Saber Pungli, Komite Sekolah,
dan PPDB
Sekretaris Inspektorat Jenderal Hindun Basri Purba
1
Hotel Hermes Palace- Medan Kamis, 10 Agustus 2017
2 Riwayat Jabatan 1.CPNS Oktober 1989 2.1993 – 1997: Kasubbag Inventarisasi 3.1997 – 1999 : Kasubbag Penghapusan 4.1999 – 2009 : Kepala Bagian BMN 5.2009 – 2011 : Kepala Biro Umum
6.2012 – 2016: Ketua Dewan Pengawas PK BLU Univ Mulawarman Samarinda Kaltim
7.2012 – skrg : Ketua Satuan Tugas Pengendalian Gratifikasi 8.2012 – skrg : Koordinator LHKPN
9.2011 – skrg : Sekretaris Inspektorat Jenderal
BIG SIZE
Managing
a
!
3 GA-42-2017Syukur
4 - Penduduk : ± 250 Juta - Pulau : ± 17.000 - Bahasa Daerah/Etnis : 617/± 1.300 - Pelajar/SILN : 49.833.002 - Sekolah : 302.097 - Cagar Budaya : 64.844 (situs 11.616 dan 53.228 benda bergerak)- Guru+SILN : 3.133.638
- Guru Bersertifikasi : ± 1.5 Juta
- Anak-anak PAUD : 17.000.000
- Lembaga PAUD : 195.834 (36.300 sdh terakreditasi)
490 berstatus negeri, 148 berstatus satuan pend. Kerjasama/internasional, sisanya PAUD nonformal *
- Guru PAUD : 588.475 (289.762 lulusan SMA, 22.972 lulusan SMP, 196.181 lulusan Sarjana) *
- Jumlah keluarga : 8.388.704 - Satuan Kerja : 368
- PNS/CPNS Kemendikbud : 16.419 orang - Aset Tetap : 8.438.269.000.000
Rancangan Kegiatan Strategis 2016-2019
1. Satker & Satuan Pendidikan menjadi wilayah bebas dari korupsi;
2. Fasilitasi nilai-nilai integritas terhadap Satuan Pendidikan dan Satker Kemendikbud;
3. Terbentuknya komite integritas Kemendikbud;
4. Tersertifikasikannya Auditor berstandar profesional;
5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan organisasi Inspektorat Jenderal sampai dengan level 3 merujuk standar IACM (Internal Audit Capability
Model) dan SPIP level 2;
6. Kualitas Laporan Keuangan terus meningkat (WTP);
7. Penyelesaian tindaklanjut selesai pada exit meeting (Hasil pengawasan baik internal maupun eksternal).
Peran Itjen Kemendikbud
6 Isu Pokok Pembangunan
Pendidikan –Tata Kelola Kebijakan Pengawasan Outcome
Opini LK WTP 1. Inmendiknas 1/2011 2. Pendampingan 3. Reviu LK,SAKIP,LAKIP 4. Penertiban BMN 5. Supervisi SPI 6. Monev TLHP
7. Penelitian dan reviu RKA/K-L
Pendidikan Anti Korupsi
1. ZI dan WBK 2. PPG dan UPG 3. LHKPN & LHKASN 4. PAK 5. PRIMA 6. PIAK 7. Pakta Integritas Sinergitas Pengawasan 1. SPI 2. BPKP 3. Inspektorat Daerah 4. KPK 5. PPATK 6. K/L terkait (Korsup) 7. TII (Transperency International Indonesia ) 8. ICW (Indonesia Corruption Watch) Tujuan Pengawasan 1. Upaya pencegahan, wasrik, pengawasan dini, pendampingan, manajemen resiko,audit berbasis resiko,investigasi dugaan KKN 2. Percepatan TLHP internal / eksternal 3. Perwujudan WBK 4. Mendorong mewujudkan Tata Kelola yang baik 5. Peningkatan kompetensi
SDM dan penguatan SPI
Mengawal Efektifitas 1. APBN+P
2. BSM/KIP/PIP dan BOS 3. PMU 12 th
4. UN, PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 5. Implementasi Kurikulum 6. Anggaran Fungsi Pendidikan
Transfer Daerah 7. PNBP
8. Pengelolaan BMN
9. Pengadaan Barang dan Jasa 10. Barang persediaan
Memastikan sumberdaya dikelola efisien, efektif, transparan, dan akuntabel AUDIT KEGIATAN/PROGRAM AKUNTABILITAS KEUANGAN COMPLIANCE PADA PERATURAN
TATA KELOLA HANDAL DAN BUDAYA KERJA UNGGUL
Postur Anggaran Fungsi Pendidikan 2017
7 Kementerian Ketenagakerjaan Kementerian KUKM Kementerian Kominfo Kementerian Desa Perpustakaan Nasional RI Kementerian Pariwisata Kementerian Pertahanan Kementerian LHK Kementerian KKP Kementerian Pertanian Kementerian Perindustrian Kementerian Perhubungan Kementerian Kesehatan Kementerian Keuangan Kemenpora Kementerian ESDMPostur Anggaran Kemendikbud 2017
8
Berdasarakan Inpres No4/2017 ttg Efisiensi Belanja Barang K/L dalam Pelaksanaan APBN 2017
Dalam Ribuan Rupiah
NO
ESELON I
PAGU 2017
Efisiensi
PAGU APBNP
1 SETJEN
1.868.729.615
4,69%120.459.910
1.748.269.705
4,61%2 ITJEN
194.197.187
0,49%5.959.326
188.237.861
0,50%3 DIKDASMEN
22.478.361.054
56,45%731.651.385
21.746.709.669
57,32%4 PAUD DIKMAS
1.853.571.781
4,65%131.936.072
1.721.635.709
4,54%5 BALITBANG
1.099.443.458
2,76%51.917.357
1.047.526.101
2,76%6 BAHASA
403.437.274
1,01%30.721.694
372.715.580
0,98%7 KEBUDAYAAN
1.927.057.813
4,84%159.071.250
1.767.986.563
4,66%8 GTK
9.998.328.836
25,11%650.783.006
9.347.545.830
24,64%TOTAL
39.823.127.018
1.882.500.000 37.940.627.018
Efisiensi 4,73 %Perkembangan Opini Laporan Keuangan
9TMP
WDP
WTP
2015 2013 2012 2014WTP
WTP
2010-2011Kriteria dalam penentuan opini WTP (Unqualified Opinion)
1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
2. Efektivitas Pengendalian Interen 3. Kapatuhan terhadap ketentuan
perundang-undangan
4. Pengungkapan yg memadai dlm CaLK
2008-2009
WDP
SAKIP 2016 : 75,74 (BB) 2016WTP
SAKIP 2015 : 73,53 (BB) AlhamdulillahPENDIDIKAN
10
Pendidikan bukan sekedar proses pengayaan
intelektual, tetapi juga menumbuh-kembangkan
nilai-nilai luhur insani bagi kemajuan peradaban
bangsa, termasuk penguatan akhlak mulia,
Mendikbud
Kemendikbud adalah HULU pemberantasan praktek2
korupsi di Indonesia
Sangat URGENT
membangun INTEGRITAS di Kemendikbud
Tidak cukup hanya JUJUR tapi INTEGRITAS yang mengutamakan kepentingan
publik daripada pribadi
11
Guru adalah sebagai pengimbas, sebagai sumber keteladanan, sebagai cahaya
yg mampu menerobos kegelapan. Guru adalah pahlawan sejati !!!
12
Beberapa Regulasi Penguatan Tata Kelola
Peraturan Pemerintah No. 48/2008 Pendanaan Pendidikan Permendikbud No. 44 / 2012 Biaya Pendidikan Pada Satuan
Pendidikan Dasar
Permendikbud No. 73 / 2015 Penanganan Konflik Kepentingan
Permendikbud No. 66 / 2015 Manajemen Risiko
Permendikbud No. 75 / 2015 LHKPN dan LHKASN
Permendikbud No. 75 / 2016 Komite Sekolah
Permendikbud No. 317/P/2016 Unit Pemberantasan Pungli di Lingkungan Kemendikbud Permendikbud No. 51/2012 Pengendalian Gratifikasi di ling.
Kemendikbud
Permendikbud No. 17 / 2017 PPDB
14
Penggunaan Dana BOS
Larangan Dana BOS
20
Sapu Bersih
Pungutan Liar
21
Dasar Hukum
1. Tindak Pidana Suap yang terdapat dalam UU No.1/1946 yang telah disempurnakan dengan UU No.73 / 1958 ttg Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
2. UU No.31/1999,telah diperbaharui dengan UU No.20/2001 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
3. UU No.20/2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional
4. Permendikbud No.47/2008, ttg Wajib Belajar Pendidikan Nasional. 5. Permendikbud No.48/2008, ttg Pendanaan Pendidikan.
6. PP No.17/2010 ttg Tata Kelola Pendidikan,diperbaharui dengan PP No.66/2010, ttg Tata Kelola Pendidikan.
7. PP No.53/2010, ttg Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
8. PP No 60/2008, ttg Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
9. Permendikbud No.44/2012, tentang Pungutan dan Sumbangan.
10. Permendikbud No.19/2007, diperbaharui dengan PP No.32/2013, ttg Standar Nasional Pendidikan.
11. UU No.23/2014, ttg Pemerintah Daerah.
12. Perpres No.87/2016, ttg Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar
13. SE MenPAN-RB No.5/2016 ttg Pemberantasan Praktek Pungli dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Instansi Pemerintah
14. KepMendikbud No.317/P/2016 ttg Unit Pemberantasan Pungli di Lingkungan Kemendikbud
22
Pemetaan Risiko Pungli
69 Jenis Potensi Pungli
Layanan Kepegawaian (32 Pengawasan (2) Pengadaan Barang/Jasa (1) PNBP (4) Bantuan Pemerintah (13) Perizinan (16) Bantuan Hukum (1)
25
Data 28 Okt 2016 s.d 19 Juli 2017 Total laporan : 31.110; OTT : 917; TSK : 1.834 orang; Barang : Rp17.623.205.500,-
Laporan Pungli
36% 26% 18% 12% 8% Lan Mas Hukum Pendidikan Kepeg Ijin 20.020 6.641 1.960 1.877 518 94 Laporan masyarakat SMS Emailweb Call center
Surat Pengaduan Lsg Sektor yang dilaporkan 3 Agustus 2017
1. Pemberantasan pungutan liar;
2. Pemberantasan penyeludupan;
3. Percepatan pelayanan SIM, STNK BPKB dan SKCK;
4. Relokasi lapas dan;
5. Perbaikan layanan hak paten, merek dan desain.
26
27
7 Sektor Layanan Publik Rawan Pungli
1. Sektor perizinan;
2. Sektor pendidikan;
3. Hibah dan bantuan sosial (bansos);
4. Kepegawaian;
5. Dana desa;
6. Pengadaan barang dan jasa serta;
7. Peradilan.
Sektor perizinan dan hibah bantuan sosial paling rawan pungli
karena langsung bersentuhan dengan publik. Seluruh K/L baik
di Pusat maupun Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota
diharuskan membentuk Tim Pemberantasan Pungli.
28
Faktor Penyebab Seseorang Melakukan Pungli
1. Penyalahgunaan wewenang;
2. Faktor mental dan karakter/perilaku/integritas;
3. Faktor ekonomi, penghasilan tidak mencukupi kebutuhan
hidup dan tidak sebanding dengan tugas/jabatan;
4. Faktor “budaya” yang berjalan terus menerus;
5. Lemahnya pengendalian dan pengawasan.
29
Strategi Cegah dan Berantas Pungli
Strategi Preemtif (Pembinaan)
• membangun budaya anti pungli baik di masy, aparatur maupun pengusaha
• meningkatkan sosialisasi kepada masy dlm gerakan nasional pemberantasan pungli, pemerintah bebas dari pungli
Strategi Preventif (Pencegahan)
• melaksanakan pemetaan rawan pungli di setiap K/L & pemda
• mengoptimalkan fungsi pengawasan internal (APIP) baik pengawasan melekat maupun fungsional intern dgn prioritas yg terukur
• mengoptimalkan sistem pelayanan publik berbasis teknologi & informasi
Strategi Represif (Penegakan Hukum)
• menindak tegas oknum aparat penyelenggara negara ((TNI, POLRI, ASN, masyarakat yang terlibat pungutan liar sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku),
30
31
Saran Tindak Terhadap Jenis Pungutan
di Provinsi Jawa Barat
34
No Jenis Perbuatan Pasal Terkait Pungli Ancaman Pidana
1 Penerima Suap Pasal 2 UU No. 11 /1980 Pasal 3 UU No. 11 /1980
Pidana penjara 5 tahun dan denda Rp. 15.000.000
Pidana penjara 5 tahun denda Rp. 15.000.000
2 Pemerasan Pasal 368 KUHP Pidana 9 tahun 3 Memberi suap atau
menjanjikan hadiah pada pegawai negeri atau penyelenggaran negara
Pasal 5 ayat 1 UU No. 31/ 1999 jo UU No. 20/2001
Pidana minimal penjara 1 tahun maksimal 5 tahun dan denda minimal Rp. 250.000.000 4 Pegawai negeri atau
penyelenggara negara menerima suap / hadiah atau janji
Pasal 5 ayat 2 UU No. 31/1999 jo UU No. 20 /2001
SDA
5 Pegawai negeri atau penyelenggara negara
menerima hadiah atau janji
Pasal 11 UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001
SDA
6 Pegawai negeri atau penyelenggara negara
menerima hadiah atau janji utuk berbuat sesuatu
Pasal 12a, 12b UU No.31/1999 jo UU No. 20 /2001
Pidana minimal 4 tahun maksimal 20 tahun dan denda minimal Rp. 200.000.000 maksimal Rp. 1.000.000.000.
35
No Jenis Perbuatan Pasal Terkait Pungli Ancaman Pidana
7
Pegawai negeri atau penyelenggara negara melakukan pemerasan
Pasal 12e UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001
Pidana minimal 4 tahun
maksimal 20 tahun dan denda Rp. 1.000.000.000.
8
Pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima gratifikasi
Pasal 12b UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001
Pidana minimal 1 tahun
maksimal 4 tahun dan denda minilam Rp. 200.000.000 maksimal Rp. 1.000.000.000.
9
Memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara
Pasal 13 UU No. 31 /1999 jo UU No. 20/2001
Pidana maksimal 3 tahun dan denda Rp. 150.000.000.
KORUPSI 1 6 2 3 4 7 5 Konflik kepentingan dalam pengadaan
Kerugian Keuangan Negara
Suap
Perbuatan
Curang Penggelapan dalam
Jabatan
Gratifikasi
Pemerasan
Sumber : KPK RI
Delik yg terkait dg kerugian keuangan negara
Delik pengadaan barang dan jasa
Delik penggelapan uang dan surat berharga
Delik penyuapan hakim dan advokat
Delik gratifikasi Pasal 2(1); 3 UU No 31 th 99 Pasal 7, 12(l) Pasal 8 Pasal 6, 12(d), 12(e) Pasal 12B jo Pasal 12C Delik pemberian sesuatu/janji
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Utk melakukan atau tdk melakukan
Ps 5(1) a,b; 12(a), 12(b)
Delik pemalsuan buku dan catatan Perusakan buku dan catatan
Pasal 9 + pasal 22 (31 th 99) Pasal 10
Delik menghalang-halangi Pasal 21 (31 th 99)
Delik Tindak Pidana Korupsi
(UU 31/1999 jo UU 20/2001)
- Uang/Setara Uang - Barang
- Rabat/Discaunt
- Pinjaman Tanpa Bunga - Komisi - Pengobatan Cuma-Cuma - Tiket Perjalanan - Perjalanan Wisata - Fasilitas Penginapan - Fasilitas Lainnya
0%
Gratifikasi
Permendikbud No. 51 / 2012 Ttg Pengendalian Gratifikasi Dilingkungan Kemendikbud
Pasal 2 : Pegawai Kemendikbud wajib melaporkan segala bentuk penerimaan sehubungan dengan gratifikasi
Kemuliaan manusia terletak pada kompetensi keahlian, keterampilan, sikap, perilaku, jujur, integritas, dan dipercaya (kredibel),
Integritas
39 Ingin mencapai kinerja Terlanjur Janji Loyalitas berlebihan Mudah percaya Kurang silaturahim Menganggap dirinya paling benarTidak kuat pressures
Alasan orang baik melakukan perbuatan buruk
1.Kalau kamu
kehilangan harta
artinya kamu tidak kehilangan apa-apa 2.Kalau kamu kehilangan kesehatan (sakit) artinya kamu kehilangan sesuatu 3.Kalau kamu kehilangan integritas artinya kamu kehilangan segalanya
Lose your wealth and you have lost nothing Lose your health and you have lost something Lose your integrity and you have lost everything
BERANI JUJUR HEBAT
Himbauan Tidak Menerima Gratifikasi
Workshop Peran APIP dalam Cegah Pungli
(Jakarta, 12 Januari 2017)
Kegiatan-Kegiatan Upaya Pencegahan
44
Irjen dalam Media
Segar Bugar
Busana Kerja dan Pakaian Tradisional
48
Seminar Nasional Internal Audit 2016 dan 2017
dan Perbantuan BPK-RI
49
e-LHKPN dan e-planning
www.radio.itjen.kemendikbud.go.id SMS CENTER
Inspektorat Jenderal Kemendikbud 0811 995 8020
Email Pengaduan UN : un.itjen@kemdikbud.go.id
Posko Pengaduan :
http://posko-pengaduan.itjen.kemdikbud.go.id/
51
Unit Pengendalian Gratifikasi :
Gedung Inspektorat Jenderal
Terima kasih
PEGAWAI KEMENDIKBUD
TIDAK MENERIMA GRATIFIKASI
DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS
Perjanjian Kinerja
Pakta Integritas