• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARISASI Lokasi dan Aksesibilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INVENTARISASI Lokasi dan Aksesibilitas"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

17

INVENTARISASI

Lokasi dan Aksesibilitas

Tambang Mangkalapi terletak di Desa Mangkalapi, Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan yang terletak pada 115°35'28.80" - 116°05'10.00" Bujur Timur dan 03°10'38.10" - 03°21'21.50" Lintang Selatan, dengan luas keseluruhan Tambang Mangkalapi 563,649 Ha. Lokasi dapat dicapai melalui jalur darat yaitu jalan propinsi Banjarmasin - Batulicin - Mangkalapi.

Sarana transportasi yang digunakan masyarakat umum dari dan ke lokasi adalah dengan menggunakan angkutan umum, kendaraan pribadi dan menumpang dengan angkutan perusahaan. Sedangkan yang digunakan oleh karyawan persahaan untuk menuju ke lokasi adalah dengan menggunakan mobil perusahaan. Desa Mangkalapi dan Desa Teluk Kepayang yang merupakan pemukiman penduduk terdekat dengan lokasi hanya berjarak 4-6 km. Peta aksesibilitas menuju tapak terdapat pada Gambar 3.

Area bekas tambang pada pit 1 Mangkalapi yang dimanfaatkan sebagai area penelitian adalah 17,78 Ha dengan luas perairan (danau) 8,37 Ha. Gambar batas tapak dapat dilihat pada Gambar 4.

(2)
(3)
(4)

20

Tata Guna Lahan

Berdasarkan peta RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Provinsi Kalimantan Selatan (Perda Provinsi Nomor 9 Tahun 2000). Sebagian besar wilayah tambang PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin berada dalam Kawasan Hutan Produksi. Selebihnya juga ada yang termasuk dalam Kawasan Hutan Produksi Konversi, Kawasan Budidaya Tanaman Perkebunan, serta Kawasan Budidaya Tanaman Perkebunan Lahan Kering. Sedangkan berdasarkan peta RTRW Kabupaten Tanah Bumbu (Perda Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005), areal tambang tersebut sebagian besar dalam Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan dan sebagian lagi dalam luasan yang lebih kecil berada dalam Kawasan Budidaya Lahan Kering, Kawasan Hutan Produksi Tetap dan Sedikit masuk ke dalam Kawasan Hutan Produksi Terbatas.

Tambang Batulicin berdasarkan Peta Kawasan Hutan Produksi Kalimantan Selatan (SK Menhutbun Nomor 453/Kpts/-II/1999) terdiri dari hutan produksi tetap (HP), hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) dan sisanya merupakan areal penggunaan lain (APL). Berdasarkan Kepmenhut No : SK.469/Menhut-II/2008 tanggal 23 Desember 2008, PT Arutmin Indonesia diberikan izin pinjam pakai kawasan penunjangnya seluas 3.291,30 ha dan jalan angkutan batubara seluas 41,16 ha. Hak yang diberikan dalam izin ini adalah berada, menempati dan mengelola serta melakukan kegiatan yang meliputi kegiatan penambangan batubara dan kegiatan lainnya serta memmanfaatkan hasil kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan penambangan pada kawasan hutan yang dipinjam pakai.

Keadaan lahan dalam kawasan tersebut sebelum dilakukan proses penambangan telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam padi, berkebun dan lainnya. Sehingga dalam proses pembukaan tambang terlebih dahulu harus melakukan pembebasan lahan tersebut dari masyarakat terkait berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia. Selain itu, juga dijumpai pengguna lain seperti kegiatan pertambangan batubara (oleh perusahaan lain), pertambangan bijih besi, dan perkebunan kelapa sawit.

(5)

21

Tata guna lahan pasca penambangan meliputi hutan sekunder serta pengembangannya berupa akses penghubung antara Desa Mangkalapi dan Teluk Kepayang, embung sebagai titik pemantauan kualitas air serta penampungan air guna pemenuhan bagi satwa dan kebutuhan air bagi kegiatan pemadaman kebakaran hutan serta lokasi pembibitan karet serta jalan pemantauan.

Tata guna lahan pada tapak sendiri meliputi jalan masyarakat yang pada awalnya merupakan jalan kedaraan tambang, bekas kolam pengendapan, area reklamasi PT Arutmin Indonesia, danau dan hutan produksi milik PT Inhutani (Gambar 5). Peta tata guna lahan kawasan dapat dilihat pada Gambar 6, sedangkan peta tata guna lahan tapak dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 5. Kondisi tata guna lahan pada tapak

(1) Jalan masyarakat (2) Bekas kolam pengendapan

(6)
(7)
(8)

24

Jenis dan Karakteristik Tanah

Tekstur suatu tanah dipengaruhi oleh bahan induk tanah. Bahan induk bertekstur kasar cenderung menghasilkan tanah bertekstur kasar dan sebaliknya. Ardianto (2008) menunjukkan melalui perbandingan persen pasir, debu dan liat dapat disimpulkan bahwa kelas tekstur tanah pada lahan reklamasi tersebut adalah berliat.

Berdasarkan dokumen AMDAL PT Arutmin Indonesia tahun 2003, di lokasi penelitian terdapat 2 order tanah, yaitu tanah Ultisol dan Inceptisol (Soil

Taxonomy) yang mendominasi lokasi penelitian ini dan penyebarannya dapat

dijumpai pada landform teras sungai, dataran lipatan, angkatan sampai ke pegunungan intrusi dengan proporsi minor sampai dominan. Berdasarkan analisis didapat bahwa pada lokasi penelitian tanahnya bertekstur liat dengan tingkat kesuburan rendah.

Ardianto (2008) juga menunjukkan, dari hasil analisis diketahui bobot isi sekitar 1,46 g/cm3 namun bobot isi tersebut masih tergolong tinggi karena bobot isi tanah pada umumnya hanya berkisar 0,9 g/cm3 sampai 1 g/cm3. Menurut Feriansyah (2009) bobot isi tinggi berpengaruh pada kemapuan penetrasi akar tanaman, semakin tinggi bobot isi penetrasi akar ke dalam tanah akan menjadi semakin terganggu. Hal ini disebabkan karena pada saat penyebaran tanah pucuk untuk reklamasi terjadi pemadatan karena penyebaran tanah dilakukan dengan menggunakan alat berat (buldozer). Selain itu tanah yang disebar baru berumur tiga minggu.

Karakter fisik tanah pada lahan reklamasi bekas tambang batubara sangat berbeda jika dibandingkan dengan karakteristik fisik tanah pada umumnya. Tanah pada lahan reklamasi ini merupakan tanah yang sudah rusak dan terganggu akibat dari kegiatan penambangan. Kerusakan tanah secara fisik dapat dilihat dari bobot isi yang sangat tinggi. Bobot isi ini berkaitan dengan pori-pori dalam tanah yang berperan dalam drainase dan aerasi tanah, serta penetrasi akar ke dalam tanah.

(9)

25

Topografi dan Kemiringan Lahan

Topografi wilayah Tambang Batulicin pada umumnya berombak hingga bergelombang dengan ketinggian maksimum mencapai 500 meter di atas permukaan laut (dpl). Ketinggian terus menurun hingga mencapai ketinggian 10 meter dpl pada daerah yang semakin dekat dengan jalan propinsi atau yang mengarah ke Selat Laut.

Di sekitar wilayah tambang terdapat beberapa sungai kecil yang pada umumnya merupakan anak cabang dari sungai Ata, Sela, Batulicin, Sarongga dan Sungai Dua. Arah aliran sungai-sungai tersebut semuanya bermuara di Selat Laut. Geomorfologi wilayah studi secara umum dibagi dalam tiga satuan geomorfologi yaitu : satuan geomorfologi perbukitan terjal, satuan geomorfologi bergelombang dan satuan geomorfologi pedataran.

Untuk wilayah Saring dan Mangkalapi, geomorfologi umumnya bergelombang dan relatif datar dengan ketinggian maksimum 95 meter dpl. Sedangkan wilayah Sarongga memiliki geomorfologi dataran rendah dengan ketinggian maksimum 50 meter dpl. Geomorfologi bergelombang dan relatif datar di atas didasari oleh batuan-batuan sedimen yang berumur Tersier, yaitu formasi-formasi Tanjung, Berai, Pamaluan, Warukin dan Dahor (Arutmin, 2003).

Di wilayah Mangkalapi, cadangan batubara terletak di sebelah Timur dari Pegunungan Meratus. Cadangan ini memanjang dari Barat ke Timur dengan geomorfologi daerah yang relatif bergelombang dan datar. Ketinggian yang ada berkisar 35 - 70 meter dpl dengan persen kemiringan 10 - 20%. Peta Topografi dan Ilustrasi Perspektif Topografi dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9, sedangkan Peta Kemiringan Lahan pada Gambar 10.

Tabel 2. Luas area tiap persentase (%) kemiringan lahan

No Tingkat Kemiringan Persentase (%) Luas Area (Ha)

1 Datar 0 - 8 2.15

2 Landai 8 - 15 1.93

3 Agak curam 15 - 30 2.05

4 Curam 30 - 45 1.37

(10)
(11)
(12)
(13)

29

Hidrologi

Sistem hidrologi dalam tambang menggunakan sistem settling dan

sediment pond untuk menangkap aliran air yang jatuh dalam area tambang

sebelum dialirkan menuju outlet ke luar area tambang dan badan air lain, seperti kali yang lewat area rekreasi site Mangkalapi tambang Batulicin (Gambar 11). Peta Hidrologi dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 11. Kondisi hidrologi danau Ex. Tambang Pit 1 Mangkalapi

Pengelolaan terhadap biologi akuatik dan juga teresterial telah dilakukan sejak masih operasional juga pasca penambangan. Selama operasional dan juga pasca penambangan tanda larangan merusak pohon/areal revegetasi masih terpajang dilokasi bekas Tambang Mangkalapi. Biologi akuatik merupakan dampak turunan/sekunder sehingga pengelolaan air yang benar juga berarti lingkungan/habitat biologi akuatik terjaga. Demikian juga sebaliknya bila kualitas air mengalami penurunan maka kehidupan biologi akuatikpun terganggu.

Kualitas air keluaran bekas void (danau) semenjak tambang ditutup menunjukkan nilai yang baik (Tabel 3). Pengukuran terakhir pada bulan

(1) Menghitung pH dan tingkat kekeruhan (2) Outlet utama danau

(3) Settling pond pit 1 Mangkalapi sebelum ditutup tanah

(14)

30

Desember 2010 menunjukkan nilai pH keluaran (outlet) berkisar antara 6,0 – 7,0 dengan nilai rata-rata 6,5 dan tingkat kekeruhan 18,7 - 78,8 dengan nilai rata-rata 41,1. Kualitas air di void ex. tambang Pit 1 Mangkalapi pada bulan April 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Hasil pengukuran nilai pH dan turbidity Bulan Desember 2010

Tanggal pH keluar Turbidity keluar

1 6,5 43,9 2 6,5 41,7 3 6,5 48,2 4 7,0 57,2 5 6,5 57,6 6 7,0 39,6 7 7,0 32,8 8 6,5 24,4 9 6,5 78,8 10 6,5 70,5 11 6,5 70,3 12 6,5 71,0 13 7,0 66,6 14 7,0 65,2 15 7,0 65,7 16 7,0 40,7 17 6,5 44,3 18 6,5 44,0 19 6,0 51,2 20 6,0 50,8 21 6,5 39,6 22 6,0 32,7 23 6,0 28,6 24 6,5 20,0 25 6,5 28,3 26 6,5 22,9 27 6,5 37,6 28 6,5 29,9 29 6,5 24,8 30 6,5 19,6 31 6,5 18,7 Rata-rata 6.55 44.1

(Sumber: PT Arutmin Indonesia)

Tabel 4. Kualitas air di void ex. tambang Pit 1 Mangkalapi (April 2010)

No Parameter Satuan Hasil Analisis

1 TSS mg/L 21 2 BOD mg/L 1.48 3 COD mg/L 13.1 4 DO mg/L 6.96 5 Amoniak, NH3 mg/L 0.017 6 Tembaga, Cu mg/L 0.034 7 Seng, Zn mg/L 0.212 8 Timbal, Pb mg/L 0.004 9 Fluorida, F mg/L 0.144 10 Kadmium, Cd mg/L 0.002 11 Khromium, Cr6+ mg/L 0.007

(15)
(16)

32

Iklim

Berdasarkan ANDAL Tambang Batulicin, wilayah Batulicin dan sekitarnya beriklim tropika basah dengan tipe iklim Af/Am menurut Koppen yaitu hujan tropik dan beriklim B menurut Schmidt dan Ferguson yaitu daerah dengan vegetasi masih hujan tropik. Suhu udara berkisar antara 23-34o

Grafik di bawah menunjukkan nilai rata-rata hujan bulanan adalah 370 mm/bulan dengan curah hujan tertinggi pada bulan Mei sebesar 554 mm/bulan sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September 218 mm/bulan. Curah hujan untuk periode 2010 adalah 4.445 mm/tahun.

C.

Berdasarkan data curah hujan bulanan dalam laporan pemantauan lingkungan bulanan, setiap bulan dalam peroide 2010 memiliki rata-rata curah hujan >200mm, apabila dilihat berdasarkan system klasifikasi Oldeman yang menyebutkan bulan basah adalah bulan yang memiliki curah hujan >200mm dan bulan kering memiliki curah hujan <100mm. Pada tahun 2010 ini curah hujan tidak menentu, dapat dilihat pada grafik di bawah, bulan Juli yang biasanya masuk ke dalam kategori bulan kering, pada tahun ini berada pada kategori bulan basah.

Gambar 13. Grafik curah hujan bulanan Batulicin periode 2010 (Sumber: PT Arutmin Indonesia)

Kualitas Visual Lanskap

Area danau bekas tambang Pit 1 Mangkalapi merupakan suatu area yang didominasi oleh struktur vegetasi, baik area reklamasi ataupun hutan industri. Dominasi vegetasi menyebabkan kualitas visual pada area sekitar danau bekas tambang cukup mendukung kegiatan rekreasi. Adanya pemandangan area

0 100 200 300 400 500 600 Januar i Febru ari Mare t April Mei Juni Juli Agus tus Septe mber Oktob er Nove mber Desem ber Curah Hujan Bulanan

(17)

33

reklamasi dan high wall bekas tambang dengan kekhasannya menjadi nilai tambah tapak. Pemandangan yang mendukung keindahan tapak dikelompokkan dalam

good view tapak (Gambar 14).

Gambar 14. Good view pada tapak (Sumber: Lapang oleh penulis, 2010)

Pada tapak juga terdapat pemandangan yang kurang mendukung keindahan tapak (bad view). Bad view pada tapak terdapat melalui saluran air yang terbentuk pada area reklamasi, sehingga terbentuk lubang-lubang dan timbulnya erosi ringan di area hutan industri (Gambar 15).

(1) Area reklamasi, bagian utara tapak

(3) Area hutan industri yang mengelilingi di bagian timur dan selatan tapak

(2) Tampak High wall dari sisi timur tapak

(1) Saluran air di area reklamasi (2) Erosi ringan di area hutan industri

(18)

34

Vegetasi dan Satwa

Ragam vegetasi yang terdapat pada hutan sekunder lahan bekas Tambang Mangkalapi terdiri dari vegetasi pioneer exotic seperti Sengon, Akasia dan

pioneer lokal seperti Sungkai, Kedawung, Ketapi dan Meranti. Sebanyak 19.435

pohon telah ditanam di lokasi bekas tambang Mangkalapi sampai dengan Agustus 2008 sebagaimana terlihat pada Tabel 5 dibawah ini. Sedangkan pada tapak sendiri per Agustus 2010 jumlah vegetasi sebanyak 8.640 pohon berjenis akasia. Tabel 5. Daftar vegetasi kawasan reklamasi keseluruhan Tambang Mangkalapi

No. Nama Latin Nama Umum Jumlah (Pohon)

1 Acacia mangium Akasia 3.100

2 Paraserianthes falcataria Sengon 14.242

3 Peronema canescens Sungkai 950

4 Glericidia maculata Gamal 100

5 Eusideroxylon zwageri Ulin 5

6 Samanea saman Trembesi 850

7 Ceiba petandra Kapuk 108

8 Buah-buahan 80

(Sumber: PT Arutmin Indonesia)

(1) Suasana vegetasi di sekitar tapak

(2) Tanaman Akasia pada tapak (3) Tanaman Tali purun pada tapak

Gambar 16. Vegetasi di sekitar tapak, akasia dan tali purun (Sumber: Lapang oleh penulis, 2010)

(19)

35

Jenis vegetasi lain yang ada di tapak berdasarkan hasil survey adalah jenis tanaman tali purun (Elocharis durcis) yang banyak terdapat di tepian danau. Pada tapak sendiri vegetasi yang mendominasi adalah Akasia (Acacia mangium). Beberapa jenis satwa yang terdapat di tapak diantaranya kijang, monyet, ular, kadal, kodok, tupai, burung-burungan, kucing hutan, bunglon dan babi.

Demografi

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Tanah Bumbu adalah 267.913 orang, yang terdiri atas 139.498 laki-laki dan 128.415 perempuan. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Tanah Bumbu pada periode tahun 2000-2010, laju pertumbuhan penduduk Tanah Bumbu mencapai 3,74 persen. Pertumbuhan penduduk Tanah Bumbu yang tinggi ini diduga terkait dengan perkembangan perekonomian kabupaten Tanah Bumbu yang semakin meningkat. Saat ini tanah bumbu dikenal sebagai daerah tujuan pekerja migran.

Tabel 6. Daftar jumlah penduduk Kabupaten Tanah Bumbu 2010

Kecamatan Laki-laki Perempuan Laki-laki & Perempuan Rasio Jenis Kelamin Kepadatan Penduduk Kusan Hilir 21.584 21.245 42.829 102 107 Sungai Loban 9.744 9.087 18.831 107 53 Satui 25.882 23.219 49.101 111 56 Angsana 8.579 7.783 16.362 110 108 Kusan Hulu 9.874 9.053 18.927 109 12 Kuranji 3.930 3.603 7.533 109 68 Batulicin 6.904 6.555 13.459 105 105 Karang Bintang 8.356 7.680 16.036 109 136 Simpang Empat 35.723 32.203 67.926 111 225 Mantewe 8.922 7.987 16.909 112 17 TANAH BUMBU 139.498 128.415 267.913 109 53

(Sumber: Data Sensus 2010, Kab. Tanah Bumbu)

Desa Teluk Kepayang dan Mangkalapi yang berada dalam lingkup Kecamatan Kusan Hulu merupakan lokasi tapak penelitian, jumlah penduduk kedua desa tersebut 2.286 jiwa (635 kk). Berdekatan dengan lokasi tapak terdapat Kecamatan Mentewe yang terdiri dari enam desa memiliki jumlah penduduk

(20)

36

8.356 jiwa. Lokasi yang berdekatan dengan sumber tambang dimanfaatkan beberapa masyarakat sekitar untuk mengais rezeki di sektor tersebut. Sektor lain yang digeluti masyarakat sekitar tapak seperti berdagang, bertani, ada juga yang menjadi nelayan dan karyawan di luar kecamatan tersebut.

Perilaku dan Keinginan Penduduk

Tambang Mangkalapi yang memiliki wilayah di dua desa yaitu Desa Mangkalapi dan Desa Teluk Kepayang yang merupakan pemukiman penduduk terdekat dengan danau yang berjarak sekitar 4-6 km. Jarak yang berdekatan membuat masyarakat kedua desa tersebut dapat meluangkan waktunya untuk menikmati keindahan danau Ex. Tambang Pit 1 Mangkalapi ini. Kebiasaan masyarakat kalimantan pada umumnya adalah memancing, atau hal yang berkaitan dengan suasana air seperti bersampan ataupun hanya sekedar menikmati keindahan alam, masyarakat sekitar tapak juga memiliki kebiasaan yang sama. Hal ini disebabkan dahulu kalimantan dikelilingi banyak sungai. Namun saat ini sungai-sungai sudah mulai berkurang akibat aktivitas manusia.

Masyarakat sekitar merasa perlu ada sebuah inovasi baru dengan adanya sarana hiburan (rekreasi) bagi mereka, baik direncanakan oleh pemerintah ataupun perusahaan yang akan melakukan penutupan tambang. Karena hingga saat ini belum ada area rekreasi yang berdekatan dengan Kecamatan Kusan Hulu dan Mentewe. Hal ini menjadi dasar kuat untuk melakukan Perencanaan lanskap rekreasi pada lahan pasca tambang batubara di Pit 1 Mangkalapi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin.

Hasil survey lapang dengan metode menyebar kuisioner dan diskusi dengan masyarakat sekitar tapak mendapat hasil yang sejalan dengan penelitian ini. Pembagian kuisioner dengan cara acak, sebagian besar adalah berkelompok (3-5 orang) mengisi satu kuisioner. Sebanyak 17 kusioner yang disebarkan secara acak kepada masyarakat sekitar tapak. Mendapatkan hasil 100 % responden menyatakan bahwa ex. Tambang Pit 1 Mangkalapi perlu dikembangkan menjadi area rekreasi. Hasil lengkap kuisioner dapat dilihat pada Tabel 7.

(21)

37

Tabel 7. Hasil kuisioner masyarakat tentang persepsi terhadap tapak dan rencana pengembangan aktifitas serta fasilitas

No Variabel Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

Karakteristik Responden 1 Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 10 7 58.8 41.2 2 Umur : a. 12-17 tahun b. 18-25 tahun c. 25-40 tahun d. > 40 tahun 1 5 10 1 5.8 29.6 58.8 5.8 3 Tingkat Pendidikan : a. SD b. SLTP c. SLTA d. Perguruan Tinggi 2 1 6 8 11.7 5.8 35.3 47.2 4 Pekerjaan : a. pelajar/mahasiswa b. ibu rumah tangga c. guru d. karyawan e. PNS f. petani/nelayan/pedagang 1 3 3 7 1 2 5.8 17.6 17.6 41.5 5.8 11.7 Persepsi Terhadap Tapak

5 Keadaan cuaca di Ex. Pit 1 Mangkalapi: a. panas b. lembab c. sejuk 12 3 2 70.7 17.6 11.7 6 Suasana pemandangan di sekitar tapak:

a. kurang indah b. indah c. sangat indah 6 10 1 35.3 58.9 5.8 7 Perlukah kawasan Ex Tambang Pit 1

Mangkalapi dikembangkan menjadi kawasan rekreasi? a. perlu b. tidak perlu c. tidak tahu 17 - - 100

8 Alasan jika menjawab perlu:

a. Akan mendatangkan pengunjung atau wisatawan yang banyak sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar

b. Belum optimalnya usaha pengembangan kawasan selama ini

c. pengembangan kawasan dengan

pengelolaan yang baik akan melestarikan kawasan

d. keindahan dan suasana alami kawasan tersebut perlu dimanfaatkan dan dieksplorasi 7 - 8 1 43.7 50.0 6.3

(22)

38

Tabel 7. Lanjutan

No Variabel Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Rencana Pengembangan Aktifitas dan Fasilitas

9 Aktivitas yang diharapkan (jawaban>1) : a. memancing

b. menikmati pemandangan c. diskusi

d. berjalan-jalan dipinggir danau e. duduk dan makan

f. berenang

g. berperahu (kelotok)

h. lainnya (rekreasi pendidikan)

9 6 5 7 6 4 6 3 19.5 13.0 10.9 15.2 13.0 8.7 13.0 6.7 10 Fasilitas yang diharapkan (jawaban>1):

a. pos keamanan

b. jalan setapak mengelilingi danau c. kios-kios d. wc umum e. musholla f. saung g. dek pemancingan h. lampu penerangan i. gazebo j. bangku taman k. pusat pengunjung l. penyewaan perahu m. Tempat diskusi/berkumpul 8 10 3 7 7 3 7 4 4 7 1 6 5 11.1 13.8 4.2 9.7 9.7 4.2 9.7 5.5 5.5 9.7 1.4 8.6 6.9 11 Untuk mengelilingi kawasan ini, jenis

transportasi yang anda sukai: a. berjalan kaki b. perahu (kelotok) c. lainnya… 10 6 1 58.9 % 35.3 % 5.8 % 12 Bagaimana cara anda menuju Danau

Mangkalapi ini: a. berjalan kaki b. naik sepeda c. naik sepeda motor d. naik mobil pribadi e. lainnya… 1 10 3 3 5.8 59.0 17.6 17.6 13 Kesediaan membayar biaya masuk:

a. ya b. tidak c. tidak tahu 15 1 1 88.4 5.8 5.8

Gambar

Gambar 5. Kondisi tata guna lahan pada tapak
Tabel 2. Luas area tiap persentase (%) kemiringan lahan
Gambar 11. Kondisi hidrologi danau Ex. Tambang Pit 1 Mangkalapi
Tabel 3. Hasil pengukuran nilai pH dan turbidity Bulan Desember 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untung  Susi  dan  Sopir  Taksinya  tidak  mengalami  luka  yang  cukup  parah.  Sopir  Taksi  itu 

Berdasarkan simpulan pada penelitian ini, dapat disarankan bagi Institusi kesehatan (Dinas kesehatan, rumah sakit) agar mensosialisasikan faktor risiko PJK pada

Peran media massa dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, menurut Ashadi sangat dipengaruhi oleh hubungan media massa itu sendiri dengan negara.. Ashadi

produk. Membantu dalam menjual produk dan jasa kepada pelanggan. Memberikan value proposition kepada pelanggan. Menyediakan dukungan kepada pelanggan setelah pembelian. Beberapa

Proses Purex digunakan dengan hasil yang sangat baik terutama untuk bahan bakar nuklir berbasis uranium, sedangkan proses Thorex memberikan kemapanan dalam pengolahan

Bingkai Akibat/kesan - laporan peristiwa, isu atau masalah dari segi akibat ia ada pada seseorang individu, kumpulan, parti, institusi atau negara; melaporkan kerosakan atau

tingkat dasar yang berperan sebagai Pengelolaan pembiayaan pendidikan Dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini, maka pengelolaan pembiayaan pendidikan pada Min Cempala

Maka dari itu dalam penelitian kali ini peneliti bertujuan untuk mengetahui pengembangan kurikulum, khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam di