• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERATURAN KEPEGAWAIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

(2)

ii

Pengantar

Ketua Badan Pembina Harian

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT aras selesainya penyusunan

Peraturan Kepegawaian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Penyusunanan Peraturan Kepegawaian ini telah dikerjakan oleh Tim dan pakar

ahli yang ditunjuk oleh Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur dan dimaksudkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan untuk kebutuhan pembinaan

serta pengembangan pegawai Universitas Kalimantan Timur.

Dalam proses penyusunan serta penyempurnaan Peraturan Kepegawaian ini,

kami sangan memperhatikan berbagai peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan

oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan Perguruan Tinggi

dan Ketenagakerjaan, juga yang berkaitan dengan ketentuan persyarikatan

Muhammadiyah,

khususnya

yang

mengatur

tentang

Perguruan

Tinggi

Muhammadiyah, disamping itu juga memperhatikan masukan, saran, dan

pertimbangan dari berbagai pihak.

Semoga Peraturan Kepegawaian ini dapat memberikan dorongan untuk lebih

meningkatkan kinerja pegawai dilingkungan Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur, baik untuk tenaga kependidikan (pegawai administrasi) maupun untuk tenaga

pendidik (Dosen).

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun buku ini yang

telah bekerja keras, semoga dapat menjadi amal sholeh yang diterima oleh Allah swt.

Amin.

(3)

iii

Kata Pengantar Rektor

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Assalamu’alaikum wr.wb

Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan buku Peraturan Kepegawaian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang telah dilakukan oleh Badan Pembina Harian melalui Tim Penyusun.

Selanjutnya dengan Peraturan Kepegawaian ini diharpkan dapat menjadikan tata kelola pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur menjadi lebih baik, disiplin, amanah, jujur sehingga dapat menunjang Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang unggul dan islami, serta mendunia.

Disamping itu Peraturan Kepegawaian ini juga dapat menjadi landasan atau payung hukum bagi pimpinana Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dalam membuat keputusan yang sesuai dengan perkembangan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pimpinan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur sangat memberikan apresiasi dengan diterbitkannya buku Peraturan Kepegawaian yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan Universitas oleh Badan Pembina Harian.

Demikian, semoga Peraturan Kepegawaian ini dapat menjadikan tertib administrasi dan disiplin pegawai yang lebih baik lagi.

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Pengantar Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur ... ii

Pengantar Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur ...iii

Daftar Isi ... iv

Keputusan Pengurus Badan Pembina Harian : Peraturan Kepegawaian ... v

BAB I KETENTUAN UMUM ... 1

BAB II JENIS, KEDUDUKAN, KEWAJIBAN, LARANGAN DAN HAK PEGAWAI ... 5

BAB III PEMBINAAN PEGAWAI ... 8

BAB IV MANAJEMEN PEGAWAI ... 18

BAB V JANJI, KODE ETIK, DAN DISIPLIN PEGAWAI ... 30

BAB VI RANGKAP JABATAN ... 31

BAB VII CUTI PEGAWAI ... 37

BAB VIII PEMBERHENTIAN PEGAWAI ... 37

BAB IX KENTUAN PERALIHAN ... 40

(5)

v

KEPUTUSAN PENGURUS BADAN PEMBINA HARIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

NOMOR : 048/KEP-BHP D/2017

TENTANG :

PEDOMAN KEPEGAWAIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Pengurus Badan Pembina Harian

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur:

Menimbang :

a.

Bahwa dalam rangka mengimplementasikan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

pencapaian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur maka diperlukan

pegawai yang memenuhi kompetensi yang disyaratkan.

b.

Bahwa untuk mewujudkan pegawai yang dimaksud pada huruf (a)

diperlukan Pedoman Kepegawaian Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur.

c.

Bahwa untuk maksud tersebut pada poin a dan b perlu ditetapkan Pedoman

Kepegawaian Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Mengingat

:

1.

Undang

undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

3.

Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/PED/I.0/B/2012

tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

4.

Surat Keputusan Kemenristekdikti Nomor 463/KPT/I/2017 tentang

Penggapungan STIE dan STIKES Muhammadiyah Samarinda menjadi

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur oleh Persyarikatan

Muhammadiyah.

5.

Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 227/KEP/I.0/D/2017 tentang

Pengangkatan Pengurus Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur.

MEMUTUSKAN

Menetapkan PEDOMAN

KEPEGAWAIAN

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH

KALIMANTAN TIMUR

Pertama

: Bahwa isi dari Pedoman Kepegawaian Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur sebagaimana terlampir

(6)

vi

Kedua

:

Bahwa keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan

perbaikan apabila

dipandang perlu.

Ketiga

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan adanya perubahan

dan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan diadakan

perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan

: di Samarinda

Pada Tanggal

: 4 Safar 1440 H

24 Oktober 2017 M

Wakil Ketua BPH,

Sekretaris BPH,

Drs. H. Dahlan Rais, M.Hum

dr. Agus Sukaca, M.Kes

Tembusan:

1. Rektor UMKT;

2. Dekan Fakultas UMKT; 3. Ketua Lembaga; 4. Kepala Biro; 5. Kepala Bagian; 6. Arsip.

(7)

1

PEDOMAN KEPEGAWAIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

BAB I

KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Pedoman Kepegawaian adalah pedoman bagi pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

2. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur adalah amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi yang dijiwai dan dilandasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada tataran ideologi – filosofi – aplikatif menjadi salah satu kekuatan untuk kelangsungan dan kesinambungan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya sebagai gerakan dakwah dan tajdid yang melintasi zaman.

3. Badan Pembina Harian (BPH) adalah badan yang bertanggung jawab kepada Pimpinan Pusat untuk melaksanakan tugas memberi arahan dan pertimbangan kepada UMKT dalam pengelolaan perguruan tinggi.

4. Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas yang menjadi pelaksanan dalam pembinaan pegawai.

5. Pegawai adalah setiap individu yang memiliki kompetensi yang disyaratkan dalam rangka penyelenggaraan administrasi dan proses pembelajaran sesuai visi, misi, dan tujuan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas pekerjaan tertentu dan digaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku atau peraturan yang dikeluarkan oleh institusi. 6. Pegawai tetap adalah pegawai yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya

diangkat oleh BPH atas usul Rektor, Dosen NIDK dan dosen penugasan kopertis (DPK) di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

7. Pegawai tidak tetap adalah pegawai yang diangkat atau ditetapkan oleh Rektor atau pejabat yang ditunjuk dan dipekerjakan secara tidak tetap di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur berdasarkan perjanjjian kerja atau keputusan rektor.

8. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 9. Dosen tetap adalah dosen yang diangkat oleh BPH UMKT atau ditetapkan oleh

LLDIKTI sebagai pegawai tetap UMKT.

10. Dosen kontrak adalah dosen yang tugas dan tanggung jawab serta hak dan kewajibannya ditetapkan dalam kontrak.

11. Dosen tidak tetap adalah dosen yang diangkat untuk jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja / keputusan Rektor.

(8)

2

12. Instruktur adalah pendidik yang menekankan pembinaan pada penguasaan aspek keterampilan di perguruan tinggi.

13. Tutor adalah pendidik yang diangkat untuk membantu dosen dan berfungsi memfasilitasi belajar mahasiswa dalam sistem pendidikan tinggi.

14. Tenaga kependidikan adalah seorang pegawai yang terdiri dari tenaga penunjang akademik dan pelaksana administratif yang terdiri atas laboran, peneliti, pustakawan, pegawai administrasi.

15. Laboran adalah tenaga kependidikan yang melaksanakan dharma pendidilan dan pengajar di UMKT.

16. Operator adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis dalam proses pengusulan dan validasi berkas registrasi pedidik.

17. Peneliti adalah tenaga kependidikan yang melaksanakan dharma penelitian di UMKT.

18. Pustakawan adalah tenaga kependidikan yang melaksanakan pengembangan dharma pendidikan dan pengajaran serta publikasi di UMKT.

19. Perjanjian kerja adalah perjanjian tetulis antara pegawai tidak tetap dan Rektor yang memuat syarat – syarat kerja serta hak dan kewajiban para pihak berdasarkan peraturan perundang – undangan.

20. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan pegawai berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

21. Pejabat yang berwajib adalah pejabat yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan, menyelesaikan suatu permasalahan yang menjadi kewajibannya dan tidak boleh didelegasikan.

22. Atasan yang berwenang adalah pejabat structural yang memiliki kewenangan tertentu karena kedudukannya atau jabatannya.

23. Jabatan Stuktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan BPH.

24. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang walaupun tidak secara tegas tercantum dalam struktur organisasi tetapi ditinjau dari sudut fungsinya haru ada untuk memungkinkan organisasi menjalankan fungsinya.

25. Perencanaan pegawai adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam menentukan kualitas dan kuantitas pegawai untuk masa yang akan datang.

26. Pengadaan pegawai adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menentukan pegawai baru yang sesuai dengan kebutuhan organisasi saat ini dan masa yang akan datang.

27. Pangkat/ golongan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang pegawai dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. 28. Kenaikkan pangkat/ golongan adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi

kerja dan atau pengabdiannya terhadap Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

(9)

3

29. Jenis kepangkatan pegawai adalah kepangkatan administrasi dan kepangkatan akademik yang diatur menurut aturan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur atau Pemerintah.

30. Kenaikan pangkat regular adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan.

31. Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada pegawai untuk menduduki jabatan struktural.

32. Kenaikan pangkat istimewa adalah kenaikkan pangkat sebagai penghargaan bagi pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai pegawai dengan hak pensiun.

33. Kenaikan pangkat pengabdian adalah kenaikan pangkat sebagai penghargaan bagi pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai pegawai dengan hak pensiun.

34. Kenaikan pangkat penyesuaian adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai setelah menyelesaikan studi kerja karena ijin belajar sesuai dengan ijazah terakhirnya.

35. Pangkat awal adalah pangkat pertama yang diberikan kepada seseorang yang diangkat pertama sebagai pegawai, berdasarkan formasi dan atau pendidikan formal yang dimiliki sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

36. Jabatan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur adalah Jabatan Struktural, Jabatan fungsional, jabatan fungsional tertentu.

37. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab, wewenang, hak seseorang pegawai dalam rangka memimpin satuan organisasi.

38. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka menjalankan tugas pokok serta fungsi keahlian dan atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.

39. Jabatan fungsional tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan hak seorang pegawai dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahliannya dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angkat kredit.

40. Prestasi kerja luar biasa adalah prestasi kerja yang sangat meninjol, yang secara nyata diakui dalam lingkungan kerjanya dan masyarakat.

41. Pengembangan pegawai adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan motivasi pegawai yang menunjang proses pembelajaran, penyelenggaraan administrasi dan penunjang akademik.

42. Penempatan adalah proses memposisikan pegawai pada formasi yang tersedia. 43. Gaji adalah nafkah yang diterimakan kepada pegawai atas dasar pekerjaannya dari

Universitas dalam bentuk finansial secara berkala sesuai dengan peraturan UMKT dan perundang-undangan yang berlaku.

44. Kompensasi/Benefit/Reward/Kontraprestasi adalah seluruh bentuk penghargaan baik dalam bentuk uang maupun bentuk lain yang diterima oleh pegawai karena jasa yang telah diberikan kepada Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

(10)

4

45. Peraturan disiplin pegawai adalah peraturan yang mengatur tentang kewajiban, larangan, pelanggaran disiplin sanksi kepada pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin atau tidak mentaati kewajiban dan peraturn yang berlaku.

46. Disiplin pegawai adalah ketaatan dan kepatuhan pegawai dalam melaksanakan segala peraturan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

47. Janji adalah pernyataan khidmat yang diucapkan oleh setiap pegawai saat diangkat sebagai pegawai tetap dan pemangku jabatan.

48. Kode etik adalah pedoman sikap, tingkah laku dan etika pegawai di dalam melaksanakan tugas dan pergaulan hidup sehari-hari yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai sesuai dengan amanah Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

49. Sanksi adalah hukuman terhadap pelanggaran disiplin dan etika.

50. Pejabat yang berwenang memberi sanksi adalah pejabat yang diberi tugas untuk menjatuhkan sanksi.

51. Persatuan karyawan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur adalah organisasi yang berfungsi mewadahi aspirasi pegawai untuk mewujudkan hubungan kemitraan antara pegawai dengan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. 52. Cuti pegawai selanjutnya disingkat dengan cuti, adalah hak pegawai meninggalkan

pekerjaan dalam jangka waktu tertentu atas ijin pejabat yang berwenang.

53. Batas usia pensiun adalah batas usia kerja bagi seorang pegawai dalam mengabdikan diri di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

54. Pemberhentian adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pegawai dengan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

(11)

5 BAB II

JENIS, KEDUDUKAN, KEWAJIBAN, LARANGAN HAK PEGAWAI Bagian Pertama

Jenis Pegawai Pasal 2 (1) Jenis Pegawai berdasarkan status, terdiri dari :

a. Pegawai Tetap b. Pegawai Tidak Tetap

(2) Jenis Pegawai berdasarkan fungsi, terdiri dari : a. Pendidik

b. Tenaga Kependidikan

Pasal 3 Pendidik (1) Pendidik terdiri dari :

a. Dosen b. Instruktur c. Tutor

(2) Dosen wajib memiliki NIDN dan Jabatan Akademik serta memiliki sertifikasi pendidik professional.

(3) Instruktur dan tutor adalah pendidik yang tidak mempunyai NIDN, jabatan akademik, dan tidak mempunyai kewajiban memperoleh sertifikat pendidik professional.

Pasal 4

Tenaga Kependidikan (1) Tenaga Kependidikan terdiri dari :

a. Laboran b. Peneliti c. Pustakawan

(12)

6

Bagian Kedua Kedudukan Pegawai

Pasal 5

(1) Pegawai sebagaimana dimaksud pasal 2 (dua) peraturan ini berkedudukan sebagai pegawai persyarikatan Muhammadiyah yang dipekerjakan di Universitas.

(2) Dosen penugasan LLDIKTI di Universitas berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Bagian Ketiga Kewajiban Umum Pegawai

Pasal 6

1) Taat kepada Allah SWT dan melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Sunah Rosulullah SAW menurut faham Muhammadiyah serta setia kepada cita-cita perjuangan persyarikatan Muhammadiyah.

2) Menjalankan tugas-tugas secara professional, amanah, bijak, jujur, disiplin dan percaya diri dalam menyelenggarakan tugas-tugas Universitas.

3) Loyal kepada persyarikatan Muhammadiyah dan Universitas.

4) Mentaati semua peraturan yang berlaku di Universitas melaksanakan tugas dengan penuh rasa keilhlasan dan tanggung jawab.

5) Setiap pegawai wajib menyimpan rahasia jabatan.

6) Mentaati peraturan jam kerja yang berlaku yang diatur lebih lanjut dengan keputusan Rektor.

7) Menggunakan dan memelihara serta menjaga prasarana dan fasilitas milik Universitas dengan sebaik-baiknya yang diatur lebih lanjut dengan keputusan rektor. 8) Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan warga

Universitas.

9) Berpakaian rapi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas.

10) Bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat dan warga Universitas.

11) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

12) Mentaati janji pegawai, janji jabatan dan kode etika Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas.

(13)

7

Bagian Keempat

Kewajiban Profesional Dosen Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban :

a. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

d. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbagan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika.

f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Bagian Kelima Larangan Bagi Pegawai

Pasal 8

1) Melakukan hal-hal yang dapat merendahkan kehormatan dan martabat dirinya serta civitas akademik Universitas.

2) Menyalagunakan wewenangnya sebagai pegawai Universitas.

3) Memiliki, menjual, menggadaikan, menyewakan dan atau meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat-surat berharga milik Universitas.

4) Menerima gratifikasi.

5) Melakuakan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun untuk kepentingan pribadi, kelompok atau pihak lain.

6) Melakukan kegiatan politik praktis di lingkungan kampus.

7) Mendirikan/menjadi anggota aliran keagamaan sesat/tidak sesuai dengan ajaran agama Islam menurut faham Muhammadiyah.

8) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Universitas.

9) Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dirinya dan Universitas.

(14)

8

11) Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.

12) Menjadi anggota dan atau pengurus partai politik dan atau organisasi yang amal usahanya sama sebagaian atau seluruhnya dalam persyarikatan.

Bagian Keenam Hak pegawai

Pasal 9

1) Setiap pegawai berhak memperoleh gaji dan tunjangan sesuai dengan Peraturan Universitas dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali Dosen yang berstatus DPK hanya mendapatkan nafkah sebagaimana akan ditetapkan berdasarkan keputusan Rektor.

2) Setiap pegawai berhak atas cuti.

3) Setiap pegawai yang ditimpa kecelakaan dalam melaksanakan tugas berhak atas bantuan biaya perawatan.

4) Setiap pegawai berhak mendapatkan jaminan sosial dari BPJS berdasarkan Peraturan Universitas yang akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Rektor yang berpedoman pada peraturan perundnag-undangan yang berlaku.

5) Setiap pegawai berhak menjadi anggota Persatuan Karyawan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

6) Setip pegawai yang meninggal dunia, keluarganya berhak memperoleh uang duka. 7) Setiap pegawai tetap berhak atas Dana Pensiun sesuai dengan Peraturan

Universitas, Persyarikatan dan berpedoman pada peraturan perundang undangan yang berlaku.

BAB III

PEMBINAAN PEGAWAI Bagian Pertama

Pasal 10

1) Pembinaan pegawai diarahkan untuk menjamin kelancaran tugas yang diberikan Institusi secara berdaya guna dan berhasil guna.

2) Pembinaan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja.

(15)

9

Bagian Kedua Kebijakan Pembinaan

Pasal 11

 Kebijakan Pembinaan Pegawai secara menyeluruh dibawah tanggung jawab Rektor

dan Ketua BPH.

Pasal 12

 Untuk melaksanakan pembinaan pegawai berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja maka perlu adanya pegaturan mengenai :

a. Formasi b. Pengadaan c. Pengujian kesehatan d. Penggajian e. Kepangkatan f. Jabatan

g. Daftar nilai pelaksanan pekerja pegawai h. Cuti

i. Peraturan disiplin j. Pemberhentian

k. Pensiun (PNS) atau Pesangon (Pegawai Yayasan)

Bagian Ketiga Formasi dan Pengadaan

Pasal 13

 Formasi Pegawai adalah jumlah pegawai berdasarkan susunan kepangkatan, jenis, sifat dan beban kerja sesuai dengan struktur organisasi tata kerja institusi.

Pasal 14

(1) Pengadaan pegawai dilakukan oleh Institusi untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang diperlukan.

(2) Untuk memenuhi keperluan tersebut ayat (1) ditetapkan syarat – syarat sebagai berikut :

a. Persyaratan Umum

a) Menjalankan syariat Islam dan berakhlaq mulia.

b) Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, Pemerintag, Persyarikatan, dan Institusi.

(16)

10

c) Mentaati peraturan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

d) Menyimpan rahasia Institusi dan rahasia jabatan. b. Persyaratan Khusus

a) Beragama Islam.

b) Anggota Muhammadiyah atau menyatakan kesediaan menjadi anggota Muhamadiyah.

c) Memiliki kemampuan membaca AL-quran.

d) Bersedia bekerja secara professional dan memiliki komitmen pada misi persyarikatan.

e) Sehat jasmani dan rohani dinyatakan dalam surat keterangan dokter. f) Bebas narkoba dan tidak merokok.

g) Berusia serendah-rendahnya 18 tahun, setinggi-tingginya 40 tahun dengan pertimbangan tertentu dan diangkat menjadi pegawai oleh BPH atau usul Rektor.

h) Berkualifikasi akademik sesuai dengan bidang tugasnya.

i) Untuk calon Dosen mempunyai kualifikasi pendidikan serendah-rendahnya S2 untuk mengajar S1 dan S3 untuk mengajar pasca sarjana serta memiliki keahlian dan kecakapan sesuai dengan bidangnya.

j) Untuk calon Tenaga Administrasi mempunyai kualitas pendidikan, keahlian dan kecakapan melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya.

k) Tidak pernah diberhentikan dengan tidak terhormat sebagai pegawai suatu instansi baik pemerintahan maupun swasta.

l) Tidak pernah dihukum penjara (kurungan) berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu tindakan pidanan kejahatan.

m) Tidak aktif dan/atau merangkap jabatan dengan pimpinan organisasi politik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam persyarikatan.

n) Tidak aktif dan/atau merangkap jabatan dengan organisasi kemasyarakatan sejenis sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam persyarikatan.

(17)

11

(3) Seleksi terhadap para pelamar dilakukan oleh pimpinan atau panitia yang diangkat surat keputusan Rektor.

a. Proses Seleksi

a) Pengumuman penerima calo pegawai, dilakukan secara terbuka oleh HRD Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur melalui website hrd.umkt.ac.id dan jobs.umkt.ac.id.

b) Pelamar mendaftar secara online melalui website jobs.umkt.ac.id

c) Pemanggilan pelamar calon pegawai yang memenuhi persyaratan administrasi.

d) Seleksi yang meliputi seleksi administrasi, TPA, TOEFL, Tes psikologi,

kesehatan, tes micro teaching (bagian Dosen), tes Al-Islam

Kemuhammadiyahan dan Wawancara.

e) Pelamar yang lulus dinyatakan sebagai Calon Pegawai.

(4) Apabila pelamar dimaksud ayat (3) diterima, maka diangkat sebagai pegawai kontrak, oleh Rektor, kecuali dengan pertimbangan tertentu dapat diangkat sebagai pegawai tetap.

Bagian Keempat

Pengangkatan Pegawai Tetap Pasal 15

1) Pengangkatan seseorang menjadi pegawai tetap adalah kewenang BPH.

2) Pegawai kontrak yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dapat diangkat menjadi pegawai tetap dalam pangkat tertentu menurut peraturan yang berlaku. 3) Persyaratan yang dimaksud ayat (2) adalah :

a. Menunjukan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada Pancasila, UUD 1945, Persyarikatan dan Institusi.

b. Menunjukkan sikap, budi pekerti dan disiplin kerja baik. c. Menunjukkan kecakapan dalam menunaikan tugas. d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan jasmani dan rohani. e. Telah bekerja minimal 6 (enam) bulan berturut-turut.

4) Syarat-syarat kesetiaan, ketaatan, sikap, budi pekerti dan disiplin kerja yang baik serta kecakapan yang dimaksud diatas dinyatakan secara tertulis oleh atasan yang berwenang membuat daftar penilaian kinerja. Untuk kesehatan jasmani dan rohani dinyatakan dalam surat keterangan dokter.

(18)

12 Bagian Kelima

Pemberhentian Pegawai Kontrak Pasal 16

1) Pegawai kontrak yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dimaksud pasal 15 ayat (3) dapat diberhentikan sebelum berakhirnya masa kontrak.

2) Pemberhentian pegawai di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dilaksanakan untuk menjaga keseimbangan komposisi pegawai dan proses regenerasi, baik ditinjau dari segi kuailtas maupun kuantitas, sehingga tugas pokok Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dapat dilaksanakan secara optimal. 3) Pegawai kontrak dapat diberhentikan masa kontraknya berakhir apabila :

a. Mengundurkan diri.

b. Tidak memenuhi syarat kesehatan.

c. Tidak menunjukan kecakapan dalam menjalankan tugasnya. d. Meninggal dunia.

e. Melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik Sekolah Tinggi. f. Melakukan tindakan indisipliner atau melanggar ketentuan yang berlaku.

g. Tidak menunjukan prestasi, dedikasi, loyalitas atau karena adanya

penyederhanaan organisasi.

h. Dihukum penjara berdasarkan Keputusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara serendah-rendahnya 2 (Dua) tahun .

i. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan.

j. Melakukan pelanggaran terhadap Ideologi Negara Pancasila, UUD 1945, atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara, Pemerintah, Persyarikatan dan atau Peraturan dan Institusi.

k. Pada waktu melamar ternyata dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti-bukti yang tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan .

(3) Yang berhak memberhentikan pegawai Kontrak adalah Rektor. (4) Batas maksimum usia pension/purna tugas

a. Bagi tenaga kependidikan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang berstatus pegawai batas adalah 58 tahun.

b. Bagi dosen tetap yang telah memiliki jabatan akademik dosen (Asisten Ahli, Lektor dan Lektor Kepala, batas usia pension adalah 65 tahun.

c. Bagi dosen yang memiliki jabatan akademimk Profesor batas usia pensiun 70 tahun.

d. Apabila dipandang perlu Rektor dapat memberhentikan pegawai (dosen/tenaga kependidikan) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur melalui Badan Pelaksana Harian (BPH) karena aspek kesehatan, kompetensi, kebutuhan organisasi dan kinerja yang bersangkutan.

(19)

13

Bagian Keenam Pengujian Kesehatan

Pasal 17 1) Pengujian kesehatan diwajibkan bagi pegawai yang :

a. Menurut pendapat pejabat yang berwenang tidak dapat menjalankan pekerjaannya karena gangguan kesehatan.

b. Oleh pejabat yang berwenang dianggap memperlihatkan tanda-tanda sesuatu penyakit atau kelainan yang berbahaya pada diri sendiri dan atau lingkungan pekerjaannya.

c. Setelah berakhirnya cuti sakit tetapi belum mampu bekerja kembali. d. Akan melaksanakan tugas tertentu di luar negeri.

2) Pelaksanaan pengujian kesehatan tersebut ayat (1) atas usul langsung pegawai yang bersangkutan.

Bagian Ketujuh

Pangkat, Golongan, Ruang dan Gaji Pokok Pegawai Pasal 18

(1) Pangkat, Golongan, dan Ruang merupakan kedudukan yang menujukan tingkat seorang pegawai dalam rangkaian susunan kepegawaian .

(2) Susunan pangkat, golongan ruang dimaksud ayat (1) adalah.

No Pangkat Golongan Ruang

1 Juru Muda I A

2 Juru Muda Tingkat I I B

3 Juru I C

4 Juru Tingkat I I D

5 Pengatur Muda II A

6 Pengatur Muda Tingkat I II B

7 Pengatur II C

8 Pengatur Muda Tingakat I II D

9 Penata Muda III A

10 Penata Muda Tingkat I III B

11 Penata III C

12 Penata Tingkat I III D

13 Pembinan IV A

14 Pembina Tingkat I IV B

15 Pembina Utama Muda IV C

16 Pembina Utama Madya IV D

(20)

14 Gaji pokok

Pasal 19

(1) Gaji Pokok pegawai ditetapkan sebagai berdasarkan pangkat, golongan, ruang sesuai dengan peraturan yang berlaku yang mengacu pada peraturan Peraturan Pemerintah disesuaikan dengan Kemampuan Insitusi;

(2) Pegawai yang diangkat dalam suatu pangkat lebih tinggi dari pangkat lama, diberikan gaji pokok baru berdasarkan pangkat baru, dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat baru.

(3) Pegawai yang diturunkan pangkatnya kedalam suatu pangkat yang lebih rendah dari pangkat semula, diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan dalam golongan ruang menurut pangkat lama.

(4) Gaji Pegawai Kontrak diatur tersendiri dengan keputusan Rektor.

Kenaikan Gaji Berkala Pasal 20

(1) Kenaikan berkala diberikan kepada pegawai yang memenuhi syarat telah mencapai masa kerja golongan tertentu untuk kenaikan gaji berkala.

(2) Kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.

(3) Surat keputusan kenaikan gaji berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatas diterbitkan 2 (dua) bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku.

Tunjangan Pasal 21 (1) Tunjangan pegawai terdiri dari :

a. Tunjangan keluarga b. Tunjangan pangan c. Tunjangan jabatan d. Tunjangan lain-lain

(2) Pegawai yang beristri/bersuami diberikan tunjangan istri 6% dari gaji pokok dan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai wanita yang bersuami sebesar 4% dari gaji pokok

(3) Pegawai yang mempunyai anak yang berumur kurang dari 21 tahun dan 25 tahun belum pernah kawin, masih kuliah, tidak mempunyai penghasilan sendiri dan nyata menjadi tanggungannya, diberikan tunjangan anak sebesar 2% dari gaji pokok untuk tiap-tiap anak, dengan kententuan apabila kedua-duanya berkedudukan sebagai pegawai, maka tunjangan hanya diberikan kepada yang mempunyai gaji pokok yang lebih tinggi.

(4) Tunjangan anak sebagaimana dimaksud diatas diberikan sebanyak-banyaknya kepada 2 (dua) orang anak.

(5) Tunjangan pagan diberikan kepada setiap pegawai dan keluarganya (maksimal 3 orang) yang pengaturnya ditetepkan dengan surat keputusan Rektor dengan ketentuan apabila kedua-duanya berkedudukan sebagai pegawai, maka tunjangan keluarga hanya diberi kepada salah satu pegawai.

(21)

15

(7) Besarnya tunjangan jabatan diatur dengan Surat Keputusan ketua.

(8) Selain dari tunjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai (7) di atas, apabila ada alasan-alasan kuat, kepada pegawai dapat diberikan tunjangan lain yang ditetapkan oleh ketua

Bagaian Kedelapan

Pengangkatan Dalam Pangkat Pegawai Pasal 22

(1) Pengangkatan dalam pangkat pegawai dilaksanakan atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja.

(2) Pengangkatan pertama pegawai kontrak menjadi pegawai tetap adalah :

a. Juru muda golongan ruang I/a bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Surat Tanda Tangan Tamat Belajar Sekolah Dasar.

b. Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang sederajat.

c. Pengatur Muda Golongan ruang II/a bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Umum, Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat.

d. Pengatur muda golongan ruang II/c bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki ijazah DIII atau yang sederajat.

e. Penata muda golongan ruang III/a bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki ijazah Sarjana (S1).

f. Penata muda tingkat 1 golongan ruang III/b bagi mereka yang sekurang-kurangnya memiliki ijazah profesi dan Magister.

g. Penata golongan ruang III/c bagi mereka sekurang-kurangnya memiliki ijazah Spesialis I atau Doktor.

Pangkat Minimal Untuk Jabatan Struktural Pasal 23

(1) Pangkat minimal yang harus dimiliki oleh seorang pegawai untuk memangku jabatan struktural sesuai dengan ketentuan berdasarkan SK Rektor.

(2) Apabila keadaan belum memungkinkan, kepangkatan minimal tersebut ayat (1) dapat diturunkan maksimal dua pangkat lebih rendah, yang pelaksaannya diatur berdasarkan keputusan Rektor.

Bagian Kesembilan Kenaikan Pangkat

Pasal 24

(1) Kenaikan pangkat merupakan penghargaan yang diberikan atas pengabdian pegawai yang bersangkutan terhadap Pemerintah dan atau Institusi.

(2) Kenaikan Pangkat Pegawai ditetapkan pada tanggal 01 April dan 01 Oktober tiap tahun, kecuali untuk beberapa jenis kenaikan pangkat ditetapkan berlakunya secara khusus.

(3) Jenis Kenaikan Pangkat Pegawai adalah sebagai berikut : a. Kenaikan pangkat reguler

b. Kenaikan pangkat pilihan c. Kenaikan pangkat pengabdian d. Kenaikan pangkat anumetra

(22)

16 e. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar

f. Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah g. Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar institusi h. Kenaikan pangkat fungsional

(4) Proses penilaian kenaikan pangkat/jabatan dilakukan oleh suatu tim yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Ketua.

Kenaikan Pangkat Reguler Pasal 25

(1) Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada pegawai yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan tanpa memperhatikan jabatan yang dipangkunya.

(2) Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada pegawai yang memiliki :

a. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Dasar adalah setinggi-tingginya pangkat pengatur muda golongan ruang II/a

b. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjut Tingkat Pertama dan yang sederajat sampai dengan pangkat pengatur Tingkat I golongan ruang II/b

c. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Umum, dan Sekolah Kejuruan, sampai dengan pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b

d. Ijazah DIII dan yang sederajat sampai dengan pangkat penata golongan ruang III/c

e. Ijazah Sarjana (S1), Magister (S2), spesialis 1sampai dengan pangkat pembina golongan ruang IV/a

f. Ijazah Doktor, spesiasi II sampai dengan pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b

(3) Kenaikan pangkat reguler ke dalam pangkat yang setingkat lebih tinggi dapat diberikan kepada pegawai yang masing-masing unsur Daftar Penilaian Kinerja bernilai baik dan setelah memiliki :

a. Masa kera 4 (Empat) tahun.

b. Apabila dalam Daftar Penilaian Kinerja terdapat unsur bernilai cukup maka kenaikan pangkat regulernya ditunda 1 (satu) tahun.

c. Pegawai yang dalam Daftar penilaian Kinerja terdapat unsur penilaian yang bernilai sedang atau kurang, maka tidak dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya.

Pasal 26

Kenaikan Pangkat Pilihan

(1) Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai yang memangku jabatan stuktural atau jabatan fungsional tertentu.

(2) Kenaikan pangkat pilihan diberikan dalam batas-batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan struktural/fungsional setelah yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

(3) Pegawai yang memangku jabatan struktural tetapi pangkatnya masih dibawah pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila :

a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, dan telah 1 tahun memangku jabatan serta setiap unsur penilaian kinerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

(23)

17

b. Sekurang-kurangnya telah 3 (tiga) tahun dalam pangkat yang dimilikinya, dan telah 1 (satu) tahun memangku jabatan serta penilaian kinerja yang bernilai baik.

(4) Kenaikan pangkat pilihan sebagaimana tersebut ayat (3) di atas hanya dapat diberikan sebanyak-banyaknya tiga kali selama menjadi Pegawai.

(5) Pegawai yang memangku jabatan fungsional akademik kenaikan pangkatnya mengikuti peraturan pemerintah tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya yang berlaku.

Pasal 27

Kenaikan Pangkat Pengabdian

(1) Kenaikan pangkat pengabdian diberikan sebagai penghargaan bagi Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun/purna tugas dan mengakhiri masa jabatannya sebagai pegawai Yayasan dengan hak pensiun/pesangon.

(2) Kepada Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun/purna tugas dan akan berhenti dengan hormat sebagai Pegawai dengan hak pensiun/pesangon dapat diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, apabila yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Telah menduduki pangkat yang dimilikinya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun b. Penilaian pelaksanaan pekerjaan rata-rata baik selama satu tahun terakhir

sebelum ia dibebaskan dari kedudukannya serta tidak ada penilaian kinerja yang bernilai kurang.

Pasal 28

Kenaikan Pangkat Anumetra

Kenaikan Pangkat Anumetra diberikan setingkat lebih tinggi kepada pegawai yang meninggal dunia karena menjalankan tugas dan kewajiban terhadap Institusi atau Negara.

Pasal 29

Kenaikan Pangkat Dalam Tugas Belajar

Pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan, apabila telah lulus dan memperoleh :

1) Ijazah Sarjana Muda, dan sederajat dan masih menduduki pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi pengatur golongan ruang II/c

2) Ijazah Sarjana dan masih menduduki pangkat pengatur tingkat I golongan ruang II/d kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi penata muda golongan ruang III/a 3) Ijazah profesi yang masih menduduki pangkat Penata Muda golongan ruang III/a

kebawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b kebawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi III/d

4) Ijazah Pasca sarjana (magister) atau spesialis I dan masih menduduki pangkat penata muda Tingkat I golongan ruang III/b kebawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Golongan ruang III/c

5) Ijazah Doktor (S3), Ijazah Spesialis II atau masih menduduki pangkat penata muda tingkat I golongan ruang III/c kebawah dapat dinaikkan pangkatnya menjadi III/d

(24)

18 Pasal 30

Kenaikan Pangkat Sebagai Penyesuaian Ijazah

(1)

Pegawai yang telah memperoleh izin belajar dari BPH dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar / Ijazah dapat dinaikan pangkatnya menjadi :

a.

Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b bagi yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjut Tingkat Pertama.

b.

Pengatur Muda golongan ruang II/a bagi yang memperoleh Surat Tanda Tamat

Belajar Sekolah Menengah Umum atau Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Kejuruan.

c.

Ijazah Sarjana Muda, dan sederajat dan masih menduduki pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur golongan ruang II/c

d.

Ijazah Sarjana dan masih menduduki pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda golongan ruang III/a

e.

Ijazah Profesi dan masih menduduki pangkat Penata Muda golongan ruang III/a kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b.

f.

Ijazah Pasca Sarjana (magister) atau spesialis I dan masih menduduki pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata golongan ruang III/c.

g.

Ijazah Doktor (S3), Ijazah Spesialis II atau masih menduduki pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/c kebawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi III/d.

(2)

Kenaikan pengkat seperti tersebut pada ayat (1) :

a.

Dapat dilakukan apabila jabatan atau tugas yang akan diberikan memerlukan pengetahuan keahlian yang diperoleh dalam pendidikan itu.

b.

Sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dalam pagkat yang dimilikinya.

c.

Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terahi.

Bagian Kesepuluh Pasal 31

Daftar Penilaian Kinerja Pegawai

(1) Pengertian :

a. Daftar penilaian kinerja pegawai (DPK Pegawai) yaitu suatu Daftar yang memuat hasil Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan seorang pegawai dalam jangka 1 (satu) tahun yang dibuat oleh pejabat penilai.

b. Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai yang dinilai.

c. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai tersebut. (2) Tujuan :

Pembuatan DPK Pegawai Bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan pegawai.

(3) Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah : a. Kesetiaan b. Prestasi Kerja c. Tanggungjawab d. Ketaatan e. Kejujuran f. Kerjasama

(25)

19 g. Prakarsa

h. Kepemimpinan

(4) Pengertian tentang unsur-unsur sebagaimana ayat (3), serta pejabat penilai dan tatacara penilaian diatur dalam lampiran Peraturan Kepegawaian ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

BAB IV

MANAJEMAN PEGAWAI Bagian Pertama Tujuan Manajemen

Pasal 32

(1) Tujuan Manajemen pegawai adalah untuk terwujudnya pegawai yang kompeten, komitmen, memiliki integritas dan teguh memegang nilai-nilai organisasi, dan

(2) Menjamin terselenggaranya tugas0tugas Universitas secara baik, tertib dan lancar.

Bagian Kedua Pembinaan Pegawai

Pasal 33

(1) Kebijakan Pembinaan Pegawai secara menyeluruh menjadi tanggung jawab BPH. (2) Pelaksana pembinaan pegawai yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini,

dilaksanakan oleh Rektor.

Bagian Ketiga Kebijakan Manajemen

Pasal 34

(1) Kebijakan manajemen pegawai mencakuo penerpaan norma, standar,

pengangkatan, kenaikan pangkat, pemberhentian, standar gaji, kewajiban, hak dan kedudukan hukum.

(2) Kebijakan manajemen pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, berada pada BPH.

(3) Kebijakan manajemen pegawai yang terdiri atas rekrutmen, penempatan, tunjangan, penilaian kinerja, kesejahteraan, pengembangan kualitas sumber daya manusia, mutase, promosi, didelegasikan kepada Rektor.

Bagian Keempat Formasi Pegawai

Pasal 35

 Jumlah dan susunan formasi pegawai yang diperlukan, ditetapkan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang harus dilaksanakan.

(26)

20 Bagian Kelima Rekrutmen Pegawai

Pasal 36

(1) Setiap warga negara yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi pegawai Universitas.

(2) Untuk dapat diterima menjadi pegawai Universitas pelamar harus mengikuti seleksi yang ditetapkan oleh Rektor.

(3) Apabila pelamar yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini diterima maka akan berstatus sebagai pegawai Persyarikatan Muhammadiyah

(4) Ketentuan khusus untuk rekrutmen pegawai akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Rektor

Bagian Keenam Pengangkatan Pegawai

Pasal 37

(1) Pengangkatan dan pemberhentian pegawai tetap diusulkan oleh Rektor kepada BPH untuk diterbitkan Keputusan.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian pegawai tidak tetap/kontrak menjadi tanggung jawab Rektor.

(3) Pegawai tetap diangakat dalam formasi dengan pangkat tertentu.

(4) Pengangkatan pegawai tetap dalam suatu formasi dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisma sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, rasa tau golongan.

(5) Pengangkatan pegawai tetap dalam pangkat awal ditetapkan sesuai dengan pendidikan formal dana tau formasi yang dibutuhkan

Bagian Ketujuh Kepangkatan Pegawai

Pasal 38

(1) Kepangkatan pegawai di UMKT adalah sebagai berikut :

a. Golongan Ruang I/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/ Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau setingkat.

b. Golangan Ruang II/a bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I, Akta I atau yang setingkat.

c. Golongan Ruang II/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Surat Tanda Tamat Belajar/ Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa atau Diploma II.

d. Golongan Ruang II/c bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan ijazah Sarjana Muda, Akademi, Politeknik atau Diploma III.

(27)

21

memiliki dan menggunakan ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV.

f. Golongan Ruang III/b bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya memiliki dan menggunakan Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Magister (S2) atau ijazah lain yang setara.

g. Golongan Ruang III/c, bagi yang pada saat melamar serendah - rendahnya memiliki dan menggunakan ijazah Doktor (S3).

h. Golongan Ruang IV/a, bagi yang pada saat melamar serendah-rendahnya telah memiliki gelar Profesor / Guru Besar.

(2) Surat Tanda Tamat Belajar / Ijazah sebagaimana dimaksudkan di atas adalah Surta Tanda Tamat Belajar / Ijazah yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Bagian Kedelapan Kenaikan Pangkat

Pasal 39

(1) Kenaikan pangkat pegawai ditetapkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. (2) Jenis kenaikan pangkat Pegawai adalah sebagai berikut :

a. Kenaikan Pangkat Reguler b. Kenaikan Pangkat Pilihan c. Kenaikan Pangkat Istimewa

d. Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah. e. Kenaikan Pangkat Pengabdian

Pasal 40

Kenaikan Pangkat Reguler

(1) Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada pegawai yang memenuhi syarat tanpa memperhatikan jabatan.

(2) Kenaikan pangkat regular terakhir diberikan kepada pegawai yang memiliki :

a. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau yang sederajat sampai dengan pangkat pengatur muda tingkat I, Golongan Ruang IIb

b. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau yang sederajat, Diploma I atau Akta I sampai dengan pangkat Penata Muda Golongan Ruang IIIa.

c. Ijazah SGPLB atau Ijazah Diploma II, samapai dengan pangkat Penata Muda Tingkat I Golongan Ruang IIIb

d. Ijazah Sarjana Muda, Diploma III, Ijazah Akademik, Politeknik sampai dengan pangkat Penata Golongan ruang IIIc.

e. Ijazah Sarjana (S1), sampai dengan pangkat penata tingkat I golongan ruang IIId.

f. Ijazah Magister (S2), Ijazah Sarjana ditambah pendidikan Profesi, sampai dengan pangkat Pembina Tingkat I Golongan Ruang IVb,

g. Ijazah Sarjana (S3), samapai dengan pangkat Pembina Utama Muda Golongan Ruang IVc.

h. Ijazah S3 dengan Pangkat Akademik Guru Besar sampai dengan pangkat Pembina Utama Golongan Ruang IVe.

(3) Kenaikan pangkat reguler setingkat lebih tinggi dapat diberikan kepada Tenaga Kependidikan sesuai pada tabel II, apabila yang bersangkutan :

(28)

22

dimiliki dan setiap unsur penilaian kinerja minimal baik. b. Telah lulus tes Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

c. Mendapatkan keterangan aktif sari Persyarikatan Muhammadiyah. (4) Kenaikan pangkat untuk Pendidik disesuaikan dengan jabatan akademik yang

dimiliki sesuai pada table III, apabila telah menyerahkan keterangan aktif dari Persyarikatan Muhammadiyah.

Pasal 41

Kenaikan Pangkat Pilihan

(1) Kenaikan Pangkat pilihan diberikan kepada pegawai yang memangku jabatan sturuktural dengan syarat kepangkatan di atasnya.

(2) Kenaikan pangkat pilihan diberikan setelah yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

(3) Jenjang pangkat untuk jabatan struktural ditetapkan Rektor.

(4) Kenaikan pangkat pilihan setingkat lebih tinggi dapat diberikan kepada pegawai yang telah 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimiliki dengan penilaian kinerja sekurang- kurangya baik.

(5) Kenaikan pangkat pilihan dalam ayat (4) hanya dapat diberikan sebanyak-banyaknya tiga kali selama yang bersangkutan menjadi pegawai.

Pasal 42

Kenaikan Pangkat Istimewa

(1) Pegawai yang menunjukkan prestasi kerja luar biasa, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi.

(2) Penetapan prestasi kerja luar biasa ditetapkan Rektor.

Pasal 43

Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah

(1) Tenaga Kependidikan Universitas yang telah menyelesaikan pendidikan dan memperoleh ijazah/STTB lebih tinggi dari dasar pengangkatan, setelah berlakunya peraturan ini dapat disesuaikan.

(2) Kenaikan pangkat penyesuaian Ijazah/STTB, dapat diberikan dengan syarat sebagai berikut:

a. Memperoleh ijin belajar dari Rektor.

b. Ijazah/STTB relevan dengan pekerjaan atau tugas jabatan baru. c. Sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pangkat yang dimiliki.

d. Penilaian kinerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. e. Mengikuti tes penyesuaian ijazah/STTB.

(29)

23 Pasal 44

Kenaikan Pangkat Pengabdian

(1) Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun dan akan berhenti dengan hormat sebagai pegawai dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila yang bersangkutan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Telah menjabat pangkat yang dimiliki Sekurang - kurangnya 2 (dua ) tahun;

b. Penilaian kinerja sekurang-kurangnya baik selama 1 (satu) tahun terakhir. (2) Penghargaan atas kenaikan pangkat pengabdian ditentukan Rektor

Pasal 45 Pemindahan Pegawai

(1) Untuk kepentingan pelaksanaan tugas, dapat dilakukan pemindahan pegawai dalam rangka promosi, mutasi atau demosi pegawai.

(2) Pelaksanaan promosi, mutasi atau demosi akan ditentukan lebih lanjut dengan Keputusan Rektor

Pasal 46

Pemberhentian Pegawai

Tata cara pemberhentian pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur di atur dalam surat Keputusan Badan Pelaksana Harian (BPH) Nomor 048/KEP-BPH/D/2017 tentang Pedoman Kepegawaian, yaitu :

a. Pemberhentian pegawai di Universitas Muhamamdiyah Kalimantan Timur dilaksanakan untuk menjaga keseimbangan komposisi pegawai dan proses regenerasi, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas, sehingga tugas pokok Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dapat dilaksanakan secara optimal dan berkelanjutan

b. Dasar Pemberhentian :

(1) Pemberhentian pegawai Universitas Muhammadiayah Kalimantan Timur yang berstatus PNS DPK siatur sesuai ketentuan yang berlaku bagi PNS pada umumnya.

(2) Pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang berstatus pegawai tetap dapat diberhentikan dengan hormat berdasarkan berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja, mencapai batas usia pension sesuai ketentuan yang berlaku, hasil evaluasi sesuai penugasan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang menyimpulkan tidak memenuhi syarat lagi, penyederhanaan/rasionalisasi, tidak cakap jasmani/rohani, mengundurkan diri sebagai atau meninggal dunia.

(3) Pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur berstatus pegawai tetap diberhentikan dengan tidak hormat, karena melakukan usaha/kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila atau menetang pemerintah yang sah dalam NKRI, dijatuhi hukuman penjara sebagai akibat melakukan tindak pidana kejahatan, meninggalkan tugas selama 3 (tiga) bulan berturut – turut tanpa keterangan yang sah, melanggar peraturan disiplin berat, melanggar sumpah dan janji jabatan, melanggar perjanjian kerja atau sebagai dosen melalaikan kewajibannya selama 1 (satu) bulan penuh atau lebih dan atas pertimbangan tertentu dari pimpinan.

c. Hak pegawai sebagai akibat pemberhentian

(1) Bagi pegawai sebagai akibat pemberhantian di Universitas

(30)

24

ketentuan yang berlaku bagi PNS pada umumnya.

(2) Hak pegawai sebagai akibat pemberhentian bagi pegawai Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur berstatus pegawai tetap

(dosen/tenaga kependidikan) yang diberhentikan dengan hormat atau berakhir masa penugasannya diberikan hak : hak pesangin jaminan hari tua yang besarnya diatur dalam Surat Keputusan BPH Nomor : 049/KEP-BPH/D/2017 dan tabungan lain yang menjadi haknya.

(3) Pegawai (dosen/tenaga kependidikan) Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur yang diberhentikan dengan tidak hormat, maka seluruh hak – haknya tidak diberikan, kecuali tabungan lain yang menjadi haknya.

Pasal 47

Pengembangan Pegawai dan Penilaian Kinerja

(1) Pengembangan pegawai dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan ideologi.

(2) Pendidikan dan pelatihan terdiri dari : a. Masa Orientasi

b. Studi Lanjut

c. Kursus, workshop, seminar, pelatihan, training fortrainer (3) Pengembangan ideologi terdiri dari :

a. Baitul Arqom b. Darul Arqom

c. Kajian – Kajian Keagamaan

(4) Pengembangan karir pegawai diarahkan secara profesional dengan menitik beratkan pada prestasi kerja, loyalitas serta obyektivitas.

(5) Penilaian kinerja dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.

(6) Penilaian kinerja menggunakan sistem yang obyektif, transparan, tepat dan akurat. (7) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), (3), (4) dan (5) ditetapkan dengan

Keputusan Rektor

Pasal 48

Kesejahteraan Pegawai

(1) Untuk meningkatkan semangat kerja, diselenggarakan usaha kesejahteraan pegawai meliputi tunjangan hari tua/ pensiun, koperasi, program bantuan rawat inap, BPJS, dan atau asuransi lain yang dipandang perlu.

(2) Untuk penyelenggaraan usaha kesejahteraan pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pegawai wajib membayar iuran setiap bulan.

(3) Untuk penyelenggaraan program pensiun dan penyelenggaraaan program asuransi kesehatan disubsidi oleh Universitas.

(4) Besarnya subsidi dan iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Rektor.

(31)

25 Pasal 49

Penghargaan Pegawai

(1) Pegawai yang telah menunjukan pengabdian dan prestasi kerja yang sangat baik dapat diberi penghargaan.

(2) Penghargaan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dapat berupa tanda jasa, surat penghargaan dan jenis penghargaan lainnya yang akan ditetapkan dalam Keputusan Rektor.

Pasal 50 Peselisihan Pegawai

(1) Dalam hal terjadi perselisihan yang menyangkut pegawai dapat diselesaikan lewat musyawarah untuk mufakat melalui bipartif dan tripartite (Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi).

(2) Dalam hal tidak dapat selesai melalui musyawarah dapat diselesaikan melalui jalur hukum.

(3) Selama proses hokum belum selesai, maka hak pegawai tetap diberikan deduai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 51

Persatuan Pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

(1) Persatuan Pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur berkedudukan sebagai mitra Universitas dalam mengembangkan sumberdaya manusia di Universitas. (2) Struktur organisasi dan tata kerja Persatuan Pegawai Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur ditetapkan dengan Keputusan Rektor setelah mendapat persetujuan BPH.

BAB V

JANJI, KODE ETIK, DAN DISIPLIN PEGAWAI Bagian Pertama

Janji Pegawai Tetap Pasal 52

(1) Setiap pegawai pada saat ditetapkan menjadi pegawai tetap wajib mengucapkan janji. (2) Susunan kata-kata janji adalah sebagai berikut :

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Asyhadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah.

Radliitubillah hi rabba, wa bil islami dina, wa bi Muhammadinnabiya wa rasuula.

 Dengan memohon hidayah Allah Subhanahu wa ta’ala, saya menyatakan bersedia bersedia untuk diangakat sebagai Pegawai Tetap Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

 Dengan ini saya berjanji bahwa dalam melaksanakan amanat Persyarikatan Muhammadiyah senantiasa bersungguh – sungguh :

1. Menjunjung tinggu petunjuk Allah dalam Al Qur’an dan Sunnah Rosul dalam segala kebijakan dan tindakan.

2. Mematuhi peraturan perundangan 0 undangan dan peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

3. Berpedoman pada garis-garis Persyarikatan yang tertuang dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, dan

(32)

26 Pedoman Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

4. Menegakkan musyawarah dan mendahhulukan kemaslahatan umat dalam melaksanakan tugas dan selalu bertawakal kepada Allah.

5. Membina semangat kebersamaan, keakraban, dan kerukunan dalam lingkungan kerja.

6. Melaksanakan tugas – tugas yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian.

7. Menjunjung tinggi martabat persyarikatan dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan.

8. Memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya, atau menurut Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur harus dirahasiakan.

9. Bekerja dengan ikhlas, jujur, tertib, cermat dan bersemagat untuk kepentingan persyarikatan dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Bagian Kedua Janji Jabatan

Pasal 53

(1) Setiap pegawai yang diangkat untuk memangku jabatan tertentu wajib mengangkat janji jabatan.

(2) Susunan kata-kata janji jabatan adalah sebagai berikut :

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyahdu anna muhammadan rasuulullah.

Rodlitubillah hi rabba, wa bil islami dina, wa bi Muhammadin nabiya wa rasuula.

 Dengan memohon hidayah Allah Subhanahu wa ta’ala, saya menyatakan bersedia untuk dilantik sebagai Pejabat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

 Dengan ini saya berjanji bahwa dalam melaksanakan amanat Persyarikatan Muhammadiyah senantiasa bersungguh – sungguh :

1. Menjunjung tinggi petunjuk Allah dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul dalam segala kebijakan dan tindakan.

2. Mematuhi peraturan perundang – undangan, dan peratur yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

3. Berpedoman pada garis – garis Persyarikatan yang tertuang dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita – cita Hidup

Muhammadiyah, Kittah Perjuangan Muhammadiyah, dan Pedoman Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

4. Menegakkan musyawarah dan mendahulukan kemaslahatan umatbdalam melaksanakan tugas dan selalu bertawakal kepada Allah.

5. Membina semangat kebersamaan, keakraban, dan kerukunan dalam lingkungan kerja. 6. Melaksanakan tugas – tugas yang dipercayakan kepada saya dengan penuh

pengabdian.

7. Menjunjung tinggi martabat persyarikatan dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dari pada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan.

8. Memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya, atau menurut Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur harus di rahasiakan.

9. Bekerja dengan ikhlas, jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan persyarikatan dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

(33)

27 Bagian Ketiga Kode Etik Pegawai

Pasal 54

(1) Kode Etik Pegawai adalah pedoman sikap, tingkah laku, perbuatan di dalam dana tau di luar kampus.

(2) Kode etik akan diatur dalam Keputusan Senat Universitas.

(3) Pembinaan Kode Etik Pegawau tidak boleh bertentangan dengan visi, misi dan tujuan Universitas.

Bagian Keempat Disiplin Pegawai

Pasal 55

(1) Untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas diperlukan ketentuan tentang Disiplin Pegawai.

(2) Ketentuan tentang Disiplin Pegawai, memuat tentang : a. Pelanggaran Disiplin Pegawai

b. Sanksi Pelanggaran Disiplin

c. Pejabat yang berwenang memberi sanksi

(3) Pembinaan disiplin pegawai tidak boleh bertentangan dengan visi , misi dan tujuan Universitas.

(4) Peraturan Disiplin Pegawai disusun dan ditetapkan oleh senat Universitas. Bagian Kelima

Komisi Disiplin Pasal 56

(1) Komisi disiplin mempunyai tugas dan kewenangan untuk memeriksa pegawai yang diduga melanggar disiplin pegawai yang suah diserahkan kepada Universitas.

(2) Komisi disiplin memberikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang dalam memberikan sanksi.

(3) Komisi disiplin dibentuk dengan keputusan Rektor. Bagian keenam Pelanggaran Disiplin

Pasal 57

(1) Setiap tulisan, ucapan atau perbuatan pegawai yang melanggar ketentuan tentang Disiplin Pegawai, dinyatakan sebagai “ Pelanggaran Disiplin “.

(2) Setiap Pegawai Universitas yang melakukan Pelanggaran Disiplin dikenakan sanksi Pelanggaran Disiplin.

Bagian Ketujuh Sanksi Pelanggaran Disiplin

Pasal 58

(1) Sanksi bagi Pelanggaran Disiplin diberikan dengan tujuan unuk menyadarkan, memperbaiki dan mendidik pegawai yang melakukan Pelanggaran Disiplin.

(2) Pejabat yang berwenang memberikan sanksi wajib terlebih dahulu memperlajari dan meneliti serta memperhatikan faktor – faktor yang mendorong atau menyebabkan pegawai melakukan Pelanggaran Disiplin.

(34)

28 Bagian Kedelapan

Pertimbangan Pemberian Sanksi Pelanggaran Disiplin Pasal 59

(1) Pemberian sanksi Pelanggaran Disiplin harus mempertimbangkan dengan seksama sanksi yang sesuai dengan Pelanggaran Disiplin yang dilakukan dan memperhatikan ras keadilan bagi para pihak.

(2) Pegawai yang pernah diberi sanksi Pelanggaran Disiplin dan kemudian mengulangi Pelanggaran Disiplin yang sama dijatuhi sanksi yang lebih berat.

Bagian Kesepuluh

Tingkat dan Jenis Sanksi Pelanggaran Disiplin Pasal 60

Tingkat dan jenis sanksi pelanggaran disiplin : (1) Tingkat sanksi Pelanggaran Disiplin, terdiri dari :

a. Sanksi ringan b. Sanksi sedang c. Sanksi berat

(2) Jenis sanksi Pelanggaran Disiplin, terdiri dari : a. Sanksi ringan, berupa :

1) Teguran lisan (tercatat) 2) Teguran tertulis

3) Pernyataan tidak puas secara tertulis b. Sanksi sedang, berupa :

1) Penundaan kenaikan pangkat, untuk paling lama 2 (dua) tahun. 2) Pembebasan jabatan.

3) Skorsing maksimal 6 bulan dan mendapatkan sebagian hak – haknya sebagai pegawai.

c. Sanksi berat, berupa :

1) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permohonan sendiri sebagai pegawai.

2) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai pegawai.

3) Pengembalian kepada pemerintah bagi Dosen Negeri Dipekerjakan (DPK) Pasal 61

Pejabat yang Berwenang Memberi Sanksi

 Pejabat yang berwenang member sanksi terhadap pegawai yang melakukan Pelanggaran Disiplin, adalah :

1. Kepala Unit untuk memberikan Sanksi Ringan. 2. Rektor untuk memberikan Sanksi Sedang.

3. Pengurus Badan Pembina Harian untuk memberikan Sanksi Berat.

Pasal 62

Tata Cara Pemberian Sanksi Pelanggaran Disiplin Berdasarkan Jenis Sanksi Tata cara pmberian sanksi pegawai di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur diatur dalam Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Nomor : 048/KEP-BPH/D/2017 tentang Pedoman Kepegawaian dan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Nomor 033-1/KEP/SKT/A.6/D/2017 tentang Tata Cara Pemberian Sanksi. Jenis sanksi yang diberlakukan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

2.5 Seluruh Komisioner KPU/KIP Kabupaten/Kota turun kelapangan langsung bersama-sama PPDP melakukan coklit pada tanggal 20 Januari 2018 sebanyak 5 rumah untuk

Menyatakan telah membaca dan mengerti peraturan umum dan teknis Liga PPIA 2013, dan bersedia mengkomunikasikan serta menjamin anggota tim dan supporter tim pihak tersebut

Dengan membaca masalah pada teks, siswa dapat mengidentifikasi saran yang mungkin diberikan untuk penyelesaian masalah (sederhana) dengan tepat.. Setelah

Purchase Order Form dapat diakses oleh purchasing ketika budget request form sudah selesai di approval oleh semua manager dan head principal , kemudian bagian purchasing

b) Hanjar (bahan ajar) yaitu materi pengetahuan dan atau keterampilan yang dipilih dan disusun untuk pemberian pengalaman belajar dalam rangka pencapaian tujuan kompetensi

Ketidak jujuran ini menjadi kendala besar terhadap Baitut Tamwil Muhammadiyah Al-Kautsar sebab tidak sedikit anggota yang telah berdusta dan berkhianat,

Apa saja kemudahan yang diberikan oleh Koppas “Maju Bersama” kepada Bapak/Ibu jika tidak bisa membayar kredit pada saat jatuh

(1) Kualifikasi dan kompetensi. a) Anggota Muhammadiyah yang mengamalkan syari’at Islam dengan baik, berakhlak mulia, dan berwawasan luas, dibuktikan dengan kartu anggota