• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dirinya tertinggal dari derasnya perkembangan zaman yang salah satu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mencegah dirinya tertinggal dari derasnya perkembangan zaman yang salah satu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memerlukan keterampilan atau skill dalam melakukan segala sesuatu termasuk bekerja, namun keterampilan atau skill yang dimiliki manusia tidak semuanya ada dalam diri manusia secara otomatis. Sebagian keterampilan atau skill memang sudah dimiliki manusia, namun seiring dengan perkembangan zaman yang berpengaruh terhadap kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja, maka manusia mau tidak mau akan terus belajar dan berupaya mencegah dirinya tertinggal dari derasnya perkembangan zaman yang salah satu bentuk dari belajar adalah dengan menempuh sebuah pendidikan.

Terdapat dua hal yang perlu dikuasai dalam menghadapi dunia kerja seperti yang diungkapkan oleh Syafiq (2007), pertama adalah pengetahuan umum dan penguasaan bahasa asing. Kedua adalah keterampilan komunikasi meliputi penguasaan komputer dan internet, presentasi audiovisual, dan alat-alat komunikasi lain. Dua poin tersebut dapat dikatakan sebagai wujud penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional dalam bekerja.

Saat ini di kota Malang cukup banyak lembaga pendidikan yang muncul dengan menawarkan sebuah model pembelajaran yang dapat membekali peserta didiknya dengan penguasaan pengetahuan serta keterampilan fungsional, salah satunya adalah Wearnes Education Center (WEC). Sesuai dengan definisi yang

(2)

tercantum pada pasal 26 UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 ayat 1 dan 2 tentang pendidikan non formal yang berisi:

(1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

(2) Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

maka WEC adalah sebuah lembaga pendidikan lanjutan setelah sekolah menengah umum yang setara dengan Diploma satu, yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didiknya dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional dalam bekerja.

Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang telah disusun mengacu pada surat keputusan (SK) No 01/SK/AKD/WEC/2001, WEC menjadi sebuah lembaga pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja dengan mottonya “Mencetak SDM professional sebagai mitra dunia kerja”, yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam visi dan misinya. Dengan orientasi tersebut maka WEC memiliki kebijakan tentang pembelajaran berbasis IT yang mengarah pada dunia kerja. Pemilihan pembelajaran berbasis IT yang mengarah pada dunia kerja memiliki dasar yang cukup kuat, selain karena penguasaan IT adalah salah satu kompetensi dasar dalam dunia kerja saat ini, dunia kerja itu sendiri merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan di WEC.

(3)

Penggunaan IT dalam dunia kerja diprediksi akan terus berkembang seiring dengan terus meingkatnya kebutuhan akan informasi yang cepat dan dinamis akan berimbas pada meningkatnya penggunaan IT dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang dituntut untuk mampu membekali peserta didiknya dengan kemampuan atau skill untuk bersaing dalam dunia kerja harus dapat menyesuaikan isi pembelejarannya dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Maka apabila dalam dunia kerja penggunaan IT meningkat, dalam dunia pendidikanpun penggunaan IT juga akan meningkat.

Adanya penggunaan IT dalam dunia pendidikan memberikan banyak memberikan manfaat antara lain adalah penyampaian materi dari pengajar kepada peserta didiknya yang lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan jaringan komputer dan internet menjadi wujud yang paling nyata dalam penggunaan IT dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan kedua hal tersebut mampu memunculkan model-model pembelajaran baru yang berbasis IT dengan fungsinya masing-masing seperti CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), CLE (Cybernetic Learning Environment), ILS (Integrated Learning Syatem), WBT (Web-Based Training), dll.

Untuk di WEC sendiri, model pembelajaran berbasis IT yang mengarah pada dunia kerja tersebut diaplikasikan dalam kurikulum serta sistem pembelajarannya. Kedua hal tersebut juga didukung oleh sarana dan prasarana yang mampu untuk memberikan hasil yang optimal pada para peserta didik.

(4)

Hasil pendidikan yang optimal tersebut akan berkorelasi secara tidak langsung dalam menentukan seberapa besar peluang bagi para pencari kerja, dalam hal ini adalah alumni WEC dalam memenangkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan.

Hasil pendidikan yang optimal akan membuat seseorang memiliki keterampilan atau skill yang dapat memperbesar peluangnya untuk bersaing dalam dunia kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sampai saat ini output (alumni WEC) dari hasil pembelajaran berbasis IT yang mengarah pada dunia kerja yang diaplikasikan di WEC dapat bersaing dalam dunia kerja untuk mendapatkan pekerjaan.

Menurut penjelasan dari Nur Rochman selaku Manager of Facility and Studentship, banyak output (alumni) WEC telah diterima bekerja di sejumlah perusahaan skala menengah hingga besar yang berperan sebagai mitra kerja WEC. Beberapa contoh perusahan-perusahan tersebut adalah PT. Bank Central Asia Tbk, PT. Sorini Agrocultural Tbk, dan PT. Yanmar Indonesia.

Perusahaan-perusahaan mitra kerja itu tentu saja memiliki pertimbangan tersendiri untuk merekrut output (lulusan) WEC. Namun terlepas dari pertimbangan masing-masing perusahaan tersebut, diterimanya output (lulusan) WEC itu untuk bekerja cukup menunjukkan ketercapaian hasil yang sesuai dengan harapan serta tujuan penyelenggaraan pendidikan di WEC yang termuat

(5)

pada slogan serta visi dan misinya dengan menggunakan model pembelajaran berbasis IT yang mengarah pada dunia kerja.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengimplementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang? 2. Bagaimana ketercapaian implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT

berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

(6)

1. Mendeskripsikan tentang Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang.

2. Menjelaskan tentang ketercapaian Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang.

3. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang.

1.4 Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini, batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang berdasarkan Learning Management System (LMS).

2. Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja di lembaga pendidikan Wearnes Education Center Malang berdasarkan Learning Content (LC).

(7)

1.5 Manfaat Penelitian

Melalui Penelitian ini, diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut:

1.5.1 Secara Teoretis

Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maka penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Memberikan penjelasan deskriptif tentang bagaimana implementasi pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja pada lembaga pendidikan WEC

b. Memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan kajian kajian pendidikan tentang implementasi kebijakan pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan sejenis.

1.5.2 Secara Praktis

Bagi peneliti, lembaga pendidikan WEC dan pengambil kebijakan, penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Memberikan pemahaman lebih dalam bagi peneliti tentang implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT dan dunia kerja pada lembaga pendidikan WEC.

(8)

b. Bagi WEC sendiri penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan kebijakan pembelajarannya, terutama yang berkaitan dengan kurikulum serta system pembelajarannya.

c. Memberikan kontribusi pemikiran dari sudut pandang yang berbeda bagi pengambil kebijakan tentang Implementasi kebijakan pembelajaran berbasis IT dan dunia kerja pada lembaga pendidikan WEC

1.6 Penegasan Istilah

a. Implementasi : Implementasi adalah tahap pelaksanaan kebijakan setelah pembuatan kebijakan untuk mencapai maksud dan tujuan dari kebijakan itu sendiri (Mahmudi, 2008:7)

b. Kebijakan: Kebijakan adalah pernyataan-pernyataan umum yang berisikan tujuan, sasaran dan berbagai sarana, diterjemahkan ke dalam program-program yang lebih operasional yang dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan ataupun sasaran-sasaran yang telah dinyatakan dalam kebijaksanaan (Wahab, 1990:24). Berdasarkan definisi di atas maka peneliti mendefinisikan implementasi kebijkan adalah sebuah tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan-tujuan dari pernyataan-pernyataan umum berupa kebijaksanaan yang telah dibuat.

c. Pembelajaran berbasis IT berorientasi dunia kerja: terdiri dari tiga kata yaitu “Pembelajaran” yang artinya adalah proses yang dilakukan oleh para guru

(9)

dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. (Majid, 2009:16). Sedangkan “IT” adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama penyimpanannya (berhubungan dengan teknologi) (Hendratno, 2006). Terakhir “Dunia kerja” yang memiliki definisi Lingkungan di mana seseorang akan menjalanjkan aktivitas kerjanya sekaligus mendapatkan pengalaman bekerjanya (Wahono, 2006). Berdasarkan definisi-definisi dari tiga kata di atas, maka peneliti mendefinisikan pembelajaran berbasis IT yang mengarah dunia kerja adalah sebuah aktivitas dalam memberikan pengetahuan pada peserta didik melalui pengalaman belajar yang berbasis pengetahuan teknologi yang berhubungan dengan dunia kerja.

d. Wearnes Education Center: WEC adalah sebuah lembaga pendidikan di luar pendidikan formal berbasis IT yang berorientasi pada dunia kerja. WEC yang setara dengan jenjang pendidikan Diploma satu. WEC merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau skill peserta didik untuk bersaing di dunia kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Semakin lama penyerang mampu menahan kunci pribadi lama dengan keseimbangan, semakin tinggi probabilitas bahwa saldo yang ada pada saat itu tidak akan memiliki

Salah satu bank campuran yang mempunyai masalah dalam profitabilitasnya adalah Bank Commonwealth, data pada tahun 2012 menunjukkan bahwa Bank Commonwealth

PENGARUH METODE GUIDED INQUIRY LEARNING DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BEPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MODERATOR MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Quasi Eksperimen Pada

Biaya dapat lebih kompetitif tidak tergantung satu operator (Telkom) Menggunakan operator selain Telkom • Ruang Server / PABX • Oktober 2012 • Team PKM Kerjasama dengan operator

Berdasarkan hal tersebut di atas maka untuk dapat menerapkan karakter disiplin yang kuat dalam diri siswa diperlukan peran serta guru karena guru sebagai

Secara praktis: (a) dapat dijadikan bahan acuan atau pedoman oleh konselor (guru pembimbing) khususnya di SMA Negeri 3 Bandung bagi pelaksanakan layanan konseling

Adapun aspek-aspek yang diukur dalam kegiatan pola cooperative learning tipe kepala bernomor terstruktur adalah dilihat dari proses aktivitas belajar bekerjasama

Sebagian besar pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi umum/kerugian yang terdaftar di bursa efek Indonesia rata-rata mengalami penurunan yang disebabkan karena