• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS CHELICERATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELAS CHELICERATA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENGERTIAN CHELICERATA

Chelicerata berasal dari bahasa Yunani chele berarti capit dan keros yang artinya tanduk. Chelicerata meliputi berbagai jenis laba-laba, kalajengking, tungau, dan mimi. Kebanyakan anggotanya berukuran kecil dan terdapat di daerah yang kering dan hangat, namun beberapa hidup di peraianan. Chelicerata termasuk dalam filum Arthropoda. Banyak jenis Chelicerata yang mempunyai kelenjar racun yang terdapat dirahang atau taring racun sebagai sarana untuk membunuh mangsa, kemudian menghisap cairan tubuh atau jaringan lunaknya. Gigitan atau sengatan berbagai jenis laba-laba atau kalajengking menimbulkan kesakitan bahkan kematian. Beberapa jenis tungau merupakan hama tumbuhan dan jenis lainnya, juga sebagai parasit pada manusia dan ternak atau menjadi inang perantara berbagai protozoa dan virus yang menyebabkan penyakit tertentu.

Tubuh biasanya terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dan dada yang bersatu cephalothorax dan abdomen yang tampak jelas, kecuali pada Acarina. Pada cephalothorax terdapat enam pasang apendik bersendi , yaitu sepasang chelicerae, sepasang pedipalpi dan empat pasang kaki yang digunakan untuk berjalan . Antena dan mandibel tidak.

BAB II

CHELICERATA

2.1 Klasifikasi

Berdasarkan klasifikasinya chelicerata terdiri atas kelas Arachnida, Pycnogonida, dan Xiphosura. Adapun beberapa kelas yang sudah punah yaitu, Eurypterida dan Chasmataspidida.

(2)

2.1.1 Arachnida

Arachnida merupakan kelas dari filum arthropoda dan subfilum Chelicerata. Semua arachnida memiliki delapan kaki, meskipun di beberapa spesies pasangan

depan dapat mengkonversi untuk fungsi sensorik. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Arachne, yang berarti laba-laba (Dunlop, 2008). Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator.

Hampir semua masih ada arachnida adalah terestrial. Namun, beberapa mendiami lingkungan air tawar dan, dengan pengecualian dari zona pelagik , lingkungan laut juga. Mereka terdiri lebih dari 100.000 nama spesies , termasuk laba-laba , kalajengking , harvestmen , kutu , tungau dan Solifugae (Cracraft & Michael, 2004).

Arachnida memiliki beberapa pasang mata tunggal (oseli). Perlu kalian ketahui bahwa Arachnida tidak memiliki antena, namun memiliki bulu-bulu yang ersebar pada seluruh tubuh sebagai indra peraba. Mulut yang dilengkapi dengan sepasang kelisera (alat sengat) dan sepasang pedipalpus (alat capit). Kelisera berfungsi mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsanya sedangkan pedipalpus berfungsi untuk memegang mangsanya.  Ciri-cirinya :

Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.• Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat)yang hidup secara bebas maupun parasit.• Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.

1. Abdomen tidak memiliki apendik sebagai alat gerak 2. Matanya sederhana

(3)

3. Tubuh tertutup kutikula

4. Dilengkapi bulu-bulu indera atau sisik 5. Pedipalpi biasanya sebagai alat indera 6. Tidak mempunyai insang

7. Umumnya ovipar

8. Tidak ada metamorfosa kecuali pada Acarina 9. Hidup di darat

 Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks serta abdomen yang tak beruas. Di bagian sefalotoraks terdapat organ-organ berikut ini :

1. Empat (4) pasang kaki

2. Delapan (8) buah mata sederhana di bagian depan

3.Satu (1) pasang kalisera (taring pisau mengandung racun berbentuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa)

(4)

4.Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera, tangan maupun alat untu melakukan kopulasi.

5.Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinerets.

 Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk memegang makanan. Sedangkan alat ekskresi berupa tubulus Malpighi.

 Sistem Organ Keterangan :

- Sistem respirasiOrgan respirasi berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan

- Sistem Pencernaan Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut --> perut --> usus halus --> usus besar --> kantung --> feses --> anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan dan hati di bagian abdomen.

- Sistem peredaran darah Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas

- Sistem syaraf Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion di otak kepala yang disebut sistem syaraf tangga tali.

- Alat indera Alat indera terdiri atas delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena.

- Sistem reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.

 Kelas ini dibagi menjadi 8 ordo, yaitu : 1.Araneae/Arachnida

Araneae• Ordo ini mencakup berbagai jenis laba-laba. Laba-laba bersifat predator.Tubuhnya terdiri dari sefalotoraks yang berbeentuk oval dan

(5)

abdomen yang membulat tidak bersegmen yang dihubungkan bagian sempit yang disebut pedicel, dua segmen, delapan kaki, dan tidak memiliki sayapserta bagian mulut untuk mengunyah•Mata sederhana terletak dekat ujung caput, umumnya terdiri atas 8 ocelli. Merupakan hewan pemangsa (karnivora) bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Mampu menghasilkan benang sutera yang merupakan helaian serat protein yang tipis namun kuat dan keluar dari spinneret yang berfungsi memintal benang sutra. Spinneret ini berbentuk kerucut, dapat berputar bebas, dan memiliki banyak lubang spigot (lubang pengeluaran cairan protein elastik). Laba-laba sesungguhnya bernafas dengan paru-paru buku dan juga bernafas dengan trakea. Mempunyai 6 pasang spinneret dan memiliki pedipalpus. Diatas bagian mulut terdapat Celicera (Umbai-umbai berbentuk cakar yang digunakan untuk menangkap mangsa). Aranae bereproduksi secara seksual dengan kopulasi. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur dikeluarkan dan diletakkan dalam kokon sutera, dan ada pula yang dibawa oleh hewan betina hingga menetas. Spesies yang termasuk Araneae mencakup segala macam laba-laba, antaralain :

1. Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) 2. Laba-laba primitif Liphistius (di Rimba, Asia Tenggara)

3. Laba-laba penjerat (di Malaysia)

4. Laba-laba penjaring Thalassius (hidup di dekat air). 5. Laba-laba pemburu, ex: laba-laba loncat (di Meksiko). 6. Laba-laba Serigala.

7. Laba-laba beracun Lactrodectus natans dan Loxoscelesreclusa 8. Laba-laba bukit pasir Leucorchestris.

9. Laba-laba raksasa Mastigopractus gigantus. 10. Tarantula (Rhechostica hentz)

(6)

2.

Scorpiones (Golongan Kala)

Scorpiones• Tubuh Scorpiones dibagi menjadi dua yaitu sefalotoraks (disebut juga prosoma),dan bagian perut (opisthosoma). Selain itu, tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yang pendek abdomen yang bersegmen-segmen. Perut dibagi lagi menjadi nesosoma danmetasoma. Pedipalusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil. Segmen terakhir bagian posterior atau ekor mempunyai alat penyengat. Ekor biasanya melengkung ke atas punggung, dan berfungsi untukmelumpuhkan mangsa. Tubuh berbuku-buku dan juga beruas-ruas, berbisa, dan memiliki empat pasang kaki. Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.Bulu-bulu yang terdapat di tubuh terutama di kakinya berfungsi sebagai indra peraba dan menangkap getaran tanah sehingga dapat mengetahui mangsa meskipun dalam keadaan gelap .contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonusmordax) dan ketunggeng ( Buthus after)

Contohnya:

- Kalajengking (Uroctonus mordax, Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) - Ketonggeng (Buthus after)

- Chelifer cancroides (kalabuku)

Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.

(7)

3. Acarina

Acarina• Acarina mencakup caplak dan tungau. Ciri khas Acarina ialah tubuhnya tidak berbuku-buku, berbentuk bulat hingga lonjong, sefalotoraks dan abdomen menyatu, dan tidak bersegmen.• Larva Acarina mempunyai tiga pasang kaki. Daur hidupnya mengalami empatfase, yaitu :Telur-Larva-Nimfa-Dewasa• Nimfa dan hewan dewasa caplak memiliki empat pasang kaki yang masing-masing kakinya terdiri atas 6-7 ruas , gigi hipostom, dan alat Haller (lubang perasa pada kaki). Tungau tidak memiliki gigi hipostom maupun alat haller.• Baik tungau maupun caplak menyebarkan penyakit dan hidup sebagai parasit pada hewan maupun hama , tumbuhan, atau pada manusia. Segmentasi tubuh tidak jelas dan dilengkapi dengan bulu-bulu atau rambut yang kaku. Chepalothorax dijumpai adanya empat pasang kaki. Tipe mulut penghisap dan penusuk yang memiliki bagian-bagian satu pasang celicera (masing-masing terdiri dari tiga segmen) dan satu pasang pedipalpos. Celicera membentuk alat seperti jarum sebagai penusuk. Acarina bernapas dengan seluruh permukaan tubuh dan trakea. Caplak mengisap darah dan mengelurakan cairan antikoagulan dan kelenjar ludah.

Acarina dipelajari dalam Acarologi, contohnya: -Caplak kudis (Sacroptes scabiei)

-Caplakunggas (Dermanyssus) -Caplak sapi (Boophilus annulatus) - Tungau (Dermacentor sp.) - Kutu

(8)

4. Opiliones

5. Pseudoscorpionida 6. Amblypygi

7. Thelyphonida 8. Solifugae

 Peranan arachnida bagi kehidupan manusia•

Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga,terutama serangga hama. Akan tetapi, hewan arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama dari kelompok Acarina, antara lain :

1. Sarcoptes scabei menyebabkan gatal atau kudis pada manusia.

2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda. 3. Otodectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing. 4. Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.

(9)

2.1.2 Pycnogonida Pycnogonida merupakan hewan avertebrata

akuatik dari filum Arthropoda dan subfilum Chelicerata. Pycnogonida dikenal sebagai laba-laba laut (Sea Spider). Pycnogonida dapat di temukan di wilayah perairan Australia, Selandia Baru, Laut Mediterania dan Laut Karibia (Anonim, 2011).

Ciri-cirinya :

1. Warna tubuh gelap dan kusam 2. Tubuh panjang dan langsing 3. Berukuran 1-90 cm

4. Tubuhnya bersegmen

5. Hidup di perairan dengan kedalaman 7000 m 6. Memiiki empat pasang kaki

2.1.2 Xiphosura

Xiphosura sering dikenal dengan sebutan Mimi (jantan) dan Mituno (betina) di jawa. Bentuk dari hewan ini mirip dengan tapal kuda sehingga Xiphosura dikenal Horse Shoe Crab atau kepiting tapal kuda, meskipun hewan ini disebut keiting tetapi hewan ini bukanlah kepiting yang sesungguhnya (Olovia, 2010)

Ciri-cirinya :

1 Hidup di perairan laut dangkal 2 Dapat mencapai panjang 60cm

3 Berwarna coklat tua atau hijau kecoklatan 4 Bentuk tubuh cembung

(10)

6 Pada bagian dorsal terdapat sepasang mata majemuk dan sepasang mata sederhana Adapun beberapa kelas yang punah yaitu Euryterida dan Chasmataspidida

BAB III

MORFOLOGI DAN ANATOMI

3.1 Morfologi

3.1.1 Arachnida

Bagian tubuh Aracnida di bagi menjadi dua segmen yaitu prosoma (cephalothorax) dan ophisthosoma (perut) yang dilindungi oleh karapas. Hewan ini memiliki empat pasang kaki, Arachnida memlki pedipalpus yang tampak seperti kaki, pedipalpus berfungsi sebagai alat untuk mencari makanan bagi arachnida.

3.1.2 Pycnogonida

Pycnogonida mempunyai tubuh yang bersegmen, langsing dengan kaki yang panjang. Tubuh terdiri dari kepala, thorax (dada) dan abdomen (perut). Pada bagian kepala terdapat mata yang sewaktu-waktu dapat menhilang. Hewan ini memiliki empat pasang kaki tetapi ada beberapa spesies yang memiliki lima sampai enam pasangg kaki.

3.1.3 Xiphosura

Xiphosura mempunyai bentuk tubuh yang cembung karapas berbentuk sepatu kuda yang tetutup cephalotorax sehingga orang Amerika menyebutnya “Horseshoe Crab” (kepiting tapal kuda) dan orang inggris menyebutnya “King Crab” (kepiting raja). Pada bagian karapas terdapat sepasang mata majemuk dan sepasang mata sederhana. Pada sisi bawah cephalotorax terdapat enam pasang apendiks dimana apendiks pertama disebut chelicerae dan apendiks kedua pedipalpi. Tubuh dibagi menjadi cepholothorax anterior dan posterior. Berbentuk berbentuk spike atau telson, berfungsi sebagai alat untuk menggali di pasir dan tuas jika menemukan dirinya terbalik.

3.2 Anatomi 3.2.1 Arachnida

Anatomi pada kelas Arachnida adalah : 1. Chelicerae

(11)

2. Pedipalpus

3. Mata lateral dan median ocelli 4. Trakea

Arachnida dewasa memiliki delapan kaki. Arachnida dan serangga sangat mudah dibedakan, karena serangga hanya memiliki enam kaki, sedangkan pada arachnida memiliki delapan kaki. Namun, arachnida juga memiliki dua pasang kaki pelengkap yang dimodifikasi untuk makan, pertahanan, dan sebagai alat indera. Pasangan pertama chelicerae , digunakan untuk makan dan pertahanan. Pasangan berikutnya pelengkap, sedangkan pada pedipalpus digunakan untuk makan, penggerak, dan reproduksi. Dalam Solifugae, pedipalpus tampak seperti kaki, sehingga hewan ini tampak memiliki sepuluh kaki. Pada larva tungau dan Ricinulei hanya memiliki enam kaki, keempat pasangan muncul ketika mereka rontok menjadi peri . Namun, ada juga tungau dewasa dengan enam, atau bahkan empat kaki

Gambar 6 Anatomi Arachnida (Anonim, 2010) 3.2.3 Pycnogonida

Anatomi Kelas Pycnogonida : 1. Proboscis

2. Chelicerae 3. Pedipalpus 4. Ovigers

5. Egg sack (kantung telur)

Gambar 7 Anatomi Pycnoginida (Anonim, 2011) 3.2.3 Xiphosura

Anatomi padda kelas Xiposhura adalah : 1. Chelicerae

2. Pedipalpus

3. Insang berbuku buku 4. Caudal spine

(12)

6. Chilaria 7. Gnatobase 8. Mulut 9. Carapas BAB IV FISIOLOGI 4.1 Sistem Respirasi

Dilakukan melalui enam pasang pelengkap melekat pada bagian bawah perut yang disebut buku insang. Pasangan pertama, disebut operculum, malindungi lima lainnya pasangan yang organ pernapasan dan rumah pembukaan kelamin pori-pori dimana telur dan sperma dilepaskan dari tubuh.

4.2 Sistem Reproduksi

Arachnida memiliki satu atau dua buah gonad. Gonad terletak dibagian perut (abdomen). Alat kelamin arachnida terletak di bawah segmen perut (abdomen) kedua. Pada saat reproduksi arachnida jantang mentrasfer sperma kepada betina melalui spermatophore. Pada Xiphosura gonad jantan terletak didekat permukaan dorsal prosoma sedang, telur di jumpai dalam ovarium. Apabila telur betina sudah matang maka akan terlihat pada saluran genital. Sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasilmetabolisme di gunakan untuk perkembangan gonad. Berat gonad bertambah sejalan degan meningkatnya diameter telur, dan berat maksimum dicapai saat akan pemijahan berlangsung sampai selesai. Pertumbuhan gonad terjadi jika terdapatkelebihan energi untuk pemeliharan tubuh, sedangkan kekurangan energi dapat menyebabkan telur mengalami pori-pori ditutupi tubuh.

Seluruh spesies mimi mempunyai sepasang lubang pengeluaran telur, pada permukaan posterior operculum. Sepasang saluran pengeluaran telur utama dijumpai menuju kearah operculum dan ke dalam prosoma. Saluran pengeluaran telur utama tersebut terbagi menjadi dua cabang utama.

(13)

Reproduksi pada pycnogonida adalah seksual yang dilakukan dengan cara fertilisasi eksternal yaitu dengan pembuahan di luar tubuh. Pycnogonida jantan akan mengeluarkan sperma ke perairan kemudian betina akan membuka oviger dan mengeluarkan telur. Larva Pycnogonida terbagi menjadi empat jenis larva. Larva biasa akan menempelpada kaki pycnogonida jantan sampai larva ini memilik dua sampai tiga pasang kaki. Larva kista adalah larva yang menenpel pada polyph coelenterata, larva ini merupakan parasit. Dari larva-larva pada pycnogonida yang paling umum adalah larva protonymphon, karena larva ini akan hidup bebas dan akan tumbuh menjad dewasa tanpa bantuan induknya (J. A. Dunlop & C. P. Arango, 2005).

Gambar 9 Fisiologi Arachnida (Anonim, 2004)

3.3 Peredaran Darah

Rongga tubuh utama adalah system peredaran darah terbuka, dimana darah dipompa ke haemocoel dengan hati yang terletak didekat punggung hati Pycnogonida memiliki sistem peredaran darah terbuka yaitu peredaran darah tanpa melalui pembuluh darah. Hewan ini memiliki jantung yang terletak di bagian abdomen.

4.3 Pencernaan Makanan

Limulus polyphemus adalah pemulung omnivora, memakan kerang-kerang kecil, mollusca, cacing, ikan mati dan ganggang. Mereka makan melalui mulut yang terletak didasar kaki, yang ditutupi bulu tebal yang mengarahkan ke dalam digunakan untuk menggiling makanan. Makanan ini kemudian didorong kemudian oleh chelicerae yang kemudian jatuh kekerongkongan dan melewati ke dalam perut dan usus, dilanjutkan melalui anus terletak disisi ventral didepan telson (Olivia, 2010). Pycnogonida bersifat karnivora dan scavenger, pencernaannya bersifat intraselular yaitu makanan akan dimasukan kedalam mulut dengan menggunakan chelicerae kemudian akan diserap oleh dinding sel dan diproses secara kimiawi oleh enzim-enzim (Anonim, 2011). Arachnida bersifat karnivora dan memakan hewan-hewan kecil, makanan akan di tangkap oleh pedipalpus atau chelicerae kemudian dimasukkan ke mulut, setelah di dalam mulut

(14)

makanan kemudian masuk ke pharynx lalu esophagus lalu perut dan akan akan di keluarkan melalui anus.

4.4 Ekskresi

Semua Chelierata akan mngeluarkan Limbah makanan melalui anus, untuk Xiphosura terletak disisi ventral didepan telson (ekor), pada Pycnogonida anus terletak di bagian punggung dan Arachnida anus terletak di bagian belakang perut.

4.5 Sistem Pertahanan Diri

Banyak jenis Chelicerata yang mempunyai kelenjar racun yang terdapat dirahang atau taring racun sebagai sarana untuk membunuh mangsa, kemudian menghisap cairan tubuh atau jaringan lunaknya. Tidak ada pertahanan diri dari mimi tersebut, karena tidak ada predator yang memangsanya, kecuali manusia yang menangkapnya sebagai pakan ikan. Pycnogonida dan Arachnida memiliki alat pertahanan diri berupa chelicerae.

BAB V

MANFAAT DAN KERUGIAN CHELICERATA

5.1 Manfaat Chelicerata Dalam Perikanan dan Ekologi

Chelicerata dapat dijadikan pakan ikan terutama pada daging dan telur Xiphosura. Hewan ini juga berperan penting dalam keseimbangan ekosistem perairan dan juga sebagai dekomposer.

5.2 Manfaat Chelicerata Dalam Dunia Medis

Mimi merupakan bahan baku dalam industri farmasi, karena ekstrak plasma darahnya (haemocyte lysate) banyak digunakan dalam studi biomedis, farmasi, dan ilmu lingkungan. Hal ini dikarenakan pada plasma yang dapat mengendap darah yang mengandung endotoksin. Plasma darah mimi telah diproduksi secara masal di Amerika dari genus Limulus di Jepang dan Cina dari genus Tachyplus. Ekstrak plasma darah Limulus Amoebocyte Lysate dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit meningitis.

(15)

Mengingat mimi merupakan slah satu langka yang perlu dilindungi dan atas dasar pertimbangan prospek pemanfaatnya sebagai bahan baku industri farmasi, diperkirakan dimasa mendatang populasinya akan terus berkurang, sehingga perlu dirintis usaha pembenihan maupun restocking guna menjaga kelestarian.

5.3 Kerugian Chelicerata

Ada beberapa kerugian dari chelicerata antara lain, dapat menularkan virus west nile (WNV), virus ini ditularkan oleh arachnida, kemudian sebagai parasit pada coelenterate. Tungau merupakan hama bagi berbagai jenis tumbuhan dan juga hewan ternak.

Glosarium

Abdomen : Bagian tubuh yang nengandung organ-organ dalam yang penting

Apendiks : Anggota tubuh yang memiliki fungsinya masing-masing. Carapace : Lapisan penutup bagian dorsal dan lateral pada

cephalotorax.

Cephalotorax : Bagian tubuh crustacean yang merupakan penyatuan kepala dengan beberapa atau seluruh ruas thorax.

Diocious : Individu jantan dan betina terpisah Scavanger : Hewan pemakan bangkai.

Abdomen : Bagian tubuh yang nengandung organ-organ dalam yang penting.

Proboscis : Organ yang berfungsi sebagai alat mencari makan yang bentuknya seperti belalai.

Chelicerae : Organ yang berfungsi sebagai alat untuk mencari makan juga sebagai alat sensor.

Pedipalpus : Organ yang berfungsi sebagai alat untuk membantu makan

Ovigers : Organ yang dipergunakan ketika proses perkawinan pada Pycnogonida.

(16)

Fertilisasi Eksternal: Pembuahan diluar tubuh.

Intraselular : Proses pencernaan yang langsung diserap oleh dinding sel kemudian akan di proses secara kimiawi.

Gnatobase : Bulu tebal yang terdapat pada abdomen. Chilaria : Organ tambahan pada Xiphosura untuk bergerak Protosoma : Bagian atas dari Chelicerata.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dilihat kemampuan mengingat mahasiswa akan materi mata kuliah Analisis Perancangan Kerja 1, yang telah disampaikan pada semester 3

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Qanun Kabupaten Gayo Lues Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Kabupaten Gayo Lues, perlu

 Sebenarnya penyuaraan untuk menggunakan Malaysia Sentrik dalam penulisan Sejarah Malaysia adalah berkait rapat dengan faktor tauladan yang di pamerkan oleh

 b Pasang akses 'askuler secepatnya ( dalam 60#0 detik" untuk resusitasi cairan, berikan cairan secepatnya ampir pada setiap -enis syok ter-adi hipo'olemi

Desa Pampang Harapan merupakan salah satu desa pemekaran yang ada di Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Desa ini dibentuk melalui Peraturan Bupati Ketapang

Penelitian terbaru juga telah dilakukan dengan membuat komposit antara polimer sintetis, tapioka dan CaCO 3 presipitat berukuran nano, namun penelitian ini masih

(1) Untuk melakukan pemungutan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dengan mempergunakan metode pra bayar, Dinas dapat menggunakan jasa juru parkir

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pokoko