

- Pengetahuan tentang YouTube, yaitu responden mengetahui isi dari situs YouTube.

- Pemahaman tentang YouTube, yaitu responden mengerti dan memahami penggunaan situs YouTube.

• Penerimaan

Dalam penelitian ini tahap penerimaan terhadap situs YouTube hanya sampai 2 tahap, yaitu:

− Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.

− Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan melakukannya.

(18)

3. Karakteristik Responden, terdiri dari:

• Fakultas, yaitu dari fakultas mana responden berasal.

• Frekuensi Pemakaian Internet, yaitu berapa lama responden menggunakan internet dalam sehari.

• Lokasi Akses Internet, di mana responden mengakses internet.

• Frekuensi Pemakaian YouTube, yaitu berapa kali responden membuka situs YouTube dalam seminggu.

• Keanggotaan di YouTube, yaitu status keanggotaan responden di situs YouTube.

Gambar

Gambar 1. Model S-O-R
Gambar 2. Model Teoritis YouTube –
Tabel 1. Konsep Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan motif sebab (because to motive) dari tindakan perempuan menggugat cerai suaminya yakni karena

Apabila debit yang lewat pada penampang potongan 3-3 besarnya sama dengan Q dan mempunyai kedalaman aliran h pada Δt, maka besarnya aliran netto yang lewat pias tersebut selama waktu

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model

Pada saat melakukan penelitian, terdapat banyak responden yang tidak mengerti tentang manfaat program KB, hal ini dapat dilihat pada saat menjawab kuesioner banyak responden

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

maka WEC adalah sebuah lembaga pendidikan lanjutan setelah sekolah menengah umum yang setara dengan Diploma satu, yang bertujuan mengembangkan potensi peserta

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dimana realita akan pengimitasian budaya pop Korea melalui televisi yang

Nuniek Luthy Naftali, CIMI PENGERTIAN Mengumpulkan blanko diit pasien (makanan) yang telah diisi1. oleh perawat ruangan sesuai