• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI SELAMAT DATANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI SELAMAT DATANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

WORKSHOP

Koordinasi Rekomendasi Kebutuhan Penanganan Daerah Rawan

Bencana di Daerah Tertinggal

Hotel Aston Marina Ancol, Pademangan Kota Jakarta Utara

Senin – Rabu, 22 – 24 Mei 2017

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

(2)

2

WORKSHOP

Koordinasi Rekomendasi Kebutuhan Penanganan Daerah Rawan

Bencana di Daerah Tertinggal

Oleh:

Drs. Hasman Ma’ani, M.Si

DIREKTUR PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA (PDRB)

Hotel Aston Marina Ancol, Pademangan Kota Jakarta Utara

Senin – Rabu, 22 – 24 Mei 2017

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Deskripsi Kegiatan PDRB 2017 dan Arah Workshop Koordinasi Identifikasi

Kebutuhan Daerah Rawan Bencana

(3)

OUTLINE

Pendahuluan

Maksud dan Tujuan

Program Unggulan T.A 2017

INTEGRASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DALAM PEMBANGUNAN

PROGRAM

PRIORITAS

PENCEGAHAN

DAN

(4)

4

PENDAHULUAN

Bencana semakin meningkat baik intensitas maupun frekuensi

kejadiannya

Pemahaman Pengurangan Risiko Bencana (PRB) kurang, masih

dipahami sebagai tanggap darurat

Banyak masyarakat tinggal di daerah rawan bencana, dengan risiko

tinggi

Sistem yang ada belum memadai (regulasi, kelembagaan, pendanaan,

peningkatan kapasitas dan sebagainya)

Koordinasi dan sinergitas stakeholders belum optimal terutama terkait

identifikasii kebutuhan pengurangan risiko bencana

Pengurangan risiko bencana belum dijadikan dasar pertimbangan

bertindak dalam segala hal, termasuk perencanaan pembangunan

Bagaimana Kabupaten Rawan Bencana menjadi Daerah Tangguh

Bencana? Apa saja yang harus dilakukan dan difasilitasi kepada

masyarakat agar menjadi tangguh bencana?

Optimalisasi kerjasama antar K/L dalam pengurangan risiko bencana di

daerah tertinggal

(5)

Maksud dan Tujuan

Workshop Koordinasi Rekomendasi Kebutuhan Penanganan Daerah Rawan

Bencana di Daerah Tertinggal ini merupakan kegiatan yang memfokuskan pada

pembahasan kebutuhan daerah berdasarkan risiko yang dihadapi dan

berdasarkan informasi dan data yang akurat dan terukur

• Memperoleh data dan informasi mutakhir tentang potensi bencana didaerah tertinggal yang

rawan bencana;

• Memperoleh data dan informasi yang akurat dan ter-update tentang kebutuhan penanganan 25

daerah rawan bencana di daerah tertinggal;

• Memperoleh data dan informasi mutakhir tentang potensi bencana didaerah tertinggal yang

rawan bencana

• Melakukan identifikasi risiko bencana dan kebutuhan penanganan 25 daerah rawan bencana di

daerah tertinggal berdasarkan wilayah

• Merumuskan data kebutuhan penanganan 25 daerah rawan bencana di daerah tertinggal

(6)

6

DAERAH

TANGGUH

BENCANA

Regulasi

Institusional

Infrastruktur

Sumber

Daya

Manusia

Ekonomi

Ruang Lingkup Daerah

Tangguh Bencana adalah

penguatan pada dimensi

Regulasi, Institusional,

infrastruktur, sumber

daya manusia, dan

ekonomi

TUJUAN

DAERAH

TANGGUH

BENCANA

Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana Mengembangkan model pengurangan risiko bencana berbasis komunitas yang terintegrasi ke dalam pembangunan daerah Memfasilitasi pemerintah daerah dan masyarakat di dalam mengembangkan pengelolaan mata pencaharian berkelanjutan secara terpadu melalui pengembangan sumberdaya manusia, sosial, ekonomi dan infrastruktur pendukung dan pelestarian lingkungan dalam rangka pengurangan resiko bencana

PROGRAM PRIORITAS / PROGRAM UNGGULAN T.A. 2017

DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA 2015-2019

Penguatan Daerah Tangguh Bencana (PDTB)

Merupakan upaya penguatan daerah - daerah yang berada dalam kondisi rawan bencana sehingga menjadi daerah yang tangguh Bencana. Dilakukan melalui pendekatan Regulasi, institusional, infrastruktur, Sumber daya Manusia, Ekonomi.

(7)

7

25 daerah rawan bencana di daerah tertinggal berdasarkan wilayah

NO PROPINSI DIREKOMENDASIKAN 25 KABUPATEN KESEPAKATAN BERSAMA K/L

PERWAKILAN

WILAYAH STATUS RISIKO

1 2 3 4 5

1 Sumatera Barat Solok Selatan WILAYAH 1 TINGGI 2 Bengkulu Seluma WILAYAH 1 TINGGI 3 Lampung Lampung Barat WILAYAH 1 TINGGI 4 Lampung Pesisir Barat WILAYAH 1 TINGGI 5 Jawa Timur Bondowoso WILAYAH 2 TINGGI 6 Nusa Tenggara Timur Manggarai WILAYAH 2 TINGGI 7 Nusa Tenggara Timur Manggarai Timur WILAYAH 2 TINGGI 8 Nusa Tenggara Timur Bima WILAYAH 2 TINGGI 9 Nusa Tenggara Timur Sabu Raijua WILAYAH 2 TINGGI 10 Nusa Tenggara Barat Lombok Timur WILAYAH 2 TINGGI 11 Kalimantan Utara Nunukan WILAYAH 3 TINGGI 12 Kalimantan Barat Kapuas Hulu WILAYAH 3 TINGGI 13 Kalimantan Barat Sambas WILAYAH 3 TINGGI 14 Gorontalo Gorontalo Utara WILAYAH 4 TINGGI 15 Sulawesi Barat Mamuju Tengah WILAYAH 4 TINGGI 16 Sulawesi Selatan Jeneponto WILAYAH 4 TINGGI 17 Sulawesi Tengah Donggala WILAYAH 4 TINGGI 18 Sulawesi Tengah Tolitoli WILAYAH 4 TINGGI 19 Sulawesi Tenggara Konawe WILAYAH 4 TINGGI 20 Sulawesi Tenggara Bombana WILAYAH 4 TINGGI 21 Maluku Utara Halmahera Selatan WILAYAH 4 TINGGI 22 Maluku Utara Pulau Morotai WILAYAH 4 TINGGI 23 Papua Merauke WILAYAH 5 TINGGI 24 Papua Barat Sorong Selatan WILAYAH 5 TINGGI 25 Papua Barat Raja Ampat WILAYAH 5 TINGGI

Keterangan:

1. Penentuan Usulan 25 Kabupaten

di dasarkan pada intervensi

yang dilakukan Dir PDRB 2015

-2017.

2. Penentuan Usulan 25 Kabupaten

berbasis Wilayah:

- Wilayah 1 : 4 Kabupaten

- Wilayah 2 : 6 Kabupaten

- Wilayah 3 : 3 Kabupaten

- Wilayah 4 : 9 Kabupaten

- Wilayah 5 : 3 Kabupaten

(8)

SEBARAN LOKASI BANTUAN TAHUN 2017

SUMATERA: Seluma KALIMANTAN: Nunukan PAPUA/PAPBAR: Merauke Sorong Selatan SULAWESI: NUSTENG: Lombok Timur Sabu Raijua MALUKU/MALUT: Pulau Morotai Prioritas 2017

(9)

INTEGRASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DALAM PEMBANGUNAN

BNPB;

Kemensos,

Kemenkes,

Kemen. PU &

Pera, Pemda

Bappenas; BNPB,

Kemendagri

Pengarusutaamn PRB dalam Perencanaan Pembangunan

BNPB;

Kemendagri,

Pemda

Tanggap darurat Penguatan Kelembagaan

BNPB; Kemen PU & Pera;

Kementan, Kemendag,

Kemenperin, Kemen

KUKM, Pemda, dll

Pemulihan pasca bencana BNPB: KOORDINASI PELAKSANAAN MENKO PMK: KOORDINASI PELAKSANAAN Peningkatan Kapasitas, Pemerintah, Pemerintah Daerah

BNPB;

Kemendagri,

Pemda

PENANGGULANGAN

BENCANA

Infrastuktur Mitigasi dan Kesiapsiagaan

BNPB; Kemen PU &Pera;

Kemenhub

Peningkatan Kapasitas Masyrakat

BNPB; Kemensos,

Kemendes PDT

dan Trans

Peringatan Dini Sistem

Bencana

BNPB; BMKG; Kemenristek;

LAPAN

(10)

RENCANA KEGIATAN

DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA (PDRB)

T.A 2017

DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

EWS (PDRB)

DIREKTORAT

PDRB

Target 50 Orang di 25 Kab

Jenis Kegiatan :

- Pengembangan PDRA

- Pengembangan PDNA

- Pengembangan DTB

Koordinasi

Rekomendasi PDRB

antar K/L di 25 Kab

Koordinasi Kesepakatan

dengan K/L mengenai

Mitigasi Bencana di DT

(11)

11

Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana

Menu Kegiatan

Kabupaten/Lokasi

Pengadaan Perangkat

Early Warning

System/EWS

(longsor, Banjir,

Putting Beliung

1. Seluma

2. Sabu Raijua

3. Nunukan

4. Pulau Morotai

5. Merauke

6. Sorong Selatan

7. Raja Ampat

(12)

PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

BANTUAN PEMERINTAH

ADMINISTRASI

1. Surat Pengantar Proposal Permohonan Bantuan Pemerintah dari Bupati ditujukan kepada

Menteri Desa,;

2. Proposal yang diajukan oleh Masyarakat melalui SKPD terkait dan Proposal SKPD terkair

ke Pusat/KDPDTT

3. Surat Keputusan Bupati Tentang Usulan Penetapan Lokasi;

4. Surat Pernyataan Bupati tentang Lokasi

5. Surat Keterangan Hibah Lahan dan/atau Surat Keterangan Tidak Sengketa;

6. Surat Keputusan Bupati tentang Tim Pengendali Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah;

7. Surat Pernyataan Bupati mengenai kesediaan menerima hibah aset bantuan pemerintah

dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi kepada

Pemerintah Daerah/ SKPD terkait;

8. Surat Pernyataan Bupati Mengenai Kesanggupan Mengelola dan Memelihara aset yang

telah dihibahkan/ diserahkan kepada Pemerintah Daerah/ SKPD terkait.

9. Surat Usulan PPHP Daerah

TEKNIS

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK);

2. Spesifikasi Teknis;

3. Rencana Anggaran Biaya (RAB);

4. Gambar Teknis atau Detail Enginering Design (DED;

5. Analisa Harga Satuan;

(13)

13

Form Identifikasi Kebutuhan Pengurangan Risiko Bencana daerah Rawan Bencana

di Daerah Tertinggal

(14)

STRUKTUR PROGRAM DAN ANGGARAN

PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA DI DAERAH

TERTINGGAL TAHUN 2018

(15)

Kegiatan

Prioritas

Pemberdayaan Masyarakat

Proyek

Prioritas

Pembentukan Masyarakat Tangguh Bencana pada daerah risiko bencana tinggi

Kegiatan

Prioritas

Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana

Proyek

Prioritas

Sosialisasi dan Simulasi Bencana

Kegiatan

Prioritas

Sarana dan Prasarana Kebencanaan

Proyek

Prioritas

Penyediaan Sistem Peringatan dini

Kegiatan

Prioritas

Pelayanan Dasar Kebencanaan

Proyek

Prioritas

Kegiatan

Prioritas

Pengembangan Ekonomi di Daerah Pascabencana

Proyek

Prioritas

Pemulihan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah pascabencana

Kegiatan

Prioritas

Pengelolaan SDA dan LH Berkelanjutan

Proyek

Prioritas

Penataan ruang kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kapasitas kawasan Pembangunan pusat logistik kebencanaan Rehabilitasi DAS

Kegiatan

Prioritas

Penguatan Kelembagan dan Regulasi

Proyek

Prioritas

Penyusunan kajian dan peta risiko Penguatan koordinasi penanggulangan bencana Pembentukan dan pelatihan SDM Penanggulangan Bencana Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana Pengembangan teknologi kebencanaan Penyediaan layanan data dan informasi bencana Pemulihan pelayanan dasar di daerah pascabencana Rehabilitasi pesisir Pencegahan dan Penanggulangan Karhutlan Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana

SUMBER

(16)

RANCANGAN RKP 2018 (PASCA TM)

DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA

DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU

NO STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN/INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)SASARAN PROGRAM/SASARAN KODE URAIAN KEGIATAN VOL SATUAN SATUAN (Rp) HARGA JUMLAH (Rp) Direktorat Jenderal Pengembangan

Daerah Tertentu

1. Jumlah daerah tertinggal yang memiliki karakteristik kewilayahan dan kondisi situasional tertentu yang terentaskan

067.05.08 ProgramTertentu Pengembangan Daerah 0 Direktorat Pengembangan Daerah

Rawan Bencana 1. Jumlah daerah tertinggal di daerah tertentu yang Indeks Risiko Bencananya menurun 5496 PenangananBencana Daerah Rawan 0 10.000.000 5496.001

Rekomendasi, Data, dan Informasi Mitigasi Bencana di Daerah Tertinggal [Base Line]

1 Dokumen 600.000

Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana

051

Koordinasi perumusan

Rekomendasi, Data, dan Informasi Mitigasi Bencana di Daerah Tertinggal

1 600.000 600.000

5496.002

Dokumen Kesepakatan Lintas K/L dan Pemda dalam mitigasi bencana [Base Line]

1 Kesepakatan 600.000

Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana

051

Koordinasi Perumusan Dokumen Kesepakatan Lintas K/L dan Pemda dalam mitigasi bencana

1 600.000 600.000

5496.003

Masyarakat dan pemerintah yang ditingkatkan kapasitasnya dalam menghadapi bencana

20 Kabupaten 3.600.000

Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana

051 Pengembangan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA) 50 Orang 800.000 800.000

Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Penanganan Pasca Bencana

052 Pengembangan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana / Jitupasna / PDNA) 50 Orang 800.000 800.000

Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Penanganan Pasca Bencana dan Seksi Penanganan Pasca Bencana

053 Pengembangan Daerah Tangguh

Bencana 50 Orang 800.000 800.000

054 Layanan Dukungan Tugas dan

Fungsi 12 BULAN 1.200.000 1.200.000

5496.004 Sarana dan Prasarana di daerahrawan bencana [Base Line] 7 Kabupaten 5.200.000

Subdirektorat Penanganan Daerah Rawan Bencana Wilayah I-V - Seksi Pengurangan Resiko Bencana

051

Pengadaan Perangkat Early Warning System / EWS Longsor, Banjir dan Puting Beliung

7 PAKET 4.100.000 4.100.000

1. Aceh Singkil 1 PAKET 500.000 500.000

2. Kepulauan Mentawai 1 PAKET 500.000 500.000

3. Lombok Timur 1 PAKET 500.000 500.000

4. Manggarai Timur 1 PAKET 500.000 500.000

5. Pulau Morotai 1 PAKET 700.000 700.000

6. Buru Selatan 1 PAKET 700.000 700.000

7. Sarmi 1 PAKET 700.000 700.000

(17)

NO

MENU INFRASTRUKTUR

Banjir Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami Gunung Api Gelombang Ekstremdan Abrasi Kebakaran Hutandan Pemukiman Cuaca Ekstrem Kekeringan

STRUKTURAL

1 Bronjong Early Warning

System TanggulPenahan Tebing Early Warning System Jalur Evakuasi Talut/PemecahOmbak Pembangunan Sumur di lahan Early Warning System Embung 2 Mesin Penyedot

Air Jalur Evakuasi Jalur Evakuasi Jalur Evakuasi Rambu Evakuasi Early Warning System Pembangunan Parit(Kanalisasi) Shelter Penanamanbibit pohon sumber air 3 Biopori/Sumur

Resapan Rambu Evakuasi RambuEvakuasi RambuEvakuasi Shelter / TempatEvakuasi Sementara (TES)

Giant Sea wall Shelter / Tempat Evakuasi Sementara (TES) Pembangunan perlindungan terhadap cuaca ekstrem Gudang Logistik

4 Drainase Shelter / Tempat

Evakuasi Sementara (TES)

Early Warning

System Shelter / Tempat Evakuasi Sementara (TES)

Alat Telekomunikasi Alat

Telekomunikasi Pembuatan sumurtandon air untuk darurat kebakaran

Early Warning

System Mobil tangki air

5 DAM Peralatan Simulator Gempa Bumi Running Logistik Alat Telekomunikasi Early Warning System Perlindungan bangunan/rumah

Running Logistik Gudang Logistik Mesin Pompa Air

6 Early Warning System (FEWS)

Running Logistik Penanaman Pohon

Radio Komunitas

Pembangunan / Normalisasi Jalur aliran lumpur dan lava

Running Logistik Tabung Oksigen Alat Sanitasi

Hemat Air 7 Normalisai Sungai / Turap Shelter / Tempat Evakuasi Sementara (TES) Running Logistik Alat Pemantau Gunung Api Penanaman Pohon Mangrove / Bakau Alat Pengukur Polusi Udara Prasaran daur ulang air

8 Kanalisasi Sungai Alat

Telekomunikasi Running Logistik Pompa Portable Bendung karet

9 Gudang Logistik Pembangunan

Posko Pemantauan Kebakaran Hutan dan Pemukiman 10 Bendung Pembangunan Embung 11 Penanaman Pohon / Reboisasi 12 Disaster Kit

(18)

NO

MENU KEGIATAN INFRASTRUKTUR NON-FISIK

Banjir Gempa Bumi Tanah Longsor Tsunami Gunung Api Gelombang Ekstremdan Abrasi Kebakaran Hutan danPemukiman Cuaca Ekstrem Kekeringan

NON STRUKTURAL

1 Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi

2 Pelatihan Kader Siaga Bencana

Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana

Pelatihan Kader Siaga Bencana

Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana Pelatihan Kader Siaga Bencana 3 Penguatan

Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan PenguatanKelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan Penguatan Kelembagaan

4 Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan Pendampingan

5 Pendidikan Kebencanaan Terstruktur

Pelatihan Tukang Bangunan Tahan Gempa 6 Fasilitasi

Perencanaan Kontijensi Banjir

Penyuluhan

Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan Penyuluhan Kebencanaan 7 Simulasi (Gladi

Lapang) (Gladi Lapang) Banjir

Fasilitasi Perencanaan

Kontijensi Gempa Bumi Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Longsor Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Tsunami Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Erupsi Gunung Api Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Gelombang Ekstrem dan Abrasi

Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Kebakaran Hutan dan Pemukiman Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Cuaca Ekstrem Fasilitasi Perencanaan Kontijensi Kekeringan 8 Bimtek Livelihood

Simulasi (Gladi Lapang) Gempa Bumi Simulasi (Gladi Lapang) Longsor Simulasi (Gladi Lapang) Tsunami Simulasi (Gladi Lapang) Erupsi Gunung Api

Simulasi (Gladi Lapang) Gelombang Ekstrem dan Abrasi Simulasi (Gladi Lapang) Kebakaran Hutan dan Pemukiman Simulasi (Gladi Lapang) Cuaca Ekstrem Simulasi (Gladi Lapang) Kekeringan 9 Peta Rawan

Bencana Pendidikan KebencanaanTerstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur Pendidikan Kebencanaan Terstruktur 10 Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood Bimtek Livelihood

11 Peta Rawan Bencana Peta Rawan

(19)

DIREKTORAT-PDRB

DITJEN-PDTU

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengetahuan pelajar mengenai faktor-faktor dalaman yang mendorong kepada penukaran agama 10 soalan yang berkaitan telah dikemukakan.. Berdasarkan analisis dari Bab

Anggaran yuran keseluruhan program akademik KUIS dan juga anggaran jumlah pinjaman PTPTN (untuk Warganegara Malaysia sahaja) atau Tabung Tajaan Khas KUIS (TKK) dalam dokumen

Menurut Oxorn (2010), partus prematurus atau persalinan prematur dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur yang disertai pendataran dan

Luas total lahan kering 144,5 juta ha dan yang sesuai untuk pertanian seluas 99,6 juta ha yang pada umumnya telah digunakan untuk pertanian eksisting baik tanaman pangan

Rimo International Lestari (RIMO) melalui entitas anak perusahaan yang dimiliki 90% PT Matahari Pontianak Indah Mal telah melakukan akuisisi sebesar 90% saham dalam PT

Dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi, investor memerlukan beberapa pertimbangan dimana salah satunya adalah tingkat risiko adanya fraudulent financial statementpada suatu

Hasil kajian menunjukkan bahwa: (i) Ada hubungan positif antara tingkat pendapatan per kapita dan konsumsi daging sapi per kapita dan jumlah konsumsi; (ii)

Dengan demikian, hendaknya pada kegiatan mengoleksi dan menjual sepatu yang dilakukan pengguna ini dibutuhkan sarana bantu yang dapat meringankan kerja pengguna