1
WORKSHOP
Koordinasi Rekomendasi Kebutuhan Penanganan Daerah Rawan
Bencana di Daerah Tertinggal
Hotel Aston Marina Ancol, Pademangan Kota Jakarta Utara
Senin – Rabu, 22 – 24 Mei 2017
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
2
WORKSHOP
Koordinasi Rekomendasi Kebutuhan Penanganan Daerah Rawan
Bencana di Daerah Tertinggal
Oleh:
Drs. Hasman Ma’ani, M.Si
DIREKTUR PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA (PDRB)
Hotel Aston Marina Ancol, Pademangan Kota Jakarta Utara
Senin – Rabu, 22 – 24 Mei 2017
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Deskripsi Kegiatan PDRB 2017 dan Arah Workshop Koordinasi Identifikasi
Kebutuhan Daerah Rawan Bencana
OUTLINE
Pendahuluan
Maksud dan Tujuan
Program Unggulan T.A 2017
INTEGRASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DALAM PEMBANGUNAN
PROGRAM
PRIORITAS
PENCEGAHAN
DAN
4
PENDAHULUAN
Bencana semakin meningkat baik intensitas maupun frekuensi
kejadiannya
Pemahaman Pengurangan Risiko Bencana (PRB) kurang, masih
dipahami sebagai tanggap darurat
Banyak masyarakat tinggal di daerah rawan bencana, dengan risiko
tinggi
Sistem yang ada belum memadai (regulasi, kelembagaan, pendanaan,
peningkatan kapasitas dan sebagainya)
Koordinasi dan sinergitas stakeholders belum optimal terutama terkait
identifikasii kebutuhan pengurangan risiko bencana
Pengurangan risiko bencana belum dijadikan dasar pertimbangan
bertindak dalam segala hal, termasuk perencanaan pembangunan
Bagaimana Kabupaten Rawan Bencana menjadi Daerah Tangguh
Bencana? Apa saja yang harus dilakukan dan difasilitasi kepada
masyarakat agar menjadi tangguh bencana?
Optimalisasi kerjasama antar K/L dalam pengurangan risiko bencana di
daerah tertinggal
Maksud dan Tujuan
Workshop Koordinasi Rekomendasi Kebutuhan Penanganan Daerah Rawan
Bencana di Daerah Tertinggal ini merupakan kegiatan yang memfokuskan pada
pembahasan kebutuhan daerah berdasarkan risiko yang dihadapi dan
berdasarkan informasi dan data yang akurat dan terukur
• Memperoleh data dan informasi mutakhir tentang potensi bencana didaerah tertinggal yang
rawan bencana;
• Memperoleh data dan informasi yang akurat dan ter-update tentang kebutuhan penanganan 25
daerah rawan bencana di daerah tertinggal;
• Memperoleh data dan informasi mutakhir tentang potensi bencana didaerah tertinggal yang
rawan bencana
• Melakukan identifikasi risiko bencana dan kebutuhan penanganan 25 daerah rawan bencana di
daerah tertinggal berdasarkan wilayah
• Merumuskan data kebutuhan penanganan 25 daerah rawan bencana di daerah tertinggal
6
DAERAH
TANGGUH
BENCANA
Regulasi
InstitusionalInfrastruktur
Sumber
Daya
Manusia
EkonomiRuang Lingkup Daerah
Tangguh Bencana adalah
penguatan pada dimensi
Regulasi, Institusional,
infrastruktur, sumber
daya manusia, dan
ekonomi
TUJUAN
DAERAH
TANGGUH
BENCANA
Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana Mengembangkan model pengurangan risiko bencana berbasis komunitas yang terintegrasi ke dalam pembangunan daerah Memfasilitasi pemerintah daerah dan masyarakat di dalam mengembangkan pengelolaan mata pencaharian berkelanjutan secara terpadu melalui pengembangan sumberdaya manusia, sosial, ekonomi dan infrastruktur pendukung dan pelestarian lingkungan dalam rangka pengurangan resiko bencanaPROGRAM PRIORITAS / PROGRAM UNGGULAN T.A. 2017
DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA 2015-2019
Penguatan Daerah Tangguh Bencana (PDTB)
Merupakan upaya penguatan daerah - daerah yang berada dalam kondisi rawan bencana sehingga menjadi daerah yang tangguh Bencana. Dilakukan melalui pendekatan Regulasi, institusional, infrastruktur, Sumber daya Manusia, Ekonomi.
7
25 daerah rawan bencana di daerah tertinggal berdasarkan wilayah
NO PROPINSI DIREKOMENDASIKAN 25 KABUPATEN KESEPAKATAN BERSAMA K/L
PERWAKILAN
WILAYAH STATUS RISIKO
1 2 3 4 5
1 Sumatera Barat Solok Selatan WILAYAH 1 TINGGI 2 Bengkulu Seluma WILAYAH 1 TINGGI 3 Lampung Lampung Barat WILAYAH 1 TINGGI 4 Lampung Pesisir Barat WILAYAH 1 TINGGI 5 Jawa Timur Bondowoso WILAYAH 2 TINGGI 6 Nusa Tenggara Timur Manggarai WILAYAH 2 TINGGI 7 Nusa Tenggara Timur Manggarai Timur WILAYAH 2 TINGGI 8 Nusa Tenggara Timur Bima WILAYAH 2 TINGGI 9 Nusa Tenggara Timur Sabu Raijua WILAYAH 2 TINGGI 10 Nusa Tenggara Barat Lombok Timur WILAYAH 2 TINGGI 11 Kalimantan Utara Nunukan WILAYAH 3 TINGGI 12 Kalimantan Barat Kapuas Hulu WILAYAH 3 TINGGI 13 Kalimantan Barat Sambas WILAYAH 3 TINGGI 14 Gorontalo Gorontalo Utara WILAYAH 4 TINGGI 15 Sulawesi Barat Mamuju Tengah WILAYAH 4 TINGGI 16 Sulawesi Selatan Jeneponto WILAYAH 4 TINGGI 17 Sulawesi Tengah Donggala WILAYAH 4 TINGGI 18 Sulawesi Tengah Tolitoli WILAYAH 4 TINGGI 19 Sulawesi Tenggara Konawe WILAYAH 4 TINGGI 20 Sulawesi Tenggara Bombana WILAYAH 4 TINGGI 21 Maluku Utara Halmahera Selatan WILAYAH 4 TINGGI 22 Maluku Utara Pulau Morotai WILAYAH 4 TINGGI 23 Papua Merauke WILAYAH 5 TINGGI 24 Papua Barat Sorong Selatan WILAYAH 5 TINGGI 25 Papua Barat Raja Ampat WILAYAH 5 TINGGI
Keterangan:
1. Penentuan Usulan 25 Kabupaten
di dasarkan pada intervensi
yang dilakukan Dir PDRB 2015
-2017.
2. Penentuan Usulan 25 Kabupaten
berbasis Wilayah:
- Wilayah 1 : 4 Kabupaten
- Wilayah 2 : 6 Kabupaten
- Wilayah 3 : 3 Kabupaten
- Wilayah 4 : 9 Kabupaten
- Wilayah 5 : 3 Kabupaten
SEBARAN LOKASI BANTUAN TAHUN 2017
SUMATERA: Seluma KALIMANTAN: Nunukan PAPUA/PAPBAR: Merauke Sorong Selatan SULAWESI: NUSTENG: Lombok Timur Sabu Raijua MALUKU/MALUT: Pulau Morotai Prioritas 2017INTEGRASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DALAM PEMBANGUNAN
BNPB;
Kemensos,
Kemenkes,
Kemen. PU &
Pera, Pemda
Bappenas; BNPB,
Kemendagri
Pengarusutaamn PRB dalam Perencanaan PembangunanBNPB;
Kemendagri,
Pemda
Tanggap darurat Penguatan KelembagaanBNPB; Kemen PU & Pera;
Kementan, Kemendag,
Kemenperin, Kemen
KUKM, Pemda, dll
Pemulihan pasca bencana BNPB: KOORDINASI PELAKSANAAN MENKO PMK: KOORDINASI PELAKSANAAN Peningkatan Kapasitas, Pemerintah, Pemerintah DaerahBNPB;
Kemendagri,
Pemda
PENANGGULANGAN
BENCANA
Infrastuktur Mitigasi dan KesiapsiagaanBNPB; Kemen PU &Pera;
Kemenhub
Peningkatan Kapasitas MasyrakatBNPB; Kemensos,
Kemendes PDT
dan Trans
Peringatan Dini SistemBencana
BNPB; BMKG; Kemenristek;
LAPAN
RENCANA KEGIATAN
DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA (PDRB)
T.A 2017
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
EWS (PDRB)
DIREKTORAT
PDRB
Target 50 Orang di 25 Kab
Jenis Kegiatan :
- Pengembangan PDRA
- Pengembangan PDNA
- Pengembangan DTB
Koordinasi
Rekomendasi PDRB
antar K/L di 25 Kab
Koordinasi Kesepakatan
dengan K/L mengenai
Mitigasi Bencana di DT
11
Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana
Menu Kegiatan
Kabupaten/Lokasi
Pengadaan Perangkat
Early Warning
System/EWS
(longsor, Banjir,
Putting Beliung
1. Seluma
2. Sabu Raijua
3. Nunukan
4. Pulau Morotai
5. Merauke
6. Sorong Selatan
7. Raja Ampat
PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
BANTUAN PEMERINTAH
ADMINISTRASI
1. Surat Pengantar Proposal Permohonan Bantuan Pemerintah dari Bupati ditujukan kepada
Menteri Desa,;
2. Proposal yang diajukan oleh Masyarakat melalui SKPD terkait dan Proposal SKPD terkair
ke Pusat/KDPDTT
3. Surat Keputusan Bupati Tentang Usulan Penetapan Lokasi;
4. Surat Pernyataan Bupati tentang Lokasi
5. Surat Keterangan Hibah Lahan dan/atau Surat Keterangan Tidak Sengketa;
6. Surat Keputusan Bupati tentang Tim Pengendali Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah;
7. Surat Pernyataan Bupati mengenai kesediaan menerima hibah aset bantuan pemerintah
dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi kepada
Pemerintah Daerah/ SKPD terkait;
8. Surat Pernyataan Bupati Mengenai Kesanggupan Mengelola dan Memelihara aset yang
telah dihibahkan/ diserahkan kepada Pemerintah Daerah/ SKPD terkait.
9. Surat Usulan PPHP Daerah
TEKNIS
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
2. Spesifikasi Teknis;
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
4. Gambar Teknis atau Detail Enginering Design (DED;
5. Analisa Harga Satuan;
13
Form Identifikasi Kebutuhan Pengurangan Risiko Bencana daerah Rawan Bencana
di Daerah Tertinggal
STRUKTUR PROGRAM DAN ANGGARAN
PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA DI DAERAH
TERTINGGAL TAHUN 2018
Kegiatan
Prioritas
Pemberdayaan MasyarakatProyek
Prioritas
Pembentukan Masyarakat Tangguh Bencana pada daerah risiko bencana tinggiKegiatan
Prioritas
Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan BencanaProyek
Prioritas
Sosialisasi dan Simulasi BencanaKegiatan
Prioritas
Sarana dan Prasarana KebencanaanProyek
Prioritas
Penyediaan Sistem Peringatan diniKegiatan
Prioritas
Pelayanan Dasar KebencanaanProyek
Prioritas
Kegiatan
Prioritas
Pengembangan Ekonomi di Daerah PascabencanaProyek
Prioritas
Pemulihan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah pascabencanaKegiatan
Prioritas
Pengelolaan SDA dan LH BerkelanjutanProyek
Prioritas
Penataan ruang kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kapasitas kawasan Pembangunan pusat logistik kebencanaan Rehabilitasi DASKegiatan
Prioritas
Penguatan Kelembagan dan RegulasiProyek
Prioritas
Penyusunan kajian dan peta risiko Penguatan koordinasi penanggulangan bencana Pembentukan dan pelatihan SDM Penanggulangan Bencana Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana Pengembangan teknologi kebencanaan Penyediaan layanan data dan informasi bencana Pemulihan pelayanan dasar di daerah pascabencana Rehabilitasi pesisir Pencegahan dan Penanggulangan Karhutlan Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencanaSUMBER
RANCANGAN RKP 2018 (PASCA TM)
DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU
NO STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)SASARAN PROGRAM/SASARAN KODE URAIAN KEGIATAN VOL SATUAN SATUAN (Rp) HARGA JUMLAH (Rp) Direktorat Jenderal Pengembangan
Daerah Tertentu
1. Jumlah daerah tertinggal yang memiliki karakteristik kewilayahan dan kondisi situasional tertentu yang terentaskan
067.05.08 ProgramTertentu Pengembangan Daerah 0 Direktorat Pengembangan Daerah
Rawan Bencana 1. Jumlah daerah tertinggal di daerah tertentu yang Indeks Risiko Bencananya menurun 5496 PenangananBencana Daerah Rawan 0 10.000.000 5496.001
Rekomendasi, Data, dan Informasi Mitigasi Bencana di Daerah Tertinggal [Base Line]
1 Dokumen 600.000
Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana
051
Koordinasi perumusan
Rekomendasi, Data, dan Informasi Mitigasi Bencana di Daerah Tertinggal
1 600.000 600.000
5496.002
Dokumen Kesepakatan Lintas K/L dan Pemda dalam mitigasi bencana [Base Line]
1 Kesepakatan 600.000
Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana
051
Koordinasi Perumusan Dokumen Kesepakatan Lintas K/L dan Pemda dalam mitigasi bencana
1 600.000 600.000
5496.003
Masyarakat dan pemerintah yang ditingkatkan kapasitasnya dalam menghadapi bencana
20 Kabupaten 3.600.000
Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana
051 Pengembangan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA) 50 Orang 800.000 800.000
Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Penanganan Pasca Bencana
052 Pengembangan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana / Jitupasna / PDNA) 50 Orang 800.000 800.000
Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Penanganan Pasca Bencana dan Seksi Penanganan Pasca Bencana
053 Pengembangan Daerah Tangguh
Bencana 50 Orang 800.000 800.000
054 Layanan Dukungan Tugas dan
Fungsi 12 BULAN 1.200.000 1.200.000
5496.004 Sarana dan Prasarana di daerahrawan bencana [Base Line] 7 Kabupaten 5.200.000
Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana
051
Pengadaan Perangkat Early Warning System / EWS Longsor, Banjir dan Puting Beliung
7 PAKET 4.100.000 4.100.000
1. Aceh Singkil 1 PAKET 500.000 500.000
2. Kepulauan Mentawai 1 PAKET 500.000 500.000
3. Lombok Timur 1 PAKET 500.000 500.000
4. Manggarai Timur 1 PAKET 500.000 500.000
5. Pulau Morotai 1 PAKET 700.000 700.000
6. Buru Selatan 1 PAKET 700.000 700.000
7. Sarmi 1 PAKET 700.000 700.000
NO
MENU INFRASTRUKTUR
Banjir Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami Gunung Api Gelombang Ekstremdan Abrasi Kebakaran Hutandan Pemukiman Cuaca Ekstrem Kekeringan
STRUKTURAL
1 Bronjong Early Warning
System TanggulPenahan Tebing Early Warning System Jalur Evakuasi Talut/PemecahOmbak Pembangunan Sumur di lahan Early Warning System Embung 2 Mesin Penyedot
Air Jalur Evakuasi Jalur Evakuasi Jalur Evakuasi Rambu Evakuasi Early Warning System Pembangunan Parit(Kanalisasi) Shelter Penanamanbibit pohon sumber air 3 Biopori/Sumur
Resapan Rambu Evakuasi RambuEvakuasi RambuEvakuasi Shelter / TempatEvakuasi Sementara (TES)
Giant Sea wall Shelter / Tempat Evakuasi Sementara (TES) Pembangunan perlindungan terhadap cuaca ekstrem Gudang Logistik
4 Drainase Shelter / Tempat
Evakuasi Sementara (TES)
Early Warning
System Shelter / Tempat Evakuasi Sementara (TES)
Alat Telekomunikasi Alat
Telekomunikasi Pembuatan sumurtandon air untuk darurat kebakaran
Early Warning
System Mobil tangki air
5 DAM Peralatan Simulator Gempa Bumi Running Logistik Alat Telekomunikasi Early Warning System Perlindungan bangunan/rumah
Running Logistik Gudang Logistik Mesin Pompa Air
6 Early Warning System (FEWS)
Running Logistik Penanaman Pohon
Radio Komunitas
Pembangunan / Normalisasi Jalur aliran lumpur dan lava
Running Logistik Tabung Oksigen Alat Sanitasi
Hemat Air 7 Normalisai Sungai / Turap Shelter / Tempat Evakuasi Sementara (TES) Running Logistik Alat Pemantau Gunung Api Penanaman Pohon Mangrove / Bakau Alat Pengukur Polusi Udara Prasaran daur ulang air
8 Kanalisasi Sungai Alat
Telekomunikasi Running Logistik Pompa Portable Bendung karet
9 Gudang Logistik Pembangunan
Posko Pemantauan Kebakaran Hutan dan Pemukiman 10 Bendung Pembangunan Embung 11 Penanaman Pohon / Reboisasi 12 Disaster Kit
NO
MENU KEGIATAN INFRASTRUKTUR NON-FISIK
Banjir Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami Gunung Api Gelombang Ekstremdan Abrasi Kebakaran Hutan danPemukiman Cuaca Ekstrem Kekeringan
NON STRUKTURAL
1 Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi
2 Pelatihan Kader Siaga Bencana
Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana
Pelatihan Kader Siaga Bencana
Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana 3 Penguatan
Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan PenguatanKelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan
4 Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan
5 Pendidikan Kebencanaan Terstruktur
Pelatihan Tukang Bangunan Tahan Gempa 6 Fasilitasi
Perencanaan Kontijensi Banjir
Penyuluhan
Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan 7 Simulasi (Gladi
Lapang) (Gladi Lapang) Banjir
Fasilitasi Perencanaan
Kontijensi Gempa Bumi Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Longsor Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Tsunami Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Erupsi Gunung Api Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Gelombang Ekstrem dan Abrasi
Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Kebakaran Hutan dan Pemukiman Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Cuaca Ekstrem Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Kekeringan 8 Bimtek Livelihood
Simulasi (Gladi Lapang) Gempa Bumi Simulasi (Gladi Lapang) Longsor Simulasi (Gladi Lapang) Tsunami Simulasi (Gladi Lapang) Erupsi Gunung Api
Simulasi (Gladi Lapang) Gelombang Ekstrem dan Abrasi Simulasi (Gladi Lapang) Kebakaran Hutan dan Pemukiman Simulasi (Gladi Lapang) Cuaca Ekstrem Simulasi (Gladi Lapang) Kekeringan 9 Peta Rawan
Bencana Pendidikan KebencanaanTerstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur 10 Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood
11 Peta Rawan Bencana Peta Rawan