• Tidak ada hasil yang ditemukan

خ م ل م. Bagaimana Menjadikan Isterimu Menyayangimu Motto: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ل ل

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "خ م ل م. Bagaimana Menjadikan Isterimu Menyayangimu Motto: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ل ل"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Bagaimana Menjadikan Isterimu Menyayangimu Motto:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مْ رُ رُ مْيْ خَ

مْ رُ رُ مْيْ خَ

لِ لِ مْ خَ

خَ

اخَنخَأ

مْ رُ رُ مْيْ خَ

مْ لِ مْ خَ

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (isterinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. at-Tirmidzi dan ia menshahihkannya, Ibnu Majah,

Ibnu Hiban dan dishahihkan oleh al-Bani dalam”as-Shahihah” no. (285) Sinopsis

Untuk suami Muslim . . .

Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam telah mengisyaratkan dalam haditsnya bahwa,

مْ رُ لُّ

عٍا خَ

خَ

مْ رُ لُّ رُ

لٌ مْ رُ مْ خَ

مْ خَ

لِ لِ يَّ لِ خَ

”Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang kepemimpinannya.” Tugas

pemimpin adalah satu tugas yang teramat berat yang membutuhkan kesetabilan dalam berfikir, karena seorang pemimpin dituntut untuk dapat bertindak sebijaksana mungkin. Umumnya sifat ini hanya terdapat pada laki-laki. Kalau ada pertanyaan yang menyatakan bahwa ada sebagian wanita yang memiliki kecakapan dan kemampuan sama atau melebihi laki-laki. Jawabnya, “Memang benar ada, tetapi jumlahnya relatif sedikit.”

Akhi Muslim, tidak boleh kita lupa bahwa wanita lebih peka dan lebih menonjolkan perasaan di atas pemikirannya. Orang Jawa mengatakan, ”Wanita itu panjang rambutnya, tetapi pendek pikirannya.” Karena itulah Anda harus berhati-hati bersikap di hadapannya.

Semoga buku yang sarat dengan pesan-pesan ilahi dan tuntunan Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam ini, akan mengantarkan Anda meraih predikat pemimpin rumah tangga sejati, yang menaburi mahligai kehidupannya dengan kebahagiaan dan keharmonisan. Dan dengan membaca buku ini, Anda diharapkan mendapatkan pesan-pesan moral dan akhlak, yang dapat memberikan petunjuk dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, penuh dengan cahaya kasih dan sayang di antara Anda dan isteri Anda dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

▸ Baca selengkapnya: bagaimana nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam mengajarkan sikap peduli sesama

(2)

Mukaddimah

1. Berhiaslah untuk Isteri Anda Sebagaimana Anda Senang Jika Ia Berhias untuk Anda 2. Merayu Isteri dan Mencandainya

3. Mempergauli Isteri dengan Lemah Lembut 4. Penuhi Kesenangannya untuk Berbicara 5. Panggillah Isteri dengan Nama Kesukaannya 6. Menjauhi Sikap Emosional

7. Berilah Isteri Anda Rasa Aman

8. Membuatnya Gembira dengan Pemberian yang Mengejutkan 9. Masuk Rumah dengan Wajah Berseri-seri dan Tersenyum 10. Lemah Lembut dalam Berbicara

11. Bicarakanlah Sesuatu yang Menyenangkannya

12. Memujinya di Depan Keluarga Anda dan Keluarganya 13. Menghargai Penampilannya

14. Penguat Cinta Di antara Suami Isteri

15. Menghilangkan Kejenuhan dalam Aktifitas (Rutinitas) Harian 16. Menerima Kekurangan-kekurangannya

17. Menjaga Diri dari Hal-hal Sepele

18. Membantu Isteri dalam Urusan-urusan Rumah 19. Jangan Kikir dengan Perasaan Anda

20. Menghargai Akal dan Pemikirannya 21. Berbaik Sangka Kepadanya

22. Bangkitkan Perasaannya bahwa Ia adalah Wanita Ideal 23. Bantulah Meningkatkan Kemampuannya

24. Menjaga Perasaannya Ketika Haid dan Mengandung 25. Membantunya Mengurusi Anak-anak

26. Menghormati Keluarganya, Berbuat Baik Kepada Mereka dan Tidak Melarangnya untuk Mengunjungi Keluarganya

27. Makan Bersama di Rumah

28. Berikanlah Pujian dan Sanjungan Kepadanya 29. Menjaga Rahasia Isteri

(3)

31. Berbuat Adil Terhadap Isteri-isteri Anda 32. Memperlakukan Isteri dengan Baik

33. Bagaimana Menjadikannya Sebagai Isteri yang Ideal

34. Bekerjasama dalam Ketaatan Kepada Allah subhanahu wata‟ala 35. Janganlah Anda Meninggalkan Rumah

36. Tinggalkanlah Masa Lalu dan Urusannya

37. Tidak Memberi Peluang Kepada Orang Lain Untuk Mencampuri Urusan Rumah Tangga Anda

38. Jauhkan Motifivasi yang Salah ketika Menikah 39. Menjaga Kesehatan Isteri Secara Intensif 40. Ajaklah Isteri ke dalam Kebahagiaan Anda

41. Mengirim Surat Kepada Isteri dan Menanyakan Keadaanya Ketika Anda Berada dalam Sebuah Perjalanan

42. Jelas dan Tidak Tergesa-gesa saat Meminta Sesuatu Kepadanya 43. Maklumilah Kecemburuannya dan Maafkanlah

44. Membantunya Menghadapi Persoalan-persoalan Yang Menyusahkan dan Membosankan

45. Mengikuti Petunjuk Islam ketika Isteri Berpaling 46. Jangan Menganggap Diri Anda Benar Selamanya

47. Mengikuti Petunjuk al-Islam ketika Melakukan Hubungan Intim 48. Tidak Mendatangi Isteri dari Belakang dan Dalam Kondisi Haid 49. Menjaganya dari Pandangan-pandangan Jahat Manusia

50. Memberinya Anggaran Khusus Selain Biaya Hidup Sehari-hari 51. Menikmati Nikmat Lupa

(4)

Mukaddimah

ب

لله

مح ل

ح ل

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, shalawat beserta salam semoga tercurahkan selamanya kepada pemimpin makhluk dan para utusan, Sayyidina Muhammad shallallahu „alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.

Sesungguhnya Allah Ta‟ala telah menganugrahkan kepada kita nikmat pernikahan, dan menjadikan hal itu sebagai salah satu tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang memikirkan makhluk ciptaan-Nya. Sebagaimana firmanNya: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (ar-Rum: 30). Serta telah

mengutus Muhammad shallallahu „alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul, sebagai penunjuk, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan. Selanjutnya Allah menjadikan beliau sebagai qudwah (contoh) bagi kita dalam berpegang teguh terhadap adab, akhlak, dan komitmen terhadap manhaj Allah subhanahu wata‟ala. Sehingga beliau shallallahu „alaihi wasallam adalah sebaik-baik nabi [yang di utus] kepada umatnya, sebaik-baik panglima bagi tentaranya, sebaik-baik suami bagi isteri-isterinya, dan sebaik-baik bapak bagi anak-anaknya. Selanjutnya beliau mengajari para suami bagaimana bergaul baik terhadap istri-istri mereka, sampai beliau bersabda,

مْ رُ رُ مْيْ خَ

مْ رُ رُ مْيْ خَ

لِ لِ مْ خَ

خَ

اخَنخَأ

مْ رُ رُ مْيْ خَ

مْ لِ مْ خَ

”Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (isterinya). Dan aku adalah orang

yang paling baik terhadap keluargaku.”1

Beliau sendiripun menjadi contoh seorang suami yang sholih. Beliau seorang suami teladan yang sangat mengasihi isteri-isterinya, mengetahui wataknya masing-masing, mengatur segala kebutuhan mereka [secara adil] sebagaimana layaknya kaum Hawa. Beliau tidak keras hati dan kejam, tidak sewenang-wenang dan otoriter, tetapi beliau adalah seorang yang sangat pemurah, dermawan, berjiwa luhur, dan pengasih. Sungguh beliau shallallahu „alaihi wasallam telah menjadi rahmat bagi para musuhnya, lalu bagaimana dengan orang-orang yang beliau cintai!? Beliau sama sekali tidak pernah mengangkat tangannya untuk

1. HR. Tirmidzi (3895) dan ia menshahihkannya, Ibnu Majah (1977), Ibnu Hiban (4177), dan di shahihkan oleh al-AlBani dalam „as-Silsilah ash-Shahihah‟ nomor (285).

(5)

memukul seorang hamba atau perempuan. Tidak pernah keluar dari mulutnya satu kata pun yang menyakiti seorang Muslim atau Muslimah. Beliau tidak suka berkata keji dan kotor, dan sangat membenci ucapan cabul sebagaimana bencinya terhadap kekufuran. Beliau membantu pekerjaan keluarganya, namun manakala dikumandangkan tanda masuk waktu shalat (adzan), beliau keluar melaksanakannya, seolah-olah tidak mengenali mereka dan mereka tidak mengenalinya. Beliau tidak pernah melanggar hak seorang pun dan menunaikan hak istri-istrinya dengan sempurna, sehingga Beliau menjadi suri teladan bagi keadilan di tengah-tengah mereka.

Berkenaan dengan keadilan dalam keluarga, beliau shallallahu „alaihi wasallam menyatakan,

خَ مْ رُ لِ لِ مْ رُممْل

خَ مْ لِ

لِ يَّ ل

ىخَ خَ

خَ لِباخَ خَ

مْ لِ

عٍ رُن

مْ خَ

لِ لِمخَ

لِ خَممْحيَّ ل

يَّ خَ

يَّ خَ خَ

اخَ مْ لِ خَ

لِ مْ خَ خَ

لٌ لِمخَ

خَ لِ يَّل

خَ رُللِ مْ خَيْ

لِف

مْ لِ لِممْ رُح

مْ لِ لِ مْ خَأخَ

اخَ خَ

رُلخَ

”(Bahwasannya) orang-orang yang adil pada hari Kiamat berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya yang berada di tangan kanan ar-Rahman (dan kedua tangan Allah adalah kanan), mereka adalah orang-orang yang berbuat adil dalam keputusan (hukum), keluarga, dan apa yang berada dalam

tanggungan mereka.”1

Kita tidak akan sanggup memenuhi (menggambarkan pribadi) beliau sebagai seorang suami dengan segala tingkah laku terpuji, sifat-sifat, kebiasaan, serta mu‟amalah beliau bersama isteri-isterinya, sekalipun kita menuliskannya pada lembaran-lembaran kertas. Semuanya itu lebih banyak dan lebih besar lagi untuk di kumpulkan. Cukuplah salah seorang dari isteri-isteri beliau memuji akan pribadinya dengan mengatakan, ”Akhlaknya adalah

al-Qur‟an”, cukuplah hal ini seperti persaksian seorang isteri yang sangat mengetahui akan

rahasia-rahasia [kepribadian] suaminya, dan mengetahui apa yang tidak diketahui oleh yang lainnya mengenai beliau. Melalui lembaran indah kehiduoan dan perangai mulia yang dimiliki oleh sebaik-baik suami (Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam) terhadap istri-istrinya, kita mengambil beberapa penukilan, ibrah (pelajaran-pelajaran) dan nasehat yang berharga agar para suami mengetahui bagaimana cara bergaul yang baik bersama isteri-isterinya dan seputar sifat-sifat yang wajib dimiliki seorang suami Muslim, sehingga menjadi sebaik-baiknya suami terhadap istrinya sebagaimana kekasih kita Muhammad serta seputar cara yang dapat ditempuh seorang suami dalam menundukkan hati istrinya dan menjadikan sang isteri

(6)

mencintainya.

Juga berkenaan dengan sifat-sifat yang baik tersebut dan kiat-kiat yang beraneka ragam [untuk menumbuhkan kasih sayang isteri terhadap suami], kami akan membicarakannya pada lembaran-lembaran selanjutnya, dengan merujuk kepada sumber yang lebih utama yaitu al-Qur‟an al-Karim dan al-Hadits an-Nabawi ash-Shahih. Juga, merujuk kepada pendapat-pendapat ulama salaf, ahli hikmah, dan para ulama yang memberi perhatian terhadap [urusan-urusan] keluarga, suami dan isteri, di samping kajian-kajian, studi-studi keislaman dan buku-buku karya mereka yang berisikan nasehat-nasehat atau peringatan-peringatan (tahdzirat). Kami tidak mengikuti langkah yang lebih jauh menuju idealisme, akan tetapi kami mengombinasikan hal tersebut dengan kenyataan yang terjadi dalam interaksi sosial (ta‟amul), dan semua yang memungkinkan bagi suami untuk melakukan aktivitasnya tanpa adanya pikulan (takalluf) atau beban yang berat (masyaqqah), baik mental maupun fisik.

Kami memohon kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa, mudah-mudahan menerima usaha yang sederhana ini dan mendapatkan limpahan pahala dari doa orang yang membacanya, semoga ia menjadi yang terbaik bagi keseluruhan amal. Kami memohon kepada Allah subhanahu wata‟ala untuk menjadikan manfaat dengan usaha ini bagi para suami dan isteri. Dan hanya kepada Allah kembali segala urusan. Akhirnya, kami ucapkan Alhamdu lillahi

rabbil „alamin.

Adil Fathi Abdullah Damanhur, 6 Rajab 1423 H.

Referensi

Dokumen terkait

Stabilitas toksikologi sediaan sirup dilakukan untuk menguji kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan

TPA An Nur mulai terbentuk pada tahun 1996 yang didirikan oleh Keluarga Euis Komariah (atau lebih dikenal dengan mbak Kokom) atas dasar dalam bakti di dunia

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan Kandang

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Dari contoh ini dapat diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya pada saat inisiasi awal atau konseptualisasi gagasan proyek, berbagai potensi risiko sepanjang siklus proyek

stream kolom ini masuk ke side stripper 2-4.Fasa gas dikembalikan ke kolom dan fasa cair didinginkan kemudian dijadikan produk Naphta II.Produk bawah kolom 1-3 didinginkan sebaagi

Dalam penelitian ini diuji apakah average abnormal return pada periode sebelum event Idul Fitri (September 2010) lebih besar dari average abnormal return pada periode

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pestisida organik dan interval penyemprotan terhadap produktivitas hijauan tanaman pakan ternak alfalfa