• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Definisi Rumah Sakit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi Rumah Sakit Definisi Rumah Sakit

Menurut

Menurut Undang-uUndang-undang Repubndang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumahlik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dim

sakit, yang dimaksud rumah sakit umum aksud rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan adalah rumah sakit yang memberikan pelayananpelayanan kesehatan

kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit pada semua bidang dan jenis penyakit (Anonim, 200(Anonim, 2009). Rumah sakit ini9). Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaks

melaksanakan upanakan upaya kesehaya kesehatan secatan secara berdara berdaya gunaya guna dan bea dan berhasilrhasil gunguna denga denganan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan (Siregar dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan (Siregar dan Amalia, 2004).

Amalia, 2004).

Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (( promotif  promotif ), pencegahan penyakit (), pencegahan penyakit ( preventif  preventif ), penyembuhan penyakit (), penyembuhan penyakit (kuratif kuratif ), dan pemulihan), dan pemulihan kesehatan (

kesehatan (rehabilitatif rehabilitatif ), ), yang yang dilaksanakan dilaksanakan secara secara menyeluruh, menyeluruh, terpadu terpadu dandan  berkesinambun

 berkesinambungan (Siregar gan (Siregar dan Amalia, 2004).dan Amalia, 2004).

Di Indonesia, rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk pusat kesehatan Di Indonesia, rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), terutama upaya penyembuhan dan pemulihan, sebab rumah sakit masyarakat (Puskesmas), terutama upaya penyembuhan dan pemulihan, sebab rumah sakit mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi penderita, yang berarti bahwa pelayanan rumah sakit untuk penderita dan pemulihan bagi penderita, yang berarti bahwa pelayanan rumah sakit untuk penderita rawat jalan dan rawat inap hanya bersifat spesialistik atau subspesialistik, sedang pelayanan rawat jalan dan rawat inap hanya bersifat spesialistik atau subspesialistik, sedang pelayanan yang bersifat non spesialistik atau pelayanan dasar harus dilakukan di Puskesmas. Hal yang bersifat non spesialistik atau pelayanan dasar harus dilakukan di Puskesmas. Hal tersebut diperjelas dalam keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : tersebut diperjelas dalam keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 983/Menkes/SK/XI/1992, tentang pedoman organisasi Rumah Sakit Umum yang 983/Menkes/SK/XI/1992, tentang pedoman organisasi Rumah Sakit Umum yang menyebutkan bahwa tugas rumah sakit mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan menyebutkan bahwa tugas rumah sakit mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan (Siregar

melaksanakan upaya rujukan (Siregar dan Amalia, 2004)dan Amalia, 2004)..

Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan instrumen Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan instrumen masyarakat yang

masyarakat yang merupakan titik fokus untuk mengkoomerupakan titik fokus untuk mengkoordinasi dan menghrdinasi dan menghantarkan antarkan pelayananpelayanan   pasien pada komunitasnya. Atas dasar tersebut maka rumah sakit dapat dipandang sebagai   pasien pada komunitasnya. Atas dasar tersebut maka rumah sakit dapat dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua profesi kesehatan, suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Siregar dan Amalia, terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Siregar dan Amalia, 2004).

2004).

T

Tugas dan Fungsi Rumah Sakitugas dan Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, tugas rumah sakit adalah memberikan

tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sedangkan fungsi rumah sakit adalah sebagai

Sedangkan fungsi rumah sakit adalah sebagai berikut:berikut: 1.

1. PenyelePenyelenggaraanggaraan pelayanan pelayanan n pengobatapengobatan dan n dan pemulihapemulihan ken kesehatsehatan sesuai dengaan sesuai dengan n stastandar ndar   pelayanan rumah sakit.

(2)

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang   paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dala m rangka  peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu   pengetahua n bidang kesehatan (Anonim, 2009).

Klasifikasi Rumah Sakit

Tujuan pengklasifikasian rumah sakit agar dapat mengadakan evaluasi yang lebih tepat untuk suatu golongan rumah sakit t ertentu. Klasifikasi rumah sakit meliputi:

a. Klasifikasi Berdasarkan K epemilikan

Berdasarkan kepemilikannya (ownesrship), rumah sakit digolongkan menjadi : 1) Rumah Sakit Pemerintah ( Government Hospital ), yaitu :

a) Rumah sakit yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan. Contoh: RSUP Dr. Sardjito

 b) Rumah sakit pemerintah daerah. Contoh : RSUD Dr. Soetomo c) Rumah sakit militer.

Contoh : RS AL Dr. Ramelan d) Rumah sakit BUMN.

Contoh : RS Pusat Pertamina

2) Rumah Sakit Non Pemerintah ( N on Goverment Hospital ), merupakan rumah sakit yang

dikelola oleh masyarakat. Dibagi menjadi dua ya itu :

a) Rumah sakit hak milik, merupakan rumah sakit bisnis yang tujuan utamanya adalah mencari laba (profit).

Contoh : RS Happy land

 b) Rumah sakit nirlaba, adalah rumah sakit yang berafiliasi dengan organisasi keagamaan yang  pada umumnya bukan untuk maksud membuat laba tetapi lebih bersifat nirlaba. Rumah sakit ini mencari laba sewajarnya dan laba yang diperoleh oleh rumah sakit digunakan sebagai modal peningkatan sarana fisik, perluasan dan penyempurnaan mutu pelayanan untuk  kepentingan pasien.

Contoh : RS PKU Muhammadiyah (Siregar dan Amalia, 2004).

b. Klasifikasi BerdasarkanapasitasTempatTidur

Rumah sakit pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan kapasitas tempat tidur  sesuai dengan pola sebagai berikut (Siregar dan Amalia, 2004) :

1) Dibawah 50 tempat tidur. 2) 50-99 tempat tidur.

(3)

3) 100-199 tempat tidur. 4) 200-299 tempat tidur. 5) 300-399 tempat tidur. 6) 400-499 tempat tidur. 7) 500 tempat tidur atau lebih

c. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Pelayanan

Rumah sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pelayanan yaitu :

1) Rumah sakit umum (General Hospital ), merupakan rumah sakit yang memberikan berbagai

  jenis perawatan untuk berbagai penyakit antara lain penyakit dalam, penyakit kulit, kandungan dan pediatrik.

2) Rumah sakit khusus (Special Hospital ), adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan dan   perawatan terhadap penyakit tertentu seperti TBC, kanker, jantung, mata dan Rumah Sakit

Jiwa (Siregar dan Amalia, 2004).

d. Klasifikasi Berdasarkan Afiliasi Pendidikan

Rumah sakit dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan afiliasi pendidikan, yaitu :

1) Rumah sakit pendidikan, adalah rumah sakit yang melaksanakan program pelatihan residensi dalam medik, bedah, pediatrik, dan spesialis lain. Dalam rumah sakit ini, residen melakukan pelayanan atau perawatan pasien di bawah pengawasan staf medik rumah sakit. 2) Rumah sakit non pendidikan, merupakan rumah sakit yang tidak memiliki program

 pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi rumah sakit dengan universitas (Siregar dan Amalia, 2004).

e. Klasifikasi Berdasarkan Lama Tinggaldi Rumah Sakit

Berdasarkan lama tinggal di rumah sakit, rumah sakit dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1) Rumah sakit perawatan jangka pendek, yaitu rumah sakit yang merawat pasien selama rata-rata kurang dari 30 hari, misalnya pasien dengan kondisi penyakit akut dan kasus darurat. 2) Rumah sakit perawatan jangka panjang, adalah rumah sakit yang merawat pasien dalam

waktu rata-rata 30 hari ata u lebih (Siregar dan Amalia, 2004). f. Klasifikasiberdasarkan status akreditasi

Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang diberikan kepada rumah sakit oleh   pemerintah atau badan yang berwenang karena r umah sakit telah memenuhi standar yang

ditentukan.

Tujuan akreditasi secara umum adalah untuk meningkat mutu pelayanan rumah sakit dan sarana rumah sakit lainnya. Pelaksanaan rumah sakit dilakukan tiap tiga tahun, dengan

(4)

aspek yang dinilai dilakukan secara bertahap dimulai dengan struktur, struktur proses dan kemudian struktur proses dan outcome.

Tahapan pelaksanaan akreditasi rumah sakit terdiri dari 3 tahap :

1. Tahap I : akreditasi 5 pelayanan disebut akreditasi tingkat dasar yang meliputi : administrasi manajemen, pelayanan medik, gawat darurat, keperawatan dan rekam medik.

2. Tahap II : akreditasi 12 pelayanan disebut akreditasi tingkat lanjut. Meliputi : lima pelayanan tahap I ditambah 7 pelayanan yaitu : kamar operasi, laboratorium, radiologi, farmasi, K3,  pengendalian infkesi, perinatal resiko tinggi.

3. Tahap III : akreditasi lengkap meliputi 16 pelayanan, meliputi : 12 pelayanan tahap II ditambah 4 paelayanan yaitu : pelayanan rehabilitasi medik, pelayanan gizi, pelayanan intensif dan pelayanan darah.

Penetapan status akreditasi oleh direktur jendral pelayanan medik. Hasil status akreditasi rumah sakit terdiri dari :

1. Tidak akreditasi (gagal) 2. Akreditasi bersyarat 3. Akreditasi penuh 4. Akreditasi istimewa.

Proses akreditasi berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Untuk melakukan  penilaian terhadap mutu, pelayanan rumah sakit diperlukan suatu standar system manajemen mutu, salah satunya adalah ISO. ISO adalah suatu standar sistem manajemen mutu yang di keluarkan oleh organisasi internasional bernama The Internastional Organization For  Standarization. Adapun macam-macam ISO adalah :

1. ISO 9000 : 2000

Berisi dasar dan fundamental dan pembendarahan kata. 2. ISO 9001 : 2000

Berisi persyaratan sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan dalam organisasi atau untuk sertifikasi dan kontraktual.

3. ISO 9004 : 2000

Berisi pedoman untuk peningkatan berkesinambungan. g. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah

Klasifikasi rumah sakit umum pemerintah didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik, dan peralatan. RSU pemerintah dibagi dalam empat kelompok yaitu (Siregar dan Amalia, 2004) :

(5)

1) RSU kelas A, yaitu RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik  spesialistik luas dan subspesialistik luas. Contoh RSUP Dr. Sardjito, RSU Cipto Mangunkusumo, RSUD Dr. Soetomo, RSU Adam Malik dan RSU Dr. Wahidin.

2) RSU kelas B, yaitu RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik  sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas. RSU tipe B dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan fungsinya sebagai tempat pendidikan tenaga medis yaitu RSU Pendidikan dan RSU non pendidikan.

3) RSU kelas C, yaitu RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik  spesialistik dasar.

4) RSU kelas D, adalah RSU yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik  dasar (Siregar dan Amalia, 2004).

h. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta

Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.806b/Menkes/SK/XII/1987 tentang klasifikasi RSU swasta sebagai berikut :

1) Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan rumah sakit berdasarkan pembedaan  bertingkat dan kemampuan pelayanannya.

2) RSU Swasta adalah RSU yang diselenggarakan oleh pihak swasta. 3) Klasifikasi RSU swasta, adalah

a) RSU swasta pratama, yang memberikan pelayanan medik bersifat umum.

 b) RSU swasta madya, yang memberikan pelayanan medik bersifat umum dan spesialistik  dalam empat cabang.

c) RSU swasta utama, yang memberikan pelayanan medik bersifat umum, spesialistik, dan subspesialistik (Anonim, 1987).

Categories: Definisi Rumah sakit , Hospital type , jumlah kamar , Klasifikasi Rumah sakit , Pendidikan , Rumah sakit

Referensi

Dokumen terkait

1) Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan. Substitusi serbuk kaca sebanyak 10% dari berat semen, foaming agent dengan perbandingan 1:30 terhadap berat air yang digunakan,

[r]

[r]

a) 2 buah benda uji untuk uji kuat tarik badan dan perpanjangan putus yang dipotong dari bagian badan ban dalam pada kedua sisi yang berlawanan; dan.. Lakukan

PT. Indonesia Millenium Perdana adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada industri retail pelumas yang didirikan pada awal tahun 2000 oleh Bapak Ir. Laksmana Mangunwijaya, yang

Standar 802.11b tidak mengatur setiap sistem FHSS, dan perangkat-perangkat yang mengikuti standar 802.11b juga defaultnya mengikuti standar 802.11, yang berarti bahwa mereka

Pada hal, Pasal 4 ayat 2 secara tegas bahwa pelaku usaha patut atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan pemasaran barang atau jasa jika dua

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Perpres No.. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Obat berdasarkan e-catalogue Pemanfaatan